OLEH :
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil
karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
v
5. Materi struktur bunga dan fungsinya.............................. 10
6. Fungsi bunga .................................................................. 11
E. Motivasi dan media pembelajaran ....................................... 11
F. Media gambar....................................................................... 13
1. Pemgertian media gambar ............................................. 13
2. Fungsi media gambar .................................................... 13
G. Kerangka berpikir ................................................................. 14
H. Hipotesis tindakan ................................................................ 15
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN ....................................................................... 16
A. Subjek penelitian ................................................................... 16
1. Lokasi penelitian .............................................................. 16
2. Waktu penelitian .............................................................. 16
3. Mata pelajaran ................................................................ 16
4. Sebjek yang diteliti .......................................................... 16
5. Karakteristik siswa .......................................................... 16
B. Prosedur Pebaikan Pembelajaran............................................ 16
1. Tahap pengenalan masalah ............................................. 17
2. Tahap persiapan tindakan ............................................... 17
3. Tahap penyusunan rencana tindakan ............................... 17
4. Tahap implementasi tindakan .......................................... 17
a. Siklus 1...................................................................... 17
b. Siklus 2..................................................................... 20
c. Instrumen penelitian ................................................ 22
d. Teknik analisis data ................................................. 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 23
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............... 23
1. Deskripsi pra siklus .......................................................... 23
2. Deskripsi Siklus 1 ............................................................ 27
a. Tahap Perencanaan ..................................................... 27
b. Tahap Pelaksanaan .................................................... 27
c. Tahap observasi .......................................................... 28
vi
d. Tahap Refleksi ........................................................... 32
3. Deskripsi Siklus 2 ........................................................... 34
a. Tahap Perencanaan .................................................... 34
b. Tahap Pelaksanaan .................................................... 34
c. Tahap observasi .......................................................... 35
d. Tahap Refleksi ........................................................... 38
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .......... 40
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 50
A. Simpulan ................................................................................ 50
B. Saran ...................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 52
LAMPIRAN
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV
pelajaran IPA semester I pada materi struktur bunga dan fungsinya dengan
menggunakan media gambar SD N 1 Klari tahun pelajaran 2021 / 2022.
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan gambar dengan
bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Prosedur penelitian
ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
dan refleksi. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD
N 1 Klari Tahun Pelajaran 2021 / 2022 berjumlah 21 siswa.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi
dan tes. Teknis analisis data yang digunakan adalah model analisis interaksi
meliputi 3 buah komponen yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran IPA kelas IV dengan metode
ceramah saja pada materi struktur bunga dan fungsinya. Dari hasil pengamatan,
motivasi belajar siswa sangat rendah dari 21 siswa sebanyak 12 siswa dengan hasil
motivasi rendah atau 57,14 % dan ketentuan KKM di sekolah dengan KKM 64,
sebanyak 11 siswa atau 52,38 % kurang dari KKM. Rata-rata hasil belajar siswa 62
atau katagori sangat kurang.
Kemudian pada pelaksanaan Siklus I motivasi dan hasi belajar siswa meningkat.
Motivasi belajar siswa yang rendah sebanyak 3 siswa atau 14,28. Nilai yang
dibawah KKM 3 siswa, rata- rata nilai tes 71. Dan motivasi belajar siswa yang
rendah pada Siklus II sudah tidak ada atau 0%. Nilai semua siswa sudah diatas
KKM, rata-rata hasil belajar siswa 80.
Dengan demikian pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran IPA materi
struktur bunga dan fungsinya dapat meningkatkan motivasi siswa Kelas IV SD N 1
Klari Tahun Pelajaran 2021 / 2022.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari hasil pengamatan pada saat pembelajaran di kelas IV SD N 1 Klari
siswa kurang berminat dalam mengikuti pelajaran. Hal tesebut dapat dilihat dari
masih banyak siswa pada saat pelajaran mengantuk, melamun, berbicara sendiri
dengan temannya dan siswa lebih asik dengan kegiatannya sendiri tidak mau
memperhatikan guru yang mengajar. Siswa tidak mempunyai motifasi dalam
mengikuti pelajaran sehingga hasil belajarnya kurang dari KKM yang telah
ditentuka. KKM yang ditentukan SD N 1 Klari adalah 64 akan tetapi yang
mendapatkan hasil nilai lebih dari KKM hanya 47,61 %, dari 21 siswa hanya 10
anak yang mendapatkan nilai diatas KKM Karena kurangnya motivasi siswa
dalam mengikuti pelajaran sehingga pecapaian hasil belajarnya menjadi kurang
maksimal.
Sebenarnya guru juga sudah berusaha dengan sebaik mungkin dalam
pelasanaan pembelajaran di kelas IV SD N 1 Klari Klari. Namun kondisi tersebut
mungkin dikarenakan guru masih kurang dalam memberi motivasi siswa, guru
hanya berceramah saja dalam pembelajaran. Padahal pemberian motivasi dapat
dilakukan dengan banyak hal, tidak hanya kita memberi pujian pada siswa saja
tetapi guru dapat menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat
meningkatkan motifasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Dengan media
pembelajaran siswa akan lebih berminat dan aktif dalam mengikuti pelajaran.
Motivasi merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran. Motivasi
ini sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran karena dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Dengan pemberian motivasi dalam pelaksanaan
pembelajaran akan menimbulkan kegairahan dan keaktifan siswa dalam
mengikuti pelajaran. Situasi kelas yang termotivasi dapat mempengaruhi proses
belajar maupun tingkah laku siswa. Siswa yang termotivasi dalam belajar akan
sangat tertarik dengan berbagai tugas belajar yang sedang mereka
kerjakan. Salah satu cara guru dalam memotivasi siswanya yaitu dengan
menggunakan media media pembelajaran. Penggunaan suatu media dalam
1
pelaksanaan pembelajaran akan membantu kelancaran, efektivitas, efisiensi
dalam pencapaian tujuan. Bahan pembelajaran yang dimanipulasi dalam bentuk
media pembelajaran akan menjadikan anak seolah-olah bermain, asyik, dan
belajar dengan suatu media itu akan lebih menyenangkan. Bentuk media
pembelajaran diantaranya yaitu media gambar, media ini sangat murah dan
mudah digunakan.
Dari hasil pengamatan peneliti, pada saat pembelajaran kelas IV di SD N
1 Klari mata pelajaran IPA semester I tentang struktur bagian tumbuhan, masih
banyak siswa yang kurang berminat dalam mengikuti pelajaran dikarenakan
guru kurang memberikan motivasi dalam pembelajaran .Guru hanya berceramah
dan menggunakan media berupa buku pelajaran saja, sehingga siswa merasa
bosan dan tidak aktif dalam mengikuti pelajaran. Kurangnya motivasi siswa
dalam mengikuti pelajaran sehingga berpengaruh pada pencapaian hasil belajar
yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka peneliti akan mengambil judul “ Upaya Peningkatan Motivasi Siswa Kelas
IV Semester I Pelajaran IPA Materi Struktur Bunga dan Fungsinya Menggunaan
Media Gambar di SD N 1 Klari Tahun 2021/2022”. Dalam penelitian ini akan
dicobakan media gambar yang diharapkan dapat memotivasi siswa dalam
mengikuti pelajaran sehingga dapat meningkan hasil belajar siswa.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang masalah
tersebut maka dapat diidentifikasi permasalah sebagai berikut :
a) Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran IPA sehingga
mempengaruhi hasil belajar siswa.
b) Penggunaan metode dan media pembelajaran yang kurang tepat membuat
siswa menjadi kurang aktif dan mudah jenuh dalam mengikuti pelajaran.
3
1. Untuk menigkatan motivasi siswa melalui media gambar siswa kelas IV
semester I mata pelajaran IPA tmateri struktur bunga dan fungsinya di IV SD
N 1 Klari kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali tahun ajaran
2021/2022?
2. Untuk menigkatan motivasi siswa melalui media gambar siswa siswa kelas IV
semester I mata pelajaran IPA tmateri struktur bunga dan fungsinyadi IV SD
N 1 Klari kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali tahun ajaran
2021/2022?
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini semoga dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan motifasi dalam mengikuti pelajaran.
b. Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajan
c. Mempermudah siswa dalam menerima materi pembelajaran.
d. Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.
2. Bagi Guru
a. Mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
b. Menambah kreatifitas guru dalam mengajar.
c. Menambah wawasan guru dalam mengajar.
d. Sebagai bahan pertimbangan menentukan media pembelajaran.
3. Bagi Sekolan
a. Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi
belajar siawa khususnya pada mata pelajaran IPA.
b. Meningkatkan mutu dan prestasi sekola
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi
1. Motivasi sebagai energi penggerak
Di dalam kelas akan ditemukan adanya reaksi siswa yang yang
berbeda terhadap berbagai tugas dan materi pelajaran yang diberikan. Ada
siswa yang langsung tertarik dan menyenangi topik-topik pelajaran, adapula
sebagian siswa yang menerima dengan perasaan jengkel ataupun pasrah dan
ada lagi yang benar-benar menolak untuk belajar. Terjadinya perbedaan
reaksi dalam belajar tersebut dapat dijelaskan melalui perbedaan motivasi.
Motivasi dalam belajar tidak saja merupakan suatu energi yang
menggerakkan siswa untuk belajar, tetapi juga suatu yang mengarahkan
aktifitas siswa kepada tujuan belajar. Menurut Thomas L. Good dan Jere B.
Bropty (1986) mendefinisikan motivasi sebagai suatu energi, pengarah dan
memperkuat tingkah laku.
5
Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi menampakkan minat yang besar
dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar.
3. Pentingnya Motivasi
4. Hakikat Belajar
Pada hakikatnya belajar adalah “perubahan” yang terjadi pada diri seseorang
setelah melakukan aktifitas tertentu. Banyak pengertian belajar yang
dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Skiner (1985) mengartikan belajar sebagai proses adaptasi atau
penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
b. C.T Morgan dalam Introduction to Psychology (1962) merumuskan
belajar sebagai suatu perubahan yang relatif dalam menetapkan tingkah
laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu.
c. Gagne (1985) bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu
organisme berubah prilakunya akibat pengalaman.
d. Thursan Hakim dalam bukunya Belajar Secara Efektif (2002),
mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian
manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
penngetahuan, sikap, kebiasaan, keterampilan, pemahaman, ketrampilan,
daya fikir, lain-lain kemampuannya.
6
B. Hasil Belajar
Hasil belajar dapat berupa beberapa hal diantaranya, perubahan tinkah
laku, baik yang menyangkut koknitif, psikomotor dan afektif. Biasanya hasil
belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa setelah melakukan proses
pembelajaran. Proses penilaian dapat berupa dapat berupa tes formatif maupun
perubahan sikap atau tingkah laku.
Hasil belajar biasanya terlihat dari perubahan tingkah laku setelah melalui
proses belajar. Karena belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada
seseorang dengan adanya interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar
merupakan pembuktian dari yang dimiliki oleh seseorang yang dapat dilihat dari
prilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun
keterampilan psikomotor.
C. Media gambar
1. Pengetian Media
Menurut Atwi Suparman (1997) mendefinisikan, media merupakan alat yang
digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada
penerima pesan. Dalam aktifitas pembelajaran, media dapat didefinisikan
sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan
pengetahuan dalam interaksi yang belangsung antara pendidik dan peserta didik.
2. Fungsi Media
Dalam proses belajar mengajar, fungsi media menurut Nana Sudjana (1991)
yakni:
a. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi
tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk
mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari seluruh
situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran bukan merupakan slah
satu unsur yang harus dikembangkan guru.
c. Media dalam pengajaran, penggunaannya bersifat integral dengan tujuan
dan isi pelajaran.
d. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata sebagai alat
hiburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya
lebih menarik perhatian siswa.
7
e. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam
menangkap pengertian yang diberikan guru.
f. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu
belajar mengajar.
3. Macam-Macam Media
Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam media auditif, visual media
audiovisual. Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti radio, casette recorder, piringan hitam. Media visual adalah
media yanh hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film rangkai, foto,
gambar atau lukisan, cetakan. Sedangkan media audiofisual merupakan medai
yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, seperti film audio-cassette.
Sedangkan jika dilihat dari bahan pembuatannya media dibagi atas media
sederhana dan media komplek. Media sederhana, yakni media yang bahan
dasarnya mudah diperoleh dengan harga murah, cara pembuatannya mudah dan
penggunaannya tidak sulit. Media komplek, yakni media dengan bahan yang
sulit di dapat, alat tidak mudah dibuat dan harganya relatif mahal.
Jenis media pembelajaran, media yang dapat digunakan dalam pembelajaran itu
banyak jenisnya. Menurut Sri Arnitah Wiryawan dan norhadi (1994)
mengklasifikasikan menjadi
1) media visual,
2) media audio,
3) media audio – visual.
Selain itu dapat ditambahkan media lainnya, yaitu asli dan orang.
9
4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA
c. Dasar bunga
Dasar bunga yaitu bagian bunga yang berfungsi sebagai tempat kedudukan
bunga.
d. Kelopak bunga
Kelopak bunga merupakan bagian bunga yang berfungsi untuk
membungkus atau melindungi bunga saat masih kuncup.
e. Mahkota bunga
Mahkota bunga merupakan bagian bunga yang paling indah karena
karenan memiliki beraneka macam warna. Mahkota bunga berfungsi
untuk menarik serangga.
g. Putik
Putik merupakan bagian bunga berfungsi sebagai alat kelamin betina.
10
Bunga yang memiliki bagian bunga diatas disebut dengan bunga
sempurna. Jika ada salah satu bagian bunga yang tidak dimiliki oleh
suatubunga, maka disebut bunga bunga tidak sempurna. Jika suatu bunga
memiliki semua bagian bunga kecuali putik disebut bunga jantan. Tetapi
jika suatu bunga mumiliki semua bagian bunga kecuali benang sari disebut
bunga betina. Adapun bunga yang memiliki benang sari dan putik disebut
bunga hermaprodit.
6. Fungsi Bunga
Fungsi utama bunga bagi adalah sebagai alat perkembangbiakan
generatif di dalam bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan
betina (putik). Agar tumbuhan dapat berkembangbiak perlu adanya
peristiwa penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari
ke kepala putik. Peristiwa penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai cara
yaitu dengan bantuan serangga ,air, angin, atau manusia.
12
F. Media Gambar
1. Pengertian Media Gambar
Menurut Soelarko (1986), media gambar merupakan peniruan dari
benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa, serta ukurannya
relatif terhadap lingkungan. Hamalik mengatakan: “Media gambar adalah
segala sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi
13
baik, sehingga memerlukan perawatan yang intensif.
d. Untuk kelas yang jumlah peserta didiknya besar harus memerlukan
gambar yang berukuran besar.
G. Kerangka Berfikir
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan saat proses pembelajaran
diperoleh kesimpulan bahwa aktifitas belajar IPA siswa kelas IV SD N 1 Klari
dinilai masih rendah. Rata-rata aktifitas belajar IPA siswa hanya 61,90. Hal ini
juga berakibat rendahnya nilai PKn siswa, karena dari 21 siswa ada 11 siswa
atau 52,38% yang kurang memenuhi KKM 64. Selain itu, model pembelajaran
yang digunakan guru selama ini masih konvensional karena didominasi ceramah
dan tanya jawab sehingga belum bisa mengoptimalkan aktifitas belajar IPA
siswa. Akibatnya hasil belajar IPA siswa menjadi rendah pula. Berdasarkan
masalah tersebut diperlukan model pembelajaran yang tepat agar motivasi
belajar IPA siswa meningkat, salah satunya yaitu dengan pemanfaatan media
gambar.
Peneliti memilih pemanfaatan media gambar dalam pelaksanaan
pembelajaran IPA karena dengan pendekatan ini dapat memungkinkan siswa
berperan aktif dan dapat menarik perhatian siswa sehingga motivasi belajar IPA
siswa meningkat. Selain itu, pengunaan media gambar dalam pelaksanaan
pembelajaran akan membantu kelancaran, efektifitas, efisiensi dalam
pencapaian tujuan. Bahan pembelajaran yang dimanipulasi dalam bentuk medai
gambar akan menjadikan anak seolah-olah bermain asyik dan belajar dengan
medai itu. Media gambar merupakakan media yang murah dan mudah
digunakan.
Pada kondisi akhir setelah pemanfaatan media gambar ini dalam
pelaksanaan pembelajaran IPA diharapkan motivasi belajar IPA siswa Kelas
IV SD 1 Klari meningkat. Pada akhirnya, hasil belajar IPA siswa Kelas IV SD
N 1 Klari dapat meningkat pula. Untuk mengetahui rencana jalannya penelitian,
perlu digambarkan sebuah alur kerangka berpikir yang mempunyai gambaran
jelas dalam melakukan penelitian yang ditunjukkan pada gambar 1 :
14
1. Guru belum
memanfaatkan media
gambar
2. Metode yang
digunakan guru
Keadaan dalam pembelajaran
Awal didominasi ceramah,
tanya jawab, dan
tugas
Siklus I
Dalam pembelajaran Indikator ketercapaian
Kelas IV materi struktur tujuan sebesar 75%
Tindakan bunga dan fungsinya
guru menggunakan
media gambar Siklus II
Indikator ketercapaian
tujuan sebesar 80%
H. Hipotesa Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas maka peneliti
membuat rumusan hipotesis yaitu “Dengan pemanfaatan media gambar dapat
meningkatkan motivasi belajar IPA siswa Kelas IV SD N 1 Klari Tahun
Pelajaran 2021/2022”. Dengan meningkanya motivasi belajar siswa, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
15
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas IV SD N 1 Klari,
Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran2021/2022.
2. Waktu Pelaksanaan Penelitan
Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDIT Mutiara KecamatanKaranggede,
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2021/2022. Pembuatan rencana
tindakan berdasarkan refleksi pembelajaran di kelas pada tanggal 21
Oktober 2021. Pelaksanaan perbaikan siklus 1 dilakasanakan tanggal 28
Oktober 2021 dan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 12 November 2021.
3. Mata Pelajaran yand diteliti
a. Mata pelajaran : IPA
b. Kompetensi dasar : Memahami hubungan antara struktur bunga dan
fungsinya
4. Subjek yang diteliti
Kelas yang dilakukan perbaikan adalah kelas kelas IV SD N 1 Klari
Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2021/2022.
Dengan jumlah siswa 21 yang terdiri dari 14 anak laki-laki dan 7 anak
perempuan.
5. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa SD N 1 Klari Kecamatan Karanggede Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2021/2022 sangat beragam. Ada yang aktif
mengikuti pelajaran, ada yang aktif dengan kegiatannya sendiri tidak mau
mengikuti pelajaran, dan ada juga yang pasif dan tidak tertarik mengikuti
pelajaran.
B. Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
16
1. Tahap Pengenalan Masalah
a. Mengidentifikasi masalah motivasi belajar IPA Siswa Kelas IV SD N 1
Klari. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi dan pendekatan
terhadap siswa serta guru berkaitan dengan Motivasi belajar IPA siswa.
Berdasarkan observasi dan pendekatan itu peneliti melakukan pengamatan
untuk mengetahui permasalahan yang sedang terjadi pada motivasi belajar
IPA siswa sebelum tindakan dilakukan.
b. Menganalisis masalah secara mendalam yang berkaitan dengan aktivitas
belajar siswa berpedoman pada teori yang releven.
2. Tahap Persiapan Tindakan
a. Penyusunan jadwal penelitian tindakan pertama
b. Penyusunan rencana pembelajaran menggunakan pemanfaatan media
gambar
c. Penyusunan evaluasi berupa instrumen tes (terlampir), lembar observasi
motivasi belajar IPA siswa dan tes / evaluasi.
3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini rencana tindakan disusun dalam dua siklus,
setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:
a. Merencanakan tindakan ( Planing )
b. Melakukan tindakan ( Acting )
c. Mengamati ( Observing )
d. Refleksi ( Reflecting )
4. Tahap Implementasi Tindakan
Peneliti melakukan hipotesis tindakan yaitu untuk meningkatkan motivasi
belajar IPA siswa Kelas IV SD N 1 Klari dengan memanfaatkan media
gambar. Tindakan dilaksanakan sebanyak dua siklus. Kedua siklus tersebut
dapat dirinci menjadi :
a. Siklus I
1) Tahap Perencanaan Tindakan Siklus I
a) Guru menyusun Rencana Pembelajaran dengan memfokuskan
padaMedia gambar
18
untuk membuat beberapa petanyaan terkait sumber bahan pokok
yang dipilihnya dan ditugaskan untuk mencari jawabannya pada
buku yang telah dipinjamnya di perpustakaan
10. Guru meminta siswa mengamati gambar yang ada pada buku
tematik terpadu 4c, halaman 5. (mengamati)
d) Refleksi
Dilakukan refleksi atau evaluasi oleh peneliti dari hasil pengamatan
atas tindakan yang telah dilakukan. Mendiskusikan hasil pelaksanaan
tindakan tentang kelemahan dan kelebihan pada siklus I dan
menyusun perbaikan pada pelaksanaan siklus II.Apabila terdapat
tujuan yangsudah tercapai maka dilakukan peningkatan lagi.
19
b. Siklus II
Pada Siklus II dilakukan dengan tahapan-tahapan seperti Siklus Itetapi
didahului dengan berdasarkan hasil yang diperoleh pada Siklus I
(refleksi). Sehingga kelemahan pada Siklus I tidak terjadi pada Siklus
II.
1) Tahap Perencanaan Tindakan Siklus II
a) Guru menyusun Rencana Pembelajaran dengan memfokuskan
pada Media gambar.
20
membuat tabel perbandingan.
21
C. Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Silabus yaitu seperangkat rencana dan pengaturan
tentang kegitanpembelajaran, pengolahan kelas serta
penilaianhasil belajar.
2. Rencana Pembelajaran yaitu merupakan perangkat
pembelajaran yangdigunakan sebagai pedoman guru
dalam mengajar.
3. Media gambar.
4. Lembar observasi.
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar motivasi siswa sangat
rendah. Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah ada 12 siswa atau
57,14 %, siswa yang memiliki motivasi sedang ada 6 orang atau 28,57 %,
siswa yang memiliki motivasi tinggi hanya 3 anak atau 14,28 %, dan tidak
ada yang memiliki motivasi sangat tinggi atau 0 siswa. Hasil angket yang
disebarkan siswa dan diisi oleh siswa dapat juga digambarkan pada diagram
berikut.
23
12
10
Gambar 1.
Rekapitulasi data motivasi pra siklus
Hasil belajar kalas IV pembelajaran IPA tentang materi Struktur bunga dan
fungsinya pada pra siklus sebagian besar rendah. Siswa yang mendapatkan
nilai kurang dari KKM, sebanyak 11 siswa atau 52,38 %. KKM yang
ditetapkan yaitu 64. Rata-rata nilai yang dicapai adalah 61,90. Hasil belajar
siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.
Nilai ulangan harian siswa pra siklus
NO NAMA NILAI
1 Ashyra Dianita 46
2 Dava Ramadhan 60
3 Dinda Rahma Danti 67
4 Even Nelsan Mauz 56
5 Faqih Danuarta R 63
6 Fatikoh Husna Qurrotul 60
7 Febri Diah Agustin 76
8 Friska Elicha Danil 53
9 Haris Wahyu Aditya P 56
24
NO NAMA NILAI
10 Jhuan Maulana 65
11 Jonathan Calvin nasuha 48
12 Mahesa Laura Dinata 78
13 Muhammad Rafa R 76
14 Muhammad Regen H 65
15 Reval Meylano Prihasta 70
16 Reza Pambudi Kusuma S 65
17 Salsabila 53
18 Septian Dwi Saputro 66
19 Shelo Ardiansah 46
20 Tomy Fahreza 67
21 Vangga Anang Saputra 60
Keterangan :
KKM 64
Nilai < KKM 11 siswa
Nilai Rata-rata 62
Dari tabel hasil nilai ulangan diatas dapat dibuat tabel nilai terendah,
nilai tertinggi dan nilai rerata.
Tabel 4.
Kriteria nilai ulangan pra siklus.
NO URAIAN NILAI ULANGAN
1 Nilai terendah 46
2 Nilai tertinggi 78
3 Nilai rerata 62
Dar i hasil nilai ulangan diatas dapat dilihat pada gambar diagram
berikut.
25
80
70
60
50
40
30
20
10
Gambar 2.
Diagram nilai ulangan pra siklus
N i la i tes pada pra siklus dapat dilihat pada tabel interval nilai berikut.
Tabel 5.
Interval nilai tes pra siklus
NO RENTANG NILAI FREKUENSI
1 41 - 50 3
2 51 - 60 4
3 61 - 70 10
4 71 - 80 4
Interval nilai tes pr a siklus dapat dilihat pada digram batang berikut.
26
10
Gambar 3.
Diagram interval nilai pra siklus
Me l ihat dari data diatas pada pra siklus motivasi dan hasil belajar siswa
rendah. Motivasi siswa yang rendah sebanyak 12 siswa dari jumlah siswa
21 siswa atau 57, 14 %. Sedangkan nilai ulangan siswa yang dibawah
KKM yang ditentukan adalah sebanyak 11 siswa dari 21 siswa. Untuk nilai
terndah 46, nilai tertinggi, 76 dan nilai rerata 62. Sedangkan untuk interval
nialai siswa rentang nilai 41-50 sebanyak 3 siswa, 51-60 sebanyak 4
siswa, 61-70 sebanyak 10 siswa, 71-80 sebanyak 4 siswa.
2. Diskripsi Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran, media
pembelajaran berupa medai gambar.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada
tanggal 28 Oktober 2021 dikelas IV mata pelajaran IPA dengan jumlah
siswa 21 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun
proses pembelajran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah
dipersiapkan.
27
c. Tahap Observasi
Selama tahap pelaksanaan perbaikan pembelajara, peneliti melakukan
observasi terhadap keaktifan minat siswa, pada siklus inidiharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Sedangkan teman sejawat
melakukan pengamatan terhadap proses pekembelajaran secara kususnya
mengamati tindakan perbaikan peneliti sebagai guru.
Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes evaluasi untuk mengetahui
tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Adapun data hasil siklus I adalah sebagai berikut:
Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil angket yang diisi oleh siswa.
Hasil angket dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6.
Hasil Motivasi siswa siklus I
NO KRITERIA JUMLAH PROSENTASE
1 Rendah 3 14,28 %
2 Sedang 5 23,80 %
3 Tinggi 8 38,09 %
4 Sangat tinggi 5 23,80 %
Hasil Motivasi siswa pada siklus I dapat dilihat pada diagram berikut.
10
Gambar 4.
Hasil Motivasi siswa siklus I
28
Pada siklus I dengan menggunakan media gambar motivasi siswa lebih
meningkat yaitu siswa yang mempunyai motivasi rendah 3 siswa (14,28
%), motivasi sedang 5 siswa (23,80), motivasi tinggi 8 siswa (38,09%),
motivasi sangat tinggi 5 siswa (23,80).
Hasil belajar siswa pada siklus I dapt dilihat dari tabel hasil ulangan siswa
berikut ini.
Tabel 7.
Nilai ulangan siklus I
NO NAMA NILAI
1 Ashyra Dianita 63
2 Dava Ramadhan 70
3 Dinda Rahma Danti 74
4 Even Nelsan Mauz 67
5 Faqih Danuarta R 70
6 Fatikoh Husna Qurrotul 70
7 Febri Diah Agustin 82
8 Friska Elicha Danil 62
9 Haris Wahyu Aditya P 65
10 Jhuan Maulana 70
11 Jonathan Calvin nasuha 60
12 Mahesa Laura Dinata 85
13 Muhammad Rafa R 82
14 Muhammad Regen H 70
15 Reval Meylano Prihasta 78
16 Reza Pambudi Kusuma S 68
17 Salsabila 67
18 Septian Dwi Saputro 70
19 Shelo Ardiansah 65
20 Tomy Fahreza 74
21 Vangga Anang Saputra 70
29
Keterangan :
KKM 64
Nilai < KKM 3 Siswa
Nilai rerata 71
Dari tabel hasil ulangan siklus I diatas dapat dilihat tabel nilaiterendah,
sedang dan rerata siswa sebagai berikut.
Tabel 8
Kriteria nilai siklus I
NO URAIAN NILAI ULANGAN
1 Nilai terendah 60
2 Nilai tertinggi 85
3 Nilai rerata 71
Nilai ulangan siswa siklus I diatas dapat dilihat pada diagram dibawah
ini.
100
80
60
40
20
Gambar 5.
30
Nilai ulangan siklus I
Nilai tes siklus I dapat dilihat pada tabel interval nilai berikut.
Tabel 9.
Interval nilai siklus I
NO RENTANG NILAI FREKUENSI
1 61 - 70 15
2 71 - 80 3
3 81 - 90 3
16
14
12
10
Gambar 6
Interval nilai siklus I
Pada siklus I yang memiliki motivasi rendah hanya 3 siswa. Siswa yang
nilainya diatas KKM 19 siswa yang sudah mencapai KKM yang
ditentukan yaitu 64 .Pada silkus I nilai terendah 60, nilai tertinggi 85 dan
rereta 71. Sedangkan interval nilai siswa antara 61-70 sebanyak 14 siswa,
71-80 sebanyak 3 siswa, dan 81-90 sebanyak 3 siswa. Kenaikkan motivasi
dan hasil belajar siswa ini belum tercapai maksimal karena dalam
pelaksanaan pembelajaran siswa masih kurang aktif. Oleh karena itu perlu
diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II.
31
d. Tahap Refleksi
a) Refleksi motivasi belajar siswa pada pra siklus dan siklus I.
Perbandingan motivasi belajar siswa pada pra siklus dan siklus I dapat
diliha pada tabel berikut.
Tabel 10
Perbandingan data motivasi pra siklus dan siklus I
KRITERIA PRA SIKLUS SIKLUS I
NO
JUMLAH PROSENTASE JUMLAH PROSENTASE
12
10
pra siklus
siklus I
Column1
Gambar 7
32
Perbandingan data motivasi pra siklus dan siklus I
Pada pembelajaran pra siklus dan siklus I dapat dibandingkan sebagai
berikut. Motivasi belajar siswa pada kategori rendah menurun dari pra
siklus berjumlah 12 atau 57,14 % siswa dan pada siklus I menjadi 3
atau 14,28 % siswa. Kategori sedang menurun dari pra siklus berjumlah
6 siswa atau 28,57% pada siklus I menjadi 5 atau 23,80% siswa,
motivasi siswa pada pada kategori tinggi meningkat pada pra siklus
berjumlah 3 atau 14,28 5 siswa pada siklus I menjadi 8 siswa atau
38,09%, sedangkan kategori sangat tinggi pada pra siklus tidak ada pada
siklus I sejumlah 5 siswa atau 23,80 %.
Perbandingan hasil belajar siswa pada pra siklus dan siklus I dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 11
Perbandingan hasil belajar siswa pra siklus dan siklus I
NO URAIAN PRA SIKLUS SIKLUS I
1 Nilai terendah 46 60
2 Nilai tertinggi 78 85
3 Nilai rerata 62 71
Dari tabel perbandingan hasil belajar siswa pra siklus dengan siklus I
dapat dilihat pada diagram berikut.
80
70
60
50 pra siklus
40 siklus I
30 Column1
20
10
Gambar 8
Perbandingan data motivasi pra siklus dan siklus I
Pada pembelajaran pra siklus dapat dibandingkan nilai terendah hasil belajar
33
siswa meningkat, pada pra siklus nilai terendah 46 dan pada siklus I
meningkat menjadi 78, nilai tertinggi pada pra silklus 78 dan pada siklus I
meningkat menjadi 85, dan nilai rata-rata juga meningkat pada pra siklus 62
dan pada silkus I meningkat menjadi 71.
Dapat dilihat dari data siklus I diatas masih ada siswa yang memiliki motivasi
rendah dan hasil belajar masih ada yang dibawah KKM. Sehingga
keberhasilannya belum maksimal, hal ini dikarenakan beberapa hal sebagai
berikut.
1. Guru masih kurang optimal dalam penggunaan media gambar.
2. Guru kurang mempersiapkan dan mempelajari skenario pembelajaran
secara matang sehingga kegitan pembelajaran belum berjalan dengan lancar
sesui dengan langkah-langkah yang ditentukan.
3. Guru kurang bisa menumbuhkan semangat siswa.
4. Guru kurang memberikan bimbingan kepada siswa yang masih mengalami
kesulitan belajar.
Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil angket yang diisi oleh
siswa. Hasil angket dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 12
Motivasi belajar siswa siklus II.
Dari tabel hasil motivasi belajar siswa siklus II dapat dilihat pada
diagaram batang dibawah ini.
14
12
10
Series 3
Series 2
Series 1
Gambar 9
35
Motivasi belajar siswa siklus II
Dari data diatas dapat dilihat bahwa motivasi siswa pada siklus II ada
peningkatan yang sanga signifikan. Siswa yang memiliki motivasi yang
rendah dan sedang sudah tidak ada. Siswa yang memiliki motivasi tinggi
berjumlah 12 siswa atau 57,14 % dan yang memiliki motivasi sangat
tinggi9 siswa atau 42,86 %.
Hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel nilai ulangan siswa siklus II
sebagai berikut.
Tabel 13
Nilai ulangan siswa siklus II
NO NAMA NILAI
1 Ashyra Dianita 72
2 Dava Ramadhan 78
3 Dinda Rahma Danti 80
4 Even Nelsan Mauz 76
5 Faqih Danuarta R 80
6 Fatikoh Husna Qurrotul 75
7 Febri Diah Agustin 100
8 Friska Elicha Danil 70
NO NAMA NILAI
9 Haris Wahyu Aditya P 72
10 Jhuan Maulana 80
11 Jonathan Calvin nasuha 72
12 Mahesa Laura Dinata 100
13 Muhammad Rafa R 100
14 Muhammad Regen H 78
15 Reval Meylano Prihasta 80
16 Reza Pambudi Kusuma S 76
17 Salsabila 75
18 Septian Dwi Saputro 78
19 Shelo Ardiansah 70
20 Tomy Fahreza 80
36
21 Vangga Anang Saputra 78
Keterangan :
KKM 64
Nilai < KKM tidak ada
Nilai Rata-rata 80
Dari tabel hasil ulangan siklus II diatas dapat dilihat tabel terendah,
sedang dan rerata siswa sebagai berikut.
Tabel 14
Nilai ulangan siklus II
NO URAIAN NILAI ULANGAN
1 Nilai terendah 70
2 Nilai tertinggi 100
3 Nilai rerata 80
Dari tabel kriteria nilai siklus II dapat dilihat pada diagaramdibawah ini.
120
100
80
60
40
20
Gambar 10
Nilai siswa siklus II
Hasil data ditas menunjukkan nilai ulangan siswa juga meningkat sangat
signifikan yaitu pada siklus II nilai terendah menjadi 70, nilaitertinggi
100, dan nilai rerata 80. Nilai yang dibawah KKM sudah tidakada
lagi.
37
d. Tahap Refleksi
1) Refleksi motivasi belajar siswa pada pra siklus dan siklus II.
Perbandingan motivasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat
dilihapada tabel berikut.
Tabel 15
Perbandingan data motivasi siklus I dan siklus II
KRITERIA SIKLUS I SIKLUS II
NO
JUMLAH PROSENTASE JUMLAH PROSENTASE
1 Rendah 3 14,28 % 0 0%
2 Sedang 5 23,80 % 0 0%
3 Tinggi 8 38,09 % 12 57,14 %
4 Sangat tinggi 5 23,80 % 9 42,86 %
20
18
16
14
12 Column1
10 siklus II
siklus I
Gambar 11
Perbandingan data motivasi siklus I dan siklus II
Perbandingan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 16
Perbandingan hasil belajar siswa pra siklus dan siklus I
NO URAIAN SIKLUS I SIKLUS II
1 Nilai terendah 60 70
2 Nilai tertinggi 85 100
3 Nilai rerata 71 80
200
180
160
140
120 Column1
100 siklus II
80 siklus I
60
40
20
0
terendah tertinggi rerata
Gambar 12
Perbandingan data motivasi siklus I dan siklus II
39
Motivasi belajar siswa yang rendah sudah tidak ada lagi. Hasil belajar
siswa sudah semuanya tuntas.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran.
Proses pembelajaran kelas IV pelajaran IPA materi struktur tumbuhan dan
fungsinya di SD N 1 Klari tahun ajaran 2021/2022 pada kondisi awal dan
kondisi akhir dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Motivasi belajar siswa pada kondisi awal (pra siklus), siklus I, dengan
kondisi akhir (siklus II) dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 17.
Motivasi belajar siswa pada kondisi awal (pra siklus), siklus I, kondisi
akhir siklusII.
KRITERIA PRA SIKLUS SIKLUS SIKL
NO
I US II
JUM PROSE JUM PROSE JUML PROSE
LA NTASE LA NTASE AH NTASE
H H
1 Rendah 12 57,14 % 3 14,28 % 0 0%
2 Sedang 6 28,57 % 5 23,80 % 0 0%
3 Tinggi 3 14,28 % 8 38,09 % 12 57,14 %
4 Sangat 0 0% 5 23,80 % 9 42,86 %
tinggi
Motivasi belajar siswa pada kondisi awal (pra siklus), siklus I, dengan
kondisi akhir (siklus II) dapat dilihat pada tabel berikut.
40
12
10
pra siklus
siklus I
siklus II
Gambar 13.
Motivasi belajar siswa pada kondisi awal (pra siklus), siklus I, kondisi
akhir
Dari data diatas dapat diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan motivasi
belajar siswa antara sebelum perbaikan dan setelah perbaiakan, analisis
data ditas menunjukkan terjadi peningkatan motivasi belajar siswa pada
siklus I dan II. Hal ini bisa dilihat dari hasil pengamatan motivasi siswa
dari 21 siswa pada pra siklus motivasi rendah sebanyak 12 siswa atau
57,14 %, dan pada siklus I motivasi rendah sebanyak 3 siswa atau 14,28
%, sedangkan pada siklus II motivasi rendah sudah tidak ada lagi.
2. Hasil belajar siswa pada kondisi awal (pra siklus), siklus I, dengan kondisi
akhir (siklus II) dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 18.
Nilai ulangan belajar siswa pada kondisi awal (pra siklus), siklus I,
kondisi akhir
(siklus II)
NILAI NILAI NILAI
NO NAMA Pra siiklus siklus I siklus II
1 Ashyra Dianita 46 63 72
2 Dava Ramadhan 60 70 78
3 Dinda Rahma Danti 67 74 80
41
4 Even Nelsan Mauz 56 67 76
5 Faqih Danuarta R 63 70 80
6 Fatikoh Husna Qurrotul 60 70 75
7 Febri Diah Agustin 76 82 100
8 Friska Elicha Danil 53 62 70
9 Haris Wahyu Aditya P 56 65 72
10 Jhuan Maulana 65 70 80
11 Jonathan Calvin nasuha 48 60 72
12 Jonathan Calvin nasuha 78 85 100
13 Mahesa Laura Dinata 76 82 100
14 Muhammad Rafa R 65 70 78
15 Muhammad Regen H 70 78 80
16 Reval Meylano Prihasta 65 68 76
17 Salsabila 53 67 75
18 Septian Dwi Saputro 66 70 78
19 Shelo Ardiansah 46 65 70
20 Tomy Fahreza 67 74 80
21 Vangga Anang Saputra 60 70 78
KKM 64 64 64
Rerata 62 71 80
Dari nilai ulangan siswa dapat diperoleh tabel hasil belajar siswa
padakondisi awal (pra siklus), siklus I, kondisi akhir ( siklus II )
Tabel 19.
Hasil belajar siswa pada kondisi awal (pra siklus), siklus I, kondisi akhir
(siklusII)
NO URAIAN PRASIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
1 Nilai terendah 49 60 70
2 Nilai tertinggi 78 85 100
3 Nilai rerata 62 71 80
Hasil belajar siswa pada kondisi awal (pra siklus), siklus I, dengan
kondisi akhir (siklus II) dapat dilihat pada tabel berikut
42
10
0
8
0 pra
siklus
6 siklus
2
0 siklu I
s II
terend siklus I
ah terting rerat
gi a
Gambar 14
Motivasi belajar siswa pada kondisi awal (pra siklus), siklus I, kondisi
akhir(siklus II)
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dalam pembelajaran dua siklus ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan
pemanfaatan media gambar dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa
Kelas IV SD N 1 Klari Tahun Pelajaran 2021/2022. Peningkatan motivasi
belajar siswa dan hasil belajar. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya
motivasi dan hasil belajar siswa.
Sebelum tindakan dari hasil pengamatan dari jumlah siswa 21, motivasi
siswa kategori rendah 12 atau 57,14 % siswa dan setalah tindakan kategori
rendah sudah tidak ada lagi, semua siswa termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran. Sedangkan hasil belajar siswa sebelum tindakan ada 11 siswa
yang nilainya dibawah KKM, setelah diadakan tindakan sedah tidak ada lagi
nilai yang di bawah KKM yang ditentukan yaitu 64. .
Dengan demikian penggunaan media gambar dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa kelas IV semester I pelajaran IPA materi
Struktur Bunga dan Fugsinya di SD N 1 Klari tahun pelajaran 2021/2022.
B. Saran Tindak Lanjut
Sesuai dengan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, serta dalam
rangka ikut menyumbangkan pemikiran bagi guru dalam meningkatkan
aktifitas dan nilai pada mata pelajaran IPA, maka dapat disampaikan saran-
saran :
1. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran
khususnya pembelajaran IPA untuk memanfaatkan media gambar sehingga
pembelajaran menjadi lebih optimal dan hasil belajar menjadi meningkat.
2. Bagi Guru
50
Guru dalam mengajar hendaknya harus melibatkan siswa dengan
menggunakan media gambar agar siswa merasa lebih lebih asyik dan
menyenangkan sehingga akan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya siswa dimotivasi untuk
mampu mengungkapkan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga siswa mampu mengkonstruksikan pengalamannya ke dalam
konsep pelajaran yang sedang dipelajarinya. Guru dalam mengajar
hendaknya berperan sebagai fasilitator dan motivator yang mampu
menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa
bertanggung jawab dalam melakukan proses belajar.
3. Bagi Siswa
Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran
atau meningkatkan aktifitas belajar dalam pembelajaran, selalu
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dan meningkatkan usaha
belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.
51
DAFTAR PUSTAKA
Bandung:Remaja Rosdakarya.
52
Nama : ASTUTI PRAMIKA DEWI
NIM : 857822562
ANALISIS VIDEO
Link video yang dianalis : http://www.gurupintar.ut.ac.id/content/micro-teaching-
online/gurutidak-menggunakan-media-pada%20Pembelajaran-ipa-sd
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
Tujuan Perbaikan
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:
1. Memahami hubungan struktur bunga dengan fungsinya.
2. Menjelaskan hubungan antara struktur bunga dengan fungsinya.
C. Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan mengamati, siswa dapat menyebutkan struktur bunga dengan benar
2. Dengan membaca, siswa mampu membuat pertanyaan berdasarkan bacaan
dengan tepat
3. Dengan membaca, siswa mampu mendiskusikan struktur dan fungsi bagian
bunga dengan percaya diri
4. Dengan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi bagian
bunga dengan benar.
D. Metode Pembelajaran
- Pendekatan : Saintifik
- Metode : Ceramah,Diskusi, Penugasan, Eksplorasi dan demonstrasi
H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K
1
2
Ds t
Catatan:
SB = sangat Baik; B= Baik; C= Cukup; K= Kurang
Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen penilaian: tes tertulis (skala 1—100)
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian: Unjuk Kerja (Praktik)
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu Pendampingan
(1)
Pedoman Penilaia.
I. Jumlah Soal betul x 1
II. Jumlah Soal betul x 2
Total betul x 4 : 6 x 10 = 100
LAMPIRAN 3
RPP SIKLUS 1
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
IPA
Kompetensi Dasar
3.8 Memahami pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya
alam di lingkungannya
Tujuan Perbaikan
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:
1. Memahami hubungan struktur bunga dengan fungsinya.
2. Menjelaskan hubungan antara struktur bunga dengan fungsinya.
C. TujuanPembelajaran:
1. Dengan mengamati, siswa dapat menyebutkan struktur bunga dengan benar
2. Dengan membaca, siswa mampu membuat pertanyaan berdasarkan bacaan
dengan tepat
3. Dengan membaca, siswa mampu mendiskusikan struktur dan fungsi bagian
bunga dengan percaya diri
4. Dengan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi bagian
bunga dengan benar.
D. Metode Pembelajaran
- Pendekatan : Saintifik
- Metode : Ceramah,Diskusi, Penugasan, Eksplorasi dan demonstrasi
Ds
t
Catatan:
SB = sangat Baik; B= Baik; C= Cukup; K= Kurang
Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai
2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen penilaian: tes tertulis (skala 1—100)
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian: Unjuk Kerja (Praktik
Rubrik Penilaian Mendiskusikan Struktur bunga
Kriteria Sangat Baik (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu
Pendampingan
(1)
Mendengarkan Selalu Mendengarkan Masih perlu Sering diingatkan
mendengarkan teman yang diingatkan un-tuk
untuk
teman yang sedang berbicara namun mendengarkan mendengarkan
berbicara. sesekali masih
perlu diingatkan. teman yang teman yang
sedang
sedang berbicara
berbicara.
namun tidak
mengindahkan
Komunikasi Merespon dan Merespon Sering Membutuhkan
non verbal dengan tepat merespon bantuan dalam
menerapkan
terhadap memahami bentuk
(kontak mata, komunikasi non kurang
komunikasi non komunikasi non
bahasa tubuh, verbal dengan
verbal yang tepat verbal yang
postur, ekspresi tepat.
ditunjukkan ditunjukkan
wajah, suara) terhadap
teman. teman.
komu-nikasi
non verbal
yang
ditunjukkan
teman.
Partisipasi Isi pembicaraan Berbicara dan Jarang berbicara
(menyampai menginspirasi menerangkan selama proses
Berbicara dan secara rinci,
kan ide, teman. Selalu menerangkan namun diskusi
terkadang berlangsung.
perasaan, mendukung dan secara rinci,
pikiran) merespon
memimpin merespon sesuai kurang sesuai
lainnya saat dengan topik. dengan topik.
diskusi.
Pedoman Penilaia.
I. Jumlah Soal betul x 1
II. Jumlah Soal betul x 2 Total
betul x 4 : 6 x 10 = 100
III. DAFTAR HADIR SISWA SIKLUS I
Sekolah : SD N 1 Klari
Kelas/Semester : IV/ I
1 Ashyra Dianita 1.
2 Dava Ramandha 2.
17 Salsabila 17.
17 Salsabila 67 Tuntas
Rata-Rata Kelas 71
LEMBAR PENGAMATAN MOTIVASI SISWA
SIKLUS I
10 Jhuan Maulana
11 Jonathan Calvin Nasuha V
19 Shelo Ardiansah V
Keterangan
Skor < 6 : rendah
Skor 6 - 8 : sedang
Skor 8 - 10 : tinggi
Skor 10- 12 : sangat tinggi
LAMPIRAN 4
RPP SIKLUS 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Standar Kompetensi :
2.1 Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
Kompetensi Dasar :
2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur bunga tumbuhan dengan funsinya
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:
1. Memahami hubungan struktur bunga dengan fungsinya.
2. Menjelaskan hubungan antara struktur bunga dengan fungsinya.
C. Materi Pembelajaran
BUNGA
1. Struktur Bunga
a. Tangkai Bunga
Tangkai bunga meruakan tempat menemelnya bunga ada batang. Tangkai
bunga berfunsi mengangkut sari makanan dari batang ke bunga.
b. Dasar Bunga
Dasar bunga yaitu bagian bunga yang berfungsi sebagai tempat
kedudukan bunga.
c. Kelopak Bunga
Kelopak bunga merupakan bagian bunga yang berfungsi untuk
membungkus atau melindungi bunga saat masih kuncup.
d. Mahkota Bunga
Mahkota bunga berfungsi untuk menarik serangga.
e. Benang sari atau serbuk sari
Benang sari atau serbuk sari berfungsi sebagai alat kelamin jantan. f.
Putik
Putik merupakan alat kelamin betina pada bunga.
Bunga yang memiliki semua bagian bunga diatas disebut bunga
sempurna. Jika ada salah satu bagian yang tiadak dimiliki oleh suatu bunga
disebut bunga tidak sempurna.
2. Fungsi Bunga
Fungsi utama bunga bagi tumbuhan yaitu sebagai alat perkembangan
generatif. Agar tumbuhan dapat berkembang biak perlu adanya peristiwa
penyerbukan. Pernyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala
putik. Peristiwa penyerbukan pada tumbuhan dapat terjadi dengan berbagai
cara. Ada yang memerlulkan bantuan serangga, air, angin, atau manusia. serbuk
sari yang jatuh ke kepala putik selanjutnya akan membentuk buah dan biji.
D. Metode Pembelajaran
Inkuiri terbimbing, meliputi:
1. Ceramah
2. Pengamatan
3. Diskusi
4. Tanya jawab
5. Presentasi
Pedoman Penilaia.
I. Jumlah Soal betul x 1
II. Jumlah Soal betul x 2
Total betul x 4 : 6 x 10 = 100
I. DAFTAR HADIR SISWA SIKLUS I
Sekolah : SD N 1 Klari
Kelas/Semester : IV/ I
1 Ashyra Dianita 1.
2 Dava Ramandha 2.
17 Salsabila 17.
17 Salsabila 67 Tuntas
Rata-Rata Kelas 71
LEMBAR PENGAMATAN MOTIVASI SISWA
SIKLUS I
10 Jhuan Maulana
11 Jonathan Calvin Nasuha V
19 Shelo Ardiansah V
Keterangan
Skor < 6 : rendah
Skor 6 - 8 : sedang
Skor 8 - 10 : tinggi
Skor 10- 12 : sangat tinggi
LAMPIRAN 5
JURNAL
PEMBIMBINGAN
JURNAL PEMBIMBINGAN PKP -SEMESTER 2021/2022
NIM : 857822562