LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
(PKP)
OLEH :
Supervisor 1 Mahasiswa,
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Mahasiswa,
LAILATUL MAGHFIROH
NIM. 856727588
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dengan judul
“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Semester 1 UPT SDN 17 Buay
Pemaca Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Pada Mata Pelajaran IPA Materi
Perpindahan Energi Panas Dengan Metode Eksperimen Tahun Pelajaran 2023/2024”
sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 PGSD.
Menyadari bahwa suatu karya di bidang apapun tidak terlepas dari kekurangan,
disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang di miliki penulis,
oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan.
Akhirnya, selesainya Laporan ini tidak lepas dari peran dan bantuan yang telah
diberikan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan
ini kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada :
1. Ibu Jamilawati, M.Pd. selaku Supervisor 1 yang telah membimbing tahapan proses
penelitian ini.
2. Bapak Herdani, S.Pd. selaku kepala sekolah UPT SDN 17 Buay Pemaca yang telah
memberika izin dan dukungan sehingga terselenggara laporan ini.
3. Ibu Nurul Isnani, S.Pd. Selaku teman sejawat dan supervisor 2
4. Kedua orang tua tercinta atas perhatian, dukungan dan do`anya serta saudara-
saudaraku atas dorongan semangat dan bantuannya.
5. Siswa-siswi SDN 17 Buay Pemaca, terutama Kelas VI yang telah membantu
terlaksananya laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat, baik bagi pembaca maupun diri kami
pribadi dan dapat menjadi sumbangan bagi perkembangan ilmu pendidikan. Semoga
ilmu yang di dapat dari laporan ini dapat bermanfaat dalam kehidupan dunia dan
akhirat.
Sinar Baru, 01 Desember 2023
Penulis
Lailatul Maghfiroh
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ......................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
DAFTAR GRAFIK ...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ viii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 3
2. Analisis Masalah .......................................................................................... 3
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah ................................................ 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................................................. 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................................ 5
1. Manfaat Bagi Siswa ..................................................................................... 5
2. Manfaat Bagi Guru ....................................................................................... 5
3. Manfaat Bagi Sekolah .................................................................................. 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 6
A. Belajar dan Mengajar ................................................................................... 6
1. Hakikat Belajar ............................................................................................. 6
2. Pengertian Mengajar .................................................................................... 7
B. Hakikat Hasil Belajar ................................................................................... 7
C. Pembelajaran IPA ......................................................................................... 9
1. Pengertian ..................................................................................................... 9
2. Hakikat Pembelajaran IPA ........................................................................... 9
3. Fungsi Pembelajaran IPA ............................................................................. 10
D. Metode Pembelajaran ................................................................................... 10
1. Pengertian Metode Pembelajaran ................................................................. 10
2. Macam-macam Metode Pembelajaran ......................................................... 12
3. Peran Metode Pembelajaran yang Efektif ................................................... 13
E. Penerapan Metode Eksperimen ................................................................... 14
1. Pengertian Metode Eksperimen ................................................................... 14
2. Tujuan Metode Eksperimen ......................................................................... 15
3. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Eksperimen .................................... 15
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
18
PEMBELAJARAN .......................................................................
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian dan Pihak
18
yang Membantu ............................................................................................
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran .................................................... 19
C. Teknik Analisis Data .................................................................................... 23
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 24
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................................... 24
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................ 28
BAB V. SIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT ......................... 31
A. Simpulan ...................................................................................................... 31
B. Saran Tindak Lanjut ..................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 32
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GRAFIK
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI MATA
PELAJARAN IPA MATERI ENERGI PERPINDAHAN PANAS DENGAN
METODE EKSPERIMEN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA
KONDUKTOR DAN ISOLATOR DI UPT SDN 17 BUAY PEMACA
KECAMATAN BUAY PEMACA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
SELATAN TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Oleh :
LAILATUL MAGHFIROH
NIM. 856727588
Lailatulmaghfiroh7877@gmail.com
ABSTRAK
Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa pembelajaran IPA pada kelas VI di
UPT SDN 17 Buay Pemaca masih kurang efektif serta penyampaian guru masih
konvensional sehingga siswa enggan mendengarkan penjelasan guru serta minat dan hasil
belajar siswa juga kurang. Maka dari itu perlu diadakan penelitian untuk memperbaiki
kualitas pembelajaran dengan menerapkan metode yang dapat meningkatkan minat siswa.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk
mendiskripsikan penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA dan meningkatkan
minat serta hasil belajar siswa kelas VI setelah metode diterapkan. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan mengambil latar UPT SDN 17 Buay Pemaca. Adapun urutan
kegiatan penelitian mencakup : (1) Perencanaan,(2) Pelaksanaan, (3) Observasi, (4)
Refleksi. Hasil penelitian: (1) penerapan metode Eksperimen dalam pembelajaran IPA
dilakukan dalam dua siklus. (2) Penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA
dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin
mantapnya minat, pemahaman dan hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan
guru, ketuntasan belajar meningkat dari, masing-masing siklus I (68%), dan Siklus II (88%).
Simpulan melalui hasil peneilitian ini mjukkan bahwa metode eksperimen dapat
meningkatkan minat hasil belajar siswa.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pemilihan metode yang tepat sangat membantu guru dalam mencapai
keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Jika guru mampu memilih metode
pembelajaran
yang tepat, maka dengan sendirinya peserta didik akan lebih mudah dapat
mengikuti proses pembelajaran dan tentunya penguasaan materi pelajaran menjadi
lebih baik.
Dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat segala sesuatu
memerlukan eksperimen, begitu juga dalam cara mengajar guru di kelas dengan
mengunakan metode eksperimen. Yang dimaksud metode eksperimen adalah apabila
seorang peserta didik melakuan suatu percobaan, setiap proses dan hasil percobaan
itu di amati oleh setiap peserta didik. Metode eksperimen ini banyak digunakan orang
zaman dulu. Semua hasil- hasil penemuan baru, banyak yang didapat dengan jalan
eksperimen.
Selain itu metode eksperimen adalah pembelajaran dimana guru dan peserta
didik bersama- sama mengerjakan sesuatau sebagai latihan praktis dari apa yang
diketahui. Metode eksperimen disini merupakan upaya praktik dengan menggunkan
peragaan yang ditujukan pada pesrta didik dengan tujuan agar semua peserta didik
lebih mudah memahami dan mempraktikkan apa yang telah diperolehnya. Di
samping itu juga dapat belajar mengalami suatu proses serta dapat menjelaskan
proses tersebut.
Metode eksperimen disini merupakan upaya praktik dengan menggunkan
peragaan yang ditujukan pada peserta didik dengan tujuan agar semua siswa lebih
mudah memahami dan mempraktikkan apa yang telah diperolehnya. Di samping itu
juga dapat belajar mengalami suatu proses serta dapat menjelaskan proses tersebut.
Penerapan metode eksperimen boleh jadi merupakan suatu metode yang tepat
dalam pembelajaran mata pelajaran IPA. Diharapkan dengan penerapan metode ini
peserta didik dan guru dalam suatu kegiatan, dan secara berkelanjutan menjadikan
peserta didik sebagai seorang penanya, sebagai orang yang selalu ingin mencari tahu,
sebab dalam pikirannya terdapat pertanyaan dan keingintahuan.
2
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan saya sebagai guru di UPT SDN 17 Buay Pemaca
secara langsung, diperoleh gambaran bahwa ternyata kesulitan yang dihadapi oleh
peserta didik adalah :
a. Kurangnya minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yang diakibatkan oleh
penggunaan metode ceramah secara terus menerus.
b. Peserta didik sangat pasif dalam kegiatan pembelajaran.
c. Peserta didik kurang aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru.
d. Selain itu dari hasil pengamatan terhadap LKPD terlihat kurangnya kemampuan
peserta didik dalam penyelesaian soal sehingga hasil belajar peserta didik rendah.
2. Analisis Masalah
Dalam mengajarkan IPA, sebaiknya peserta didik lebih aktif untuk belajar
sendiri dan mencari tahu bagian-bagian yang di tugaskan kepada mereka. Sehingga
dapat memberikan motivasi belajar kepada peserta didik juga memudahkan untuk
penyampaian terkait dengan mata palajaran IPA. Jika sekiranya diperlukan media
atau alat peraga yang dapat membantu peserta didik dalam memahami materi IPA,
maka seyogyanya guru menyiapkan media atau alat peraga yang diperlukan.
Oleh karena itu metode ekperimen merupakan strategi yang cocok diterapkan
dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi peserta didik UPT SDN 17 Buay
Pemaca dalam proses belajar IPA. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam
bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan
dari guru ke peserta didik. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil.
3
Dengan pembelajaran eksperimen diharapkan akan mempermudah dalam
memahami dan memperdalam IPA untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis melakukan penelitian
tentang metode ekperimen dalam Upaya Peningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas VI Semester 1 UPT SDN 17 Buay Pemaca Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan Tahun Pelajaran 2023/2024.
Bertitik tolak dari rincian permasalahan di atas, dilakukankanlah tindakan
dengan menggunakan partisipasi belajar dan dirumuskanlah masalah penelitian
tindakan kelas ini sebagai berikut: “Upaya Peningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas VI Semester 1 UPT SDN 17 Buay Pemaca Media Benda Konduktor dan
Isolator Dengan Metode Eksperimen Tahun Pelajaran 2023/2024”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah yang
menyebabkan rendahnya minat belajar siswa sebagai berikut:
Apakah dengan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI
semester 1 UPT SDN 17 Buay Pemaca Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan pada mata pelajaran IPA materi perpindahan energi panas
tahun pelajaran 2023/2024.
Apakah siswa UPT SDN 17 Buay Pemaca dapat memahami dan menyebutkan
macam-macam perpindahan energi panas.
4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan latar tujuan penelitian di atas, dapat dirumuskan manfaat
penelitian, yaitu:
1. Bagi Siswa
Bagi siswa, kontribusi manfaat yang diharapkan dapat diberikan dari hasil
tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan berlandaskan kaidah
PTK ini adalah:
a. Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pokok perpindahan energi panas.
b. Memotivasi minat belajar siswa.
c. Mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa.
2. Bagi Guru
Secara lebih khusus, kontribusi manfaat yang diharapkan dapat diberikan dari
hasil tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan berlandaskan
kaidah PTK ini adalah:
a. Meningkatkan profesionalisme dalam pembelajaran.
b. Sebagai bahan pertimbangan guru memilih metode yang tepat untuk membantu
menyampaikan materi pembelajaran.
c. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Hasil tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan
berlandaskan kaidah PTK ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap kemajuan sekolah, yang antara lain tercermin pada:
a. Sebagai masukan dalam upaya perbaikan pembelajaran sehingga dapat menunjang
tercapainya target kurikulum dan daya serap siswa seperti yang diharapkan.
b. Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
c. Dapat meningkatkan prestasi sekolah.
d. Proses belajar mengajar menjadi lebih menarik.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
2. Pengertian Mengajar
Mengajar sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses
pembelajaran. Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang
kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa. Kondisi itu
diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu perkembangan anak secara optimal
baik jasmani maupun rohani, baik fisik maupun mental.
Mengajar adalah pembelajaran dan pembinaan siswa mengenai bagaimana
belajar, bagaimana berfikir dan bagaimana menyelidiki. Pengertian mengajar pada
prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung
pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan
dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan
proses belajar mengajar.
Sedangkan Menurut Thoifuri (2008 : 37) mengajar adalah kegiatan yang
dilakukan guru dan anak didik secara bersama-sama untuk memperoleh pengetahuan
melalui proses pembelajaran yang akhirnya membentuk perilaku atau kepribadian
anak.
Menurut Anitah, et.al. (2009 : 5.2) mengajar bukan hanya menyampaikan
bahan pelajaran pada siswa, tetapi merupakan suatu proses upaya membimbing dan
memfasilitasi siswa supaya dapat belajar secara efektif dan efisien.
Dalam bukunya Belajar dan pembelajaran, Dimyati dan Mudjiono (2002 : 4-
5), dampak kegiatan mengajar adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam
angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Dampak
pengiring lainnya adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu
transfer belajar.
7
Sedangkan belajar adalah aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan–perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku pesrta didik akibat belajar. Perubahan
perilaku dapat disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan
yang diberikan dalam proses belajar mengajar (pembelajaran).
Hasil belajar merupakan kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Definisi lain hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Jadi, hasil belajar
merupakan pencapaian tujuan pendidikan para peserta didik yang mengikuti proses
belajar mengajar. Hasil belajar termasuk komponen pendidikan yang harus
disesuaikan dengan tujuan pendidikan, karena hasil belajar diukur untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar.
Tujuan pendidikan secara khusus tercermin dalam tujuan belajar. Secara
umum tujuan belajar yang diusahakan untuk dicapai meliputi tiga hal, yakni untuk
mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, serta pembentukan
sikap. Ketiganya ini dimaksudkan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Relevan
dengan hal ini, hasil belajar tersebut meliputi :
a) Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif).
b) Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif).
c) Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik).
Ketiga hasil belajar diatas dalam pembelajaran merupakan tiga hal yang
secara programatik terpisah, namun dalam kenyataannya pada diri siswa merupakan
satu kesatuan yang utuh dan bulat. Dengan demikian dalam sebuah rencana
pembelajaran, hendaknya guru melakukan pilihan–pilihan strategi pembelajaran
khususnya metode yang sesuai dengan tujuan, yakni yang dapat membantu
pencapaian hal ihwal berkenaan ranah kognitif, afektif, atau psikomotorik.
8
C. Pembelajaran IPA
1. Pengertian
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berhubungan dengan
gejala-gejala alam yang sistematis, tersusun secara teratur, berlaku secara umum,
berupa kumpulan hasil observasi dan eksperimen. Sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu pelajaran yang ada di SD.
Mata pelajaran IPA memiliki spesifikasi tersendiri. Pokok-pokok materi yang
disampaikan berupa prinsip-prinsip, konsep-konsep, fakta-fakta yang berkenaan
dengan lingkungan dan gejala alam yang kadang terlalu rumit dan komplek bagi
siswa SD.
9
2) IPA sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan tentang alam.
Proses dalam memahami IPA disebut dengan ketrampilan proses sains (science
process skills) adalah ketramplan yang dilakukan oleh para ilmuan, seperti
mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan.
3) IPA sebagai sikap. Sikap imiah dikembangkan melalui kegiatan siswa dalam
pembelajaran pada saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek
dilapangan.
D. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Dari segi bahasa metode berasal dari bahasa Inggris yaitu method, dan dari
bahasa Yunani yaitu methodos. Methodos berasal dari kata meta yang berarti sesudah
atau melampaui, dan hodos berarti cara atau jalan. Secara istilah, metode yaitu suatu
cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Djamarah dan Aswan Zain, metode adalah suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut
Wina Sanjaya, metode adalah upaya mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Selain itu, metode juga bisa dipahami sebgai cara kerja yang teratur dan bersistem
untuk dapat melaksanakan suatu kegiatan dengan mudah dan sistematis.
10
Berdasarkan berbagai pendapat yang menjelaskan definisi tentang metode,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode adalah suatu cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun untuk mencapai tujuan yang
optimal.
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan
penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah
pembelajaran berakhir. Seorang guru tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik, bila tidak menguasai satupun metode mengajar yang dirumuskan dan
dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan. Karena peranan guru bukan
semata–mata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan memberikan
fasilitas belajar agar proses belajar lebih memadai.
Sedangkan pembelajaran disini mengandung arti setiap kegiatan yang
dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai
yang baru. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh
peserta didik atau murid. Menurut Corey dalam Syaiful Sagala, menjelaskan bahwa
pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja
dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam
kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu,
pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang guru pada
kegiatan pembelajaran guna mengantarkan peserta didik untuk mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sehingga hal ini juga mengandung
pengertian bahwa metode pembelajaran dalam mata pelajaran IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam) adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang guru dalam
kegiatan pembelajaran guna mengantarkan murid untuk mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran pada mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan disekolah atau
madrasah.
11
2. Macam-macam Metode Pembelajaran
Beberapa pakar atau sumber menyebutkan berbagai macam metode
pembelajaran, diantaranya :
1) Achmad Patoni dalam bukunya Metodologi Pendidikan Agama Islam menyebutkan
metode pembelajaran diantaranya adalah metode ceramah, metode Tanya jawab,
metode diskusi, metode tugas, metode permainan dan simulasi, metode latihan siap,
metode demonstrasi dan eksperimen, metode karya wisata, metode keja kelompok,
metode sosio drama dan bemain peran, metode team teaching, metode pemecahan
masalah, metode proyek dan unit, metode uswatun hasanah, dan metode anugerah.
2) Sedangkan Syaiful Sagala dalam bukunya Konsep dan Makna Pembelajaran (Untuk
Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar) menambahkan metode
tersebut diantaranya meliputi metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi,
metode demonstrasi, metode sosiodrama, metode karyawisata, metode kerja
kelompok, metode latihan, metode pemberian tugas, dan metode eksperimen.
3) Kemudian Djamarah dan Aswan Zain dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar
mengemukakan macam-macam metode pembelajaran, yaitu metode proyek, metode
eksperimen, metode tugas dan resitasi, metode diskusi, metode sosiodrama, metode
demonstrasi, metode problem solving, metode karya wisata, metode Tanya jawab,
metode latihan, dam metode ceramah.
4) Adapun Kokom Komalasari dalam bukunya Pembelajaran Kontekstual (Konsep dan
Aplikasi) terdapat beberapa metode yang dapat diimplementasikan, yaitu metode
ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode simulasi, metode
laboratorium, metode pengalaman lapangan, brainstorming, debat, simposium, dan
sebagainya.
Demikianlah berbagai macam metode yang dikemukakan oleh beberapa
pakar, dan diharapkan semua metode tersebut dapat membantu guru dalam kegiatan
pembelajaran di kelas.
12
3. Peran Metode Pembelajaran yang Efektif
Kegiatan pembelajaran adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan. Di
dalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa di kelas. Bahan pelajaran
yang guru berikan tidak akan memberikan dorongan kepada siswa bila
penyampaiannya menggunakan metode yang kurang tepat. Di sinilah kehadiran
metode menempati posisi penting dalam penyampaian bahan pelajaran.
Sebagai seorang pendidik sudah seharusnya guru mampu menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif dan dapat mendorong siswa untuk belajar. Sehingga
berdampak positif pada pencapaian hasil belajar yang maksimal, proses
pembelajaran berjalan efektif dan efisien, serta pembelajaran yang diharapkan
tercapai. Guna mewujudkan itu semua seorang guru dituntut untuk dapat
mengembangkan program pembelajaran yang optimal dengan memperhatikan situasi
dan kondisi siswa, termasuk juga perangkat pembelajarannya.
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran akan
menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Cukup banyak
bahan pelajaran yang terbuang dengan percuma hanya karena metode menurut
kehendak guru dan mengabaikan kebutuhan siswa, fasilitas, serta serta situasi kelas.
Seharusnya penggunaan metode itu dapat menunjang pencapaian tujuan
pembelajaran, bukan tujuan yang harus beradaptasi dengan metode.
Oleh karena itu, efektifitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada
kesesuaian antara metode dengan semua komponen pembelajaran yang telah
diprogramkan dalam satuan pelajaran, sebagai persiapan tertulis.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan juga memperhatikan hal-hal
yang mempengaruhi penggunaan metode guna pemilihan yang tepat, diharapkan
dapat menciptakan suatu pembelajaran yang efektif dan bermakna. Sehingga tujuan
pembelajaran pun dapat tercapai dengan baik.
13
E. Penerapan Metode Eksperimen
1. Pengertian Metode Eksperimen
Karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka segala sesuaru
memerlukan eksperimentasi. Begitu juga dengan cara mengajar guru di kelas
digunakan metode eksperimen. Eksperimen sendiri adalah percobaan untuk
membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Metode eksperimen
merupakan salah satu dari sekian banyak metode pembelajaran, karena dalam
eksperimen mengandung makana belajar untuk berbuat. Yang dimaksud dengan
metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar dimana siswa melakukan suatu
percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil
percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi
oleh guru.
Menurut Syaiful Sagala, metode eksperimen adalah cara penyajian bahan
pelajaran dimana peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami untuk
membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Sedangkan
Djamarah dan Aswan Zain mengemukakan bahwa metode eksperimen (percobaan)
adalah penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami
dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Dari berbagai pendapat yang disampaikan oleh para ahli diatas, dapat
disimpulkan dalam proses pembelajaran dengan metode ini siswa diberi kesempatan
untuk mengalami atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu
objek, menganalisis,membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu
objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, peserta didik dituntut untuk
mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum dalil,
dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu.
Peran guru dalam metode eksperimen ini sangat penting, khususnya berkaitan
dengan ketelitian dan kecermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan
dalam memaknai kegiatan eksperimen dalam kegiatan belajar dan mengajar. Jadi,
peran guru untuk membuat kegiatan belajar ini menjadi faktor penentu berhasil atau
gagalnya metode eksperimen ini.
14
2. Tujuan Metode Eksperimen
Penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan, sebagai berikut :
1) Agar siswa (peserta didik) mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai
jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan
sendiri
2) Siswa (peserta didik) dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah (scientific
thinking)
3) Siswa (peserta didik) menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang
dipelajarinya.
15
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan eksperimen
adalah:
1) Menerangkan tujuan eksperimen.
2) Membicarakan terlebih dahulu masalah mana yang penting didahulukan dan mana
yang harus dikemudiankan pelaksanaannya.
3) Sebelum eksperimen dilaksanakan terlebih dahulu guru harus menetapkan :
(a) alat-alat mana yang diperlukan,
(b) langkahlangkah apa yang harus ditempuh,
(c) hal-hal apa yang harus dicatat,
(d) variabel-variabel mana yang harus dikontrol.
4) Setelah eksperimen berakhir, guru harus :
a) Mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut.
b) Mengadakan tanya jawab dengan proses.
c) Melaksanakan tes untuk menguji pengertian siswa.
Pelaksanaan metode eksperimen dapat berjalan dengan efektif dan efesien,
manakala seorang guru (pendidik) memperhatikan beberapa hal berikut ini :
1) Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan
bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa.
2) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau
mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan
percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.
3) Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati
proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama sehingga mereka
menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
4) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu diberi
petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman
serta keterampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru
dalam memilih objek eksprimen itu.
5) Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti
masalah yang mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan
manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah
itu tidak bisa diadakan percobaan karena alatnya belum ada.
16
Berdasarkan uraian diatas diharapkan pelaksanaan metode eksprimen dalam
kegiatan pembelajaran akan bermanfaat bagi peserta didik untuk menguasai
kecakapan itu. Serta dapat menumbuhkan pemahaman untuk melengkapi penguasaan
pelajaran yang diterima secara teori dan praktik di sekolah.
17
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
2. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilakukan di UPT SDN 17
Buay Pemaca Kelurahan Desa Sinar Baru Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 02 November 2023, 07
November 2023, dan 14 November 2023, Semester ganjil tahun pelajaran 2023/2024.
Mata Keterangan
No. Hari/ Tanggal Materi Siklus
Pelajaran waktu
Rabu, 01 Perpindahan Pra Jam ke 1
1 IPA
November 2023 Energi Panas siklus (07.30-09.15)
18
Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu :
a) Lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan proses belajar
mengajar di kelas.
b) Tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar
dari penelitian dapat dilihat pada setiap siklus.
c) Angket siswa pada penelitian untuk mengetahui masalah yang dimiliki siswa pada
pembelajaran sebelumnya.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan dalam siklus kesatu disusun berdasarkan hasil
observasi kegiatan pra tindakan. Rancangan tindakan ini disusun dengan beberapa
cakupan, antara lain:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan
diajarkan sesuai dengan Metode Pembelajaran Eksperimen.
2) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.
3) Mempersiapkan lembar kerja siswa yaitu lembar kerja kelompok dan lembar kerja
Test Akhir Siklus I.
4) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi aktivitas peneliti dan lembar
observasi aktivitas siswa.
5) Pembagian kelompok.
19
b. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan Metode Pembelajaran eksperimen yang sesuai dengan skenario
pembelajaran sebagai berikut :
Kegiatan awal terlebih dahulu guru mengucapkan salam, kemudia guru melakukan
absensi siswa, apersepsi, memberikan acuan, memotivasi siswa untuk berfikir secara
aktif, dan menyampaikan tujuan pemebelajaran.
Kegiatan inti Guru menguraikan materi tentang sumber energi panas dan
perpindahan energi panas, guru mendemonstrasikan pembelajaran dengan media
benda konduktor dan isolator yang telah disiapkan, siswa mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan guru tentang sumber-sumber energi panas dan
perpindahan energi panas. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan percobaan
bersama teman kelompoknya, salah satu wakil kelompok mempersentasikan hasil
diskusinya, siswa yang lain memperhatikan. Guru bersama siswa bertanya jawab
tentang materi yang telah dipelajari serta meluruskan kesalahan pemahaman, dan
memberikan penguatan serta penyimpulan.
Kegiatan Penutup guru menyimpulkan matari, mengevaluasi kegiatan
pembelajaran, kemudian mengoreksi dan menilai hasil evaluasi siswa, memberikan
pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya menutup pembelajaran berdo’a dan mengucapkan salam. Dalam
pembelajaran ini juga diadakan tes secara individual (Tes Akhir siklus I) yang
diberikan diakhir tindakan, berguna untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi.
20
c. Pengamatan
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat dan mengadakan penilaian
untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa.
Kegiatan ini meliputi pengamatan terhadap perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan tindakan, minat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
Kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran ini diamati dengan
menggunakan instrument yang telah dipersiapkan sebelumnya. Untuk selanjutnya
data hasil observasi tersebut dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan tindakan
berikutnya.
d. Refleksi
Pengkajian data pada tahap refleksi melibatkan observasi sehingga
diharapkan evaluasi dan refleksi akan lebih efektif, hasil dan refleksi ini digunakan
sebagai diskusi balikan untuk merencanakan dan mengadakan perbaikan pada
pelaksanaan tindakan berikutnya. Masalah yang ditemui dalam perbaikan
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya minat siswa dalam melaksanakan pembelajaran.
2. Metode ceramah yang digunakan guru secara terus-menerus.
3. Kurangnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru.
4. Rendahnya hasil penilaian siswa sehingga tidak mencapai nilai KKM.
Berdasarkan hasil tindakan yang disertai observasi dan refleksi dapat
diketahui kelemahan dan kekurangan kegiatan pembelajaran yang dapat digunakan
untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus II.
21
2. Siklus II
Pada siklus II ini juga prosedur pelaksanaan disusun sama dengan siklus I
yang terdiri dari :
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan dalam siklus kedua disusun berdasarkan hasil
observasi kegiatan siklus 1. Rancangan tindakan ini disusun dengan beberapa
cakupan, antara lain:
6) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan
diajarkan sesuai dengan Metode Pembelajaran Eksperimen.
7) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.
8) Mempersiapkan lembar kerja siswa yaitu lembar kerja kelompok dan lembar kerja
Test Akhir Siklus I.
9) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi aktivitas peneliti dan lembar
observasi aktivitas siswa.
10) Pembagian kelompok.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan siklus 2 dilaksanakan pada hari selasa 14 November 2023.
Kegiatan awal ini guru mengucapkan salam, kemudia guru melakukan absensi siswa,
apersepsi, memberikan acuan, memotivasi siswa untuk berfikir secara aktif, dan
menyampaikan tujuan pemebelajaran.
Kegiatan inti, guru menguraikan materi tentang sumber energi panas dan
perpindahan energi panas, guru mendemonstrasikan pembelajaran dengan media
benda konduktor dan isolator yang telah disiapkan. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan guru tentang sumber-sumber energi panas dan
perpindahan energi panas, dengan bimbingan guru, siswa melakukan percobaan
bersama teman kelompoknya, salah satu wakil kelompok mempersentasikan hasil
diskusinya, siswa yang lain memperhatika. Guru bersama siswa bertanya jawab
tentang materi yang telah dipelajari serta meluruskan kesalahan pemahaman, dan
memberikan penguatan serta penyimpulan.
22
Kegiatan penutup, guru menyimpulkan materi, mengevaluasi kegiatan
pembelajaran, memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Kemudia berdo’a dan mengucapkan
salam.
1. Pengamatan
Kegiatan observasi ini meliputi pengamatan terhadap perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan tindakan siklus II, minat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
2. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan di
kelas VI pada siklus II, guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang
telah berlangsung. Dari hasil refleksi dan diskusi dengan supervisor 2 menganalisis
pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen dapat membuat
pembelajaran lebih bermakna dan menarik dan dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI Semester I UPT SDN 17 Buay
Pemaca Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan terhadap
pembelajaran IPA Tahun Pelajaran 2023/2024 dari model pembelajaran sebelumnya.
23
c) Data Kuantitatif adalah angka hasil belajar siswa.
d) Data Kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang
menggambarkan ekspresi siswa tentang tingkat pemahamannya, antusiasnya,
kepercayaan diri, dan motivasinya.
2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Tindakan Kelas
b) Tes, dipergunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa.
c) Observasi, dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam
PBM dan implementasi pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi
menggunakan alat peraga.
d) Diskusi antara guru, supervisor 2, dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus
Pemantapan Kemanpuan Profesional.
3. Alat Pengumpulan Data Pemantapan Kemampuan Profesional.
a) Tes, menggunakan butir soal/ instrument soal untuk mengukur hasil belajar siswa.
b) Observasi, menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas siswa
dalam proses belajar mengajar IPA.
c) Diskusi, menggunakan lembar hasil pengamatan.
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
25
Dilihat dari daftar nilai hasil penelitian sampai dengan siklus II pada mata
pelajaran IPA pada UPT SDN 17 Buay Pemaca telah terjadi peningkatan kualitas
hasil belajar. Ini dibuktikan banyak siswa yang sudah mendapat nilai diatas KKM.
Pada kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran berjalan
optimal.
90
80,4
80
70 66,4
61,2
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Dari grafik 4.1 terlihat bahwa metode pembelajaran dengan eksperimen pada
materi perpindahan energi panas serta latihan soal-soal yang cukup terhadap siswa
kelas VI UPT SDN 17 Buay Pemaca yang sudah dilaksanakan dengan baik oleh guru,
maka didapat nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat. Dari proses perbaikan
pembelajaran mulai dari siklus I sampai siklus II nilai rata-rata siswa meningkat,
yakni mencapai 80,4. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman
dan penguasaan pembelajaran oleh siswa.
Adapun persentase peningkatan Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yang
dilakukan selama perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil tes tertulis terhadap 25
orang siswa kelas VI UPT SDN 17 Buay Pemaca (nilai evaluasi terlampir) adalah
sebagai berikut.
26
100
88%
90
80
68%
70
60
50
40%
40
30
20
10
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Dari grafik 4.2 terlihat bahwa pada pra siklus dari 25 siswa, 40% siswa sudah
mencapai KKM yakni memperoleh nilai 70 keatas sedangkan yang belum berhasil
mencapai nilai nilai 70 sebanyak 60%. Tetapi pada siklus I terjadi peningkatan dan
perbaikan nilai dari 25 siswa, 68% sudah memperoleh nilai baik di atas 70.
Peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat tinggi terjadi pada siklus
II, yakni 88%. Hal ini disebabkan dalam proses belajar mengajar guru sudah mampu
melibatkan siswa secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran sehingga
siswa dengan cepat bisa memahami materi yang diberikan. Disamping itu juga, guru
lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan
memberikan pengalaman yang konkrit kepada siswa.
27
Berikut ini adalah hasil observasi terhadap 25 siswa kelas VI UPT SDN 17
Buay Pemaca yang aktif dan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran pada saat
perbaikan pembelajaran berlangsung.
25
22
20
17
15
15
Siswa aktif
10
10 Siswa kurang aktif
8
5 3
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Dari grafik 4.3 menunjukkan bahwa dari ke-2 siklus tersebut pada siklus II
terjadi peningkatan yang signifikan terhadap keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran, yakni 22 siswa bisa menjawab benar dan aktif dalam tanya jawab
dengan guru. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemauan siswa melakukan
tanya jawab dan aktif dalam pembelajaran mengalami peningkatan yang tinggi.
28
Perkembangan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi
perpindahan energi panas dengan metode eksperimen dapat disajikan dalam tabel dan
grafik perolehan nilai rata-rata kelas.
1. Nilai terendah 30 20 60
120
100
100
90 90
80
80
66
61 60 Nilai terendah
60
Nilai tertinggi
Nilai rata-rata
40
30
20
20
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
30
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam dua siklus
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa kelas VI di UPT SDN 17 Buay Pemaca pada mata pelajaran IPA
materi Perpindahan Energi Panas mengalami peningkatan yang signifikan setelah
dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode eksperimen.
2. Mengaitkan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membuat pembelajaran
menjadi lebih bermakna.
3. Keterampilan dan hasil belajar siswa dalam tanya jawab selama proses pembelajaran
menggunakan metode eksperimen dapat muncul dan 88% menunjukkan
peningkatan.
31
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, W. Sri., et.al (2009). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Arifin, Mulyati, et, all, (2005). Setrategi Belajar mengajar Kimia Malang:
Universitas Negri Malang
Dimyati. Dkk (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
http://contoh-surat.net/pengertian-belajar.html
diakses 20 Mei 2017.
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Kepada
Kepala UPBJJ-Palembang
Di Muaradua
Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:
Kegiatan
N Aspek yang
Siklus I Siklus II Ket
o diobservasi
Ya Tidak Ya Tidak
Siswa yang aktif
1 mengikuti √ - √ -
pembelajaran
2 Siswa aktif bertanya √ - √ -
Siswa mau
menjawab
3 pertanyaan dengan √ - √ -
benar
Perhatian siswa
4 - √ √ -
terfokus
Kegiatan Ket
No Aspek yang diobservasi Siklus I Siklus II
Ya Tidak Ya Tidak
1 Memulai pelajaran √ - √ -
Memotivasi siswa dalam
2 √ - √ -
pembelajaran
Pengelolaan kelas selama
3 √ - √ -
pembelajaran
4 Menguasai materi √ - √ -
Melibatkan siswa dalam
5 √ - √ -
pembelajaran
Memanfaatkan lingkungan
6 - √ √ -
sekitar dalam pembelajaran
Melaksanakan
7 pembelajaran sesuai √ - √ -
dengan tujuan
Menggunakan alat peraga
8 - √ √ -
yang sesuai
Melaksanakan
9 pembelajaran dengan √ - √ -
urutan yang logis
Melaksanakan
10 pembelajaran secara - √ √ -
individu dan kelompok
Mengelola waktu secara
11 √ - √ -
efisien
12 Memberikan umpan balik √ - √ -
Paraf
Hari / Hasil /
No Kegiatan Tindak lanjut Mhs Sup.
Tanggal Komentar
2
Rabu, 01 Mengamati serta Alat penilaian Perbaikan alat
1. November mendiskusikan RPP harus sesuai penilaian.
2023 perbaikan mata dengan
pelajaran IPA indikator.
Prasiklus.
2. Selasa, 07 Mengamati - Siswa terlibat Sesuaikan
November pelaksanaan aktif dalam kegiatan guru
2023 perbaikan Tanya jawab dengan
pembelajaran IPA - Guru terlalu aktivitas siswa
Siklus I kemudian banyak hilir dan waktu
mendiskusikan hasil mudik sehingga yang tersedia.
pengamatan. waktu tidak
terkendali.
3. Selasa, 14 Mengamati Sebagian besar Menggunakan
November pelaksanaan siswa mulai metode
2023 perbaikan aktif dalam pembelajaran
pembelajaran IPA bertanya yang bervariasi
siklus II kemudian berdiskusi menciptakan
mendiskusikan hasil dengan guru kelas yang
pengamatan. tentang menyenangkan.
pelajaran IPA.
Siklus
No Nama Siswa
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Angel Laura Putri 60 50 90
2 Angga Wijaya 90 50 90
3 Aswatul Hikma 50 80 80
4 Bagus Riski Ramadani 80 60 80
5 Denis Irawan 80 80 90
6 Fany Liza Lovica 30 70 90
7 Finzy Oktadino 40 90 90
8 Halimah Sa’diah Zahra 50 70 80
9 Karim Muhazani 80 80 60
10 Luluk Alifah 50 60 80
11 M. Khoirul Multazam 50 50 90
12 Neneng Sugiarti 60 60 80
13 Nelly Agustin 50 70 80
14 Nur Halizah 80 90 100
15 Racha Raditya 60 80 100
16 Rafa Pratama 50 90 100
17 Riski Ramdani 60 80 80
18 Setiawan Thoni 90 70 90
19 Sutresno Hadi 90 50 60
20 Turmudi Yahya 80 70 80
21 Vicy Ardiyansyah 80 70 90
22 Yanto Efrianto 40 70 90
23 Yoga Nopiandi 30 80 80
24 Zaenal Abidin 70 20 60
25 Zidan Saefuloh 30 60 90
Jumlah 1.530 1.660 2.010
Nilai ≥ 70 10 17 22
Nilai rata-rata 61,2 66,40 80,4
Persentase nilai ≥ 70 40% 68% 88%
Lampiran 11