Anda di halaman 1dari 38

Pembelajaran Matematika SD

PDGK 4406
Tutor : Detty Syefriyani, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2020
MODUL 1
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERDASARKAN KBK

KB 1 KB 2
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
LANDASAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA YANG
MATEMATIKA BERDASARKAN KBK
KONSTRUKTIVISTIK
1. Teori Thorndike

Disebut teori penyerapan, yaitu


memandang peserta didik sebagai
lembar kertas putih yang siap
menerima pengetahuan secara
pasif.
2. Teori Ausubel (meaning theory)

Pembelajaran bermakna dalam


mengajar matematika.
3. Teori Jean Piaget

Kemampuan intelektual anak


berkembang secara bertingkat
atau bertahap
 Sensori motorik (0-2 tahun)
 Pra-operasional (2-7 tahun)
 Operasional konkret (7-11 tahun)
 Operasional (11 tahun keatas)
Skemata
Jaringan (abstrak) Asimilasi
dalam pikiran yang

Ekuilibrasi
menghubungkan
konsep-konsep
yang mempunyai
persamaan melalui Akomodasi
sebuah garis
Konservasi Bilangan
Mampu menyatakan banyaknya
bilangan yang berbeda letaknya
adalah sama.

Konservasi Panjang
Mampu menyatakan panjang
Konservasi dua buah benda yang diletakan
dalam keadaan berbeda adalah
sama.

Konservasi Isi
Mampu menyatakan dua buah
benda berbeda memiliki isi yang
sama banyak.
4. Teori Vygotsky

Peserta didik membangun sendiri


pengetahuannya melalu kegiatan
yang beraneka ragam dengan guru
sebagai fasilitator.
5. Teori Jerome Bruner

Kemampuan anak berkembang secara


bertahap.
Tingkatan perkembangan mental
anak:
 Enactive (manipulasi objek
langsung)
 Iconic (manipulasi objek tidak
langsung)
 Symbolic (manipulasi simbol)
6. Teori Pemecahan Masalah (George Polya)

Menggunakan tehnik heuristic


(bantuan untuk menemukan). Peserta
didik menemukan sendiri
pengetahuannya dengan bantuan dari
guru.
7. Teori Van Hiele (Hierarki Belajar Geometri)

Level 0 (Visualisasi)

Eksistensi lima Level 1 (analisis)


tingkatan
berbeda Level 2 (dedukasi
tentang informal)
geometrik.
Level 3 (dedukasi)

Level 4 (rigor)
8. RME (Realistic Mathematical Education)

Menggunakan pendekatan
pematematikaan horizontal. Yaitu
mengaitkan pembelajaran matematika
dengan situasi dunia nyata di sekitar
siswa atau keadaan sehari-hari.
9. Peta Konsep

Impelementasi dari teori kebermaknaan


Ausubel, yang ditunjukkan dengan bagan
peta sehingga hubungan antarkonsep
menjadi jelas dan keseluruhan.
1. Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Adanya masalah yang tidak rutin


(non-routime problem). Masalah ini
dirancang agar siswa tertantang
untuk menyelesaikannya.

Contoh
2. Penyelidikan Matematika
(Mathematical Investivigation)

Penyelidikan tentang masalah yang


dapat dikembangkan menjadi model
matematika, berpusat pada tema
tertentu, berorientasi pada kajian atau
eksplorasi mendalam, dan bersifat
open-ended.

Contoh
3. Penemuan terbimbing

Guru membimbing siswa-siswanya


menemukan sesuatu melalui langkah-
langkah yang sistematis.

Contoh
4. Contextual Learning

Pengelolaan suasana belajar yang


mengaitkan bahan pelajaran dengan
situasi dan/atau kehidupan sehari-hari,
faktual atau keadaan nyata yg dialami
siswa.

Contoh
Perhatikan susunan bilangan berikut:
2, 5, 8, 11, 14, ....., 29
Carilah sifat-sifat yang dimiliki bilangan tersebut!

Sifat-sifat susunan bilangan tersebut antara lain:

 Susunan bilangan itu dimulai dari 2 diakhiri 29,


 Susunan bilangan itu berurutan dari yang kecil ke yang lebih besar,
 Bilangan-bilangan itu bergantian ganjil dan genap.
 dll.

Back
Ada 10 orang siswa hadir dalam suatu rapat. Jika
setiap orang harus berjabatan tangan dengan orang
lain sekali maka berapa banyak jabatan tangan yang
dilakukan?

Banyaknya Banyaknya Jabat Tangan


Siswa
1 0
2 1
3 2+1=3
4 3+2+1=6 Back
................ ............................
9 ? +? 7? +? 6?+?5?+?4 + 3 + 2 + 1= 36
8
10 ?9 ?+ 8? +? 7? +? 6?+?5 + 4 + 3 + 2 + 1= 45
Back

Carilah 65 x 65 dan 75 x 75 tanpa mengerjakan


perkalian secara langsung. Begitu juga dengan 85 x 85
dan 95 x 95?

Perkalian Proses

15 x 15 = (10+5) (10+5) = 10.10 + 10.5 + 5.10 + 25 = 10.20 + 25 = 225


25 x 25 = (20+5) (20+5) = 20.20 + 20.5 + 5.20 + 25 = 20.30 + 25 = 625
.......... ......................................
? ? ? ?(60+5)
65 x 65 = (60+5) ? ? ? ?= 60.60 + 60.5 + 5.60 + 25 = 60.70 + 25 = 4225
75 x 75 = ?(70+5)
? ? ? (70+5)
? ? ? ?= 70.70 + 70.5 + 5.70 + 25 = 70.80 + 25 = 5625
85 x 85 = ?(80+5)
? ? ? (80+5)
? ? ? ?= 80.80 + 80.5 + 5.80 + 25 = 80.90 + 25 = 7225
95 x 95 = ? ? ? ?(90+5)
(90+5) ? ? ? ?= 90.90 + 90.5 + 5.90 + 25= 90.100 + 25 = 9025
Terdapat sususnan bilangan seperti di bawah ini,
1, 3, 5, 9,........
Carilah susunan bilangan ke 15, 30, dan ke-n.
(n = 1, 2, 3,....)

Susunan Bilangan ke- Banyaknya Bilangan


1 1
2 3
3 5
Back
4 9
................ ............................
15 29
????????
30 ????????
59
n 2n
? ?-?1? ? ? ? ?
MODUL 2
Media & Bahan
Manipulatif dalam
Pembelajaran
Matematika SD

KB 1 KB 2
Media dalam Bahan Manipulatif
Pembelajaran dalam Pembelajaran
Matematika SD Matematika SD
Kegiatan Balajar 1

Media dalam Pembelajaran


Matematika SD
1. Papan Tulis

Proses pembelajaran dalam bentuk contoh,


uraian, atau pengerjaan tugas dapat dilihat dan
diikuti langsung oleh semua siswa.
2. Papan Grafik

Pada dasarnya sama dengan papan tulis, tetapi


fungsinya lebih diarahkan untuk mempermudah
guru membuat grafik
3. Papan Tempel

Fungsi dari papan tempel ini untuk memasang


informasi (pengumuman, berita, tugas)
Bentuk media cetak dapat berupa Buku (Buku
ajar, buku mata pelajaran), LKS, petunjuk pratik,
petunjuk pratikum, laporan kegiatan, modul,
dan buku kerja
5. Kalkulator

Kalkulator dalam pembelajaran matematika


memberikan kesempatan yang lebih luas untuk
membantu siswa mempelajari matematika dan
menyelesaikan masalah matematika
6. Komputer

Sebagai alat bantu mengajar dalam


pembelajaran matematika dengan
memanfaatkan program-program komputer
yang dirancang dan dibuat oleh guru
matematika
6. Tayangan

Berupa OHP, LCD Projector, film, audio-video,


dan televisi
Kegiatan Belajar 2

Bahan Manipulatif dalam


Pembelajaran Matematika SD
1. Bahan Manipulatif dari Kertas

Untuk Menjelaskan Pecahan (Konsep, sama/senilai, operasi)

Gambar 1. (1/4 ditunjukkan dengan satu bagian dari empat bagian yang sama)

Gambar 2. (2/3 ditunjukkan dengan satu bagian dari tiga bagian yang sama)
2. Model Stik (lidi: dari rangka daun kelapa, bambu, atau plastik

1. Dapat dipakai untuk menjelaskan konsep satuan, puluhan dan


ratusan untuk siswa SD kelas rendah.
2. Dapat digunakan untuk menjelaskan konsep numeral (lambang
bilangan), kesamaan bilangan, operasi (penjumlahan, pengurangan,
dan pembagian bilangan bulat.
3. Model Persegi dan Strip dari Kayu/triplek

Serupa dengan Model Stik Model ini dapat digunakan untuk


menjelaskan konsep numeral (lambang bilangan), kesamaan bilangan,
operasi (penjumlahan, pengurangan, dan pembagian bilangan bulat.

Bahan kayu/triplek dapat diganti dengan karton yang relatif tebal.


3. Model Kertas Bertitik/berpetak

Dapat digunakan untuk menjelaskan banyak hal yang tekait dengan


geometri (bangun datar dan sifatnya, hubungan antar bangun datar, dan
luas bangun datar)

Anda mungkin juga menyukai