Disusun Oleh:
NAMA : HERDAWATI
NIM : 837063473
ii
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pemulang, Tangerang Selatan
15418
Telepon.012-7490941(Hunting)
Faximile :021-7490147(Bagian Umum), 012-7434290 (Sekretaris
|Rektor)
Laman:www.UT.ac.id
HERDAWATI
NIM : 837063473
iii
KATA PENGANTAR
iv
Saya juga menyadari, bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
demi penyempurnaannya kritik dan saran yang sifatnya membangun akan sangat saya
perlukan. Semoga laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaiku warahmatullah wabarakatuh.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………….. i
Lembar Pengesahan…………………………………………………………….. ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat……………………………………………… iii
Kata Pengantar …………………………………………………………………. iv
Daftar Isi………………………………………………………………………... vi
Daftar Tabel…………………………………………………………………….viii
Daftar Gambar………………………………………………………………….. ix
Daftar Lampiran………………………………………………………………… x
Abstrak…………………………………………………………………….......... xi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1
1. Identifikasi Masalah……………………………………………… 3
2. Analisis Masalah…………………………………………………. 3
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah…………………….. 3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran…………………………. 4
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………... 5
BAB II KAJIAN TEORI……………………………………………………….. 6
A. Prestasi Belajar………………………………………………………. 6
B. Materi Menulis Huruf Tegak Bersambung………………………….. 14
C. Metode Drill…………………………………………………………. 26
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN.. 29
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian……………………………… 29
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran………………………….. 31
C. Teknik Analisis Data………………………………………………... 38
D. Data Kuantitatif……………………………………………………... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………. 40
vi
A. Deskripsi Hasil penelitian perbaikan pembelajaran…………………. 40
B. pembahasan hasil penelitian perbaikan pembelajaran………………. 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT……………………… 50
A. Simpulan…………………………………………………………….. 50
B. Saran Tindak Lanjut………………………………………………… 50
DAPTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 52
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1……………………………………………………………………….. 30
Tabel 3.2……………………………………………………………………….. 38
Tabel 3.3……………………………………………………………………….. 39
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1……………………………………………………………………… 32
Gambar 3.2……………………………………………………………………… 33
Gambar 4.1……………………………………………………………………… 40
Gambar 4.2……………………………………………………………………… 42
Gambar 4.3……………………………………………………………………… 42
Gambar 4.4……………………………………………………………………… 43
Gambar 4.5……………………………………………………………………… 44
Gambar 4.6……………………………………………………………………… 45
Gambar 4.7……………………………………………………………………… 46
Gambar 4.8……………………………………………………………………… 46
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
ABSTRAK
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang menyenangkan karena
merupakan Bahasa yang kita gunakan sehari – hari, kita harus bangga dengan
Bahasa yang kita miliki sebagai wujud rasa cinta tanah air dan bangsa. Karena,
meski bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam bahasa daerah namun
Bahasa Nasional yang digunakan adalah Bahasa Indonesia yang mempersatukan
berbagai macam perbedaan Bahasa yang terjadi. Belajar Bahasa pada dasarnya
merupakan berkomunikasi secara lisan maupun tulisan kita menyadari bahwa
interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat banyak menggunakan
bahasa Indonesia.oleh karena itu untuk dapat berbahasa Indonesia dengan baik
kita harus belajar membaca.dengan cara menanamkan kepada siswa bahwa
membaca adalah membuka jendela dunia,segala informasi dapat kita peroleh
dengan membaca.
Awal dari sebuah proses belajar, tidak lepas dari membaca dan menulis
khususnya dalam penelitian kali ini adalah kemampuan menulis. Pada siswa
Sekolah Dasar (SD) membaca dan menulis permulaan merupakan hal pokok
yang harus dikuasai siswa sejak dini, dikarenakan keterampilan menulis
permulaan adalah keterampilan yang mendasar bagi siswa. Kemampuan dan
pengetahuan yang didapati siswa pada pembelajaran menulis permulaan akan
menjadi dasar dalam peningkatan penembangan kemampuan siswa kejenjang
selanjutnya. Apabila pembelajaran menulis permulaan digunakan sebagai
pedoman dilakukan dengan baik, maka diharapkan hasil pengembangan
kemampuan menulis siswa di tahapan selanjutnya akan menjadi baik pula.
Kemampuan dalam menulis siswa dapat diperoleh melalui proses
belajar mengajar dan tidak diperoleh secara alamiah. Kegiatan menulis adalah
kegiatan yang sifatnya berkesinambungan atau kegiatan yang harus terus
1
2
B. Rumusan Masalah
Apakah dengan menggunakan Metode drill pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Materi menulis huruf tegak bersambung dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa Kelas II pada SDN 1 Tumbang Sapiri Kecamatan Mentaya Hulu
Kabupaten Kotawaringin Timur tahun ajaran 2021/2022 ?
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Pembahasan mengenai prestasi belajar tentu saja tidaklah asing bagi
seseorang yang berprofesi sebagai guru serta para mahasiswa yang berkuliah
dengan jurusan yang berkutat dengan Pendidikan. Namun bagi Sebagian
besar masyarakat umum beranggapan bahwa prestasi belajar merupakan
angka yang diperoleh siswa, sehingga menentukan tingkatan kemampuan
siswa dari yang terbaik dan terendah, dimana jika mencapai kata berprestasi
maka akan berarti bahwa siswa tersebut sukses akan sesuatu hal yang
dilakukannya. Hal ini mungkin benar adanya, namun akan mengakibatkan
suatu perasaan gagal dalam diri siswa jika dia dikatakan tidak berprestasi, ini
pulalah mengapa sekarang dalam dunia Pendidikan tak ada lagi yang
dinamakan dengan perankingan. Sebagai seorang Pendidik, hendaknya tidak
melakukan hal seperti itu, karena hanya akan terfokus pada ambisi untuk
membuat anak didiknya berprestasi, padahal hal ini akan mengakibatkan
siswa itu sendiri semakin tak mampu mengembangkan potensi lain yang
dimilikinya, karena prestasi seorang anak tak hanya dapat terlihat dari sisi
akademiknya, sebagai seorang manusia, seorang anak tentu saja memiliki
kelebihan dan kekurangan dalam berbagai hal pada dirinya. sehingga tugas
seorang pendidiklah untuk mencari tau apa kelebihan yang ada pada diri
siswa tersebut dan menekan kekurangan siswa, kemudian membantu siswa
untuk menyadari kelebihannya dan mengembangkannya, sehingga siswa
tersebut dapat menghadapi tantangan dalam perkembangan kehidupannya,
namun ini bukan hanya tugas seorang pendidik saja, karena keluarga
khususnya orang tualah yang lebih berperan dalam perkembangan siswa
tersebut. Untuk lebih memahami mengenai prestasi belajar, maka akan kita
6
7
bahas beberapa pendapat menurut para ahli berikut ini, pendapat pertama
yang paling sering kita dengar adalah menurut Suharsimi Arikunto (2002 :
269) yang berpendapat bahwa prestasi belajar adalah tingkat pencapaian
yang telah dicapai oleh anak didik atau siswa terhadap tujuan yang
ditetapkan oleh masing - masing bidang studi setelah mengikuti program
pengajaran dalam waktu tertentu. Kemudian menurut Sumadi Suryabrata
(2006:297), prestasi dapat pula didefinisikan sebagai berikut: “nilai
merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai
kemajuan/prestasi belajar siswa selama masa tertentu” Selain itu, ada pula
Sugihartono (2007:130) yang mengatakan bahwa prestasi belajar adalah
hasil pengukuran yang berwujud angka maupun pernyataan yang
mencerminkan penguasaan materi pelajaran untuk siswa, Dan kemudian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 895), prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
diberikan oleh guru. Nana Sudjana sendiri, berpendapat bahwa prestasi
belajar adalah kemampuan - kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajar. Pencapaian prestasi belajar merujuk kepada
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan di atas dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai
seseorang setelah mengikuti kegiatan belajar yang ditunjukkan dengan nilai
yang berupa angka maupun huruf dalam periode waktu tertentu.
2. Pengukuran Prestasi Belajar
Dalam dunia pendidikan, menilai merupakan salah satu kegiatan
yang tidak dapat ditinggalkan. Menilai atau mengukur prestasi belajar
merupakan salah satu dari komponen pembelajaran itu sendiri. Untuk
menilai prestasi perlu dilakukan pengukuran yaitu membandingkan sesuatu
dengan ukuran, pengukuran bersifat kuantitatif. Menurut Sugihartono, dkk,
hasil pengukuran dapat berupa nilai atau angka yang menggambarkan
8
kondisi atau kenyataan sesuai dengan kualitas dan kuantitas keadaan yang
diukur. Sugihartono, dkk juga menyatakan “Dalam kegiatan belajar
mengajar, pengukuran hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
jauh perubahan tingkah laku siswa setelah menghayati proses belajar. Maka
pengukuran yang dilakukan guru lazimnya menggunakan tes sebagai alat
ukur. Hasil pengukuran tersebut berwujud angka ataupun pernyataan yang
mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa, yang
lebih dikenal dengan prestasi belajar.”
Seorang ahli yang Bernama Sumadi Suryabrata berpendapat bahwa
hasil belajar siswa dapat diukur dengan jalan :
a. Memberikan tugas - tugas tertentu.
b. Menanyakan beberapa hal yang terkait dengan pelajaran tertentu.
c. Memberikan tes pada siswa sesudah mengikuti pelajaran tertentu.
d. Memberikan ulangan.
Sementara itu, menurut Syaiful dan Aswan, “Untuk mengukur dan
mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes
prestasi belajar”. Tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis
penilaian berikut ini :
a. Tes formatif : Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau
beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan memperoleh gambaran
tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini
dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu
dalam waktu tertentu.
b. Tes submatif : Tes submatif ini meliputi sejumlah bahan pembelajaran
tertentu yang telah diajarkan, untuk memperbaiki proses belajar
mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.
c. Tes sumatif : Tes ini diadakan untuk menukur daya serap siswa terhadap
materi - materi yang telah diajarkan dalam waktu satu semester dan
untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam
suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes ini dimanfaatkan untuk
9
- Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang
tua, latar belakang kebudayaan.
- Faktor sekolah yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar, tugas rumah.
- Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Slameto,
Menurut Dalyono, factor - faktor yang menentukan pencapaian prestasi
belajar adalah :
a. Faktor Internal (Faktor yang berasal dari dalam diri)
- Kesehatan. Kesehatan jasmani dan rohani sangat mempengaruhi
kemampuan belajar seseorang. Bila seseorang selalu tidak sehat, sering
sakit, dapat mengakibatkan kurang bergairah untuk belajar. Jika
kesehatan rohani kurang baik seperti mengalami gangguan pikiran,
adanya konflik maka juga akan mengganggu semangat untuk belajar.
- Intelegensi dan bakat. Kedua aspek kejiwaan ini juga sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Biasanya jika
seseorang mempunyai intelegensi tinggi akan mudah belajar dan
hasilnya pun cukup baik, tetapi jika seseorang mempunyai intelegensi
rendah akan susah belajar dan hasilnya pun akan cenderung rendah.
Bakat juga sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Jika seseorang
mempunyai bakat dalam bidang tertentu maka akan lebih mudah dan
cepat pandai untuk mempelajarinya dibandingkan dengan orang yang
tidak punya bakat tersebut.
- Minat dan motivasi. Minat belajar yang besar cenderung akan
menghasilkan prestasi belajar tinggi, sebaliknya jika minat belajar
kurang maka prestasi belajar akan rendah. Kuat lemahnya motivasi
12
berjalan lambat dan bahkan dapat berhenti sama sekali. Karena biasanya
siswa terlalu bersemangat untuk mendapat materi, tahap persiapan ini
sering diabaikan. Persiapan pembelajaran itu sama halnya dengan
mempersiapkan tanah untuk ditanami benih. Jika dilakukan dengan benar,
niscaya menciptakan kondisi yang baik untuk pertumbuhan sebuah
tanaman yang sehat. Demikian juga dalam pembelajaran, jika persiapan
matang sesuai dengan karakteristik kebutuhan, materi, metode,
pendekatan, lingkungan serta kemampuan guru, maka hasilnya akan lebih
optimal. Tahapan ini sangat penting, mengingat bahwa untuk mendekati
menjalankan suatu situasi belajar yang baik, misalnya, peserta belajar
harus menghadapi segala macam rintangan yang potensial dapat
mengganggu.
- Penyampaian (Presentation)
Tahap penyampaian dalam pembelajaran merupakan kegiatan inti dalam
proses pembelajaran. Dalam tahapan ini, dimaksudkan untuk
mempertemukan peserta belajar dengan materi belajar yang mengawali
proses belajar secara positif dan menarik. Presentasi berarti pertemuan,
dimana fasilitator dalam hal ini guru, dapat memimpin, tetapi peserta
belajar yang harus menjalani pertemuan itu. Pembelajaran yang efektif
berasal dari keterlibatan aktif dan penuh seorang peserta belajar dengan
pelajaran, dan bukan dari mendengarkan presentasi guru atau dosen saja.
Belajar adalah menciptakan pengetahuan, bukan menelan informasi, maka
presentasi dilakukan semata - mata untuk mengawali proses belajar dan
bukan untuk dijadikan fokus utama.
- Latihan (Practice)
Dalam proses pembelajaran, tahap latihan ini berpengaruh terhadap 70%
atau lebih dari pengalaman belajar secara keseluruhan. Dalam tahap inilah
pembelajaran yang sebenarnya berlangsung. Bagaimanapun, apa yang
dipikirkan dan dikatakan serta dilakukan pembelajaran yang menciptakan
pembelajaran dan bukan apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan
17
C. Metode Drill
1. Pengertian Metode Drill
Metode latihan siap (drill) merupakan cara mengajar yang
dilakukan oleh guru dengan jalan melatih ketangkasan atau keterampilan
para murid terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan. Abdul Kadir
Munsyi menyatakan metode drill adalah metode mengajar dengan
mengadakan latihan-latihan secara intensif dan berulang-ulang, metode ini
sangat baik untuk dipergunakan untuk mengajar seni baca al-quran kepada
anak - anak. Sehingga dengan tidak terasa memperoleh kecakapan tertentu
tanpa disuruh menghafal di rumah. Winarno Surachmad menyatakan bahwa
metode drilladalah untuk memperoleh sesuatu ketangkasan atau
keterampilan latihan terhadap apa yang telah dipelajari, karena hanya dengan
27
29
30
Gambar 3.2
34
mengajar sudah efektif dan prestasi belajar siswa dalam menulis huruf
tegak bersambung mengalami peningkatan secara optimal.
d. Refleksi
Dari hasil observasi yang telah dilakukan sebelum
melaksanakan tahapan refleksi ini, diketahui bahwa kegagalan yang
terjadi pada Siklus I telah diperbaiki, sehingga peningkatan prestasi
belajar siswa sudah optimal, hal ini dapat diartikan bahwa tidak perlu
untuk melakukan perbaikan ke tahap selanjutnya.
D. Data Kuantitatif
Ketuntasan belajar siswa yang dikelompokan dengan kriteria
ketuntasan belajar siswa dibagi menjadi 2 kategori, yakni tuntas dan tidak
tuntas, dengan kriteria sebagai berikut :
40
41
41
42
42
43
43
44
5 baris. Semua huruf besar mempunyai tinggi 3 baris (area tulis dari baris
ke-1 sampai baris ke-3), kecuali pada huruf G dan J memiliki tinggi 5 baris.
(area menulisnya dari baris ke-1 sampai baris ke-5). Ulangi secara terus
menerus sampai hafal. Jika sudah mahir menulis per huruf, bisa
dilanjutkan dengan menulis kata, kemudian kalimat sederhana.
44
45
2) Kegagalan
Guru belum memberikan reward berupa pujian, sehingga siswa masih
banyak yang belum bersemangat dan terkesan ogah – ogahan dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
4. Deskripsi Siklus II
Perbaikan pembelajaraan siklus II dilaksanakan pada hari
Rabu,Tanggal 04 Mei 2022 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi
menulis huruf tegak bersambung pada siswa Kelas II SD Negeri 1
Tumbang Sapiri, Kecamatan Mentaya Hulu. Hasil obsrvasi yang dilakukan
pada siklus II ini merupakan perbaikan dari kegagalan pada Siklus I
45
46
46
47
guru pada proses perbaikan pembelajaran Siklus I, namun kali ini guru
memberikan reward kepada siswa untuk membangkitkan semangat siswa
dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru
47
48
48
49
3. Siklus II
Hasil refleksi pada siklus II merupakan hasil perbaikan dari
kekurangan atau kegagalan yang dialami pada siklus I, yakni kurang
efektifnya pembelajaran dikarenakan kurang semangatnya, namun hal ini
juga dapat teratasi dengan baik karena digunakannya metode yang bervariasi
sehingga membuat siswa mengikuti pembelajaran dengan baik
49
50
50
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Pelaksanakan perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui
perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II dalam Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia materi Menulis Huruf Tegak Bersambung pada Kelas II Tahun
pelajaran 2021/2022 di SD Negeri 1 Baamang Tengah, kecamatan Baamang,
Kabupaten Kotawaringin Timur, dapat disimpulkan bahwa : Dengan
menggunakan metode tepat yakni metode drill dan dengan bantuan media buku
tegak bersambung dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
50
51
51
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir Munsyi, dkk., Pedoman Mengajar (Bimbingan Praktis untuk Calon
Guru), Surabaya: Al-ikhlas, 1991
Abdul Majid. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Abu Bakar, Muhammad. (1981). Pedoman Pendidikan dan Pengajaran. Surabaya:
Usaha Nasional.
Alimuddin. (2013). Jurnal Pendidikan ,Penilaian dalam Kurikulum 2013. (Makassar:
Jurusan Matematika FMIPA UNM, 2014), Vol. 1 No. 1.
Alipandie Imansyah.(1995). Didaktik Metodik Pendidikan Umum Surabaya: Usaha
Nasional.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta
Armai, Arief. (2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta :
Intermasa.
Arwafe. (2015). Fungsi prestasi belajar. Dalam https://arwave.blogspot.co.id/
2015 /10/fungsi-prestasi-belajar.html. Diakses pada tanggal 20 Mei 2022
Baharuddin. (2007) Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Ar-ruzz Media.
Dalyono. M..(2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah Syaiful Bahri dan Azwan Zain. (2013) . Strategi Belajar Mengajar. Jakarta
: PT Rineka Cipta.
Djiwandono, Soenardi. M. (2008).Tes Bahasa (Pegangan Bagi Pengajar Bahasa).
Jakarta : PT.Indeks
Gebhardt dan Dawn Rodrigues. (1989), The Cambridge Encyclopedia of Language.
Cambridge: Cambridge University Press.
Henry Guntur Tarigan, (2005). Berbahasa Sebagai suatu Ketrampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa
Ibid,... hal.130
52
Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE
Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT.Rineka Cipta.
Sudjana Nana.(2005). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sugihartono, dkk. (2007) . Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Suryabrata Sumadi. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung;
Angkasa
Winarno, Surakhmad. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, dan
Teknik. Bandung: Tarsito
53
Lampiran 1
SURAT KESEDIAAN SUPERVISOR 2 DALAM PENYELENGGARAAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
Kepada
Kepala UPBJJ Palangkaraya
Di : Tempat
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : RAHMAH SAFITRI, S.Pd
NIPPPK : 199009212019032005
Tempat Mengajar : SDN 1 TUMBANG SAPIRI
Alamat Sekolah :Jl.Tumbang Sapiri. Kecamatan Mentaya
Hulu
Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam
perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas :
Nama : HERDAWATI
NIM : 837063473
Program Studi : PGSD
Tempat Mengajar : SDN 1 TUMBANG SAPIRI
Alamat Sekolah : Jl. Tumbang Sapiri Kec. Mentaya Hulu
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya
54
Lampiran 2
LEMBAR REFLEKSI SIMULASI PERBAIKAN PEMBELAJARAN PADA
PKP
Lembar refleksi simulasi perbaikan ini untuk memperjelas isi refleksi dari
setiap bagian proses perbaikan pada Siklus I dan Siklus II ini, Keseluruhan proses ini
dilakukan untuk memperbaiki prestasi siswa yang rendah dalam Mata pelajaran
Bahasa Indonesia Materi Menulis Huruf Tegak Bersambung, dimana hal tersebut
menandakan bahwa pembelajaran yang dilakukan dianggap tidak berhasil. Banyak
siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Dari hasil yang ditemukan pada
prasiklus tersebut, maka dilakukanlah perbaikan pada Siklus I, yang mana pada
Siklus I ini dilakukan perbaikan dengan menggunakan metode dan media yang tepat
pada materi Menulis Huruf Tegak Brsambung, sehingga Siklus I merupakan proses
perbaikan dari prasiklus. Pada Siklus I ini masih ada kekurangan yang terjadi, yakni
kurangnya motivasi atau reward yang diberikan oleh guru pada awal pembelajaran,
serta masih ada beberapa siswa yang kurang bisa menulis huruf tegak bersambung
karena tidak memiliki buku tegak bersambung. Dikarenakan adanya kekurangan yang
terjadi pada Siklus I tersebut, maka dilaksanakanlah Siklus II untuk memperbaiki hal
tersebut, pada Siklus II, reward telah diberikan. Berikut lebih jelasnya mengenai
Prasiklus, Siklus I dan Siklus II :
1. a. Kelemahan yang terjadi pada prasiklus adalah prestasi belajar siswa yang masih
rendah, yakni berada dibawah KKM, hal ini disebabkan karena kurangnya
pemahaman siswa mengenai materi penulisan huruf tegak bersambung karena
penggunaan metode yang kurang tepat.
b. Kelemahan yang terjadi pada Siklus I Kurangnya motivasi siswa karena tidak
adanya reward yang diberikan oleh guru
c. Kelemahan yang terjadi pada Siklus II : Tidak ada kelemahan yang terjadi pada
Siklus II, karena Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki kelemahan yang
terjadi pada Siklus I
55
2. Hal unik yang berlangsung dalam pembelajaran adalah berbagai hasil siswa dalam
penulisan huruf tegak bersambung yang beraneka ragam, ada yang berbentuk bulat
– bulat dan lain sebagainya. Siswa pun merasa lucu dengan hasil yang mereka
buat, dan pada saat mereka berhasil menulis dengan benar, mereka kegirangan luar
biasa.
56
Lampiran 3
RPP PRASIKLUS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Standar kompetensi :
8. Menulis permukaan dengan huruf tegak bersambung melalui kegiatan dikte
dan menyalin.
B. Kompetensi Dasar :
8.1 Menulis kalimat sederhana yang didektekan guru dengan huruf tegak
bersambung.
C. Indikator :
1. Menyalin kalimat yang terdiri 4 atau 5 kata dengan huruf tegak sambung.
2. Menulis kalimat yang didektekan guru dengan huruf tegak bersambung
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui model dan penjelasan singkat siswa dapat menyalin kalimat yang
terdiri 4 atau 5 kata dengan huruf tegak bersambung.
2. Melalui penugasan siswa dapat menulis kalimat yang didektekan guru
dengan huruf tegak bersambung.
E. Materi Ajar
- Menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung
- Melengkapi kalimat
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
57
3. Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan.
- Guru mengucapkan salam
- Berdo’a
- Menyanyikan lagu nasional
- Melakukan apersepsi
2. Kegiatan Inti
- Guru menyajikan 4 kalimat dengan tegak bersambung dan memberi
penjelasan singkat tentang cara menulis tegak bersambung.
- Siswa menyalin tulisan guru berupa 4 kalimat dengan huruf tegak
bersambung.
- Guru memberi penjelasan singkat tentang dekte, dilanjutkan tugas untuk
menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung yang didektekan guru.
- Tanya jawab tentang cara melengkapi kalimat dengan kata yang tepat,
dilanjutkan dengan latihan melengkapi kalimat dengan kata yang tepat.
3. Kegiatan Penutup
Guru menarik suatu kesimpulan tentang :
- Cara menulis tegak bersambung
- Dekte
E. Penilaian
1. Penilaian kinerja
Dilakukan guru dalam mengamati siswa untuk menulis tegak bersambung
yang didektekan guru.
58
F. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/Media : Model tulisan tegak bersambung
2. Sumber belajar : Buku Bahasa Indonesia Kelas II
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 1 Tumbang Sapiri Guru Wali Kelas II
59
RPP SIKLUS 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Standar kompetensi :
8. Menulis permukaan dengan huruf tegak bersambung melalui kegiatan dikte
dan menyalin.
B. Kompetensi Dasar :
8.1 Menulis kalimat sederhana yang didektekan guru dengan huruf tegak
bersambung.
C. Indikator :
1. Menyalin kalimat yang terdiri 4 atau 5 kata dengan huruf tegak sambung.
2. Menulis kalimat yang didektekan guru dengan huruf tegak bersambung
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui model dan penjelasan singkat siswa dapat menyalin kalimat yang
terdiri 4 atau 5 kata dengan huruf tegak bersambung.
2. Melalui penugasan siswa dapat menulis kalimat yang didektekan guru
dengan huruf tegak bersambung.
E. Materi Ajar
- Menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung
- Melengkapi kalimat
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
60
4. Metode drill
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pembuka
- Apersepsi (kegiatan tanya jawab)
- Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
(nasionalis)
- Pembiasaan membaca / menulis / mendengarkan / berbicara selama 10
menit (literasi).
2. Kegiatan Inti
- Pastikan terlebih dahulu siswa menguasai huruf cetak. Guru terlebih dahulu
dapat memberi tugas kepada siswa untuk menulis huruf cetak.
- Untuk mengenalkan huruf tegak bersambung, guru dapat memberi tugas
kepada siswa dengan merangkai titik - titik yang nantinya apabila
disambungkan akan membentuk abjad huruf tegak bersambung.
- Belajar menciplak huruf tegak bersambung secara perhuruf. Dalam hal ini
guru menyediakan huruf tegak bersambung secara lepas baik untuk huruf
yg besar maupun kecil yang sudah tertulis pada kertas. Kemudian siswa
diminta menjiplak tulisan tersebut dengan menaruh kertas lain di atas
kertas yang sudah ada tulisan huruf tadi.
- Belajar menulis dengan menggunakan buku halus serta guru harus
menjelaskan ketentuan perbandingan tinggi huruf. Langkah – langkah
menulis dengan media buku halus: Mulai menulis dari huruf kecil.
Mengenalkan bentuk baris-baris serta cara menulis dengan dimulai dari
tepi bawah baris ke-3; Sebelum menulis siswa harus bisa membedakan
huruf mana yang memiliki jambul atau ekor atau tidak memiliki kedua -
duanya. Huruf berjambul ada 2 yaitu jambul yang penuh dan setengah.
Jambul penuh seperti : b, h, k, l dan jambul setengah seperti d, t. Huruf
berekor ada 2 yaitu ekor yang penuh dan setengah. Ekor penuh seperti g, j,
y dan ekor setengah seperti p, q. Ada huruf yang tidak memiliki jambul dan
61
ekor seperti:a, c, e, i, m, n, o, r, u, v, w, x, z. Dan huruf yang memiliki ekor
dan jambul seperti f: Menulis dengan huruf besar. Menulis dengan huruf
besar dimulai juga dari tepi bawah baris ke-3. Huruf besar ada dua tipe
yaitu tingginya 3 baris dan 5 baris. Semua huruf besar mempunyai tinggi 3
baris (area tulis dari baris ke-1 sampai baris ke-3), kecuali pada huruf G
dan J memiliki tinggi 5 baris. (area menulisnya dari baris ke-1 sampai baris
ke-5); Ulangi secara terus menerus sampai hafal. Metode ini disebut juga
dengan metode drill; Jika sudah mahir menulis per huruf, bisa dilanjutkan
dengan menulis kata, kemudian kalimat sederhana.
- Jika siswa sudah lancar menulis dengan buku halus, siswa dapat
menulisnya dibuku bergaris biasa.
- Siswa mengerjakan tugas berupa menulis beberapa kalimat dengan huruf
tegak bersambung
3. Kegiatan Penutup
- Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme,
persatuan, dan toleransi.
- Salam dan do’a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.-
E. Penilaian kinerja
Dilakukan guru dalam mengamati siswa untuk menulis tegak bersambung
yang didektekan guru.
62
F. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/Media : Model tulisan tegak bersambung
2. Sumber belajar : Buku Bahasa Indonesia Kelas II
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 1 Tumbang Sapiri Guru Wali Kelas II
63
RPP SIKLUS 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Standar kompetensi :
8. Menulis permukaan dengan huruf tegak bersambung melalui kegiatan dikte
dan menyalin.
B. Kompetensi Dasar :
8.1 Menulis kalimat sederhana yang didektekan guru dengan huruf tegak
bersambung.
C. Indikator :
1. Menyalin kalimat yang terdiri 4 atau 5 kata dengan huruf tegak sambung.
2. Menulis kalimat yang didektekan guru dengan huruf tegak bersambung
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui model dan penjelasan singkat siswa dapat menyalin kalimat yang
terdiri 4 atau 5 kata dengan huruf tegak bersambung.
2. Melalui penugasan siswa dapat menulis kalimat yang didektekan guru
dengan huruf tegak bersambung.
E. Materi Ajar
- Menulis kalimat dengan huruf tegak bersambung
- Melengkapi kalimat
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
64
4. Metode drill
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pembuka
- Apersepsi (kegiatan tanya jawab)
- Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
(nasionalis)
- Pembiasaan membaca / menulis / mendengarkan / berbicara selama 10
menit (literasi).
2. Kegiatan Inti
- Pastikan terlebih dahulu siswa menguasai huruf cetak. Guru terlebih dahulu
dapat memberi tugas kepada siswa untuk menulis huruf cetak.
- Untuk mengenalkan huruf tegak bersambung, guru dapat memberi tugas
kepada siswa dengan merangkai titik - titik yang nantinya apabila
disambungkan akan membentuk abjad huruf tegak bersambung.
- Belajar menciplak huruf tegak bersambung secara perhuruf. Dalam hal ini
guru menyediakan huruf tegak bersambung secara lepas baik untuk huruf
yg besar maupun kecil yang sudah tertulis pada kertas. Kemudian siswa
diminta menjiplak tulisan tersebut dengan menaruh kertas lain di atas
kertas yang sudah ada tulisan huruf tadi.
- Belajar menulis dengan menggunakan buku halus serta guru harus
menjelaskan ketentuan perbandingan tinggi huruf. Langkah – langkah
menulis dengan media buku halus: Mulai menulis dari huruf kecil.
Mengenalkan bentuk baris-baris serta cara menulis dengan dimulai dari
tepi bawah baris ke-3; Sebelum menulis siswa harus bisa membedakan
huruf mana yang memiliki jambul atau ekor atau tidak memiliki kedua -
duanya. Huruf berjambul ada 2 yaitu jambul yang penuh dan setengah.
Jambul penuh seperti : b, h, k, l dan jambul setengah seperti d, t. Huruf
berekor ada 2 yaitu ekor yang penuh dan setengah. Ekor penuh seperti g, j,
y dan ekor setengah seperti p, q. Ada huruf yang tidak memiliki jambul dan
65
ekor seperti:a, c, e, i, m, n, o, r, u, v, w, x, z. Dan huruf yang memiliki ekor
dan jambul seperti f: Menulis dengan huruf besar. Menulis dengan huruf
besar dimulai juga dari tepi bawah baris ke-3. Huruf besar ada dua tipe
yaitu tingginya 3 baris dan 5 baris. Semua huruf besar mempunyai tinggi 3
baris (area tulis dari baris ke-1 sampai baris ke-3), kecuali pada huruf G
dan J memiliki tinggi 5 baris. (area menulisnya dari baris ke-1 sampai baris
ke-5); Ulangi secara terus menerus sampai hafal. Metode ini disebut juga
dengan metode drill; Jika sudah mahir menulis per huruf, bisa dilanjutkan
dengan menulis kata, kemudian kalimat sederhana.
- Jika siswa sudah lancar menulis dengan buku halus, siswa dapat
menulisnya dibuku bergaris biasa.
- Siswa mengerjakan tugas berupa menulis beberapa kalimat dengan huruf
tegak bersambung
- Memberikan reward agar siswa bersemangat untuk mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru
3. Kegiatan Penutup
- Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme,
persatuan, dan toleransi.
- Salam dan do’a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.-
E. Penilaian kinerja
Dilakukan guru dalam mengamati siswa untuk menulis tegak bersambung
yang didektekan guru.
66
F. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/Media : Model tulisan tegak bersambung
2. Sumber belajar : Buku Bahasa Indonesia Kelas II
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 1 Tumbang Sapiri Guru Wali Kelas II
67
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI SIKLUS I PKP
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
68
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
5. Umpan balik √
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN / HASIL
DIAMATI TIDAK DISKUSI / REFLEKSI
PANTAS PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √ Dalam berpakaian guru
sudah terlihat rapi.
2. Alas kaki yang digunakan √ Guru sudah menggunakan
alas kaki dengan sopan.
69
3. Ekspresi / mimik wajah √ Ekspresi muka, guru terlihat
santai dan ekpresif.
70
TUJUAN PEMBELAJARAN :
MENGACU PADA RPPH/RPP KE : 2 (Dua)
TEMPAT MAHASISWA MENGAJAR : SDN 1 Tumbang Sapiri
TEMPAT BEKERJA PENDAMPING : SDN 1 Tumbang Sapiri
UPBJJ-UT : Palangkaraya
KESESUAIAN DENGAN
ASPEK YANG DIAMATI RPP* SARAN/HASIL
DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI TIDAK
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
71
3. Penggunaan media √ 6. Guru sudah mengguna-
kan media secara optimal.
4. Pemberian tugas/latihan √
5. Umpan balik √
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN / HASIL
DIAMATI TIDAK DISKUSI / REFLEKSI
PANTAS PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √ Dalam berpakaian guru
sudah terlihat rapi.
2. Alas kaki yang digunakan √ Guru sudah menggunakan
alas kaki dengan sopan.
3. Ekspresi / mimik wajah √ Ekspresi muka, guru terlihat
santai dan ekpresif.
72
Sampit, 11 Mei 2022
Pendamping, Mahasiswa
Lampiran 5
JURNAL BIMBINGAN PKP 2022
73
Judul Pembelajaran : Bahasa Indonesia Menulis Huruf Tegak Bersambung
3.
74
Lampiran 6
Alat Penilaian Simulasi PKP
NAMA MATA
: HERDAWATI : BAHASA INDONESIA 6
MAHASISWA PELAJARAN/TEMA
WAKTU
NIM : 837063473 :
(JAM)
TEMPAT : SDN 1 TUMBANG HARI, TANGGAL :
75
MENGAJAR SAPIRI
KELAS : II UPBJJ-UT : PALANGKARAYA
Petunjuk: Baca dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran yang akan digunakan
oleh guru / mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang
terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini.
No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan
Tujuan/ Indikator perbaikan pembelajaran
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, menentukan tema,
media
(alat bantu pembelajaran) dan sumber belajar
3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran
4. Merancang pengolahan kelas perbaikan pembelajaran
5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat Penilaian
perbaikan pembelajaran
6. Tampilan dokumen rencana perbaikan pembelajaran
Rerata (jumlah skor dibagi 6)
No Deskripsi Skor
1 2 3 4 5
1. Mengelola ruang dan fasilitas belajar
2. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran
3. Mengelola interaksi kelas
4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap
positif siswa terhadap belajar
5. Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan
Pembelajaran mata pelajaran
6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
76
7. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran
Rerata (jumlah skor dibagi 7)
………………………………….. …………………………………..
NIP. …………………………… NIP. ……………………………
No. HP. ……………………
Lampiran 7.
77
1. 14/04/2022 Siswa memperoleh Tidak - Membuat RPP
Hasil belajar rendah digunakannya perbaikan tiap
media yang tepat Siklus
dalam - Menggunakan
pembelajaran metode yang
sesuai dan
bervariasi
2. 30/04/2022 Masih ada siswa Guru tidak - Memberikan
yang kurang memberikan reward bik
semangat reward kepada berupa pujian
mengerjakan tugas siswa, sehingga maupun hadiah
yang diberikan siswa kurang kecil untuk
semangat dalam memotivasi
mengikuti dan siswa mengikuti
mengerjakan pembelajaran
tugas yang dengan
diberikan guru semangat
3. 14/05/2022 Tidak terjadi Siklus II merupakan Masalah pada
masalah dalam Tahap perbaikan Siklus I sudah
Siklus II ini yang dilakukan terselesaikan
untuk memperbaiki dengan baik pada
masalah yang Siklus II ini,
terjadi pada Siklus I sehingga tidak
perlu dilakukan
perbaikan pada
Siklus
selanjutnya
4. Dan
seterusnya
78
ini.
79
80
81
82
83
84
85
86
87
Daftar Pustaka
88