NIM : 855978281
KELAS/SEMESTER : 2A (BI)
POKJAR : TEBING TINGGI
Pembelajaran Matematika SD
PDGK 4406
MODUL 1 PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN KBK
Landasan Pembelajaran Matematika KB 2 Pelaksanaan Pembelajaran
KB 1 Berdasarkan KBK Matematika yang Konstruktivistik
JENIS – JENIS MEDIA 1. Bahan Manipulatif Dari Kertas Untuk 2. Model Stik (lidi: dari rangka daun
menjelaskan pecahan (konsep, kelapa, dari bambu, atau dari plastik)
Media Sederhana sama/senilai, operasi) Model-model stik ini dapat digunakan
• Papan Tulis untuk menjelaskan konsep numeral
• Papan Grafik (lambang bilangan), kesamaan bilangan,
• Papan Tempel operasi (penjumlahan, pengurangan,
perkalian) bilangan bulat
Media manipulasi dari kertas untuk
Media cetak menjelaskan Bangun-bangun itu antara lain 3. Model persegi dan strip dari
kubus, balok, parallepipidum, tetrahedron, kayu/tripleks
• Buku
oktahedron, ikosahedron, dan dodekahedron.
{
• Modul Kegunaan model persegi dan strip serupa
• LKS (Lembar Kerja dengan kegunaan model stik, yaitu untuk
Siswa) menjelaskan konsep numeral, kesamaan
• Petunjuk Praktik atau bilangan, dan operasi bilangan bulat.
Praktikum
4. Model kertas bertitik/berpetak
Media Elektronik Digunakan untuk menjelaskan banyak hal
• OHT (Over Head yang terkait dengan geometri (bangun
Transparency) datar dan sifat-sifatnya, hubungan antar
• OHP (Over Head bangun datar, dan luas bangun datar).
Projector)
• Audio (radio, tip)
• Audio & Video (TV,
VCD, DVD)
• Kalkulator
• Komputer
• Internet
MODUL 3 BILANGAN BULAT
KB 1. Pembelajaran Materi Bilangan Bulat di SD serta
Ragam Permasalahannya
Bilangan Asli : Dimulai dari 1 2 3 4 5 . . .
Bilangan Cacah : Dimulai dari 0 1 2 3 4 . . .
Bilangan Bulat :
-5 – 4 – 3 -2 – 1 0 1 2 3 4 5 6
OPERASI HITUNG PADA BILANGAN BULAT (PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN)
Untuk mengenalkan konsep operasi hitung pada sistem bilangan bulat dapat dilakukan melalui 3 tahap, yaitu:
8. Limas ialah suatu benda ruang yang dibatasi oleh sebuah segi
5. Bidang banyak beraturan adalah bidang banyak yang sisi-
banyak dan segitiga-segitiga yang mempunyai titik puncak
sisinya berupa daerah segibanyak beraturan yang kongruen
persekutuan di luar segibanyak itu merupakan alas-alas segitiga-
atau identik (sama dan sebangun).
segitiga itu.
Gambar Limas atau Piramid
KB 2 Jaring Bangun Ruang
1. Jaring-jaring Kubus dan Balok
Jaring-jaring kubus adalah rangkaian enam daerah enam persegi
sedang jaring-jaring balok adalah rangkaian enam daerah persegi
panjang.
9. Tabung (Silinder) adalah tempat kedudukan titik-titik yang
berjarak tertentu (R) dari sebuah garis tetap s dinamakan
tabung atau silinder
3. Jaring–jaring Prisma
5. VOLUME
• Volume balok = p x l x t (p = panjang, l = lebar, t = tinggi)
• Volume kubus = a3 (a = rusuk kubus)
• Volume prisma = L x t (L = luas alas dan t = tinggi)
• Volume tabung = π r2 t (r = jari-jari lingkaran alas/atas, t = tinggi,
π = 3,14 =
Modul 7 SISTEM KOORDINAT
Kegiatan Belajar 1
SISTEM BILANGAN REAL DAN KOORDINAT
A. Sistem Bilangan Real : gabungan himpunan bilangan rasional dan B. SISTEM KOORDINAT KARTESIUS
himpunan bilangan irrasional disebut himpunan bilangan real, yang Sistem koordinat kartesius pada bidang dua dimensi dibentuk oleh dua
dilambangkan dengan R. Hubungan antara himpunan bilangan asli, himpunan garis bilangan real yaitu :
bilangan cacah, himpunan bilangan bulat, himpunan bilangan rasional, Garis Horizontal
himpunan bilangan irrasional, dan himpunan bilangan real dapat dinyatakan Garis Vertikal
dalam diagram venn. Dua garis yang saling berpotongan tegak lurus disebut sumbu
koordinat atau secara sederhana disebut sumbu. Sumbu yang
Bentuk Desimal Suatu Bilangan Real horizontal biasa dinamakan sumbu-x dan yang vertical dinamakan
a) Bentuk Desimal dari Bilangan Rasional: Sebagai hasil pembagian terhadap sumbu-y. Sumbu-x dan sumbu-y membagi bidang koordinat menjadi
pembilang oleh penyebut menghasilkan bilangan di belakang koma yang terbatas serta 4 wilayah yang disebut kuadran (quadrant).
berakhir dengan pengulangan bilangan nol, dan berulang tidak tebatas. Kuadran I dibatasi oleh sumbu-x positif dan sumbu-y positif.
b) Bentuk Desimal dari Biangan Irrasional : Menghasilkan bilangan di belakang koma Kuadran II dibatasi oleh sumbu x negatif dan sumbu-y positif.
yang tidak berulang dan tidak terbatas dan tidak berakhir dengan pengulangan bilangan
nol.
Kuadran III dibatasi oleh sumbu-x negatife dan sumbu-y negatif.
Kuadran IV dibatasi oleh sumbu-x positif dan sumbu-y negatif.
Kelengkapan dan Kerapatan Bilangan Real
c) Titik-titik dari garis bilangan rasional disebut titik-titik rasional. Setiap C. RUMUS JARAK (DISTANCE)
bilangan rasional berkorespondensi dengan titik rasional pada garis Ketika dua titik dihubungkan dengan duaa garis lurus, bagian garis antara
bilangan rasional, dan setiap titik rasional berkorespondensi dengan dua titik disebut ruas garis (a line segment). Panjang ruas garis tersebut
beberapa bilangan rasional. Karena bilangan irrasional tidak menunjukkan jarak antar dua titik di kedua ujung ruas garis tersebut.
berkorespondensi dengan titik-titik pada garis bilangan rasional, hal ini Teorema Pythagoras dapat digunakan untuk menentukana panjang ruas garis
menunjukkan bahwa pasti ada “lobang atau cela” di dalam garis bilangan yang tidak sejajar dengan sumbu koordinat.. Tetapi sebelum mendapatkan
rasional. Dengan mencantumkan titik-titik untuk bilangan irrasional pada hasil kedua titik harus direpresentasikan ke dalam koordinat 2 dimensi (x,
garis bilangan rasional maka tidak ada lagi lobang/cela pada garis y). Dua buah titik P1 = (x1, y1) dan P2 = (x2, y2) menjadi persamaan berikut :
bilangan. Sifat kelengkapan ini menunjukkan bahwa bilangan real ada dan
lengkap.
d) Selain sifat kelengkapan, bilangan real juga memiliki sifat kerapatan. Di
antara dua bilangan real berapapun nilainya dan berapapun kerapatannya
letak antara dua bilangan real tersebut selalu ada bilangan rasional lain
atau bilangan irrasional lain. Sifat ini menunjukkan bahwa bilangan real Rumus jarak berlaku untuk semua titik P1 dan P2 di manapun letaknya pada
rapat satu sama lain dan tidak ada lobang/cela yang tidak terisi oleh bidang kartesius, dan jarak selalu bernilai positif, karena akar kuadrat selalu
bilangan real baik rasional maupun yang irrasional. bernilai positif.
D. Persamaan Lingkaran
Pada segitiga OPR dengan rumus phytagoras terdapat
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik (x,y) pada bidang yang berjarak
sama terhadap satu titik tetap yang disebut pusat lingkaran, jarak titik-titik (x,y) hubungan:
terhadap titik pusat disebut jari-jari (radius) dan dilambangkan r. Jika titik pusat
lingkaran P(a,b) dan jarak titik-titik Q(x,y) terhadap titip pusat P berjarak r,
maka dengan rumus jarak kita akan memperoleh hubungan antara titik Q(x,y),
P(a,b) dan r. Hubungan antara titik Q(x,y), P(a,b) dan r dapat ditunjukkan
dengan menerapkan teorema pythagoras pada segitiga .
Persamaan lingkaran yang bertitik pusat di P(a,b) dan melalui titik Q(x,y)
dengan jarak antara titik P dan Q disebut jari-jari r dan rumus jari-jarinya adalah
: r2 = ( x + 2 )2 + ( y – b )2
Titik P adalah titik sembarang pada bidang. Dalam sistem koordinat kutub, titik P terletak
pada jarak r satuan dari titik asal/kutub, dan sinar garis membentuk sudut terhadap sumbu
kutub. Sinar garis dibuat dengan menarik garis dari kutub hingga titik P. Letak titik pada
bidang koordinat kutub dapat diketahui jika nilai jarak r dan sudut diketahui dan letak titik
tersebut ditandai dengan (r, ).
Hubungan koordinat kutub dan koordinat kartesius tersebut berlaku
F. HUBUNGAN KOORDINAT KUTUB DENGAN KOORDINAT KARTESIUS pada seluruh kuadran pada bilangan kartesius.
Jika sumbu-sumbu pada sistem koordinat kutub dan sistem koordinat kartesius
dihimpitkan hingga saling menutupi, maka letak suatu titik pada sistem koordinat
kutub yang ditandai dengan pasangan terurut (r ,) dan titik pada sistem koordinat
kartesius yang ditandai dengan pasangan terurut (x,y) dapat dihubungkan oleh
persamaan berikut.
Kegiatan Belajar 2
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR
A. Persamaan Linear Menentukan Persamaan garis yang melalui Titik dengan gradien
Konsep Persamaan Linear sering ditemui dalam tertentu
permasalahan sehari – hari.
Bentuk umum fungsi Linear adalah f(x) = ax + b dimana a
dan b konstan. Jika f(x) diganti dengan y, maka fungsi
linear dapat ditulis menjadi : y = ax + b
1 1
L ac sin B L ac sin C
2 2
MODUL 9 BILANGAN BERPANGKAT DAN LOGARITMA
x 1.000 =
7,5
Defenisi 9.10
Untuk menghitung kecepatan cahaya jarak
matahari ke bumi sangat memerlukan angka yang
panjang klu menggunakan angka biasa
Notasi baku sangat pas tuk digunakan dalam
penulisan angka yang terllalu panjang
MODUL 9 BILANGAN BERPANGKAT DAN LOGARITMA
Penerapan Logaritma