Anda di halaman 1dari 5

TUGAS I

PDGK4406
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

OLEH
SALMIA, R.
NIM : 859550023

UPBJJ MAJENE
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
TUGAS 1:
1. Sebutkan 9 teori belajar yang berpengaruh pada pengembangan dan perbaikan
pembelajaran matematika!
2. Dalam pembelajaran Matematika, dikenal beberapa strategi yang konstruktivistik dan
dianggap sesuai pada saat ini. Jelaskan strategi tersebut!
3. Jelaskan pengertian dan fungsi utama bahan manipulatif dalam pembelajaran
Matematika!
4. Dalam mengajarkan materi bilangan bulat di SD beberapa buku pelajaran matematika SD
banyak bentuk-bentuk penyampaian konsep yang kurang tepat. Identifikasikan bentuk-
bentuk penyampaian konsep yang kurang tepat tersebut!
5. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 5x + 8 ≥ 7x – 4, dengan x peubah
pada bilangan bulat!
JAWABAN:
1. 9 teori belajar yang berpengaruh pada pengembangan dan perbaikan pembelajaran
matematika, yaitu:
a. Teori Thorndike (Teori Penyerapan)
b. Teori Ausubel (Teori Makna)
c. Teori Jean piaget (Teori Perkembangan Intelektual)
d. Teori vygotsky (Belajar Kelompok)
e. Teori Jerome Bruner (Perkembangan Mental)
f. Pemecahan Masalah (George Polya)
g. Teori Van Hiele (Hierarkis Belajar Geometri)
h. RME (Realistic Mathematics Education)
i. Peta Konsep
2. Beberapa strategi yang konstruktivistik dan dianggap sesuai pada saat ini antara lain:
a. Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan masalah (problem solving) dalam matematika adalah suatu proses kognitif
yang kompleks untuk mengatasi suatu masalah dan memerlukan sejumlah strategi
dalam menyelesaikannya. Melalui Problem solving dalam matematika peserta didik
akan memperoleh pengalaman dalam menyelesaikan masalah yang tidak rutin (tidak
biasa) dengan menggunakan pengetahuan yang telah ada dalam struktur kognitif
mereka. Masalah matematika tidak rutin yang dimaksud adalah masalah matematika
yang terkait dengan penerapan konsep-konsep matematika dalam kehidupan sehari-
hari.
b. Mathematical Investigation
Penyelidikan matematis adalah penyelidikan tentang masalah yang dapat
dikembangkan menjadi model matematika, berpusat pada tema tertentu, berorientasi
pada kajian atau eksplorasi mendalam, dan bersifat open-ended. Kegiatan belajar yang
dilaksanakan dapat berupa cooperative learning.
c. Guided discovery
penemuan terbimbing (guided discovery) adalah suatu rangkaian prosedur
pembelajaran yang melibatkan proses mental peserta didik dengan mengasimilasikan
suatu konsep atau prinsip dalam suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan atas
petunjuk dari pendidik (guru). Adapun yang dimaksud dengan proses mental antara
lain yaitu: mengamati, mencerna, mengerti, menggologkan, memprediksi,
menjelaskan, mengukur, menarik kesimpulan dan sebagainya
d. Contextual Learning
Contextual Learning adalah pengelolaan suasana belajar yang mengaitkan pelajaran
dengan situasi dan/atau kehidupan sehari-hari, hal-hal yang factual atau keadaan
nyata yang dialami siswa.
e. Cooperative Learning.
Cooperative Learning, merupakan model pembelajaran dengan pendekatan atau
strategi dengan membentuk kelompok kecil yang terdiri dari paling banyak 5 orang
dengan struktur anggota yang heterogen. model pembelajaran ini, guru memberikan
tugas kepada siswa yang lebih pandai dalam sebuah kelompok kecil yang hasilnya
akan dipresentasikan kepada kelompok lain di dalam kelas.
3. Pengertian dan fungsi utama bahan manipulatif dalam pembelajaran Matematika
Bahan manipulatif adalah bahan yang dapat dimanipulasikan dengan tangan, diputar,
dipegang, dibalik, dipindah, diatur atau ditata atau dipotong-potongdengan kata lain
bahan manipulalatif yaitu bahan yang dapat dimain-mainkan dengan tangan. Alat ini
terkait langsung dan bagian dari penjelasan konsep uraian-uraian materi yang
disampaikan.
Bahan manipulatif berfungsi untuk menyederhanakan konsep-konsep yang sulit atau
sukar, menyajikan bahan yang relatif abstrak menjadi lebih nyata, menjelaskan
pengertian atau konsep secara lebih konkrit, menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait
dengan pengerjaan hitung dan sifat-sifat bangun geometri, serta memperlihatkan fakta-
fakta.
4. beberapa buku pelajaran matematika SD banyak bentuk-bentuk penyampaian konsep
yang kurang tepat.
a) Siswa diberi Pengertian yang Kurang Tepat tentang Bilangan Bulat
Dalam mengajarkan materi bilangan bulat di SD beberapa buku pelajaran
matematika SD banyak bentuk-bentuk penyampaian konsep yang kurang tepat,
contohnya di buku Matematika Kelas 5 SD.
Contohnya adalah penggunaan perumpamaan maju mundur untuk menjelaskan
konsep positif dan negatif. Perumpamaan ini tidak disertai dengan penjelasan
mengapa ada bilangan negatif. Dan, seharusnya guru menjelaskan konsep ini melalui
jenis operasi bilangan asli.
b). Tidak Konsisten dalam Menuliskan Penggunaan Garis Bilangan
Contoh yang paling sering terjadi adalah penggunaan tanda anak panah yang
sembrono untuk operasi pengurangan. Tanda anak panah selalu digunakan untuk
menunjukkan hasil padahal anak panah bisa dipakai juga untuk menunjukkan hasil
dari operasi hitung. Walaupun tidak selalu salah, tapi bisa membuat siswa sulit
memahami konsep jika ada peragaan hitung model seperti: 6 – (-7); (-3). Guru pun
akhirnya cenderung menghindari memberikan contoh menggunakan garis bilangan
untuk operasi hitung a-b apabila b merupakan bilangan negatif atau < 0.
c). Banyaknya Salah Tafsir di Kalangan Guru untuk Bentuk a - (-b) Sama dengan
Bentuk a+b
Pada buku pelajaran Matematika Kelas 5 khususnya pada bab Bilangan Bulat, sering
ditemukan bentuk operasi hitung seperti 8+(-5) atau 7-(-7) dan guru menafsirkannya
sebagai perkalian positif dan negatif. Padahal perkalian positif negatif belum
diajarkan pada siswa belum diajarkan. Seharusnya, guru bisa mengarahkan bahwa
penambahan dan pengurangan bilangan bulat melalui konsep:
a+b = a+ (-b) atau a-b= a+b
d). Guru dan Siswa Sulit Membedakan Tanda + dan – Sebagai Bentuk Operasi
Hitung dan Jenis Bilangan
Banyak guru maupun siswa tidak paham penempatan tanda + dan – sebagai bentuk
operasi hitung atau + dan – sebagai jenis suatu bilangan. Hal ini menimbulkan
kesalahan baca dan penyampaian. Contohnya, pada operasi 9 + (-5) banyak dibaca
sebagai sembilan ditambah min lima. Padahal seharusnya dibaca sembilan ditambah
negatif lima. Hal lain juga terjadi pada operasi (-3) – (-5) yang akan dibaca min 3 min
min 5.
5. penyelesaian dari pertidaksamaan 5x + 8 ≥ 7x – 4, dengan x peubah pada bilangan bulat

5x + 8 ≥ 7x – 4
5x + 5x + 8 ≥ 7x – 5x – 4
8 ≥ 2x – 4
8 + 4 ≥ 2x – 4 + 4
12 2𝑥

2 2
6≥𝑥
Jadi, x ≤ 6

Anda mungkin juga menyukai