Anda di halaman 1dari 24

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPA MATERI ENERGI MENGGUNAKAN


METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 3
KAYU AGUNG.

DISUSUN OLEH

LISA SILVIANI
NIM 856604206

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah


Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501)

Kementrian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ-UT PALEMBANG

POKJAR LUBUKLINGGAU

TAHUN 2023.1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATA
PELAJARAN IPA MATERI ENERGI MENGGUNAKAN METODE
DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 3 KAYU AGUNG

Nama Mahasiswa : Lisa Silviani


NIM : 856604206
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri 7 Lubuklinggau
Jumlah Siklus Pembelajaran : 3 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Pra Siklus, Hari Kamis, tanggal 4 Mei 2023
Siklus 1, Hari Kamis, 11 Mei 2023
Siklus 2, Hari Sabtu, tanggal 20 Mei 2023

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :


1. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi Gaya Menggunakan
Metode Demonstrasi.

Lubuklinggau, Mei 2023

Menyetujui
Supervisor 1, Mahasiswa

Mulyadi, M.Pd. Lisa Silviani


Nip. NIM. 856604206
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporsn praktek Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susunsebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Lubuklinggau, Mei 2023

Yang Membuat Pernyataan,

Lisa Silviani
NIM. 856604206
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan karunianya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan laporan pemantapan kemampuan profesional (PKP). Penulis
Laporan ini Berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Materi Energi Menggunakan Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Negeri 3 Kayu
Agung”. Ini tidak terlepas dari semua pihak yang membantu baik dari moril
maupun materil, oleh karena itu penulis sangat berterima kasih kepada Ibu Yean
Chris Tien, M.Pd. selaku tutor pembimbing yang telah banyak membantu sejak
merancang melaksanakan praktik, hingga terwujudnya laporan ini. Dalam
kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan penghargaan dari ucapan terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Jamalludin, M.Pd. selaku pengelola Pokjar kota Lubuklinggau yang telah


banyak membantu kelancaran proses tutorial.
2. Mulyadi, M.Pd. selaku pembimbing dalam penyusunan laporan PKP ini.
3. Saodah,S.Pd selaku kepala sekolah dan supervisor 2.
4. Maryam, S.Pd. dan Desi kurniati, S.Pd. selaku penilai 1 dan 2 dalam
penilaian ini.
5. Keluargaku yang telah memberikan banyak dukungan baik moril maupun
materil.
6. Teman-teman seperjuangan UT Pokjar Lubuklinggau tahun 2023.1.
Semoga perbaikan pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan guru,
dalam upaya meningkatkan mutu kegiatan Belajar Mengajar sehari-hari di
kelas.

Lubuklinggau , Mei 2023


Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................

Lembar Pengesahan..........................................................................................

Lembar Pernyataan Bebas Plagiat....................................................................

Kata Pengantar .................................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................


1. Identifikasi Masalah........................................................................
2. Analisis Masalah.............................................................................
3. Alternatif dan Priorits Masalah.......................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Penelitian..................................................................................
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Peningkatan.......................................................................
B. Belajar dan Hasil Belajar.....................................................................
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar................................
D. Cahaya.................................................................................................
E. Metode Pembelajaran..........................................................................
1. Pengertian Metode Pembelajaran.....................................................
2. Pengertian Metode Pembelajaran Demonstrasi................................
3. Langkah-langkah Penggunaan Metode Demonstrasi ......................
4. Kelebihan dan Kekurangan Demonstrasi Dalam Proses Belajar
Mengajar..........................................................................................
F. Karakteristik Siswa

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN DAN PEBAHASAN


A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, dan Pihak yang membantu.....
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran............................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus...............................................................
1. Hasil Observasi...............................................................................
2. Hasil Evaluasi.................................................................................
B. Pembahasan Hasil Dari Setiap Siklus...................................................
1. Prasiklus..........................................................................................
2. Siklus 1...........................................................................................
3. Siklus 2...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

DAFTAR TABEL
TABEL 3.1. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Penelitian....................................
..........................................................................................................................
TABEL 4.1. Aktivitas Siswa............................................................................
TABEL 4.2. Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus ...........................................
TABEL 4.3. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I................................................
TABEL 4.4. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II .............................................
TABEL 4.5. Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus............................................

DAFTAR GAMBAR
Contoh Baterai dan bagianya............................................................................
Contoh Jenis rangkaian listrik..........................................................................
Contoh Penampang Aki....................................................................................
Contoh Deskripsi Persiklus...............................................................................
Grafik 4.1. Aktivitas Belajar Siswa..................................................................
Grafik 4.2. Aktivitas Belajar Siswa..................................................................
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Kesediaan Supervisor 2 sebagai pembimbing PKP


2. Perencanaan PTK (Identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif masalah,
pemecahan masalah, rumusan masalah)
3. Berkas RPP Pra Siklus, RPP Perbaikan Siklus 1, RPP Perbaikan Siklus II
Matematika
4. APKG SI DAN APKG S2
5. Lembar observasi/Pengamatan Kinerja Guru terisi
6. Jurnal pembimbingan supervisor 2
7. Hasil pekerjaan siswa yang terbaik dan yang Terburuk persiklus
8. Foto
ABSTRAK

Lisa Silviani, 2023. Laporan Perbaikan Pembelajaran ini berjudul


“Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Materi Energi Di Kelas IV
SD Negeri 3 Kayu Agung”. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode Demonstrasi. Kurangnya
termotivasinya siswa mengikuti pelajaran IPA serta metode pembelajaran yang
kurang bervariasi dan masih kurang minat siswa dalam belajar mengakibatkan
rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA, tidak tercapai sesuai
dengan tujuan yang diharapkan Sehingga peneliti bermaksud memperbaiki
pembelajaran dengan mengadakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga
siklus dengan menggunakan Metode Demonstrasi Pelaksanaan penelitian Pra
Siklus dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 Mei 2023, Siklus 1 pada hari Rabu
11 Mei 2023, Siklus II pada hari Selasa tanggal 20 Mei 2023. Subjek penerima
tindakan adalah 20 siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi Energi. Hasil
evaluasi membuktikan, saat pra siklus hasil belajar siswa hanya mencapai 40,00%,
setelah dilakukan tindakan siklus I hasil belajar siswa baru mencapai 65,00%, dan
pada siklus II naik menjadi 90,00 %. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa penggunaan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil
belajar IPA siswa kelas IV Materi Energi di SD Negeri 3 Kayu agung.

Kata Kunci : Siswa Kelas IV, Metode Demonstrasi, Hasil Belajar.

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Belajar merupakan suatu proses mental dan emosional atau aktivitas
pikiran dan perasaan yang hasilnya berupa perubahan perilaku, disekolah
guru membantu siswa dalam proses belajar untuk menghasilkan perilaku
berdasarkan guna diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajaran yang dilaksanakan guru didalam kelas kadang-kadang membuat
guru kaku terutama pada saat memilih suatu metode pembelajaran dan
mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Pada hakikatnya pendidikan
merupakan serangkaian peristiwa yang kompleks yang melibatkan beberapa
kompenen antara lain tujuan, murid, pendidik, materi, metode dan situasi
lingkungan. Semua ini berhubungan satu sama lain dalam satu aktivitas
pendidikan.
Terciptanya suatu pribadi yang pintar, cerdas dan sopan merupakan
tujuan pendidikan. Dalam proses pendidikan ini melalui berbagai tahapan dan
perencanaan yang matang sehingga terbentuk suatu pribadi yang berkualitas.
Penggunaan media dan metode pengajaran diperlukan untuk proses
pembelajaran. Metode adalah suatu cara atau siasat untuk menyampaikan
pelajaran dengan baik agar siswa lebih mudah memahaminya. Guru harus
bisa menguasai materi dan juga harus terampil dalam memilih serta
menggunakannya. Penyampaian bahan pelajaran tertentu dari suatu mata
pelajaran, agar siswa dapat memahami dan menguasai bahan pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Adanya strategi dalam pembelajaran IPA merupakan
suatu proses pembelajaran yang dapat menarik minat siswa, yang tujuannya
menginginkan siswa untuk dapat meningkatkan hasil belajarnya, sehingga
bisa diterapkan dikehidupan sehari-hari.
Pembelajaran IPA disekolah dasar masih banyak dilakukan secara
tradisional serta lemahnya kemampuan guru dalam membangun motivasi
siswa dalam belajar. Pelajaran IPA selalu disajikan dengan metode ceramah
sehingga siswa merasa bosan dan tidak memperhatikan pelajaran dengan
baik. Metode mengajar yang tepat keterlibatan siswa juga turut
diperhitungkan dalam penggunaan metode agar siswa termotivasi dalam
belajar. Begitu banyak metode yang dikenal dalam pembelajaran, salah
satunya adalah Metode Demonstrasi, metode ini banyak menekankan kepada
siswa untuk terlibat aktif secara langsung dalam pembelajaran, karena dalam
pelaksanaannya guru selalu mencontohkan, menunjukkan bahkan menirukan
cara kerja suatu perangkat media pembelajaran. Disamping itu juga metode
demonstrasi dapat menghilangkan verbalisme dalam materi pelajaran,
sehingga siswa akan semakin mengerti, memahami dan mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari terhadap materi
pembelajaran pada mata pelajaran IPA tersebut.

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasikan
masalah-masalah dalam penelitian tindakan kelas di SD Negeri 3 Kayu agung
sebagai berikut
a. Dalam pelaksanaan pembelajaran tampak kurang interaktif, aktivitas
cenderung hanya berpusat pada guru.
b. Pemilihan strategi pembelajaran yang belum sesuai dengan tujuannya.
c. Kurangnya kreativitas guru dalam pembelajaran.
d. Suasana belajar yang membosankan.
e. Siswa tidak memahami konsep IPA dan secara utuh sehingga nilai
akhirnyapun rendah.

2. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah diatas dapat dianalisa permasalahan yang
ditemukan dilapangan diantaranya :
a. Kurangnya minat dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran.
b. Siswa belum memahami konsep tentang Gaya dan penjabarannya.
c. Guru kurang memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
d. Kurang optimalnya metode pengajaran yang digunakan.
Dari analisis permasalahan diatas, penulis menyimpulkan bahwa proses
pembelajaran ini perlu diadakan perbaikan. Penulis berinisiatif untuk
mengadakan penelitian perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan alternatif dan prioritas pemecahan masalah menggunakan metode
Demonstrasi.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik
dimana dapat mencapai standar KKM materi ini yakni ≥ 65, sehingga peneliti
melakukan penelitian dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas IV Materi Energi menggunakan Metode Demonstrasi di SD Negeri 3
Kayu Agung”. Prioritas pemecahan masalahnya sebagai berikut :
a. Guru memberikan motivasi dan menumbuhkan minat belajar siswa.
b. Guru dan siswa dapat mengembangkan semua kreatifitasnya dalam
pembelajaran.
c. Menggunakan Metode yang sesuai dengan karakteristik siswa.
d. Murid merasa adanya kenyamanan dalam pembelajaran.
e. Munculnya tanya jawab dalam pembelajaran dikelas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaiman pelaksanaan pembelajaran IPA materi energi menggunakan
Metode Demonstrasi dikelas IV SDN kayu agung ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi Energi
menggunakan Metode Demonstrasi dikelas IV SDN 3 Kayu Agung ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Untuk membuktikan keefektifan pengguanaan metode Demonstrasi
untuk meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 3
Kayu agung tentang Energi ada beberapa tujuan penelitian perbaikan ini
adalah sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan metode Demonstrasi dapat meningkatkan
pemahaman siswa dalam memahami materi tentang energi dengan baik.
2. Menambah kreativitas guru dalam proses pembelajaran agar menjadi guru
yang profesional.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Adapun manfaat penelitian perbaikan secara praktik ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Guru
Guru dapat meningkatkan profesionalisme dalam pembelajaran dapat
menerapkan metode yang tepat untuk memperbaiki pembelajaran terhadap
suatu materi dan mendorong guru melaksanakan pembelajaran yang
inovatif dengan menggunakan metode Demonstrasi.
2. Bagi Siswa
Diharapkan dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa, menarik
minat belajar siswa dan menambah motivasi siswa untuk mengikuti
pelajaran IPA. Sehingga proses pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan.
3. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai tolak ukur dan motivator agar lebih memperhatikan kreativitas
guru dan siswa dalam proses pembelajaran maupun dalam kegiatan
lainnya yang bersifat membantu perkembangan sekolah menjadi sekolah
yang baik dan berkualitas.
4. Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, memberikan informasi
terhadap perkembangan dunia pendidikan dapat memberikan sumbangan
positif bagi kemajuan sekolah yang tercermin dalam peningkatan
kemampuan profesional para guru dan akhirnya menciptakan kondusifnya
iklim pendidikan disekolah tersebut.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Hasil Belajar


1. Belajar
Belajar adalah suatu kejadian dalam diri ataupun setiap proses yang
harus dilalui untuk mencapai suatu perubahan yang positif atau lebih baik
dari sebelumnya. Belajar juga menerapkan suatu perubahan yang relatif
permanen dalam perilaku atau potensi perilaku hasil dari pengalaman atau
praktek yang diperkuat. Belajar juga merupakan hasil dari interaksi antara
stimulus dan respon.
Menurut Ihsana (2014:7) Belajar adalah suatu aktivitas dimana
terdapatnya sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti
menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang
optimal. Begitu juga Tirtarahardja dan sulo (2015:129) mengemukakan
belajar adalah perubahan perilaku yang relatif tetap karena pengaruh
pengalaman ( interaksi individu dengan lingkungannya).

2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan tolak ukur
yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam
mengetahui dan memahami suatu materi pelajaran. Hasil belajar ini juga
ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut.
Menurut Kunandar (2013:62) hasil belajar adalah kompetensi atau
kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang
dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar
mengajar. Sedangkan Menurut Sudjana (dalam Sutrisna, 2021 :22)
menytakan bahwa hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar
dengan menggunakan alat pengukuran tanpa tes tertulis, tes lisan dan tes
perbuatan. Jihad dan Haris (2012:14) hasil belajar adalah pencapaian
bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dan ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu
tertentu.
Berdasarkan uraian pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setellah siswa tersebut
melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran serta bukti keberhasilan yng
telah dicapai oleh seseorang dengan melibatkan aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Belajar juga merupakan kemampuan-kemampuan yang
dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Setelah
suatu proses belajar berakhir maka siswa memperoleh suatu hasil belajar.
Penilaian hasil belajar siswa diartikan sebagai pengumpulan informasi
untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan dan peningkatan hasil
belajar yang dicapai siswa pada akhir proses belajar mengajar dikelas IV
SD Negeri 3 Kayu agung.

B. Hal-hal yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Menurut Rusefendi (dalam Ahmad susanto (2016:14) menyatakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar kedalam sepuluh
macam yaitu : Kecerdasan, Kesiapan anak, bakat anak, kemampuan belajar,
minat anak, penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar,
kompetensi guru dan kondisi masyarakat. Dari beberapa hal yang dijabarkan
tersebut dapat dispesifikasikan lagi hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa diantaranya :

1. Faktor Internal antara lain :

a. Minat dan bakat siswa


b. Motivasi dan perhatian siswa.
c. Kematangan atau pertumbuhan siswa.
d. Kondisi kesehatan jasmani dan rohani siswa.
2. Fakto eksternal, antara lain :
a. Lingkungan fisik dan non fisisk ( suasana dalam kelas ).
b. Lingkungan sosial dan budaya.
c. Lingkungan Keluarga (keadaan keluarga).
d. Lingkungan sekolah.
e. Guru sebagai pelaksana proses belajar.
f. Sarana dan Prasarana yang cukup.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa faktor internal dan

eksternal dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Kedua faktor tersebut

sangat mempengaruhi upaya pencapaian hasil belajar siswa dan dapat

mendukung terselenggaranya kegiatan proses pembelajaran, sehingga dapat

tercapai tujuan pembelajaran. Guru adalah faktor yang paling berpengaruh

terhadap proses maupun hasil belajar.

C. ENERGI
Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu tindakan atau
pekerjaan (usaha). Kata “Energi” berasal dari bahasa yunani yaitu “ergon”
yang berarti kerja. Dalam melakukan sesuatu kita selalu memanfaatkan
energi, baik secara sadar maupun tidak sadar. Ada beberapa jenis-jenis energi
antara lain :
A. Energi Panas
a. Pengertian energi panas
Energi panas adalah bentuk energi yang terjadi akibat adanya
pengaruh suhu. Energi panas dapat menaikkan atau menurunkan suhu
benda. Energi panas sering juga disebut dengan kalor.

b. Sumber energi panas


Sumber energi panas adalah semua benda yang dapat menghasilkan
panas. Berikut adalah beberapa contoh sumber panas yang sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari – hari yaitu :
a) Matahari
Matahari merupakan sumber energi panas utama untuk bumi sehingga
membuat suhu di bumi menjadi hangat. Matahari dapat menghasilkan
panas sendiri dari reaksi fusi nuklir yang terjadi di dalamnya.
Panas matahari banyak digunakan oleh orang untuk menjemur pakaian,
proses pembuatan garam, mengeringkan ikan asin atau kerupuk
sebelum digoreng dan lain sebagainya.
b) Gesekan antar dua benda
Ketika dua benda bergesekan, maka akan timbul panas di bagian yang
bergesek. Gesekan dua benda dapat dijadikan sebagai sumber energi
panas. Salah satu contohnya saat orang – orang berkemah di hutan dan
tidak membawa korek api, mereka biasanya menggesek – gesekan dua
buah batu atau kayu untuk menghasilkan api. Api dapat dihasilkan
karena gesekan dua benda tersebut menghasilkan panas.
c) Listrik
Listrik merupakan bentuk energi yang bisa diubah menjadi energi
panas. Alat – alat dirumah yang memanfaatkan listrik utnuk
menghasilkan panas adalah setrika dan dispenser.
d) Api
Api merupakan sumber panas umum yang sering digunakan manusia.
Api berasal dari reaksi pembakaran yang memancarkan panas ke segala
arah. Jika kita berdiri di dekat api maka kita bisa merasakan panas yang
dihasilkannya. Adapun sifat – sifat energi panas yaitu, tidak dapat
dilihat, tidak dapat didengar, tidak mempunyai bau, tetapi dapat
dirasakan dan energi panas juga dapat berpindah tempat.

c. Macam – macam Perindahan Panas


Energi panas dapat berpindah dari satu benda ke benda yang lain.
Benda – benda yang dapat menghantarkan panas disebut dengan
konduktor. Panas dapat berpindah dengan cara – cara tertentu yaitu
sebagai berikut:
1) Konduksi (hantaran)
Konduksi merupakan perpindahan panas melaui zat perantara tanpa
disertai dengan perpindahan zat perantara tersebut. contohnya
perpindahan panas pada batang sendok logam ketika memasak.
2) Konveksi (aliran)
Konveksi merupakan perpindahan panas melalui zat perantara disertai
dengan perpindahan zat perantara tersebut.
Contoh:
Pada peritiwa merebus air, panas mula – mula mendidihkan molekul air
di bagian bawah. Molekul air yang sudah mendidih ini akan naik keatas
dan menekan molekul air yang belum mendidih ke arah bawah. Proses
ini berlangsung terus menerus sehingga semua air mendidih.
3) Radiasi (pancaran)
Radiasi merupakan proses perpindahan panas tanpa zat perantara.
Contoh:
Panas matahari sampai ke bumi tanpa melalui zat perantara karena
angkasa luar merupakan ruang hampa yang tidak mengandung zat
apapun. Ada juga zat – zat yang tidak dapat menghantarkan panas. Zat
ini disebut dengan isolator. Contohnya: plastik dan kayu.
Berikut beberapa contoh sumber energi panas

B. Energi Bunyi
a. Pengertian Energi Bunyi
Energi bunyi dihasilkan oleh sumber bunyi. Sumber bunyi adalah
benda yang dapat menghasilkan bunyi dan bunyi itu sendiri adalah getaran
yang merambat. Sumber bunyi dapat bergetar akibat adanya pukulan,
petikan, tiupan dan gesekan. Bunyi dapat didengar oleh manusia karena
bunyi merupakan gelombang yang dapat merambat di udara dan sampai di
gendang telinga. Karena merupakan gelombang, bunyi memiliki frekuensi.
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dapat dibedakan menjadi tiga macam
yaitu:
a. Infrasonik
Merupakan bunyi yang sangat lemah dengan jumlah getaran bunyinya
kurang dari 20 getaran per detik. Manusia tidak dapat mendengar bunyi
ini. Hanya hewan – hewan yang dapat mendengranya seperti jangkrik,
ayam atau anjing.
b. Audiosonik
Merupakan bunyi dnegan jumlah getaran antara 20 – 20.000 getaran
perdetik. Bunyi ini cukup kuat sehingga bisa didengar oleh manusia.
c. Ultrasonik
Merupakan bunyi yang sangat kuat dengan jumlah getaran lebih dari
20.000 getaran perdetik. Karena sangat kuat, telingan manusia tidak
mampu mendengarnya. Hanya hewan – hewan tertentu seperti lumba-
lumba dan kelelawar yang dapat menangkap bunyi ultrasonik.
Berikut contoh gambar frekuensi energy bunyi

b. Sifat-Sifat Energi Bunyi


a) Bunyi dapat merambat.
Bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair atau gas. Dalam zat padat,
bunyi dapat merambat dengan kecepatan mencapai 6.000 m/s. Contoh:
bunyi kereta api yang merambat melalui rel. Dalam zat cair, bunyi dapat
merambat dengan kecepatan sekitar 1.500 m/s. Salah satu contohnya
walaupun didalam air, kita masih dapat mendengar suara klakson mobil
atau motor yang sedang berjalan. Dalam gas, bunyi dapat merambat
dengan kecepatan 343 m/s. Contohnya hampir semua bunyi yang kita
dengar sehari-hari merupakan bunyi yang merambat melalui udara/gas.

b) Bunyi dapat diserap dan dipantulkan


Bunyi dapat diserap jika mengenai benda – benda yang lunak seperti
gabus, spon, karpet, kain dan lain sebagainya. Jika kamu berteriak dengan
menutup mulut menggunakan kain, maka suara yang kamu dengar akan
elmah. Hal ini disebabkan karena kain dapat menyerap suara. Bunyi juga
bisa dipantulkan jika mengenai benda yang keras. Contohnya jika kita
berada di ruang kosong yang berdinding beton dan berteriak, maka suara
kita akan dipantulkan dan terdengar seperti terulang.
Berikut contoh gambar sifat-sifat energy bunyi

c. Jenis – Jenis Bunyi Pantul


Bunyi pantul yang memperkeras bunyi asli. Ini terjadi ketika sumber bunyi
berada dalam jarak yang dekat dengan bidang pantul sehingga bunyi pantul
yang dihasilkan terdegar hampir bersamaan dengan bunyi asli. Sehingga
bunyi pantul akan memperkeras bunyi asli.
1. Gaung.
Merupakan bunyi pantul yang terdengar samar/kurang jelas. Hal ini
disebabkan karena jarak sumber bunyi dengan bidang pantul cukup jauh
sehingga bunyi pantul terdengar samar.
2. Gema.
Merupakan bunyi pantul yang terdengar jelas. Hal ini disebabkan karena
jarak bidang pantul dengan sumber bunyi jauh sehingga bunyi pantul
terdengar tepat setelah bunyi asli.
Berikut contoh gambar jenis-jenis bunyi pantul
D. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Secara umum metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan
teratur yang dilakukan oleh guru atau pendidik dalam menyampaikan materi
kepada siswanya. Metode pembelajaran juga merupakan suatu cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Hal ini mendorong seorang guru untuk mencari metode yang
tepat dalam penyampaian materi agar dapat diserap dengan baik oleh
siswanya. Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang
dilakukan oleh para pendidik agar proses belajar mengajar pada siswa
tercapai sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Metode mengajar merupakan salah satu kompenen yang harus ada
dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam
upaya membentuk kemampuan siswa. Pemilihan metodenya harus
mempertimbangkan dan mengacu pada pengembangan kemampuan siswa
yang berfikir secara ilmiah, kreatif dan inovatif. Jika seorang guru tidak
memahami tentang kedudukan metode mengajar sebagai alat motivasi
ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai
tujuan maka proses belajar mengajar tidak berjalan dengan efektif san akan
menimbulkan kejenuhan dan kemalasan bagi siswa untuk belajar. Menurut
Sutikno (2014:33) berpendapat bahwa pengetian Metode secara harfiah
berarti “cara” metode adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu. Menurut Ginting (2014:42) metode pembelajaran
diartikan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip
dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar
terjadi proses pembelajaran pada diri peserta didik. Siswa dapat memahami
materi pelajaran dengan mudah secara efektif dan efisien dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

2. Pengertian Metode Demonstrasi


Menurut Muhibbin Syah (2013:22) metode demonstrasi adalah
metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan
urutan melakukan suatu kegiatan baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan sesuai materi yang sedang
disajikan. Sedangkan Menurut Syifa S Mukrina (2014:84) demonstrasi
adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara
menceritakan dan memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan
sesuatu. Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif sebab
membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan
fakta atau data yang benar.

3. Langkah-langkah Penggunaan Metode Demonstrasi


Adapun langkah-langkah dalam penggunaan metode demonstrasi anatara
lain :
a. Ciptakan suasana yang menyejukan dengan menghindari suasana
menegangkan.
b. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang
peserta didik untuk berfikir.
c. Yakin bahwa semua peserta didik mengikuti jalannya demonstrasi
dengan memperhatikan seluruh reaksi peserta didik.
d. Berikan kesempatan pada peserta didik untuk secara aktif memikirkan
lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi
tersebut.
e. Guru perlu melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan metode
demonstrasi tersebut.

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi dalam Proses Belajar


Mengajar.
Ada beberapa kelebihan penggunaan Metode Demonstrasi Menurut
Djamarah (2012:91) diantaranya :
1. Dapat membuat pelajaran menjadi lebih jelas dan konkret sehingga
menghindari verbalisme.
2. Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
3. Proses pengajaran lebih menarik.
4. Perhatikan siswa berpusat pada peklajaran yang sedang diberikan.
5. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam
diri siswa.
Metode demontrasi juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya :
1. Derajat visibilitas peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati
keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan.
2. Memerlukan keterampilan guru secara khusus agar demonstrasikan
berjalan efektif.

E. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa SD Negeri 3 Kayu Agung ini adalah sebagai
berikut :
1. Siswa kelas IV SD Negeri 3 Kayu Agung berjumlah 20 orang terdiri atas
9 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.
2. Mereka rata-rata berusia 9 samapai 10 tahun.
Melalui metode Demonstrasi ini peneliti berharap cara yang
diterapkan di SD Negeri 3 Kayu Agung dapat meningkatkan Hasil
Belajar siswa dalam pembelajaran Khususnya Materi Energi.

Anda mungkin juga menyukai