Anda di halaman 1dari 19

MODUL 5

PARAGRAF 1

Kelompok 5
1. Rizki ayu wulandari 856949172
2. Rizki niken pratiwi 856949244
3. Sanjaya adi putra 856949269
4. Sayu made rai utami 856949283
5. Siska wanda sari 856949355
6. Slamet nur hidayat 856949355
K.B 1
Paragraf Deskripsi

A. Pengertian dan ciri – ciri paragraf deskripsi


A. Pengertian dan Ciri – ciri Paragraf Deskripsi

1. Pengertian paragraf deskripsi

Kata deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan atau
memerikan suatu hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan
sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai/melihat,
mendengar, mencium, dan merasakan apa yang di lukiskan itu sesuai dengan citra penulis nya.
Singkatnya, karangan deskripsi merupakan karangan yang kita susun untuk melukiskan sesuatu
dengan maksud untuk menghidupkan kesan dan daya khayal mendalam pada si pembaca
(Suparno, 2001:4.3)
Paragraf deskripsi juga disebut paragraf yang melukiskan atau memberikan suatu hal atau
masalah dengan serinci-rinci nya atau sejelas-jelasnya.
(contoh 1 hal. 5.5)
(contoh 2 hal 5.6)
2. Ciri-ciri paragraf deskripsi
Ciri paragraf deskripsi yang paling membedakan dari paragraf lainya adalah adanya
keterjalinan adanya kalimat-kalimat yang disusun denganpanca indra pembacanya.
Ketejalinan tersebut kadang sampai menghipnotis pembaca sehingga mereka seakan
dibawa dalam suasana yang di ceritakan.
Contoh : Coto Makasar (Makanan khas Makasar) maka pembaca dapat membayangkan
citra rasa, tampilan, dan hal lainya yang brkaitan dengan makanan tersebut.
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri paragraf deskripsi adalah sbb:
a. Menggabarkan sesuatu
b. Penggambaran sesuatu dilakukan sejelas jelasnya melibatkan panca indera
c. Membuat pembaca dapat merasakan atau mengalami sendiri
B. POLA PEGEMBANGAN DAN PENDEKATAN
PARAGRAF DESKRIPSI

1. Pola pengembangan deskripsi


a. Pola pengembangan paragraf diskripsi spesial
Yang dimaksud dengan pola pengembangan paragraf spesial adalah bahwa
paragraf yang dikembangkan dengan menggambarkan objek khusus ruangan, benda
atau tempat.
b. Pola pengembangan paragraf diskripsi subjektif
yang dimaksud dengan ini adalah pengembangan paragraf yang menggambarkan
objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis.
c. Pola pengembangan paragraf deskripsi objektif
Pola pengembangan paragraf deskripsi objektif adalah pengembangan paragraf
dengan mendasarkan kepada penggambaran objek dengan apa adanya atau
sebenarnya.
2. Pendekatan Paragraf Deskripsi

Pendekatan dalam paragraf deskripsi dapat dibedakan atas pendekatan ekspositoris, pendekatan
impresionistik, dan pendekatan menurut menurut sikap pengarang (Suparno, 2001 : 4.7-4.11).

a. Pendekatan Ekspositoris
Pendekatan ekspositoris merupakan penulisan dalam pendekatan paragraf deskripsi yang disusun
dengan tujuan dapat memberi keterangan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga
pembaca seolah-olah dapat ikut melihat atau merasakan objek yang kita deskripsikan.

b. Pendekatan Impresionistik
Pendekatan impresionistik merupakan pendekatan dalam penulis paragraf deskipsi yang ditujukan
untuk mendapatkan tanggapan emosional pembaca ataupun kesan pembaca.

c. Pendekatan Menurut Sikap Pengarang


Pendekatan menurut sikap pengarang merupakan pendekatan dalam penulisan paragraf deskripsi
yang sangat bergantung kepada tujuan yang ingin dicapai, sifat objek, serta pembaca
deskripsinya.
C. MEMPERBAIKI DAN MEYUSUN PARAGRAF DESKRIPSI

Menurut Akhidiah dkk. (1999:148), sebuah paragraf yang baik mempunyai 3 syarat, yaitu ;
1) Kesatuan
2) Kepaduan
3) Kelengkapan

Kesatuan paragraf hanya mengandung satu gagasan utama yang diikuti oleh beberapa kalimat
penjelas. Dalam menyusun paragraf deskripsi, ketiga syarat tersebut harus hadir. Artinya, jika saat
pengembangan terdapat kalimat yang tidak satu ide pokok, tidak menunjukkan kepaduan, dan tidak
menujukkan kelengkapan, maka kalimat-kalimat tersebut tidak dapat disebut membangun paragraf
deskripsi.
Kegiatan Belajar 2
Paragraf Narasi

A. PENGERTIAN DAN CIRI CIRI PARAGRAF NARASI

1. Pengertian Paragraf Narasi

Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau
peristiwa sehingga tampak seolah olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.
Unsur peristiwa atau tindakan itu harus dalam suatu rangkaian waktu. Narasi adalah suatu bentuk
wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas jelasnya kepada pembaca tentang tindak
tanduk ( perbuatan) yang di jalin dan di rangkai kan menjadi sebuah peristiwa yang telah terjadi
dalam suatu waktu. Berdasarkan perbedaan itu jenis narasi dapat di kekompakan menjadi dua
jenis, yaitu :
2. Narasi ekspositoris
3. Narasi sugestif
a. Narasi Ekspositoris

Narasi Ekspositoris adalah narasi yang hanya bertujuan untuk memberikan informasi kepada
pembaca agar wawasanya bertujuan luas atau memperluas pengetahuan orang. Sasaran utama rasio yaitu
berupa perluadan pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut. Narasi Ekspositoris dapat
bersifat 1. Umum ( generalis) 2. Khusus atau khas.
Narasi Ekspositoris yg bersifat umum adalah narasi yang menyampaikan suatu proses atau peristiwa yang
umum dapat dilakukan oleh siapa saja dan dapat dilakukan secara berulang.
Narasi Ekspositoris yang bersifat khusus atau khas adalah narasi yang berusaha mengisahkan suatu
peristiwa yang khas yang hanya terjadi satu kali. Misalnya pengalaman pertama diterima di perguruan
tinggi setelah lulus SLTA.

b. Narasi sugestif

Adalah narasi yang berusaha memberi makna atas peritiwa atau kejadian itu sebagai suatu
pengalaman. Sasaran utama narasi sugestif adalah makna peristiwa atau kejadian sehingga menimbulkan
atau merangsang imajinasi atau data khayal pembaca.
Narasi sugestif tidak bercerira atau memberi komentar mengenai sebuah cerita dengan lugas, tetapi
mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian yang dialami seseorang tokoh untuk memperluas wawasan dan
kemudian dari kisah itu mampu menggugah daya imajinasi atau mengembangkan daya khayal pembaca.
pengarang. Pembaca karya sastra juga memetik hikman,,da dapalkan pesan atau amanat, dan menaa kan
makna dari hal-hal yang tersirat dalam teks narasi yang dibacanya.
2. Ciri-ciri Paragraf Narasi

Ciri-ciri paragraf narasi yang paling mudah diidentifikasi adalah adanya pola secara sederhana berbentuk
susunan dengan urutan awal - tengah-akhir (Wikipedia,2011).

a. Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat
menarik agar dapat mengikat pembaca.

b. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks
cerita. Setelah konflik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.

c. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya
dlengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan
mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.

Ciri paragraf yang ditandai dengan terbentuknya susunan urutan awal-tengah -akhir ini kemudian menjadi
pedoman bagaimana langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) yang cenderung dilakukan
melalui proses kreatif.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi
yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah
pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestifadalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
 
 
 
B. NARASI FAKTA DAN NARASI FIKTIF
1. Narasi Fakta
Sesuai dengan perbedaan antara narasi ekspositoris dan narasi sugestif ,Maka narasi pun dapat di
bedakan atas dasar fakta dan fiktifnya.
Narasi yang berdasarkan pada fakta atau nonfiktif ada beberapa bentuk khusus, yaitu : (a). Otobiografi dan
biografi yang bersisi sejarah riwayat hidup seorang tokoh, (b). Anekdot dan insiden yang dialami oleh
seorang tokoh, ( c ). Sketsa, (d) . Profil.
Berikut ini marilah kita bicarakan 4 bentuk narasi khusus yang berdasarkan
fakta :

a. Otobiografi dan Biografi


Otobiografi dan Biografi dapat ditulis secara ringkas untuk keperluan penerbitan dalam media massa
cetak atau elektronik,seperti majalah,surat kabar,dan internet : ditulis sangat ringkat untuk lema
ensiklopedia. Namun, dapat juga ditulis utuh tersendiri melalui penelitian yang panjang menjadi sebuah
buku .
Contoh biografi yang ditulis untuk keperluan penerbit dalam majalah.
b. Anekdot dan insiden
Mengisahkan suatu rangkaian tindak-tanduk atau perbuatan dalam suatu unit waktu tersendiri dan dapat
dikelurkan dari induk ceritanya tanpa mengganggu kesatuan cerita induknya.Kemudian dapat ditulis sebagai
narasi yang independen,kisah yang berdiri sendiri.

c. Sketsa
Adalah suatu bentuk wacana yang singkat dan dikembangkan dengan menggunakan detail-detail yang
terpilih berdasarkan suatu kerangka perbuatan yang naratif.

d. Profil
Profil memperlihatkan ciri-ciri utama dari seorang tokoh yang dikisahkan berdasarkan suatu kerangka
yang telah di gariskan di muka atau sebelumnya.

2. Narasi Fiktif
Contoh narasi fiktif adalah cerpen dan novel. Contoh narasi yang berbentuk cerpen dapat dilihat
pada halaman 5.31.
C. MEMPERBAIKI DAN MENYUSUN PARAGRAF NARASI.

Diperlukan daya kreativitas dari anda sebagai calon penulis paragraf narasi. Kreativitas ini
dimulai dengan mencari,menemukan, dan menggali ide-ide.Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan
menggunakan “rumus “ 5 W + 1 H ,yang dapat disingkat menjadi adik simba (Wikipedia, 2011),
yakni :
1. (What) apa yang diceritakan,
2. (Where) di mana setting/lokasi ceritanya,
3. (When) kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
4. (Who) siapa pelaku ceritanya,
5. (Why) mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
6. (How) bagaimana cerita itu di paparkan.

Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik
merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur tersebut bersatu, unsur tersebut disebut plot
atau alur.
Paragraf naratif berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah
pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Unsur yang paling penting pada sebuah
paragraf naratif adalah peristiwa atau tindakan.
Kegiatan Belajar 3

Paragraf Argumentasi
A. PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PARAGRAF ARGUMENTASI
1. Pengertian Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan membuktikan kebenaran suatu
pendapat/kesimpulan dengan data/fakta sebagai alasan/bukti. Dalam paragraf
argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya
unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini
tersebut(Wikipedia,2011). Dalam bahasa yang berbeda, Suparno (2002:5.33) menjelaskan
bahwa yang dimaksud dengan paragraf argumentasi adalah paragraf yang terdiri atas
paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan.
2. Ciri-Ciri Paragraf Argumentasi
Dengan bahasa yang paling sederhana, terdapat empat ciri paragfar argumentasi antara lain:
a) Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
b) Memerlukan fakta untuk pembuktian, berupa data, gambar/grafik, uji statistik atau lainya.
c) Menggali sumber ide atas dasar pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
d) Memaparkan penutup dalam bentuk simpulan atau rekomendasi.

B. TEKNIK PENGEMBANGAN ARGUMENTASI


Adapun langkah-langkah dalam menyusunnya:
 Menentukan topik/tema.
 Menetapkan tujuan.
 Mengumpulkan data dari berbagai sumber.
 Menyusun kerangka sesuai dengan topik yang dipilih.
 Mengembangkan kerangka menjadi kerangka argumentasi
C. MEMPERBAIKI DAN MENYUSUN PARAGRAF ARGUMENTASI
Sebuah Paragraf Argumentasi dapat berguna untuk hal-hal berikut
(Suparno,2002:5.36) :
 Membantah atau menentang suatu usul atau pernyataan tanpa berusaha menyakinkan
atau memengaruhi pembaca untuk memihak. Tujuan utama kemungkinan ini adalah
semata-mata menyampaikan pandangan.
 Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan memengaruhi
keyakinan pembaca agar menyetujui.
 Mengusahakan suatu pemecahan masalah.
 Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai suatu penyelesaian.
1. Langkah-langkah Menyusun Paragraf Argumentasi

Terdapat lima langkah dalam penyusunannya yakni :


• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi
2. Teknik Pengembangan Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi umumnya dikembangkan dari paparan hal-hal yang khusus untuk mencapai
suatu generalisasi dan kadang-kadang juga dirangkai dari paparan yang sifatnya umum ke
paparan yang sifatnya khusus. Dalam teknik pengembangan paragraf argumentasi dikenal :

a. Teknik Induktif
Adalah penyusunan argumentasi yang dilakukan dengan mengemukakan terlebih dahulu bukti-bukti yang
berkaitan dengan topik.

b. Teknik Deduktif
Adalah penyusuna argumentasi yang dilakukan dengan mengemukakan lebih dahulu kesimpulan yang umum
dan kemudian disusul dengan uraian mengenai hal-hal khusus. Alasan-alasan atau bukti-bukti untuk
memperkuat diperlukan sebagai sarana meyakinkan pembaca guna mendukung uraian yang disampaikan
(Suparno, 2002:5.40).
SEKIAN & TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai