Anda di halaman 1dari 100

PROPOSAL

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL


(PKP)
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA
INDONESIA MATERI MENULIS HURUF TEGAK
BERSAMBUNG DENGAN PENERAPAN METODE DRILL PADA
SISWA KELAS II SEMESTER II SDN 1 TUMBANG SAPIRI
KECAMATAN MENTAYA HULU KABUPATEN
KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN AJARAN 2021 / 2022

Disusun Oleh:
NAMA : HERDAWATI
NIM : 837063473

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH PALANGKARAYA


FKIP S-1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ UT PALANGKARAYA
POKJAR SAMPIT 2022
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR


BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS HURUF TEGAK
BERSAMBUNG DENGAN PENERAPAN METODE DRILL
PADA SISWA KELAS II SEMESTER II SDN 1 TUMBANG
SAPIRI KECAMATAN MENTAYA HULU KABUPATEN
KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN AJARAN 2021 / 2022

Sampit, 27 Mei 2022


Supervisor 1 Mahasiswa

ROHMAD WIJAYANTO, S.Pd M.HUM HERDAWATI


NIP. NIM. 837063473

ii
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pemulang, Tangerang Selatan
15418
Telepon.012-7490941(Hunting)
Faximile :021-7490147(Bagian Umum), 012-7434290 (Sekretaris
|Rektor)
Laman:www.UT.ac.id

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Pendidikan PGSD Universitas Terbuka
merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan Ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian – bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanksi-sanksi lain sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Sampit, 27 Mei 2022

HERDAWATI
NIM : 837063473

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullalah wabarakatuh


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan limpahan berkah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini. Penulisan laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) ini merupakan salah satu tugas persyaratan yang
wajib diselesaikan oleh mahasiswa Program Stara 1 (satu) Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (S-1 PGSD) Universitas Terbuka.
Tersusunnya laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini atas
bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu saya ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya, kepada :
1. Pihak UPBJJ – UT Palangkaraya.
2. Bapak Rohmad Widiyanto, S.Pd, M.Hum selaku tutor pembimbing Mata Kuliah
Pemantapan Kemempuan Profesional (PKP) yang telah menberikan arahan,
masukan, dan bimbingan sehingga penulisan laporan Pementapan Kemampuan
Profesional (PKP) ini bisa diselesaikan tepat waktu.
3. Bapak Suwadie, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN 1 Tumbang Sapiri yang
telah memberikan izin kepada saya untuk mengadakan penelitian.
4. Ibu Rahmah Safitri, S.Pd, selaku teman sejawat yang telah memberikan
masukan dan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran.
5. Bapak, ibu guru dan Staf SDN 1 Tumbang Sapiri yang telah memberikan
dukungan dan motivasi.
6. Kepada teman-teman mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Kelompok Belajar
Sampit, yang sudah memberikan dorongan dan motivasi untuk segera
menyelesaikan tugas ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat taufik dan hidayah-Nya kepada
Bapak – Bapak dan Ibu – Ibu, serta teman-teman atas semua kebaikan tersebut.
Aamiin.

iv
Saya juga menyadari, bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
demi penyempurnaannya kritik dan saran yang sifatnya membangun akan sangat saya
perlukan. Semoga laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaiku warahmatullah wabarakatuh.

Sampit, 27 Mei 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………….. i
Lembar Pengesahan…………………………………………………………….. ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat……………………………………………… iii
Kata Pengantar …………………………………………………………………. iv
Daftar Isi………………………………………………………………………... vi
Daftar Tabel…………………………………………………………………….viii
Daftar Gambar………………………………………………………………….. ix
Daftar Lampiran………………………………………………………………… x
Abstrak…………………………………………………………………….......... xi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1
1. Identifikasi Masalah……………………………………………… 3
2. Analisis Masalah…………………………………………………. 3
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah…………………….. 3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran…………………………. 4
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………... 5
BAB II KAJIAN TEORI……………………………………………………….. 6
A. Prestasi Belajar………………………………………………………. 6
B. Materi Menulis Huruf Tegak Bersambung………………………….. 14
C. Metode Drill…………………………………………………………. 26
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN.. 29
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian……………………………… 29
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran………………………….. 31
C. Teknik Analisis Data………………………………………………... 38
D. Data Kuantitatif……………………………………………………... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………. 40

vi
A. Deskripsi Hasil penelitian perbaikan pembelajaran…………………. 40
B. pembahasan hasil penelitian perbaikan pembelajaran………………. 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT……………………… 50
A. Simpulan…………………………………………………………….. 50
B. Saran Tindak Lanjut………………………………………………… 50
DAPTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 52
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1……………………………………………………………………….. 30
Tabel 3.2……………………………………………………………………….. 38
Tabel 3.3……………………………………………………………………….. 39

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1……………………………………………………………………… 32
Gambar 3.2……………………………………………………………………… 33
Gambar 4.1……………………………………………………………………… 40
Gambar 4.2……………………………………………………………………… 42
Gambar 4.3……………………………………………………………………… 42
Gambar 4.4……………………………………………………………………… 43
Gambar 4.5……………………………………………………………………… 44
Gambar 4.6……………………………………………………………………… 45
Gambar 4.7……………………………………………………………………… 46
Gambar 4.8……………………………………………………………………… 46

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Kesediaan Supervisor 2 Sebagai Pembimbing PKP………... 54


Lampiran 2 Refleksi Simulasi Perbaikan Pembalajaran PKP………………….. 55
Lampiran 3 RPP Prasiklus, Siklus I, Siklus II………………………………….. 57
Lampiran 4 Lembar Observasi/Pengamatan Kinerja Guru……………………... 68
Lampiran 5 Jurnal Pembimbingan Dengan Supervisor 1………………………. 74
Lampiran 6 Alat Penilaian Simulasi PKP……………………………………….. 76
Lampiran 7 Refleksi Awal Untuk Menemukan Masalah PKP………………….. 78

x
ABSTRAK

HERDAWATI 2022, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia


Materi Menulis Huruf Tegak Bersambung Dengan Penerapan Metode Drill Pada
Siswa Kelas II Semester II SDN 1 Tumbang Sapiri Kecamatan Mentaya Hulu
Kabupaten Kotawaringin Timur. Tahun Ajaran 2021/2022. Laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka.

Tujuan penelitian ini adalah Untuk Mengetahui peningkatan prestasi belajar


siswa kelas II SDN 1 Tumbang sapiri Kecamatan Mentaya Hulu dalam pembelajaran
pembelajaran Bahasa Indonesia Materi menulis huruf tegak bersambung dengan
menggunakan metode drill. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
dengan model siklus. Dimana pada setiap siklusnya, terdiri dari 4 tahapan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dari hasil penelitian, kesimpulan
yang dapat diambil adalah : Dengan menggunakan metode yang tepat yakni metode
drill dan dengan bantuan media buku tegak bersambung dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa.. Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui pengamatan video simulasi.

Kata Kunci : Prestasi Belajar, Bahasa Indonesia, Metode

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang menyenangkan karena
merupakan Bahasa yang kita gunakan sehari – hari, kita harus bangga dengan
Bahasa yang kita miliki sebagai wujud rasa cinta tanah air dan bangsa. Karena,
meski bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam bahasa daerah namun
Bahasa Nasional yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang mempersatukan
berbagai macam perbedaan Bahasa yang terjadi. Belajar Bahasa pada dasarnya
merupakan berkomunikasi secara lisan maupun tulisan kita menyadari bahwa
interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat banyak menggunakan
bahasa Indonesia.oleh karena itu untuk dapat berbahasa Indonesia dengan baik
kita harus belajar membaca.dengan cara menanamkan kepada siswa bahwa
membaca adalah membuka jendela dunia,segala informasi dapat kita peroleh
dengan membaca.
Awal dari sebuah proses belajar, tidak lepas dari membaca dan menulis
khususnya dalam penelitian kali ini adalah kemampuan menulis. Pada siswa
Sekolah Dasar (SD) membaca dan menulis permulaan merupakan hal pokok
yang harus dikuasai siswa sejak dini, dikarenakan keterampilan menulis
permulaan adalah keterampilan yang mendasar bagi siswa. Kemampuan dan
pengetahuan yang didapati siswa pada pembelajaran menulis permulaan akan
menjadi dasar dalam peningkatan penembangan kemampuan siswa kejenjang
selanjutnya. Apabila pembelajaran menulis permulaan digunakan sebagai
pedoman dilakukan dengan baik, maka diharapkan hasil pengembangan
kemampuan menulis siswa di tahapan selanjutnya akan menjadi baik pula.
Kemampuan dalam menulis siswa dapat diperoleh melalui proses
belajar mengajar dan tidak diperoleh secara alamiah. Kegiatan menulis adalah
kegiatan yang sifatnya berkesinambungan atau kegiatan yang harus terus

1
2

menerus dilakukan. Kemampuan menulis juga akan dapat meningkatkan


kemampuan membaca siswa, oleh karena itu pembelajaran menulis
membutuhkan perhatian yang lebih untuk dapat mencapai kemampuan menulis
yang lebih baik. Oleh karena itu dibutuhkan metode pembelajaran yang baik agar
dapat menunjang proses pembelajaran menulis yang baik pula. Sebuah tulisan
pun dapat menggambarkan pribadi dari seseorang yang memiliki tulisan tersebut,
ilmu yang menganalisa tulisan tangan untuk mengetahui kepribadian disebut
dengan Grafologi. Dalam dunia Grafologi, tipe tulisan dan tipe sambungan
merupakan karakter tulisan yang diperlukan untuk menggali berbagai informasi
mengenai interaksi antar orang. Menulis tegak bersambung memudahkan untuk
mengetahui sifat seseorang yang satu dibandingkan dengan orang lain. Dengan
melihat bagaimana satu huruf disambungkan dengan huruf lainnya, akan terlihat
apakah penulisnya ramah dan mudah bersosialisasi, suka menutupi fakta, tidak
jujur atau bahkan agresif, cepat dan semaunya sendiri. (Ludvianto 2011). Di era
digital ini, semakin jarang sekali dipelajari mengenai tulisan tegak bersambung,
hal ini dikarenakan, banyak yang merasa bahwa pembelajaran ini tidak akan
keluar dalam ujian ataupun soal lainnya juga, namun demikian peranannya dalam
perkembangan intelektual anak, baik dalam segi kerapian Tulisa serta
penggunaan huruf yang benar dalam tulisan, akan sangat dipengaruhi oleh hal
ini. Sehingga diperlukan metode dan media pendukung yang benar dalam proses
pembelajarannya. Hal ini lah yang terjadi pada siswa Kelas II SDN 1 Tumbang
Sapiri Kecamatan Mentaya Huku. Akibat dari metode yang kurang tepat, prestasi
belajar mereka dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Indahpun
memperoleh hasil yang kurang baik, sehingga mengakibatkan keterampilan
membacanya pun menjadi menurun. Untuk mengetahui penyebab dan mengatasi
kesulitan yang dialami siswa kelas II SDN 1 Tumbang Sapiri dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia inilah, maka dilakukan perbaikan pembelajaran
melalui Penelitian Tindakan Kelas yang diolah dalam sebuah Laporan
Pemantapan kemampuan propesional (PKP) dengan judul “UPAYA
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI
3

MENULIS HURUF TEGAK BERSAMBUNG DENGAN PENERAPAN METODE


DRILL PADA SISWA KELAS II SEMESTER II SDN 1 TUMBANG SAPIRI
KECAMATAN MENTAYA HULU KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
TAHUN AJARAN 2021 / 2022.
1) Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat beberapa masalah
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis huruf tegak
bersambung, sebagaimana berikut ini :
1) Kurangnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia
2) Siswa kurang mengerti cara menulis huruf tegak bersambung yang
benar, karena kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran
3) Tidak digunakannya metode yang tepat dalam penyampaian materi
mengenai menulis huruf tegak bersambung
4) Kurang aktifnya siswa selama proses pembelajaran
2) Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka salah satu cara
untuk mengatasinya adalah mencari faktor penyebab masalah dengan
melakukan analisis masalah. Hasil analisis yang diperoleh adalah :
1) Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran
menjadi kurang efektif;
2) Tidak digunakannya metode yang tepat dalam proses pembelajaran
3) Kurangnya pembahasan guru mengenai materi menulis tegak
bersambung yang diberikan
3) Alternatif dan Pemecahan Masalah
Dari analisis masalah, alternatif dan prioritas pemecahan masalah
adalah sebagai berikut :
1) Mengajak siswa agar lebih aktif dan terjadi interaksi antara guru dan
siswa;
2) Memilih dan menggunakan metode yang tepat, agar materi yang
disampaikan mudah untuk diterima siswa
4

3) Penyampaian materi mengenai menulis huruf tegak bersambung harus


lebih jelas agar mudah untuk dimengerti siswa.

B. Rumusan Masalah
Apakah dengan menggunakan Metode drill pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Materi menulis huruf tegak bersambung dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa Kelas II pada SDN 1 Tumbang Sapiri Kecamatan Mentaya Hulu
Kabupaten Kotawaringin Timur tahun ajaran 2021/2022 ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Untuk Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas II SDN 1
Tumbang sapiri Kecamatan Mentaya Hulu dalam pembelajaran pembelajaran
Bahasa Indonesia Materi menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan
metode drill

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Bagi Guru
a. Memperbaiki pembelajaran yang sudah dikelola agar lebih baik lagi
dalam meningkatkan minat baca siswa dalam belajar.
b. Memupuk rasa percaya diri karena telah berhasil melaksanakan analisis
terhadap hasil kerjanya
c. Mengembangkan profesi secara profesional
2) Bagi Siswa
a. Meningkatkan aktivitas siswa saat pembelajaran
b. Dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran membaca
c. Dapat menumbuhkan minat baca siswa dalam pembelajaran
d. Siswa dapat mengatasi kesulitan – kesulitan dalam belajar
3) Manfaat Bagi Sekolah
a. Dapat digunakan mengembangkan sekolah kearah yang lebih baik
5

b. Memberikan motivasi kepada guru - guru agar lebih mengembangkan


wawasan profesionalnya
c. Ketuntasan hasil belajar siswa.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Pembahasan mengenai prestasi belajar tentu saja tidaklah asing bagi
seseorang yang berprofesi sebagai guru serta para mahasiswa yang berkuliah
dengan jurusan yang berkutat dengan Pendidikan. Namun bagi Sebagian
besar masyarakat umum beranggapan bahwa prestasi belajar merupakan
angka yang diperoleh siswa, sehingga menentukan tingkatan kemampuan
siswa dari yang terbaik dan terendah, dimana jika mencapai kata berprestasi
maka akan berarti bahwa siswa tersebut sukses akan sesuatu hal yang
dilakukannya. Hal ini mungkin benar adanya, namun akan mengakibatkan
suatu perasaan gagal dalam diri siswa jika dia dikatakan tidak berprestasi, ini
pulalah mengapa sekarang dalam dunia Pendidikan tak ada lagi yang
dinamakan dengan perankingan. Sebagai seorang Pendidik, hendaknya tidak
melakukan hal seperti itu, karena hanya akan terfokus pada ambisi untuk
membuat anak didiknya berprestasi, padahal hal ini akan mengakibatkan
siswa itu sendiri semakin tak mampu mengembangkan potensi lain yang
dimilikinya, karena prestasi seorang anak tak hanya dapat terlihat dari sisi
akademiknya, sebagai seorang manusia, seorang anak tentu saja memiliki
kelebihan dan kekurangan dalam berbagai hal pada dirinya. sehingga tugas
seorang pendidiklah untuk mencari tau apa kelebihan yang ada pada diri
siswa tersebut dan menekan kekurangan siswa, kemudian membantu siswa
untuk menyadari kelebihannya dan mengembangkannya, sehingga siswa
tersebut dapat menghadapi tantangan dalam perkembangan kehidupannya,
namun ini bukan hanya tugas seorang pendidik saja, karena keluarga
khususnya orang tualah yang lebih berperan dalam perkembangan siswa
tersebut. Untuk lebih memahami mengenai prestasi belajar, maka akan kita

6
7

bahas beberapa pendapat menurut para ahli berikut ini, pendapat pertama
yang paling sering kita dengar adalah menurut Suharsimi Arikunto (2002 :
269) yang berpendapat bahwa prestasi belajar adalah tingkat pencapaian
yang telah dicapai oleh anak didik atau siswa terhadap tujuan yang
ditetapkan oleh masing - masing bidang studi setelah mengikuti program
pengajaran dalam waktu tertentu. Kemudian menurut Sumadi Suryabrata
(2006:297), prestasi dapat pula didefinisikan sebagai berikut: “nilai
merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai
kemajuan/prestasi belajar siswa selama masa tertentu” Selain itu, ada pula
Sugihartono (2007:130) yang mengatakan bahwa prestasi belajar adalah
hasil pengukuran yang berwujud angka maupun pernyataan yang
mencerminkan penguasaan materi pelajaran untuk siswa, Dan kemudian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 895), prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan oleh guru. Nana Sudjana sendiri, berpendapat bahwa prestasi
belajar adalah kemampuan - kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajar. Pencapaian prestasi belajar merujuk kepada
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di atas dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai
seseorang setelah mengikuti kegiatan belajar yang ditunjukkan dengan nilai
yang berupa angka maupun huruf dalam periode waktu tertentu.
2. Pengukuran Prestasi Belajar
Dalam dunia pendidikan, menilai merupakan salah satu kegiatan
yang tidak dapat ditinggalkan. Menilai atau mengukur prestasi belajar
merupakan salah satu dari komponen pembelajaran itu sendiri. Untuk
menilai prestasi perlu dilakukan pengukuran yaitu membandingkan sesuatu
dengan ukuran, pengukuran bersifat kuantitatif. Menurut Sugihartono, dkk,
hasil pengukuran dapat berupa nilai atau angka yang menggambarkan
8

kondisi atau kenyataan sesuai dengan kualitas dan kuantitas keadaan yang
diukur. Sugihartono, dkk juga menyatakan “Dalam kegiatan belajar
mengajar, pengukuran hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
jauh perubahan tingkah laku siswa setelah menghayati proses belajar. Maka
pengukuran yang dilakukan guru lazimnya menggunakan tes sebagai alat
ukur. Hasil pengukuran tersebut berwujud angka ataupun pernyataan yang
mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa, yang
lebih dikenal dengan prestasi belajar.”
Seorang ahli yang Bernama Sumadi Suryabrata berpendapat bahwa
hasil belajar siswa dapat diukur dengan jalan :
a. Memberikan tugas - tugas tertentu.
b. Menanyakan beberapa hal yang terkait dengan pelajaran tertentu.
c. Memberikan tes pada siswa sesudah mengikuti pelajaran tertentu.
d. Memberikan ulangan.
Sementara itu, menurut Syaiful dan Aswan, “Untuk mengukur dan
mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes
prestasi belajar”. Tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis
penilaian berikut ini :
a. Tes formatif : Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau
beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan memperoleh gambaran
tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini
dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu
dalam waktu tertentu.
b. Tes submatif : Tes submatif ini meliputi sejumlah bahan pembelajaran
tertentu yang telah diajarkan, untuk memperbaiki proses belajar
mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.
c. Tes sumatif : Tes ini diadakan untuk menukur daya serap siswa terhadap
materi - materi yang telah diajarkan dalam waktu satu semester dan
untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam
suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes ini dimanfaatkan untuk
9

kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu


sekolah.
Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengukuran prestasi belajar adalah suatu proses mengukur tingkat
penguasaan mata pelajaran yang dimiliki oleh siswa dengan menggunakan
alat ukur tes yang hasilnya berupa angka atau huruf yang mencakup semua
materi yang diajarkan dalam jangka waktu tertentu.
3. Fungsi Prestasi Belajar
Berikut akan kita bahas mengenai fungsi utama dari prestasi belajar,
yang mana Prestasi belajar dapat dijadikan sebagai indikator kualitas dan
kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik. Selain hal tersebut,
berikut beberapa fungsi utama dari prestasi belajar :
a) Prestasi belajar sebagai lambang kaingin tahuan seorang pengajar
mengenai sejauh mana penguasaan atau kemampuan seorang siswa.
b) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta
didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan
sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan.
c) Prestasi belajar sebagai indikator internal dan eksternal dari suatu situasi
pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat
dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan.
Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan
masyarakat dan anak didik. Indikator eksternal dalam arti bahwa tinggi
rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan
peserta didik di masyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang
digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat.
d) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta
didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama
yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan dapat
menyerap seluruh materi pembelajaran. Prestasi belajar bisa diukur
10

dengan mengadakan penilaian. Adapun tujuan dan fungsi penilaian adalah


:
- Penilaian berfungsi efektif;
- Penilaian berfungsi diagnostic;
- Penilaian berfungsi sebagai penempatan;
- Penilaian berfungsi mengukur keberhasilan
Dari beberapa fungsi prestasi belajar diatas, sebagai seorang guru
tentunya tahu bahwa betapa pentingnya mengetahui dan memahami prestasi
belajar peserta didik, baik secara perseorangan maupun secara kelompok,
sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan
dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi
Pendidikan atau sekolah tersebut. Di samping itu, prestasi belajar juga
bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
4. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Beberapa faktir penting yang dapat mempengaruhi prestasi belajar,
dapat berasal dari dalam atau luar diri siswa serta dalam dan luar diri guru.
Menurut Slameto, terdapat faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar yang digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
a. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu, baik dalam diri
guru maupun dalam diri peserta didik yakni meliputi:
- Faktor jasmaniah yang berupa faktor kesehatan dan cacat tubuh.
- Faktor psikologis, berupa intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, kesiapan.
- Faktor kelelahan yaitu kelelahan jasmani dan rohani.
b. Faktor eksternal atau factor yang berasal dari luar atau lingkungan tempat
peserta didik ataupu guru berasal, faktor yang ada di luar individu terdiri
dari:
11

- Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang
tua, latar belakang kebudayaan.
- Faktor sekolah yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar, tugas rumah.
- Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Slameto,
Menurut Dalyono, factor - faktor yang menentukan pencapaian prestasi
belajar adalah :
a. Faktor Internal (Faktor yang berasal dari dalam diri)
- Kesehatan. Kesehatan jasmani dan rohani sangat mempengaruhi
kemampuan belajar seseorang. Bila seseorang selalu tidak sehat, sering
sakit, dapat mengakibatkan kurang bergairah untuk belajar. Jika
kesehatan rohani kurang baik seperti mengalami gangguan pikiran,
adanya konflik maka juga akan mengganggu semangat untuk belajar.
- Intelegensi dan bakat. Kedua aspek kejiwaan ini juga sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Biasanya jika
seseorang mempunyai intelegensi tinggi akan mudah belajar dan
hasilnya pun cukup baik, tetapi jika seseorang mempunyai intelegensi
rendah akan susah belajar dan hasilnya pun akan cenderung rendah.
Bakat juga sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Jika seseorang
mempunyai bakat dalam bidang tertentu maka akan lebih mudah dan
cepat pandai untuk mempelajarinya dibandingkan dengan orang yang
tidak punya bakat tersebut.
- Minat dan motivasi. Minat belajar yang besar cenderung akan
menghasilkan prestasi belajar tinggi, sebaliknya jika minat belajar
kurang maka prestasi belajar akan rendah. Kuat lemahnya motivasi
12

belajar akan mempengaruhi hasil belajar seseorang. Motivasi belajar


perlu diusahakan terutama dalam diri sendiri untuk memikirkan cita -
cita masa depan.
- Cara belajar. Jika belajar tidak memperhatikan teknik dan faktor
fisiologis, psikologis dan ilmu kesehatan, maka akan memperoleh hasil
yang kurang memuaskan. Selain itu perlu juga diperhatikan waktu
belajar, tempat, fasilitas, penggunaan media pengajaran dan
penyesuaian bahan pelajaran. Belajar harus dengan cara yang baik
sehingga hasil belajar yang didapat akan memuaskan.
b. Faktor Eksternal (Faktor yang berasal dari luar )
- Lingkungan Keluarga. Faktor orang tua sangat mempengaruhi anak
dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya
penghasilan, cukup atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua,
rukun atau tidak dengan orang tua, akrab atau tidak dengan orang tua,
ketenangan dalam rumah, semua itu sangat mempengaruhi
keberhasilan seseorang.
- Lingkungan Sekolah. Keadaan sekolah tempat untuk belajar sangat
mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode
dalam mengajar, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak,
keadaan fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, jumlah
murid per kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, semua ini sangat
mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
- Lingkungan Masyarakat. Keadaan masyarakat juga menentukan
prestasi belajar. Bila disekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya
orang - orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya bersekolah
tinggi dan moralnya baik maka akan mendorong anak untuk lebih giat
belajar.
- Lingkungan Sekitar. Keadaan lingkungan sekitar juga mempengaruhi
prestasi belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar
13

rumah, keadaan lalu lintas, iklim, dan sebagainya, semua itu


sangat mempengaruhi pestasi belajar anak.
Dari kedua pendapat yang tak jauh beberapa tersebut, dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar seseorang atau hasil akhir yang dicapai
seseorang melalui kegiatan belajar dipengaruhi oleh pengaruh dari dalam
(internal) dan pengaruh dari luar (eksternal). Adapun yang menjadi faktor
internal dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan kemandirian
belajar, sedangkan yang menjadi factor eksternal adalah lingkungan tempat
siswa atau guru tersebut berasal.
5. Pentingnya Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hal yang sangat penting dalam dunia
Pendidikan karena dari prestasi belajar, dapat diketahui apakah pencapaian
perubahan yang terjadi pada peserta didik sudah sesuai dengan tujuan
pembelajaran atau tidak. Pentingnya prestasi belajar tersebut antara lain :
a) Bagi peserta didik prestasi belajar dapat digunakan untuk melihat posisi
dirinya (melihat kemampuannya dibandingkan dengan standar atau
dengan teman - temannya) dan digunakan untuk meningkatkan semangat
atau gairah dalam belajar.
b) Digunakan oleh guru bidang studi untuk memperbaiki proses belajar
mengajar yang diterapkan, baik media, metode, serta materi pelajaran
dan menentukan materi berikutnya.
c) Bagi orang tua akan mengetahui kemajuan - kemajuan yang telah dicapai
anaknya, jika mendapatkan kesulitan belajar dapat mencari alternatif cara
pemecahannya.
6. Evaluasi Prestasi Belajar
Evaluasi dalam prestasi belajar dapat meliputi perubah yang terjadi
akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan. Prestasi
belajar dapat dinilai dengan cara sebagai berikut :
a. Penilaian Formatif. Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang
bertujuan untuk mencari umpan balik (feedback), yang selanjutnya hasil
14

penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar -


mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan.
b. Penilaian Sumatif. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan
untuk memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau
pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah
dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.

B. Materi Menulis Huruf Tegak Bersambung


1. Pengertian Materi
Dalam sebuah pembelajaran, alat penting yang tak lepas dari
kegiatan pembelajaran tersebut adalah sebuah materi pelajaran, dimana
materi merupakan bahan ajar yang disampaikan kepada siswa, yang sesuai
dengan kurikulum yang telah ditetukan oleh pemerintah. Selain itu, Materi
Pembelajaran merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang
telah ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting
dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan supaya pelaksanaan
pembelajaran bisa mencapai sasaran.
Sasaran tersebut harus sesuai dengan kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa. Hal ini menunjukkan
bahwa, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran harusnya materi
yang benar - benar menunjang tercapainya Kompetensi Inti dan kompetensi
dasar, dan tercapainya indikator kompetensi yang diharapkan.
2. Perkembangan Konsep Dasar Pembelajaran
Pada dasarnya suatu pembelajaran memang harus sesuai dengan
kurikulum yangn telah ditetapkan, namun dalam pengembangannya atas cara
penyampaian baik mengenai media maupun metode yang digunakan,
disesuaikan dengan kreativitas guru dan kelengkapan sarana serta prasarana
yang ada disekolah. Suatu pembelajaran (instruction) merupakan akumulasi
dari konsep mengajar (teaching) dan konsep belajar (learning), sehingga
15

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan perpaduan antara


keduanya, demi penumbuhan aktivitas subjek didik. Konsep tersebut dapat
diibaratkan sebagai suatu sistem. Yang mana dalam sistem belajar ini
terdapat beberapa komponen penting, yakni siswa atau peserta didik, tujuan,
materi untuk mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur serta alat atau media
yang harus dipersiapkan. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh
Davis (1974 : 30) bahwa system pembelajaran (learning system)
menyangkut pengorganisasian dari perpaduan antara manusia, pengalaman b
elajar, fasiltas, pemeliharaan atau pengontrolan, dan prosedur yang mengatur
interaksi perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan. Kenyataan bahwa
dalam proses pembelajaran terjadi pengorganisasian, pengelolaan dan
transformasi informasi oleh dan dari guru kepada siswa.
Peserta didik akan mudah menangkap sebuah informasi yang
disampaikan oleh guru jika guru memiliki keterampilan mengorganisasi
informasi, mengatur dan mengolah informasi yang akan disampaikan kepada
peserta didik dengan baik. Keterampilan mengorganisasi informasi ini
merupakan dasar kelancaran proses pembelajaran. Agnew dkk (1996 : 17)
mengungkapkan bahwa belajar adalah kemampuan untuk mampu
mengorganisasi informasi merupakan hal yang mendasar bagi seseorang
peserta didik. Sementara itu, Meier (2002 : 103) mengemukakan bahwa
semua pembelajaran manusia pada hakekatnya mempunyai empat unsur,
yakni persiapan (preparation), penyampaian (presentation), pelatihan
(practice), dan penampilan hasil (performance).
- Persiapan (Preparation)
Tahapan persiapan ini berkaitan dengan mempersiapkan peserta didik
untuk belajar, hal ini juga terdapat dalam sebuah perencanaan
pembelajaran yang dibuat oleh guru dimana sebelum memulai
pembelajaran seorang guru dapat memberikan apersepsi maupun motivasi
kepada murid – muridnya sehingga mereka dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik. Tanpa sebuah persiapan, pembelajaran yang dilakukan akan
16

berjalan lambat dan bahkan dapat berhenti sama sekali. Karena biasanya
siswa terlalu bersemangat untuk mendapat materi, tahap persiapan ini
sering diabaikan. Persiapan pembelajaran itu sama halnya dengan
mempersiapkan tanah untuk ditanami benih. Jika dilakukan dengan benar,
niscaya menciptakan kondisi yang baik untuk pertumbuhan sebuah
tanaman yang sehat. Demikian juga dalam pembelajaran, jika persiapan
matang sesuai dengan karakteristik kebutuhan, materi, metode,
pendekatan, lingkungan serta kemampuan guru, maka hasilnya akan lebih
optimal. Tahapan ini sangat penting, mengingat bahwa untuk mendekati
menjalankan suatu situasi belajar yang baik, misalnya, peserta belajar
harus menghadapi segala macam rintangan yang potensial dapat
mengganggu.
- Penyampaian (Presentation)
Tahap penyampaian dalam pembelajaran merupakan kegiatan inti dalam
proses pembelajaran. Dalam tahapan ini, dimaksudkan untuk
mempertemukan peserta belajar dengan materi belajar yang mengawali
proses belajar secara positif dan menarik. Presentasi berarti pertemuan,
dimana fasilitator dalam hal ini guru, dapat memimpin, tetapi peserta
belajar yang harus menjalani pertemuan itu. Pembelajaran yang efektif
berasal dari keterlibatan aktif dan penuh seorang peserta belajar dengan
pelajaran, dan bukan dari mendengarkan presentasi guru atau dosen saja.
Belajar adalah menciptakan pengetahuan, bukan menelan informasi, maka
presentasi dilakukan semata - mata untuk mengawali proses belajar dan
bukan untuk dijadikan fokus utama.
- Latihan (Practice)
Dalam proses pembelajaran, tahap latihan ini berpengaruh terhadap 70%
atau lebih dari pengalaman belajar secara keseluruhan. Dalam tahap inilah
pembelajaran yang sebenarnya berlangsung. Bagaimanapun, apa yang
dipikirkan dan dikatakan serta dilakukan pembelajaran yang menciptakan
pembelajaran dan bukan apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan
17

oleh instruktur atau pendidik. Peranan instruktur atau pendidik hanyalah


memprakarsai proses belajar dan menciptakan suasana yang mendukung
kelancaran pelatihan. Dengan kata lain tugas instruktur atau pendidik
hanyalah memprakarsai proses belajar dan menciptakan isi yang
bermakna mengenai materi belajar yang sedang dibahas.
- Penampilan Hasil (Performance)
Belajar adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan,
pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan, dan
kearifan menjadi tindakan. Nilai setiap program belajar terungkap hanya
dalam tahap ini. Namun banyak yang mengabaikan tahap ini. Padahal
sangat penting disadari bahwa tahap ini merupakan satu kesatuan dengan
keseluruhan proses belajar. Tujuan tahap penampilan hasil ini adalah
untuk memastikan bahwa pembelajaran tetap melekat dan berhasil
diterapkan.
3. Jenis - jenis Materi Pembelajaran
Dalam modul PDGK4106 Pendidikan IPS di SD edisi 3 (2017)
pada halaman 2.3 mengenai Peristiwa, Fakta, Konsep, Generalisasi Ilmu
Sosial dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) IPS SD Kelas
Rendah, dimana dalam materi pembelajaran IPS tersebut terdapat berbagai
jenis materi yang disampaikan dalam pembelajaran IPS yakni Peristiwa,
fakta, konsep, generalisasi, teori, dan hukum. Jenis – jenis materi tersebut
sebenarnya tidak hanya terkandung dalam Mata Pelajaran IPS saja, namun
pada umumnya jenis – jenis materi pembelajaran yang terdapat dalam
kurikulum satuan Pendidikan, terkandung jenis – jenis materi pembelajaran
sebagai berikut :
- Fakta. Fakta adalah semua hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran,
yaitu nama - nama objek, peristiwa, lambang, nama tempat, nama orang
dan lain sebagainya.
- Konsep. Konsep adalah semua yang berwujud pengertian-pengertian baru
yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, yaitu definisi, pengertian, cirri
18

khusus, hakikat, inti/isi dan sebagainya. Contoh: Hutan hujan tropis di


Indonesia sebagai sumber oksigen dunia, Usaha-usaha pelestarian
keanekargaman hayati Indonesia secara in-situ dan ex-situ, lain-lain
- Prinsip. Prinsip adalah berupa hal-hal pokok dan mempunyai posisi
terpenting yaitu dalil, rumus, paradigm, teori serta hubungan antar konsep
yang menggambarkan implikasi sebab akibat.
- Prosedur. Prosedur adalah langkah-langkah sistematis atau berurutan
dalam melakukan sebuah aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh:
langkah-langkah dalam memakai metode ilmiah yaitu merumuskan
masalah, observasi, hipotesis, melakukan eksperimen serta menarik
kesimpulan.
- Nilai. Nilai adalah hasil belajar aspek sikap. Contoh: Pemanfaatan
lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, yakni pengertian
lingkungan, komponen ekosistem, lingkungan hidup sebagai sumberdaya,
pembangunan berkelanjutan.
4. Prinsip Materi Pembelajaran
Materi atau disebut juga dengan bahan ajar ialah satu kesatuan
materi yang disusun secara sistematis baik tertulis ataupun tidak sehingga
menciptakan sebuah suasana pembelajaran yang menarik minat siswa untuk
belajar. Sedangkan pengembangan bahan ajar adalah upaya disusunnya
bahan ajar baik yang berupa bahan tertulis maupun tidak yang disusun oleh
guru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dikelas. Menurut Abdul
Majid, (2007:173-174) bahan pengajaran merupakan semua bentuk bahan
yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan
tertulis maupun bahan tidak tertulis. Untuk mengembangkan bahan ajar, para
pengajar atau guru dituntut untuk memakai prinsip - prinsip pengembangan
bahan ajar yaitu:
- Relevansi (kesesuaian). Materi pembelajaran harusnya relevan dengan
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Bila kemampuan
19

yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka


materi pembelajaran yang diajarkan harus juga berupa fakta, bukan
konsep atau prinsip maupun jenis materi lain.
- Konsistensi (keajegan). Guru harus Konsisten dalam mendidik siswa nya
agar siswa merasa enak dalam materi pembelajaran karena kita tak ada
hak untuk Menuntut Siswa diluar batasnya.
- Adquency (kecukupan). Materi yang diajarkan Harusnya cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai konpetensi dasar yang diajarkan.
Materi tidak boleh terlalu sedikit serta tidak boleh terlalu banyak. Bila
terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Sebaliknya jika terlalu banyak maka akan
mengakibatkan keterlambatan pada pencapaian target kurikulum.
5. Aspek - Aspek Materi Pembelajaran
Aspek Kognitif, aspek afektif atau aspek psikomotor, karena saat
telah diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap jenis
uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang
berbeda-beda. Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan
prinsip-prinsip yang perlu dipakai dalam menentukan cakupan pembelajaran
yang menyangkut keluasan serta kedalaman materi. Cakupan materi juga
harus diperhatikan. Memadainya cakupan aspek materi pembelajaran akan
sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang sudah
ditentukan. Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk
mengetahui apakah materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit
atau sudah memadai sehingga terjadi kesesuaian dengan kompetensi dasar
yang ingin dicapai.
6. Pengertian Menulis huruf tegak bersambung
6.1. Pengertian Menulis
Menulis menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah
membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil,kapur dan
sebagainya) anak-anak sedang belajar,melahirkan pikiran atau
20

perasasaan (seperti mengarang, membuat surat). Berikut pengertian


menulis menurut para ahli :
- Menurut Henry Guntur Taringan menjelaskan pengertian menulis
sebagai kegiatan menuangkan ide / gagasan dengan menggunakan
bahasa tulis sebagai media penyampai.
- Menurut Gebhard dan Dawn Rodrigues menulis merupakan hal
yang paling penting yang lakukan di sekolah. Kemampuan
menulis yang baik memegang peranan yang penting dalam
kesuksesan, baik itu menulis laporan, proposal atau tugas di
sekolah.
- Menurut McCrimmon dalam St.Y Slamet (2008:141),
mengungkapkan pengertian menulis sebagai kegiatan menggali
pikiran dan perasaan mengenai suatu objek, memilih hal-hal yang
akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca
dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. St.Y. Slamet
(2008:141) sendiri mengemukakan pendapatnya tentang menulis
yaitu kegiatan yang memerlukan kemampuan yang bersifat
kompleks.
- Menurut Angelo, menulis merupakan suatu bentuk berfikir, tetapi
justru berfikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu.
Salah satu tugas terpenting sang penulis adalah menguasai prinsip-
prinsip menulis dan berfikir, yang akan dapat menolongnya
mencapai maksud dan tujuan. Yang paling penting diantara
prinsipprinsip yang dimaksudkan itu adalah penemuan, susunan
dan gaya. Secara singkat belajar menulis adalah belajar berfikir
dalam / dengan cara tertentu.
- Menurut Djago Taringan dalam Elina Syarif, Zulkaenaini,
Sumarno (2009:5) menulis berarti mengekspresikan secara tertulis
gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.
- Menurut Lado dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009:5),
21

mengungkapkan pendapatnya mengenai menulis yaitu meletakkan


symbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain.
Menulis sebagai keterampilan adalah kemampuan seseorang
dalam mengemukakan gagasan-pikirannya kepada orang atau pihak
lain dengan media tulisan. Setiap penulis pasti memiliki tujuan dengan
tulisannya antara lain mengajak, menginformasikan, meyakinkan, atau
menghibur pembaca. Menurut Burhan Nurgiantoro (2010:425), dilihat
dari segi kompetensi berbahasa, menulis adalah aktivitas aktif,
produktif, aktivitas menghasilkan bahasa. Secara umum, menulis
adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa.
6.2. Fungsi Menulis
Menurut Alimudin (2013), fungsi utama dari tulisan adalah
sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Dengan menulis
memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan - hubungan,
memperdalam daya tangkap atau persepsi, memecahkan masalah -
masalah yang dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman dan dapat
menyumbangkan kecerdasan. Bernard Percy secara rinci menjelaskan
fungsi menulis adalah:
- Sarana untuk mengungkapkan diri yaitu untuk mengungkapkan
perasaan hati seperti kegelisahan, keinginan dan amarah.
- Menulis sebagaai sarana pemahaman artinya dengan menulis
seseorang dapat mengikat kuat suatu ilmu pengetahuan ke dalam
otaknya. Menulis dapat membantu mengembangkan kepuasan
pribadi, kebanggaan dan perasaan harga diri. Orang menulis selalu
dituntut untuk terus menerus belajar sehingga pengetahuannya
menjadi luas.
- Menulis dapat meningkatkan keterlibatan secara bersemangat
bukannya penerimaan yang pasrah, artinya seseorang akan menjadi
peka terhadap apa yang tidak benar disekitarnya sehingga ia
menjadi seorang yang kreatif.
22

- Menulis mampu mengembangkan suatu pemahaman dan


kemampuan menggunakan bahasa artinya dengan menulis
seseorang akan selalu berusaha memilih bentuk bahasa yang tepat
dan menggunakannya dengan tepat pula.
6.3. Teori Menulis
Menurut Alimudin (2013), teori menulis yang berkembang
saat ini adalah menulis model proses. Dengan model ini menulis
dilakukan dengan tahap - tahap sebagai berikut:
- Pra menulis (prewriting): siswa memilih topic, siswa
mengumpulkan dan menyesuaikan ide - ide, siswa mengidentifikasi
pembacanya, siswa mengidentifikasi tujuan menulis, siswa memilih
bentuk yang sesuai berdasarkan pembaca dan tujuan menulis dan
melakukan persiapan aktifitas menulis.
- Pengedrafan (drafting): siswa menulis draf kasar, siswa menulis
pokok - pokok yang menarik pembaca, siswa lebih menekankan isi
dari pada mekanik, dengan aktifitas mengarang merangkaikan
gagasan dalam sebuah tulisan tanpa memperhatikan kerapian atau
mekanik.
- Merevisi (revising): membuat perubahan - perubahan subtantif.
Perubahan - perubahan itu dapat melibatkan saran-saran dari orang
lain.
- Mengedit (editing): menidentifikasi kesalahan dan
memperbaikinya.
- Mempublikasikan (publishing): siswa mempublikasikan tulisannya
dalam bentuk yang sesuai.
6.4. Tahap - tahap Menulis
Seseorang dalam melakukan kegiatan menulis tentunya akan
melalui tahapantahapan. Tulisan yang dihasilkan oleh penulis harus
memperhatikan tujuan dari tulisan tersebut dan penulis harus
mempertanggung jawabkan apa yang telah ditulis. Pada peserta didik,
23

menulis merupakan kegiatan mereka dalam belajar di sekolah maupun


belajar di rumah. Peserta didik yang duduk di sekolah dasar akan
melalui tahap - tahap menulis. Baradja menyebutkan lima tahap
menulis:
- Mencontoh, peserta didik menulis sesuai contoh.
- Reproduksi, peserta didik mulai menulis tanpa ada model
- Rekombinasi/transformasi, peserta didik mulai berlatih
menggabungkan kalimat - kalimat yang pada mulanya berdiri
sendiri menjadi gabungan beberapa kalimat
- Menulis terpimpin, peserta didik mulai berkenalan dengan
penulisan Alinea
- Menulis, peserta didik mulai menulis bebas, mulai mengembangkan
keterampilan menulis.
6.5. Tujuan Menulis menurut Hugo Hartig dalam Taringan (2009) yang
merumuskan beberapa tujuan menulis yakni sebagai berikut ?
- Tujuan penugasan, sebenarnya tidak memiliki tujuan kerena orang
yang menulis melakukannya karena tugas yang diberikan
kepadanya.
- Tujuan altruistic, penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca,
menghindarkan kedudukan pembaca, ingin menolong pembaca
memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat
hidup para pembaca lebih mudah dan mengenangkan dengan
karyanya itu.
- Tujuan persuasive bertujuan menyakinkan para membaca akan
kebenaran gagasan yang diutarakan.
- Tujuan informasional adalah penulis bertujan memberi informasi
atau keterangan kepada pembaca.
- Tujuan pernyataan diri penulis bertujuan memperkenalkan atau
menyatakan dirinya kepada pembaca.
24

- Tujuan kreatif penulis bertujuan melibatkan dirinya dengan


keinginan mencapai norma artistic, atau nilai-nilai kesenian.
- Tujuan pemecahan masalah, penulis bertujuan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi. Sebagaimana hubungan antara kemampuan
menyimak dan kemampuan membaca, yang sama-sama merupakan
kemampuan bahasa pasif - reseptif dengan rincian kemampuan
yang mirip satu sama lain, demikian juga halnya dengan hubungan
antara kemampuan berbicara dan kemampuan menulis. Keduanya
merupakan kemampuan bahasa aktif - produktif yang
mengasumsikan adanya isi masalah yang hendak disampaikan di
samping penataan yang sistematis terhadap isi masalah tersebut
agar dapat dipahami dengan baik oleh pendengar atau pembaca.
Dalam kegiatan menulis, penulis mempunyai waktu yang
lebih longgar untuk mengupayakan agar isi tulisan maupun bahasa
yang digunakan lebih baik dan teratur. Bahkan bila terdapat kekeliruan
atau penyusunan isi dan penggunaan bahasa yang terasa kurang sesuai
selagi menulis, masih terdapat peluang untuk melakukan pembenahan
seperlunya, (Djiwandono, 2008:121).
6.6. Pendekatan Pembelajaran Menulis di SD
Pendekatan yang disarankan dalam pembelajaran menulis
meliputi : pendekatan komunikatif, pendekatan keterampilan proses
dan pendekatan tematis.
- Pendekatan komunikatif, memfokuskan pada keterampilan siswa
mengimplementasikan fungsi bahasa untuk berkomunikasi dalam
pembelajaran. Pembelajaran komunikatif tampak pada proses
pembelajaran misalnya: mendeskripsikan suatu benda, menulis
surat, dan membuat iklan.
- Pendekatan integrativ, menekankan keterpaduan empat aspek
keterampilan berbahasa (menyimak, membaca, berbicara, dan
menulis) dalam pembelajaran. Pendekatan integrative tampak pada
25

butir pembelajaran, misalnya: menceritakan pengalaman yang


menarik, menuliskan suatu peristiwa sederhana, membaca bacaan
kemudian membuat ikhtisar, dan meringkas cerita yang didengar.
- Pendekatan keterampilan proses, memfokuskan keterampilan siswa
dalam mengamati, mengklasifikasi, menginterpretasi, dan
mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses tampak pada
butir pembelajaran, misalnya: melaporkan hasil kunjungan,
menyusun laporan pengamatan, membuat iklan dan menyusun
kalimat acak menjadi paragraph yang padu.
- Pendekatan tematis, menekankan tema pembelajaran sebagai
Payung /pemandu dalam pembelajaran. Pendekatan tematis tampak
pada butir pembelajaran, misalnya: menulis pengalaman dalam
bentuk puisi, dan menulis naskah sambutan.
Pendekatan - pendekatan tersebut pada hakikatnya menpunyai
karakteristik yang sama dengan pendekatan konstruktifisme, yaitu
memandang siswa di dalam pembelajaran sebagai subjek pembelajaran
bukan sebagai objek pembelajaran. Dalam hal ini, peran guru sebagai
motivator dan fasilitator di dalam membangkitkan potensi siswa dalam
membangun gagasan atau ide masing-masing di dalam pembelajaran.
Menurut Burhan Nurgiantoro (2010:423), tugas menulis
hendaklah bukan sematamata tugas untuk (memilih dan) menghasilkan
bahasa saja, melainkan bagaimana mengungkapkan gagasan dengan
mempergunakan sarana bahasa tulis secara tepat. Dengan kata lain,
tugas menulis haruslah yang memungkinkan terlibatnya unsure
lingustik dan ekstralingustik, unsure bahasa dan pesan, memberi
kesempatan kepada siswa untuk tidak saja berfikir mempergunakan
bahasa secara tepat, melainkan juga memikirkan gagasan - gagasan apa
yang akan dikemukakan. Tugas tersebut berarti melatih siswa untuk
mengomunikasikan gagasannya seperti halnya tujuan komunikatif
penulisan pada umumnya. Setiap siswa dituntut untuk memiliki
26

kemampuan dasar yang diartikan sebagai kemampuan minimum yang


harus dikuasai siswa sesuai dengan karakteristik tiap mata pelajaran,
termasuk dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
7. Menulis Huruf Tegak Bersambung
Menulis huruf tegak bersambung atau sering disebut menulis indah
menggunakan buku yang bergaris tersendiri, berbeda dengan buku tulis biasa
pada umunya. Buku tulisan tegak bersambung atau buku tulisan indah
mempunyai jarak garis yang berbeda. Dan bentuk huruf tegak bersambung
juga memiliki perbedaan dengan bentuk huruf biasa walau pada dasarnya
sama. Keterampilan menulis huruf tegak barsambung merupakan
keterampilan yang harus dikuasai siswa sekolah dasar sejak dini. Menulis
tegak bersambung merupakan keterampilan yang diajarkan di sekolah dasar
kelas rendah sebagai pembelajaran menulis permulaan pada tingkat dasar.
Pegetahuan dan kemampuan yang diperoleh siswa pada pembelajaran
menulis tegak bersambung akan menjadi dasar dalam peningkatan dan
pengembangan kemampuan menulis siswa pada jenjang berikutnya.

C. Metode Drill
1. Pengertian Metode Drill
Metode latihan siap (drill) merupakan cara mengajar yang
dilakukan oleh guru dengan jalan melatih ketangkasan atau keterampilan
para murid terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan. Abdul Kadir
Munsyi menyatakan metode drill adalah metode mengajar dengan
mengadakan latihan-latihan secara intensif dan berulang-ulang, metode ini
sangat baik untuk dipergunakan untuk mengajar seni baca al-quran kepada
anak - anak. Sehingga dengan tidak terasa memperoleh kecakapan tertentu
tanpa disuruh menghafal di rumah. Winarno Surachmad menyatakan bahwa
metode drilladalah untuk memperoleh sesuatu ketangkasan atau
keterampilan latihan terhadap apa yang telah dipelajari, karena hanya dengan
27

melakukannya secara praktis pengetahuan tersebut dapat disempurnakan dan


disiap-siagakan.
Istilah metode mengajar terdiri dari dua kata yaitu metode dan
mengajar. Metode atau metoda berasala dari bahasa Yunani (Grek) yaitu
Metha dan Hodos, Metha berarti melalui atau melewati dan Hodos berarti
jalan atau cara yang harus ditempuh untuk menyajikan pelajaran agar
tercapai tujuan. Selanjutnya menurut Abu Bakar Muhammad, keberhasilan
suatu pengajaran itu tergantung kepada tiga faktor, yaitu:
a. Persiapan pengajaran yang sempurna
b. Metode pengajaran yang baik
c. Kemampuan para murid untuk mencurahkan segala kesungguhan untuk
menerima pelajaran yang diberikan dan memahami dengan sebaik -
baiknya.
2. Tujuan Metode Drill Dalam Pembelajaran
Tujuan merupakan bagian yang terpenting dalam proses
pembelajaran. Tujuan pengajaran pada dasarnya merupakan harapan yakni
apa yang diharapkan siswa sebagai hasil.Metode merupakan cara mengajar
yang dilakukan oleh guru dengan jalan melatih ketangkasan atau
keterampilan para murid terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan.
Maka tujuan metode Drill adalah:
a. Agar siswa memiliki keterampilan motoris
b. Agar siswa mengembangkan kecakapan intelek
c. Agar siswa memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu
keadaan dengan hal lain.
3. Langkah - Langkah Metode drill
Metode akan dapat lebih maksimal jika dilaksanakan dengan
langkah - langkah sebagai berikut :
a. Kegiatan Guru : Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan atau perintah-
perintah beserta jawabannya; Mengajukan pertanyaan secara lisan,
tertulis, atau memberikan perintah untuk melakukan sesuatu;
28

Mendengarkan jawaban lisan atau memeriksa jawaban tertulis atau


melihat Gerakan yang dilakukan. Mengajukan kembali berulang-ulang
pertanyaan atau perintah yang telah diajukan dan didengar jawabannya.
b. Kegiatan Murid : Mendengarkan baik - baik pertanyaan atau perintah
yang diajukan guru kepadanya; Menjawab secara lisan atau tertulis atau
melakukan gerakan seperti yang diperintahkan; Mengulang kembali
jawaban atau gerakan sebanyak permintaan guru; Mendengarkan
pertanyaan atau perintah berikutnya.
4. Kelebihan dan Kekurangan
Dalam pelaksanaan pembelajaran metode latihan (Drill)
mempunyai Kelebihan, yaitu:
- Dengan metode ini dalam waktu yang relatif singkat anak-anak segera
memperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan.
- Para murid memiliki sejumlah Besar pengetahuan siap (Drill).
- Para murid terlatih belajar secara rutin dan disiplin.
Kelemahan dari pelaksanaan metode drill ini adalah sebagai
berikut:
- Menghambat bakat, minat, perkembangan dan inisiatif murid.
- Penyesuaian anak terhadap lingkungan menjadi statis.
- Membentuk belajar anak secara mekanis, otomatis dan kaku.
- Membentuk pengetahuan verbalitas dan rutin.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Tempat, Subjek, Waktu Penelitian, dan Pihak yang Membantu


1. Tempat Penelitian
Lokasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
materi Menulis Huruf Tegak Bersambung adalah : di Kelas II SDN 1
Tumbang Sapiri Kecamatan Mentaya Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur
Tahun 2021 / 2022. Adapun karakteristik dari SDN I Tumbang Sapiri adalah
letak Sekolah berada di daerah pedesaan di pinggir jalan Desa Tumbang
Sapiri yang mana juga berdekatan dengan sungai. Saat pembelajaran, suasana
pedesaan yang asri mengakibatkan rasa nyaman sehingga siswa ada yang
bermalas - malasan dalam mengikuti pelajaran. Selain itu, keheningan
kendaraan dijalan raya, tergantikan oleh kerasnya suara kendaraan dari perahu
warga yang melintasi sungai, belum lagi aktivitas warga lain yang cukup
mengganggu konsentrasi dari para siswa Kelas II yang ada di Kelas sehingga
hal ini mengganggu proses pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas.
2. Subjek dan Waktu Penelitian
Subjek Penelitian adalah siswa Kelas II Semester 2 Tahun Pelajaran
2021/2022. Dipilihnya Kelas II ini adalah dikarenakan banyaknya siswa yang
memperoleh nilai dibawah KKM dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Materi Menulis Huruf Tegak Bersambung.Waktu pelaksanaan perbaikan
pembelajaran dilaksanakan dalam dua tahap setelah dilakukannya tahapan
Prasiklus, yakni Siklus I dan Siklus II. Rincian pelaksanaan masing – masing
Siklus adalah sebagai berikut :
a. Prasiklus pada hari,Kamis 14 april 2022
b. Siklus I pada hari Rabu, 20 April 2022
c. Siklus II pada hari Rabu 04 Mei 2022
Jadwal Pelaksanaan Dan Perbaikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

29
30

Tabel 3.1: Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

No Waktu Siklus Fokus Perbaikan


1. 14 April 2022 Prasiklus Hasil belajar siswa yang masih rendah dalam
materi Menulis Huruf Tegak Bersambung
2. 20 April 2022 I 1) Proses pembelajaran dengan menggunakan
metode yang sesuai
2) Perolehan hasil belajar siswa setelah
penggunaan metode dan bantuan media yang
sesuai
2. 04 Mei 2022 II Pada Siklus II perbaikan terfokus pada beberapa
kekurangan yang terjadi pada Siklus I

3. Pihak yang Membantu Penelitian


Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini tak luput dari bantuan
Kepala Sekolah Bapak Rifky Khoirul S.Pd dan teman sejawat (pendamping)
Ibu Rahmah Safitri,S.Pd, Serta dosen pembimbing Bapak Rohmad Widiyanto,
S.Pd, M.Hum. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus perbaikan
pembelajaran yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Gambar 3.1. Bagan Siklus Perbaikan Pembelajaran


31

B. Desain Prosedur Pembelajaran


Prosedur perbaikan pembelajaran ini akan dibahas dalam setiap
siklusnya dari tahapan perencanaan hingga tahapan refleksi dari kegiatan awal
prasiklus hingga Siklus II, yakni sebagai berikut :
1. Pembelajaran Awal (Prasiklus)
a. Tahap perencanaan
Kegiatan awal (Prasiklus) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
dilakukan dengan membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) pada
materi Menulis Huruf Tegak Bersambung, semua adilaksanakan sesuai
dengan perencanaan pembelajaran tersebut yang terdiri dari kegiatan awal
atau pembuka dengan mengucapkan salam dan seterusnya
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan proses pembelajaran awal ini dilaksanakan pada
hari Kamis, 07 April 2022 pada siswa Kelas II SDN 1Tumbang Sapiri
Semester II Tahun ajaran 2021/2022. Pelaksanaan proses pembelajaran ini
belum normal seutuhnya dikarenakan pandemic yang telah melanda
Indonesia selama 2 tahun terakhir ini, sehingga siswa hanya diperbolehkan
untuk masuk sekolah sebanyak 50% dengan pembagian siswa dalam setiap
Kelas merupakan setengah dari Jumlah siswa secara keseluruhan, serta
pengurangan jam belajar dikarenakan untuk menghindari terjadinya
kerumunan. Hal ini mengakibatkan terbatasnya waktu yang digunakan
selama proses belajar mengajar berlangsug, kurang efisiennya proses
pembelajaran dibarengi dengan tidak digunakannya metode serta media
yang tepat dalam pembelajaran sehingga, hasil yang diperoleh siswa berada
dibawah KKM.
c. Tahap observasi
Setelah dilaksanakannya proses pembelajaran awal, maka
dilaksanakan tahapan observasi atau pengamatan mengenai proses
pembelajaran yang telah dilakukan pada siswa Kelas II SDN 1 Tumbang
Sapiri, dari hasil pengamatan atau observasi diketahui bahwa siswa Kelas II
32

SDN 1 Tumbang Sapiri mengalami kesulitan dalam menyelesaikan materi


menukis huruf tegak bersambung.
d. Tahap Refleksi
Setelah memperoleh hasil pengamatan mengenai hasil belajar
siswa yang masih rendah, maka guru melakukan refleksi mengenai
penyebab dari rendahnya hasil belajar siswa tersebut. Ternyata penyebab
utamanya adalah tidak digunakannya metode yang benar dalam materi
menulis huruf tegak bersambung tersebut, sehingga siswa masih kesusahan
dalam menuliskan huruf tegak bersambung dengan baik dan benar, padahal
hal ini akan berpengaruh pada perkembangan keterampilan anak ketahap
selanjutnya.
2. Perbaikan Pembelajaran Siklus I
a. Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan dalam proses perbaikan pembelajaran
Siklus I ini, dilaksanakan karena adanya hasil belajar yang rendah pada
proses pembelajaran pra siklus, yang mempengaruhi perkembangan
keterampilan menulis dari siswa Kelas II SDN 1 Tumbang Sapiri. Pada
tahap ini, guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
berbeda dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat pada saat
proses pembelajaran awal (Prasiklus).
b. Tahap pelaksanaan
Siklus I ini dilaksanakan pada Tanggal 20 April 2022 pada siswa
Kelas II SDN 1Tumbang Sapiri yang pada awal pembelajaran atau
prasiklus rata – rata siswanya memperoleh nilai dibawah KKM. Yang
dilakukan guru pada proses perbaikan pembelajaran ini adalah sesuai
dengan isi RPP yang telah dibuat. Yakni sebagai berikut :
1.1. Kegiatan Pembuka
- Apersepsi (kegiatan tanya jawab)
33

- Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya.


Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat (nasionalis)
- Pembiasaan membaca / menulis / mendengarkan / berbicara
selama 10 menit (literasi).
1.2. Kegiatan Inti
- Pastikan terlebih dahulu siswa menguasai huruf cetak. Guru
terlebih dahulu dapat memberi tugas kepada siswa untuk menulis
huruf cetak.
- Untuk mengenalkan huruf tegak bersambung, guru dapat memberi
tugas kepada siswa dengan merangkai titik - titik yang nantinya
apabila disambungkan akan membentuk abjad huruf tegak
bersambung.
- Belajar menciplak huruf tegak bersambung secara perhuruf.
Dalam hal ini guru menyediakan huruf tegak bersambung secara
lepas baik untuk huruf yg besar maupun kecil yang sudah tertulis
pada kertas. Kemudian siswa diminta menjiplak tulisan tersebut
dengan menaruh kertas lain di atas kertas yang sudah ada tulisan
huruf tadi.
- Belajar menulis dengan menggunakan buku halus serta guru harus
menjelaskan ketentuan perbandingan tinggi huruf. Langkah –
langkah menulis dengan media buku halus:
a. Mulai menulis dari huruf kecil. Mengenalkan bentuk baris-
baris serta cara menulis dengan dimulai dari tepi bawah baris
ke-3

Gambar 3.2
34

b. Sebelum menulis siswa harus bisa membedakan huruf mana


yang memiliki jambul atau ekor atau tidak memiliki kedua -
duanya. Huruf berjambul ada 2 yaitu jambul yang penuh dan
setengah. Jambul penuh seperti : b, h, k, l dan jambul
setengah seperti d, t. Huruf berekor ada 2 yaitu ekor yang
penuh dan setengah. Ekor penuh seperti g, j, y dan ekor
setengah seperti p, q. Ada huruf yang tidak memiliki jambul
dan ekor seperti:a, c, e, i, m, n, o, r, u, v, w, x, z. Dan huruf
yang memiliki ekor dan jambul seperti: f
c. Menulis dengan huruf besar. Menulis dengan huruf besar
dimulai juga dari tepi bawah baris ke-3. Huruf besar ada dua
tipe yaitu tingginya 3 baris dan 5 baris. Semua huruf besar
mempunyai tinggi 3 baris (area tulis dari baris ke-1 sampai
baris ke-3), kecuali pada huruf G dan J memiliki tinggi 5
baris. (area menulisnya dari baris ke-1 sampai baris ke-5).
d. Ulangi secara terus menerus sampai hafal. Metode ini disebut
juga dengan metode drill
e. Jika sudah mahir menulis per huruf, bisa dilanjutkan dengan
menulis kata, kemudian kalimat sederhana.
- Jika siswa sudah lancar menulis dengan buku halus, siswa dapat
menulisnya dibuku bergaris biasa.
- Siswa mengerjakan tugas berupa menulis beberapa kalimat
dengan huruf tegak bersambung
1.3. Kegiatan Penutup
- Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
- Salam dan do’a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.-
c. Pengamatan atau observasi
Dari tahapan pelaksanaan yang telah dilakukan dengan
melakukan pengamatan terhadap prestasi belajar siswa, diketahui bahwa
35

terdapat beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran yang


mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa, hal ini dikarenakan
kurangnya apresiasi yang dilakukan oleh guru, kurang menariknya
media yang digunakan pada Kelas II yang kebanyakan siswanya masih
mengalami kesulitan membaca, serta kurangnya penggunaan metode
yang bervariasi.
d. Refleksi
Dari hasil observasi tersebut, maka dilakukan lah refleksi untuk
memperbaiki berbagai kekurangan yang telah ditemukan dalam proses
pembelajaran pra siklus, karena itulah perlu dilakukan tahapan
selanjutnya yaitu tahapan perbaikan pembelajaran Siklus I.
3. Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II ini dilakukan atas
kegagalan yang ditemukan pada kegiatan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Siklus I, pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II
ini terdiri dari beberapa tahapan seperti sebelumnya, dengan deskripsi pada
masing – masing tahapan sebagai berikut, yaitu :
a. Perencanaan
Dalam tahapan perencanaan Siklus II ini, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Siklus II yang dibuat mengacu pada kegagalan atau
kekurangan yang dialami pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran
pada Siklus I yang dibuat sedemikian rupa untuk memperbaiki
kekurangan tersebut.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan perbaikan pembelajaran (Siklus II) ini
dilaksanakan pada tanggal 04 Mei 2022 di Kelas II SDN 1 Tumbang
Sapiri, pada tahapan pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I ini,
yang dilakukan guru adalah :
2.1. Kegiatan Pembuka
- Apersepsi (kegiatan tanya jawab)
36

- Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya.


Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat (nasionalis)
- Pembiasaan membaca / menulis / mendengarkan / berbicara
selama 10 menit (literasi).
2.2. Kegiatan Inti
- Pastikan terlebih dahulu siswa menguasai huruf cetak. Guru
terlebih dahulu dapat memberi tugas kepada siswa untuk
menulis huruf cetak.
- Untuk mengenalkan huruf tegak bersambung, guru dapat
memberi tugas kepada siswa dengan merangkai titik - titik yang
nantinya apabila disambungkan akan membentuk abjad huruf
tegak bersambung.
- Belajar menciplak huruf tegak bersambung secara perhuruf.
Dalam hal ini guru menyediakan huruf tegak bersambung
secara lepas baik untuk huruf yg besar maupun kecil yang
sudah tertulis pada kertas. Kemudian siswa diminta menjiplak
tulisan tersebut dengan menaruh kertas lain di atas kertas yang
sudah ada tulisan huruf tadi.
- Belajar menulis dengan menggunakan buku halus serta guru
harus menjelaskan ketentuan perbandingan tinggi huruf.
Langkah – langkah menulis dengan media buku halus:
a. Mulai menulis dari huruf kecil. Mengenalkan bentuk baris-
baris serta cara menulis dengan dimulai dari tepi bawah
baris ke-3
b. Sebelum menulis siswa harus bisa membedakan huruf mana
yang memiliki jambul atau ekor atau tidak memiliki kedua -
duanya. Huruf berjambul ada 2 yaitu jambul yang penuh
dan setengah. Jambul penuh seperti : b, h, k, l dan jambul
setengah seperti d, t. Huruf berekor ada 2 yaitu ekor yang
37

penuh dan setengah. Ekor penuh seperti g, j, y dan ekor


setengah seperti p, q. Ada huruf yang tidak memiliki jambul
dan ekor seperti:a, c, e, i, m, n, o, r, u, v, w, x, z. Dan huruf
yang memiliki ekor dan jambul seperti: f
c. Menulis dengan huruf besar. Menulis dengan huruf besar
dimulai juga dari tepi bawah baris ke-3. Huruf besar ada dua
tipe yaitu tingginya 3 baris dan 5 baris. Semua huruf besar
mempunyai tinggi 3 baris (area tulis dari baris ke-1 sampai
baris ke-3), kecuali pada huruf G dan J memiliki tinggi 5
baris. (area menulisnya dari baris ke-1 sampai baris ke-5).
d. Ulangi secara terus menerus sampai hafal. Metode ini
disebut juga dengan metode drill
e. Jika sudah mahir menulis per huruf, bisa dilanjutkan dengan
menulis kata, kemudian kalimat sederhana.
- Jika siswa sudah lancar menulis dengan buku halus, siswa
dapat menulisnya dibuku bergaris biasa.
- Siswa mengerjakan tugas berupa menulis beberapa kalimat
dengan huruf tegak bersambung
- Memberikan reward agar siswa bersemangat untuk
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
2.3. Kegiatan Penutup
- Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
- Salam dan do’a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.-
c. Pengamatan atau observasi
Dari tahapan pelaksanaan yang telah dilakukan diatas, guru
dibantu dengan supervisor 1 dan teman sejawat selaku supervisor II
yang bertugas mengamati perkembangan perbaikan pelajaran yang
dilakukan dalam Siklus II yang didasarkan atas kegagalan pada Siklus I,
dan dari hasil pengamatan tersebut diketahui bahwa proses belajar
38

mengajar sudah efektif dan prestasi belajar siswa dalam menulis huruf
tegak bersambung mengalami peningkatan secara optimal.
d. Refleksi
Dari hasil observasi yang telah dilakukan sebelum
melaksanakan tahapan refleksi ini, diketahui bahwa kegagalan yang
terjadi pada Siklus I telah diperbaiki, sehingga peningkatan prestasi
belajar siswa sudah optimal, hal ini dapat diartikan bahwa tidak perlu
untuk melakukan perbaikan ke tahap selanjutnya.

C. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data tentang hasil belajar siswa, berupa skor yang
diperoleh siswa dari tugas yang diberikan oleh guru, dianalisis secara kuantitatif.
Sedangkan komentar observasi (pengamat) tehadap kinerja guru dalam
pembelajaran dianalisis secara kualitatif. Didalam Penelitian Tidakan Kelas
peneliti menetapkan indikator kinerja untuk mengetahui keberhasilan siswa
yaitu:
a. Rata-rata nilai hasil belajar siswa Bahasa Indonesia materi Menulis Huruf
Tegak Bersambung
b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 80%.

D. Data Kuantitatif
Ketuntasan belajar siswa yang dikelompokan dengan kriteria
ketuntasan belajar siswa dibagi menjadi 2 kategori, yakni tuntas dan tidak
tuntas, dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.2 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa


Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
≥ 65 Tuntas
< 65 Tidak Tuntas
39

Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar


Hasil Belajaran Kategori Ketuntasan
81 – 100 A (Sangat Baik) Tuntas
71 – 80 B (Baik) Tuntas
60 – 70 C (Cukup) Tuntas
0 – 59 D (Kurang) Tidak Tuntas
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi tempat dilakukannya penelitian ini adalah Kelas II SDN I
Tumbang Sapiri, dengan jumlah murid sebanyak 8 orang. SDN 1 Tumbang
Sapiri beralamatkan di Jl. Tumbang Sapiri. Kelurahan Tumbang Sapiri.
Kecamatan Mentaya Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur. SDN 1 Tumbang
Sapiri ini didirikan pada tanggal 03/12/1985. Selama tahun pelajaran 2021 /
2022 ini, SDN 1 Tumbang Sapiri dipimpin oleh seorang kepala Sekolah
yang Bernama : Bpk. Suwadie, A.Ma.Pd. dengan jumlah guru sebanyak 10
orang

40
41

Gambar 4.1: Peneliti Bersama Teman Sejawat Didepan Papan Nama


SDN 1 Tumbang Sapiri. Kecamatan Mentaya Hulu

SDN 1 Tumbang Sapiri ini terletak di area perkampungan yang


dijadikan tempat untuk memelihara wallet, bahkan dibelakang sekolah
inipun terdapat sebuah tempat memelihara wallet milik warga setempat.
Banyak warga sekitar yang memelihara wallet ini, namun itu bukanlah
tempat mereka sendiri, mereka dibayar oleh pemilik walet untuk menjaga
dan memelihara kandang – kandang walet tersebut. Adanya kandang atau
rumah wallet tersebut mengakibatkan suara bising, tak jarang banyak siswa
yang lebih memilih orang tuanya untuk membersihkan kendang wallet
daripada bersekolah. Hal inilah yang menyebabkan jumlah siswa di sekolah
ini sedikit. Dengan perekonomian yang pas – pasan, kesadaran orang tua
siswa untuk menyekolahkan anak2nya sangatlah kecil.
2. Deskripsi Pra Siklus
Dalam pembelajaran prasiklus mata pelajaran Bahasa Indonesia
materi Menulis Huruf Tegak Bersambung kelas II semester 2 di SD Negeri
1 Tumbang Sapiri Kecamatan Mentaya Hulu, Tahun pelajaran 2021/2022
dilaksanakan pada tanggal 14 April 2022 dimana prestasi belajar siswa

41
42

masih sangat rendah. Pada pembelajaran prasiklus ini, guru mengajar


sesuai rencana namun tidak menggunakan metode yang tepat dalam
pembelajaran, padahal anak -anak pada era sekarang ini, sangat minim
sekali mengenai pengetahuannya terhadap penulisan huruf tegak
bersambung ini, siswa Kelas II yang tergolong masih berusia dini, masih
banyak yang mengalami kesulitan dalam menulis dan membaca. Sehingga
menulis huruf tegak bersambung ini akan lebih terasa susah untuk mereka
lakukan.
3. Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 20 April 2022 pada
siswa Kelas II dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi Menulis Huruf
Tegak Bersambung SDN 1 Tumbang Sapiri. Pada Siklus I ini, pelaksanaan
observasi dibantu oleh supervisor 1 dan penilai I dalam hal ini adalah
teman sejawat, yang mengamati jalannya proses perbaikan pembelajaran.
Pada siklus I ini, guru melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya, guru
memulai pembelajaran dengan do’a Bersama dipimpin oleh seorang siswa
yang ditunjuk sesuai tanggal pembelajaran pada hari itu, kemudian guru
mengabsen dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Gambar 4.2 : Kegiatan Awal Siklus I

42
43

Dalam kegiatan awal pembelajaran pada siklus I ini, apersepsi


sudah dilakukan dengan baik, dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah dibuat, guru juga memberikan motivasi dengan
menanyakan kabar siswa serta edikit bercerita tentang hal yang
menyangkut pembelajaran yang akan dibahas pada hari itu.

Gambar 4.3: Kegiatan Inti Siklus I


Pada kegiatan inti pada siklus I ini, guru menjelaskan mengenai
materi menulis huruf tegak bersambung, Guru terlebih dahulu dapat
memberi tugas kepada siswa untuk menulis huruf cetak. Kemudian
memberi tugas kepada siswa dengan merangkai titik - titik yang nantinya
apabila disambungkan akan membentuk abjad huruf tegak bersambung.
Belajar menciplak huruf tegak bersambung secara perhuruf. Dalam hal ini
guru menyediakan huruf tegak bersambung secara lepas baik untuk huruf
yg besar maupun kecil yang sudah tertulis pada kertas. Kemudian siswa
diminta menjiplak tulisan tersebut dengan menaruh kertas lain di atas
kertas yang sudah ada tulisan huruf tadi.kemudian siswa diajarkan menulis
dengan menggunakan buku halus, dengan menjelaskan ketentuan
perbandingan tinggi rendahnya huruf, kemudian mulai menulis dari huruf
kecil. Mengenalkan bentuk baris-baris serta cara menulis dengan dimulai
dari tepi bawah baris ke-3, Menulis dengan huruf besar dimulai juga dari
tepi bawah baris ke-3. Huruf besar ada dua tipe yaitu tingginya 3 baris dan

43
44

5 baris. Semua huruf besar mempunyai tinggi 3 baris (area tulis dari baris
ke-1 sampai baris ke-3), kecuali pada huruf G dan J memiliki tinggi 5 baris.
(area menulisnya dari baris ke-1 sampai baris ke-5). Ulangi secara terus
menerus sampai hafal. Jika sudah mahir menulis per huruf, bisa
dilanjutkan dengan menulis kata, kemudian kalimat sederhana.

Gambar 4.4: Kegiatan Penutup Siklus I


Sebelum melakukan kegiatan penutup, guru melakukan
pembahasan serta tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa, kemudian guru memberikan tugas kepada siswa sebelum mengakhiri
pembelajaran, menyanyikan lagu daerah masing – masing atau bisa diganti
dengan lagu nasional untuk memupuk rasa nasionalisme, berdo’a dan
mengucapkan salam penutup.

Gambar 4.5. Kegiatan Menganalisis Video Simulasi Pembelajaran


Siklus I

44
45

Hasil Refleksi Simulasi Pembelajaran Siklus I


Tahap refleksi pada Siklus I ini diperoleh dari hasil pengamatan
atau observasi yang dilakukan pada video simulasi pembelajaran Siklus I
oleh observer yaitu teman sejawat. Perbaikan pada Siklus ini didasarkan
pada kegagalan yang terjadi pada Prasiklus.
1) Keberhasilan
a. Pada Siklus I ini, guru melaksanakan sesuai dengan rencana
pembelajaran.
b. Pada kegiatan inti, guru menggunakan metode drill yakni metode
berulang agar siswa lebih paham mengenai cara menulis huruf tegak
bersambung
c. Terjadi peningkatan hasil belajar, meski pembelajaran masih kurang
efektif.

2) Kegagalan
Guru belum memberikan reward berupa pujian, sehingga siswa masih
banyak yang belum bersemangat dan terkesan ogah – ogahan dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
4. Deskripsi Siklus II
Perbaikan pembelajaraan siklus II dilaksanakan pada hari
Rabu,Tanggal 04 Mei 2022 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi
menulis huruf tegak bersambung pada siswa Kelas II SD Negeri 1
Tumbang Sapiri, Kecamatan Mentaya Hulu. Hasil obsrvasi yang dilakukan
pada siklus II ini merupakan perbaikan dari kegagalan pada Siklus I

45
46

Gambar 4.6 : Kegiatan Awal Pembelajaran Siklus 2


Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru menanyakan
kehadiran, kemudian berdo’a dan selanjutnya guru menyampaikan tujuan
serta kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Melakukan kegiatan
apersepsi atau tanya jawab yang berkaitan dengan materi yang
dihubungkan dengan kehidupan sehari – hari. Guru juga sudah
melemparkan pertanyaan – pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang
akan disampaikan, murid telah terfokus pada pembelajaran yang diberikan
oleh guru. Murid aktif dalam kegiatan tanya jawab diawal pembelajaran.
Kemudian guru melanjutkan pembelajaran dan mulai memasuki ke tahapan
kegiatan selanjutnya yakni kegiatan inti.

Gambar 4.7 : Kegiatan Inti Pembelajaran Siklus 2


Pada kegiatan inti di Siklus II ini, guru menjelaskan materi dengan
cara mengulang kemballi petunjuk – petunjuk yang telah diberikan oleh

46
47

guru pada proses perbaikan pembelajaran Siklus I, namun kali ini guru
memberikan reward kepada siswa untuk membangkitkan semangat siswa
dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru

Gambar 4.8 : Kegiatan menganalisis video Siklus 2


Hasil Refleksi Siklus II
Setelah melaksnakan kegiatan siklus I, dan kemudian melaksanakan
perbaikan Kembali pada Siklus II ini adalah bentuk dari penyelesaian
masalah yang dialami pada Siklus I
1) Keberhasilan
a) Pada kegiatan pendahuluan, guru sudah melakukan apersepsi, dan
pembelajaran diawal diikuti dengan sangat bersemangat
b) Metode yang digunakan mampu membuat siswa hapal dan paham
mengenai penulisan huruf tegak bersambung yang baikm dan benar.
c) Hasil yang diperoleh siswa lebih optimal, dan siswa lebih
bersemangat mengerjakan tugas menulis indah dari guru
2)Kegagalan
Tidak ada kegagalan yang terjadi pada siklus II ini, semua
kegagalan yang terjadi pada Siklus I telah terselesaikan dengan
perolehan hasil yang optimal oleh siswa, hal ini dapat diketahui setelah
dilakukan observasi dan refleksi pada video simulasi Siklus II, namun
hal ini tak boleh lantas membuat guru merasa puas dengan perolehan

47
48

yang didapatnya, beberapa hal yang perlu ditingkatkan Kembali disetiap


pembelajaran yang diberikan guru antara lain :
a) Disetiap awal pembelajaran, guru diharapkan mampu memotivasi
serta memberikan apersepsi dan mengajarkan cara untuk berdisiplin
kepada siswa, agar siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran
dengan baik dan terbiasa untuk berdisiplin sehingga nantinya dapat
membentuk karakter siswa
b) Meski anak kelas II masih terhitung belum siap dan seringkali
mengalami kesulitan membaca yang mereka alami, namun
kemandirian harus tetap diajarkan agar mereka terbiasa dengan
pembelajaran diKelas.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Sebelum Perbaikan Pembelajaran (Prasiklus)
Pada pembelajaran awal atau prasiklus, peneliti menggunakan hasil
awal yang diperoleh dari prestasi belajar siswa, Sebagian besar siswa
memperoleh hasil belajar dibawah KKM sehingga pada pembelajaran
prasiklus ini dianggap gagal. Dengan kondisi seperti ini, pembelajaran Bahasa
Indonesia khususnya pada materi Menulis Huruf Tegak Bersambung hasilnya
tidak memuaskan. Setelah peneliti merefleksi diri, maka diketahuilah bahwa
penyebab kegagalan ini adalah karena beberapa hal dibawah ini, yakni :
a. Belum digunakannya metode yang tepat, serta media pun tidak mendukung
metode tersebut
b. Penggunaan metode kurang variatif dan tidak sesuai dengan materi
pembelajaran
c. Siswa kurang aktif dan prestasi belajar siswa masih rendah. Sehingga
perbaikan pembelajaran harus dilakukan
Setelah mengetahui penyebab kegagalan yang terjadi pada awal
pembelajaran (Prasiklus) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi
Menulis Huruf Tegak Bersambung Pada kelas II Tahun pelajaran 2021/2022

48
49

di SD Negeri 1 Tumbang Sapiri, kecamatan Mentaya Hulu, maka peneliti


melakukan pelaksanaan perbaikan pembelajaran ketahap selanjutnya yakni
siklus I.
2. Siklus I
Setelah merefleksikan diri pada pembelajaran awal (prasiklus) Peneliti
dan supervisor serta penilai I melakukan observasi menggunakan lembar
observasi terlampir untuk menganalisa kekurangan apa yang masih terjadi
pada Siklus II ini, dan berdasarkan hasil diskusi tersebut, diketahui bahwa
pada Siklus II ini, pretasi belajar siswa sudah mengalmi peningkatan yang
signifikan karena digunakannya metode drill tersebut, namun demikian
pembelajaran masih kurang efektif karena beberapa siswa masih tidak mampu
mengikuti perintah guru saat harus menuliskan beberapa kalimat
menggunakan huruf tegak bersambung. Metode yang bervariasi sudah
digunakan oleh guru, karena siswa sudah diikutsertakan dalam proses
pembelajaran. Interaksi yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan
siswa juga sudah terjadi.

3. Siklus II
Hasil refleksi pada siklus II merupakan hasil perbaikan dari
kekurangan atau kegagalan yang dialami pada siklus I, yakni kurang
efektifnya pembelajaran dikarenakan kurang semangatnya, namun hal ini
juga dapat teratasi dengan baik karena digunakannya metode yang bervariasi
sehingga membuat siswa mengikuti pembelajaran dengan baik

49
50

50
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Pelaksanakan perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui
perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II dalam Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia materi Menulis Huruf Tegak Bersambung pada Kelas II Tahun
pelajaran 2021/2022 di SD Negeri 1 Baamang Tengah, kecamatan Baamang,
Kabupaten Kotawaringin Timur, dapat disimpulkan bahwa : Dengan
menggunakan metode tepat yakni metode drill dan dengan bantuan media buku
tegak bersambung dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Saran dan Tindak Lanjut


Analisis data, observasi serta refleksi yang dilakukan oleh guru Bersama
teman sejawat selaku penilai I serta supervisor dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Siklus I dan Siklus II menambah pengetahuan guru mengenai hal
apa saja yang perlu dilakukan pada saat pembelajaran, meski hal ini bukanlah
suatu hal yang wajib guru lakukan karena berbeda orang, maka berbeda cara dan
pemikirannya dalam menghadapi kendala atau kegagalan yang ditemukan dalam
pembelajaran, namun saran yang disampaikan ini diharapkan dapat menjadi
pertimbangan serta acuan bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
pada kelas yang menjadi tanggungjawabnya, beberapa hal tersebut adalah :
1. Lakukan setiap tahapan dalam RPP sesuai denga nisi RPP yang kita buat.
2. Media dan metode yang tepat harus digunakan guru dalam setiap proses
pembelajaran, dua hal ini merupakan senjata penting dalam penentuan
keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, hal ini juga akan
berpengaruh akan keberhasilan prestasi siswa dalam pembelajaran.
3. Interaksi yang baik antara guru dengan guru dan siswa dengan siswa akan
menumbuhkan rasa tanggungjawab, toleransi dan Kerjasama yang baik.

50
51

Sehingga hal inipun akan memberikan dampak yang baik bagi


perkembangan siswa
4 Seorang guru harus lebih kreatif dalam memilih media dan metode yang
sesuai dengan materi yang akan disampaikan
5. Analisislah setiap kekurangan yang terjadi dalam pembelajaran yang
diberikan, hal ini dilakukan demi kelancaran pembelajaran yang diberikan
6. Tindak lanjut yang diharapkan dengan adanya laporan penelitian ini adalah
laporan ini dapat dijadikan bahan kajian serta pembelajaran bagi rekan –
rekan pendidik baik itu wali kelas maupun guru mata pelajaran dengan
harapan untuk meningkatkan pengetahuan serta pengalaman dalam
menghadapi masalah yang dialami selama proses pembelajaran yang dapat
dibagikan melalui forum KKG maupun forum – forum yang lain.

51
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir Munsyi, dkk., Pedoman Mengajar (Bimbingan Praktis untuk Calon
Guru), Surabaya: Al-ikhlas, 1991
Abdul Majid. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Abu Bakar, Muhammad. (1981). Pedoman Pendidikan dan Pengajaran. Surabaya:
Usaha Nasional.
Alimuddin. (2013). Jurnal Pendidikan ,Penilaian dalam Kurikulum 2013. (Makassar:
Jurusan Matematika FMIPA UNM, 2014), Vol. 1 No. 1.
Alipandie Imansyah.(1995). Didaktik Metodik Pendidikan Umum Surabaya: Usaha
Nasional.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta
Armai, Arief. (2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta :
Intermasa.
Arwafe. (2015). Fungsi prestasi belajar. Dalam https://arwave.blogspot.co.id/
2015 /10/fungsi-prestasi-belajar.html. Diakses pada tanggal 20 Mei 2022
Baharuddin. (2007) Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Ar-ruzz Media.
Dalyono. M..(2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah Syaiful Bahri dan Azwan Zain. (2013) . Strategi Belajar Mengajar. Jakarta
: PT Rineka Cipta.
Djiwandono, Soenardi. M. (2008).Tes Bahasa (Pegangan Bagi Pengajar Bahasa).
Jakarta : PT.Indeks
Gebhardt dan Dawn Rodrigues. (1989), The Cambridge Encyclopedia of Language.
Cambridge: Cambridge University Press.
Henry Guntur Tarigan, (2005). Berbahasa Sebagai suatu Ketrampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa
Ibid,... hal.130

52
Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE
Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT.Rineka Cipta.
Sudjana Nana.(2005). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sugihartono, dkk. (2007) . Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Suryabrata Sumadi. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung;
Angkasa
Winarno, Surakhmad. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, dan
Teknik. Bandung: Tarsito

53
Lampiran 1
SURAT KESEDIAAN SUPERVISOR 2 DALAM PENYELENGGARAAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

Kepada
Kepala UPBJJ Palangkaraya
Di : Tempat
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : RAHMAH SAFITRI, S.Pd
NIPPPK : 199009212019032005
Tempat Mengajar : SDN 1 TUMBANG SAPIRI
Alamat Sekolah :Jl.Tumbang Sapiri. Kecamatan Mentaya
Hulu
Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam
perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas :
Nama : HERDAWATI
NIM : 837063473
Program Studi : PGSD
Tempat Mengajar : SDN 1 TUMBANG SAPIRI
Alamat Sekolah : Jl. Tumbang Sapiri Kec. Mentaya Hulu
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya

Sampit, 15 Mei 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Supervisor 2,

SUWADIE, A.Ma.Pd RAHMAH SAFITRI, S.Pd


NIP : 196804081990071003 NIP : 199009212019032005

54
Lampiran 2
LEMBAR REFLEKSI SIMULASI PERBAIKAN PEMBELAJARAN PADA
PKP

Lembar refleksi simulasi perbaikan ini untuk memperjelas isi refleksi dari
setiap bagian proses perbaikan pada Siklus I dan Siklus II ini, Keseluruhan proses ini
dilakukan untuk memperbaiki prestasi siswa yang rendah dalam Mata pelajaran
Bahasa Indonesia Materi Menulis Huruf Tegak Bersambung, dimana hal tersebut
menandakan bahwa pembelajaran yang dilakukan dianggap tidak berhasil. Banyak
siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Dari hasil yang ditemukan pada
prasiklus tersebut, maka dilakukanlah perbaikan pada Siklus I, yang mana pada
Siklus I ini dilakukan perbaikan dengan menggunakan metode dan media yang tepat
pada materi Menulis Huruf Tegak Brsambung, sehingga Siklus I merupakan proses
perbaikan dari prasiklus. Pada Siklus I ini masih ada kekurangan yang terjadi, yakni
kurangnya motivasi atau reward yang diberikan oleh guru pada awal pembelajaran,
serta masih ada beberapa siswa yang kurang bisa menulis huruf tegak bersambung
karena tidak memiliki buku tegak bersambung. Dikarenakan adanya kekurangan yang
terjadi pada Siklus I tersebut, maka dilaksanakanlah Siklus II untuk memperbaiki hal
tersebut, pada Siklus II, reward telah diberikan. Berikut lebih jelasnya mengenai
Prasiklus, Siklus I dan Siklus II :
1. a. Kelemahan yang terjadi pada prasiklus adalah prestasi belajar siswa yang masih
rendah, yakni berada dibawah KKM, hal ini disebabkan karena kurangnya
pemahaman siswa mengenai materi penulisan huruf tegak bersambung karena
penggunaan metode yang kurang tepat.
b. Kelemahan yang terjadi pada Siklus I Kurangnya motivasi siswa karena tidak
adanya reward yang diberikan oleh guru
c. Kelemahan yang terjadi pada Siklus II : Tidak ada kelemahan yang terjadi pada
Siklus II, karena Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki kelemahan yang
terjadi pada Siklus I

55
2. Hal unik yang berlangsung dalam pembelajaran adalah berbagai hasil siswa dalam
penulisan huruf tegak bersambung yang beraneka ragam, ada yang berbentuk bulat
– bulat dan lain sebagainya. Siswa pun merasa lucu dengan hasil yang mereka
buat, dan pada saat mereka berhasil menulis dengan benar, mereka kegirangan luar
biasa.

3. Dalam proses penelitian yang dilakukan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia


materi Menulis Huruf Tegak Bersambung, upaya yang dilakukan adalah dengan
memberikan apersepsi diawal pembelajaran dan seharusnya menggunakan metode
yang bervariasi yang disesuikan dengan penggunaan media yang telah dibuat
dengan lebih menarik dan menyenangkan. Untuk kedepannya, upaya yang dapat
dilakukan agar tidak terjadi menurunnya prestasi belajar siswa adalah sebagai
berikut :
a. Membuat RPP sebelum melaksanakan pembelajaran sesuai dengan materi yang
akan disampaikan;
b. Menganalisa materi yang akan disampaikan, apakah akan mudah untuk
disampaikan kepada siswa ataukah tidak, kemudian juga memperkirakan media
apa yang cocok digunakan pada materi tersebut dengan penggunaan metode
yang disesuaikan dengan media yang telah dipilih
c. Perkiraan waktu yang dapat digunakan untuk media serta metode yang telah
dipilih, akankah efisien ataukah tidak;
d. Saat satu media digunakan dan gagal untuk memperbaiki kegagalan dalam
pembelajaran, janganlah berhenti untuk mencoba metode lain, informasi dapat
guru dapatkan melalui seseorang yang lebih berpengalaman dibidangnya, selain
itu guru juga dapat mencari informasi melalui sosial media, maupun dengan
bertukar pikiran dengan teman sejawat maupun menanyakan kepada siswa, apa
yang mereka inginkan dalam pembelajaran, dan melihat reaksi siswa saat
pembelajaran berlangsung.

56
Lampiran 3
RPP PRASIKLUS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 1 Tumbang Sapiri


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Tema 6 Merawat Hewan dan Tumbuhan
Kelas/Semester : II / II
AlokasiWaktu : 2 x 35 menit

A. Standar kompetensi :
8. Menulis permukaan dengan huruf tegak bersambung melalui kegiatan dikte
dan menyalin.
B. Kompetensi Dasar :
8.1 Menulis kalimat sederhana yang didektekan guru dengan huruf tegak
bersambung.
C. Indikator :
1. Menyalin kalimat yang terdiri 4 atau 5 kata dengan huruf tegak sambung.
2. Menulis kalimat yang didektekan guru dengan huruf tegak bersambung
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui model dan penjelasan singkat siswa dapat menyalin kalimat yang
terdiri 4 atau 5 kata dengan huruf tegak bersambung.
2. Melalui penugasan siswa dapat menulis kalimat yang didektekan guru
dengan huruf tegak bersambung.
E. Materi Ajar
- Menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung
- Melengkapi kalimat
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab

57
3. Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan.
- Guru mengucapkan salam
- Berdo’a
- Menyanyikan lagu nasional
- Melakukan apersepsi
2. Kegiatan Inti
- Guru menyajikan 4 kalimat dengan tegak bersambung dan memberi
penjelasan singkat tentang cara menulis tegak bersambung.
- Siswa menyalin tulisan guru berupa 4 kalimat dengan huruf tegak
bersambung.
- Guru memberi penjelasan singkat tentang dekte, dilanjutkan tugas untuk
menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung yang didektekan guru.
- Tanya jawab tentang cara melengkapi kalimat dengan kata yang tepat,
dilanjutkan dengan latihan melengkapi kalimat dengan kata yang tepat.
3. Kegiatan Penutup
Guru menarik suatu kesimpulan tentang :
- Cara menulis tegak bersambung
- Dekte
E. Penilaian
1. Penilaian kinerja
Dilakukan guru dalam mengamati siswa untuk menulis tegak bersambung
yang didektekan guru.

58
F. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/Media : Model tulisan tegak bersambung
2. Sumber belajar : Buku Bahasa Indonesia Kelas II

Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 1 Tumbang Sapiri Guru Wali Kelas II

SUWADIE, A.Ma.Pd HERDAWATI


NIP : 196804081990071003 NIM : 837063473

59
RPP SIKLUS 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 1 Tumbang Sapiri


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Tema 6 Merawat Hewan dan Tumbuhan
Kelas/Semester : II / II
AlokasiWaktu : 2 x 35 menit

A. Standar kompetensi :
8. Menulis permukaan dengan huruf tegak bersambung melalui kegiatan dikte
dan menyalin.
B. Kompetensi Dasar :
8.1 Menulis kalimat sederhana yang didektekan guru dengan huruf tegak
bersambung.
C. Indikator :
1. Menyalin kalimat yang terdiri 4 atau 5 kata dengan huruf tegak sambung.
2. Menulis kalimat yang didektekan guru dengan huruf tegak bersambung
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui model dan penjelasan singkat siswa dapat menyalin kalimat yang
terdiri 4 atau 5 kata dengan huruf tegak bersambung.
2. Melalui penugasan siswa dapat menulis kalimat yang didektekan guru
dengan huruf tegak bersambung.
E. Materi Ajar
- Menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung
- Melengkapi kalimat
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan

60
4. Metode drill
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pembuka
- Apersepsi (kegiatan tanya jawab)
- Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
(nasionalis)
- Pembiasaan membaca / menulis / mendengarkan / berbicara selama 10
menit (literasi).
2. Kegiatan Inti
- Pastikan terlebih dahulu siswa menguasai huruf cetak. Guru terlebih dahulu
dapat memberi tugas kepada siswa untuk menulis huruf cetak.
- Untuk mengenalkan huruf tegak bersambung, guru dapat memberi tugas
kepada siswa dengan merangkai titik - titik yang nantinya apabila
disambungkan akan membentuk abjad huruf tegak bersambung.
- Belajar menciplak huruf tegak bersambung secara perhuruf. Dalam hal ini
guru menyediakan huruf tegak bersambung secara lepas baik untuk huruf
yg besar maupun kecil yang sudah tertulis pada kertas. Kemudian siswa
diminta menjiplak tulisan tersebut dengan menaruh kertas lain di atas
kertas yang sudah ada tulisan huruf tadi.
- Belajar menulis dengan menggunakan buku halus serta guru harus
menjelaskan ketentuan perbandingan tinggi huruf. Langkah – langkah
menulis dengan media buku halus: Mulai menulis dari huruf kecil.
Mengenalkan bentuk baris-baris serta cara menulis dengan dimulai dari
tepi bawah baris ke-3; Sebelum menulis siswa harus bisa membedakan
huruf mana yang memiliki jambul atau ekor atau tidak memiliki kedua -
duanya. Huruf berjambul ada 2 yaitu jambul yang penuh dan setengah.
Jambul penuh seperti : b, h, k, l dan jambul setengah seperti d, t. Huruf
berekor ada 2 yaitu ekor yang penuh dan setengah. Ekor penuh seperti g, j,
y dan ekor setengah seperti p, q. Ada huruf yang tidak memiliki jambul dan

61
ekor seperti:a, c, e, i, m, n, o, r, u, v, w, x, z. Dan huruf yang memiliki ekor
dan jambul seperti f: Menulis dengan huruf besar. Menulis dengan huruf
besar dimulai juga dari tepi bawah baris ke-3. Huruf besar ada dua tipe
yaitu tingginya 3 baris dan 5 baris. Semua huruf besar mempunyai tinggi 3
baris (area tulis dari baris ke-1 sampai baris ke-3), kecuali pada huruf G
dan J memiliki tinggi 5 baris. (area menulisnya dari baris ke-1 sampai baris
ke-5); Ulangi secara terus menerus sampai hafal. Metode ini disebut juga
dengan metode drill; Jika sudah mahir menulis per huruf, bisa dilanjutkan
dengan menulis kata, kemudian kalimat sederhana.
- Jika siswa sudah lancar menulis dengan buku halus, siswa dapat
menulisnya dibuku bergaris biasa.
- Siswa mengerjakan tugas berupa menulis beberapa kalimat dengan huruf
tegak bersambung
3. Kegiatan Penutup
- Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme,
persatuan, dan toleransi.
- Salam dan do’a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.-
E. Penilaian kinerja
Dilakukan guru dalam mengamati siswa untuk menulis tegak bersambung
yang didektekan guru.

62
F. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/Media : Model tulisan tegak bersambung
2. Sumber belajar : Buku Bahasa Indonesia Kelas II

Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 1 Tumbang Sapiri Guru Wali Kelas II

SUWADIE, A.Ma.Pd HERDAWATI


NIP : 196804081990071003 NIM : 837063473

63
RPP SIKLUS 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 1 Tumbang Sapiri


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi : Tema 6 Merawat Hewan dan Tumbuhan
Kelas/Semester : II / II
AlokasiWaktu : 2 x 35 menit

A. Standar kompetensi :
8. Menulis permukaan dengan huruf tegak bersambung melalui kegiatan dikte
dan menyalin.
B. Kompetensi Dasar :
8.1 Menulis kalimat sederhana yang didektekan guru dengan huruf tegak
bersambung.
C. Indikator :
1. Menyalin kalimat yang terdiri 4 atau 5 kata dengan huruf tegak sambung.
2. Menulis kalimat yang didektekan guru dengan huruf tegak bersambung
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui model dan penjelasan singkat siswa dapat menyalin kalimat yang
terdiri 4 atau 5 kata dengan huruf tegak bersambung.
2. Melalui penugasan siswa dapat menulis kalimat yang didektekan guru
dengan huruf tegak bersambung.
E. Materi Ajar
- Menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung
- Melengkapi kalimat
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan

64
4. Metode drill
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pembuka
- Apersepsi (kegiatan tanya jawab)
- Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
(nasionalis)
- Pembiasaan membaca / menulis / mendengarkan / berbicara selama 10
menit (literasi).
2. Kegiatan Inti
- Pastikan terlebih dahulu siswa menguasai huruf cetak. Guru terlebih dahulu
dapat memberi tugas kepada siswa untuk menulis huruf cetak.
- Untuk mengenalkan huruf tegak bersambung, guru dapat memberi tugas
kepada siswa dengan merangkai titik - titik yang nantinya apabila
disambungkan akan membentuk abjad huruf tegak bersambung.
- Belajar menciplak huruf tegak bersambung secara perhuruf. Dalam hal ini
guru menyediakan huruf tegak bersambung secara lepas baik untuk huruf
yg besar maupun kecil yang sudah tertulis pada kertas. Kemudian siswa
diminta menjiplak tulisan tersebut dengan menaruh kertas lain di atas
kertas yang sudah ada tulisan huruf tadi.
- Belajar menulis dengan menggunakan buku halus serta guru harus
menjelaskan ketentuan perbandingan tinggi huruf. Langkah – langkah
menulis dengan media buku halus: Mulai menulis dari huruf kecil.
Mengenalkan bentuk baris-baris serta cara menulis dengan dimulai dari
tepi bawah baris ke-3; Sebelum menulis siswa harus bisa membedakan
huruf mana yang memiliki jambul atau ekor atau tidak memiliki kedua -
duanya. Huruf berjambul ada 2 yaitu jambul yang penuh dan setengah.
Jambul penuh seperti : b, h, k, l dan jambul setengah seperti d, t. Huruf
berekor ada 2 yaitu ekor yang penuh dan setengah. Ekor penuh seperti g, j,
y dan ekor setengah seperti p, q. Ada huruf yang tidak memiliki jambul dan

65
ekor seperti:a, c, e, i, m, n, o, r, u, v, w, x, z. Dan huruf yang memiliki ekor
dan jambul seperti f: Menulis dengan huruf besar. Menulis dengan huruf
besar dimulai juga dari tepi bawah baris ke-3. Huruf besar ada dua tipe
yaitu tingginya 3 baris dan 5 baris. Semua huruf besar mempunyai tinggi 3
baris (area tulis dari baris ke-1 sampai baris ke-3), kecuali pada huruf G
dan J memiliki tinggi 5 baris. (area menulisnya dari baris ke-1 sampai baris
ke-5); Ulangi secara terus menerus sampai hafal. Metode ini disebut juga
dengan metode drill; Jika sudah mahir menulis per huruf, bisa dilanjutkan
dengan menulis kata, kemudian kalimat sederhana.
- Jika siswa sudah lancar menulis dengan buku halus, siswa dapat
menulisnya dibuku bergaris biasa.
- Siswa mengerjakan tugas berupa menulis beberapa kalimat dengan huruf
tegak bersambung
- Memberikan reward agar siswa bersemangat untuk mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru
3. Kegiatan Penutup
- Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme,
persatuan, dan toleransi.
- Salam dan do’a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.-
E. Penilaian kinerja
Dilakukan guru dalam mengamati siswa untuk menulis tegak bersambung
yang didektekan guru.

66
F. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/Media : Model tulisan tegak bersambung
2. Sumber belajar : Buku Bahasa Indonesia Kelas II

Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 1 Tumbang Sapiri Guru Wali Kelas II

SUWADIE, A.Ma.Pd HERDAWATI


NIP : 196804081990071003 NIM : 837063473

67
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI SIKLUS I PKP

NAMA MAHASISWA : HERDAWATI


NIM : 837063473
MATAPELAJARAN/TEMA : Bahasa Indonesia / Tema 4
KELOMPOK/KELAS : II (Dua)
TUJUAN PEMBELAJARAN :
MENGACU PADA RPPH/RPP KE : 1 (Satu)
TEMPAT MAHASISWA MENGAJAR : SDN 1 Tumbang Sapiri
TEMPAT BEKERJA PENDAMPING : SDN 1 Tumbang Sapiri
UPBJJ-UT : Palangkaraya
KESESUAIAN DENGAN
ASPEK YANG DIAMATI RPP* SARAN/HASIL
DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI TIDAK
SESUAI

A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL

1. Memotivasi √ 1. Guru sudah memberi


motivasi kepada siswa.
2. Memberi acuan √
2. Guru sudah
3. Melakukan apersepsi √ menyampaikan tujuan
pembelajran tetapi masih
belum terfokus.
3. Guru sudah melakukan
apersepsi.

68
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI

1. Penjelasan konsep/ materi/ √ 1. Guru sudah memberikan


contoh/ ilustrasi contoh materi pelajaran.
2. Guru belum memberikan
2. Pemberian penguatan √ penguatan kepada siswa.
3. Guru belum melakukan
3. Penggunaan media √
umpan balik
4. Pemberian tugas/Latihan √

5. Umpan balik √

C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN PENUTUP


1. Meringkas/Merangkum √ 1. Guru sudah memberi
materi untuk dirangkum.
2. Evaluasi √
2. Guru sudah mengadakan
3. Pemberian tugas √ evaluasi tapi belum
sempurna.
3. Guru belum memberikan
tugas.

KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN / HASIL
DIAMATI TIDAK DISKUSI / REFLEKSI
PANTAS PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √ Dalam berpakaian guru
sudah terlihat rapi.
2. Alas kaki yang digunakan √ Guru sudah menggunakan
alas kaki dengan sopan.

69
3. Ekspresi / mimik wajah √ Ekspresi muka, guru terlihat
santai dan ekpresif.

KEPANTASAN SARAN/ HASIL


PANTAS TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
4. Sikap/gerak tubuh saat √ Guru sudah bersikap baik.
berdiri
5. Bahasa yang digunakan √ Guru sudah menggunakan
Bahasa yang baik.

Sampit, 27 April 2022


Pendamping, Mahasiswa

RAHMAH SAFITRI, S.Pd HERDAWATI


NIP. 199009212019032005 NIM.837063473

LEMBAR OBSERVASI SIMULASI SIKLUS II PKP

NAMA MAHASISWA : HERDAWATI


NIM : 837063473
MATAPELAJARAN/TEMA : Bahasa Indonesia / Tema 6
KELOMPOK/KELAS : II (Dua)

70
TUJUAN PEMBELAJARAN :
MENGACU PADA RPPH/RPP KE : 2 (Dua)
TEMPAT MAHASISWA MENGAJAR : SDN 1 Tumbang Sapiri
TEMPAT BEKERJA PENDAMPING : SDN 1 Tumbang Sapiri
UPBJJ-UT : Palangkaraya
KESESUAIAN DENGAN
ASPEK YANG DIAMATI RPP* SARAN/HASIL
DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI TIDAK
SESUAI

A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL

1. Memotivasi √ 4. Guru sudah memberi


motivasi kepada siswa.
2. Memberi acuan √
5. Guru sudah
3. Melakukan apersepsi √ menyampaikan tujuan
pembelajran tetapi masih
belum terfokus.
6. Guru sudah melakukan
apersepsi.

B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI

1. Penjelasan konsep/ materi/ √ 4. Guru sudah memberikan


contoh/ ilustrasi contoh materi pelajaran.
5. Guru sudah memberikan
2. Pemberian penguatan √ penguatan kepada siswa.

71
3. Penggunaan media √ 6. Guru sudah mengguna-
kan media secara optimal.
4. Pemberian tugas/latihan √

5. Umpan balik √

C. KEGIATAN PENUTUP C. KEGIATAN PENUTUP


1. Meringkas/Merangkum √ 4. Guru sudah memberi
materi untuk dirangkum.
2. Evaluasi √
5. Guru sudah mengadakan
3. Pemberian tugas √ evaluasi tapi belum
sempurna.
6. Guru belum memberikan
tugas.

KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN / HASIL
DIAMATI TIDAK DISKUSI / REFLEKSI
PANTAS PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √ Dalam berpakaian guru
sudah terlihat rapi.
2. Alas kaki yang digunakan √ Guru sudah menggunakan
alas kaki dengan sopan.
3. Ekspresi / mimik wajah √ Ekspresi muka, guru terlihat
santai dan ekpresif.

KEPANTASAN SARAN/ HASIL


PANTAS TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
4. Sikap/gerak tubuh saat √ Guru sudah bersikap baik.
berdiri
5. Bahasa yang digunakan √ Guru sudah menggunakan
Bahasa yang baik.

72
Sampit, 11 Mei 2022

Pendamping, Mahasiswa

RAHMAH SAFITRI, S.Pd HERDAWATI


NIP. 199009212019032005 NIM.837063473

Lampiran 5
JURNAL BIMBINGAN PKP 2022

Nama mahasiswa : HERDAWATI


NIM : 837063473
Tempat Mengajar : SDN 1 Tumbang Sapiri

73
Judul Pembelajaran : Bahasa Indonesia Menulis Huruf Tegak Bersambung

NO Hari / Kegiatan Hasil Tindak Bukti


Tanggal pembelajaran Komentar Lanjut pembimbingan
1. 15/05/22 Konsultasi BAB Sistematika Menyesuaikan
1 – 3 dan penyusunan susunan
sistematika PKP ada pada laporan seperti
penyusunan modul pada modul
laporan

2. 29/05/22 Konsultasi Laporan sudah Melengkapi


mengenai BAB bagus, laporan
4-5 lengkapi sesuai
petunjuk
dosen

3.

74
Lampiran 6
Alat Penilaian Simulasi PKP

NAMA MATA
: HERDAWATI : BAHASA INDONESIA 6
MAHASISWA PELAJARAN/TEMA
WAKTU
NIM : 837063473 :
(JAM)
TEMPAT : SDN 1 TUMBANG HARI, TANGGAL :

75
MENGAJAR SAPIRI
KELAS : II UPBJJ-UT : PALANGKARAYA

A. Alat Penilaian Simulasi PKP 1 (APS-PKP 1)-Lembar Penilaian Simulasi


Merencanakan Perbaikan Pembelajaran

Petunjuk: Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan
oleh guru / mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang
terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini.

No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan
Tujuan/ Indikator perbaikan pembelajaran
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema,
media
(alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar
3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran
4. Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran
5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat Penilaian
perbaikan pembelajaran
6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran
Rerata (jumlah skor dibagi 6)

B. Alat Penilaian Simulasi PKP 2 (APS-PKP 2)-Lembar Penilaian Simulasi


Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran

Petunjuk: Amatilah dengan cermat video pembelajaran. Pusatkanlah perhatian Anda


pada kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta dampaknya pada diri
siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian
berikut

No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar
2. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
3. Mengelola interaksi kelas
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap
positif siswa terhadap belajar
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan
Pembelajaran mata pelajaran
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar

76
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
Rerata (jumlah skor dibagi 7)

Penggabungan APS PKP1 + APS PKP2 = (1 x APS PKP1 + 2 x APS PKP2)/3 x


100/5

Mengetahui …………………………, ………..……. 20 …


Ka.UPBJJ-UT, Penilai,

………………………………….. …………………………………..
NIP. …………………………… NIP. ……………………………
No. HP. ……………………

Lampiran 7.

FORMAT REFLEKSI AWAL UNTUK MENEMUKAN MASALAH DALAM


PKP

No. Hari/ Identifikasi Masalah Penyebab Rencana Solusi


Tanggal

77
1. 14/04/2022 Siswa memperoleh Tidak - Membuat RPP
Hasil belajar rendah digunakannya perbaikan tiap
media yang tepat Siklus
dalam - Menggunakan
pembelajaran metode yang
sesuai dan
bervariasi
2. 30/04/2022 Masih ada siswa Guru tidak - Memberikan
yang kurang memberikan reward bik
semangat reward kepada berupa pujian
mengerjakan tugas siswa, sehingga maupun hadiah
yang diberikan siswa kurang kecil untuk
semangat dalam memotivasi
mengikuti dan siswa mengikuti
mengerjakan pembelajaran
tugas yang dengan
diberikan guru semangat
3. 14/05/2022 Tidak terjadi Siklus II merupakan Masalah pada
masalah dalam Tahap perbaikan Siklus I sudah
Siklus II ini yang dilakukan terselesaikan
untuk memperbaiki dengan baik pada
masalah yang Siklus II ini,
terjadi pada Siklus I sehingga tidak
perlu dilakukan
perbaikan pada
Siklus
selanjutnya
4. Dan
seterusnya

Masalah Penyebab Alasan pemilihan Rencana Solusi


yang dipilih masalah
Perolehan Tidak digunakannya Perkembangan Memilih metode yang
Hasil belajar metode yang tepat keterampilan siswa tepat untuk
siswa yang dalam akan dapat menyampaikan materi
masih rendah menyampaikan meningkat jika menulis huruf tegak
materi menulis huruf penulisan tegak bersambung, media
tegak bersambung bersambung ini buku tegak
pada Kelas II ini dapat dikuasai siswa, bersambung
akan banyak hal digunakan untuk
positif yang akan mendukung metode
diperoleh siswa jika drill yang digunakan
menguasai materi

78
ini.

Rumusan Masalah Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Apakah dengan menggunakan Metode Untuk Mengetahui peningkatan prestasi
drill pada Mata Pelajaran Bahasa belajar siswa kelas II SDN 1 Tumbang
Indonesia Materi menulis huruf tegak sapiri Kecamatan Mentaya Hulu dalam
bersambung dapat meningkatkan prestasi pembelajaran pembelajaran Bahasa
belajar siswa Kelas II pada SDN 1 Indonesia Materi menulis huruf tegak
Tumbang Sapiri Kecamatan Mentaya bersambung dengan menggunakan
Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur metode drill
tahun ajaran 2021/2022 ?

79
80
81
82
83
84
85
86
87
Daftar Pustaka

Akhadiah, Sabarti, dkk. (1991). Bahasa Indonesia I.


Jakarta:Depdikbud.
https://id.wikipedia.org/wiki/Membaca
Sadiman, Arief S dkk. 2006. Media Pendidikan Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Raja Grafindo.
Jakarta
http://journal.unirow.ac.id › article › download(Pengertian
Pohon Literasi)
Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran
Tematik. PT Prestasi Puastaka. Jakarta.
A.m. Sardiman, 2005.96, Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar,Jakarta: Rajawali
Sudjana,nana, 2010.22, Penilaian Hasil Belajar Mengajar,
(Cet.XV). Bandung: PT Ramaja Rosdakarya

Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta


Sumadi Suryabrata.(2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali
Press
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sugihartono et.al.(2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Press.

88

Anda mungkin juga menyukai