Anda di halaman 1dari 33

SEKSUALITAS DAN KEHAMILAN

REMAJA

AI NURMALASARI
MAALA INDIERA TSAANI
SALMAN ALPARISI
TINA AGUSTINA
Seksualitas Remaja

 Seks berarti jenis kelamin


 Seksualitas  segala sesuatu yang
berhubungan dengan jenis kelamin
Dimensi Seksualitas

 Dimensi fisik
 Dimensi psikologis (kognisi, emosi,
motivasi, perilaku)
 Dimensi sosial
 Dimensi kultural dan moral
Perkembangan Seksualitas remaja

 Remaja (12-19 tahun)


 Pematangan kelenjar pituitari
 Diawali dengan masa pubertas perubahan
fisik dan fisiologis organ-organ seksual
 Perkembangan karakteristik seksual primer
dan sekunder
 Keingintahuan tentang remaja tentang
seksual
Minat Seksual Remaja (Tanner 1990)

 Minat dalam permasalahan menyangkut


kehidupan seksual
 Keterlibatan aspek emosi dan sosial pada
saat berkencan
 Minat dalam keintiman secara fisik
Tugas perkembangan seksualitas
remaja
 Orientasi seksual  heteroseksual:
pengidolaan, cinta monyet, pacaran,
bertunangan, menikah.
 Peran Seks
 Menerima dan mengembangakan peran
sesuai jenis kelamin
 Perubahan nilai dan norma ttg seks
menimbulkan persoalan bagi remaja
Kehamilan Remaja

 Mengapa kehamilan remaja dapat


menimbulkan risiko???
Angka Kejadian kehamilan remaja

 1,3% remaja perempuan dan 4% remaja laki-


laki dari usia 15-19 tahun dan 1,4% remaja
perempuan dan 11% remaja laki-laki dari usia
20-24 tahun melakukan seks pranikah (The
United Nations Population Fund(UNFPA), 2012)
 Sekitar satu juta remaja pria (5%) dan 200 ribu
remaja wanita (1%) secara terbuka menyatakan
bahwa mereka pernah melakukan hubungan
seksual (Kemenkes RI, 2013).
 Angka kehamilan remaja Indonesia cukup
tinggi, yakni 48 dari 1000 remaja (BKKBN,
2016)
Faktor yang berhubungan dengan
kehamilan remaja
 Tekanan teman sebaya
 Tingginya angka aktifitas seksual remaja
 Kurangnya akses kontrasepsi
 Kurangnya pengetahuan tentang
penggunaan kontrasepsi
 Kesalahan dalam penggunaan kontrasepsi
Faktor yang berhubungan dengan
kehamilan remaja
 Ketakutan untuk melaporkan pada orang tua
ttg aktifitas seksualnya
 Ambivalen terhadap seksualitas
 Harga diri rendah
 Keinginan untuk mencapai cinta
 Kurangnya role model yang sesuai
Faktor yang berhubungan dengan
kehamilan remaja
 Kurang pengetahuan ttg kespro
 Pergaulan bebas
 Pola asuh
 Perkembangan teknologi
Risiko yang timbul

 Risiko medis
 Psikologis
 Psikososial
 Masa depan remaja dan janin
Pendidikan seks

 Pendidikan seks adalah pemberian


pengalaman yang benar kepada anak, agar
dapat membantunya dalam menyesuaikan
diri dalam kehidupannya di masa depan
sebagai hasil dari pemberian pengalaman
kepada si anak, dan si anak akan
memperoleh sikap mental yang baik
terhadap masalah seks dan masalah
keturunan
Pendidikan Seks
 Tidak hanya dikaitkan dengan hubungan seksual atau
aktivitas seksual saja melainkan berkaitan pula dengan :
a) Menjadi wanita dan laki-laki, bagaimana perempuan atau
laki-laki, dan bagaimana persamaan dan perbedaannya
dalam cara melihat dan bertindak;
b) Bagaimana kita melihat tubuh kita dan hubungan kita
dengan orang lain;
c) Bagaimana kita tumbuh dan berubah selama bertahun-
tahun;
d) Siapa kita, sebagai perempuan dan laki-laki (anak
perempuan dan anak laki-laki);
e) Bagaimana kita
Pendidikan Seks

 Materi yang dapat disampaikan untuk remaja:


penularan dan pencegahan IMS dan HIV/AIDS,
penanganan kekerasan seksual, pengetahuan
tentang reproduksi secara dasar, cara
mengendalikan dorongan seksual, komunikasi
remaja dengan orangtua tentang seks, proses
persalinan, pencegahan seks sebelum menikah,
konsekuensi seks bebas, pemeriksaan HIV/AIDS
dan PMS, serta resiko oral dan anal seks.
Preconception Counseling

 Berhenti merokok
 Mencapai berat badan optimal
 Intake asam folat
 skrining
Pilihan ketika terjadi kehamilan

Ada 3 pilihan:
 Mengakhiri kehamilan
 Melanjutkan kehamilan dan merencanakan
untuk adopsi
 Menjaga bayi
Legal Abortion

 Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014


tentang kesehatan reproduksi
 Tindakan aborsi hanya dapat dilakukan
berdasarkan indikasi darurat medis atau
kehamilan akibat pemerkosaan
Implikasi sosial ekonomi

 Kehamilan remaja biasanya tidak tercover


dlm asuransi kesehatan
 Kemiskinan
 Kurang pengetahuan
 Unmarried
 Dikucilkan di keluarga, masyarakat
 Malu
 Dikeluarkan dari sekolah, dll.
Implikasi kesehatan maternal

 Kebanyakan tidak ada komplikasi kehamilan


 Tetapi dapat meningkatkan faktor risiko
anemia, preeklampsia, dan kelahiran
prematur.
 Meningkatkan risiko korban kekerasan
selama kehamilan
Impikasi kesehatan fetal-neonatal

 Prematuritas
 BBLR
 Kematian bayi
 Immatur organ FGR, kegagalan
pertumbuhan organ
Calon ayah (remaja)

 Bertanggung jawab
 “phantom father”  tidak ada atau jarang
terlibat dalam membesarkan anak
 Tidak siap menjadi ayah
 Depresi karena peran yang bertentangan
antara remaja dan menjadi ayah
 Remaja yang hamil biasanya kurang
mendapat suport dari pasangannya
 Kurangnya keterampilan kerja
Implikasi kehamilan remaja dlm
pengasuhan
 Risiko tidak mau mengasuh bayinya
 Status sosial ekonomi rendah
 Kesulitan dalam mengasuh
 Pemahaman yang terbatas ttg pertumbuhan
dan perkembangan bayi
PENGKAJIAN

 PENGKAJIAN FISIK
 Sama seperti pada kehamilan secara umum
 Monitor gejala kekurangan zat
besi,anemia,preeklampsia,dan IMS.
 Identifikasi faktor2 risiko: nutrisi
kurang,merokok,alkohol, penggunaan obat,
seks tidak aman
 Skrining riwayat sexual abuse
Pengkajian

Perkembangan Kognitif:
 Egocentrism (kesenangan berfokus pada diri
sendiri), menunda kepuasan pribadi untuk
menanggapi kebutuhan bayi
 Present-future orientation (rencana jangka
panjang
 Abstractthinking (identifikasi sebab-akibat)
Pengkajian

 Pengetahuan ttg kebutuhan bayi


 Pengkajian keluarga, pola asuh, respon
keluarga, suport
Diagnosa Keperawatan

 Risiko ketidakefektifan pemeliharaan


kesehatan berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang promosi kesehatan
selama kehamilan dan stress keluarga.
Intervensi

 Mengeliminasi penghalang pada perawatan


kesehatan menghilangkan sikap negatif
terhadap tenaga kesehatan
 Mengaplikasikan prinsip pembelajaran
melalui kelompok sebaya, utk
meningkatkan kenyamanan, pengulangan
informasi, diskusi
 konseling
Konseling

 Nutrisi
 Self-care
 Pengurangan stress
 Peningkatan bonding attachement dg janin
 Breastfeeding
Konseling

 Promoting family suport


 Penyediaan dukungan selama persalinan
 Penyediaan refferal
EVALUASI

 Apakah remaja memenuhi kebutuhan


prenatalnya?
 Apakah remaja mencari informasi dan
mengikuti perawatan yang dianjurkan?
 Apakah ada dukungan keluarga, dan
appropriate referral?
TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai