A B C
Jika titik A, B, C terletak segaris dan titik D tidak terletak di garis ABC, maka
∠ABD + ∠CBD = 180◦ .
Dalam kondisi ini, ∠ABD dan ∠CBD dikatakan berpelurus.
B C
Jika besar ∠ABC = 90◦ atau ∠ABC merupakan sudut siku-siku, serta titik D terletak di
interior ∠ABC, maka
∠ABD + ∠CBD = 90◦ .
Dalam kondisi ini, ∠ABD dan ∠CBD dikatakan berpenyiku.
D C
Jika garis AEC dan BED tidak berhimpit, maka ∠AEB dan ∠CED dikatakan bertolak
belakang, serta ∠BEC dan ∠AED juga bertolak belakang. Dalam kondisi ini, mudah
dibuktikan bahwa
∠AEB = ∠CED dan ∠BEC = ∠AED.
1 2
L1
4 3
5 6
L2
8 7
Dalam
Luar
c ta b
B a C
Asumsikan panjang BC = a, CA = b, AB = c. Asumsikan juga panjang garis tinggi yang
bersesuaian dengan sisi BC, CA, AB berturut-turut adalah ta , tb , tc . Selain itu, asumsikan
juga [ABC] menyatakan luas ∆ABC.
• Hasil penjumlahan
∠A + ∠B + ∠C = 180◦ .
• Luas ∆ABC
a × ta b × tb c × tc
[ABC] = = =
2 2 2
atau p
[ABC] = s(s − a)(s − b)(s − c),
a+b+c
dengan s = .
2
b c
C a B
Dalam kondisi ini, ∆ABC disebut segitiga siku-siku.
• Jika ∆ABC merupakan suatu segitiga siku-siku dengan besar ∠C = 90◦ , maka berlaku
Teorema Pythagoras
c2 = a2 + b2 .
• Tripel Pythagoras adalah suatu tripel bilangan bulat positif (a, b, c) yang memenuhi
persamaan a2 + b2 = c2 . Beberapa tripel Pythagoras utama:
(3, 4, 5), (5, 12, 13), (15, 8, 17), (7, 24, 25), (21, 20, 29), (9, 40, 41), (35, 12, 37), (11, 60, 61),
(45, 28, 53), (33, 56, 65), (13, 84, 85), (63, 16, 65), (55, 48, 73), (39, 80, 89).
• Jika ∆ABC merupakan suatu segitiga siku-siku sama kaki dengan ∠C = 90◦ , maka
∠A = ∠B = 45◦ dan berlaku perbandingan
√
a : b : c = 1 : 1 : 2.
• Jika ∆ABC merupakan suatu segitiga siku-siku dengan ∠A = 30◦ , ∠B = 60◦ , dan
∠C = 90◦ , maka berlaku perbandingan
√
a : b : c = 1 : 3 : 2.
c b
B a C
c
b
B a C
Jika salah satu sudut ∆ABC merupakan sudut tumpul, maka ∆ABC disebut segitiga
tumpul. Dalam kondisi ini, jika besar ∠C > 90◦ , maka berlaku a2 + b2 < c2 , sedangkan
b2 + c2 > a2 dan c2 + a2 > b2 .
B C
Dalam kondisi ini, ∆ABC disebut segitiga sama kaki.
• Jika ∆ABC merupakan segitiga sama kaki dengan AB = AC, maka ∠B = ∠C dan garis
tinggi ta akan membagi sisi BC menjadi dua sama panjang.
• Sebaliknya, jika pada ∆ABC berlaku ∠B = ∠C, maka ∆ABC merupakan segitiga sama
kaki dengan AB = AC.
• Selain itu, jika garis tinggi ta membagi sisi BC menjadi dua sama panjang, maka ∆ABC
merupakan segitiga sama kaki dengan AB = AC.
√
s s 3 s
2
B s/2 s/2 C
Dalam kondisi ini, ∆ABC disebut segitiga sama sisi.
3. Sisi-sisi suatu segitiga memiliki panjang sisi 15, 20, dan 25. Cari panjang garis tinggi
terpendek dari segitiga tersebut.
Pembahasan:
4. Diketahui ∆XOY merupakan segitiga siku-siku dengan ∠XOY = 90◦ . Titik M dan N
berturut-turut adalah titik tengah dari sisi OX dan OY . Jika panjang XN = 19 dan
Y M = 22, cari panjang XY .
Pembahasan:
6. Diketahui ∆ABC mempunyai panjang sisi AB = 20, AC = 21, dan BC = 29. Titik D
dan E terletak di sisi BC, dengan BD = 8 dan EC = 9. Cari besar ∠DAE.
Pembahasan:
7. Titik P berada di interior segitiga sama sisi ∆ABC. Titik Q, R, dan S berturut-turut
berada di sisi-sisi ∆ABC sehingga P Q ⊥ AB, P R ⊥ BC, dan P S ⊥ CA. Jika P Q = 1,
P R = 2, dan P S = 3, berapa panjang AB?
Pembahasan:
A C D
Jika
∠A = ∠D, ∠B = ∠E, ∠C = ∠F,
AB = DE, BC = EF, CA = F D,
maka dalam kondisi ini, ∆ABC dan ∆DEF dikatakan kongruen.
A C D
Jika
AB BC CA
∠A = ∠D, ∠B = ∠E, ∠C = ∠F, dan
= = ,
DE EF FD
maka dalam kondisi ini, ∆ABC dan ∆DEF dikatakan sebangun.
4 Segiempat
4.1 Persegi
Perhatikan persegi ABCD berikut.
A B
D C
• Keempat sisi persegi ABCD memiliki panjang yang sama: AB = BC = CD = DA.
• Sisi-sisi yang berhadapan pada persegi ABCD sejajar: AB k CD dan BC k AD.
• Keempat sudut persegi ABCD membentuk sudut siku-siku:
∠A = ∠B = ∠C = ∠D = 90◦ .
• Jika persegi ABCD memiliki panjang sisi s, maka luasnya [ABCD] = s2 .
• Kedua diagonal persegi ABCD memiliki panjang yang sama dan berpotongan tegak lurus
AC = BD dan AC ⊥ BD
• Titik potong dari kedua diagonal persegi ABCD mengakibatkan kedua diagonal terbagi
menjadi dua sama panjang: AO = BO = CO = DO
√
• Jika persegi ABCD memiliki panjang sisi s, maka panjang kedua diagonalnya s 2.
D C
• Dua sisi yang berhadapan pada persegi panjang ABCD memiliki panjang yang sama:
AB = CD dan BC = DA.
• Kedua diagonal persegi panjang ABCD memiliki panjang yang sama dan titik potong
dari kedua diagonal ini mengakibatkan kedua diagonal terbagi menjadi dua sama panjang:
AC = BD dan AO = BO = CO = DO.
D C
• Dua sisi yang berhadapan pada jajaran genjang ABCD sejajar dan memiliki panjang
yang sama:
AB k CD dan BC k DA,
AB = CD dan BC = DA.
• Titik potong dari kedua diagonal jajaran genjang ABCD mengakibatkan kedua diagonal
terbagi menjadi dua sama panjang:
AO = CO dan BO = DO.
B D
O
C
• Dua sisi yang berhadapan pada belah ketupat ABCD sejajar:
AB k CD dan BC k DA.
• Dua sudut yang berhadapan pada belah ketupat ABCD memiliki besar yang sama:
∠A = ∠C dan ∠B = ∠D.
• Titik potong dari kedua diagonal belah ketupat ABCD mengakibatkan kedua diagonal
terbagi menjadi dua sama panjang
AO = CO dan BO = DO.
B D
O
C
• Layang-layang ABCD memiliki dua pasang sisi yang sama panjang, dengan sisi-sisi yang
sama panjang letaknya berdekatan:
AB = BC dan CD = DA.
• Titik potong dari kedua diagonal layang-layang membagi diagonal terpendek menjadi
dua sama panjang, yaitu jika AC < BD, maka AO = CO.
4.6 Trapesium
Perhatikan gambar trapesium ABCD berikut.
A B
D C
• Trapesium ABCD memiliki sepasang sisi yang sejajar, seperti pada gambar di atas dapat
dilihat bahwa AB k CD.
• Hasil penjumlahan dari besar dua sudut trapesium ABCD yang berdekatan dan terletak
di antara dua sisi sejajar sama dengan 180◦ :
∠A + ∠D = ∠B + ∠C = 180◦ .
3. [OSK 2003] Segitiga ABC merupakan suatu segitiga sama sisi yang memiliki panjang
sisi 1 satuan. Melalui titik B, dilukis garis ` yang tegak lurus dengan BC. Jika garis `
berpotongan dengan perpanjangan sisi AC di D, maka panjang BD adalah ....
4. [OSK 2004] Diketahui luas sebuah segitiga siku-siku adalah 5. Jika panjang sisi miring
segitiga tersebut adalah 5, maka besar keliling segitiga tersebut adalah ...
5. [OSK 2005] Diketahui luas persegi A sama dengan separuh luas persegi B. Jika besar
keliling B sama dengan 20 cm, maka besar keliling A adalah ... cm.
6. [OSK 2007] Besar keliling sebuah segitiga sama dengan 8. Jika panjang sisi-sisi segitiga
tersebut berupa bilangan bulat, maka luas segitiga tersebut adalah ....
7. [OSK 2007] Sepotong kawat dibagi menjadi dua bagian, dengan perbandingan 3 : 2.
Kemudian, setiap bagian potongan kawat tersebut dibentuk menjadi sebuah persegi.
Perbandingan luas persegi besar terhadap luas persegi kecil yang terbentuk adalah ....
8. [OSK 2007] Pada segitiga sama sisi P QR, diketahui titik S dan T berturut-turut
terletak di sisi QR dan P R sehingga besar ∠SP R = 40◦ dan ∠T QR = 35◦ . Jika X
adalah perpotongan garis P S dan QT , maka besar ∠SXT = ....
9. [OSK 2007] Diketahui empat titik A, B, C, dan D terletak sebidang, dengan koordinat
A = (1, 0), B = (2008, 2007), C = (2007, 2007), dan D = (0, 0). Luas jajaran genjang
ABCD adalah ....
10. [OSK 2008] Diketahui segitiga ABC merupakan suatu segitiga sama kaki yang memiliki
besar keliling 32 dan panjang AB = AC. Jika panjang garis tinggi segitiga ABC dari
titik A adalah 8, maka panjang sisi AC adalah ....
11. [OSK 2008] Pada trapesium ABCD, diketahui sisi AB sejajar dengan sisi DC dan rasio
luas segitiga ABC terhadap luas segitiga ACD adalah 1/3. Jika E dan F berturut-
turut adalah titik tengah sisi BC dan DA, maka rasio luas ABEF terhadap luas EF DC
adalah ....
12. [OSK 2009] Diketahui ABC merupakan suatu segitiga siku-siku, dengan ∠A = 90◦ ,
AB = 30 cm, dan AC = 40 cm. Diketahui AD adalah garis tinggi segitiga ABC dari
titik A dan E adalah titik tengah AD. Nilai BE + CE adalah ... cm.
14. [OSK 2010] Pada segitiga ABC, diketahui AB = AC dan titik P terletak di sisi AB
sehingga AP = P C = CB. Besar sudut A adalah ....
15. [OSK 2010] Diketahui ruas garis AB, BC, dan CA berturut-turut memiliki panjang 7,
8, dan 9. Jika D adalah titik tinggi segitiga ABC dari titik sudut B, maka panjang
AD adalah ....
16. [OSK 2012] Diketahui ABC merupakan suatu segitiga siku-siku, dengan AB sebagai
sisi miringnya. Jika besar keliling dan luas segitiga ABC berturut-turut adalah 624
dan 6864, maka panjang AB adalah ....
18. [OSK 2012] Diketahui besar setiap sudut dari suatu segi-n beraturan adalah 179,99◦ .
Jika besar keliling segi-n tersebut adalah 36, maka panjang sisi segi-n tersebut adalah
....
19. [OSK 2012] Diketahui ABCD merupakan suatu persegi panjang dan titik H terletak
di diagonal AC sehingga DH tegak lurus dengan AC. Jika panjang AD = 15 cm dan
DC = 20 cm, maka panjang HB adalah ... cm.
20. [OSK 2014] Diketahui ABCD merupakan suatu persegi yang memiliki panjang sisi 1.
Titik E dan F berturut-turut terletak di sisi BC dan CD sehingga AEF merupakan
suatu segitiga sama sisi. Dilukis persegi yang terletak di dalam persegi ABCD yang
memuat titik B dan sisi-sisinya sejajar dengan sisi-sisi ABCD, serta salah satu titik
sudutnya berada pada √ ruas garis AE selain titik A dan E. Jika panjang sisi persegi
a− b
kecil ini adalah , dengan a, b, dan c berupa bilangan bulat positif dan b bukan
c
suatu bilangan kuadrat sempurna, maka nilai a + b + c adalah ....
21. [OSK 2018] Perhatikan persegi berukuran 3 × 3 satuan pada gambar berikut.
24. [OSK 2019] Pada trapesium ABCD, diketahui AB sejajar dengan CD. Asumsikan titik
P dan Q berturut-turut terletak di sisi AD dan BC sedemikian rupa P Q sejajar dengan
AB dan P Q membagi trapesium ABCD menjadi dua bagian yang sama luasnya. Jika
AB = 17 dan CD = 7, maka panjang P Q adalah ....
25. [OSK 2019] Pada segitiga ABC, diketahui D adalah titik tengah sisi AC, E adalah
titik tengah ruas garis BD, dan H adalah hasil pencerminan dari titik A terhadap titik
AF
E. Jika F adalah perpotongan ruas garis AH dan sisi BC, maka nilai adalah ....
FB
9
8. 135◦ 17.
5
[2] J. Douglas Faires First Steps for Math Olympians Using the American Mathematics
Competitions. The Mathematical Association of America, 2006.
[3] Xu Jiagu Lecture Notes on Mathematical Olympiad Courses for Junior Section Vol. 1.
World Scientific, 2010.