YUNIARSIH
NIM 857023507
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PDGK 4501
KELOMPOK BELAJAR WAY TENONG
i
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Kota TangerangSelatan,15418.
Telepon 021-7490941 (Hunting)
Faximile 021-7490147 (Bagian Umum), 021-7434290 (Sekretaris Rektor)
Laman www.ut.ac.id
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanksi-sanksi lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan rahmat,
taufiq, dan hidayah, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan Laporan
Pemantapan Kemampuan Profesinal (PKP) dengan judul “Metode Karyawisata
Pembelajaran IPA Kelas IV SD Kartika II-11 Way Mengaku Kecamatan Balik
Bukit Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran 2022/2023”
Penulisan Laporan PKP, penulis banyak menerima masukan, dan saran dari
berbagai pihak, dengan selesai penulisan laporan ini, maka penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Drs. Sri Ismulyaty, M.Si., selaku Direktur UPBJJ Universitas Terbuka Bandar
Lampung.
2. Ibu. Yeni Apriyani, Sos., M.M., selaku pengelola Kelompok Belajar Way
Tenong Kabupaten Lampung Barat.
3. Agus Riyadi, M.Pd., selaku Tutor Matakuliah PKP, dan sebagai Supervisor 1
yang telah membimbing dalam pembuatan laporan PKP.
4. Iskandar, S.Pd., M.M., Guru SDN 1 Liwa sebagai Supervisor 2
5. Mei Suriyati, S.Pd. selaku kepala sekolah SD Kartika II-11 Way Mengaku
6. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan serta doa.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna. Kritik dan
saran yang membangun dari rekan-rekan pengajar, penulis akan menyempurnakan
laporan PKP ini, dan semoga laporan PKP dapat berguna bagi penulis, dan semua
yang membaca serta memanfaat laporan ini.
Penulis,
Yuniarsih
NIM 857023507
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................i
Lembar Pengesahan..................................................................................................i
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat...........................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
Daftar Tabel.............................................................................................................v
Daftar Gambar.........................................................................................................vi
Daftar Lampiran.....................................................................................................vii
Abstrak..................................................................................................................viii
I. Pendahuluan......................................................................................................1
A. Latar Belakang Maslah..............................................................................1
B. Rumusan Maslah........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran.........................................3
D. Manfaat Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran.......................................3
II. Kajian Pustaka...................................................................................................4
A. Kajian Teoritis...........................................................................................4
B. Motivasi.....................................................................................................6
C. Hasil Belajar...............................................................................................6
D. Struktur Tumbuhan....................................................................................8
E. Pengertian Metode Karyawisata..............................................................10
F. Kerangka Pikir.........................................................................................11
G. Hipotesis..................................................................................................12
III. Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran............................................13
A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, dan Pihak yang Membantu..............13
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran................................................13
C. Teknik Analisis Data................................................................................14
IV. Hasil dan Pembahasan....................................................................................19
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................19
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran...........................27
V. Simpulan dan Saran Tindak Lanjut.................................................................29
A. Simpulan..................................................................................................29
B. Saran Tindak Lanjut.................................................................................29
Daftar Pustaka........................................................................................................30
Lampiran................................................................................................................31
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
ABSTRAK
YUNIARSIH
viii
ABSTRACT
METHODS OF SCIENCE LEARNING WORKERS FOR CLASS IV SD
KARTIKA II-11 WAY MENGAKU SUB-DISTRICT BALIK
BUKIT WEST LAMPUNG BARAT
ACADEMIC YEAR 2022/2023
YUNIARSIH
This study aims to: 1) describe the motivation for learning science in class IV, 2)
describe the process of learning science in class IV, 3) describe the assessment of
science learning activities for students in class IV SD Kartika II-11, 4) describe
the students' ability to experience independently after the activity field trip
learning method ends.
Research with the field trip method was carried out in the Kartika II-11 Way
Mengaku Elementary School, Balik Bukit District, West Lampung Barat. Data
was collected through observation and documentation, and analyzed with
qualitative discrete.
The conclusions of this study are: 1) Planning is carried out based on the results
of the learning needs analysis, the subject of the action requires an increase in the
ability to learn Science Class IV, 2) The learning method is carried out
demonstratively which aims to optimize the experience of the field trip learning
method 3) Assessment is carried out with an understanding test for each cycle , an
ability test by paying attention to correcting students' motivation to take science
lessons, time efficiency and whether or not it is effective in targeting 4) science
learning using the field trip method which can change attitudes and change
through written tests for Grade IV students at SD Kartika II-11.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Hasil pembelajaran pada siswa kelas IV SD Kartika II-11 Way Mengaku,
Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, perlu penanganan yang
segera, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan inovasi metode
pembelajaran karyawisata.
Berdasarkan hasil pembelajaran dan observasi, bahwa materi tentang Struktur
Tumbuhan dan Fungsinya pada sekolah tersebut belum menggunakan metode
Karyawisata, tetapi hanya menggunakana metode ceramah, karena para siswa
sudah bosan dengan metode ceramah sehingga menyebabkan rendahnya motivasi
belajar dan hasil belajar siswa.
1. Identifikasi Masalah
Penulis dalam mengidentifikasi maslah terdapat tiga poin penting:
a. Media dan metode pelajaran IPA tidak menarik
b. Siswa tidak fokus dengan materi IPA
c. Pembelajaran hanya berpusat pada guru.
2. Analisis Masalah
Setelah didiskusikan dengan supervisor 2 diketahui, bahwa faktor penyebab siswa
kurang menguasai materi pembelajaran IPA yang diajarkan adalah:
a. Media dan Metode yang digunakan monoton, sehingga perlu untuk
mengganti metode dengan lebih variatif.
b. Perhatian siswa tidak fokus terhadap materi IPA yang disampaikan guru.
c. Guru tidak memberikan kesempatan siswa beriteraksi untuk bertanya.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
IPA adalah pelajaran yang selain menggunakan teori, tetapi juga pembelajaran
berpraktek di lapangan, alternatif dan prioritas pemecahan masalah dengan
metode pembelajaran karyawisata dengan tujuan siswa lebih termotivasi untuk
lebih giat dalam Belajar.
B. Rumusan Masalah
Rumuasan masalah dari identifikasi, dan analisis masalah, maka penulis
membatasi satu masalah yang menjadi judul penelitian tindakan kelas yaitu
“Metode Karyawisata Pembelajaran IPA Kelas IV SD Kartika II-11 Way
Mengaku Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat Tahun Pelajaran
2022/2023”
2
C. Tujuan Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran
Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan motivasi pembelajaran siswa kelas
IV pada mata pelajaraan IPA dengan materi struktur tumbuhan melalui Metode
Pembelajaran Karyawisata SD Kartika II-11 Way Mengaku Kecamatan Balik
Bukit Kabupaten Lampung Barat
D. Manfaat Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi siswa
a. Siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran IPA
b. Meningkatkan hasil belajar siswa
c. Dapat menumbuhkan sikap kritis terhadap hasil belajar.
2. Bagi Guru
a. Memberikan arahan dan pedoman dalam proses belajar mengajar yang
kaitannyadengan variasi pembelajaran agar proses dan hasil belajar siswa
baik.
b. Sumbangan pemikiran dan pertimbangan dalam menentukan metode
pembelajaranatau pendekatan yang tepat.
c. Membantu guru meningkatkan proses pembelajaran di kelasnya, sebagai
upayameningkatkan proses dan hasil belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Sebagai sumbangan pemikiran untuk usaha-usaha peningkatan kualitas
pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, khususnya SD Kartika II-11
Way Mengaku Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoris
1. Pengertian pelajaran IPA
H.W Flowler dalam Trianto, (2010:136) menyatakan bahwa IPA sebagai
pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan yang berhubungan dengangejala-
gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksiWahyana
dalam Trianto (2010:136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaanya secara
umum terbatas pada gejala-gejala alam.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam KTSP. Jakarta : Bumi Aksara.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu mengenai alam
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa Inggris
yaitu natural science, yang artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Karena
berhubungan dengan alam dan science artinya adalah ilmu pengetahuan, jadi ilmu
pengetahuan alam (IPA) atau science itu pengertiannyadapat disebut sebagai ilmu
pengetahuan alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di
alam ini (Usman Samatowa, 2010: 3). Usman Samatowa. (2010). Pembelajaran
IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
Nash (dalam Hendro, 1992: 3) menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini
bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkannya antara suatu
fenomena dengan fenomena lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu
prespektif yang baru tentang objek yang diamati.
Hendro Darmodjo & Jenny R. E. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Muslichach Asy’ari (2006: 7) mendefinisikan sains atau IPA adalah pengetahuan
manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara yangterkontrol, selain sebagai
produk yaitu pengetahuan manusia sains atau IPA juga sebagai proses yaitu
bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut.
4
Muslichach Asy’ari. (2006). Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat
Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Ahmad Susanto (2013: 167) mengatakan sains atau IPA adalah usaha manusia
dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran,
serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan.
Ahmad Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Patta Bundu (2006: 9) sains atau IPA adalah proses kegiatan yang dilakukan para
saintis dalam memperoleh pengetahuan dan sikap terhadapproses kegiatan
tersebut. Sains secara garis besar memiliki tiga komponen, yaitu 1) proses ilmiah,
misalnya mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, merancang dan
melaksanakan eksperimen, 2) produk ilmiah, misalnya prinsip, konsep, hukum,
teori, dan 3) sikap ilmiah, misalnya ingin tahu, objektif, hati- hati dan jujur.
Patta Bundu. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam
Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan TenagaKependidikan.
Menurut Paolo dan Marten (dalam Srini M. Iskandar, 1996: 15) Ilmu Pengetahuan
Alam untuk anak-anak didefinisikan menjadi :
1. mengamati apa yang terjadi,
2. mencoba memahami apa yang diamati,
3. mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akanterjadi,
4. menguji ramalan-ramalan dibawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah
ramalan tersebut benar.
Srini M. Iskandar. (1996). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
5
B. Motivasi
Menurut Sudarwan (2002:2) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan,
kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong
seseorangatau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan
apa yang dikehendakinya. Hakim (2007:26) mengemukakan pengertian motivasi
adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu
perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
C. Hasil belajar
Menurut Suprijono (2013:7) hasil belajar adalah perubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Menurut
Jihad dan Haris (2012:14) hasil belajar merupakan pencapaian bentuk perubahan
perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris
dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu.
Teori pembelajaran yang preskiptif itu harus memperhatikan tiga variabel, yaitu
variabel kondisi, metode, dan hasil. Reigeluth dan Merrill (1983) dalam Miarso
(2004 : 528 -532), kerangka teori instruksional itu dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar II C Kerangka Teori Pembelajaran
Hasil
Efektifitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran
Pembelajaran
6
karakteristik siswa, agar dapat diperoleh efektivitas, efisiensi, dan daya tarik
pembelajaran.
7
4. Terbentuknya tindakan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip itu dalam
situasi atau peristiwa baru.
Strategi ekspositori erat sekali kaitannya dengan pendekatan deduktif, dan strategi
diskoveri dengan pendekatan induktif. Namun, meskipun secara konseptual
strategi instruksional itu dapat dibedakan, dalam praktek sering digabungkan. Para
pendidik cenderung lebih banyak menggunakan strategi ekspositori karena
ditinjau dari pertimbangan waktu lebih hemat, dan lebih mudah dikelola.
D. Struktur Tumbuhan
Tumbuhan atau organisme yang termasuk ke dalam kingdom Plantae memiliki
peran yang penting dalam rantai makanan. Struktur tumbuhan diciptakan
sedemikian rupa sehingga mampu berfotosintesis dan dapat memproduksi bahan
makanannya sendiri. Mereka juga merupakan sumber makanan bagi makhluk
hidup lainnya, termasuk manusia. Selain sebagai sumber makanan, tumbuhan juga
sering dimanfaatkan sebagai bahan bangunan maupun pakaian. Secara umum,
tumbuhan terdiri dari bagian-bagian, yaitu akar, batang, daun, dan bunga. Hari ini,
kita akan membahas keempat bagian tersebut.
a. Akar
Salah satu struktur tumbuhan yang paling penting adalah akar. Biasanya, akar
berada di bagian bawah tanaman. Jenis-jenis akar dibagi menjadi dua, yaitu akar
tunggang dan akar serabut. Akar tunggang adalah akar yang tebal dan memiliki
8
cabang-cabang kecil yang disebut sebagai akar lateral. Sementara itu, akar serabut
memiliki bentuk yang lebih tipis dan bercabang, seperti berserat.
Selain menjaga agar tanaman dapat tumbuh dan berdiri tegak, akar berperan untuk
menyerap air dan mineral dari tanah. Di beberapa jenis tumbuhan, akar
merupakan tempat penyimpanan zat makanan hasil fotosintesis.
b. Batang
Batang merupakan bagian utama dari struktur tumbuhan. Batang berfungsi untuk
menopang bagian tanaman lainnya, seperti daun, buah, bunga, dan pucuk.
Umumnya, batang pada tumbuhan akan tumbuh ke arah cahaya.
Batang pun dapat dibagi lagi. Bagian tempat cabang dan daun tumbuh disebut
sebagai buku (node). Bagian antara dua buku disebut sebagai ruas (internode).
Sementara itu, bagian ujung batang atau tempat batang melakukan pembelahan
disebut sebagai tunas apikal atau pucuk. Tunas juga terdapat pada titik
pertumbuhan daun dan disebut sebagai tunas lateral.
Fungsi dari batang yang pertama adalah membantu membawa air dan mineral dari
akar ke bagian-bagian lain dari tanaman. Selain itu, batang juga berfungsi untuk
membawa makanan yang diproduksi dari daun ke akar.
c. Daun
Daun adalah bagian tumbuhan yang umumnya memiliki karakteristik datar, hijau,
dan terletak di batang. Pertumbuhan daun akan berhenti saat mencapai ukuran
maksimalnya. Daun terdiri dari tangkai daun, helai daun, tulang daun, danurat
daun. Urat daun adalah garis-garis yang tampak pada helai daun. Urat daun
biasanya mengandung jaringan pembuluh yang membawa air dan makanan. Pola
yang dibentuk oleh urat daun pada daun disebut juga sebagai venasi. Venasi daun
dapat berbentuk menyirip maupun sejajar. Daun merupakan tempat
berlangsungnya fotosintesis menggunakan karbon dioksida dan air di bawah sinar
matahari dan melibatkan zat hijau pada daun. Selama proses ini, daun melepaskan
oksigen. Zat makanan yang diproduksi dari fotosintesis disimpan di berbagai
bagian tanaman sebagai zat tepung.
d. Bunga
Struktur tumbuhan yang terakhir adalah bunga. Bunga berperan sebagai organ
reproduksi pada tanaman. Bagian-bagian pada bunga terdiri dari kelopak,
mahkota,
9
benang sari (organ reproduksi jantan), dan putik (organ reproduksiwanita). Setelah
putik menerima serbuk sari, nantinya akan tumbuh buah dari bakal biji.
1
F. Kerangka Pikir
Menurut Umma Scarran yang dikutip Sugiono dalam bukunya mengemukakan
bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah
yang penting. Jadi kerangka pikir merupakan sintesa tentang hubungan antar
variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah di deskripsikan. Sesuai
dengan landasan teori pembelajaran, penulis yakin bahwa variabel bebas (Metode
Karyawisata) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel
terikat (Motivasi dan hasil belajar IPA peserta didik). Peserta didik dalam belajar
memiliki tujuan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Namun, saat proses
belajar biasanya peserta didik mengalami kendala yang dapat menurunkan
kualitas belajarnya sehingga berpengaruh terhadap mtivasi dan hasil belajar. Salah
satu penyebab yang mempengaruhi motivasi dan hasil belajar peserta didik adalah
kurangnya inovasi metode, model dan desain dalam pembelajaran. Tidak adanya
inovasi dalam pembelajaran mampu mempengaruhi motivasi dan hasil peserta
didik dalam belajar.
Jika dalam pemilihan model pembelajaran kurang tepat, serta guru belum
menguasai langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran tersebut,
maka proses pembelajaran tidak akan berlangsung sesuai dengan harapan.
Sehingga tujuan dalam pembelajaran tidak akan tercapai. Metode pembelajaran
diketahui memiliki pengaruh terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik
sejalan dengan mata pelajaran IPA yang mempelajari tentang alam sekitar. Selama
ini banyak peserta didik yang menganggap bahwa mata pelajaran IPA adalah
pelajaran yang menjenuhkan. Salah satu metode pembelajaran yang tepat,
menyenangkan dan sesuai dengan motivasi peserta didik yaitu belajar dengan
bermain, yaitu metode pembelajaran karyawisata. Metode ini merupakan metode
pembelajaran yang mampu membantu peserta didik mengembangkan pemahaman
dan sikap dalam hidup bersosialisasi. Serta mampu menumbuhkan motivasi
peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
menggunakan metode karyawisata mudah untuk diikuti peserta didik dengan
lankah-langkah yang sesuai. Sebelum menerapkan metode ini guru menjelaskan
materi yang aan diajarkan secara rinci agar anak mampu mendapatkan
pemahaman setelah materi
1
disampaikan. Pembelajaran dengan metode ini akan menarik motivasi belajar
peserta didik, sehingga dalam proses pembelajaran berjalan dengan suasana yang
menyenangkan, dan demikian peserta didik lebih bersemangat dan tidak bosan
ketika mengikuti proses belajar.
Metode karyawisata ini memanfaatkan lingkungan sekitar SD Kartika II-11 Way
Mengaku sebagai obyek pembelajaran, anak diajak untuk keluar kelas guna
mengamati obyek-obyek tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah yang sesuai
dengan materi yang telah dipelajari. Setelah peserta didik melakukan pengamatan
maka peserta didik akan diminta untuk membuat laporan hasil pengamatan dan
laporan tersebut akan dibacakan di depan kelas dan didengarkan oleh semua
siswa. Setelah itu guru akan memberikan pengarahan atau pemahaman yang
dirasa anak belum faham serta memberikan dorongan motivasi untuk tetap
semangat belajar.
B1
A B
B2
G. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir uraikan di atas, hipotesis adalah pembelajaran IPA
tentang struktur tumbuhan dengan metode Karyawisata pada siswa kelas IV SD
Kartika II-11 Way Mengaku Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat.
1
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kartika II-11 Way Mengaku
yang berjumlah 27 siswa, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 5 perempuan.
2. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian adalah SD Kartika II-11
Way Mengaku Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dugunakan dalam penelitian ini selama tiga siklus, yaitu
pada tanggal 9 Oktober 2022 sampai dengan 11 Oktober kegiatan prasiklus,
tanggal 13 Oktober 2022 pelaksanaan siklus I dan tanggal 26 Oktober 2022
pelaksanaan siklus II.
4. Pihak yang Membantu
Pihak yang membantu dalam pelaksanaan PKP ini melibatkan berbagai pihak,
diantaranya mahasiswa sendiri selaku peserta PKP, UPBJJ-UT, Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Barat, Supervesor 1, Supervesor 2, penilai
praktek perbaikan pembalajaran, UT Pusat. Keterlibatan berbagai pihak tersebut
dimulai dari persiapan, pelaksanaaa, serta penilaian dan sesuai dengan tugas dan
wewenang masing-masing.
1
tinggi antara taraf-taraf di dalam pelaksanaan aksi atau proses belajar-mengajar.
Adapun siklus tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Pelaksanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan
Siklus II Pengamatan
Refleksi
Gambar III B
(Riset Aksi Model John Elliot)
1
b. Pelaksanaan
Pelaksaan perbaikan siklus 1 sebagai berikut:
1. Menjelaskan materi struktur tumbuhan dan fungsinya menggunakan
bantuan media gambar tumbuhan.
2. Memberikan beberapa permasalahan dan melakukan tanya jawab dengan
siswa.
3. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota masing-masing
4-5anak.
4. Menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran Karya wisata.
5. Siswa diajak keluar kelas menuju kebun belakang sekolah.
6. Siswa diminta mengidentifikasi struktur tumbuhan dan fungsinya pada kebun
belakang sekolah.
7. Siswa mencatat hasil pengamatan yang dilakukan pada lembar kerja siswa
secara berkelompok.
c. Pengamatan/pengumpulan data/ Instrumen
Pelaksanaa perbaikan pembelajaran ini di bantu oleh Guru SDN 1 Liwa sebagai
Supervisor 2, dalam hal ini bertindak sebagai pengamat serta proses penilaian
perbaikan pembelajaran, yaitu Bapak Iskandar, S.Pd., M.M.
Dengan demikian akan diperoleh sampel data yang sangat di butuhkan. Agar
pengamatan ini dapat berjalan dengan baik maka dimulai dari kesepakatan antara
pengamat dengan penulis. Hal ini bertujuan agar pengamatan yang dilakukan
lebih terarah pada masalah yang diamati, penulis melakukan menjadi dua tahap
pena, tentang aspek-aspek yang diamati adalah:
Pengamatan Perbaikan Pembelajaran pertama:
a) Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan
b) Tujuan/ Indikator perbaikan pembelajaran
c) Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema, media
(alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar
d) Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran
e) Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran
f) Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat Penilaian perbaikan
pembelajaran
1
g) Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran
Pengamatan Perbaikan Pembelajaran kedua:
a) Mengelola ruang dan fasilitas belajar
b) Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
c) Mengelola interaksi kelas
d) Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif
siswa terhadap belajar
e) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan
f) Pembelajaran mata pelajaran
g) Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
h) Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
d. Refleksi
Pada kegiatan siklus 1 ini merupakan refleksi yang akan digunakan dalam
melihat kelebihan dan kelemahan yang mungkin muncul pada perbaikan
pembelajaran.
Kelebihan perbaikan pembelajaran siklus 1:
1. siswa dapat belajar langsung di lapangan sehingga pengetahuan yang
diperolehnyata, hidup, bermakna dan komprehensif.
2. siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari masalah atau pertanyaan
tentang materi yang dipelajari dengan melihat, mendengar, mencoba dan
membuktikan sendiri secara langsung, motivasi dan minat belajar siswa
tinggi.
3. guru diperingan tugasnya dalam menyampaikan materi pelajaran, karena
materi disampaikan oleh nara sumber atau observasi langsung oleh siswa
sendiri.
4. siswa aktif belajar melalui observasi, wawancara, percobaan, menggolong-
golongkan dan sebagainya.
1
e) Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran
f) Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat Penilaian perbaikan
pembelajaran
g) Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran
Pengamatan Perbaikan Pembelajaran kedua:
a) Mengelola ruang dan fasilitas belajar
b) Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
c) Mengelola interaksi kelas
d) Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif
siswa terhadap belajar
e) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan
f) Pembelajaran mata pelajaran
g) Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
h) Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
guru dan siswa, sehingga suasana kelas semakin hidup dan antusias dalam
menerima materi pelajaran.
1. Refleksi
Kelebihan perbaikan pembelajaran siklus 2:
1. siswa dapat belajar langsung di lapangan sehingga pengetahuan yang
diperoleh nyata, hidup, bermakna dan komprehensif.
2. siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari masalah atau pertanyaan
tentang materi yang dipelajari dengan melihat, mendengar, mencoba dan
membuktikan sendiri secara langsung, motivasi dan minat belajar siswa
tinggi.
3. guru diperingan tugasnya dalam menyampaikan materi pelajaran, karena
materi disampaikan oleh nara sumber atau observasi langsung oleh siswa
sendiri.
4. siswa aktif belajar melalui observasi, wawancara, percobaan, menggolong-
golongkan dan sebagainya.
Kelemahan pembelajaran siklus 2:
1. Masih ada 2 Siswa belum dapat menarik kesimpulan dengan tepat sehingga
perlu bimbingan khusus.
1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1
ceramah dan penugasan, kendala ketika proses pembelajaran berlangsung yaitu,
siswa tidak termotivasi utuk megikuti kegiatan pemelajaran, kegiatan pemelajaran
hanya berfokus pada guru, masih banyak siswa yang tidak bisa meyelesaikan
tugas yang diberikan dengan benar yang mengakibatkan rendahya hasil belajar
siswa. Adapun data hasil belajar siswa pada kegiatan prasiklus, yaitu :
Tabel IV A.2 Data Nilai Siswa Prasiklus Tingkat Penguasaan Materi
Nilai Tingkat Penguasaan Materi
No Nama Siswa KKM Struktur Tumbuhan Ket
Akar Batang Daun Bunga
1. Adit Permana 60 50 50 50 50 TT
2. Afgan Ferlando 60 62 62 62 62 T
3. Ahmadi Rangga M. 60 55 55 55 55 TT
4. Alif Ma’lum Muhfit 60 70 70 70 70 T
5. Ananda Rafa Raditya 60 50 50 50 50 TT
6. Axlia Ainun Qolbi 60 55 55 55 55 TT
7. Biondy Norhtama 60 58 58 58 58 TT
8. Dwi Permadi 60 65 65 65 65 T
9. Fadilah Yudistira 60 59 59 59 59 TT
10. Fathan Muhammad .A. 60 40 40 40 40 TT
11. Febbi Clara Sintia 60 80 80 80 80 T
12. Imanuel P.S 60 30 30 30 30 TT
13. Luxius Fabe Sasmita 60 20 20 20 20 TT
14. Michael Perdamean S. 60 78 78 78 78 T
15. M. Rafa Alfitra 60 85 85 85 85 T
16. M. Taufiqurrohim 60 75 75 75 75 T
17. M. Taufiqurohman 60 50 50 50 50 TT
18. Putri Nabila Zahirah 60 77 77 77 77 T
19. Sachio Erlangga 60 45 45 45 45 TT
20. Talitha Zalfanuri S. 60 75 75 75 75 T
21. Tangguh Prawija 60 30 30 30 30 TT
22. Zagad Sadewa 60 58 58 58 58 TT
23. Evelin Tresya 60 70 70 70 70 T
24. Revan Bobi Praditya 60 55 55 55 55 TT
25. Gery Arta Yuda 60 78 78 78 78 T
26. Alkafi 60 50 50 50 50 TT
27. Bagas Putra P. 60 50 50 50 50 TT
Jumlah 1570 1570 1570 1570
Rata-rata 58,15 58,15 58,15 58,15
Tuntas (T) 11 11 11 11
Tidak Tuntas (TT) 16 16 16 16
Persentase Ketuntasan Belajar 31,25% 31,25% 31,25% 31,25%
Sumber Data Kelas IV SD Katika II-11
Dari hasil data di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas lebih
sedikit dibandingkan dengan siswa yang tidak tuntas. Dari 27 siswa, hanya 11
siswa (40%)
2
yang memperoleh nilai di atas KKM, 16 siswa (60%) belum mencapai KKM.
Dengan melihat hasil belajar pada kegiatan prasiklus tersebut, perlu adanya
tindakan perbaikan dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas
II pada materi menulis karangan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut :
TuntasTidak Tuntas%
2
dibuat sebelumnya. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus I adalah :
1. Kegiatan Awal
a. Salam
b. Berdoa
c. Absensi
d. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
e. Apersepsi dan motivasi
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
1. Menjelaskan materi pembelajaran dengan media gambar
2. Tanya jawab
3. Guru memberikan penguatan
4. Evaluasi
3. Kegiatan Penutup
1. Menyimpulkan kegiatan pembelajaran
2. Tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah
3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
Tabel IV 2.b Hasil Belajar Siklus I
Nilai Tingkat Penguasaan Materi
No Nama Siswa KKM Struktur Tumbuhan Ket
Akar Batang Daun Bunga
1. Adit Permana 60 60 60 60 60 T
2. Afgan Ferlando 60 62 62 62 62 T
3. Ahmadi Rangga M. 60 62 62 62 62 T
4. Alif Ma’lum Muhfit 60 70 70 70 70 T
5. Ananda Rafa Raditya 60 64 64 64 64 T
6. Axlia Ainun Qolbi 60 55 55 55 55 TT
7. Biondy Norhtama 60 58 58 58 58 TT
8. Dwi Permadi 60 65 65 65 65 T
9. Fadilah Yudistira 60 59 59 59 59 TT
10. Fathan Muhammad .A. 60 40 40 40 40 TT
11. Febbi Clara Sintia 60 80 80 80 80 T
12. Imanuel P.S 60 30 30 30 30 TT
13. Luxius Fabe Sasmita 60 20 20 20 20 TT
14. Michael Perdamean S. 60 78 78 78 78 T
15. M. Rafa Alfitra 60 85 85 85 85 T
16. M. Taufiqurrohim 60 75 75 75 75 T
17. M. Taufiqurohman 60 50 50 50 50 TT
18. Putri Nabila Zahirah 60 77 77 77 77 T
19. Sachio Erlangga 60 45 45 45 45 TT
2
Nilai Tingkat Penguasaan Materi
No Nama Siswa KKM Struktur Tumbuhan Ket
Akar Batang Daun Bunga
20. Talitha Zalfanuri S. 60 75 75 75 75 T
21. Tangguh Prawija 60 30 30 30 30 TT
22. Zagad Sadewa 60 58 58 58 58 TT
23. Evelin Tresya 60 70 70 70 70 T
24. Revan Bobi Praditya 60 55 55 55 55 TT
25. Gery Arta Yuda 60 78 78 78 78 T
26. Alkafi 60 68 68 68 68 T
27. Bagas Putra P. 60 67 67 67 67 T
Jumlah 1636 1636 1636 1636
Rata-rata 60,59 58,15 58,15 58,15
Tuntas (T) 18 18 18 18
Tidak Tuntas (TT) 9 9 9 9
Persentase Ketuntasan Belajar 50% 50% 50% 50%
Sumber Data Kelas IV SD Katika II-11
Dari hasil data diatas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas meningkat
dibandingkan dengan kegiatan prasiklus. Dari 27 siswa, 18 siswa (67%) sudah
memperoleh nilai di atas KKM, 9 siswa (33%) belum mencapai KKM. Hal ini
dikarenakan, siswa termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran dengan metode
diskusi dan media gambar, siswa terlibat aktif dalam pembelajaran media gambar.
25 9 9 9 9
20
15
18 18 18 18
10
5
0
Akar Batang Daun Bunga
TuntasTidak Tuntas%
2
M.M., Guru SDN 1 Liwa sebagai Supervisor 2, hasil belajar pada kegiatan
perbaikan pembelajaran siklus I meningkat dibandingkan pada pemelajaran
prasiklus, namun masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki,yaitu :
1. Pengelolaan waktu belum efisien
2. Metode diskusi dan Media gambar sabaiknnya dibuat semenarik mungkin
agarmenarik minat siswa untuk belajar dan mudah diingat.
3. Masih ada siswa yang tidak fokus pada materi pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi di atas, guru melakukan refleksi diri dan
memutuskan untuk mengadakan perbaikan pada siklus II sebagai berikut :
1. Mengelola waktu secara efisien
2. Membagi kelompok diskusi secara homogen dan Meggunakan media
gambaryang sudah dikenal siswa
3. Mengkondisikan kelas yang kondusif sehingga semua siswa dapat fokus
denganmateri pembelajaran.
2
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II, peneliti bertindak sebagai
guru dengan diamati oleh teman sejawat menggunakan lembar observasi yag telah
dibuat sebelumnya. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus II
adalah:
1. Kegiatan Awal
a. Salam
b. Berdoa
c. Absensi
d. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
e. Apersepsi dan motivasi
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
b. Guru memita siswa megamati gambar ada di depan kelas
c. Guru meminta siswa memberikan tanggapan terhadap gambar.
d. Guru memberikan penguatan
e. Guru menjelaskan materi pembelajaran
f. Guru membimbing siswa melakukan diskusi kelompok tentang cara menulis
karangan.
g. Tanya jawab
h. Evaluasi
3. Kegiatan Penutup
a. Menyimpulkan kegiatan pembelajaran
b. Tindak lanjut berupa Pekerjaan Rumah
c. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran
Tabel IV 3.b Hasil Belajar Siklus II
Nilai Tingkat Penguasaan Materi
No Nama Siswa KKM Struktur Tumbuhan Ket
Akar Batang Daun Bunga
28. Adit Permana 60 60 60 60 60 T
29. Afgan Ferlando 60 62 62 62 62 T
30. Ahmadi Rangga M. 60 62 62 62 62 T
31. Alif Ma’lum Muhfit 60 70 70 70 70 T
32. Ananda Rafa Raditya 60 64 64 64 64 T
33. Axlia Ainun Qolbi 60 65 65 65 65 T
34. Biondy Norhtama 60 68 68 68 68 T
2
Nilai Tingkat Penguasaan Materi
No Nama Siswa KKM Struktur Tumbuhan Ket
Akar Batang Daun Bunga
35. Dwi Permadi 60 65 65 65 65 T
36. Fadilah Yudistira 60 69 69 69 69 T
37. Fathan Muhammad .A. 60 64 64 64 64 T
38. Febbi Clara Sintia 60 80 80 80 80 T
39. Imanuel P.S 60 63 63 63 63 T
40. Luxius Fabe Sasmita 60 62 62 62 62 T
41. Michael Perdamean S. 60 78 78 78 78 T
42. M. Rafa Alfitra 60 85 85 85 85 T
43. M. Taufiqurrohim 60 75 75 75 75 T
44. M. Taufiqurohman 60 65 65 65 65 T
45. Putri Nabila Zahirah 60 77 77 77 77 T
46. Sachio Erlangga 60 60 60 60 60 T
47. Talitha Zalfanuri S. 60 75 75 75 75 T
48. Tangguh Prawija 60 63 63 63 63 T
49. Zagad Sadewa 60 68 68 68 68 T
50. Evelin Tresya 60 70 70 70 70 T
51. Revan Bobi Praditya 60 63 63 63 63 T
52. Gery Arta Yuda 60 78 78 78 78 T
53. Alkafi 60 68 68 68 68 T
54. Bagas Putra P. 60 67 67 67 67 T
Jumlah 1636 1636 1846 1846
Rata-rata 68,37 68,37 68,37 68,37
Tuntas (T) 27 27 27 27
Tidak Tuntas (TT) 0 0 0 0
Persentase Ketuntasan Belajar 100% 100% 100% 100%
Sumber Data Kelas IV SD Katika II-11
Dari hasil data di atas, semua siswa sudah memperoleh nilai di atas KKM dengan
nilai rata-rata kelas 68,37% . Hal ini menunjukan bahwa kegiatan perbaikan pada
siklus II meggunakan metode karyawisata pada siswa Kelas IV materi
pengenalang struktur tumbuhan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil tersebut peneliti menyimpulkan bahwa peelitian ini dihentikan
pada siklus ini.
2
Tingkat Penguasaan Materi Struktur
Tumbuhan
30 27 27 27 27
25
20
15
10
5
TuntasTidak Tuntas%
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa, dari 27 siswa pada kegiatan
pembelajaran prasiklus terdapat 11 siswa yang mencapai nilai di atas KKM
dengan
2
nilai rata-rata kelas 58,15%. Setelah dilakukan perbaikan siklus I, hasil belajar
siswameningkat menjadi 18 siswa yang mencapai nilai di atas KKM dengan nilai
rata-rata kelas 61,44%. Selanjutnya pada kegiatan perbaikan siklus II, hasil belajar
siswa meningkat menjadi 27 siswa mencapai nilai di atas KKM dengan nilai rata-
rata kelas 68.37%. Untuk lebih jelasnya, peningkatan hasil belajar siswa dari
kegiatan prasiklus hingga kegiatan perbaikan siklus II dapat dilihat pada grafik
berikut:
Prasiklus
Siklus II 58,15%
68,37%
Siklus I
61,44%
2
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penggunaan metode karyawisata pada mata pelajaran IPA materi struktur
tumbuhan Kelas IV dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada kegiatan
prasiklus dari 27 siswa terdapat 11 siswa yang mecapai KKM dengan nilai rata-
rata kelas (58,15%), siklus I meningkat menjadi 18 siswa dengan nilai rata-rata
kelas (61,44%) dan pada siklus II meningkat menjadi 27 siswa yang mendapat
nilai di atas KKM dengan nilai rata-rata kelas (68,37%).
B. Saran
1. kegiatan pembelajaran metode karyawisata diharapkan guru dapat
meningkatkan perkembangan sosial anak sehingga dapat belajar secara aktif
dan menghubungkan kehidupan sehari-hari anak dengan pembelajaran yang
nyata.
2. guru pendidikan sekolah dasar diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam
proses pembelajaran karyawisata sehingga anak tidak merasakan kejenuhan
saat pembelajaran berlangsung, terkhusus untuk guru-guru di SD Kartika II-
11 Way Mengaku agar dapat menerapkan metode karyawisata sebagai salah
satu metode pembelajaran di sekolah.
3. Untuk sekolah diharapkan dapat memiliki sarana dan prasarana yang
mendukung untuk kegiatan karyawisata.
4. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam melakukan penelitian
lanjutan, untuk meningkatkan aspek perkembangan yang lain dengan
menggunakan metode karyawisata.
2
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dirjen Dikti. (2005). Pedoman Penyusunan PTK. Jakarta: Depdiknas.