Anda di halaman 1dari 48

Aturan Tutorial

Jajang
1. Kontribusi Tutorial akan berlaku apabila nilai minimum Ujian
Akhir 30% dari nilai/skor total.
2. Kecukupan untuk mengikuti Ujian Akhir, minimum 75% hadir
(dari 8 pertemuan, maka minimum 5 kali hadir).
3. Nilai Tutorial :
Tugas Tutorial 1 (3), 2 (5), 3 (7)
mengerjakan soal yang diupload di LMS.
4. Misal untuk Tugas 1, pertemuan 3. Soal diupload di LMS saat
pertemuan 3. pengumpulannya sebelum pertemuan 4
SAT 1

Modul 1. PEMBELAJARN MATEMATIKA SD

1.2 pelaksanaan Pembelajaran Matematika yang konstruktif


1.1 Landasan Pembelajaran Matematika
Berdasarkan KBK

•TIGA faktor yang melandasi gerakan perubahan :


1.keberadaan dan perkembangan teori belajar
2.Psikologi belajar
3.Filsafat pendidikan
Landasan Pembelajaran Matematika
Berdasarkan KBK

Sebelumnya (teori PM)


• Thorndike = behavioristi (mekanistik)  latihan2 soal (drill and practice
instruction), terampil , orientasi target, proses kurang
• Teori holistik /kognitif : Aussbel (meaning instruction). :
• materi pelajaran bermakna, terkesan, kuat ingatan

Bruner : proses PM intuitif dan analitik  menemukan pola dan


keterkaitan antar pola.
Kurikulum
driil meaning Intuitif/analitik berkembang
Guru matematika yang profesional

1. Penguasaan dalam pembelajaran matematika


2. Penguasaan dalam pelaksanaan evaluasi
3. Penguasaan dalam pengembangan profesional guru
matematika
4. Penguasaan dalam posisi penopang dan pengembang
guru matematika dan pembelajaran matematika
Teori Pembelajaran SD
•1.Thorndike = teori penyerapan, driil & practice
•Peserta didik diumpakan sebagai kertas putih yang siap untuk diisi
dengan pengetahuan secara pasif

2. Ausubel = meaning, teori makna


Pentingna kebermaknaan pembelajaran supaya bisa lebih
menarik, manfaat, mudah dipahami, tahan lama diingat

3. Jean Peaget =perkembangan intelektual, tiap mahluk punya


kemampuan menyesuaikan diri. Perlu pertimbangan tingkat
perkembangan intelektual
(a) Sensorik motor (0-2),
(b) pra operasional (2-7), Aliran konstruktivisme
konservasi
(c) operasional kongkrit (7-11), • Konservasi bilangan
(d) operasional (11) • Konservasi luas (tangram)
Wawasan guru matematika -> Teori Pembelajaran SD

•4. Vygotsky = model konstruktivisme, belajar mandiri kelompok


•Mengembangkan kosep belajar mandiri menjadi belajar kelompok
sehingga pesrta didik dapat memperoleh pengetahuan melalui
kegiatan peserta didik dan guru sebagai fasilitator

5. Jerome Bruner = perkembangan mental , sederhana  rumit


Bruner : belajar berkaitan dengan perkembangan mental
Terdiri tiga tingkatan peserta didik
(a) Enactive (manipulasi objek langsung)
(b) Iconic (manipulasi objek tidak langsung)
(c) Symbolik (manipulasi simbol)
Wawasan guru matematika -> Teori Pembelajaran SD

•6. George Polya = riil problem solving


• (a) understanding (b) devise a plan (c) carry out the plan
• (d) look back. Pemecahan masalah merupakan realisasi
dari keinginan meningkatkan pembelajaran matematika.
Dengan menghadapi masalah maka peserta didik akan
wawasan yang lebih luas. Bentuk soal yg perlu pemecahan
masalah : (a) soal cerita, (b) soal tidak rutin, (c ) soal nyata

7. Van Hiele =lima tingkatan geometrik


Eskistensi lima tingkatan pemikiran geometrik : (1)
visualisasi (TK-2SD),(2) analisa (3-6SD), (3) informal (1-
2SMP), (4) deduksi (SMA) dan (5) rigor
•Teori Belajar Van Hielle : Eksistensi dari lima tingkatan
tentang pemikiran geometrik. Menurut teori belajar van
Hiele, tahapan-tahapan anak belajar geometri mencakup 5
tahap: (1) pengenalan, (2) Analisis, (3) Pengurutan, (4)
Deduksi, dan (5) Akurasi
8. Peta konsep
Peta konsep ditujukan untuk melihat keterkaitan antar pokok
– pokok yang disajikan dalam bentuk peta sedemikian
sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami.
Peta konsep ini merupakan implementasi dari teori AUSUBEL
Kb 2.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG KONSTRUKTIVISTIK

PROSES PEMBELAJARAN untuk MENGHASILKAN kompetensi perlu


ditangani oleh guru yang interaktif

A.PROSES PENDIDIKAN
•Agar proses yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan, perlu
dipertimbangkan kedudukan keluaran :
1.Kompetensi individual, kelompok dan klasikal
2.Keberagaman hasil (keluaran)
3.Kesesuaian penilaian, evaluasi dan asesmen
4.Pemberdayaan berbagai sumber belajar
5.Strategi pembelajaran untuk mencapai sasaran
B. Pembelajaran matematika
Proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik
melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga
tercapai kompetensinya. Syarat agar tercapai kompetensi
harus sesuai (1) topik, (2) anak didik, (3) teori belajar (4)
keterlibatan siswa, (5) keterkaitan siswa dengan
kehidupannya, (6) penalaran matematis siswa.

•Strategi pembelajaran :
•(1) Pemecahan Masalah (problem solving) , problem posing, dan open-
ended-problem,
•(2) Penyelidikan Matematis (mathematical investigation),
•(3) Penemuan Terbimbing,
•(4) Contextual Learning dan cooperative learning
Modul 2.
media dan bahan manipulatif dalam pembelajaran
matematika
1.1 Media dalam Pembelajaran Matematika di SD

1.2 Bahan Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika SD


y=2x

X y
0 0
1 2
2 4 dst
KB 1. Media dalam pembelajaran
matematika SD
Media adalah alat bantu pembelajaran yang secara sengaja
dan terencana disiapkan atau disediakan guru untuk
mempresentasikan dan /atau menjelaskan bahan
pelajaran serta digunakan siswa unttuk terlibat secara
langsung dengan pembelajaran matematika.
Media sederhana : (1) Papan Tulis, (2) Papan Grafik, (3) Papan tempel, (4)
Media Cetak media elektronik : (1) over head transparency (OHT) dan over
head projector (OHP) (2) Audio Visual, Kalkulator, dan Komputer. Yang
selanjutnya dapat diklasifikasikan lagi menjadi media cetak dan elektronik
Media papan tulis dan papan grafik sudah umum banyak
digunakan sebagai alat bantu untuk proses pembelajaran dan
sangat mudah dikenali
Kalkulator :
digunakan untuk beberapa fungsi , antara lain : (1) alat
bantu berhitung, (2) alat bantu meningkatkan pemahaman
siswa, (3) alat bantu pemecahan masalah.
Komputer :
(1) Model tutorial, (2) model latihan dan praktik, (3) model
simulasi
Media tayangan (OHT dan OHP) :
Untuk lebih menarik, mudah dipahami, biasanya
menggunakan warna-warna yang berbeda
KB 2. Bahan manipulatif dalam
pembelajaran Matematika SD
1. Bahan manipulatif dari kertas

Keuntungan : mudah diperoleh, warna beragam


Dapat digunakan untuk menjelaskan pecahan.
Misalnya untuk menjelaskan konsep pecahan ¼,
dapat digunakan kertas-kertas sebagai berikut
• Untuk menjelaskan perkalian, dapat digunakan kertas-kertas
berwarna seperti terlihat pada gambar

2. Model stik (lidi dari bambu atau plasik) Keuntungan :


dapat digunakan untuk konsep satuan , puluhan dan ratusan
yang teknisnya dapat digunakan ikatan-ikatan. Misalnya dalam
masalah perkalian dapat digambarkan sebagai beriku:
3. Model kertas persegi. Keuntungan : dapat digunakan untuk
konsep numerik sama dengan model stik.

4. Model kertas bertitik . Kertas bertitik berbentuk persegi dan


bersifat isometrik. Model ini banyak digunakan untuk berbagai
masalah geometrik seperti bangun datar, sifat-sifat bangun datar,
hubungan antar bangun datar dan lain-lain. Untuk luas segi empat
dan segitiga dapat dibuat dengan menghubungkan titik-titik pada
kertas titik.
Tugas partisipasi -1
• Evaluasi
• Dicermati contoh soal terkait dengan operasi perkalian dengan
menggunakan bahan manipulative. Misal 4 x 2/3 halaman
2.22
• Dijelaskan … 2 x 1/4
3
2
1

¼ 2/4 ¾ 1
SAT 2:
MODUL 3-MODUL 4
MODUL 3.
BILANGAN BULAT
KB 1. Pembelajaran materi bilangan Bulat di SD serta
ragam permasalahannya

A. Mengenal bilangan Bulat


Bilangan bulat merupakan gabungan dari bilangan asli bilangan
nol dan bilangan negatif
Dapat pula dinayakan sebagai gabungan bilangan cacah dan
bilangan negatif
Hubungan antara bilangan asli, bilangan cacah dan bilangan
bulat adalah sebagai berikut

-2
1,2,3,… 0 -2,-1
Tahap Pengenalan
• Dengan manik-manik
• muatan nol

• Dengan manik-manik
• muatan positif

• Dengan manik-manik
• muatan negatif
contoh 2+2 =4 positif

contoh 2 +(-2) =0
contoh 3+(-4) =-1
Prosedur :
1. mula-mula simpan manik-manik positif 3
2. tambahkan 4 manik-manik negatif,
3. Pasangkan manik-amnik positif dan negatif
(menghasilkan bil nol, netral)
4. sisanya menunjukkan hasilnya
contoh 3-4 =-1 ,
Prosedur :
1. mula-mula simpan manik-manik positif 3
2. karena pengurang lebih besar, maka tambahkan
bilangan netral (pasangan manik-manik positif
dan negatif) sehingga banaknya manik-manik
positif sama dengan pengurangnya
3. lalu ambil manik-manik yang positif sebanyak 4
yang diberi garis warna merah
4. sisanya menunjukkan hasilnya,
contoh -3- 4 =-7
MENGENAL BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN
GARIS BILANGAN

GARIS BIL. ASLI 1 2 3 …

GARIS BIL. CACAH 0 1 2 3 …

…. -2 -1 0 1 2 3 …
GARIS BIL. BULAT
A. OPERASI HITUNG PADA BILANGAN BULAT

Mengurutkan dan membandingkan bilangan bulat


Apabila terdapat dua bilangan, a dan b, dan berlaku
a < b, maka, maka terdapat bilangan positif c sedemikian
sehingga berlaku b= a+c
Contoh 2 < 3, maka ada bilangan 1 sedemikian sehingga
3 = 1+2
Sifat urutan. 1 < 2
Urutan dua bilangan bulat dengan garis bilangan

Dengan menggunakan garis bilangan bulaty, dapat dilihat bahwa -3 < -1


sebab -3 terletak di sebelah kiri -1
Bilangan yang terletak diantara dua bilangan bulat bukan
merupakan bilangan bulat.
Diantara dua bilangan bulat yang berurutan terdapat tak hingga
bilangan lain yang bukan bilangan bulat
Lawan suatu bilangan bulat
Lawan suatu bilangan bulat mempunyai makna yang berbeda
dengan operasi hitung pengurangan.
Perhatikan kedua operasi hitung pada bilangan berikut.
3-9 dibaca “tiga kurang sembilan”
-3 -9 dibaca “ negatif tiga kurang sembilan”

Bilangan negatif dalam penerapan ekonomi sehari-hari dapat


diartikan sebagai utang.
MENGENALKANOTASI/TANDA ANAK PANAH
DI ATAS ANAK PANAK YANG DIOPERASIKAN
MISALKAN KITA AKAN BERGERAK MUNDUR DARI NOL SEBANYAK
DUA LANGKAH,

MISALKAN KITA AKAN BERGERAK MAJU DARI NOL SEBANYAK


TIGA LANGKAH,
B. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PADA BILANGAN BULAT

A. Operasi Penjumlahan dan sifat-sifatnya


Penjumlahan dua buah bilangan bulat pada pembelajaran Matematika di SD, diantaranya
dapat dilakukan dengan menggunakan garis bilangan. Dealam praketk yang lain dengan
proses berjalan maju jika positif atau mundur ketika negatif.
Misalkan 2 + 2.
Kedua bilangan bernilai positif, sehingga untuk mendapatkan hasilnya
Dari titik 0 maju dua langkah ke depan (kanan), berikutnya dari setelah maju dua langkah
ke depan maju kembali tiga langkah lagi ke depan (kanan). Perhatikan hasil berikut
(hasilnya 5).

Ssifat-sifat operasi penjumlahan : TERTUTUP, PERTUKARAN,


PENGELOMPOKAN (ASOSIATIF), IDENTITAS, INVERS
C. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG PENGURANGAN PADA BILANGAN BULAT

Operasi pengurangan dan sifat-sifatnya


pengurangan dua buah bilangan bulat pada pembelajaran Matematika di SD,
diantaranya dapat dilakukan dengan menggunakan garis bilangan.
Misalkan akan dicari 2 – 3 = -1

sedangkan (-2) –3 = -5

Sifat-sifat operasi pengurangan : TERTUTUP, PENGELOMPOKAN (ASOSIATIF),


IDENTITAS dan INVERS
C. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG PENGURANGAN PADA BILANGAN BULAT

Operasi pengurangan dan sifat-sifatnya


Misalkan akan dicari 2 + (– 3) = -1

Operasi pengurangan dan sifat-sifatnya


Misalkan akan dicari -2 + 3 = 1
SILAKA DICOBA UNTUK SOAL-SOAL BERIKUT

• 2 + 3 =5

• 2-(-3) = 5

• 2+(-3) = -1

• (-2)-(3) = -5
C. SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG PENGURANGAN PADA BILANGAN BULAT

Operasi pengurangan dan sifat-sifatnya


pengurangan dua buah bilangan bulat pada pembelajaran Matematika di SD,
diantaranya dapat dilakukan dengan menggunakan garis bilangan.
Misalkan akan dicari 2 – 3 = -1

sedangkan (-2) –3 = -5

Sifat-sifat operasi pengurangan : TERTUTUP, PENGELOMPOKAN (ASOSIATIF),


IDENTITAS dan INVERS
KB 2. Perkalian dan pembagian pada bilangan bulat
bserta sistem persamaan linier

PRINSIP YANG HARUS DIPERHATIKAN


bilangan pertama (pengali) menunjukkan banyak langkah
bilangan kedua (menunjukkan lebar langkah)
anak panah ditunjukkan oleh TANDA pada bilangan kedua
maju atau mundur ditunjukkan oleh TANDA pada bilangan pertama
dikerjakan dari bilangan kedua terlebih dahulu untuk menunjukkan
anak panah

2x3=6
lanjutan
A. A. Operasi perkalian (+) dan (+)
Operasi kali mempunyai makna yang berbeda meskipun hasilnya sama.
Misalkan 2 x 3 = 3 + 3 = 6. sedanglkan 3 x 2 =2=2+2= 6.
Hasilnya sama tetapi prosesnya berbeda

3x2=6

2x3=6
B. Operasi perkalian (+) dan (-)

• Misalakan 3 X (-2) = -2 + (-2) + (-2)


C. Operasi perkalian (-) dan (+)

• Misalkan -3 x 2
• ...
• 3x2=6
• Berkurang 1 ,1 x 2 = 2 , Berkurang 2
• Berkurang 1 ,0 x 2 = 0 , Berkurang 2
• Berkurang 1 ,-1 x 2 = -2 , Berkurang 2
• ...

• Misalakan -3 X (2) =
Sifat –sifat
D. Operasi operasi
perkalian (-) pada
dan (-)bilangan bulat

• Misalakan -3 X (-2) = 6
Sifat –sifat
D. Operasi operasi pada bilangan bulat
pembagian
Bilangan bulat bersifat hanya tertutup terhadap operasi
penjumlahan, pengurangan dan perkalian. Misalkan terdapat
bilangan bulau 2 dan 3, maka
3 + 2 = 5, 5 juga anggota bilangan bulat (tertutup)
2 - 3 = -1, -1 juga anggota bilangan bulat (tertutup)
3 x 2 = 6, 6 juga anggota bilangan bulat (tertutup)
3 / 2 = 3/2, 3/2 bukan anggota bilangan bulat (tidak tertutup).
Jadi pembagian tidak bersifat tertutup pada bilangan bulat
Sifat –sifat
PRINSIP Operasioperasi pada MENGGUNAKAN
pembagian bilangan bulat GARIS BILANGAN
• TAHAP AWAL : TANDA ANAK PANAH BERGANTUNG PADA
BILANGAN PEMBAGI
• BILANGAN HASIL PEMBAGI MENUNJUKKAN BANYAK LANGKAH
• BILA MODEL MAJU : HASILNYA POSITIF BANYAK LANGKAH
• BILA MODEL MUNDUR : HASIL BAGI NEGATIF BANYAK
LANGKAH
C1. Sifat –sifat
Operasi operasi pada
permbagian bilangan
bilangan bulat+
+ dengan

• Pembagian bilangan positif 6 dengan


bilangan positif 2
• 6 : 2 =...

•6 : 2 = 3
C2. Sifat –sifat
Operasi operasi pada
permbagian bilangan
negatif denganbulat
positif

• Pembagian bilangan negatif dengan bilangan positif


• -6 : 2
C3. Sifat –sifat
Operasi operasi pada
permbagian bilangan
negatif denganbulat
negatif

• Pembagian bilangan negatif dengan bilangan negatif


• 6 : (-2) = -3
C4.Sifat –sifat
Operasi operasi pada
permbagian bilangan
negatif bulat
dengan negatif

• Pembagian bilangan negatif dengan bilangan negatif


• -6 : (-2) = 3
Sifat –sifat operasi
D. PERSAMAAN pada bilangan bulat
DAN PERTAKSAMAAN LINIER

• PERSAMAAN LINIER : DIHUBUNGKAN DENGAN TANDA “=”


• a + .. = c

• contoh
• 2 + n = 5, n=3

• PERTIDAKSAMAAN LINIER : DIHUBUNGKAN DENGAN TANDA “>”, “<”


• a + .. > c

• contoh
• 2 + n > 5, n=4, 5, 6,..
Sifat –sifatDAN
PERSAMAAN operasi pada bilangan
PERTAKSAMAAN bulat(lanjutan)
LINIER

• PENTING DALAM PERTIDAKSAMAAN LINIER


1. PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN BILANGAN NEGATIF
AKAN MENGUBAH TANDA > MENJADI < DAN SEBALIKYA:
Contoh 1.
2 + 3x. > 3 + 2x
3x-2x > 3 -2
x>1
x=2,3,4,...

Contoh 2
2 - 3x. > 12 + 2x
-3x-2x > 12 -2
-5x > 10
x < -10/5
x < -2
x= ...-5, -4, -3
Sifat –sifatDAN
PERSAMAAN operasi pada bilangan
PERTAKSAMAAN bulat(lanjutan)
LINIER
sebuah kerangka kubus akan dibuat dari kawat yang panjangnya 144
cm. carilah panjang rusuk kubus tersebut ?

• jawab. panjang rusuk 0 < r


• panjang kwatat = banyaknya rusuk x panjang rusu
• 12 . r  144
• 0 < r  12

Anda mungkin juga menyukai