Anda di halaman 1dari 3

Nama : RONA KARTIKA

Nim : 856942574

Mata kuliah : PDGK4406/PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

Tugas ke-1

JAWABAN

1. Dampak dari berkembangnya aliran kontruktivistik pada pelajaran matematika adalah


munculnya kesadaran tentang pentingnya kekuatan atau tenaga matematika
(mathematical power) pada tahun menjelang tahun Sembilan puluhan.
Kekuatan matematika antara lain terdiri dari kemampuan untuk
a. Mengkaji, menduga dan memberika alasan secara logis
b. Menyelesaikan pola-pola yang tidak rutin
c. Mengkomunikasikan tentang dan melalui matematika
d. Mengaitkan ide-ide didalam matematika dan ide-ide antara matematika dan
kegiatan intelektual yang lain
e. Mengembangkan percaya diri, watak dan karakter untuk mencari, mengevaluasi dan
menggunakan informasi kuantitatif dan special dalam menyelesaikan masalahdan
membuat keputusan.

2. Keuntungan utama dari penerapan pembelajaran berbasis kompetensi bagi siswa adalah
keawetan ingatan (lebih teringat) dan kecerdasan intelektual (meningkat) karena terlatih
melihat sesuatu secara menyeluruh dengan memperhatikan berbagai aspek. Kemampuan
individual dan kerja sama juga meningkat karena kegiatan pembelajaran diarahkan tidak
selalu klasikal, dan kerja kelompok mendapat perhatian.
3. Media pembelajaran matematika adalah alat bantu pembelajaran yang secara sengaja dan
terencana disiapkan atau disediakan guru untuk mempresentasikan dan/atau menjelaskan
bahan pengajaran, serta digunakan siswa untuk dapat terlibat langsung dengan
pembelajaran matematika. Peralatan yang akan digunakan dalam kelas dapat digunakan
untuk mengerjakan sesuatu tugas, tempat menulis pelajaran, membuat grafik,
menampilkan gambar atau table, memberikan penjelasan, mengamati dan mempelajari
hasil perhitungan, menyelidiki suatu pola, dan berlatih soal.
3 contoh medianya adalah :
a. Media sederhana, misalnya papan tulis, papan grafik
b. Media cetak, misalnya buku, modul, LKS (lembar kegiatan siswa), petunjuk
praktik atau praktikum
c. Media elektronik, misalnya OHT (Over Head Transparency) atau OHP (Over
Head Projektor), audio (radio, tape), audio dan video (TV,VCD,DVD),
kalkulator, computer dan internet.

4. 3 tahapan dalam menyampaikan konsep operasi hitungan bilangan bulat, yaitu:


a. Tahap pengenalan konsep secara konkret
Dalam tahap ini ada 2 model yang diterapkan. Pertama, yaitu model yang
menggunakan pendekatan himpunan (dalam hal ini menggunakan alat peraga
manic-manik) , dan kedua menggunakan pendekatan hukum kekekalan panjang.
Alat peraga manik-manik pendekatannya menggunakan konsep himpunan. Kita
dapat menggabungkan atau memisahkan dua himpunan yang dalam hal ini
anggotanya berbentuk manic-manik. Bentuk alat ini dapat berupa bulatan-bulatan
setengah lingkaran yang apabila sisi diameternya digabungkan akan membentuk
lingkaran penuh. Alat ini biasanya terdiri dari dua warna satu warna untuk
menandakan bilangan positif (missal biru), sedangkan warna lainnya untuk
menandakan bilangan negative (missal kuning).
b. Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstak
Pada tahap ini, proses pengerjaan operasi hitung pada sistem bilangan bulat
diarahkan kepada bagaimana “menggunakan garis bilangan” .
Pada prinsipnya, cara kerja pada garis bilangan sama dengan cara kerja pada
balok, tangga, atau pita garis bilangan. Yaitu ditekankan pada langkah “maju”
untuk operasi penjumlahan dan langkah “mundur” operasi pengurangan.
Kemudian sisi muka model yang dihadapkan kearah bilangan positif maupun
negative ditunjukan oleh arah ujung anak panah pada garis bilangannya.
c. Tahap pengenalan konsep secara abstrak
Penggunaan alat peraga misalnya manic-manik dan garis bilangan untuk
melakukan operasi hitung bilangan bulat memiliki keterbatasan, karena tidak
dapat menjangkau bilangan-bilangan yang cukup besar.
Ketika seorang siswa sudah sampai pada tahap berpikir secara abstrak, maka
siswa diasumsikan sudah tidak memerlukan alat peraga lagi dalam menyelesaikan
operasi hitungan bilangan bulat. Artinya dari segi mental siswa dianggap telah
siap menerima pembelajaran dalam tahap pengenalan konsep secara abstrak.

5. Langkah-lamgkah menjelaskan konsep penjumlahan pecahan kepada siswa


a. Penjumlahan pecahan berpenyebut sama dapat diperoleh hasilnya dengan
menjumlahkan pembilangnya sedangkan penyebutnya tetap.
Peragaannya dapat menggunakan gambar yang diarsi, menggunakan garis bilangan,
dan dapat juga dijelaskan dengan menggunakan balok pecahan, balok pecahan yang
digunakan sebaiknya berbentuk lingkaran.
b. Penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama dapat diperoleh hasilnya jika kita
menyamakan penyebutnya terlebuh dahulu yaitu bisa dengan cara pecahan senilai
bisa juga dengan cara mencari KPK dari penyebut tersebut.
Peragaan dapat menggunakan gambar yang diarsir dan dapat juga menggunakan
kertas yang dilipat.

Anda mungkin juga menyukai