Anda di halaman 1dari 103

LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN MELALUI PTK

JUDUL
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PADA MATERI KEWAJIBAN DAN HAKKU DI SEKOLAH


MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS III SD NEGERI JETAK
SEMESTER GASAL KECAMATAN WEDUNG KABUPATENDEMAK
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Diajukan untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Professional (PKP)

Nama : AIMMATUL HASANAH


NIM : 857777016
Program Studi : S1 PGSD
Masa Registrasi : 2023.1

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SEMARANG
POKJAR DEMAK
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN
PROFESIONAL (PKP)
PDGK 4501

Nama Mahasiswa : AIMMATUL HASANAH


NIM 857777016
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN Jetak

Jumlah siklus Pembelajaran : 2 Siklus


Hari dan tanggal pelaksanaan : Prasiklus : Rabu 18 Oktober 2023
Siklus I : Rabu 25 Oktober
2023 Siklus 2: Jum’at 03
Nopember 2023
Masalah yang merupakan Fokus Perbaikan :
“ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Materi Kewajiban dan
Hakku di Sekolah Menggunakan Model Problem Based Learning dengan
media Audio Visual Kelas III SDN Jetak Semester Gasal Kecamatan
Wedung Kabupaten DemakTahun Pelajaran 2023/2024”
Demak, 11 Desember 2023

Menyetujui,
Supervisor 1 Mahasiswa

Drs. AHMAD MUNIF, M.Pd AIMMATULHASANAH


NIP. 19660418 199802 1 002 NIM. 857777016
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran dalam
usaha peningkatan hasil belajar siswa dan menyelesaikan laporan ini tepat
waktunya. Namun berkat kemurahan dan ridho- Nya, akhirnya semua hambatan
teratasi.
Laporan ini berisikan hasil perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran
PKn dengan kompetensi dasar “Materi Kewajiban dan Hakku di Sekolah dengan
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan media Audio Visual
pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2023/2024. Tindakan perbaikan
pembelajaran dilakukan pada siswa kelas III SDN Jetak Kecamatan Wedung
Kabupaten Demak.
Laporan ini dapat terselesaikan karena dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan
Setinggi-tingginya kepada :
1. Kedua orang tua dan Mertua yang telah memberikan do’anya kepada penulis.
2. Suami yang memberikan dukungan penuh kepada penulis
3. Bapak Drs. AHMAD MUNIF, M.Pd selaku supervisor yang telah banyak
memberikan bimbingan.
4. Bapak Achmad Mubasir, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Jet ak
Kecamat an Wedung Kabupat en Demak yang telah mengizinkan penulis
mengembangkan profesi.
5. Rekan-rekan Guru SDN Jetak Kecamatan Wedung Kabupaten Demak yang
banyak memberi bantuan.
6. Rekan-rekan Mahasiswa UT yang telah memberikan support kepada penulis.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah memberikan
berbagaibentuk bantuan.
Peniliti menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu,peneliti mohon kritik saran demi kesempurnaan laporan ini.

Demak, 11 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan Perbaikan 3
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Tinjauan Hasil Belajar ..................................................................................... 6
B. Tinjauan Mata Pelajaran PKn .......................................................................... 8
D. Tinjauan Kewajiban dan Hak di Sekolah ......................................................... 9
E. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif ................................................... 10
F. Karakteristik Siswa Kelas III Sekolah Dasar .................................................. 13

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN


PEMBELAJARAN
A. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 19
1. Lokasi, Waktu, Mata Pelajaran dan kelas................................................... 19
2. Karakteristik Siswa 19 ............................................................................ 19
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ...................................................... 20
1. Jenis Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................................................... 20
2. Prosedur Perbaikan PTK
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran ................................. 26
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................... 26

BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


A. Simpulan ............................................................................................ 32
B. Sarana Tindak Lanjut .................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM

Gambar 3.3 Prosedur Pelaksanaan Perbaikan PTK


Diagram 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa
Diagram 4.2 Nilai Rata-rata
Diagram 4.3 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Persiklus
Diagram 4.4 Aktivitas Siswa Setiap Siklus
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kesediaan Supervisor 2 sebagai Pembimbing PKP


Lampiran 2 Surat Pernyataan Kesediaan sebagai Supervisor 2
Lampiran 3 Surat Pernyataan Mahasiswa
Lampiran 4 Perencaan PTK (fakta/data pembelajaran yang terjadi dikelas,
identifikasi masalah, analisis masalah, alternative pemecahan
masalah, rumusan masalah)
Lampiran 5 Lembar Observasi / Pengamatan
Lampiran 6 Jurnal Pembimbingan dengan Supervisor 2
Lampiran 7 Pekerjaan siswa terbaik dan terburuk persiklus
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SDN Jetak
Kecamatan Wedung Kabupaten Demak menggunakan model Pr o b l e m B a s ed Lear n i
ng( PBL) d en g a n Medi a Audi o Vi s u a l pada materi Kewajiban dan Hakku di
Sekolah. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas III SDN Jetak Kecamatan
Wedung Kabupaten Demak dengan total 15 peserta didik. Teknik penelitian yang
digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus belajar.
Penelitian ini dilakukan di kelas III SDN Jetak Kecamatan Wedung Kabupaten Demak
semester gasal tahun pelajran 2023/2024. Penelitian ini mencakup beberapa langkah,
yaitu: perencanaan, tindakan, refleksi, dan observasi. Analisis data melalui tes, observasi,
dan dokumentasi. Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar PKn pada peserta didik kelas III SDN Jetak Kecamatan Wedung Kabupaten
Demak. Peningkatan ini dibuktikan dengan menggunakan hasil tes pada pra siklus
terdapat 3 peserta didik atau 20% dari 15 peserta didik yangmendapat nilai ≥70, pada
siklus pertama terdapat 13 peserta didik atau 87% darikeseluruhan peserta didik yang
mendapat nilai ≥70, sedangkan hasil penelitian pada siklus II terdapat 15 peserta didik
atau 100% dari seluruh peserta didik yang mendapat nilai ≥70. Sehingga terjadi
peningkatan peserta didik yang mendapat nilai ≥70 dari siklus I ke siklus II sebesar
10,52%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperatif tipe
Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar PKn.

Kata kunci: Hasil Belajar, PKn, Problem Based Learning (PBL), Audio Visual
BAB I

PENDAHALUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi
pembangunan bangsa Indonesia. Pengertian Pendidikan Menurut
Kemdiknas (2003) mengatakan “Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak yang mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.”

Menurut Sujana (2019, p. 29) mengatakan “Pendidikan adalah upaya


untuk membantu jiwa anak-anak didik baik lahir maupun batin, dari sifat
kodratnya menuju Kearah peradaban manusiawi yang lebih baik.” Adapun
pengertian lain yaitu pendidikan merupakan proses berkelanjutan yang tidak
pernah berhenti (never ending proces), sehingga dapat menghasilkan yang
berkesinambungan, yang diperlihatkan pada manusia masa depan, yang
berpedoman nilai-nilai budaya dan pancasila.

Pendidikan tidak hanya memindahkan pengetahuan dari pendidik ke


peserta didik, tetapi mendidik untuk mengidentifikasi sesuatu yang baik dan
buruk dalam hal pengetahuan, teknologi dan moral, serta mempersiapkan
anak untuk siap tinggal di lingkungan masyarakat. Dalam proses mencapai
tujuanpendidikantersebut, dilibatkan guru dan peserta didik sebagai unsur-
unsur pendidikan. Interaksi yang terjadi diantara guru dan peserta didik
disebut proses pembelajaran.

Seseorang dikatakan telah melakukan kegiatan belajar apabila


terjadi perubahan tingkah laku yang terjadi di dalam diri seseorang,
perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada ranah kognitif saja akan tetapi
juga terjadi pada ranah ketrampilan dan sikap sebagai akibat dari latihan, hal
ini sesuai dengan pernyataandari Wahyuningsih (2020) yang menyatakan
bahwa perubahan perilaku serta kemampuan yang menyeluruh yang
dimiliki oleh siswa setelah mengikuti proses belajar, bukan hanya satu
potensi saja yang didapatkan dari proses belajar akan tetapi juga meliputi
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dari hasil pengalaman.

Mata Pelajaran PKn adalah mata Pelajaran wajib yang diterapkan


dari tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi (Rahayu, 2017).
Mata Pelajaran PKn wajib diikuti oleh semua siswa dari tingkat sekolah
dasar sampai dengan perguruan tinggi. Mata Pelajaran PKn ini penting
sekali diikuti oleh siswa karena tujuan dari mata pelajaran PKn ini adalah
membentuk siswa menjadi warga negara yang baik, cinta kepada tanah air,
mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai nilai-nilai Pancasila,
selain itu juga dapat membentuk moraldan karakter siswa.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diharapkan mampu


memberikan perhatiannya kepada pengembangan nilai, moral, dan perilaku
peserta didik. Sejatinya, PKn adalah studi tentang kehidupan sehari-hari,
mengajarkan bagaimana menjadi warga Negara yang baik menunjung tinggi
ilai- nilai yang merupakan dasar negara Indonesia.

Pada kenyataannya proses pembelajaran PKn di sekolah tidak seperti


yang diharapkan. Masih banyak siswa yang kurang fokus dalam proses
pembelajaran dan penanaman sikap nasionalisme yang kurang terhadap
siswa. Sehingga pembelajaran menjadi tidak efektif. Kesulitan yang dialami
siswa ialah siswa kurang mampu mengaitkan materi PKn yang telah
diterima dengan kegiatan sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh kebanyakan
guru menyampaikan materi belum mengaitkan pada kenyataan maupun
permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Rendahnya hasil belajar PKn siswa dipengaruhi oleh beberapa


faktor. Sukaptiyah(2015: 115) menyebutkan bahwa banyak faktor yang
menyebabkan hasil belajar PKn siswa rendah yaitu faktor internal yang
meliputi: motivasi belajar, intelegensi, kebiasaan serta rasa percaya diri dan
faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar, seperti: guru sebagai
pembina kegiatan belajar, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana,
kurikulum dan lingkungan.

Permasalahan hasil belajar PKn juga ditemui di SDN Jetak


Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Diperoleh data dari hasil ulangan
harian siswa kelas hanya terdapat 3 siswa yang memperoleh hasil yang
memenuhi kriteria ketuntasanminimal yang ditetapkan sekolah, yaitu 70,00
dengan rata- rata kelas sebesar 62,00 dengan nilai terendah 50,00 dan nilai
tertinggi 100.

Dari hasil observasi pembelajaran yang dilakukan di kelas III SDN


Jetak Kecamatan Wedung Kabupaten Demak ditemukan siswa yang
kesulitan dalam mencerna materi yang diajarkan oleh guru. Hal tersebut
ditunjukkan dari pelaksanaan pembelajaran yang kurang mengaitkan materi
dengan kehidupan nyata siswa, kurang menggali pengetahuan siswa dengan
mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran yang
akan di ajarkan, dan belum adanya diskusi kelompok dalam proses belajar
PKn. Selain itu juga guru belum mengoptimalkan penggunaan media saat
pembelajaran PKn.

Hal tersebut membuat siswa merasa jenuh dan kurang bersemangat


dalammengikuti pembelajaran, sehingga mengakibatkan siswa kurang aktif
dan tidak tertarik mengikuti pembelajaran. Menyikapi hal tersebut, peneliti
memiliki solusi al ternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. yang
mampu meningkatkan kualitas pembelajaran PKn di kelas. Salah satu solusi
alternatif tersebut yaitu pengaplikasian model pembelajaran yang bervariasi
dan inovatif. untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap mata pelajaran
PKn maka dibutuhkan kreativitas dan inovasi guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas.

Model pembelajarn yang digunakan merupakan model


pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Learning. Model Problem
Based Learning merupakan model pembelajaran yang mampu melatih dan
mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
berorientasi pada masalah autentik dari kehidupan aktual siswa, untuk
menstimulus kemampuan berpikir tingkat tinggi (Shoimin 2017: 129).

Tujuan model Problem Based Learning yaitu mendorong siswa


untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-
hari yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya
(Putri, 2022: 1602). Tidak hanya mengaplikasikan model pembelajaran,
namun perlu adanya pendukung lain seperti media pembelajaran sebagai
penunjang keberhasilan hasil belajar PKn siswa. Media pembelajaran
termasuk sarana dalam menunjang proses pembelajaran yang baik
(Gumilang, 2019:26)

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah


audio visual. Menurut Anderson (1994:99), media audio visual adalah
merupakan rangkaian gambar elektronis yang disertai oleh unsur suara audio
juga mempunyai unsur gambar yang dituangkan melalui pita video.
Rangkaian gambar elektronis tersebut kemudian diputar dengan suatu alat
yaitu video cassette recorder atau video player.

Sedangkan Miarso (1994: 41) mengemukakan bahwa media audio


visual adalah cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan
menggunakan peralatan mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-
pesan audio visual. Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual
berkaitan dengan indera penglihatan dan pendengaran sehingga dapat
mengefektifkan kemampuan alat indera anak dan anak dengan mudah
menangkap sebuah materi yang ditayangkan dalam video tersebut. Tujuan
dari media audio visual adalah untuk mengembangkan kemampuan.

kognitif dengan memberikan rangsangan berupa gambar bergerak


dan suara, sertamenyampaikan pesan untuk mempengaruhi sikap dan emosi.
Audio Visual pembelajaran dalam mendukung model Problem Based
Learning bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik,
menjadikan siswa nyaman dansenang belajar, serta mengembangkan hasil
belajar siswa.

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas model pembelajaran PBL dianggap
mampu memperbaiki problem yang timbul di kelas III SDN Jetak
Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Kesulitan ini ingin peneliti kaji
dengan mengadakan penelitian tentang Meningkatkan hasil belajar PKn
materi Kewajiban danHakku di Sekolah memakai model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) dengan media audio visual pada peserta
didik kelas III di SDN Jetak Kecamatan Wedung Kabupaten Demak
tahun pelajaran 2023/2024.

2. Analisis Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi
permasalahan penilitian di lapangan diantaranya sebagai berikut.

a. Keaktifan siswa dalam pembelajaran PKn masih kurang.

b. Siswa kesulitan dalam mencerna materi yang diajarkan oleh Guru

c. Pelaksanaan pembelajaran yang kurang mengaitkan materi dengan


kehidupan nyata siswa

d. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik


perhatian siswa

e. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered), di


managuru masih menggunakan metode ceramah tanpa melibatkan
siswa, dan hanya berpegang pada buku-buku paket saja, sehingga
siswa cenderung pasif dalam pembelajaran.

f. Guru kelas III SDN Jetak Kecamatan Wedung Kabupaten Demak


belum pernah menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe
PBL dalam pembelajaran PKn.
g. Hasil belajar PKn sebagian besar siswa kelas III masih tergolong
rendahdanbelum mencapai KKM.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Guru dalam proses pembelajaran dan menjelaskan materi
sebaiknya menggunakan media, latihan yang cukup dan memberi
motivasi pada siswa. Pembelajaran yang tepat dapat menaikkan
keterampilan dan potensi peserta didik. Pembelajaran harus
memperhatikan problem yang dialami oleh pesertadidik dalam proses
penguasaan materi. Ada beragam model pembelajaran yang berorientasi
pada peserta didik yang dapat diterapkan.
Salah satu yang dapat diterapkan adalah cooperative learning
(pembelajaran cooperatif). Model pembelajaran cooperatif dapat
mendorong peserta didik dalam memecahkan masalah salah satunya
dengan bantuan peserta didik lain yang pandai dalam menyelesaikan
soal-soal tersebut. Menurut Kardi (Pitadjeng, 2006: 10) bahwa Anak
menunjukan sifat senang berkelompok, serta mereka mulai dipengaruhi
oleh tingkah laku kelompok. Kerja sama dalam kelompok
memungkinkan peserta didik untuk mendorong satu sama lain dan
membuat peserta didik lebih terdorong dalampembelajaran. Selain itu
penggunaan media pembelajaran juga sangat mempengaruhi perhatian
siswa terhadap pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan
adalah media audio visual.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Apakah penggunaan model PBL dengan media audio
visual dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi Kewajiban dan Hakku di
Sekolah padasiswa kelas III SDN Jetak Kecamatan Wedung Kabupaten Demak
?”
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Adapun tujuan dari perbaikan dan penelitian ini adalah sebagai berikut:
”Untuk mengetahui apakah penggunaan model PBL denga media audio visual
dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi Kewajiban dan hakku di Sekolah
pada siswa kelas III SDN Jetak Kecamatan Wedung Kabupaten Demak”

D. Manfaat Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi Siswa
 Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
 Siswa termotivasi untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
 Pelajaran matematika menjadi pelajaran yang menyenangkan bagi
siswa.
2. Bagi Guru
 Guru dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya sehingga akan
menimbulkan rasa puas karena telah melakukan sesuatu untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.

 Guru dapat berkembang secara profesional karena dapat


menunjukkan ia mampumenilai dan memperbaiki pembelajaran.
 Membuat Guru lebih percaya diri karena menganalisis kinerjanya
sendiri
sehingga mengetahui dan mengatasi kelemahan dan kekurangannya.
 Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif
mengembangkanpengetahuandan keterampilan sendiri.
3. Bagi Sekolah
 Kualitas / mutu pendidikan disekolah meningkat.

 Strategi / teknik pembelajaran yang dihasilkan dapat disebarluaskan


kepadasekolah lain.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Hasil Belajar


1. Pengertian Belajar

Aunurrahman (2016: 35) menyebutkan bahwa, belajar adalah suatu


usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku
baik melalui latihan atau pengalaman yang menyangkut aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik. Pernyataan yang dikemukakan diatas menunjukan
bahwa belajar tidak hanya dalam segi ilmu pengetahuan saja melainkan juga
mencakup seluruh aspek kehidupan.
Bell-Gredler (2008) mengemukakan bahwa Belajar adalah proses
yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan
(competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude), yang diperoleh
secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua
melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Menurut W. Gulo (2002) Belajar adalah suatu proses yang
berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik
tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat.

Dari berbagai pendapat yang disampaikan oleh para ahli di atas


dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu usaha seseorang secara
sadar melalui Latihan atau pengalaman untuk menghasilkan kemampuan
dan perubahan tingkah laku.

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil Belajar merupakan salah satu tujuan dari proses pendidikan.


Hasil belajar diukur untuk mengetahui apakah proses pembelajaran sudah
sesuai dengan tujuan pendidikan. Menurut Purwanto (2010: 54), hasilbelajar
adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar
mengajar sesuai dengan tujuan Pendidikan.
Dikutip dari buku Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Sistem
Ekskresi Manusia (2022) oleh Herneta Fatirani, berikut pengertian hasil
belajar menurut Bloom: "Definisi hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik seseorang." Kognitif terdiri dari
pengetahuan, pemahaman, penerapan, penguraian atau penentuanhubungan,
pengorganisasian, serta penilaian. Sementara afektif, meliputi sikap
penerimaan, pemberian respons, pemberian nilai, organisasi, serta
karakterisasi. Sedangkan kemampuan psikomotorik, mencakup
keterampilan produksi, teknik, fisik, sosial, manajerial, hingga intelektual.

Dilansir dari buku Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan


Two Stay Two Stray (2022) karya Haryanto, berikut pengertian hasil belajar
menurut Nana Sudjana: "Pada hakikatnya, hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku sebagai bukti hasil belajar." Dalam pengertian yang lebih luas,
ia sependapat dengan Bloom yang menyatakan bahwa hasil belajar
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dengan demikian hasil belajar bukan sekedar kemampuan akademik


saja, melainkan seluruh aspek kehidupan yang dipengaruhi oleh
pembelajaran. Menurut Howard Kingsley (Sudjana 2009: 22) membagi 3
macam hasil belajar, yakni (1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan
dan pengertian,(3) sikap dan cita-cita. Dalam pendapat ini menyebutkan
bahwa cita-cita perlu diperhitungkan dalam menilai keberhasilan dari
pembelajaran.

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar


merupakan sesuatu yang diperoleh setelah mengalami proses belajar dengan
adanya perubahan tingkah laku yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor.

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Dalam dunia pendidikan hasil helajar dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu: (1) faktor guru yang merupakan pengelola
pembelajaran, (2) faktor siswa yang dipengaruhi oleh latar belakang dan
sikap, (3) faktor sarana dan prasarana, (4) faktor lingkungan (Sanjaya, 2011:
15-21). Oleh karena itu keempat faktor tersebut harus optimal agar bisa
mendapatkan hasil belajar yang baik.
Wasliman (dalam Ahmad Susanto 2016:12) menyatakan“Hasil
Belajar yang dicapai peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai
faktor yang mempengaruhi, baik faktor Internal maupun Eksternal”. Secara
perinci, uraian mengenai faktor Internal dan faktor Eksternal adalah sebagai
berikut: 1. Faktor Internal. Faktor Internal merupakan faktor yang
bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi hasil
kemampuan belajarnya. Faktor Internal ini meliputi: kecerdasan, minat, dan
perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta
kondisi fisik dan kesehatan. 2. Faktor Eksternal. Factor Eksternal adalah
Faktor yang berasal dari luar diri pesera didik. Misalnya perilaku orang tua
terhadap anaknnya, serta kebiasaan orangtua dalam kehidupan sehari-
hari.lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar anak yaitu
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Ruseffendi (dalam Ahmad Susanto 2016:14) menyatakan bahwa
faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar kedalam sepuluh macam,
yaitu: kecerdasan, kesiapan anak, bakat anak, kemauan belajar, minat anak,
model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi
guru, dan kondisi masyarakat.
Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor
yang paling mempengaruhi hasil belajar adalah diri sendiri dan lingkungan.
Di mana faktor fisik maupun psikis yang dimiliki oleh siswa, serta faktor
lingkungan belajar, mulai dari lingkungan sekolah sampai masyarakat dapat
mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa. Apabila faktor- faktor
tersebut mendukung maka hasil belajar yang diperoleh akan baik, tapi
sebaliknya jika faktor-faktor tersebut menghambat atau mengganggu proses
belajar maka hasil belajar kurang memuaskan.
B. Tinjauan Tentang PKn
1. Pengertian PKn
(KEMENDIKBUD, 2016) Permendikbud. No. 22 tahun 2006
tentang Standar Isi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan kewarganegaraan dirumuskan secara luas mencakup
proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung
jawabnya sebagai warganegara, dan secara khusus, peran pendidikan
termasuk di dalamnya persekolahan, pengajaran, dan belajar dalam proses
penyiapan warganegara tersebut (Kerr, 1999:2).
Nu’man Somantri (1976: 54) mengemukakan bahwa pendidikan
kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi
politik, yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya,
positive influence pendidikan sekolah, masyarakat, orangtua, yang
kesemuanya itu diproses untuk melatih pelajar-pelajar berpikir kritis,
analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup
demokratis dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
Menurut Zamroni (dalam Ubaedillah, A, dkk, 2008: 9), bahwa
Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan
untuk mempersiapkan peserta warga masyarakat berpikir kritis dan
bertindak demokratis. Melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada
generasi baru tentang kesadaran bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan
yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa PKn
adalah mata Pelajaran dasar sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan
peserta warga Masyarakat berfikir kritis, analitis bertindak demokratis
serta mampu memahami dan melaksanakan hak- hak dan kewajibannya
untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran PKn

Mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKn) mempunyai


fungsi sebagai sarana untuk membentuk peserta didik menjadi warga negara
yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya,
berkomitmen setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan
merefleksikan diri sebagai warga negara yang cerdas, terampil dan
berkarakter sesuai dengan amanat Pancasiladan UUD 1945.
Sedangkan menurut Mubarokah (2012) Fungsi pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan adalah : 1. Membantu generasi muda
memperoleh pemahaman cita-cita nasional atau tujuan negara 2. Dapat
mengambil keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam
menyelesaikan masalah pribadi, masyarakat dan negara 3. Dapat
mengapresikan cita-cita nasional dan dapat membuat keputusan keputusan
yang cerdas 4. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas,
terampil dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia
dengan merefleksikan diriny dalam kebiasan berpikir dan bertindak sesuai
dengan amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.
Dengan demikian fungsi dari PKn adalah sarana untuk membentuk
peserta didik menjadi warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya, memahami cita- cita nasional dan
tujuan negara, bertanggung jawab, berpikir dan bertindak sesuai dengan
amanat Pancasila dan UUD 1945.
Secara sederhana tujuan PKn adalah membentuk warga negara
yang lebih baik (a good citizen) dan mempersiapkannya untukmasa depan
(Cholisin, 2004:12). Warga negara yang baik adalah warga negara yang
memahami hak dan kewajibannya sebagai seorangwarga negara sehingga ia
mampu berpartisipasi serta bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Dasar dari tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah menjadikan
warga negara yang efektif yaitu warga negara yang bersifat cakap dan
memiliki keperdulian (Mukhamad Murdiono, 2012: 47). Sedangkan, tujuan
PKn pada KTSP (2006) yang dijelaskandalam Permendikbud No. 22 tahun
2006: Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut. a) Berpikir secara kritis,
rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan b)
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
antikorupsi c)Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk
diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya d) Berinteraksi dengan bangsa-
bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi(Permendikbud
No. 22 tahun 2006).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan PKn adalah
membentuk warga negara yang lebih baik (a good citizen) yang memahami
kewajiban dan Hak, efektif , cakap, berfikir kritis, berpartisipasi aktif,
berkembang secara positif dan mampu berinteraksi dengan bangsa lain serta
mampu memanfaatkan teknologidan komunikasi.

3. Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar


PKn merupakan satu dari beberapa mata pelajaran yangterdapat di
sekolah dasar. Karakteristik pembelajaran PKn SD antara lain PKn selaku
pendidikan konsep, nilai, moral, dan norma, membentuk karakter peserta
didik supaya menjadi manusia Indonesia seutuhnya mampu menerapkan
nilai-nilai pancasila serta UUD pada kehidupan sehari-hari merupakan
tujuan dari pembelajaran PKn di SD. Awalnya mata pelajaran ini disebut
dengan Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang kemudian
distruktur kurikulum SD menjadi pendidikan kewarganegaraan (PKn)
(Prastowo, 2019).
Disebut pendidikan kewarganegaraan (PKn), terdiri atas, Pancasila
sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa diperankan dan dimaknai
sebagai entitas inti yang menjadi sumber rujukan dan kriteria keberhasilan
pencapaian tingkat kompetensi danpengorganisasian dari keseluruhan ruang
lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan,
substansi dan jiwa Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara
Kesatuan Republik Indonesia ditempatkan sebagai bagian integral dari
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yang menjadi wahana
psikologi-pedagogis pembagunan warga negara Indonesia yang berkarakter
Pancasila. Di SD mata pelajaran PPKn tidak diajarkan tersendiri tetapi
diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain melalui pembelajaran
tematik terpadu (Damayanti dan Rahmawati 2021, 38).

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PKn kelas III SD

Berdasarkan Lampiran Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018


Tentang Perubahan atas Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP


SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih
beringin, kepala banteng, dan padi kapas sayang sesuai dengan sila-sila
pada lambang negara “Garuda Pancasila” Pancasila dalam lambang negara
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa “Garuda Pancasila”
1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 Melaksanakan kewajiban dan
sebagai anggota keluarga dan warga hak sebagai anggota keluarga dan
sekolah sebagai wujud rasa syukur kepada warga sekolah
Tuhan Yang Maha Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan
karakteristik individu di lingkungan dalam keberagaman karakteristik
sekitar sebagai anugerah Tuhan Yang individu di lingkungan sekitar
Maha Esa
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
keberagaman di lingkungan sekitar sebagai wujud bersatu dalam
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa keberagaman di lingkungan sekitar
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan 4. Menyajikan pengetahuan
cara mengamati [mendengar, melihat, faktual dalam bahasa yang jelas
membaca] dan menanya berdasarkan rasa dan logis, dalam karya yang
ingin tahu tentang dirinya, makhluk estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dalam tindakan yang
dan di sekolah mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami arti gambar pada lambang 4.1 Menceritakan arti gambar pada
negara “Garuda Pancasila” lambang negara “Garuda
Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
sebagai anggota keluarga dan warga kewajiban dan hak sebagai
sekolah anggota keluarga dan warga
Sekolah
3.3 Menjelaskan makna keberagaman 4.3 Menyajikan makna
karakteristik individu di keberagaman karakteristik
lingkungan sekitar individu di lingkungan sekitar
3.4 Memahami makna bersatu dalam 4.4 Menyajikan bentuk-
keberagaman di lingkungan sekitar bentuk kebersatuan dalam
keberagaman
di lingkungan sekitar

5. PKn Materi Kewajiban dan Hakku di Sekolah


Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hak adalah
sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk
berbuat sesuatu, kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut
sesuatu, derajat atau martabat.

Sementara itu, kewajiban adalah sesuatu yang diwajibkan, yang


harus dilaksanakan; pekerjaan, dan tugas menurut hukum atau segala sesuatu
yang menjadi tugas manusia.

Menurut Abullah (2011), kata Sekolah berasal dari bahasa Latin,


yaitu skhhole, scola, scolae atau skhola yang berarti waktu luang atau waktu
senggang. Sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah
kegiatan mereka yang utama, yaitu bermain dan menghabiskan waktu
menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang ialah
mempelajari cara berhitung, membaca huruf-huruf dan mengenal tentang
moral (budipekerti) dan estetika (seni). Untuk mendamping dalam kegiatan
sekolah anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang
psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan-kesempatan yangsebesar-
besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai
pelajarannya.
Menurut Sunarto dalam buku yang ditulis oleh Abdullah (2011)
juga, pada saat ini kata sekolah telah berubah artinya menjadibangunan atau
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat memberi dan menerima
pelajaran. Setiap sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan kepala
sekolah dibantu oleh wakilnya. Bangunan sekolah disusun secar meninggi
untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas
yang lain. Ketersediaan sarana pada suatu sekolah memiliki peranan penting
dalam terlaksananya proses pendidikan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan sekolah adalahtempat atau


bangunan untuk belajar yang dipimpin oleh kepala sekolah dibantu
wakilnya dan terdapat anak-anak yang didampingi oleh orang yang ahli
dalam psikologi anak (Guru).
Diantara contoh kewajiban dan hak di sekolah diantaranya adalah:1.
Bertanya dan berpendapat. 2. Mendapatkan materi pelajaran. 3.
Mendapatkan perlakuan yang adil. 4. Menggunakan fasilitas sekolah. 5.
Mendapatkan Kelas yang nyaman. 6. Mendapatkan bimbingan dari guru. 7.
Mendapatkan nilai yang bagus.
Diantara kewajiban disekolah diantaranya adalah: 1. Kewajiban
hadir tepat waktu. 2. Kewajiban mengenakan seragam 3. Kewajiban
membawa alat tulis dan buku pelajaran.4. Kewajiban mengikuti aturan
sekolah 5. Kewajiban menghormati guru dan teman sekelas. 6. Kewajiban
menjaga kebersihan sekolah Menghormati dan melaksanakan kewajiban-
kewajiban tersebut merupakan bagian penting dalam pendidikan
karakter siswa. Dengan melaksanakan kewajiban-kewajibantersebut, siswa
dapat mengembangkan sikap tanggung jawab, disiplin, kerjasama, dan
kebersamaan yang berdampak positif pada proses belajar mengajar di
sekolah.

C. Karakteristik Siswa Kelas III Sekolah Dasar


Siswa kelas 3 SD berusia kisaran 10-11 tahun. Menurut Yusuf (2006)
bahwa masa sekolah dasar (9/10 tahun sampai 12/13 tahun) memiliki ciri khas
sebagai berikut: Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari, Realistik,
ingin mengetahui, ingin belajar, Berminat pada mata pelajaran khusus,
Membutuhkan guru atau orang dewasa untuk menyelesaikan tugas serta
memenuhi keinginannya, Memandang nilai rapor sebagai ukuran tentang
prestasi sekolah, Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama-
sama.

Selanjutnya, Menurut Piaget bahwa usia 6-12 tahun merupakan usia


dimana anak berada pada periode concrete operational. Karakteristik anak yang
termasuk dalam tahap operasional konkret, yaitu: memiliki kemampuan spasial
(spatial thinking), pemahaman akan hubungan sebab akibat (cause and effect),
kemampuan untuk melakukan pengklasifikasian (categorization), memahami
penyerasian dan transitivity dengan baik (seriation and transitive inference),
memiliki pemikiran secara induktif (inductive reasoning), melakukan
konservasi (conservation), dan memiliki pemahaman akan bilangan dengan
baik (number and mathematics).

Pada tahap ini anak mampu berpikir secara logis mengenai kejadian
konkret, memahami konsep percakapan, mengorganisasikan objek secara
hierarki, dan menempatkan objek dalam urutan teratur. Pada periode ini anak
mengalami kemajuan dalam perkembangan bahasanya. Anak berada pada fase
semantik yaitu anak mampu membedakan kata sebagai simbol dan konsep yang
terkandung dalam sebuah kata.

Menurut Kardi (Pitadjeng. 2006: 9-10) anak usia sekolah dasar


dikelompokan menjadi 2 yaitu : Anak tingkat rendah pada umur 6-9 tahun yang
memiliki fisik aktif dan mulai memilih kawan yang disukai, Anak tingkat tinggi
pada umur 9-12 tahun di mana anak telah menguasai koordinasi otot-otot halus
dan menunjukan sifat senang berkelompok, serta mereka mulai dipengaruhi
oleh tingkah laku kelompok. Berdasarkan uraian dari berbagai pendapat di atas
tentang karakteristik siswa SD adalah, siswa kelas III berada di masa anak
tingkat Rendah atau tingkat bawah.
D. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang


mementingkan hubungan sosial, di mana siswa dituntut untuk saling
berinteraksi satu sama lain dalam proses pembelajaran. Menurut
Suprijono (2011: 54), pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih
luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentukyang
lebih dipimpinoleh guru atau diarahkan oleh guru.

Trianto (2014: 108) mengemukakan bahwa pembelajaran


kooperatif bernaung dalam teori konstruktivisme. Pembelajaran ini
muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan
memahami konsep yang sulit jikasiswa saling berdiskusi dengan
temannya. Siswa secara rutin bekerja sama dalam kelompok untuksaling
membantu memecahkan masalah yang dialami.

Slavin (2008: 4) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif


merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu
sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Pembelajaran
kooperatif memiliki kelebihan yang sangat besar untuk mengembangkan
hubungan antar siswa dari latar belakang etnik yang berbeda dan antar
siswa dengan nilai akademis yang kurang baik.

Dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok


kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajad tetapi heterogen,
kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling
membantu. Tujuan dibentuknya kelompok ini yakni untuk memberikann
kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam
proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok
tugas anggota kelompok yaitu mencapai ketuntasan materi yang
disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk
mencapai ketuntasan belajar.

Pembelajaran kooperatif memiliki tiga konsep penting yaitu: (1)


penghargaan kelompok jika mencapai kriteria yang ditentukan, (2)
tanggungjawab individual dalam kerjakelompok, (3) kesempatan sukses
yang sama (Slavin, 2008: 10). Hal ini memastikan bahwa siswa
berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah sama-sama tertantang untuk
melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok
sangat bernilai.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran


kooperatif adalah proses pembelajaran yang bersifat sosial, heterogen, dan
berkelompok. Pembelajaran di mana siswa dituntut agar aktif berinteraksi
dan berdiskusi dalam mengemukakan pendapat agar dapat memecahkan
masalah yang diahadapi serta memberikan konstribusi dalam kelompok.

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk pencapaian hasil belajar,


penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan. Adapun
tujuan-tujuan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) pencapaian hasil
belajar dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas- tugas akademik,
(2) penerimaan terhadap perbedaan individu, (3) pengembangan
keterampilan sosial agar dapat bekerja sama dan kolaborasi (Asma, 2006:
11). Pembelajaran kooperatif membiasakan anak untuk bekerja sama tanpa
membeda-bedakan latar belakang masing- masing.

Menurut Majid (2013: 175) mengatakan, pembelajaran kooperatif


mempunyai beberapa tujuan, diantaranya:

a. Meningkatkan hasil kinerja siswa dalam tugas- tugas akademik.

b. Agar siswa dapat menerima teman- temannya yang mempunyai


berbagai perbedaan latar belakang;
c. Mengembangkan latar belakang sosial siswa; berbagai tugas, aktif
bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk
bertanya, mau menjelaskan idea atau pendapat, serta bekerja dalam
kelompok.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa tujuan
pembelajaran kooperatif adalah tidak hanya untuk meningkatkan
kemampuan akademik saja melainkan juga meningkatkan kemampuan
bersosialisasi siswa. Siswa di ajarkan tentang cara bekerja sama dalam
kelompok dan menghargai perbedaan agar dapat memecahkan masalah
yang di hadapi secara bersama- sama.

3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk


kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan
bersama. Pembelajaran kooperatif dikembangakan atas dasar asumsi bahwa
proses belajar akan lebih bermakna jika peserta didik dapat saling mengajari
(Lie dalam Wena, 2009:189).
Prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif ada delapan yaitu: 1)
perumusan hasil belajar, 2) penerimaan tujuan belajar, 3)
ketergantungan yang bersifat positif, 4) interaksi yang bersifat terbuka,
5) kelompok bersifat heterogen, 6) interaksi sikap dan prilaku sosial dan
positif, 7) tindak lanjut atau follow up, 8) kepuasan dalam belajar (Stahl
dalam Solihatin 2007: 7). Pembelajaran kooperatif akan berjalan dengan
optimal jika kedelapan prinsip tersebut terpenuhi.

Berdasarkan uraian di atas dapat kita ketahui bahwa prinsip


pembelajaran kooperatif adalah siswa sebagai pusat dari proses
pembelajaran, setiap siswa berpartisipasi secara aktif dalam kerja kelompok.
Pembelajaran kooperatif memerlukan interaksi sosial, serta perilaku positif
dan menghargai pendapat orang lain agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
4. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif
Agar pelaksanaan pembelajaran efektif, agus Suprijono (2010:
64) mengatakan bahwa guru wajib memahami sintak model
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari enam fase, yaitu :

Tabel 3. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif


Fase Aktivitas Guru
Fase 1: Present Goal and Set Menjelaskan tujuan pembelajaran
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan
dan peserta didik siap belajar
mempersiapkan peserta didik
Fase 2 : Present Information Mempresentasikan hasil kepada peserta
Menyajikan informasi didiksecara verbal
Fase 3: Orgenize students into Memberikan penjelasan kepada peserta
learning teams didik tentang tata cara pembentukan tim
Mengorganisir peserta didik belajar dan membantu kelompok
kedalam tim-tim belajar melakukan transisi yang
Efisien
Fase 4: Assist team work and Membantu tim-tim belajar selama
study pesertadidik mengerjakan tugas
Membantu kerja tim dan
Belajar
Fase 5: Test on the materials Menguji kemampuan peserta didik
Mengevaluasi
mengenai berbagai materi pembelajaran
atau kelompok- kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya

E. Tinjauan Pembelajaran Kooperatif Tipe Problem Based Learning


1. Pengertian, Tujuan, dan Prinsip Pembelajaran Kooperatif Tipe PBL
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah
suatu model pembelajaran yang berbasis pada pemecahan masalah. Menurut
Barrett, PBL merupakan pembelajaran yang dihasilkan dari suatu proses
pemecahan masalah yang disajikan di awal proses pembelajaran. Peserta
didik belajar dari masalah yang nyata dalam kehidupan sehari-hari,
mengorganisasi, merencana, serta memutuskan apa yang dipelajari dalam
kelompok kecil (Krisnan, 2020).
Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang berbasis
masalah kehidupan sehari-hari untuk dilakukan penyelidikan, bekerjasama,
dan mempresentasikan hasil sebagaibahan evaluasi (Triyono, 2020).
Sedangkan Murtono (2017: 213) menyatakan bahwa model
pembelajaran problem based learning ini merupakan model pembelajaran
yang menekankan pada permasalahan siswa dalam kehidupan sehari- hari
yang memiliki makna kepada siswa dan kegiatan guru dalam memberikan
masalah, memberikan pertanyaan dan memberikan fasilitas untuk
menyelidiki.
Pendapat lain mengatakan bahwa model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) adalah sebuah model pembelajaran yang dimana siswa
pada suatu masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari untuk memulai
pembelajaran serta memecahkan masalahnya dan merupakan salah satu
pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi siswa aktif belajar dan
diharapkan dapat menciptakan pengalaman belajar bagi siswa
(Setiyaningrum, 2018).
Sejalan dengan beberapa pendapat diatas bahwa model Problem
Base Learning (PBL) merupakan proses pembelajaran pemecahan masalah
dengankemampuan yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga dapat melatih
kemampuan berpikir tingkat tinggi, selain itu peserta didik juga mendapatkan
pengalaman langsung dari proses pembelajaran yang ada (Burhana et al.,
2021). Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memang cocok
diterapkan untuk peserta didik yang berkarakteristik menyukai pemecahan
masalah.
Tujuan model Problem Based Learning yaitu mendorong siswa
untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-
hari yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya
(Putri, 2022: 1602).
Prinsip utama Problem Based Learning adalah penggunaan masalah
nyata sebagai sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan
dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta kemampuan dalam
memecahkan masalah. Dengan menerapkan masalah yang sedang dihadapi
oleh peserta didik mereka akan menjelaskan pembelajaran yang mereka
lakukan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKANPEMBELAJARAN

A. Subyek Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas III SDN Jetak Kecamatan
Wedung Kabupaten Demak semester gasal Tahun Pelajaran 2023/2024 pada
mata pelajaran PKn materi Kewajiban dan Hakku di Sekolah. Subyek penelitian
berjumlah 15 siswa, yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan9 siswa perempua.
Penelitian ini dilakukan dengan jadwal pelaksanaan pada tabel 3.1 sebagai
berikut:

Tabel 3.1
Jadwal Perbaikan Pelajaran
Mata
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan
Pelajaran
1. Rabu 18 Oktober 2023 2 X 35 menit PKn Prasiklus
2. Rabu 25 Oktober 2023 2 X 35 menit PKn Siklus I
3. Jum’at 03 Nopember 2023 2 X 35 menit PKn Siklus II

Tabel 3. 2
Karakteristik Siswa Kelas III
No Nama Siswa Tingkat Kecerdasan
Tinggi Sedang Rendah
1 Aan Nasihatul Husna √
2 Adeliyo Alby √
3 Ahmad Ahsan √
4 Ahmad Akhsin √
5 Ahmad Fahrizal ilmi √

6 Athour Rohman √

7 Esta Inayatul √
8 Faidhotul Kifayah √
9 Fitri Nabila √
10 Jefri Husni √
11 Kaisa Salsabila √
12 Listiya Mila √

13 Naura Putri √

14 Nayla Khaira Wilda √

15 Putri Rahma Tiani √

Tabel 3.2 menunjukkan tingkat kecerdasan siswa yang berbeda. Dari 15


orang, siswa yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi berjumlah 5 orang, sedang
7 dan rendah 3 orang siswa.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


1. Jenis Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran dilakukan dengan prasiklus dan dua siklus
pada mata pelajaran PKn terhadap materi Kewajiban dan Hakku di Sekolah
pada semester 1. Ketiga siklus tersebut meliputi kegiatan, perancangan
(planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi
(reflection). Keempat tahap tersebut tergabung dalam 1 siklus kegiatan
penelitian. Hasil dari refleksi siklus pertama digunakan sebagi acuan dalam
memperbaiki perencanaan siklus berikutnya. Berikut ini gambar model
spiral yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart.

Keterangan :

Siklus I: Perencanaan I, Tindakan dan Observasi, Refleksi I Siklus II:


PerencanaanII, Tindakan dan Observasi II, Refleksi II
2. Prosedur Perbaikan PTK
1. Prasiklus

a. Rencana

Tahap perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk


merancang penelitian tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar PKn. Perencanaan dalam penelitian ini meliputi:
 Sebelum melakukan observasi di SDN Jetak
K e c a m a t a n W e d u n g K a b u p a t e n Demak peneliti
meminta izin terlebih dahulu kepada Kepala Sekolah. Kemudian
peneliti merumuskan masalah penelitian setelah melakukan
observasi awal pada bulan Oktober 2023.
 Peneliti bekerja sama dengan guru kelas III mengenai
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan
digunakan dalam penelitian.
 Peneliti bekerja sama dengan guru menentukan waktu
pelaksanaan penelitian.
 Menyusun RPP, menentukan sumber belajar, materi pokok,
lembar kerja siswa, media, dan alat bantu
 Menentukan tempat duduk siswa
 Peneliti bekerja sama dengan guru menyiapkan lembar catatan
lapangan dan menyusun soal tes.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada Prasiklus,


gurumenyampaikan materi pelajaran dengan langkah-langkah :

 Melaksankan proses pembelajaran PKn dengan Metode dan


Media yang sederhana. Seperti Ceramah, tanya jawab dan lain
sebagainya

 Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai


dengankompetensi dasar

 Guru menjelaskan dan menyampaikan materi

 Guru Memberikan Evaluasi dan tindak Lanjut

c. Pengamatan (Observasi)

Guru melakukan pengamatan pada Prasiklus dengan


kegitansebagai berikut :
 Mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
 Meneliti secara seksama pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran.
 Meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati proses
pembelajaran yang telah dilakukan. Setelah diamati
ternyatahasil belajar pada Prasiklus belum sesuai dengan
yang diharapkan.

d. Refleksi
Setelah melakukan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengamatan, guru melakukan diskusi
dengan teman sejawat dan supervisor. Perbaikan
pembelajaran dilakukan pada prasiklus belum mendapatkan
hasil yang baik dan memuaskan, untuk itu perlu
mengadakan perbaikan pembelajaran siklus I.
2. Siklus I

a. Rencana
Pada tahap perencanaan pada siklus I, guru melakukan langkah-
langkah kegiatan sebagai berikut :

 Menyiapkan, menyusun, dan menyempurnakan rencana perbaikan


pembelajaran berdasarkan identifikasi penyebab masalah pada
pembelajaran Prasiklus.
 Menyiapkan sistematika laporan siklus I.

 Mempersiapkan alat peraga berupa gambar/poster tentang kewajiban dan


hak di sekolah untuk menjelaskan materi pembelajaran.
 Menyusun LKPD yang sesuai dengan pendekatan belajar yang dimaksud.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I, guru
menyampaikan materi Pelajaran dengan langkah-langkah :

o Kegiatan awal,
o Membuka pelajaran dengan do’a
o Melakukan apersepsi
o Menyampaikan tujuan pembelajaran
o Literasi dan sedikit Menjelaskan materi pembelajaran
o Kegiatan Inti, Membagi siswa menjadi beberapa kelompok

o Membagikan LKPD kepada setiap kelompok yang berisi


tentang kewajiban dan hakku di sekolah

o Membimbing siswa untuk berdiskusi dalam kelompok

o Memanggil perwakilan tiap kelompok untuk mempresentasikan


hasildiskusi

o Memberi penguatan pada hasil diskusi siswa yang telah di


presentasikan
o Kegiatan Akhir, Memberikan tes evaluasi

o Menutup pelajaran dengan do’a 


c. Pengamatan (Observasi)
Guru melakukan pengamatan pada Prasiklus dengan kegitan
sebagai berikut :
o Mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

o Meneliti secara seksama pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

o Meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati proses


pembelajaran yangtelah dilakukan. Setelah diamati ternyata hasil
belajar pada siklus I mengalami peningkatan.
d. Refleksi
Setelah melakukan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengamatan, guru melakukan diskusi dengan teman sejawat dan
supervisor. Perbaikan pembelajaran dilakukan pada siklus I telah
mengalami peningkatan, tetapi hasil belajar siswa belum maksimal,
untukitu perlu mengadakan perbaikan pembelajaran siklus II

3. Siklus II
a. Rencana
Pada tahap perencanaan pada siklus II, guru melakukan
langkah- langkah kegiatan sebagai berikut :

o Membuat RPP dengan bekerja sama dengan guru kelas, dengan


mempertimbangkan proses pembelajaran pada siklus I untuk memperbaiki
kekurangan yang terjadi pada siklus I. Materi yang akan disampaikan sama
dengan siklus I hanya saja tingkat kesulitanya dinaikan.

o Guru lebih aktif memancing siswa untuk bertanya dengan memberi


stimulus dan reward bagi siswa yang berani bertanya.

o Guru lebih mengapresiasi keberanian siswa baik itu bertanya atau


menyapaikanpendapat.

o Mengatur posisi duduk, siswa yang terlihat ramai ditempatkan pada


posisiyang berjauhan satu dengan yang lain.

o Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang digunakan dalam


pembelajaran PKn dengan model kooperatif tipe PBL, yaitu sebagai
berukut: media powerpoint materi, LCD, Lembar Kerja Siswa (LKS), soal
evaluasi, reward/ penghargaan untuk tim yang baik, dan menyiapkan
lembar observasi.

o Mengatur kembali kelompok untuk memecahkan masalah mengenai


kewajibandan hak di sekolah
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II, guru
menyampaikan materi pelajaran dengan langkah-langkah :

o Kegiatan awal, Membuka pelajaran dengan do’a


o Melakukan apersepsi
o Menyampaikan tujuan pembelajaran
o Menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan
media audio visual

o Kegiatan Inti, Membagi siswa menjadi beberapa


kelompok untuk memecahkan masalah

o Membagikan LKPD kepada setiap kelompok


o Membimbing siswa untuk berdiskusi dalam kelompok
o Memanggil perwakilan tiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi

o Memberi penguatan pada hasil diskusi siswa yang


telah dipresentasikan
o Kegiatan Akhir, Memberikan tes evaluasi
o Menutup pelajaran dengan do’a

b. Pengamatan (Observasi)
Guru melakukan pengamatan pada Prasiklus dengan
kegiatan sebagai berikut :
o Mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

o Meneliti secara seksama pemahaman siswa terhadap materi


pembelajaran.

o Meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati proses


pembelajaran yang telah dilakukan. Setelahdiamati ternyata hasil
belajar pada siklus I mengalamipeningkatan.
c. Refleksi
Setelah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan,
gurumelakukan diskusi dengan teman sejawat dan supervisor. Perbaikan
pembelajaran yang dilakukan pada siklus II telah mendapatkan hasil yang
baik dan memuaskan.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Setelah dilakukan evaluasi dari pra siklus, siklus I, dan II pada mata
pelajaran PKn dikelas III SDN Jetak Kecamatan Wedung Kabupaten Demakpada
semester gasal materi Kewajiban dan Hakku di Sekolah maka diperoleh hasil
belajar siswa yang ditunjukkan dengan tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Siswa
No Nama Siswa Pra Siklus Siklus Ket
Siklus I II
1. Aan Nasihatul Husna 50 70 80 Tuntas
2. Adeliyo Alby 70 80 90 Tuntas
3. Ahmad Ahsan 50 70 80 Tuntas
4. Ahmad Akhsin 70 80 90 Tuntas
5. Ahmad Fahrizal ilmi 50 60 70 Tidak Tuntas
6. Athour Rohman 80 90 90 Tuntas
7. Esta Inayatul 90 100 100 Tuntas
8. Faidhotul Kifayah 50 70 80 Tuntas
9. Fitri Nabila 60 70 80 Tuntas
10. Jefri Husni 50 80 90 Tuntas
11. Kaisa Salsabila 60 70 80 Tuntas
12. Listiya Mila 50 60 70 Tidak Tuntas
13. Naura Putri 50 80 90 Tuntas

14. Nayla Khaira Wilda 100 100 100 Tuntas


15. Putri Rahma Tiani 50 70 80 Tuntas
Jumlah 930 1150 1270
Nilai rata-rata 62 76,67 84,67
Nilai ≤ KKM 12 8 2
Nilai ≥ KKM 3 7 13

Dari tabel 4.1, nilai ketuntasan belajar siswa dari pra siklus, siklus I, dan
siklus II mengalami peningkatan. Berikut ini digambarkan ketuntasan belajar
siswa persiklusnya dengan diagram 4.1 :

Diagram 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa

25

20

15
Tuntas
10 Tidak

Pra Siklus Siklus

Ketuntasan belajar siswa terus meningkat dari pembelajaran pra siklus


yang dilakukan sampai perbaikan pembelajaran siklus II. Hanya 2 orang siswa
yang masih memperoleh nilai dibawah KKM pada siklus II. Dari tabel
4.1 rekapitulasi nilai siswa terlihat peningkatan nilai rata- rata siswa,
dari tes yang diberikan pada siklus I sampai Siklus II. Diagram perolehan nilai
rata- rata digambarkan dengan diagram 4.2 sebagai berikut :

Rata-Rata
100

50
Rata-Rata

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Pada diagram 4.2 terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa, pada


perbaikan pembelajaran siklus I hanya 76,67 dan terus meningkat sampai
perbaikan pembelajaran siklus II yaitu 84,67. Nilai rata-rata siswa terus
meningkat setiap siklusnya, mulai dari perbaikan pembelajaran siklus I sampai
siklus II. Persentase ketuntasan belajar siswa persiklus dapat dilihat pada tabel
4.2 dibawah ini :
Tabel 4.2
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Persiklus
Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Hasil Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Belajar Siswa (%) Siswa (%) Siswa (%)

Tuntas 3 20,00 8 53,33 % 13 86,67


KKM % %
(Nilai ≥
70)
Belum
Tuntas 12 80,00 7 46,67 % 2 13,33
KKM(Nil % %
ai ≤
70)
Jumlah 15 100 % 15 100 % 15 100 %

Dari tabel 4.2 yang menunjukkan ketuntasan belajar siswa setiap


siklusnya digambarkan dengan diagram 4.3 dibawah ini :
Diagram 4.3
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Persiklus

100.00%
80.00%
60.00%
Tuntas
40.00%
Tidak Tuntas
20.00%
0.00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Persentase ketuntasan belajar siswa persiklusnya mengalami
peningkatan yang cukup berarti.Kegiatan pembelajaran pra siklus siswa yang
tuntas sebanyak 20,00 % meningkat pada siklus I 53,33% dan terus meningkat
pada siklus II sebanyak 86,67%. Hal ini terjadi karena guru telah melakukan
perbaikan dalam pembelajaran, baik perencanaan dan pelaksanaan.

Dan akhirnya guru menggunakan metode yang tepat untuk


menyampaikan materipembelajaran yaitu Problem Based Learning (PBL) pada
siklus II. Melalui pengamatan aktifitas siswa setiap siklus yang dilakukan,
diperoleh data padatabel 4.3 sebagai berikut :
Tabel 4.3
Aktifitas Siswa Setiap Siklus
No. Aspek Pengamatan Prasiklus Siklus I Siklus II
1. Memperhatikan 10 13 15
penjelasan guru
2. Bertanya 8 10 13
3. Menjawab pertanyaan 9 11 14
yang diajukan

Pada diagram 4.4 terlihat peningkatan aktivitas belajar siswa mulai dari
siklus I sampai siklus II. Siswa termotivasi dan tertarik mengikuti pelajaran yang
ditunjukkan dengan meningkatnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru,
siswa berani bertanya, dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Dalam
proses perbaikan pembelajaran siklus II, guru juga melakukan pengamatan
terhadap kelompok dengan hasil pengamatan pada tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4
Penilaian Perkelompok Siklus II

Uraian Kelompok Nilai Hasil


1 80 (baik)

Kerjasama
2 80 (baik)
3 60 (cukup)
4 80 (baik)
Keaktifan 1 80 (baik)
2 80 (baik)
3 80 (baik)
4 80 (baik)
1 80 (baik)
Penyampaia
n laporan
2 60 (cukup)
3 60 (cukup)
4 80 (baik)

Selanjutnya aktifitas siswa setiap siklus dapat digambarkan dengan


diagram 4.4 sebagai berikut:
Dari pengamatan yang dilakukan pada aktivitas kelompok pada
perbaikan pembelajaran siklus II aktivitas belajar siswa meningkat. Antar
kelompok saling bersaing menyelesaikan tugas yang diberikan dan bekerja sama
dengan anggota kelompoknya.
Diagram 4.4 Aktifitas Siswa Setiap Siklus

20
18
16
14 Memperhatikan Penjelasan
12 Guru
10 Bertanya

Menjawab pertanyaanyang
diajukan

Pra Siklus Siklus I Siklus II

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Perbaikan pembelajaran dari siklus I sampai siklus II mengalami


peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Berikut adalah hasil
pengamatan pada siklus II. :

1. Siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran.

2. Siswa bekerjasama dan aktif dalam kelompoknya.

3. Tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan cepat dan sesuai


dengantujuanpembelajaran.
4. Siswa merasa senang dengan pelajaran, karena siswa dilibatkan
langsung dalam prosespembelajaran.
5. Antar kelompok terjadi persaingan yang sehat.
6. Siswa yang pintar dapat membantu temannya yang kurang pintar
dalamkelompoknya.
7. Siswa berani mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan
lebih fokus terhadap materi yang disampaikan.
8. Hasil belajar siswa meningkat.
Pada siklus I dan II masih terdapat kelemahan guru dalam
merencanakan, mengelola, dan menggunakan metode pembelajaran. Pada pra
siklus guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan
saja sehingga siswaterlihat jenuh dan bosan dengan materi yang disampaikan
dan pada siklus I guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
Sedangkan pada siklus II guru menggunakan model Problem Based Learning
(PBL), dari pengamatan terlihat semua siswa aktif dan berusaha bersaing dengan
kelompok lain serta siswa fokus terhadap materi yang disampaikan.

Penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dalam


pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn
kelas III SDN Jetak Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Hal ini terlihat dari
meningkatnya nilai rata-rata dan siswa yang tuntas mulai dari pra siklus, siklus I,
sampai siklus II. Kegiatan pembelajaran pra siklus hanya 20,00 %, siklus I 53,33
% siswa yang mendapat nilai ≥ KKM, dan pada siklus II ketuntasan belajar siswa
meningkat menjadi 86,67 %.

Perbaikan pembelajaran berhasil dilaksanakan sampai siklus II.


Ternyata dengan menggunakan metode yang tepat sesuai tujuan pembelajaran
membuat siswa aktif dan dapat menyerap materi yang disampaikan sehingga
hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SDN Jetak
kecamatan wedung kabupaten demak, dapat disimpulkan bahwa Model
Problem Based Learning dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran PKn di kelas III. hal ini dapat dilihat dari proses
pembelajaran setiap siklus yang mengalami peningkatan dimana siklus I
memperoleh nilai rata- rata 76 dengan persentase 53,33% dan mengalami
peningkatan pada siklus II dengan perolehan nilai rata-rata 84,67 dengan
persentase 86,66% hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan
penelitian telah terpenuhi.

B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka peneliti
dapat mnyampaikan saran-saran sebagi berikut:
a. Bagi Guru

 Guru harus lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran agar


siswa tidak merasa bosan dan selalu dalam keadaan senang saat
mengikuti pembelajaran PKn.
 Guru harus memotivasi siswa dan memberikan kegiatan yang nyata
sehingga dapat berperan secara lebih aktif dalam proses pembelajaran.
 Guru dapat menggunakan model kooperatif tipe PBL pada mata
pelajaran lain juga agar hasil belajar meningkat.
 Guru menggunakan model pembelajaran yang bervariasi agar siswa
tidak jenuh dan semangat dalam pembelajaran.

a. Bagi Sekolah
 Dengan adanya penelitian ini diharapkan agar menjadi bahan
pertimbangan dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih
bervariatif.
 Memberikan fasilitas yang memadai agar guru dapat melakukan
variasipembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. (2011). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ahmad Susanto. (2016). Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta:

Prenada Media
Group.

Anderson, Ronald H. (1994). Pemilihan dan Pengembangan media untuk


Pembelajaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

A.Ubaedillah dkk. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education)


Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani. Jakarta: Prenada
Media Group

Aunurrahman. (2016). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Ayudha, P., & Mardani, A. (2021). Model Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Cara Berpikir KritisSiswa di Sekolah Dasar. Seminar
Nasional Hasil Riset dan Pengabdian Ke-III (SNHRP-III 2021)
Bell-Gredler Udin S. Winata Putra (2008). Belajar Adalah Proses Yang Dilakukan
Oleh Manusia. Surakarta: UNS. Surakarta.

Bryant, C. D. (2003). Handbook of death and dying. California: Sage Publications,


Inc.

Burhana, A., Octavianti, D., Meilinda, L., Anggraheni, R., Ashariyanti, N. D.,
Cholisin. (2004). Konsolidasi demokrasi melalui pengembangan karakter
kewarganegaraan. Jurnal Civics media kajian kewargangeraan. 1 (01)

Damayanti, Ika, Dan Rahmawati. (2021). “Analisis Nilai-Nilai Karakter Dalam


Materi Pkn Kelas Tinggi Untuk Tingkat Madrasah Ibtidaiyah.” Pema
(Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Kepada Masyarakat) 1 (1)

Fatirani, Herneta. (2022). Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Sistem


Ekskresi Manusia. Lombok Tengah: Pusat Pengembangan Pendidikan dan
Penelitian Indonesia.

Gulo, W. (2022) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Gramedia Widia Sarana


Indonesia

Gumilang, J., R. (2019). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Monopoli


terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III Sd Negeri 1 Gondang.
EDUPROXIMA: Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA, 1 (2)

Haryanto. (2022). Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two
Stray. Lombok: Penerbit P4I.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kamus versi online/daring (Dalam


Jaringan). di akses pada 15November. 2020. https://kbbi.web.id/didik

Kemdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta:


KementerianPendidikan Nasional

Kerr, David. (1999). Citizenship education: an international comparison. England:


National Foundation for Educational Research-NFER.

Krisnan. (2020). 4 PengertianProblem Based LearningMenurut Para Ahli.

Lie, A (2007). Cooperatif Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning di ruang-


ruang kelas. Jakarta: Grasindo.Priansa, Donni Juni. (2014). Kinerja dan
Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta.

Majid, A. (2013). Strategi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Miarso, Yusufhadi, (2011). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.

Mubarokah, A. (2012). Hakikat Dan Fungsi Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan.


Murdiono, Mukhammad. (2012). Strategi Pembelajaran Kewarganegaraan
BerbasisPortofolio. Yogyakarta: Ombak.

Mulyani Sumantri. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Murtono. ( 2017). Merencanakan dan Mengelola Model-Model Pembelajaran


Inovatif. Kudus:Wade Group.

Permendikbud. (2018). Permendikbud RI Nomor 37 tahun 2018 tentang Perubahan


atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. JDIH
Kemendikbud, 2025, 1–527.

Permendikbud. No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan.

Pitadjeng. (2006). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta:


Depdiknas RI.

Prastowo, Andi. (2019). Analisis Pembelajaran Tematik/ Terpadu. Jakarta:


Prenadamedia Group.

Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Putri, A. V., Naufal, A. P., Hajron, K. H., & Suryawan, A. (2022). Peningkatan Hasil
Belajar PKn Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa
SD Negeri 2 Gandulan. Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar, Vol. 3, 1600-
1609.

Putri Rachmadyanti. (2017). Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Siswa Sekolah


Dasar Melalui Kearifan Lokal. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 3 (2)

Rahayu, Ani Sri. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPendidikan


Pancasila). Jakarta : PT Bumi Aksara
Sanjaya, Wina. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta:Kencana

Setyaningrum, M (2018) Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Model Problem


Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas 5 SD, Jurnal Riset Teknologidan
InovasiPendidikan, 1(2), 99–108.
Shoimin, Aris.(2014). Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.
Yokyakarta: AR-ruz Media

Slavin, R.E. (2008). Cooperative larning : Teori, riset dan praktik.


(TerjemahanNurulita Yusron). Bandung: Nusa Media.

Somantri, Nu’man. (1976). Konsep Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:


Remadja Rosdakarya

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung:


PT.Remaja Rosdakarya

Sujana, I. W. C. (2019). Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia. J Adi Widya:


JurnalPendidikan Dasar, 4(1), 29-39.

Sukaptiyah, S. ( 2015). Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Model Problem


Based Learning pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Mongkrong,
Wonosegoro.

Sunarto, Kamanto. (1993). Pengantar Sosiolog Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga


Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Suprijono, A. (2011). Cooperative Learning: teori dan aplikasi paikem.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: konsep,
landasan,dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan
(ktsp). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Triyono, A. (2020). Sintaks PBL(Problem Based Learning) Menurut Para Ahli


Wahyuningsih, Endang Sri. (2020). Model Pembelajaran Mastery Learning
UpayaPeningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa. Sleman
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 1 SEBAGAIPEMBIMBING
PKP

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : AIMMATUL HASANAH
NIM : 857777016
UPBJJ-UT : Semarang

Menyatakan bahwa :
Nama : Drs. Drs. AHMAD MUNIF, M.Pd
NIP : 19660418 199802 1 002
Tempat Mengajar : Universitas Terbuka Pokjar Demak
Jabatan : Tutor PKP

Adalah supervisor 1 yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan


pembelajaran yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Demak, 17 Oktober 2023


Supervisor 1 Mahasiswa

Drs. Drs. AHMAD MUNIF, M.Pd AIMMATUL HASANAH


NIP. 19660418 199802 1 002 NIM.857777016
Lampiran 2

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2

SEBAGAI PEMBIMBING PKP


Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :

Nama : AIMMATUL HASANAH

NIM : 857777016

UPBJJ-UT : Semarang

Menyatakan bahwa :
Nama : FAIZUN ALFA, S. Pd. SD
NIP : 19860104 2022212021
Tempat Mengajar : SDN Jetak Kecamatan Wedung
Kabupaten Demak
Jabatan : Guru Kelas
Adalah supervisor 2 yang akan membantu dalam pelaksanaan
perbaikanpembelajaran yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501
Pemantapan Kemampuan Profesional(PKP).
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Demak, 17 Oktober 2022

Supervisor 2 Mahasiswa

FAIZUN ALFA, S. Pd. SD AIMMATUL HASANAH

NIP. 198507132022212021 NIM. 857777016


Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN MAHASISWA

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :

Nama :AimmatulHasanah

NIM: 857777016

Program Studi: S1 PGSD

UPBJJ-UT: SEMARANG

Menyatakan bahwa saya adalah benar – benar sebagai mahasiswa padaUniversitas


Terbuka(UT) UPBJJ Semarang.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untukdigunakan


sebagaimanamestinya.

Demak, 10 Desember 2023

AIMMATUL HASANAH
NIM : 857777016
Lampiran 4

FORMAT PERENCANAANPEMBELAJARAN PKn

Fakta / Data pembelajaran yang terjadi


1. Banyak siswa yang sibuk dengan
di kelas dirinya sendiri
2. Kelas ramai Karena siswa ngobrol
dengan temannya
3. Guru menyampaikan dengan metode
ceramah, Tanya jawab
Identifikasi masalah 1. Siswa banyak yang tidak
memperhatikan penjelasan guru
2. Selama proses pembelajaran
berlangsung, siswa kurang aktif karena
pembelajaran didominasi oleh guru
3. Metode yang digunakan monoton,
sehingga tidak menarik dan kurang
tepat
4. Hasil tes formatif rendah
Analisis masalah 1. Masalah ini dapat diatasi dengan
menggunakan metode Problem Based
Learning pada proses pembelajaran
2. Metode Problem Based Learning
sebagai suatu metode untuk memberi
kesempatan kepada siswa, perorangan
atau kelompok untuk dilatih melakukan
suatu kegiatan dalam proses
pembelajaran
Alternatif dan Prioritas Pemecahan 1. Mengadakan penelitian perbaikan
Masalah pembelajaraan melalui Rencana
Perbaikan Pembelajaran dan
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
2. Penulis ingin mengadakan penelitian
perbaikan dengan judul “UPAYA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PKn PADA MATERI
KEWAJIBAN DAN HAKKU DI
SEKOLAH MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED
LEARNING

(PBL) DIKELAS III SD NEGERI


JETAK KECAMATAN WEDUNG
KABUPATEN DEMAK SEMESTER
GASAL TAHUNPELAJARAN
2023/2024”

Rumusan Masalah 1. Apakah penggunaan model PBL


dapat meningkatkan hasil belajar PKn
materi Kewajiban dan Hakku di Sekolah
pada siswa kelas III SD S Negeri Jetak?
2. Apakah penggunaan model PBL
dapat meningkatkan aktivitas belajar
PKn materi Kewajiban dan Hakku di
Sekolah pada siswa kelas III SD Negeri
Jetak Kecamatan Wedung Kabupaten
Demak?
ANALISIS HASIL EVALUASI TES
FORMATIF SIKLUS I

Mata Pelajaran : PKN


Kelas/Semester : III / I
Materi Pokok : Perkalian dan Pembagian Pecahan

KKM 75
Siklus
No Nama Siswa Ket
I
1. Aan Nasihatul Husna 70 Tidak Tuntas
2. Adeliyo Alby 80 Tuntas
3. Ahmad Ahsan 70 Tidak Tuntas
4. Ahmad Akhsin 80 Tuntas
5. Ahmad Fahrizal ilmi 60 Tidak Tuntas
6. Athour Rohman 90 Tuntas
7. Esta Inayatul 100 Tuntas
8. Faidhotul Kifayah 70 Tidak Tuntas
9. Fitri Nabila 70 Tidak Tuntas
10. Jefri Husni 80 Tuntas
11. Kaisa Salsabila 70 Tidak Tuntas
12. Listiya Mila 60 Tidak Tuntas
13. 80 Tuntas
Naura Putri

14. Nayla Khaira Wilda 100 Tuntas


15. 70 Tidak Tuntas
Putri Rahma Tiani
Jumlah
1150
Nilai rata-rata
76,67
Nilai ≤ KKM
8
Nilai ≥ KKM
7
ANALISIS HASIL EVALUASI TES
FORMATIF SIKLUS II

Mata Pelajaran : PKN


Kelas/Semester : III / I
Materi Pokok : Perkalian dan Pembagian Pecahan

KKM 75
Siklus
No Nama Siswa Ket
II
1. Aan Nasihatul Husna 80 Tuntas
2. Adeliyo Alby 90 Tuntas
3. Ahmad Ahsan 80 Tuntas
4. Ahmad Akhsin 90 Tuntas
5. Ahmad Fahrizal ilmi 70 Tidak Tuntas
6. Athour Rohman 90 Tuntas
7. Esta Inayatul 100 Tuntas
8. Faidhotul Kifayah 80 Tuntas
9. Fitri Nabila 80 Tuntas
10. Jefri Husni 90 Tuntas
11. Kaisa Salsabila 80 Tuntas
12. Listiya Mila 70 Tidak Tuntas
13. 90 Tuntas
Naura Putri

14. Nayla Khaira Wilda 100 Tuntas


15. 80 Tuntas
Putri Rahma Tiani
Jumlah
1270
Nilai rata-rata
84,67
Nilai ≤ KKM
2
Nilai ≥ KKM
13
Lampiran 5 Lembar Refleksi Siklus 1

LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Nama : AimmatulHasanah
Mata Pelajaran : PKn
NIM : 857777016
Kelas / Semester : III/ I
Progam Studi : PGSD BI
Materi Pokok : Kewajiban dan Hakku di Sekolah
Tanggal : 26 Oktober 2023

Kekurangan pembelajaran pada siklus I diantaranya sebagai berikut :

1. Sebagian peserta didik masih belum memahami pengertian


kewajibandan hak di sekolah
2. Sebagian peserta didik masih belum bisa memberikan contoh
kewajiban dan hak di sekolah
3. Sebagian peserta didik masih ada yang ramai saat
pembelajaran berlangsungdan tidak fokus pada kegiatan tanya
jawab kelompok.

Setelah dilakukan refleksi kegiatan perbaikan pembelajaran, ada


beberapa halyang harus diperbaiki diantaranya sebagai berikut :

1. Penyampaian materi terlalu cepat dan terlihat tergesa-gesa

2. Dalam pembagian kelompok peserta didik kurang merata.

3. Guru terlalu fokus kepada peserta didik yang aktif-aktif saja.

4. Sebutkan jumlah soal yang akan diberikan pada peserta didik dan
kapanmengumpulkannya.

5. Pada saat penutupan kegiatan pembelajaran seharusnya


diberikankesimpulan materi.
Lampiran 6 Lembar Refleksi Siklus II

LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II

Nama : AimmatulHasanah Mata Pelajaran : PKn

NIM : 857777016 Kelas / Semester : III/ I


Progam Studi : PGSD BI Materi Pokok : Kewajiban
dan Hakku di
Sekolah
Tanggal : 03 Nopember 2023

Kelebihan pembelajaran pada siklus II diantaranya sebagai berikut :


1. Peserta didik sangat antusias terhadap pembelajaran PKn materi
Kewajiban dan Hakku di Sekolah dengan tipe Problem Based Learning
(PBL)
2. Peserta didik merasa tertarik dan semangat terhadap pembelajaran
matematika materi Kewajiban dan Hakku di Sekolah dengan tipe
Problem Based Learning (PBL)
3. Peserta didik aktif menyampaikan hasil kelompoknya.
4. Peserta didik mengalami penambahan tingkat pemahaman terhadap
pembelajaran PKn materi Kewajiban dan Hakku di Sekolah dengan
tipe Problem Based Learning (PBL)

5. Setelah selesai melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran pada


siklus II yang dibantu oleh Tutor, Diperoleh hasil refleksi sebagai
berikut :

a. Dengan menggunakan tipe Problem Based Learning (PBL) pada mata


pelajaran PKn materi Kewajiban dan Hakku di Sekolah memberi
banyak pengetahuan kepada peserta didik agar lebih aktif dan mampu
berpartisipasi dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga
pembelajaran lebih bermakna, menyenangkan dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
b. Secara umum pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II
berjalan lancar dan menyenangkan dengan hasil yang terbaik
Lampiran 7. Jurnal bimbingan PKP

JURNAL PEMBIMBINGAN DENGAN SUPERVISOR 2

Nama / NIM : AIMMATUL HASANAH/ 857777016

Mengajar di Kelas : III ( TIGA)

Sekolah : SD NEGERI JETAK

Hasil / Tindak Paraf


No Hari/tanggal Kegiatan
Komentar Lanjut
Mhs Sup 2
1 Kamis, Mendiskusikan Identifikasi Perbaiki
19 Oktober refleksi terhadap masalah, analisis refleksi
2023 terhadap masalah, terhadap
pelaksanaan alternatif dan pembelajaran
pembelajaran pra prioritas
siklus pemecahan
masalah kurang
sejalan

2 Jum’at, 20 Mendiskusikan - Alat Perbaiki model


Oktober 2023 RPP perbaikan penilaian penilaian dari
pembelajaran IPA harus lembar
siklus 1 beserta disesuaikan pengamatan
lembar dengan
pengamatan indikator
- Lembar
pengamatan
harus
disesuaikan
dengan
fokus
masalah
3 Rabu, 25 Mengamati - Peserta Sesuaikan
oktober 2023
pelaksanaan didik kegiatan guru
perbaikan siklus 1 terlibat aktif dengan waktu
dalam tanya tersedia
jawab

4 Jum’at 03 Melaksanakan - Peserta Menganalisa


Nopember perbaikan siklus 2 didik hasil tes
2023 aktif formatif dan
- Kegiatan membuat
dan waktu laporan PKP
dapat
terkendali

Demak, 10 Desember 2023

Mengetahui
Supervisor 1 Supervisor II

Drs. AHMAD MUNIF, M.Pd FAIZUN ALFA, S. Pd. SD


NIP. 19660418 199802 1 002 NIP. 198507132022212021
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS III TEMA

4 KEWAJIBAN DAN HAKKU SUBTEMA 2 KEWAJIBAN DAN HAKKU

DISEKOLAH

PEMBELAJARAN 2

Disusun oleh:
AIMMATUL HASANAH
POKJAR DEMAK

UT SEMARANG

2023

PEMETAAN KOMPETENSI DASAR

Pembelajaran

Bahasa Indonesia
3.10 Mencermati ungkapan atau PPKn
kalimat saran, masukan,dan
penyelesaian masalah sederhana 3.2 Mengidentifikasi kewajiban
dalam teks tulis dan haksebagai anggota keluarga
dan warga sekolah
4.10 Memeragakan ungkapan
atau kalimat saran, masukan, dan 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
penyelesaian masalah sebagai kewajiban dan hak sebagai anggota
bentuk ungkapan diri keluarga dan warga sekolah
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif yang dibuat
RENCANA PELAKSANAA PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Jetak


Kelas / Semester : III (Tiga) / 1
Tema 4 : Kewajiban dan Hakku
Sub Tema 2 : Kewajiban dan Hakku di Sekolah Muatan
Terpadu : Bahasa Indonesia, PPKn,
Pembelajaran 2
Alokasi Waktu : 1 hari (4 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menujukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga, serta cinta tanah air.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhandan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku
anak sesuai dengan tahap perkembanganya.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

PPKn
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengidentifikasi kewajiban dan hak sebagai Menemukan peristiwa yang terjadi pada
anggota keluarga dan warga sekolah gambar.
Menganalisis kewajiban dan hak
sebagai warga sekolah dalam
kehidupan sehari-hari.
Menyajikan hasil identifikasi kewajiban dan Menceritakan pengalaman melaksanakan
hak sebagai anggota keluarga dan warga kewajiban dan hak sebagai warga sekolah dalam
sekolah kehidupan sehari-hari.

Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat 3.10.1 Menguraikan kalimat saran
saran, masukan, dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kewajiban dan
(sederhana) dalam teks tulis. hak sebagai warga sekolah
3.10.2 Menulis pendapat dalam bentuk
kalimat saran.
4.10 Memeragakan ungkapan atau kalimat 4.10.1 Membuat ungkapan atau kalimat
saran, masukan, dan penyelesaian masalah saran, masukan, dan penyelesaian
(sederhana) sebagai bentuk ungkapan diri masalah (sederhana) yang
menggunakan kosa kata baku dan kalimat disampaikan.
efektif yang dibuat sendiri.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar tentang “keadaan sekolah” peserta didik dapat
menemukan peristiwa yang terjadi pada gambar dengan tepat.
2. Setelah mengamati gambar dan diskusi kelompok, peserta didik dapat
menganalisis kewajiban dan hak sebagai warga sekolah dalam kehidupan
sehari- hari dengan tepat.
3. Setelah menganalisis kewajiban dan hak sebagai warga sekolah dalam
kehidupan sehari- hari dan diskusi kelompok, peserta didik dapat
menceritakan pengalaman melaksanakan kewajiban dan hak sebagai warga
sekolah dalam kehidupan sehari-hari dengan percaya diri.
4. Setelah mengamati teks “ sekolah yang indah dan rapi “ pada slide power point
dan diskusi kelompok pesertadidik dapat menguraikan maksud kalimat
saran dengan tepat
5. Setelah mengamati gambar dan diskusi kelompok pesertadidik dapat
menulis pendapat dalam bentuk kalimat saran dengan tepat
6. Setelah berdiskusi kelompok, peserta didik dapat membuat ungkapan atau
kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) yang
disampaikan dengan tepat.

D. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


1. Mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning terhadap perbaikan proses pembelajaran PKn dan
Bahasa Indonesia.
2. Mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning untuk meningkatkan hasil pembelajaran PKn dan
Bahasa Indonesia.

E. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)


 Religius,
 Nasionalis,
 Mandiri,
 Gotong Royong,

 Integritas.

F. MATERI PEMBELAJARAN
a) PPKn (Kewajiban dan Hak Sebagai Warga Sekolah)
b) Bahasa Indonesia (Ungkapan, Kalimat saran)

B. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


1. Media
 Gambar dengan slide PPT
2. Alat
 Laptop,
 Proyekor
 Kabel Rol

C. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


a. Model : Problem Based Learning (PBL)
b. Pendekatan : Scientific Learning, TPACK
c. Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan

D.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan belajar dengan salam dan dilanjutkan membaca
do’a (Religious -PPK)
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan melakukan presensi,
3. Peserta didik melakukan literasi
4. Guru melakukan tanya jawab tentang apa yang sudah dibaca.
5. Guru dan peserta didik menyanyikan lagu “ Garuda Pancasila”
(Nasionalisme-PPK)
6. Peserta didik bertanya jawab dengan guru berkaitan dengan materi
sebelumnya “Hak dan Kewajiban Dirumah.? “(Menanya- Saintifik)
7. Guru menginformasikan tema yang akan dipelajari yaitu tentang Tema 4
Kewajiban dan Hakku Subtema 2 (Kewajiban dan Hakku di Sekolah)
Pembelajaran 2 dan Menyampaikan tujuan pembelajaran. (Integritas- PPK)
Kegiatan Inti

Sintak Model Problem Based Learning ( PBL)

Fase 1 Orientasi Masalah

1. Guru memberikan sebuah pertanyaan kepada peserta didik yaitu


 Apa hak dan kewajibanmu disekolah.?
 Bagaimana cara supaya kewajiban disekolah bisa terlaksana dengan
baik.?
2. Guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan materi yang akan
dipelajari.
3. Peserta didik mengamati Gambar pada slide PPT
4. Guru dan siswa melakukan tanya jawab

Fase 2 Mengorganisir Peserta didik


Peserta didik dikelompokkan menjadi 3 kelompok
Gotong royong-PPK

5. Guru menjelaskan tentang kewajiban dan hakku disekolah dan kalimat


saran yang akan dikerjakan peserta didik

6. Peserta didik menyimak penjelasan guru

7. Guru bertanya untuk memastikan pemahaman peserta didik


Fase 3 Membimbing Penyelidikan Peserta Didik Secara Mandiri

8. Guru membagikan LKPD 1 kepada masing-masing kelompok


9. Peserta didik berdiskusi bersama kelompok mengerjakan LKPD 1
tentang Kewajiban dan hakku disekolah
10. Guru membimbing peserta didik dalam mengerjakan LKPD 1
11. Guru membagikan LKPD 2 menulis kalimat saran
12. Peserta didik berdiskusi bersama dengan anggota kelompok untuk
mengerjakan LKPD 2
13. Guru membimbing peserta didik dalam mengerjakan LKPD 2.

Fase 4 Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

14. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya


didepan kelas

15. Kelompok lain menanggapi hasil presentasi kelompok penyaji dibawah


bimbingan guru.
16. Guru memberikan penguatan dan memotivasi keberanian peserta didik
dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

5. Fase 5 Mengevaluasi hasil

17. Peserta didik bersama guru menganalisis dan mengevaluasi hasil


pemecahan masalah tentang kewajiban dan hak di sekolah

18. Guru memberikan penghargaan dan motivasi pada semua peserta didik
agar tetap tekun dan semangat dalam belajar.
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan refleksi pembelajaran yang
telah dilakukan.
2. Peserta didik dan guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari.
3. Guru menugaskan peserta didik mengerjakan evaluasi.
4. Guru memberi tindak lanjut kepada peserta didik untuk kegiatan
pembelajaran berikutnya
5. Guru memberikan pesan moral terhadap peserta didik
Pembelajaran ditutup dengan doa yang dipimpin oleh salah seorang peserta
didik.

K. PENILAIAN

1. penilaian sikap
 sikap spiritual : dilakukan dengan instrument lembar observasi
 sikap sosial : dilakukan dengan instrument lembar observasi
2. Penilaian pengetahuan
 Menuliskan 5 kewajiban dan hak di sekolah
 Menuliskan saran terhadap permasalahan kebersihan sekolah
3. Penilaian keterampilan : Unjuk kerja (presentasi) dan laporan hasil
LKPD

I. REMEDIAL DAN PENGAYAAN


Remedial

Pembelajaran remidial dilakukan apabila nilai peserta didik kurang dari


KKM=70. Remedial berlaku bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar sesuai hasil analisi penilaian atau analisis kesulitan belajar.

Pengayaan

Pengayaan pembelajaran dilakukan apabila nilai peserta didik lebih dari atau
sama dengan KKM=70. Jika ada waktu, guru memberikan pengayaan pada
peserta didik. Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah
mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk
perluasan dan atau pendalaman materi (kompetensi)

Mengetahui, Jetak, 25 Oktober 2023


Guru Kelas III
Kepala Sekolah

ACHMAD MUBASIR, S. Pd AIMMATUL HASANAH


NIP. 19670304 199201 1 002

Tutor Pembimbing

Drs. AHMAAD MUNIF, M.Pd


NIP. 19660418 199802 1 002

Anda mungkin juga menyukai