Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL I

NAMA MAHASISWA : SHINTA PRASTI PERMATADEWI


NIM : 858693562

Nama Mata Kuliah : Pembelajaran Matematika SD


Pokok Bahasan : - Pembelajaran Matematika berdasarkan KBK
- Media dan Bahan Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika SD
- Bilangan Bulat
Waktu : 60 Menit
Kompetensi Khusus :
1. Menjelaskan Teori-teori Belajar dalam pembelajaran matematika di SD.
2. Menjelaskan media dan bahan manipulatif dalam pembelajaran matematika SD
3. Memahami konsep-konsep bilangan bulat serta mengaplikasikan dalam pembelajaran
matematika SD

Batas waktu pengumpulan: Kamis, 15 April 2021

Soal:
1. Sebutkan 9 teori belajar yang berpengaruh pada pengembangan dan perbaikan pembelajaran
matematika! Jelaskan secara singkat!
2. Tentukan nilai pecahan dari :
a. 0,323232…
b. 5,7323232…
c. 7,45141414…
3. Dalam mengajarkan materi bilangan bulat di SD beberapa buku pelajaran matematika SD
banyak bentuk-bentuk penyampaian konsep yang kurang tepat. Identifikasikan dan jelaskan
bentuk-bentuk penyampaian konsep yang kurang tepat tersebut!
4. Berikan contoh permasalahan pembelajaran bilangan bulat yang pernah anda alami dan
berikan solusi yang telah anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut!
JAWABAN
1. =Teori thorndike = teori penyerapan/ teori yang memandang peserta didik layaknya
selembar kertas putih, penerima pengetahuan yang siap menerima pengetahuan secara pasif
=Teori ausebel = mengemukakan pentingnya kebermaknaan pembelajaran akan membuat
pembelajaran lebih bermanfaat dan akan lebih mudah dipahami dan diingat oleh peserta
didik
=Teori jean piaget = teori merekomendasikan perlunya pemngamatan terhadap tingkat
perkembangan intelektual anak sebelum suatu bahan pelajaran matematika diberikan
=Teori Vygotsky = teori yang mengembangkan model kontruktivistik belajar mandiri piget
menjadi belajar kelompok melalui teori ini peserta didik dapat memperoleh pengetahuan
melalui kegiatan yang beranekaragam dengan guru sebagai fasilitator
=Teori Jerome bruner = berkaitan dengan perkembangan mental/ kemampuan mental anak
berkembang secara bertahap mulai dari sederhana ke yang rumit, mulai dari yang mudah ke
yang sulit, dan mulai dari yang nyata ke yang abstrak
=Pemecahan masalah = realisasi dari keinginan meningkatkan pembelajaran matematika
sehingga peserta didik mempunyai pandangan/wawasan yang luas dan mendalam ketika
menghadapi suatu masalah
=Teori van hele = menyatakan b ahwa eksistensi dari 5 tingkatan yang berbeda tentang
pemikiran geometric
=RME = teori yang dimaksudkan untuk memulai pembelajaran matematika dengan cara
mengaitkannya dengan situasi dunia nyata di sekitar siswa
=Peta konsep = kebermaknaan yang ditujukan dengan bagan atau peta sehingga hubungan
antar konsep menjadi jelas dan keseluruhan konsep teridentifikasi
2. a. 0,323232… = a
0,323232 x 100 = a x 100
32,3232… = 100a
100a – a = 32,3232,,, - 0,323232,,,
99a = 32
32
a=
90
b . 5,7323232,,, = 5 + 0,7323232,,,,
0,7323232,,,, = a
0,7323232,,, x 100 = a x 100
73,23232 = 100a
100a – a = 73,23232,,, - 0,7323232,,,
99a = 72,5
72,5
a=
99
725
a=
99 0
145
a=
198
145 145 1135
5,7323232,,, = 5 + =5 =
198 198 198
1
c. 7,45141414… = 7,5 = 7
2
3. Pengertian Bilangan Bulat = Bilangan bulat merupakan perluasan dari bilangan cacah.
Bilangan bulat terdiri dari: 1) Bilangan-bilangan yang bertanda negatif ( -1, -2, -3, -4, . . . )
yang selanjutnya disebut bilangan bulat negatif. 2) Bilangan 0 (nol), dan 3) Bilangan-
bilangan yang bertanda positif ( 1, 2, 3, 4, . . . ) yang selanjutnya disebut bilangan bulat
positif.
Pembelajaran Bilangan Bulat = Untuk menyampaikan pengertian bilangan bulat, sebaiknya
diawali dengan penyampaian kasus-kasus dalam operasi hitung pada bilangan asli, agar
anak dapat mengerti mengapa harus ada bilangan bulat. Dalam menyampaikan konsep
operasi hitung / bilangan bulat, sebaiknya dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
• Tahap Pertama: tahap pengenalan konsep secara konkret.
• Tahap Kedua : tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak.
• Tahap Ketiga : tahap pengenalan konsep secara abstrak.
Pada pengenalan konsep secara konkret sebaiknya diperkenalkan melalui alat peraga,
seperti:
 Manik-manik (pendekatan himpunan)
 Tangga Garis Bilangan, Pita Garis Bilangan, Balok Garis Bilangan ( pendekatan hukum
kekekalan panjang) dan,
 ataupun alat peraga lain selama prinsip kerjanya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Ragam Permasalahan dalam Pembelajaran Bilangan Bulat di SD / MI = Masih cukup
banyak ragam permasalahan dalam pembelajaran bilangan bulat, seperti:
a) Penggunaan alat peraga atau garis bilangan yang menyimpang dari prinsip kerjanya.
b) Salah penafsiran bentuk a + (-b) sebagai a – b atau a – (-b) sebagai a + b.
c) Masih banyak para guru dan siswa yang tidak dapat membedakan antara tanda +/-
sebagai operasi hitung dengan tanda +/- sebagai jenis suatu bilangan.
d) Kurang tepatnya memberikan pengertian bilangan bulat.
e) Sulitnya memberikan penjelasan bagaimana melakukan operasi hitung pada bilangan
bulat secara konkret maupun secara abstrak (tanpa menggunakan alat bantu) .
4. Permasalahan yang pernah saya alami ketika menyampaikan materi bilangan bulat yang
kebetulan saat itu materi pengurangan dan penjumlahan 3 digit angka pada kelas 2. Anak-
anak sebenarnya telah mengetahui nilai tempat satuan, puluhan, dan ratusan. Hanya saja
ketika dihadapkan dengan pengurangan dan penjumlahan yang dihitung dengan cara
disusun ke bawah, mereka bingung untuk menentukan nilai/hasilnya. Kemudian untuk
menyelesaikan masalah tersebut saya menggunakan spidol beraneka warna untuk
menunjukkan masing-maing nilai tempat satuan, puluhan dan ratusan serta menjelaskan
kembali nilai/hasil penjumlahan dan pengurangan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai