Anda di halaman 1dari 13

Matematika

MTK:3.1/4.1/3/1/

UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI


(UKBM)

AYO MEMBUKTIKAN PERNYATAAN


MATEMATIS.

UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 1


Matematika

MATEMATIKA XI.1
IDENTITAS
Nama Mata Pelajaran : Matematika
Semester :3
Kompetensi Dasar :

3.1 Menjelaskan metode pembuktian pernyataan matematis berupa barisan, ketidaksamaan,


keterbagian dengan induksi matematika.
4.1 Menggunakan metode pembuktian induksi matematika untuk menguji pernyataan matematis
berupa barisan, ketidaksamaan, keterbagian

Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.1.1 Merancang formula untuk suatu pola barisan bilangan.


3.1.2 Menjelaskan prinsip induksi matematika.
3.1.3 Membuktikan formula suatu barisan bilangan dengan prinsip induksi
matematika.
3.1.4 Membuktikan formula keterbagian bilangan dengan prinsip induksi
matematika.
3.1.5 Membuktikan formula bentuk ketidaksamaan bilangan dengan prinsip induksi
matematika.

Let’s do it...!!

4.1.1 Menerapkan prinsip induksi matematika untuk membuktikan kebenaran


formula suatu barisan bilangan.
4.1.2 Menerapkan prinsip induksi matematika untuk menyelidiki kebenaran suatu
formula.
4.1.3 Menerapkan prinsip induksi matematika untuk membuktikan keterbagian
bilangan.
4.1.4 Menerapkan prinsip induksi matematika untuk membuktikan ketidaksamaan
bilangan.

Materi Pokok : Induksi Matematika


Alokasi Waktu : 4 Pertemuan ( 4 x 4 JP @45 Menit )

Tujuan Pembelajaran:

Melalui Model DL (Discovery Learning), peserta didik dapat menjelaskan metode pembuktian
pernyataan matematis berupa barisan, ketidaksamaan, keterbagian dengan induksi matematika
dan dapat menggunakan metode pembuktian induksi matematika untuk menguji pernyataan
matematis berupa barisan, ketidaksamaan, keterbagian, sehingga peserta didik dapat menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,mengembangkan sikap jujur, disiplin, dan
bertanggungjawab atas ridho Allah, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
komunikasi, kolaborasi, kreativitas.

UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 2


Matematika

Materi Pembelajaran:

o Lihat dan baca pada Buku Teks Pelajaran (BTP): Sudianto Manulang, Andri Kristianto
dkk.2017. Buku siswa Matematika kelas XI.
o Rosihan Ari Yuana, Indriyastuti dkk. 2017. Perspektif Matematika XI. Solo:
Platinum.

adakah hal berikut ini berpengaruh pada materi?

 Pola Bilangan
 Barisan
 Keterbagian
 Ketaksamaan

Peta Konsep

Kegiatan Pembelajaran:

A. Pendahuluan

 Allah akan memberkahi umatnya yang selalu dekat dengan-Nya. untuk itu berdoalah
sebelum belajar untuk apapun termasuk pada kegiatan ini!
 Kalian pasti memiliki kesukaan yang berbeda dalam hal memilih minuman penawar
dahaga, silakan yang penting halal!
 Berikut ini disiapkan gambar untuk kalian cermati.

UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 3


Matematika

 Coba hubungkan gambar yang Anda pikirkan tersebut dengan cara membaca artikel
berikut!

Induksi Matematika berawal pada akhir abad ke-19 yang dipelopori oleh dua orang
matematikawan yaitu R. Dedekind dan G.Peano. Dedikind mengembangkan sekumpulan
aksioma yang menggambarkan bilangan bulat positif. Peano memperbaiki aksioma tersebut
dan memberikannya interpretasi logis. Keseluruhan aksioma tersebut dinamakan Postulat
Peano. Postulat ini ditemukan sekitar tahun 1890 sebagai rumusan formula konsep bilangan
asli.

Silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan belajar berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKB
ini.

B. Kegiatan Inti
Petunjuk Umum UKB
 Baca dan pahami materi pada Buku Teks Pelajaran Sudianto Manulang, Buku Siswa
Matematika kelas XI, halaman 1-27.
 Setelah memahami isi materi dalam bacaan bermainlah untuk berpikir tingkat tinggi
melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri maupun
bersama teman sebangku atau teman lainnya.
 Kerjakan UKB ini di buku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang telah
disediakan.

Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh


kesabaran dan konsentrasi!

UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 4


Matematika

Kegiatan Belajar 1

Bacalah uraian singkat materi dan contohnya berikut ini!

LANGKAH PENYELESAIAN :

a. Pola yang terdapat pada masalah diatas adalah :


 Selisih dua bilangan yang berurutan selalu sama yaitu 1
 Hasil (1 + 20) = (2 + 19) = (3 + 18) = … = (10 + 11) = 21.

Artinya terdapat sebanyak 10 pasang bilangan yang jumlahnya sama yaitu 21.
20
Jadi hasil 1 + 2 + 3 + … + 20 = ( ) x 21 = 210.
2
b. Untuk mengetahui pola yang terdapat pada 1 + 2 + 3 + … + n, untuk n bilangan asli,
perlu dipilih sebarang n > 20, misalnya kita pilih n = 200.
Sekarang, kita akan menyelidiki apakah pola yang terdapat pada 1 + 2 + 3 + … + 20
berlaku pada 1 + 2 + 3 + … + 198 + 199 + 200?
 Selisih dua bilangan yang berurutan selalu sama yaitu 1
 Hasil (1 + 200) = (2 + 199) = (3 + 198) = … = (10 + 101) = ….
 Artinya terdapat sebanyak ___ pasang bilangan yang jumlahnya sama yaitu ___.

Jadi hasil 1 + 2 + 3 + … + 198 + 199 + 200 = …. x …. = …. .

LANGKAH PENYELESAIAN :

UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 5


Matematika

AKTIVITAS

LANGKAH PENYELESAIAN :

Dari ilustrasi diatas, tentunya kalian menjelaskan atau menemukan suatu


konsep/prinsip/sifat yang berlaku umum atas konsep/ prinsip/sifat yang berlaku
khusus bukan?

Pola seperti itu sering disebut prinsip induksi matematika. Jadi, induksi matematika
digunakan untuk membuktikan suatu konsep/prinsip/sifat berlaku umum atas
konsep/prinsip/sifat yang berlaku khusus.

BAGAIMANA,,Sudahkah kalian paham??Bagus!!!...LANJUT kegiatan berikutnya ya…!

UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 6


Matematika

Kegiatan Belajar 2

Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan contoh di atas, mari kita
hubungkan pola-pola bilangan di atas dengan pengertian berikut…

Induksi Matematika

Induksi matematika merupakan teknik pembuktian


yang baku dalam matematika. Melalui induksi
Matematika, kita dapat mengurangi langkah
pembuktian yang sangat rumit untuk menemukan
suatu kebenaran dari pernyataan matematis hanya
dengan sejumlah langkah terbatas yang cukup mudah.
Prinsip induksi matematika memiliki efek domino (jika
domino disusun berjajar dengan jarak tertentu, saat
satu ujung domino dijatuhkan ke arah donimo lain,
maka semua domino akan jatuh satu per satu).

Apabila kalian sudah menunjukkan kedua langkah tersebut benar, maka kalian sudah
membuktikan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan asli n.

Penerapan Induksi Matematika pada Barisan Bilangan

Untuk memperkaya pengetahuan kalian tentang penerapan induksi


matematika pada barisan bilangan, bukalah link berikut :

https://www.youtube.com/watch?v=NWEdtt8Dnr0

UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 7


Matematika

Mari latih kemampuanmu dengan mengerjakan uji kompetensi berikut!


UJI KOMPETENSI

1) Untuk setiap rumusan P(n) yang diberikan, tentukan masing-masing P(n+1)


8
a) P(n) = 𝑛(𝑛+1)
6
b) P(n) = (𝑛+2)(𝑛+3)
2) Buktikan bahwa

LANGKAH PENYELESAIAN :

Mari Kita Simpulkan…..


Prinsip Induksi matematika Pada Pola bilangan dapat dibuktikan melalui tahapan-tahapan tertentu
diantaranya :

a. ………………………………………………………………………………..………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………..

b. …………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..…………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………

UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 8


Matematika

Kegiatan Belajar 3

KETERBAGIAN BILANGAN BULAT


Sebenarnya keterbagian bilangan bulat ini bukan hal yang baru dalam hidup kita,
sejak SD kita telah mempelajari pembagian bilangan bulat, yang itu merupakan
bagian materi dari keterbagian bilangan bulat.
Sifat-sifat yang berkaitan dengan keterbagian merupakan dasar pengembangan
teori bilangan, sehingga konsep tentang keterbagian. Jika suatu bilangan bulat
dibagi oleh suatu bilangan bulat, atau bukan bilangan bulat. Misalnya, jika 36
dibagi 6 maka hasil baginya adalah 6 merupakan bilangan bulat.
Sifat-sifat yang berkaitan dengan keterbagian merupakan dasar pengembangan
teori bilangan, sehingga konsep tentang keterbagian akan banyak dijumpai dalam
uraian selanjutnya. Konsep keterbagian juga sering muncul dalam buku-buku yang
membahas struktur aljabar atau aljabar modern.
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
merupakan kosep turunan dari keterbagian bilangan bulat. Sifat-sifat yang
berkaitan dengan keterbagian merupakan dasar pengembangan teori bilangan
dalam matematika.
Jika suatu bilangan bulat dibagi oleh suatu bilangan bulat yang lain, hasil
pembagiannya adalah bilangan bulat atau bukan bilangan bulat.

Penerapan Induksi Matematika pada Keterbagian

Untuk memperkaya pengetahuan kalian tentang penerapan induksi matematika pada


keterbagian, bukalah link berikut :

https://www.youtube.com/watch?v=x3vHEBG6QFU

Mari kita lihat contoh berikut..!

Buktikan 6n + 4 habis dibagi 5, untuk setiap n bilangan asli.

Jawab :

P(n) : 6n + 4 habis dibagi 5


Akan dibuktikan P(n) benar untuk setiap n ∈ N.

Langkah Dasar :
Akan ditunjukkan P(1) benar
61 + 4 = 10 habis dibagi 5
Jadi, P(1) benar

UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 9


Matematika
Langkah Induksi :
Asumsikan P(k) benar, yaitu
6k + 4 habis dibagi 5, k ∈ N
Akan ditunjukkan P(k + 1) juga benar, yaitu
6k+1 + 4 habis dibagi 5.
6k+1 + 4 = 6(6k)+ 4
6k+1 + 4 = 5(6k) + 6k + 4
Karena 5(6k) habis dibagi 5 dan 6k + 4 habis dibagi 5, akibatnya 5(6k) + 6k + 4 juga habis dibagi 5.
Jadi, P(k + 1) benar.
Berdasarkan prinsip induksi matematika, terbukti bahwa 6n + 4 habis dibagi 5, untuk setiap n bilangan
asli.

Mari latih kemampuanmu dengan mengerjakan latihan berikut!


Uji Kompetensi

1) Buktikan untuk n ∈ bilangan asli 4n – 1 habis dibagi 3.


2) Buktikan a2n – b2n habis dibagi oleh (a + b)
3) Buktikan 4n+1 – 4 habis dibagi 12.

LANGKAH PENYELESAIAN :

Sudahkah kalian PAHAM??Bagus!!!...LANJUT kegiatan berikutnya ya…!!!

UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 10


Matematika

Kegiatan belajar 4

Pertidaksamaan
Dimaksud pertidaksamaan yakni himpunan yang ada di sebelah ruas kiri
dan ruas kanan yang akan menjadi perbandingan apakah lebih besar atau
lebih kecil. Beda dengan persamaan yang hanya diantarai dengan tanda
sama dengan sebagai pembanding kedua ruas.
Agar kita dapat mengerjakan contoh soal induksi
matematika ketidaksamaan dalam suatu himpunan bilangan asli perlu
kembali anda mengerti tentang prinsip induksi matematika yang diperluas.
Berikut sifat-sifat pertidaksaman yang sering digunakan :
1) Sifat transitif
a > b > c maka a > c atau a < b < c maka a < c
2) a < b dan c > 0, maka ac < bc atau a > b dan c > 0 maka ac > bc
3) a < b maka a + c < b + c atau a > b maka a + c > b + c

Penerapan Induksi Matematika pada Ketaksamaan

Sebelum berlanjut, ada baiknya kita latihan menggunakan sifat-sifat diatas untuk menunjukkan
implikasi "jika P(k) benar maka P(k + 1) juga benar".

Mengapa 4k dapat berubah menjadi 2k ?


Berdasarkan sifat 3, kita diperbolehkan
menambahkan kedua ruas suatu pertaksamaan
dengan bilangan yang sama, karena tidak akan
merubah nilai kebenaran pertaksamaan tersebut.
Karena 4k < 2k benar, akibatnya 4k + 4 < 2k + 4
juga benar.

Darimana kita tahu, 4 harus diubah


menjadi 2k ?
Perhatikan target. Hasil sementara kita adalah
2k + 4 sedangkan target kita adalah 2k + 2k.
Untuk k ≥ 5, maka 4 < 4k dan 4k < 2k adalah
benar, sehingga 4 < 2k juga benar (sifat transitif).
Akibatnya 2k + 4 < 2k + 2k benar (sifat 3).

Untuk memperkaya pengetahuan kalian tentang penerapan induksi


matematika pada ketaksamaan, bukalah link berikut :

https://www.youtube.com/watch?v=EL4Ft8BwvOY

UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 11


Matematika

Mari latih kemampuanmu dengan mengerjakan latihan berikut!


Uji Kompetensi

1) Buktikan 2n +1 ≤ 2n, untuk setiap n ≥ 3.


2) Diberikan a > 1, buktikan bahwa an > 1, dengan n bilangan asli
3) Diketahui 0 < a < 1, buktikan bahwa 0 < an < 1 untuk setiap n bilangan bulat positif.

(−𝟏)𝒏+𝟏 𝒏(𝒏+𝟏)
1. Buktikan 12 – 22 + 32 – … + (-1)n+1n2 = , untuk setiap n bilangan asli
𝟐

2. Buktikan bahwa 8n – 1 habis dibagi 7 untuk setiap n bilangan asli


3. Buktikan bahwa 6(7n) – 2(3n) habis dibagi 4 untuk setiap n bilangan asli
4. Buktikan bahwa n2 ≥ 2n + 1 untuk n ≥ 4.
5. Diberikan tiga tiang yang didalamnya disusun sebanyak n piringan berlubang, dengan ukuran
piring terbesar berada paling bawah tumpukan, kemudian disusun hingga piringan paling kecil
berada paling atas. Misal seluruh tumpukan piringan ada tiang pertama dan akan dipindahkan
ke salah satu tiang, dengan aturan bahwa setiap pemindahan piringan harus tersusun dengan
piringan kecil harus berada diatas piringan yang lebih besar, berapa kali pemindahan n
piringan tersebut sedemikian hingga seluruh piringan berada pada satu tiang yang lain

PENUTUP

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, 2, 3 dan 4, berikut diberikan
Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari.Jawablah sejujurnya
terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini di Tabel berikut

Jika kalian menjawab “TIDAK” pada salah satu pernyataan tersebut, maka bukalah kembali materi
tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) atau sumber lain yang relevan dan dengan meminta
bantuan guru.

Jika kalian sudah melakukan semua kegiatan UKBM ini, maka kalian dapat meminta tes formatif
kepada guru kalian.

UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 12


Matematika

DIMANA POSISIKU??

Dari rentang 1 – 10 dimana kira-kira posisi kalian


dalam memahami Prinsip induksi matematika?

UKBM SMA NEGERI 2 CIBINONG Page 13

Anda mungkin juga menyukai