Anda di halaman 1dari 37

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBASIS PROYEK

DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN


MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING (PJBL) MATERI EKOSISTEM BAGI SISWA
KELAS 5 SD NEGERI 01 CANDRA MUKTI
KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH
KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

UMI NURJANAH
NIM : 836139782

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
KODE : PDGK 4501

PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ – UNIVERSITAS TERBUKA BANDAR LAMPUNG
TAHU 2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta, berkat
Ridho Nya, penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas mata kuliah peningkatan
kemampuan profesional.

Penyusunan Pemantapan Kemampuan Profesional ini dilakukan dengan perbedaan


yang luar biasa disbanding dengan kegiatan beberapa tahun yang lalu. Dalam
penulisan ini tidak lepas dari bantuan pihak terkait baik material maupun spiritual,
oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Sri Ismulyaty, M.Si., selaku Kepala UPBJJ-UT Bandar Lampung.
2. Bapak Drs. Anton. S. Widharto., selaku Pengelola Universitas Terbuka Pokjar
Tulang Bawang Udik.
3. Ibu Choirul Mahmudah, .M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Laporan
Pemantapan Kemampuan Profesional.
4. Bapak Sunarto, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri 1 Candra Mukti Kecamatan
Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan kegiatan penelitian perbaikan
pembelajaran.
5. Teman sejawat penulis yang selalu membatu dan memberikan pendampingan
selama penulis melaksanakan kegiatan pembelajaran.
6. Kedua orang tuaku senantiasa memberikan dukungan dan semangat untuk
menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional


ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa mendatang penulis harapkan.

ii
Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT. Senantiasa membalas jasa dan budi
baik yang telah membantu penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Amin ya robal’alamin.

Candra Mukti, November 2020

Penulis

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN


BERBASIS PROYEK DAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN
MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN
PROJECT BASED LEARNING (PJBL)
MATERI EKOSISTEM BAGI SISWA KELAS 5
SD NEGERI 01 CANDRA MUKTI
KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH
KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT
TAHUN PELAJARAN 2020/2021.

Nama Mahasiswa : UMI NURJANAH


NIM : 836139782
Program Studi : S1 Pendidikan Sekolah Dasar
Masa Ujian : 2020/2021.1
Pokjar : Tulang Bawang Udik
Jumlah Pembelajaran : 2 Siklus / Pembelajaran
Telah disahkan dan disetujui oleh Pembimbing / Supervisor.

Tulang Bawang Udik, November 2020


Supervisor I/Pembimbing Mahasiswa,

CHOIRUL MAHMUDAH, .M.Pd. UMI NURJANAH


NIP. 19860816 201001 2021 NIM. 836139782

iv
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Praktik Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
Mata Kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Tulang Bawang Udik, November 2020


Yang Membuat Pernyataan

UMI NURJANAH
NIM. 836139782

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................... v
DAFTAR ISI .......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... x

I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................. 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 3

II KAJIAN PUSTAKA
A. Model Pembelajaran Project Based Learning ..................... 5
B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD...................... 8
C. Pengertian Hasil Belajar ...................................................... 10

III PELAKSANAAN PERBAIKAN


A. Subyek Penelitian ................................................................ 13
B. Deskripsi Per Siklus ............................................................ 14

IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Pelaksanaan Siklus ............................................................. 19
B. Pembahasan Dari Setiap Siklus ........................................... 24

vi
V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................. 26
B. Saran .................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 13
2. Perencanaan Kegiatan Siklus I...................................................... 14
3. Rincian Kegiatan Siklus I.............................................................. 15
4. Perencanaan Kegiatan Siklus II .................................................... 16
5. Rincian Pelaksanaan Siklus II ....................................................... 17

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. RPP Penelitian 1 ........................................................................... 25
2. RPP Penelitian 2............................................................................ 30
3. Skenario Perbaikan Siklus I........................................................... 35
4. Lembar Refleksi ............................................................................ 37
5. Lembar Observasi Simulasi PKP RPP 1........................................ 38
6. Lembar Observasi Simulasi PKP RPP 2 ....................................... 40
7. Lampiran Foto Kegiatan ............................................................... 42
8. Alat Penilaian Simulasi PKP ........................................................ 45
9. Jurnal Pembimbingan PKP – Semester 2020/2021 ...................... 47
10. Format Refleksi Awal Untuk Menemukan Masalah Dalam PKP 50

ix
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan
di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Susanto (2013:166), Ilmu
Pengetahuan Alam adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta
melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan
dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Dalam
Badan Nasional Standar Pendidikan (2006), bahwa ”IPA berhubungan dengan
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip
saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. Dari uraian tentang
pengertian IPA tersebut, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan alam
merupakan pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip, proses yang dapat
menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA melalui
pengamatan, diskusi dan penyelidikan sederhana.

Pola pembelajaran yang hanya menjelaskan dan membaca tidak akan bisa
menumbuhkan rasa keingintahuan peserta didik, sehingga akan kurang
sempurna jika tidak langsung dilakukan kegiatan praktik, meskipun dengan
mengangkap permasalahan ataupun percobaan sederhana. Selama ini
pembelajaran yang terjadi di SD Negeri 1 Candra Mukti masih sebatas
pemanfaatan media dan alat belajar saja tetapi sangat jarang sekali dilakukan
kegiatan ujicoba sederhana.

Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA


diterapkan metode pemelajaran Project Based Learning. Di dalam kelompok
kecil tersebut siswa saling bekerjasama untuk menyelesaikan tugas sehingga
terjadi interaksi antarsiswa. Masing-masing kelompok nantinya diharapkan
bisa membuat laporan dengan ketentuan peserta didik akan sebisa mungkin

1
menceritakan mulai dari persiapan, hingga menjadi sebuah karya sederhana
yang tentunya dipahami makna dan manfaat yang akan dicapai oleh peserta
didik.

Pola pembelajaran ini diharapkan peserta didik bisa menjadikan pengalaman


ini menjadi sebuah pembelajaran yang sangat berharga sehinga pembelajaran
IPA semakin menarik dan semakin digemari oleh peserta didik, yang salama ini
menganggap IPA adalah pembelajaran yang membosankan. Sehingga
diharapkan hasil pembelajaran IPA semakin meningkat.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut diatas penulis mengidentifikasikan permasalahan
yang terjadi dengan meminta bantuan teman sejawat untuk
mengamati/mengobservasi di kelas saat melaksanakan pembelajaran
menggunakan lembar observasi. Dengan bantuan teman sejawat dan konsultasi
dengan supervisor, maka penulis dapat merumuskan permasalahan antara lain :
1. Penggunaan Model Pembelajaran yang tidak tepat
2. Kemampuan mengingat kembali materi masih lemah dan kurang sekali.
3. Pembelajaran yang kurang menyenangkan.
4. Kurangnya pemanfaatan alam sekitar sebagai objek belajar khususnya
sains.
Maka dapat dirumuskan suatu masalah yaitu : “Apakah penggunaan model
pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dapat meningkatkan hasil
prestasi belajar pada mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bagi kelas V SD
Negeri 01 Candra Mukti Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten
Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2020/2021 ?”.

2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan yang diharapakan dari pelaksanaan pembelajaran melalui
penelitian tindakan kelas ini adalah untuk :
a. Meningkatkan kemampuan daya eksperimen siswa terhadap alam
yang merupakan bukti kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
b. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
c. Memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional pada Program S1 PGSD Universitas Terbuka.
d. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
e. Meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam

2. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Dalam hasil pelaksanaan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
guru yang profesional tidak akan puas dengan hasil yang disajikan
kepada siswa. Hal ini mendasari sikap dimana guru harus melakukan
perbaikan pembelajaran kepada siswa. Adapun manfaat perbaikan
tersebut antara lain :
2.1. Bagi Siswa
a. Siswa akan lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti
pembelajaran karena penerapan metode pembelajaran yang
tepat.
b. Mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
c. Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada
proses pembelajaran berlangsung.
d. Meningkatkan hasil belajar siswa.
e. Menambah rasa syukur kepada Allah SWT.

3
2.2. Bagi Guru
a. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran yang lebih baik
b. Menilai proses dan hasil belajar siswa dengan mengacu pada
RP.
c. Melakukan refleksi dan revisi untuk kegiatan perbaikan
selanjutnya.
d. Meningkatkan profesional kerja

2.3 Bagi Sekolah


a. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Menerapkan metode yang dilaksanakan terhadap pelajaran yang
lain.
c. Mengembangkan kreatifitas guru dan siswa.
d. Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah.
e. Mengembangkan kurikulum sekolah.
f. Merealisasikan pengelolaan dan pelaporan administrasi sekolah.

4
II. KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Project Based Learning


Model pembelajaran yang dianjurkan untuk digunakan pada kurikulum 2013
adalah model pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (student
centered) yang salah satunya adalah model pembelajaran Project Based
Learning. Dalam modul implementasi kurikulum 2013 dijelaskan bahwa
Project Based Learning adalah model pembelajaran yang menggunakan
proyek/ kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintetis, dan informasi untuk menghasilkan
berbagai bentuk belajar. Model pembelajaran Project Based Learning memiliki
keunggulan yang sangat penting dan bermanfaat bagi siswa, namun model
pembelajaran Project Based Learning sangat jarang digunakan oleh guru,
karena memang dalam prakteknya memerlukan persiapan yang cukup dan
pengerjaannya lama. Mulyasa (2014: 145) mengatakan Project Based
Learning, atau PJBL adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk
memfokuskan pserta didik pada permasalahan kompleks yang diperlukan
dalam melakukan investigasi dan memahami pelajaran melalui investigasi.
Model ini juga bertujuan untuk membimbing peserta didik dalam sebuah
proyek kolaboratif yang mengintegrasikan serbagai subyek (materi) kurikulum,
memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten
(materi) dengan menggunakan berbagai cara bermakna bagi dirinya, dan
melakukan eksperimen secara kolaboratif.

Menurut Daryanto dan Raharjo (2012: 162) Project Based Learning, atau PJBL
adalah model pembelajaran yang yang menggunakan masalah sebagai langkah
awal dalam mengumpulkan dan menintegrasikan pengetahuan beru
berdasarkan pengalamannya dan beraktifitas secara nyata. PJBL dirancang
untuk digunakan pada permasalahan yang kompleks yang diperlukan peserta
didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya.

5
Kemudian Sugihartono, DKK (2015: 84) mengungkapkan metode proyek
adalah metode pembelajaran berupa penyajian kepada peserta didik materi
pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah yang selanjutnya dibahas dari
berbagai sisi yang relevan sehingga diperolah pemecahan secara menyeluruh
dan bermakna.metode ini memberi kesempatan siswa untuk menganalis suatu
masalah dari sudut pandang peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya.
Fathurrohman (2016: 119) juga mengatakan bahwa pembelajaran berbasis
proyek merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/ Kegiatan
sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Pembelajaran ini adalag ganti dari pembelajaran yang masih
terpusat pada guru. Penekanan pembelajaran ini terletak pada aktivitas perserta
didik yang pada akhir pembelajaran dapat menghasilkan produk yang bisa
bermakna dan bermanfaat

Menurut Daryanto dan Raharjo (2012 : 162), Model pembelajaran Project


Based Learning mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.
2. Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik.
3. Peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas
permasalahan atau tantangan yang diajukan.
4. Peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan
mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan.
5. Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu.
6. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah
dijalankan.
7. Produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif.
8. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa model


pembelajaran PJBL (Project Based Learning) mempunyai karekteristik yaitu
guru mengajukan permasalahan yang harus diselesaikan oleh peserta didik,
yang kemudian psersta didik harus mendesain proses dan kerangka kerja untuk

6
membuat solusi dar permasalahan tersebut. Peserta didik harus berkerja sama
mencari informasi dan mengevaluasi hasil kerjanya supaya masalah tersebut
dapat terselesaikan, sehingga peserta didik dapat menghasilkan produk dar latar
belakang masalah tersebut.

Menurut Fathurrohman (2016 : 122-123) manfaat Pembelajaran berbasis


proyek sebagai berikut :
1. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memcahkan masalah
3. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang
kompleks dengan hasil berupa produk nyata berupa barang atau jasa
4. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola sumber/ bahan/ alat menyelesaikan tugas
5. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PJBL yang bersifat
kelompok
6. Peserta didik membuat keputusan dam membuat kerangka kerja
7. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
8. Peserta didik merancang proses untuk mendapatkan hasil
9. Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola
informasi yang dikumpulkan
10. Peserta didik melakukan evaluasi secara kontinu
11. Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan
12. Hasil akhir berupa produk yang dievaluasi kualitasnya
13. Kelas memilki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan peruabahan

Setiap model pembelajaran dirancang supaya membuat pembelajaran menjadi


efektif dan efisien, sehingga tujuan dan hasil belajar dapat dicapai dengan
maksimal. Namun setiap model pembelajarn pasti mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Menurut Daryanto dan Raharjo (2012: 162), Model pembelajaran
Project Based Learning mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut
:

7
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong
kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka
perlu untuk dihargai.
2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
3. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan
problem-problem kompleks.
4. Meningkatkan kolaborasi.
5. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi.
6. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.
7. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik
dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan
sumbersumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
8. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara
kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dengan dunia nyata.
9. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik
maupun pendidik menikmati proses pembelajaran
http://eprints.uny.ac.id/64995/4/4.%20BAB%20II.pdf

B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar


Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang
dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa (Oemar Hamalik,
2008: 25). Bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka
pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka
membuat siswa belajar.

IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi,


eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait
mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain (Abdullah, 1998: 18).
IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

8
konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan
(Sri Sulistyorini, 2007: 39).

Menurut Iskandar IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang


terjadi alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata
pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan,
gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh
dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,
penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA
sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan
membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam
(Depdiknas dalam Suyitno, 2002: 7).

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA


adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan
melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar
siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang
alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses
ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

Tujuan Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar


siswa :
1) Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains,
teknologi dan masyarakat.
2) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains
yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4) Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam
kehidupan sehari-hari.
5) Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang
pengajaran lain.

9
6) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini
untuk dipelajari (Sri Sulistiyorini, 2007: 40)

Berdasarkan pendapat ahli yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa


pembelajaran IPA merupakan salah ilmu pengetahuan yang mempelajari alam
semesta, baik ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta dengan jalan
mengamati berbagai jenis dan perangkat lingkungan alam serta lingkungan
alam buatan. IPA merupakan ilmu yang mencari tahu tentang alam yang
dilakukan secara sistematik untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah.

Pembelajaran IPA menekankan kegiatan-kegiatan belajar yang memberikan


pengalaman langsung kepada siswa untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh siswa. Pendidikan IPA diarahkan untuk “mencari tahu”
dan “berbuat” sehingga siswa dapat memperoleh pemahamannya mengenai
alam di sekitarnya dengan lebih mendalam.
http://seputarpengertian.blogspot.com/2016/11/pengertian-model-pembelajaran.html

C. Pengertian Hasil Belajar


Pengertian hasil belajar secara umum adalah sesuatu yang dicapai atau
diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut
dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang
terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri indivdu
penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan, kecakapan dasar dan
perubahan tingkah laku secara kuantitatif. Hasil belajar juga dapat didefinisikan
sebagai prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dalam proses kegiatan belajar
mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku
seseorang dalam sebuah sistem pendidikan tertentu.

Definisi hasil belajar lainnya adalah adalah suatu hasil yang diperoleh siswa
setelah siswa tersebut melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran serta bukti

10
keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang dengan melibatkan aspek
kognitif, afektif maupun psikomotor, yang dinyatakan dalam simbol, huruf
maupun kalimat.

Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli


Menurut Bloom (2009)
Definisi hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Dominan kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan),
comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application
(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), syhthesis
(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru) dan
evaluation (menilai). Dominan efektif adalah receiving (sikap menerima),
responding ( memberikan respon).

Menurut Sudjana (2004)


Pengertian hasil belajar menurut Sudjana adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya .

Menurut Lindgren (2009)


Menurut Lindgren, apa yang termasuk dalam hasil pembelajaran meliputi
kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah
faktor internal dan faktor eksternal. Berikut merupakan penjelasan faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

1. Faktor Internal

11
Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor internal ini
meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis pada diri masing-masing
siswa.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu yang turut
mempengaruhi hasil belajar. Faktor eksternal ini meliputi faktor keluarga,
faktor sekolah dan faktor masyarakat.

III. PELAKSANAAN PERBAIKAN

12
A. Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di SD
Negeri 1 Candra Mukti Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten
Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2020/2021.

2. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah dari tanggal
9 November 2020 dan tanggal 10 November 2020 dengan jadwal sebagai
berikut :
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Mata
Hari Tanggal Kelas Jam Ke Keterangan
Pelajaran
Senin 09/10/2020 V 3–4 IPA Perbaikan I
(siklus I)
Perbaikan II
Selasa 10/10/2020 V 3–4 IPA
(siklus II)

3. Kelas Penelitian
Obyek perbaikan pembelajaran ini adalah siswa kelas V dengan jumlah
17 siswa, dengan kemampuan yang heterogen serta berasal dari berbagai
latar belakang ekonomi yang berbeda-beda dan didominasi oleh petani
serta latar belakang sebelum masuk ke jenjang sekolah dasar juga
berbeda – beda.

4. Tema Penelitian
Tema perbaikan pembelajaran yang dilakukan adalah penggunaan model
pembelajaran Project Based Learning dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam sebagai subjek pada tema Ekosistem Sub Tema Kegiatan Berbasis
Proyek dan Literasi.
B. Deskripsi Per Siklus

13
1. Perencanaan
Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran sesuai dengan
perubahan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui kemampuan siswa pola
pengamatan langsung dilakukan, dan juga observasi untuk menentukan
tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Dari
tes dan observasi dilaksanakan penelitian tindakan kelas yang masing-
masing dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut :
Siklus I
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan , hal – hal yang akan dilaksanakan guru pada
siklus ini :
Tabel 2. Perencanaan Kegiatan Siklus I
No Kegiatan yang akan di lakukan peneliti pada tahap perencanaan :
1 Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus
2 Menyiapkan bahan, ketentuan, pentunjuk, praktek
3 Menentukan kelompok proyek siswa
4 Memilih guru pendamping dalam proses pembelajaran yang akan
membantu selama kegiatan.
5 Menyiapkan format pembelajaran yang telah disepakati bersama
guru pembimbing.
6 Menyiapkan alat perekam untuk melakukan dokumentasi selama
perbaikan pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

14
Dalam tahap pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan guru :
Tabel 3. Rincian Kegiatan Siklus I
No Rincian Kegiatan perbaikan Pembelajaran :
1 Melakukan penyajian materi dikelas dengan memperhatikan
scenario pembelajaran yang telah di rancang dalam RPP,
2 Menerapkan model pembelajaran yang telah ditentukan yaitu
Project Based Learning .
3 Peneliti membagi kelas menjadi 4 kelompok penelitian yaitu :
Kelompok Mawar, Kelompok Melati, Kelompok Anggrek,
4 Guru kembali menyampaikan kompetensi yang akan tercapai
dalam perbaikan pembelajaran. Dengan menerangkan materi
tentang ekosistem, dan manfaat melakukan penyulingan air keruh.
5 Guru kembali membacakan petunjuk teknis kegiatan
penelitian/proyek untuk menyaring air keruh menjadi jernih
dengan bahan dan alat yang telah disampaikan sebelumnya.
6 Guru membantu dalam proses pembuatan alat penyaring air keruh,
yang terdiri dari pasir, botol minum kemasan, kerikil, ijuk,
penampung air bersih.
7 Guru mempersilahkan peserta didik mendemonstrasikan dan
meneliti fungsi dan hasil dari proyek yang sedang dilaksanakan,
dan tidak lupa untuk mencatat semua kejadian yang dilalui.
8 Guru memberikan kesempatan kepada masing – masing kelompok
untuk menyampaikan laporan hasil kegiatan proyek tersebut
didepan kelas.
9 Guru memberikan penghargaan yang sebesar – besarnya bisa
pujian bisa juga tepuk tangan kepada kelompok yang telah
melakukan pembacaan laporan didepan kelas.
10 Guru melakukan post test untuk mengetahui pencapaian
kompetensi.

3. Pengamatan/Obervasi

15
Kegiatan yang di lakukan peneliti dalam tahap ini adalah memilih
pembimbing yang akan membantu proses yang akan melakukan
pengamatan selama perbaikan pembelajaran berlangsung. Dengan
menggunakan test tertulis sebagai alat penentuan ketercapaian kompetensi.

4. Refleksi
Pada akhir pembelajaran akan dilanjutkan dengan refleksi. Refleksi di
lakukan setelah berakhirnya kegiatan pembelajaran. Sebelum melakukan
kegiatan refleksi terlebih dahulu dilakukan diskusi bersama guru
pembimbing yang membantu peneliti dalam melakukan perbaikan
pembelajaran ini tentang proses dan hasil belajar. Jika dari hasil analisis
data dan refleksi belajar belum mencapai standar ketuntasan baru
ditetapkan tindakan ulang pada siklus berikutnya.

Siklus II
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan , hal – hal yang akan dilaksanakan guru pada
siklus ini :
Tabel 4. Perencanaan Kegiatan Siklus II
No Kegiatan yang akan di lakukan peneliti pada tahap perencanaan :
1 Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus
2 Menyiapkan format pembelajaran yang telah disepakati bersama
guru pembimbing.
3 Menyiapkan alat perekam untuk melakukan dokumentasi selama
perbaikan pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

16
Dalam tahap pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan guru :
Tabel 5. Rincian Pelaksanaan Siklus II
No Rincian Kegiatan perbaikan Pembelajaran :
1 Melakukan penyajian materi dikelas dengan memperhatikan
scenario pembelajaran yang telah di rancang dalam RPP,
2 Menerapkan model pembelajaran yang telah ditentukan yaitu
Project Based Learning .
3 Melanjutkan penelitian kembali dengan materi dan bahan praktek
yang telah dibuat pada pertemuan siklus I.
4 Guru kembali menyampaikan kompetensi yang akan tercapai
dalam perbaikan pembelajaran. Dengan menerangkan materi
tentang ekosistem, dan manfaat melakukan penyulingan air keruh.
5 Guru kembali membacakan petunjuk teknis kegiatan
penelitian/proyek untuk menyaring air keruh menjadi jernih
dengan bahan dan alat yang telah disampaikan sebelumnya.
6 Guru mempersilahkan peserta didik mendemonstrasikan dan
meneliti fungsi dan hasil dari proyek yang sedang dilaksanakan,
dan tidak lupa untuk mencatat semua kejadian yang dilalui.
7 Guru memberikan kesempatan kepada masing – masing kelompok
untuk menyampaikan laporan hasil kegiatan proyek tersebut
didepan kelas.
8 Guru memberikan penghargaan yang sebesar – besarnya bisa
pujian bisa juga tepuk tangan kepada kelompok yang telah
melakukan pembacaan laporan didepan kelas.
9 Guru melakukan post test untuk mengetahui pencapaian
kompetensi.

5. Pengamatan/Obervasi

17
Kegiatan yang di lakukan peneliti dalam tahap ini adalah memilih
pembimbing yang akan membantu proses yang akan melakukan
pengamatan selama perbaikan pembelajaran berlangsung. Dengan
menggunakan test tertulis sebagai alat penentuan ketercapaian kompetensi.
6. Refleksi
Pada akhir pembelajaran akan dilanjutkan dengan refleksi. Refleksi di
lakukan setelah berakhirnya kegiatan pembelajaran. Sebelum melakukan
kegiatan refleksi terlebih dahulu dilakukan diskusi bersama guru
pembimbing yang membantu peneliti dalam melakukan perbaikan
pembelajaran ini tentang proses dan hasil belajar. Jika dari hasil analisis
data dan refleksi belajar belum mencapai standar ketuntasan baru
ditetapkan tindakan ulang pada siklus berikutnya.

Analisis Data
Teknik yang digunakan oleh penulis dalam perbaikan pembelajaran IPA adalah
sebagai berikut :
1. Menggali pengetahuan awal murid tentang ekosistem.
2. Mengajukan pertanyaan – pertanyaan kepada murid sambil memperhatikan
media proyek.
3. Murid melalui kelompok – kelompok yang telah dibentuk memberikan
kesempatan peserta didik untuk membiasakan berkerjasama.
4. Murid diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat tentang
kegiatan merawat dan menjaga ekosistem dan gunannya dalam kehidupan
sehari – hari.
5. Merefleksi materi pembelajaran yang telah dimiliki murid.
6. Murid diberikan kesempatan bertanya tentang materi pembelajaran.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

18
A. Pelaksanaan Siklus
Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara pengamatan terlebih dahulu
sebagai bentuk analisis terhadap permasalahan yang terjadi pada proses
pembelajaran yang sedang dilakukan.

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang dilaksanakan aktivitas belajar


siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut
dikarenakan tidak terjadi hubungan atau konektifitas antara pengajar dan
peserta didik melalui pembelajaran yang tidak bisa menyelaras keranah
pemikiran usia peserta didik yang duduk di kelas V, sehingga perlu dilakukan
perubahan dan terobosan baru yang bisa menjadi solusi permasalah ini.

Adapun yang harus diperhatikan untuk melaksanakan tindakan perbaikan


pembelajaran adalah :
a. Penulis diharapkan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda
dengan metode awal atau yang telah dilaksanakan.
b. Penulis diharapkan menggunakan alat bantu untuk memperjelas materi
pelajaran dan pendekatan dengan pola berkelompok.
c. Guru harus membimbing siswa yang mengalami kesulitan dan lambat
belajar, dengan memberikan kesempatan ikut ambil bagian dalam proses
pembelajaran ini berusaha membuat siswa menjadi lebih kreatif dan aktif.
d. Pengelolaan berkelompok.
e. Pemanfaatan secara maksimal kemampuan model pembelajaran berbasis
proyek ini untuk lebih meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah yang dihadapi selama kegiatan penelitian berbasis
proyek.

Perbaikan Siklus I

19
Dengan memperhatikan refleksi sebelum siklus I, maka perbaikan harus
dilaksanakan. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Pembukaan : - Guru memberikan salam kepada siswa dan mengajak
berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa didepan
kelas.
- Guru melakukan absensi seraya menanyakan kabar
siswa.
- Guru menjelaskan dan mengingatkan kembali agar
tetap patuh pada protocol kesehatan Covid 19
- Guru mengajak siswa bersama-sama melafazkan
asmaul husna beserta gerakan.
- Guru memberikan pertanyaan tentang manfaat air,
pencemaran air, akibatnya, bagaimana menyulingnya.
Kegiatan Inti :- Guru bersama peserta didik melakukan kegiatan
pembuatan alat penyulingan air kotor secara sederhana
dengan bahan yang ada diksekitar lingkungan tempat
tinggal peserta didik.
- Sebelum melakukan perakitan/pembuatan alat
penyulingan air kotor secara sederhana terlebih dahulu
guru membacakan petunjuk teknis pembuatan.
- Perlu diketahui bahan – bahan pembuatan penyaring air
telah dipersiapkan oleh guru dengan jumlah 4
kelompok.
- Kemudian Guru memberikan lembar tugas untuk
menuliskan hasil pengamatan dari kegiatan pembuatan
alat penyuling air keruh tersebut sekolah.
- Masing-masing kelompok membacakan hasil tugas
kelompok didepan kelas. Dan guru memberikan
apresiasi dengan tepuk tangan yang sudah dikreasikan.
- Guru mengumumkan hasil diskusi yang disampaikan
siswa dengan memberikan umpan balik berupa saran

20
atau mengarahkan konsep penjelasan agar siswa tidak
salah dalam memahami materi pelajaran.
- Dilanjutkan dengan melakukan post test dengan materi
ekosistem terutama penanganan tentang air.
Penutup : - Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang
telah dilalui.
- Guru mengucapkan salam penutup dan memberikan
motivasi.

Adapun refleksi yang harus diperbaiki untuk melaksanakan perbaikan II


(Siklus II) adalah :
a. Prestasi belajar siswa diharapkan lebih meningkat dengan menggunakan
model pembelajaran PJBL yang diharapkan mampu meningkatnya
motivasi dan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA.
b. Penggunaan beberapa media pembelajaran berupa lembaran daun sudah
cukup mewarnai kegiatan pembelajaran yang berjalan.
c. Siswa masih kurang percaya diri untuk maju kedepan dan berbicara secara
lisan menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan secara berkelompok.
d. Mengkondisikan kelas dengan pola berkelompok terkadang susasana kelas
sangat sulit terkendali.
e. Mempersiapkan kegiatan rencana perbaikan pembelajaran pada siklus II

Perbaikan Siklus II

21
Dengan memperhatikan refleksi pada siklus pertama, maka peneliti bermaksud
membuat rencana perbaikan II. Diharapkan hasil sesudah perbaikan II sangat
memuaskan dantidak perlu dilakukan kembali perbaikan pembelajaran tetapi
menjadi hal keterbiasaan dalam suasan proses pembelajaran tersebut.

Adapun deskripsi pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran tersebut sama


persis seperti tertera atau tertulis pada rencana pembelajaran adalah :
Pembukaan : - Guru memberikan salam kepada siswa dan mengajak berdoa
dengan dipimpin oleh salah satu siswa didepan kelas.
- Guru melakukan absensi seraya menanyakan kabar siswa.
- Guru memberikan semangat kepada siswa dengan
mengucapkan selamat pagi berserta jawaban dan
gerakannya (sebagai bentuk pemberian motivasi dan
semangat kepada siswa sebelum memulai pelajaran)
- Guru mengajak siswa bersama-sama melafazkan asmaul
husna sebagai literasi sekolah, terkadang juga guru meminta
siswa membaca buku yang telah disediakan.
- Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
- Guru memeberitahukan sistem penilaian yang akan
dilaksanakan.
- Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan tentang
bagian-bagian tumbuhan, sebagai dasar mengecek
kemampuan dasar siswa.
- Guru memberitahuan materi yang akan dibahas pada
kegiatan pembelajaran hari ini.
Kegiatan Inti : - Guru mengeluarkan beberapa daun yang sudah disiapkan,
kemudian mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa
yaitu :
1. Masih ingat daun apakah ini ?
2. Bagaimana bentuk daun pertama, kedua dan
seterusnya ?

22
- Setelah siswa menjawab, guru memberikan rangsangan
kembali berupa pertanyaan lanjutan untuk menggiring
mereka lebih ingin tahu dan menemukan sendiri sebagai
pengalaman belajar. Adapun pertanyaannya adalah :
1. Masih ingat fungsi daun ?
2. Sebutkan struktur bagian luar daun !
3. Daun menjari, daun menyirip, daun sejajar, dan daun
melengkung merupakan bentuk daun berdasakan …..
- Guru menanggapi hasil jawaban siswa kemudian
meluruskan pemahaman siswa sambil menjelaskan materi.
- Guru membuka sesi Tanya jawab kepada siswa yang belum
memahami materi pelajaran.
- Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang terdiri
dari 4-5 orang. Kemudian memberikan lembar tugas untuk
menuliskan hasil pengamatan dilingkungan sekolah.
- Masing-masing kelompok membacakan hasil tugas
kelompok didepan kelas. Dan guru memberikan apresiasi
dengan tepuk tangan yang sudah dikreasikan.
- Guru mengumumkan hasil diskusi yang disampaikan siswa
dengan memberikan umpan balik berupa saran atau
mengarahkan konsep penjelasan agar siswa tidak salah
dalam memahami materi pelajaran.
Penutup : - Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah
dibahas bersama berupa beberapa pertanyaan untuk kepada
peserta didik dan mengetahui sejauh mana pengetahuan
siswa terhadap materi.
- Guru memberikan tugas mandiri. Kemudian setelah selesai
guru melakukan penilaian dan mengarsipkan pada
portofolio masing-masing siswa yang sudah tersedia
dikelas.
- Guru melakukan refleksi.

23
- Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang
telah dilalui.
- Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
- Guru memberikan motivasi dan penguatan kemudian
mengucapkan salam penutup.

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pada siklus II secara umum proses


pembelajaran sudah bisa berjalan maksimal meskipun membutuhkan
pengawasan yang cukup melelahkan karena terkadang perserta didik berbicara
dan ngobrol sendiri. Tetapi hal yang harus digaris bawahi adalah pengelolaan
waktu yang disediakan pembelajaran dengan menggunakan metode
berkelompok cukup memakan waktu yang luar biasa sehingga perlu diatur
sebaik mungkin.

B. Pembahasan Dari Setiap Siklus


Kondisi yang tidak memungkinkan dilakukan pembelajaran secara normal
seperti beberapa bulan yang lalu, maka diperlukan terobosan untuk tetap
berkarya dan menghasilkan temuan yang bermanfaat untuk kemajuan
pendidikan di Indonesia dan di SD Negeri 01 Candra Mukti.

Kegiatan Penelitian Perbaikan kelas pada materi kuliah Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) pada tahun ini didasarkan pada ketentuan –
ketentuan pembuatan lamporan yang secara resmi telah dikeluarkan oleh
Pimpinan Universitas Terbuka dalam sekala nasional, sehingga tugas utama
adalah pembuatan video simulasi yang mengambarkan kegiatan yang
memberikan solusi perbaikan pembelajaran terhadap permasalahan yang dipilih
oleh peneliti, yaitu “Apakah penggunaan media pembelajaran berupa Video
Animasi 2 Dimensi dapat meningkatkan hasil belajar pada mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam kelas IV SD Negeri 3 Dayasakti Kecamatan Tumijajar
Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2020/2021 ?”

24
Berdasarkan perolehan data dan pengamatan secara singkat bahwa perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan model
pembelajaran Project Based Learning (PJBL) yang dipadukan dengan media
pembelajaran berupa alat peraga sederhana dan pemanfaatan lingkungan sekitar
yang sesuai dan menarik serta cocok dengan materi pembelajaran dapat
meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa yang tentunya akan
mempengaruhi hasil belajar. Meskipun kendala yang sering muncul adalah
kurangnya waktu dan suasana kelas yang terkadang ramai karena banyak anak
yang asik bermain – main, atau justru merasakan ketertarikan sehingga waktu
berjalan dengan cepat, sehingga terkadang terlupan untuk membuat sebuah
kesimpulan hasil pembelajaran.

Namun dengan demikian video simulasi ini dibuat dengan harapan dapat
menjadi solusi penyelesaian permasalahan pada definisi latar belakang tersebut
diatas. Namun peningkatan hasil belajar siswa dapat dikatakan cukup
memuaskan. Dengan demikian bahwa metode Project Based learning (PJBL)
bisa membantu siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Alam pada siswa kelas V SD Negeri 01 Candra Mukti Kecamatan Tulang
Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang
Bawang Barat pada Tahun Pelajaran 2020/2021.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

25
A. Kesimpulan
Dari hasil tindakan pada Siklus I dan II yang telah dilaksanakan dapat ditarik
beberapa kesimpulan berikut :
1. Terjadi peningkatan motivasi siswa selama mengikuti perbaikan
pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ketika
menggunakan metode Project Based Learning dengan pola berkelompok
serta dikombinasinakan dengan media pembelajaran berupa pembuatan
alat penyuling air keruh meskipun sederhana, serta penggunaan alam
sekitar yang berkaitan dengan memahami bagaimana cara melestarikan
menjaga kebersihan air.
2. Peningkatan perhatian dan rasa keingintahuan dan hasil belajar siswa
tersebut karena dipengaruhi media pembelajaran yang menarik.
3. Terndapat beberapa siswa secara nilai tidak mampu mengalami
peningkatan karena faktor kecerdasan alami dengan penyebab latar
belakang pendidikan awal juga sangat berpengaruh dalam hal ini.
4. Video simulasi terhadap penanganan permasalahan pembelajaran IPA ini
agar dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan rujukan bagain lain
dalam penyelesaian permasalahan diatas.

B. Saran
Pada kesempatan ini penulis memberikan saran-saran dan tindak lanjut antara
lain :
1. Bagi guru yang akan menggunakan model pembelajaran observasi objek
perlu dipahami beberapa hal antara lain adalah penguasaan kelas,
pemanfaatan waktu yang tersedia.
2. Siswa diharapkan meningkatkan keaktifannya dalam interaksi proses
belajar mengajar agar dapat memahami makna materi pelajaran.
3. Guru dalam mengajar hendaknya dapat menggunakan alat peraga dalam
pembelajaran supaya siswa tidak bosan dan buat selalu menyenangkan.

26
4. Guru harus dapat memotivasi belajar siswa terutama dalam
menumbuhkan keingintahuan serta menyelidiki hal-hal yang baru.
5. Pengelola pendidikan atau lembaga-lembaga pendidikan dan sekolah-
sekolah hendaknya selalu memberikan dorongan kepada guru agar dalam
melaksanakan pembelajaran menggunakan alat peraga.

DAFTAR PUSTAKA

27
Bety Paramita.2019.Pemantapan Kemampuan Profesional Tentang Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Media Demonstrasi Bagi
Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Tunas Asri Kecamatan Tulang Bawang
Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran 2018/2019.UT
UPBJJ – Bandar Lampung
Syafari. 2002. Menganalisis Hasil Belajar Siswa dan Sumber Daya Pendidikan.
Jakarta : Dirjen Dikdasmen
Wardani, I.G.A.K. Wihardit, K. Nasoetion, N. 2004. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Tim FKIP-UT. 2018. Pemantapan Kemampuan Profesional. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.

28

Anda mungkin juga menyukai