Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL : I

Nama : AMIRIL HAKAM


NPM/NIM : 857218355

Nama Mata Kuliah : Pembelajaran Matematika SD


Nama Tutor : Chrisnaji Banindra Yudha, M.Pd
Masa Tutorial : 2022.2
Nomor Soal/Tugas *) : 4 (Empat)
Skor Maksimal : 100

Kompetensi Khusus 1. Mahasiswa mampu menjelaskan keterkaitan dan kesulitan dalam


melaksanakan pembelajaran konstruktivistik
2. Mahasiswa mampu menjelaskan media yang sesuai dalam pembelajaran
matematika di SD
3. Mahasiswa mampu mengaplikasikan penggunaan konsep bilangan bulat
dan atau sistem persamaan/ pertidaksamaan linier untuk menyelesaikan
soal-soal yang terkait dalam masalah sehari-hari
Pokok Bahasan/ 1) Pembelajaran Matematika berdasarkan KBK
Sub Pokok Bahasan 2) Media dan Bahan Manipulatif Dalam Pembelajaran Matematika SD
3) Bilangan Bulat

Uraian Tugas
1. Diskripsikan dan berikan masukan terkait relevansi penerapan untuk 9 teori belajar yang
berpengaruh pada pengembangan dan perbaikan pembelajaran matematika
Jawab:

1. Teori Thorndike
Teori Thorndike disebut teori penyerapan, yaitu teori yang memandang peserta didik
selembar kertas putih, penerima pengetahuan yang siap menerima pengetahuan
secara pasif.
2. Teori Ausebel
Teori makna dari Ausebel mengemukakan pentingnya kebermaknaan pembelajaran
akan membuat pembelajaran lebih bermanfaat dan akan lebih muda dipahami dan
diingat oleh peserta didik.
3. Teori Jean Piaget
teori merekomendasikan perlunya pengamatan terhadap tingkat perkembangan
intelektual anak sebelum suatu bahan pelajaran matematika diberikan.
4. Teori Vygotsky
Teori ini berusaha mengembangakan model kontruktivistik belajar mandiri piget
menjadi belajar kelompok melalui teori ini peserta didik dapat memperoleh
pengetahuan melalui kegiatan yang beranekaragam dengan guru sebagai fasilitator.
5. Teori Jerome Bruner
teori ini berkaitan dengan perkembangan mental yaitu kemampuan mental anak
berkembang secara bertahap mulai dari sederhana ke yang rumit, mulai dari yang
nudah ke yang sulit, dan mulai yang nyata atau konkret ke yang abstrak.
6. Pemecahan masalah
merupakan realisasi dari keinginan meningkatkan pembelajaran matematika
sehinggapeserta didik mempunyai pangdangan atau wawasan yang luas dan
mendalam ketika menghadapi suatu masalah.
7. Teori Van Hiele
Teori ini menyatakan bahwa eksistensi dari lima tingkatan yang berbeda tentang
pemikiran geometrik, yaitu visualisasi, analisi, informal, edukasi, dan nigor.
8. RME (Realistic Mathematic Eduation)
teori ini dimaksudkan untukmemulai pembelajaran matematika dengan cara
mengaitkannya dengan situasi dunia nyata di sekitar siswa.
9. Peta Konsep
Peta konsep merupakan kebermaknaan yang ditunjukkan dengan bagan atau peta
sehingga hubungan antar konsep menjadi jelas dan keseluruhan konsep
teridentifikasi.

2. Jelaskan melalui mendiskripsikan bahan manipulatif dalam pembelajaran matematika, lalu


berikan contoh yang bahan maniputatif yang relevan dengan perkembangan zaman dan
teknologi saat ini.
Jawab:
Bahan manipulalatif yaitu bahan yang dapat dimain-mainkan dengan tangan. Alat ini
terkait langsung dan bagian dari penjelasan konsep uraian-uraian materi yang
disampaikan
Bahan manipulatif berfungsi untuk menyederhanakan konsep-konsep yang sulit atau
sukar, menyajikan bahan yang relatif abstrak menjadi lebih nyata, menjelaskan pengertian
atau konsep secara lebih konkrit, menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait dengan
pengerjaan hitung dan sifat-sifat bangun geometri, serta memperlihatkan fakta-faktanya
Contoh Bahan Manipulatif adalah :
a) Bahan Manipulatif dari Kertas
1. Bahan kertas ini mudah diperoleh dengan warna yang beragam, dari kertas manila
yang dibeli di toko atau dari bekas berbagai sampul tak terpakai, dari karton
pembungkus makanan atau minuman.
2. Manfaat dari bahan manipulatif kertas atau karton ini antara lain untuk menjelaskan
pecahan, Konsep pecahan dengan menggunakan berbagai bangun geometri,
misalnya persegi, persegi panjang, jajarangenjang, belah ketupat, segitiga,
lingkaran, dll.
b) Bahan Manipulatif dari Kayu
Bahan dari kayu ini dapat dihias dengan berbagai warna yang menarik untuk
menjelaskan konsep numeral, kesamaan bilangan, dan operasi bilangan bulat.
c) Bahan Manipulatif dari Lidi
Pecahan dapat dimanipulasikan dengan lidi dengan warna yang menarik digunakan
untuk menjelaskan konsep satuan, puluhan, ratusan untuk siswa SD kelas rendah.
d) Bahan Maniplatif dari Kertas Bertitik atau Berpetak
Kertas bertitik dapat bersifat persegi atau bersifat isometri. Model ini dapat digunakan
untuk menjelaskan banyak hal yang terkait dengan geometri. Menjelaskan bangun datar
dan sifat-sifatnya, hubungan antar bangun datar dan luas bangun datar.
3. Dalam mengajarkan materi bilangan bulat di SD beberapa buku pelajaran matematika SD
banyak bentuk-bentuk penyampaian konsep yang kurang tepat. Identifikasikan bentuk
bentuk penyampaian konsep yang kurang tepat tersebut
Jawab:

A. Pengertian Bilangan Bulat


Bilangan bulat merupakan perluasan dari bilangan cacah. Bilangan bulat terdiri dari:
a) Bilangan-bilangan yang bertanda negatif ( -1, -2, -3, -4, . . . ) yang selanjutnya
disebut bilangan bulat negatif.
b) Bilangan 0 (nol), dan
c) Bilangan-bilangan yang bertanda positif ( 1, 2, 3, 4, . . . ) yang selanjutnya disebut
bilangan bulat positif.
Contoh :
bentuk 6 + … = 4 dapat ditulis sebagai 4 – 6 =…
6, 4
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Anak panah, Ujung anak panah, Pangkal anak panah

Keterangan:
▪ Mula-mula dari skala 0 kita melangkah maju sebanyak 4 langkah sampai
berhenti di skala 4.
▪ Kemudian dari skala 4 tersebut kita melangkah mundur sebanyak 6 langkah
sampai berhenti di skala -2 dengan ujung panah tetap mengarah ke bilangan
positif.
▪ Jadi bilangan -2 inilah yang merupakan bentuk pelengkap dari kalimat 6 + …
= 4, yaitu: 6 + (-2) = 4 atau 4 – 6 = -2.
B. Pembelajaran Bilangan Bulat
Untuk menyampaikan pengertian bilangan bulat, sebaiknya diawali dengan
penyampaian kasus-kasus dalam operasi hitung pada bilangan asli, agar anak dapat
mengerti mengapa harus ada bilangan bulat.
Dalam menyampaikan konsep operasi hitung / bilangan bulat, sebaiknya dilakukan
dalam 3 tahap, yaitu:
▪ Tahap Pertama: tahap pengenalan konsep secara konkret.
▪ Tahap Kedua : tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak.
▪ Tahap Ketiga : tahap pengenalan konsep secara abstrak.
Pada pengenalan konsep secara konkret sebaiknya diperkenalkan melalui alat peraga,
seperti:
o Manik-manik (pendekatan himpunan)
o Tangga Garis Bilangan, Pita Garis Bilangan, Balok Garis Bilangan ( pendekatan
hukum kekekalan panjang) dan,
o ataupun alat peraga lain selama prinsip kerjanya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Contoh
Pita Garis Bilangan
Pada tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak dapat
menggunakan Garis Bilangan. Sedangkan pada tahap pengenalan konsep secara
abstrak dapat dilakukan dengan memberikan contoh-contoh soal yang berpola atau
mempunyai keistimewaan-keistimewaan.
Pada penjumlahan bilangan bulat berlaku sifat-sifat:
a. Tertutup
b. Komutatif (pertukaran)
c. Asosiatif (pengelompokkan)
d. Adanya unsur identitas penjumlahan ( bilangan 0 )
e. Adanya unsur invers penjumlahan (lawan suatu bilangan)
Sedangkan pada pengurangannya, hanya berlaku sifat yang pertama yaitu sifat
tertutup.
Untuk menghindarkan salah penafsiran hendaknya dibedakan bentuk penulisan tanda
(–) sebagai operasi hitung dan sebagai jenis bilangan.
C. Ragam Permasalahan dalam Pembelajaran Bilangan Bulat di SD / MI
Masih cukup banyak ragam permasalahan dalam pembelajaran bilangan bulat, seperti:
a) Penggunaan alat peraga atau garis bilangan yang menyimpang dari prinsip
kerjanya.
b) Salah penafsiran bentuk a + (-b) sebagai a – b atau a – (-b) sebagai a + b.
c) Masih banyak para guru dan siswa yang tidak dapat membedakan antara tanda +/-
sebagai operasi hitung dengan tanda +/- sebagai jenis suatu bilangan.
d) Kurang tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat.
e) Sulitnya memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi hitung pada
bilangan bulat secara konkret maupun secara abstrak (tanpa menggunakan alat
bantu) .

4. Jelaskan secara singkat, bagaimana menjelaskan bentuk penyelesaian dari persamaan 2x +


4 = 10 secara kongret !
Jawab:

Bentuk penyelesaian dari persamaan linear satu variabel, dengan cara timbangan, ruas
kanan dan ruas kiri harus seimbang.
Jika ruas kanan kita tambah maka ruas kiri juga kita tambah, jika ruas kanan kita kurangi
maka ruas kiri juga kita kurang, jika ruas kanan kita bagi maka ruas kiri juga harus kita
bagi. Dan menambah, mengurangi atau membagi kedua ruas harus seimbang, tidak boleh
berat sebelah.
Pembahasan
Persamaan linear satu variabel atau PLSV merupakan kalimat terbuka yang memiliki satu
variabel dan menggunakan tanda sama dengan ( = ).
Bentuk umum persamaan linear satu variabel ax + b = 0.
a disebut koefisien dari variabel
x adalah variabel
b adalah konstanta
Cotoh soal
Bentuk persamaan 2x + 4 = 10
Karena bentuk penyelesaian dari persamaan linear satu variabel, dengan cara timbangan,
ruas kanan dan ruas kiri harus seimbang.
Jika ruas kanan kita tambah maka ruas kiri juga kita tambah, jika ruas kanan kita kurangi
maka ruas kiri juga kita kurang, jika ruas kanan kita bagi maka ruas kiri juga harus kita
bagi. Dan menambah, mengurangi atau membagi kedua ruas harus seimbang, tidak boleh
berat sebelah.
Maka penyelesaian soalnya adalah sebagai berikut :
2x + 4 = 10 kedua ruas kita kurangi 4
2x + 4 - 4 = 10 - 4
2x = 6 kedua ruas kita bagi 2
2x : 2 = 6 : 2
x=3

Anda mungkin juga menyukai