Anda di halaman 1dari 102

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA


PADA MATERI PERKALIAN DI KELAS III SDN 1 CIPALABUH

ULFAH MUNAWAROH
NIM : 857234643

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL


(PDGK4501)

PROGRAM STUDI S1 PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ-SERANG


UNIVERSITAS TERBUKA

i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN

PELAJARAN PKP PGSD PDGK4501

Nama : ULFAH MUNAWAROH


Nim : 857234643
Program Studi : PGSD
Tempat Mengajar SDN 1 CIPALABUH
Jumlah siklus pembelajaran ; 3 SIKLUS
Hari dan Tanggal Pembelajaran ; Siklus 1, Hari Selasa, 2 Mei 2023
Siklus 2, Hari Sabtu, 20 Mei 2023
Siklus 3, Hari Sabtu, 3 Juni 2023

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan

Apakah penggunaan metode pembelajaran kooperatif Make a Match oleh siswa


kelas III SDN 1 Cipalabuh dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada
materi perkalian?

Menyetujui, Cipalabuh, 12 Mei 2023

Supervisor 1, Mahasiswa

FAJJIN AMIK,S.Pd,M.Si ULFAH MUNAWAROH


NIP. 198305142009021001 NIM. 857234643

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Pemantapan Kemampuan


Profesional (PKP) yang saya buat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan S1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Terbuka
adalah hasil karya saya sendiri.

Adapun beberapa bagian laporan PKP yang saya ambil dari karya orang lain,
sumbernya ditulis dengan jelas sesuai dengan standar, kaidah dan etika penulisan artikel
ilmiah.

Apabila di kemudian hari harus ditunjukkan bahwa laporan PKP ini atau bagian
mana pun darinya bukan hasil karya saya sendiri atau terdapat plagiarisme di beberapa
bagian, saya siap menghadapi konsekuensi berupa pencabutan studi dan sanksi lainnya
sesuai aturan yang berlaku. dari PKP untuk menerima hukum dan peraturan yang berlaku.

Cipalabuh, Juni 2023

Mahasiswa,

ULFAH MUNAWAROH

NIM. 857234643

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan
hidayah kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian
yang berjudul “Penggunaan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Pada Materi Perkalian Di Kelas III SDN 1
Cipalabuh. Laporan ini dikirimkan untuk melengkapi mata kuliah PKP (Pemantapan
Kemampuan Profesional).

Penulis menerima bantuan, bimbingan, dan nasihat moral dan material yang tak ternilai
dalam penyusunan laporan ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Pengelola Universitas Terbuka Sentra Tutorial Malingping.


2. Supervisor 1 sebagai pembimbing laporan PKP
3. Kepala Sekolah SDN 1 Cipalabuh Kecamatan Cipalabuh Kabupaten Lebak
4. Dewan guru SDN 1 Cipalabuh Kecamatan Cipalabuh Kabupaten Lebak
5. Rekan-rekan Mahasiswa serta pihak lain yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini,
baik dari segi teknologi maupun dalam penanganan penyajiannya, maka penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan yang akan
datang. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Cipalabuh, Mei 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................ iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................
ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1


A. Latar Belakang ......................................................................... 3
I. Identifikasi Masalah............................................................... 5
2. Analisis Masalah .................................................................. 5
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ....................... 5
B. Perumusan Masalah ................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 8


A. Pengertian Matematika dan Hakikat Matematika .................... 8
B. Model Pembelajaran Kooperatif ............................................... 9
C. Type Make a Match .................................................................. 10
D. Hasil Belajar ............................................................................. 10
E. Materi Perkalian ........................................................................ 11

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN ................................................... 14


A. Subyek, Tempat, Waktu, dan Pihak yang membantu .............. 14
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ................................ 15
C. Tekhnik Analisis Data............................................................... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 27


A. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................ 27
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 36


A. Kesimpulan dan Saran .............................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 37

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran .............................. 14


Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ........................................................ 27
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus 2 ........................................................ 30
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Evaluasi Siswa ............................................... 32

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Nilai Evaluasi Siklus 1 .......................... 28


Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Nilai Evaluasi Siklus 2 .......................... 31
Gambar 4.3 Grafik Data Perbandingan Persentase Nilai Siswa................... 34

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Kesediaan Supervisor 2 sebagai Pembimbing PKP

Lampiran Perencanaan PTK ( identifikasi masalah, analisis masalah,


alternative pemecahan masalah, rumusan masalah
Lampiran 3 Berekas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus 1, RPP Perbaikan
Siklus 2, RPP Perbaikan Siklus 3
Lampiran 4 Lembar Observasi/ Pengamatan Kinerja Guru Terisi
Lampiran 5 Jurnal Pembimbingan dengan Supervisor 2
Lampiran 6 Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG 1 dan APKG 2) dari
Supervisor 2
Lampiran 7 foto dokumentasi

1
PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A
MATCH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PERKALIAN DI KELAS III SDN
1 CIPALABUH

ULFAH MUNAWAROH
NIM. 857234643
Email : munawarohulfah1234@gmail.com

ABSTRAK

penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan hasil belajar materi


perkalian Matematika untuk siswa SDN 1 Cipalabuh Kelas III menggunakan metode
pembelajaran kooperatif Make a Match. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelompok atau group research. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan.
metode pengumpulan
Informasi tersebut berupa soal esai dan papan observasi. teknik analisis data menggunakan
metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
model pembelajaran kooperatif efektif Mencocokkan dapat meningkatkan hasil belajar
pada materi perkalian matematika Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa rata-rata
67% pada siklus I, 71% pada siklus II dan 75,5% pada siklus III. masalah ini disarankan
agar materi berikut ini relevan dengan pembelajaran Matematika dapat dipelajari dengan
metode ini menyenangkan dan tidak membosankan.

Kata kunci : Hasil Belajar, metode Make a Match, Cooperative Learning.

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Ilmu pengetahuan Tekhnologi ( IPTK) mengalami perkembangan . seiring
dengan berjalannya waktu sehingga menuntut kita untuk menjadi manusia yang
bisa mengikuti perkembangan dan menjadikan manusia lebih maju (Magfirah, dkk,
2021). Namun, banyak permaslahan yang ditemui oleh bidang pendidikan. Salah
satunya permasalahan dalam pembelajaran matematika banyak siswa sekolah dasar
beranggapan bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit dan
rumit. (Alfiyah, dkk, 2021) jadi, peserta didik perlu mempelajari pelajaran
matematika karena bisa menanggulangi permasalahan seperti halnya membaca,
dan menulis. problem belajar matematika perlu di bekali pemahaman konsep dari
sejak dini, agar anak tidak menghadapi banyaknya masalah karena nyaris semua
mata pelajaran memerlukan pembelajaran matematika yang sesuai. Pendapat
Nurhabibah (2017). Pembelajaran matematika sangat perlu diberikan kepada siswa
sekolah dasar untuk membekali siswa cara berfikir logis, analitis, sistematis, kritis,
dan kreatif serta mampu berkerja sama.

Menurut Wirawan Andianto Abdullah 2015) dalam Skripi-nya yang


berjudul” Penerapan Model Pembelajaran Kooperatife Tipe Make A Match Dalam
Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SDN 3 Palar,
Klaten” Menunjukan bahwa Minat belajar siswa kelas III SDN 3 Palar pada mata
pelajaran matematika masih rendah. Nilai rata-rata minat belajar siswa yang
diperoleh sebelum penelitian adalah 3,20 (berada pada kategori kurang),
sedangkan persentase siswa berminat mengikuti pelajaran matematika adalah
36,54% (kurang) Hasil belajar kognitif siswa kelas III SDN 3 Palar pada mata
pelajaran matematika masih rendah. Berdasarkan wawancara terhadap guru kelas,
rata-rata nilai siswa adalah 5,00. Namun, guru merubah nilai-nilai siswa menjadi
tuntas agar bisa naik kelas sehingga data nilai siswa tersebut hanya diketahui pihak
guru (intern). Sedangkan setelah dilakukan pretest untuk mengetahui kenyataan
rendahnya nilai hasil belajar, nilai rata-rata siswa yang didapatkan adalah 5,78
3
dengan persentase ketuntasan 25,71% (berada pada kategori rendah). di ketahui
bahwa rata-rata minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika masih
kurang (nilai rata-rata minat 3,20). Dari 38 jumlah siswa, siswa yang berminat
mengikuti pelajaran ada 14 dan 24 siswa belum mencapai nilai minat belajar yang
baik. Sementara itu jika di persentasekan, siswa berminat dalam kelas tersebut
adalah 36,84%.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang


terjadi adalah rendahnya minat dan hasil belajar siswa dalam mengikuti pelajaran
matematika karena penggunaan model pembelajaran yang kurang variatif. Untuk
mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran
yang mengandung unsur permainan di dalamnya, yaitu model kooperatif tipe make
a match.

Rendahnya hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Cipalabuh pada mata
pelajaran matematika, khususnya pada materi perkalian, tercermin dari masih
rendahnya nilai rata-rata, dan masih banyak siswa yang memiliki nilai di bawah
KKM yaitu 65, dari 20 siswa yang hanya 12 atau 60% yang mendapat nilai
sempurna dan 8 atau 40% siswa yang kurang dari KKM. Penyebab rendahnya hasil
belajar siswa tentunya disebabkan oleh berbagai faktor, namun secara umum
terbagi menjadi dua kelompok yaitu faktor internal yang berkaitan dengan siswa
itu sendiri dan faktor eksternal seperti guru.
Sementara itu, rendahnya minat siswa terhadap matematika tercermin dari
semangat mereka untuk belajar. Sebagian besar siswa tidak memperhatikan guru
ketika guru menjelaskan materi di kelas, siswa masih bermain ketika ada tugas,
siswa sering minta izin masuk, dan sebagainya. Hal ini mungkin disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain metode pembelajaran guru yang kurang menarik,
apalagi dengan materi perkalian dimana biasanya siswa didorong untuk
menghafalkan tabel perkalian dan secara bergiliran melafalkannya di depan kelas.
Guru juga jarang menggunakan media di kelas, sehingga siswa kurang tertarik
untuk belajar, guru lebih banyak mengandalkan buku, sehingga anak cepat bosan.
Selain itu, pembelajaran sebelumnya berlanjut ke arah guru sebagai sumber
informasi, reporter dan editor, sedangkan siswa hanya mencatat dan menerima
penjelasan dari guru.
4
Guru berperan penting dalam menentukan kualitas dan nilai pembelajaran
dalam hubungannya dengan metode pembelajaran. Pendidik memberikan orientasi
atau kenyamanan dalam belajar dengan menciptakan suasana belajar yang
menarik, dan guru juga memberikan motivasi kepada peserta didik. Partisipasi
siswa dalam kegiatan pembelajaran menyebabkan siswa aktif berdiskusi, sehingga
memudahkan pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Salah satu unsur
yang dapat meningkatkan pembelajaran adalah penggunaan metode yang menarik
dan tepat guna (Jubaedah, 2021).

1. Identifikasi Masalah
Permasalahan dalam pembelajaran siswa kelas III SDN 1 Cipalabuh
adalah minat belajar matematika siswa sangat rendah. Pada
kenyataannya, banyak siswa yang tidak memahami penggunaan materi
perkalian. Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di SDN 1
Cipalabuh Kelas III Kabupaten Lebak, hasil belajar materi perkalian
siswa sangat rendah, banyak siswa yang tidak mencapai nilai KKM.
Selanjutnya berdasarkan pengamatan bahwa hasil belajar selalu buruk
dan siswa masih kesulitan menyelesaikan soal perkalian.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil analisis, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
permasalahan di atas, antara lain:
a. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam
pembelajarannya, sehingga siswa merasa pembelajaran sangat
intens dan membosankan.
b. Guru tidak menggunakan media atau alat peraga apapun saat
pembelajaran matematika.
c. Kegiatan pembelajaran di ruang kelas sekolah selalu
menitikberatkan pada peningkatan daya ingat, namun siswa tidak
harus memahami pembelajaran dalam konteks kegiatan sehari-hari.
d. Kurangnya dukungan orang tua.
3. Alternative dan prioritas pemecahan masalah
Berdasarkan informasi yang tertera, upaya untuk mengoptimalkan hasil
belajar siswa terutama pada saat penyampaian materi harus
5
menggunakan metode yang menyenangkan dan tepat (Mafirah, dkk,
2021). Siswa tidak akan bosan, sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Metode kolaboratif Make a Match merupakan salah satu metode
pembelajaran yang sangat menarik dan dapat ditingkatkan Minat siswa
dalam mempelajari matematika. Memasukkan unsur proses
pembelajaran permainan, model konstitutif ini dirancang untuk
meningkatkan minat belajar siswa, sehingga mengubah persepsi siswa
bahwa matematika itu menyenangkan, bukan stres. Pengajuan layanan
jodoh melalui permainan jodoh yang menyenangkan juga diyakini
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang di
atas, maka penulis melakukan perbaikan dalam pembelajaran
matematika dan memilih judul “PENGGUNAAN METODE
COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH DALAM
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA PADA MATERI PERKALIAN DI KELAS III SDN 1
CIPALABUH”. Peminatan matematika terdiri dari 3 siklus.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah, penulis merumuskan masalah yaitu:
Apakah penggunaan metode pembelajaran kooperatif Make a Match oleh siswa
kelas III SDN 1 Cipalabuh dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada
materi perkalian. ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan perbaikan pembelajaran adalah:
Untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode cooperative learning tipe
make a match dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Pada
Materi Perkalian Di Kelas III SDN 1 Cipalabuh ?
D. Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini untuk meningkatkan pembelajaran adalah:
1. Bagi guru
a. Untuk meningkatkan pembelajaran di kelas.
b. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan pedagogis.

6
c. Sebagai insentif untuk tumbuh dan berkembang sebagai karyawan
profesional.
d. Mengembangkan keterampilan menulis dan meneliti.
2. Bagi siswa
a. Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar.
b. Berikan contoh di mana Anda selalu dapat bereaksi terhadap kinerja siswa
dengan melakukan analisis guru.
3. Bagi sekolah
a. Mari kita dorong inovasi para guru di sekolah yang bersangkutan.
b. Memberikan kontribusi positif bagi kemajuan sekolah

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Hakekat Matematika


Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting bagi hidup kita
Banyak hal di sekitar kita yang selalu terhubung Matematika. Dimulai dengan
keinginan untuk memulai suatu aktivitas saat menginginkannya. Bagaimanapun,
kita membutuhkan matematika karena pengetahuan ini sangat penting maka anak
harus diajarkan konsep dasar matematika benar dan kuat.
Unsur utama matematika adalah penalaran deduktif yaitu kebenaran suatu
konsep atau pernyataan yang diperoleh sebagai konsekuensi logis dari suatu
kebenaran sebelumnya. Dalam hal ini, hubungan antar konsep atau pernyataan
dalam matematika adalah konsisten. Akan tetapi, materi matematika dan berpikir
matematis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan yaitu materi
matematika dipahami dengan berpikir dan berpikir dipahami dan dilatih dengan
mempelajari materi matematika.
Soejadi (dalam Yuhasriat 2012:82) berpendapat bahwa matematika adalah
ilmu yang didasarkan pada akal (hubungan) dalam hubungannya dengan benda.
Objek dalam pikiran yang abstrak atau matematis memiliki objek kajian abstrak
Sedangkan menurut Fitriana (2010:14) mengatakan bahwa matematika adalah
informasi yang akurat, benar dan terarah, sehingga mengarah pada disiplin dalam
berpikir. Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis mendefinisikan esensinya
Matematika adalah kumpulan ide-ide abstrak, terstruktur, dan terstruktur
Hubungan diatur menurut aturan logis berdasarkan penalaran deduktif.
Siagian (2016: 60) menyatakan bahwa matematika adalah ilmu Informasi
memegang peranan penting dalam pembangunan Ilmu pengetahuan dan teknologi,
keduanya sebagai alat untuk aplikasi di departemen lain dan dalam pekerjaan
pengembangan
matematika itu sendiri.
Sedangkan menurut Hasratuddin (2013: 132) menyatakan bahwa:
Matematika adalah salah satu cara untuk menemukan jawaban untuk masalah yang
dihadapi orang, gunakan dengan cara apa pun informasi berdasarkan informasi
bentuk dan ukuran.
8
Gunakan matematika dan yang paling banyak Penting untuk memikirkan diri
sendiri secara mendalam Lihat dan gunakan koneksi.
B. Model Pembelajaran Cooperative
1. Pengertian Model Pembelajaran cooperative
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran Kerja
terstruktur dan sistematis dalam kelompok kecil bersama untuk mencapai
tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif menekankan kerjasama antar siswa
dalam suatu kelompok. masalah ini berdasarkan ide bahwa siswa merasa lebih
mudah dan memahami konsep ketika mendiskusikan masalah satu sama lain
dengan subjek ini. Aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif Ini termasuk
aktif mengikuti penjelasan guru dan menyelesaikan Tugas kelompok,
penjelasan untuk teman Group, mendorong anggota kelompok untuk
berpartisipasi aktif dan dapat diperdebatkan. Jadi ada kegiatan kemahasiswaan
dengan benar dan lancar memerlukan keahlian khusus, disebut keterampilan
kolaboratif. keterampilan kolaboratif dibangun melalui pengembangan
komunikasi dan pembagian kerja
antar anggota kelompok. Hal ini sependapat dengan Syarif et al. (2021) yang
menyatakan bahwa minat belajar dapat ditingkatkan melalui penggunaan
berbagai metode dan desain pembelajaran seperti diskusi, observasi dan lain-
lain. Dan menurut Sry Permata (2020), pembelajaran kolaboratif berarti bahwa
manfaat sinergis meningkat secara signifikan melalui kolaborasi daripada
melalui lingkungan kompetitif individu. Pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang menggunakan sistem kelompok/tim kecil, yaitu empat
sampai enam orang dengan latar belakang yang berbeda (heterogen) dalam hal
kemampuan akademik, jenis kelamin dan ras.
Dari sudut pandang di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah model pembelajaran yang menerapkan kegiatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk memecahkan masalah aktivasi
siswa yang diidentifikasi oleh guru dengan mengajarkan keterampilan
akademik dan keterampilan sosial menggunakan kelompok heterogen kecil
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

9
C. Type Make a Match
Make A Match merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh
Lorna Curran. Dalam model pembelajaran ini, siswa diajak belajar dalam suasana
yang menyenangkan dengan mencari pasangan atau mencocokkan kartu tanya
jawab tentang suatu konsep atau topik. Model pembelajaran ini mengharuskan
Anda menyiapkan kartu. Kartu tersebut terdiri dari kartu dengan pertanyaan dan
kartu dengan jawaban atas pertanyaan tersebut. Radia et al. (2019) mengemukakan
bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match dapat mendorong
siswa berpikir analitis untuk melihat kesesuaian suatu konsep dengan konsep
lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut siswa lebih antusias dalam menggunakan
model pembelajaran Make A Match karena model pembelajaran tersebut
mengandung unsur permainan dan selain itu siswa terlibat langsung dalam proses
pembelajaran.

D. Hasil Belajar
Putri (2017) mengatakan bahwa belajar adalah proses dimana perilaku
(dalam arti luas) diciptakan atau diubah melalui latihan atau latihan. Artinya dari
sudut pandang putri, belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang yang dicapai
melalui pendidikan, dimana seseorang melaksanakan pembelajaran tersebut
melalui pendidikan atau pelatihan. Belajar adalah tingkat keberhasilan yang
dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran, menurut Dymiati et al. (2014)
diberikan menurut skala nilai berupa huruf, kata atau simbol. Sedangkan menurut
Nafsiah et al. (2021). Belajar yang berhasil dapat terjadi melalui berbagai aktivitas
fisik dan mental. Aktivitas jasmani adalah siswa yang aktif menggunakan anggota
tubuhnya, berkreasi atau bermain, tidak diam saja
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah refleksi atau
kesimpulan yang jelas dari suatu peristiwa atau perilaku yang mungkin terjadi
sebagai hasil dari latihan pengalaman situasi masa lalu, dan potensi belajar inilah
yang membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Hasil belajar adalah
keterampilan yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan kegiatan belajar.
Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena belajar
adalah proses dan hasil belajar. Bagi seorang pelajar, belajar adalah sebuah
kewajiban. Hal ini sesuai dengan pandangan Islam bahwa belajar adalah bagi

10
setiap mukmin untuk memperoleh ilmu guna meningkatkan taraf hidupnya. Putri
(2020) mengatakan bahwa hasil belajar adalah keterampilan yang ada pada siswa
setelah menyelesaikan pembelajaran.
Hasil belajar adalah perubahan pada diri siswa yang dihasilkan dari
pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan
pada sisi kognitif dapat berupa perubahan pengetahuan siswa terhadap mata
pelajaran yang dipelajarinya, perubahan pada sisi afektif dapat berupa perubahan
perilaku siswa menurut norma agama. Perubahan aspek psikomotor dapat dilihat
dari peningkatan kompetensi siswa. Siswa dapat mengembangkan potensinya
sendiri
E. Materi Perkalian
a. Definisi perkalian
Perkalian adalah topik diskusi yang penting karena perkalian adalah hal
yang umum dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Perkalian adalah
penjumlahan berulang (Heruman, 2013:22). Dapat dikatakan bahwa perkalian
adalah salah satu operasi aritmatika kerumunan Operasi aritmatika meliputi
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan penjualan. Menurut Haryono dkk.
(2014:4) Perkalian adalah penjumlahan diulang setiap semester dengan nomor
yang sama. Definisi perkalian: jika a dan b bilangan, maka a x b = b + b + b +
atau ab adalah penjumlahan berulang yang mempunyai a suku dan tiap-tiap
suku adalah b sehingga dapat disimpulkan dari itu bahwa sebelum mempelajari
perkalian, siswa harus belajar terlebih dahulu. Setiap hari Perkalian berguna
untuk memecahkan masalah kehidupan, sehingga perkalian dapat berasal dari
situasi kehidupan setiap hari (Runtukahu, 2014:114)
Perkalian adalah penjumlahan berulang. Oleh karena itu syarat utama untuk
menguasai perkalian adalah terlebih dahulu menguasai penjumlahan.
Pembelajaran naratif dapat diawali dengan menggali dan menghubungkan apa
yang dipelajari dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Perkalian bilangan cacah
Bilangan adalah bagian dari matematika. Angka adalah bagian dari sistem
matematika abstrak dan dapat dijumlahkan, dikurangi, dikalikan, dan dibagi
(Ismail, 2013). Angka yang terkait dengan operasi aritmatika dengan angka
abstrak. Angka adalah konsep matematika yang digunakan untuk pemecahan
11
masalah dan pengukuran (Ismail, 2013). Bilangan dibagi menjadi beberapa
yaitu bilangan kompleks, bilangan imajiner, bilangan real, bilangan irasional,
bilangan rasional, bilangan pecahan, bilangan bulat, bilangan bulat, bilangan
asli, bilangan nol, bilangan genap, bilangan genap, bilangan prima dan
bilangan komposit. Bilangan bulat didefinisikan sebagai kombinasi bilangan
asli dan 0 (nol). Bilangan asli adalah himpunan A = (1,2,3,..), sehingga
bilangan bulat dapat didefinisikan sebagai himpunan C = (0,1,2). ,3,4, ). Materi
bilangan bulat memiliki operasi aritmatika numerik.
Ada 4 operasi untuk menghitung bilangan bulat, yaitu penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Sifat-sifat perkalian bilangan bulat
adalah:
1. Sifat komutatif atau pertukaran
Sifat komutatif didefinisikan secara praktis untuk semua bilangan
bulat a dan b a x b = b x a, yang berarti bahwa hasil perkalian tidak
berubah ketika pembilang dan pembilangnya diubah, misalnya
Misalnya. 5 x 6 = 30 dan 6 x 5=30
2. Sifat asosiatif atau pengelompokan
Dalam sifat asosiatif ada contoh penggunaan tiga bilangan bulat,
pertama mengalikan dua angka pertama dan kemudian dengan angka
ketiga. Hasil perkalian bilangan pertama, kedua, atau ketiga, dikalikan
dengan bilangan pertama atau kedua, misalnya (5 x 3) x 4 = 5 x (3 x 4).
Jika dua bilangan pertama atau dua bilangan terakhir dikalikan terlebih
dahulu dan hasilnya sama, berarti perkalian bilangan bulat memenuhi
sifat asosiatif.
Contoh:
A x 7 x 5 = (2 x 7) x 5 = 14 x 5 = 70 atau
2 x 7 x 5 = 2 x (7 x 5) = 2 x 35 = 70
3. Sifat Distributif atau Penyebaran
Sifat distributif didefinisikan jika setiap bilangan bulat a, b, c
memiliki sifat a x (b + c) = (a x b ) + ( a x c), misalnya 5 x (3 x 4) = (5
x 3) + (5 x 4) maka 35 berarti bahwa himpunan bilangan bulat perkalian
bersifat distributif terhadap penjumlahan.
4. Sifat Tertutup
12
Sifat tertutup perkalian bilangan bulat adalah jika dua atau lebih
bilangan bulat dikalikan maka hasilnya juga bilangan bulat, misalnya 3
x 2 = 6 dan 7 x 3 = 21 maka bilangan 6 dan 21 adalah bilangan bulat.
5. Sifat Identitas
Angka 1 adalah elemen identitas perkalian, jadi bilangan bulat a
menghasilkan 1 x a = a dan a x 1 = a, sedangkan angka 0 (nol)
menghasilkan 0 x a = 0 dan a x 0 = 0, misalnya 8 x 1 = 8 dan 7 x 0 = 0.

13
BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 1 Cipalabuh Kecamatan Cijaku
Kabupaten Lebak Tahun Pelajaran 2022/2023 Matematika Semester 2 dengan
materi perkalian. Subyek penelitian berjumlah 20 siswa, 10 laki-laki dan 10
perempuan. Usia rata-rata siswa adalah 9-10 tahun dan tingkat kecerdasannya
bervariasi. Para siswa berasal dari desa sekitar SDN 1 Cipalabuh, yang orang
tuanya berlatar belakang profesi seperti petani dan buruh.

Lokasi penelitian ini di SDN 1 Cipalabuh, Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku,


Kabupaten Lebak
Periode penelitian dimulai dari 1 Mei sampai 11 juni 2023. Jadwal peningkatan
jurusan matematika sesuai tujuan pengembangan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

Siklus Hari/tanggal Indikator Masalah yang


Diperbaiki
Siklus Selasa, 02 Mei 2023 Cara berhitung
Menghitung
1 perkalian berulang
perkalian sebagai
menggunakan metode
penjumlahan
cooperative learning
berulang bilangan
cacah

Siklus Sabtu, 20 Mei 2023 Menetukan sifat


Menentukan sifat
2 penukaran
perkalian penukaran
menggunakan metode
bilangan cacah

14
cooperative learning
Siklus Sabtu, 3 juni Menentukan sifat
Menentukan sifat
3 2023 Pengelompokan
Perkalian
menggunakan metode
Pengelompokan
cooperative learning
bilangan cacah

B. Desain prosedur

Peningkatan pembelajaran matematika berlangsung dalam tiga tahap yang


masing- masing terdiri dari 4 tahap, yaitu:
1. perencanaan
2. Implementasi/Operasi
3. Persepsi
4. Pertimbangan
Alur penelitian dalam penelitian tindakan kelas disesuaikan dengan model John Elliot
yang alur dan desain penelitiannya ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.1
Alur Pelaksanaan Tindakan Dalam PTK Model John Elliot

15
Sebelum melakukan perbaikan pembelajaran, terlebih dahulu harus mengetahui
kondisi dan permasalahan objek penelitian. Oleh karena itu, rencana awal simulasi
dirancang. Cetak biru simulasi dibuat pada Senin, 1 Mei 2023 dengan
menggunakan materi perkalian
Sebagai bagian dari kegiatan peningkatan ini, dilakukan tes pada setiap akhir
pertemuan yang hasilnya mengukur seberapa banyak hasil belajar yang telah
dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran secara rinci dan mendeskripsikan
hasil pelaksanaan pengembangan pembelajaran ini. aktivitas. sesuai dengan
rangkaian siklus yang direncanakan.

1) Siklus 1
a. Perencanaan Perbaikan
Setelah menjalankan simulasi perbaikan awal, diketahui
permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran akan terjadi,
kemudian dilakukan perbaikan pada siklus 1. Dari hasil identifikasi
masalah, penulis menentukan alternatif tindakan yang digunakan
untuk mengatasi masalah tersebut. , alternatif pemecahan masalah
pada siklus 1 yaitu dengan perbaikan metode pembelajaran
kooperatif “Make a Match” bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajarsiswa.
Langkah-langkah membuat rencana tindakan perbaikan Siklus 1
adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan materi yang akan diajarkan, termasuk standar
kompetensi dan kompetensi inti
2. Pembuatan Rencana Pengembangan (RPP), metode
pembelajaran, penentuan metode pembelajaran yang sesuai untuk
mata pelajaran.
3. Menyiapkan lingkungan belajar/bahan ajar
4. Menyiapkan alat pengumpul data yang meliputi:
Papan pengamatan/observasi, catatan selama proses perbaikan dan
alat penilaian.
b. Pelaksanaan

16
Pada tahap implementasi, peneliti bertindak sesuai dengan
rencana yang telah diberikan. Dalam pelaksanaan perbaikan
tersebut, penulis dibantu oleh seorang mitra selama proses
perbaikan pembelajaran, dan oleh seorang mitra yang memberikan
masukan kepada peneliti untuk mengkaji dan menentukan langkah
perbaikan selanjutnya.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada Siklus I akan
diselaraskan dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu. Selasa, 02
Mei 2023
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran Siklus I adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan awal (10 menit)

- Pembelajaran di buka dengan berdoa ( di pimpin oleh


ketua kelas) (Religius)

- Guru menanyakan kabar siswa, di lanjut yel-yel dan


bernyanyi lagu Garuda Pancasila (menumbuhkan
motivasi)

- Guru melakukan presensi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (Acuan)

- Guru memberikan apresepsi dengan bertanya kepada


siswa “ siapa yang bisa melakukan penjumlahan berulang
? coba berapa 3+3+3?

2. Kegiatan inti (50 menit)

- Siswa membaca cerita terlebih dahulu yang berkaitan


dengan perkalian bilangan cacah Literasi

- Guru melakukan tanya jawab seputar cerita yang dibaca


communication

- Guru menjelaskan terlebih dahulu apa itu bilangan cacah


dan bagaimana cara berhitung perkalian berulang

17
- Guru menjelaskan cara menjawab soal yang berkaitan
dengan cerita tadi

- Guru memberi contoh yang lain berkaitan dengan


bilangan cacah

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk


bertanya

- Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (cooperative


Learning)
- Setiap kelompok mendapatkan 5 soal kartu angka, 5
jawaban kartu angka, dan lembar kerja peserta didik
(LKPD)
- Sebelum siswa mengerjakan terlebih dahulu guru
memberi arahan
- Selama 15 menit setiap kelompok di persilakan untuk
berdiskusi untuk mengerjakan sesuai arahan guru
- Setiap kartu di cocokan dan di tempel di LKPD ( Tipe
make a match)
- Setelah selesai mengerjakan setiap LKPD di kumpulkan
- Guru meminta salah satu siswa untuk menjelaskan hasil
dari kelompoknya

- Sebelum melakukan evaluasi guru dan siswa melakukan Ice


breaking terlebih dahulu

- Guru memberikan Latihan soal secara individu tentang perkalian


bilangan cacah.(evaluasi)

- Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan untuk dinilai

- Mengajak siswa menarik kesimpulan tentang apa yang


dilakukan dan di pelajari
3. Kegiatan Akhir (10 menit)

- Guru memberikan penguatan dan kesimpulan (review)

18
- Guru memberikan pertanyaan seputar pembelajaran (feedback)

- Guru memberikan tugas rumah

- Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan


nasionalisme, persatuan, toleransi

- Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa


c. Pengamatan
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi terlampir dan hal-hal yang diamati merupakan
hasil kesepakatan antara peneliti dan observer.
Pengamatan tersebut difokuskan pada aktivitas siswa dan perilaku guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Alat monitoring pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengamati perilaku siswa dan guru dalam melaksanakan
pembelajaran disertakan dalam lampiran laporan ini. Pengamat menyimpan
semua peristiwa selama proses pembelajaran dalam format yang disediakan
untuknya, asalkan semua objek ada
Kebutuhan belajar yang diharapkan terpenuhi, yaitu proses pembelajaran
selesai memenuhi syarat-syarat yang disepakati antara peneliti dan observer.
Indikator keberhasilan pembelajaran dapat diperoleh dari hasil penilaian
formatif pada setiap akhir pembelajaran. Selain itu, perlu dilakukan analisis
terhadap hasil observasi selama proses pembelajaran.
d. Refleksi
Meskipun refleksi meliputi:
• Mengevaluasi tindakan yang diambil untuk menilai kualitas, kuantitas dan
waktu dari setiap kegiatan.
• Pertemuan untuk membahas hasil evaluasi skenario pembelajaran.
• Meningkatkan pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi yang menjadi acuan
tambahan untuk siklus selanjutnya.
2. Siklus 2
a. Perencanaan Perbaikan
Setelah proses perbaikan pembelajaran selesai pada Siklus 1,
dilakukan perbaikan pada Siklus II untuk tahap selanjutnya. Memperbaiki
masalah yang ditemukan pada Episode 1. Dari hasil identifikasi masalah,
19
peneliti menentukan alternatif tindakan pemecahan masalah, alternatif
pemecahan masalah pada Siklus II yaitu membekali siswa dengan
pemahaman melalui alat peraga/media bergambar.
Penyusunan rencana aksi perbaikan Siklus II adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan rencana pengembangan (RPP siklus 2), pendekatan
pembelajaran, penetapan metode pembelajaran yang sesuai untuk mata
pelajaran.
b. Menyiapkan media pembelajaran/alat peraga.
c. Menyiapkan alat pengumpul data yang meliputi:
Papan pengamatan/observasi, catatan selama proses perbaikan dan alat
penilaian.
b. Pelaksanaan
Pada tahap implementasi pada siklus II, peneliti melakukan tindakan
sesuai dengan rencana yang telah diberikan. Dalam pelaksanaan perbaikan
tersebut, penulis dibantu oleh seorang mitra selama proses perbaikan
pembelajaran, dan oleh seorang mitra yang memberikan masukan kepada
peneliti untuk mengkaji dan menentukan langkah perbaikan selanjutnya.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus II, Sabtu, 20 Mei 2023
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:
Kegiatan awal (10 menit)

- Pembelajaran di buka dengan berdoa ( di pimpin oleh


ketua kelas) (Religius)

- Guru menanyakan kabar siswa, di lanjut yel-yel dan


bernyanyi lagu satu nusa satu bangsa (menumbuhkan
motivasi)

- Guru melakukan presensi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (Acuan)

- Guru memberikan apresepsi dengan bertanya kepada


siswa tentang pelajaran sebelumnya. Guru mengaitkan
aprepsepsi dengan materi yang akan dipelajari siswa

20
yaitu tentang sifat pertukaran perkalian
Kegiatan inti (50 menit)

- Siswa menghafal perkalian 3 dan 4 terlebih dahulu


Literasi

- Guru melakukan tanya jawab seputar pembelajaran


sebelumnya communication

- Guru menjelaskan terlebih dahulu apa itu sifat


pertukaran perkalian dan bagaimana cara mengerjakan
sifat pertukaran perkalian

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk


bertanya

- Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (cooperative


Learning)
- Setiap kelompok mendapatkan 5 soal kartu angka
berwarna, 5 jawaban kartu angka berwarna, dan lembar
kerja peserta didik berwarna LKPD (Perbaikan dari siklus
1)
- Sebelum siswa mengerjakan terlebih dahulu guru
memberi arahan
- Selama 15 menit setiap kelompok di persilakan untuk
berdiskusi untuk mengerjakan sesuai arahan guru
- Setiap kartu di cocokan dan di tempel di LKPD ( Tipe
make a match)
- Setelah selesai mengerjakan setiap LKPD di kumpulkan
- Guru meminta salah satu siswa untuk menjelaskan hasil
dari kelompoknya

- Sebelum melakukan evaluasi guru dan siswa melakukan Ice


breaking terlebih dahulu

21
- Guru memberikan Latihan soal secara individu tentang perkalian
sifat penukaran bilangan cacah.(evaluasi)

- Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan untuk dinilai

- Mengajak siswa menarik kesimpulan tentang apa yang


dilakukan dan di pelajari
Kegiatan Akhir (10 menit)

- Guru memberikan penguatan dan kesimpulan (review)

- Guru memberikan pertanyaan seputar pembelajaran (feedback)

- Guru memberikan tugas rumah

- Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa


c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung. Apa yang dicapai mahasiswa dan peneliti, apa kelemahan
Siklus II, harus diperhatikan. Selain itu, dalam melakukan penilaian
membutuhkan perhatian yang lebih, sehingga diharapkan hasil tes
merupakan hasil belajar siswa itu sendiri.
Indikator keberhasilan pembelajaran adalah hasil penilaian siswa
pada setiap akhir pembelajaran. Selain itu perlu dilakukan analisis terhadap
hasil observasi juga selama proses pembelajaran Siklus II, karena pada
tahap ini merupakan contoh (kegagalan atau keberhasilan) dari keseluruhan
proses perbaikan pembelajaran.
d. Refleksi
Sebagai cerminan dari pelaksanaan Siklus II (kedua), diperlukan hal-
hal sebagai berikut:
• Evaluasi tindakan Siklus II (kedua) berdasarkan data yang dikumpulkan.
• Pembahasan hasil evaluasi skenario pembelajaran Siklus II.
• Peningkatan pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi yang
digunakan.
• Evaluasi Aksi II (kedua).

Siklus 3
22
a. Perencanaan perbaikan
Setelah proses perbaikan pembelajaran untuk Siklus I1 selesai, Siklus
III dilakukan perbaikan untuk tahap selanjutnya. Masalah yang terdeteksi pada
siklus II diperbaiki. Dari hasil identifikasi masalah, peneliti menentukan alternatif
tindakan yang digunakan sebagai pemecahan masalah, alternatif pemecahan
masalah pada siklus III yaitu membekali siswa dengan pemahaman menggunakan
proyektor dan media cooperative learning tipe make a match. Jenis Penyusunan
rencana aksi perbaikan Siklus II adalah sebagai berikut:
1. Membuat rencana perbaikan (RPP Siklus 3), pendekatan pembelajaran dan menetapkan
metode pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran.
2. Menyiapkan media pembelajaran/alat peraga.
3. Menyiapkan alat pengumpul data yang meliputi:
Papan pengamatan/observasi, catatan selama proses perbaikan dan alat penilaian.

b. Pelaksanaan
Pada tahap implementasi pada siklus III, peneliti melakukan tindakan
sesuai dengan rencana yang telah diberikan. Dalam pelaksanaan perbaikan
tersebut, penulis dibantu oleh mitra selama proses perbaikan pembelajaran, serta
mitra yang memberikan masukan kepada peneliti untuk meninjau dan menentukan
langkah perbaikan selanjutnya.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus III, Sabtu, 03 juni 2023
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran siklus III adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan awal (10 menit)

- Pembelajaran di buka dengan berdoa ( di


pimpinoleh ketua kelas) (Religius)

- Guru menanyakan kabar siswa di lanjut yel-yel


dan menyanyikan lagu Garuda
Pancasila(menumbuhkan motivasi)

- Guru melakukan presensi

- Guru menyampaikan tujuan


pembelajaran (Acuan)
23
- Guru memberikan apresepsi dengan bertanya
kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya?.
Guru mengaitkan aprepsepsi dengan materi
yang akan dipelajari siswa yaitu tentang sifat
pengelompokan perkalian

2. Kegiatan inti (50 menit


- Guru menjelaskan terlebih dahulu apa itu sifat
pengelompokan perkalian dan bagaimana cara
berhitung pengelompokan perkalian
(Perbaikan siklus 2)

- Guru memberi contoh berkaitan dengan sifat


pengelompokan perkalian (perbaikan dari siklus
2)

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa


untuk bertanya

- Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok


(cooperative Learning)

- Setiap kelompok mendapatkan 5 soal katu angka


berwarna, dan lembar kerja peserta didik
berwarna (LKPD) berwarna (perbaikan dari siklus
2)
- Sebelum siswa mengerjakan terlebih dahulu guru
memberi arahan

24
- Guru menempel kartu angka jawaban di depan (perbaikan
siklus 2)
- Selama 15 menit setiap kelompok di persilahkan
untuk mencari jawaban yang sesuai ke depan
dan di ambil untuk di tempel ke LKPD (Tipe make
a match dan perbaikan siklus 2)
- Setelah selesai mengerjakan setiap LKPD di
kumpulkan
- Guru meminta salah satu siswa untuk
menjelaskan hasil dari kelompoknya

- Guru dan siswa Bersama-sama melakukan ice breakhing

- Guru memberikan Latihan soal secara individu tentang


sifatpengelompokan.(evaluasi)

- Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan untuk dinilai

- Mengajak siswa menarik kesimpulan


tentangapa yang dilakukandan di pelajari
3. Kegiatan Akhir (10 menit)

- Guru memberikan penguatan dan kesimpulan (review)

- Guru memberikan pertanyaan seputar


pembelajaran(feedback)

- Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa

c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung. Apa yang dicapai mahasiswa dan peneliti, apa kelemahan
Siklus III, harus diperhatikan. Begitu juga implementasinya. Penilaian
membutuhkan perhatian lebih, sehingga diharapkan hasil ujian
merupakan hasil belajar siswa itu sendiri.
Indikator keberhasilan pembelajaran adalah hasil penilaian
25
siswa pada setiap akhir pembelajaran. Selain itu perlu dilakukan analisis
terhadap hasil observasi juga selama proses pembelajaran Siklus III,
karena pada tahap ini merupakan contoh (kegagalan atau keberhasilan)
dari keseluruhan proses perbaikan pembelajaran.
d. Refleksi

Sebagai refleksi dari pelaksanaan Siklus III (ketiga), maka perlu


melakukan :
 Evaluasi terhadap tindakan Siklus III (ketiga) berdasarkan data
yangterkumpul.
 Pembahasan hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran Siklus III.
 Perbaikan pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi yang
digunakan.
 Evaluasi tindakan III (ketiga)

e. Teknik Analisis Data


Penelitian ini termasuk penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui
materi perkalian. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data
menggunakan formulir observasi dan penilaian. Metode analisis data adalah
penelitian kuantitatif deskriptif dengan kualitatif.
.

26
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian


Pada Periode III, penelitian tindakan dilakukan di dalam kelas,
mencocokkan sifat pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran matematika,
dalam satu sesi dalam satu waktu.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dalam tiga sesi yang masing-masing sesi
berdurasi 2 x 35 menit. Materi pokok yang diajarkan dalam pembelajaran ini
adalah materi perkalian, sedangkan bahasa pokok meliputi menghitung perkalian
berulang, menentukan jenis perkalian bolak-balik dan menentukan jenis perkalian
golongan.
1. Siklus 1
Pada Siklus I penelitian dilaksanakan pada tanggal 02 Mei 2023.
Sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yaitu hasil evaluasi peneliti disajikan dalam bentuk
tabel dan grafik sebagai berikut:

Tabel 3.2
Hasil Evaluasi Siswa Siklus I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 3/2 (dua)
Hari/Tanggal : Selasa, 02 Mei 2023
Materi Pembelajaran : Perkalian

Hasil yang Dicapai


No Nama Siswa L/P Keterangan
Nilai
Nilai
1 ADRIYANI P 70 Tuntas
2 ANISA P 60 Belum Tuntas
3 AGENG L 70 Tuntas
4 ALMAIRA FORESTRY
65 Tuntas
KIRANA P
5 FAJLI L 65 Tuntas
6 GALIH RAKA SIWI L 80 Tuntas
7 HAWA NAZIA P 65 Tuntas
8 JENITA AGUSTINA P 75 Tuntas
9 JEKY L 70 Tuntas
10 MAELANI P 65 Tuntas

27
11 MUHAMAD FAJRI L 60 Belum Tuntas
12 JAHIRA P 50 Belum Tuntas
13 NENG SITI SUNARIYAH P 75 Tuntas
14 NOVAL L 70 Tuntas
15 REYHAN RIZKY
85 Tuntas
RAMDHANI L
16 RIZA GUTAMI L 50 Belum Tuntas
17 SITI FADILAH
70 Tuntas
RAHMADANI P
18 SRI WAHYUNI P 75 Tuntas
19 TAUFIK HERDIANSYAH L 70 Tuntas
20 NATHAN ABRAHAM
50 Belum Tuntas
SYAH L
L 10
Jumlah 1340 KKM = 65
P 10
Rata-rata 67%
Persentase Ketuntasan
Tuntas 15 75 %
Belum Tuntas 5 25 %
Jumlah 20 100 %

Grafik 3.2
Grafik Perbandingan Nilai Evaluasi Siklus 1

80

70

60

50

40 Belum Tuntas

30 Tuntas

20

10

0
Belum Tuntas Tuntas

Dari data pada tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa dari 20 Kelas III.
70% siswa laki-laki menyelesaikan 30% tidak lengkap, sedangkan 80% siswa perempuan
menyelesaikan 20%. Sehingga pada Siklus I pembelajaran kooperatif tipe Make-Match
tidak mengalami peningkatan, karena pada Siklus 2 langkah selanjutnya peneliti
melakukan hal-hal yang dapat diperbaiki selama Siklus 1, peneliti melakukan
28
pembelajaran melalui penggunaan media. gambar yang bagus untuk menjelaskan
pembelajaran.

29
2. Siklus 2
Siklus II berlangsung pada tanggal 20 Mei 2023. Seperti pada Siklus
I sebelum pelaksanaan, peneliti menyiapkan materi, membuat RPP dan
mempersiapkan pelaksanaan tindakan. Hasil evaluasi diubah menjadi tabel
oleh peneliti. dan diagram sebagai berikut:

Table 3.3
Hasil Evaluasi Siswa Siklus 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 3/2 (dua)
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Mei 2023
Materi Pembelajaran : Perkalian

Hasil yang Dicapai


No Nama Siswa L/P Keterangan
Nilai
Nilai
1 ADRIYANI P 70 Tuntas
2 ANISA P 60 Belum Tuntas
3 AGENG L 80 Tuntas
4 ALMAIRA FORESTRY
65 Tuntas
KIRANA P
5 FAJLI L 60 Belum Tuntas
6 GALIH RAKA SIWI L 80 Tuntas
7 HAWA NAZIA P 65 Tuntas
8 JENITA AGUSTINA P 70 Tuntas
9 JEKY L 70 Tuntas
10 MAELANI P 75 Tuntas
11 MUHAMAD FAJRI L 60 Belum Tuntas
12 JAHIRA P 75 Tuntas
13 NENG SITI SUNARIYAH P 85 Tuntas
14 NOVAL L 80 Tuntas
15 REYHAN RIZKY
85 Tuntas
RAMDHANI L
16 RIZA GUTAMI L 70 Tuntas
17 SITI FADILAH
75 Tuntas
RAHMADANI P
18 SRI WAHYUNI P 60 Belum Tuntas
19 TAUFIK HERDIANSYAH L 80 Tuntas
20 NATHAN ABRAHAM
65 Tuntas
SYAH L
L 10
Jumlah 1430 KKM = 65
P 10
Rata-rata 71%
Persentase Ketuntasan
30
Tuntas 16 80 %
Belum Tuntas 4 20 %
Jumlah 20 100 %
Grafik 3.3
Grafik Perbandingan Nilai Evaluasi Siklus 2

90
80
70
60
50
Series 1
40
Series 2
30
20
10
0
Belum Tuntas Tuntas

Berdasarkan tabel dan grafik di atas terjadi peningkatan yaitu 80%


siswa laki-laki tuntas sedangkan 20% tidak tuntas sedangkan 80% siswa
perempuan tuntas dan 20% tidak tuntas. Dari diagram di atas terlihat bahwa
pembelajaran materi perkalian matematika dengan metode pembelajaran
kooperatif buatan sendiri menggunakan sumber daya visual mengalami
peningkatan. Namun, 20% dari seluruh siswa yang tidak menyelesaikan
analisis ini akan melanjutkan ke Siklus III untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

31
3. Siklus 3
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2023. Seperti pada
siklus 1 dan 2, peneliti terlebih dahulu menyiapkan bahan ajar, membuat RPP
dan menyiapkan pelaksanaan kegiatan. Untuk meningkatkan siklus III, peneliti
menggunakan media proyektor untuk menayangkan video tentang perkalian
dengan tujuan untuk merangsang minat siswa agar tidak bosan. Tabel dan
grafik hasil evaluasi tiga siklus adalah sebagai berikut:
Table 3.4
Hasil Evaluasi Siswa Siklus 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 3/2 (dua)
Hari/Tanggal : Sabtu, 27 Mei 2023
Materi Pembelajaran : Perkalian

Hasil yang Dicapai


No Nama Siswa L/P Keterangan
Nilai
Nilai
1 ADRIYANI P 75 Tuntas
2 ANISA P 70 Tuntas
3 AGENG L 80 Tuntas
4 ALMAIRA FORESTRY
70 Tuntas
KIRANA P
5 FAJLI L 60 Belum Tuntas
6 GALIH RAKA SIWI L 80 Tuntas
7 HAWA NAZIA P 75 Tuntas
8 JENITA AGUSTINA P 70 Tuntas
9 JEKY L 80 Tuntas
10 MAELANI P 75 Tuntas
11 MUHAMAD FAJRI L 80 Tuntas
12 JAHIRA P 75 Tuntas
13 NENG SITI SUNARIYAH P 85 Tuntas
14 NOVAL L 80 Tuntas
15 REYHAN RIZKY
85 Tuntas
RAMDHANI L
16 RIZA GUTAMI L 70 Tuntas
17 SITI FADILAH
75 Tuntas
RAHMADANI P
18 SRI WAHYUNI P 80 Tuntas
19 TAUFIK HERDIANSYAH L 70 Tuntas
20 NATHAN ABRAHAM
75 Tuntas
SYAH L
L Jumlah 10 1510 KKM = 65

32
P 10
Rata-rata 75,5%
Persentase Ketuntasan
Tuntas 19 95 %
Belum Tuntas 1 5%
Jumlah 20 100 %
Grafik 3.4
Grafik Perbandingan Nilai Evaluasi Siklus 1
100
90
80
70
60
50 Belum Tuntas

40 Tuntas

30
20
10
0
Belum Tuntas Tuntas

Pada siklus III, hasil belajar siswa laki-laki yang tamat sampai 90%
dan yang tidak tuntas sampai 10% dan ada satu siswa tidak meningkat karena
siswa tersebut memiliki keterbatasan sehingga sangat membutuhkan sesuatu
yang istimewa. Panduan untuk mencapai kesempurnaan. Meskipun siswa
perempuan lulus 100%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa
metode pencocokan tipe make a match sangat cocok untuk pembelajaran
materi perkalian matematika melalui proyektor dan permainan mencocokkan,
membuat anak merasa senang dan tidak bosan mempelajari keterampilan untuk
meningkatkan kemampuan siswa. hasil belajar.

Grafik 3.5

Grafik Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa

33
100
90
80
70
60
50 Persentase
40
30
20
10
0
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Berdasarkan data pada tabel di atas, hasil belajar siswa rata-rata


mengalami peningkatan pada setiap periodenya. Rata-rata hasil belajar siswa
pada Siklus Pembelajaran I sebesar 75%, Siklus Pembelajaran II sebesar 80%,
dan Siklus III sebesar 95%. Dapat disimpulkan bahwa cara belajar matematika
dan pembelajaran materi perkalian yang menyenangkan bagi siswa kelas III
SDN 1 Cipalabuh adalah pembelajaran kooperatif dimana siswa bermain
mencocokan kartu bilangan secara berkelompok. Suasana yang menyenangkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Analisis ini berlaku untuk tiga siklus penggunaan, dilakukan
pengecekan untuk setiap siklus. Mata pelajaran matematika adalah perkalian sifat-
sifat bilangan bulat. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
kurikulum Kelas III. Hasil belajar pada siklus I tidak menunjukkan peningkatan,
karena pada siklus I dari total 20 siswa masih ada 5 siswa yang belum tuntas.
Dengan tingkat kelulusan 75%, 25% siswa tidak lulus, sehingga hal ini perlu
ditingkatkan untuk memaksimalkan hasil belajar.
Pada pembelajaran Siklus II peneliti memperbaiki kekurangan pada
Siklus I. Dalam menjelaskan hakikat pertukaran perkalian, peneliti langsung
menggunakan gambar untuk memperjelas pemahaman siswa. Selain itu, peneliti
membagikan kartu bernomor berwarna kepada masing-masing kelompok. Hasil
penelitian putaran kedua mendapat peningkatan yaitu 16 siswa dari 20 Siswa
dinyatakan lulus dan 4 tidak lulus. Ketika tingkat kelulusan siswa tercapai, 80%
34
siswa tidak menyelesaikan 20%
Pada Siklus III, peneliti membuat pembelajaran lebih menarik
dengan menjelaskan materi menggunakan media proyektor. Sebelum
pembelajaran, peneliti menyajikan video naratif yang dirancang untuk memotivasi
dan meningkatkan keceriaan belajar matematika. Asupan penelitian untuk Siklus
III bertambah sebanyak 20 siswa, dimana 19 siswa dinyatakan lulus, Sedangkan 1
Siswa gagal lulus karena membutuhkan bimbingan khusus. Jika proporsi siswa
sempurna 95% dan siswa tidak tuntas 5%. Dapat disimpulkan bahwa cara belajar
siswa sambil belajar matematika materi perkalian yang menyenangkan bagi siswa
kelas III SDN 1 Cipalabuh melalui penggunaan metode Make a Match dalam
pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran melalui metode ini menyenangkan karena siswa dapat
bermain-main menggabungkan kartu bilangan dengan lembar kerja siswa (LKPD),
materi perkalian memerlukan suasana yang santai dan tidak membosankan, hal ini
dicapai melalui pembelajaran kooperatif tipe make a match, Metode ini
meningkatkan pembelajaran pada materi perkalian.

35
BAB V
Simpulan dan Saran
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
materi perkalian matematika dapat menyenangkan dengan cara yang
menyenangkan karena materi perkalian membutuhkan suasana yang santai dan
tidak membosankan dan hal tersebut dapat dicapai melalui pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
Hasil belajar siswa rata-rata mengalami peningkatan pada setiap
periodenya. Rata-rata hasil belajar siswa pada Siklus Pembelajaran I sebesar
75%, Siklus Pembelajaran II sebesar 80%, dan Siklus III sebesar 95%. Dapat
disimpulkan bahwa cara belajar matematika dan pembelajaran materi perkalian
yang menyenangkan bagi siswa kelas III SDN 1 Cipalabuh adalah
pembelajaran kooperatif dimana siswa bermain mencocokan kartu bilangan
secara berkelompok. Suasana yang menyenangkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa
B. Saran
Mengingat pentingnya pembelajaran melalui metode Tipe make a
match untuk meningkatkan hasil belajar, maka peneliti merekomendasikan
beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut sebagai berikut:
1. Karena metode tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik maka guru-guru disarankan mempraktekkan untuk memahami perkalian
dasar.
2. Karena metode tipe make a match dapat meningkatkan keaktifan peserta
didik maka diharapkan guru-guru menggunakan metode tipe make a match dan
mampu mempersiapkannya
Disarankan materi pembelajaran matematika selanjutnya dapat
menggunakan metode ini agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak
membosankan

36
DAFTAR PUSTAKA
Magfirah et al., (2021). Menerapkan model pembelajaran kooperatif adaptif
untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika. Jurnal
untuk pelatihan guru sekolah dasar
Alfiyah et al., (2021). Menganalisis Kualitas Pembelajaran Online Matematika
Siswa Sekolah Dasar. Jurnal berdasarkan volume 5 nomor 5, 2021
halaman 3158-3166
Nurhabiba (2017). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe “Match”
untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika (siswa PTK kelas
IV A SD Negeri 81 Kota Bengkulu).
Yubaida (2021). Meningkatkan hasil belajar matematika pada materi
persamaan dan derajat fungsi menggunakan model pembelajaran
kooperatif Make a Match. Jurnal Pendidikan 2021.
Soejadi (dalam Yuhasriat 2012:82) bahwa matematika adalah ilmu yang
didasarkan pada akal (hubungan)
Fitriana (2010:14) matematika adalah informasi yang akurat, benar dan terarah,
sehingga mengarah pada disiplin dalam berpikir.
Siagian (2016: 60) matematika adalah ilmu Informasi memegang peranan
penting dalam pembangunan Ilmu pengetahuan dan teknologi
Hasratuddin (2013: 132) Matematika adalah salah satu cara untuk menemukan
jawaban untuk masalah yang dihadapi orang
Syarif et al. (2021) minat belajar dapat ditingkatkan melalui penggunaan
berbagai metode dan desain

Sri Permata (2020). Analisis model pembelajaran kolaboratif untuk


meningkatkan pemahaman konsep surat penjualan. Jurnal Pendidikan
Administrasi Perkantoran (JPAP).
Putri dkk. (2020). Dampak Model Kolaborasi Make A Match terhadap Hasil
Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Majalah Basicedu Volume 4 Nomor
3 Tahun 2020 Halm. 617-623 JURNAL BASICDU Penelitian dan
Pembelajaran di Pendidikan Dasar https:
//jbasic.org/index.php/basicdu

37
Lampiran 1
Kesediaan sebagai supervisor 2 dalam penyelenggaraan
Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP )

Kepada
Kepala UPBJJ SERANG
di SERANG

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : YENI, S.Pd

NIP : 198410142022212005
Tempat Mengajar : SDN 1 Cipalabuh
Alamat Sekolah : Kp. Baledesa, Des.Cipalabuh,
Kec.Cijaku, Kab.Lebak
Telepon : 081285883393

Menyatakan bersedia sebagai supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam


perencanaan dan pelaksanaan PKP ( PDGK 4501 ) atas :
Nama : ULFAH MUNAWAROH

NIM : 8572234643
Program Studi : PGSD
Tempat Mengajar : SDN 1 Cipalabuh
Alamat Sekolah : Kp. Baledesa, Des.Cipalabuh,
Kec.Cijaku, Kab.Lebak
Telepon : 085894184140

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Cipalabuh, 12 Mei 2023


Mengetahui, Supervisor 2,
Kepala Sekolah

ADE CAHYA, S.Pd.SD YENI, S.Pd

NIP. 197105081993071001 NIP. 198410142022212005

38
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa:

Nama : ULFAH MUNAWAROH

NIM : 857234643
UPBJJ-UT : SERANG

Menyatakan bahwa :

Nama : YENI, S.Pd

NIP : 198410142022212005
Tempat Mengajar : SDN 1 Cipalabuh
Alamat Sekolah : Kp. Baledesa, Des.Cipalabuh, Kec.Cijaku, Kab.Lebak
Guru Kelas : I ( satu)

Adalah Supervisor 2 yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan


pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 Pemantapan
Kemampuan Propesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Cipalabuh, 12 Mei 2023

Supervisor II, Mahasiswa,

YENI, S.Pd ULFAH MUNAWAROH


NIP. 198410142022212005 NIP. 857234643

39
NAMA : ULFAH MUNAWAROH
NIM : 857234643

LAPORAN KEGIATAN REFLEKSI AWAL

No. Hari/Tanggal Identifikasi Masalah Penyebab Rencana Solusi


1. Senin, 13 Maret 2023 Guru tidak Anak Tidak tertarik Membuat media
dan Tidak gambar yang
menggunakan media Menghiraukan adanya mempunyai
Gambar saat mengajar Guru saat memberikan Warna dan
pembelajaran bentuk yang
sehingga pembelajaran beragam
sehingga dapat
kurang menarik menarik
perhatian Anak
2. Selasa, 14 Maret Kurangnya media Guru tidak dapat Guru mencari
2023 pembelajaran mengexplorasi berbagai media
pembelajaran yang dapat di
gunakan untuk
tercapainya
tujuan
pembelajaaran
3. Rabu, 15 Maret 2023 Kurangnya perhatian dan Anak melakukan hal Menugaskan
bantuan dari orang tua yang sesuai dengan Anak untuk
keinginannya sendiri belajar dengan
Buku Latihan
Anak dan
Diketahui oleh
orang tua anak
4. Kamis, 16 Maret Metode yang digunakan Anak menjadi Bosen Mencari metode
2023 kurang menarik saat dalam proses dengan
belajar matematika pembelajaran menggunakan
Matematika Media yang
menari dan
sesuai dengan
Situasi Anak

Masalah yang Penyebab Alasan pemilihan Rencana Solusi


dipilih masalah
Anak menjadi Bosen Siswa agar lebih Mengoptimalkan
Metode ceramah dalam proses aktif dan dapat lebih Penggunaan Metode
yang digunakan pembelajaran matematika memahami materi Cooferative Learning Tipe
kurang menarik Pelajaran Make a Match agar

40
saat belajar pembelajaran lebih
matematika menarik dan tidak
membosankan

Rumusan Masalah Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Apakah penggunaan metode Untuk mengetahui bagaimana penggunaan
pembelajaran kooperatif Make a metode cooperative learning tipe make a
Match oleh siswa kelas III SDN 1 match dapat Meningkatkan Prestasi Belajar
Cipalabuh dapat meningkatkan Matematika Siswa Pada Materi Perkalian Di
prestasi belajar matematika pada Kelas III SDN 1 Cipalabuh ?
materi perkalian. ?

Judul PTK

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH DALAM


MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI
PERKALIAN DI KELAS III SDN 1 CIPALABUH

DATA SUBYEK PTK

1. KELAS : III (Tiga)

2. MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

JUMLAH SISWA (LAKI DAN PEREMPUAN) : LAKI 11 SISWA, PEREMPUAN


10 SISWA

3. LETAK SD: (PILIH BOLEH DARI 1)

a. Di pesisir pantai

b. Di pegunungan

c. Di perkebunan

d. Di perkotaan

e. Di komplek pesantren

f. Di pedesaan

41
g. Di pinggir hutan

5 FASILITAS DI SD: (PILIH BOLEH DARI 1)

A. Ada listrik

B. Tidak ada listrik

C. Ada lapangan

D. Tidak ada lapangan

E. Ada perpustakaan

F. Tidak ada perpustakaan

G. Ada lab komputer

H. Tidak ada lab komputer

I. Ada kantin

J. Tidak ada kantin

K. Ada kamar mandi dengan sumur air

L. Tidak ada kamar mandi

M. Ada kantin

N. Tidak ada kantin

42
43
44
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKLUS 1)

Nama Sekolah : SDN 1 CIPALABUH


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / semester :3/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukan perilaku jujur , disiplin , santun percaya diri, peduli dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat bermain.
4. Menunjukan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kaloboratif, dan komunikatif. Dalam Bahasa yang jelas,
sistematis, logis, dan kritis, dalam karya yang estetis dalam Gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan Tindakan yang mencerminkan
prilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

B. KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan sifat-sifat oprasi hitung pada bilangan cacah

C. INDIKATOR

3.1.1 Menghitung perkalian sebagai penjumlahan berulang bilangan


cacah

3.1.2 Menentukan sifat perkalian penukaran bilangan cacah

45
3.1.3 Menentukan sifat perkalian pengelompokan bilangan cacah

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menghitung perkalian sebagai penjumlahan
berulang menggunakan kartu angka
2. Siswa dapat menentukan sifat penukaran perkalian yang
menggunakan kartu angka
3. Siswa dapat menentukan sifat perkalian pengelompokan
menggunakan kartu angka

E. TUJUAN PERBAIKAN
Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian dengan
menggunakan metode (Cooperative Learning Tipe Make A
Match)

F. METODELOGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific

Model : Cooperative Learning tipe make a match

Metode : Penugasan,Diskusi dan Ceramah

B. LANGKAH- LANGKAH KEGIATAN


1. Kegiatan awal (10 menit)

- Pembelajaran di buka dengan berdoa ( di pimpin oleh


ketua kelas) (Religius)

- Guru menanyakan kabar siswa, di lanjut yel-yel dan


bernyanyi lagu Garuda Pancasila (menumbuhkan
motivasi)

46
- Guru melakukan presensi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (Acuan)

- Guru memberikan apresepsi dengan bertanya kepada


siswa “ siapa yang bisa melakukan penjumlahan berulang
? coba berapa 3+3+3?

2. Kegiatan inti (50 menit)

- Siswa membaca cerita terlebih dahulu yang berkaitan


dengan perkalian bilangan cacah Literasi

- Guru melakukan tanya jawab seputar cerita yang dibaca


communication

- Guru menjelaskan terlebih dahulu apa itu bilangan cacah


dan bagaimana cara berhitung perkalian berulang

- Guru menjelaskan cara menjawab soal yang berkaitan


dengan cerita tadi

- Guru memberi contoh yang lain berkaitan dengan


bilangan cacah

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk


bertanya

- Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (cooperative


Learning)
- Setiap kelompok mendapatkan 5 soal kartu angka, 5
jawaban kartu angka, dan lembar kerja peserta didik
(LKPD)
- Sebelum siswa mengerjakan terlebih dahulu guru
memberi arahan
- Selama 15 menit setiap kelompok di persilakan untuk
berdiskusi untuk mengerjakan sesuai arahan guru
- Setiap kartu di cocokan dan di tempel di LKPD ( Tipe
47
make a match)
- Setelah selesai mengerjakan setiap LKPD di kumpulkan
- Guru meminta salah satu siswa untuk menjelaskan hasil
dari kelompoknya

- Sebelum melakukan evaluasi guru dan siswa melakukan Ice


breaking terlebih dahulu

- Guru memberikan Latihan soal secara individu tentang perkalian


bilangan cacah.(evaluasi)

- Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan untuk dinilai

- Mengajak siswa menarik kesimpulan tentang apa yang


dilakukan dan di pelajari
3. Kegiatan Akhir (10 menit)

- Guru memberikan penguatan dan kesimpulan (review)

- Guru memberikan pertanyaan seputar pembelajaran (feedback)

- Guru memberikan tugas rumah

- Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan


nasionalisme, persatuan, toleransi (lagu apose )

- Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa

G. SUMBER DAN ALAT PEMBELAJARAN


Sumber : Buku guru tema 1 kelas 3, buku siswa, Internet

Alat : Kartu angka,LKPD, papan tulis, sepidol

H. PENILAIAN
1. Sikap
2. Pengetahuan
3. Keterampilan

48
Mengetahui Cipalabuh, 2 Mei 2023

Kepala Sekolah, Guru Kelas 3

ADE CAHYA,S.Pd,SD ULFAH MUNAWAROH, S.Pd

NIP. 197105081993071001 NIM. 857234643

 Lembar Soal
1. 5 X 8 =
2. 7 X 4 =
3. 8 X 3 =
4. 6 X 6 =
5. 9 X 3 =
Lembar LKPD
NO SOAL JAWABAN
1 5X8 40
2 7X4 28
3 8X3 24
4 6X6 36
5 9X3 27

 Materi bahan ajar


Penjelasan Bilangan Cacah
Yang dimaksud dengan bilangan cacah adalah perkalian bilangan 0-9
Misalnya 8x3, 1x9, 6x0 ataupun 5x4. Jadi bilangan yang lambangnya terdiri dari
satu angka.
49
Contoh lain ; Lani mempunyai dua keranjang kotak masing masing keranjang
berisi 5 buah apel, berapa jumlah keseluruhan buah apel yang siti miliki
Penyelesaian 2 x 5 = 5 + 5 = 10 jadi buah apel keseluruhan yang siti miliki ada 10

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKUS 2)

Nama Sekolah : SDN 1 CIPALABUH


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / semester :3/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukan perilaku jujur , disiplin , santun percaya diri, peduli dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengatahuan factual, konseptual, procedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat bermain.
4. Menunjukan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kaloboratif, dan komunikatif. Dalam Bahasa yang jelas,
sistematis, logis, dan kritis, dalam karya yang estetis dalam Gerakan
yangmencerminkan anak sehat, dan Tindakan yang mencerminkan
prilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

J. KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan sifat-sifat oprasi hitung pada bilangan cacah

50
K. INDIKATOR

3.1.4 Menghitung perkalian sebagai penjumlahan berulang bilangan


cacah

3.1.5 Menentukan sifat perkalian pertukaran bilangan cacah

3.1.6 Menentukan sifat perkalian pengelompokan bilangan cacah

L. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menghitung perkalian sebagai penjumlahan
berulang menggunakan kartu angka
2. Siswa dapat menentukan sifat pertukaran perkalian yang
menggunakan kartu angka
3. Siswa dapat menentukan sifat perkalian pengelompokan
menggunakan kartu angka

M. TUJUAN PERBAIKAN
Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian dengan
menggunakan metode (Cooperative Learning Tipe Make A
Match)

N. METODELOGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific

Model : Cooperative Learning tipe make a match

Metode : Penugasan,Diskusi dan Ceramah

C. LANGKAH- LANGKAH KEGIATAN


1. Kegiatan awal (10 menit)

- Pembelajaran di buka dengan berdoa ( di pimpin oleh


51
ketua kelas) (Religius)

- Guru menanyakan kabar siswa, di lanjut yel-yel dan


bernyanyi lagu satu nusa satu bangsa (menumbuhkan
motivasi)

- Guru melakukan presensi

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (Acuan)

- Guru memberikan apresepsi dengan bertanya kepada


siswa tentang pelajaran sebelumnya. Guru mengaitkan
aprepsepsi dengan materi yang akan dipelajari siswa
yaitu tentang sifat pertukaran perkalian

2. Kegiatan inti (50 menit)

- Siswa menghafal perkalian 3 dan 4 terlebih dahulu


Literasi

- Guru melakukan tanya jawab seputar pembelajaran


sebelumnya communication

- Guru menjelaskan terlebih dahulu apa itu sifat


pertukaran perkalian dan bagaimana cara mengerjakan
sifat pertukaran perkalian

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk


bertanya

- Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (cooperative


Learning)
- Setiap kelompok mendapatkan 5 soal kartu angka
berwarna, 5 jawaban kartu angka berwarna, dan lembar
kerja peserta didik berwarna LKPD (Perbaikan dari siklus
1)
- Sebelum siswa mengerjakan terlebih dahulu guru
memberi arahan
52
- Selama 15 menit setiap kelompok di persilakan untuk
berdiskusi untuk mengerjakan sesuai arahan guru
- Setiap kartu di cocokan dan di tempel di LKPD ( Tipe
make a match)
- Setelah selesai mengerjakan setiap LKPD di kumpulkan
- Guru meminta salah satu siswa untuk menjelaskan hasil
dari kelompoknya

- Sebelum melakukan evaluasi guru dan siswa melakukan Ice


breaking terlebih dahulu

- Guru memberikan Latihan soal secara individu tentang perkalian


sifat penukaran bilangan cacah.(evaluasi)

- Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan untuk dinilai

- Mengajak siswa menarik kesimpulan tentang apa yang


dilakukan dan di pelajari
3. Kegiatan Akhir (10 menit)

- Guru memberikan penguatan dan kesimpulan (review)

- Guru memberikan pertanyaan seputar pembelajaran (feedback)

- Guru memberikan tugas rumah

- Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa

O. SUMBER DAN ALAT PEMBELAJARAN


Sumber : Buku guru tema 1 kelas 3, buku siswa, Internet

Alat : media gambat Kartu angka berwarna ,LKPD, papan tulis, sepidol

P. PENILAIAN
1. Sikap
2. Pengetahuan
3. Keterampilan

53
Mengetahui Cipalabuh, 20 Mei 2023

Kepala Sekolah, Guru Kelas 3

ADE CAHYA, S.Pd.SD ULFAH MUNAWAROH, S.Pd

NIP.197105081993071001 NIM. 857234643

 Lembar Soal
6. 6 X 5=…X…..=
7. 8 X 2 =….X…=
8. 3 X 4 =…..X….=
9. 9 X 4=…..X…..=
10. 6 X 8 =…..X….=
Lembar LKPD
NO SOAL JAWABAN
1 6X5 5X6=30
2 8X2 2X8=16
3 3X 4 4X3=12
4 9X4 4X9=36
5 6X8 8X6=48

Materi bahan ajar

 Penjelasan sifat pertukaran/ komutatif

54
Sifat pertukaran pada oprasi hitung perkalian sama dengan pada penjumlahan.
Yaitu Ketika bilangan dikalikan dengan kemudian ditukar-tukar posisinya akan
tetapi menghasilkan yang sama.
Rumus dari sifat pertukaran perkalian
axb=bxa=c
keterangan
a dan b= = bilangan yang di oprasikan
c = hasil oprasi hitung perkalian
contoh
1 x 4 = 4 x 1= 4

55
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKUS 3)

Nama Sekolah : SDN 1 CIPALABUH


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / semester :3/2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. KOMPETENSI INTI
a. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
b. Menunjukan perilaku jujur , disiplin , santun percaya diri, peduli dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
c. Memahami pengatahuan factual, konseptual, procedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya,
dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya
di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
d. Memnunjukan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kaloboratif, dan komunikatif. Dalam Bahasa yang
jelas, sistematis, logis, dan kritis, dalam karya yang estetis dalam
Gerakan yangmencerminkan anak sehat, dan Tindakan yang
mencerminkan prilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

B. KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan sifat-sifat oprasi hitung pada bilangan cacah

C. INDIKATOR

3.1.7 Menghitung perkalian sebagai penjumlahan berulang bilangan


cacah

3.1.8 Menentukan sifat perkalian penukaran bilangan cacah

56
3.1.9 Menentukan sifat perkalian pengelompokan bilangan cacah

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Siswa mampu menghitung perkalian sebagai
penjumlahan berulang menggunakan kartu angka
b. Siswa dapat menentukan sifat penukaran perkalian yang
menggunakan kartu angka
c. Siswa dapat menentukan sifat perkalian pengelompokan
menggunakan kartu angka

E. TUJUAN PERBAIKAN
Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian dengan
menggunakan metode (Cooperative Learning Tipe Make A
Match)

F. METODELOGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific

Model : Cooperative Learning tipe make a match

Metode : Penugasan,Diskusi dan Ceramah

G. LANGKAH- LANGKAH KEGIATAN

Kegiatan awal (10 menit)

- Pembelajaran di buka dengan berdoa ( di


pimpinoleh ketua kelas) (Religius)

- Guru menanyakan kabar siswa di lanjut yel-yel


dan menyanyikan lagu Garuda
Pancasila(menumbuhkan motivasi)

57
- Guru melakukan presensi

- Guru menyampaikan tujuan


pembelajaran (Acuan)

58
- Guru memberikan apresepsi dengan bertanya
kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya?.
Guru mengaitkan aprepsepsi dengan materi
yang akan dipelajari siswa yaitu tentang sifat
pengelompokan perkalian

Kegiatan inti (50 menit


- Guru menjelaskan terlebih dahulu apa itu sifat
pengelompokan perkalian dan bagaimana cara
berhitung pengelompokan perkalian
(Perbaikan siklus 2)

- Guru memberi contoh berkaitan dengan sifat


pengelompokan perkalian (perbaikan dari siklus
2)

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa


untuk bertanya

- Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok


(cooperative Learning)

- Setiap kelompok mendapatkan 5 soal katu angka


berwarna, dan lembar kerja peserta didik
berwarna (LKPD) berwarna (perbaikan dari siklus
2)
- Sebelum siswa mengerjakan terlebih dahulu guru
memberi arahan

59
- Guru menempel kartu angka jawaban di depan (perbaikan siklus 2)
- Selama 15 menit setiap kelompok di persilahkan untuk mencari jawaban yang
sesuai ke depan dan di ambil untuk di tempel ke LKPD (Tipe make a match dan
perbaikan siklus 2)
- Setelah selesai mengerjakan setiap LKPD di kumpulkan
- Guru meminta salah satu siswa untukmenjelaskan hasil dari kelompoknya

- Guru dan siswa Bersama-sama melakukan ice breakhing

- Guru memberikan Latihan soal secara individu tentang sifat pengelompokan.(evaluasi)

- Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan untuk dinilai

- Mengajak siswa menarik kesimpulan tentang apa yang dilakukandan di


pelajari
Kegiatan Akhir (10 menit)

- Guru memberikan penguatan dan kesimpulan (review)

- Guru memberikan pertanyaan seputar pembelajaran(feedback)

- Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa

H. SUMBER DAN ALAT PEMBELAJARAN


Sumber : Buku guru tema 1 kelas 3, buku siswa, Internet

Alat : kartu angka, lem, LKPD papan tulis, sepidol, Laptop, infocus.

I. PENILAIAN
a. Sikap
b. Pengetahuan
c. Keterampilan
Mengetahui Cipalabuh, 3 Juni 2023

Kepala Sekolah, Guru Kelas 3

ADE CAHYA, S.Pd.SD ULFAH MUNAWAROH

NIP. 197105081993071001 NIM. 857234643

LEMBAR SOAL

1. 2 x [ 2x3] = […x….]x….
…x…. =…x…
…=….
2. 4 x [2x2] = […x….]x…
….x…=…x…
….=….
3. 4 x [2x3] = [….x…]x…
….x…. = ….x…..
…..=…..
4. 5x [4x2] = […x…]x…
…x…=…x…
….=…..
5. 3x [3x3]= [….x….]x…
…..x….=….x….
….=…..
JAWABAN
LEMBAR LKPD
NO SOAL JAWABAN
1 2x[2x3] [2x2]x3
2x6 = 4x3
12=12
2 4x [2x2] [4x2]x2
4x4=8x2
16=16
3 4x [2x3] [4x2]x3
4x6=8x3
24=24
4 5x[4x2] [5x4]x2
5x8=20x2
40=40
5 3x[3x3] [3x3]x3
3x9=9x3
27=27

MATERI BAHAN AJAR

 Bilangan cacah
Bilangan cacah adalah bilangan bulat positif yang dimulai dari angka 0 sampai tak terhingga contoh 0,1,2,3,4,5,6,7,
dan seterusnya
 Oprasi hitung bilangan cacah
Terdapat 3 sifat dalam oprasi hitung bilangan cacah , yaitu
1. Sifat komutatif {pertukaran}
2. Sifat asosiatif {pengelompokan}
3. Sifat distributive {penyebaran}
Berikut ini kita akan belajar mengenai penggunaan sifat asosiatif dalam oprasi perkalian bilangan
Contoh
2x [3x4]= [2x3]x4
2x12 = 6x4
24=24
Pada sifat asosiatif dalam perkalian berlaku rumus;
A x [bxc] = [axb]xc
Artinya
Pengelompokan perkalian factor pada perkalian tidak mengubah hasil
Lembar Pengamatan Terhadap Kinerja Guru PKP-1
Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : III/Tigaa

Hari/Tanggal : Selasa, 02 Mei 2023

Fokus Observasi : Penggunaan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Pada Materi Perkalian Di
Kelas III SDN 1 Cipalabuh

Kemunculan**)
No Aspek yang Tidak Komentar***)
Diobservasi*) Ada Ada
1 Penerapan Variasi Metode:
Ceramah:
Pembelajaran awal dimulai
menggunakan metode ceramah
dengan menanyakan kepada
siswa
* Menjelaskan pokok- √ seputar pengertian bilangan
pokok cacah
Materi secara sistematis
Guru memberikan contoh
ilustrasiseputar materi
bilangan cacah
* Memberikan Ilustrasi √

Tanya jawab:
Selain menggunakan metode
ceramah, penulis menggunakan
metode tanya jawab bilangan
* Mengajukan pertanyaan √ cacah dan sifat pertukaran
perkalian
Guru tidak memberikan
kesempatan
* Memberikan kesempatan √ kepada siswa untuk bertanya,
seputar materi perkalian bilangan
cacah
kepada siswa
untuk bertanya
Guru tidak memberikan
* Memindahkan giliran √ kesempatan memberikan
pertanyaan bergilir
Pertanyaan

Metode Demonstrasi
* Menjelaskan tugas Guru sudah memberikan
yang harus dikerjakan √ pengarahantugas yang diberikan
* Membagikan LKS Guru sudah memberikan tugas LKS
Guru memberikan perhatian
* Melakukan supervisi √ kepada masing-masing
kelompok
Terhadap
kegiatan
kelompok
* Memberi bantuan
kepada
Kelompok
2 Penggunaan gambar dan
benda nyata sebagai
alat peraga
Penggunaan Gambar:
* Memajang
* Meminta komentar
siswa
Penggunaan Benda Nyata:

Mengetahui Cipalabuh, Mei 2023


Kepala Sekolah Penilai 1 / penilai 2 *)

ADE CAHYA, S.Pd,SD YENI, S.Pd


NIP.197105081993071001 NIP. 198410142022212005
Lembar Pengamatan Terhadap Kinerja Guru PKP-2
Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : III/ Tiga

Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Mei 2023

Fokus Observasi : Penggunaan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Pada Materi Perkalian Di
Kelas III SDN 1 Cipalabuh

Kemunculan**)
No Aspek yang Tida Komentar***)
Diobservasi*) Ada k
Ada
1 Penerapan Variasi Metode:
Ceramah:
Pembelajaran awal dimulai
menggunakan metode ceramah
dengan menanyakan kepada
siswa
* Menjelaskan pokok- √ seputar pengertian perkalian
pokok bilangan cacah
Materi secara sistematis
Guru memberikan contoh
ilustrasiseputar materi
perkalian bilangan cacah
* Memberikan Ilustrasi √

Tanya jawab:
Selain menggunakan metode
ceramah, penulis menggunakan
metode tanya jawab perkalian
* Mengajukan pertanyaan √
bilangan cacah dan sifat
pertukaran perkalian
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya,
* Memberikan kesempatan √ seputar materi perkalian bilangan
cacah
kepada siswa
untuk bertanya
Guru memberikan
* Memindahkan giliran √ kesempatan memberikan
pertanyaan bergilir
pertanyaan

Metode Demonstrasi
* Menjelaskan tugas Guru sudah memberikan
yang harus dikerjakan √ pengarahantugas yang diberikan

* Membagikan LKS Guru sudah memberikan tugas LKS


Guru memberikan perhatian
* Melakukan supervisi √ kepada masing-masing
kelompok
Terhadap
kegiatankelompok
* Memberi bantuan kepada
Kelompok
2 Penggunaan gambar dan
benda nyata sebagai
alat peraga
Penggunaan Gambar:
* Memajang
* Meminta komentar siswa
Penggunaan Benda Nyata:

Mengetahui Cipalabuh, Mei 2023


Kepala Sekolah Penilai 1 / penilai 2 *)

ADE CAHYA, S.Pd,SD YENI, S.Pd


NIP.197105081993071001 NIP. 198410142022212005
SIMULASI SIKLUS I PERBAIKAN
Simulasi peningkatan Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Mei 2023. Kegiatan ini diawali dengan kegiatan
apersepsi pertama berupa salam dan doa bersama yang diikuti oleh siswa. Kegiatan inti guru menjelaskan tentang
Bilangan cacah. Guru memberikan soal latihan tentang perkalian bilangan cacah. Beberapa siswa tidak dapat
menyelesaikan soal yang diberikan dengan benar. Kegiatan akhir dimana guru mendiskusikan jawaban atas pertanyaan
yang diajukan dengan siswa. Guru bertanya kepada siswa tentang topik tersebut, menginstruksikan siswa untuk
mengulangi tugas belajar di rumah dan diakhiri dengan doa bersama dan pulang.
SIMULASI PERBAIKAN SIKLUS II
Simulasi koreksi siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Mei 2023. Kegiatan pertama terdiri dari salam dan doa
bersama, mengecek kehadiran siswa dan menanyakan status siswa. Fungsi inti guru mengulang perkalian bilangan cacah.
Guru menjelaskan materi sifat pertukaran perkalian. Siswa mendengarkan penjelasan guru. Guru memberikan contoh
sifat pertukaran perkalian. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan. Kegiatan akhir dimana guru berbicara kepada siswa
tentang jawaban tugas dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang topik tersebut. Akhirnya kami
berdoa bersama dan pulang.
FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN

1. Foto kegiatan pembelajaran di kelas


Siklus I

Kegiatan pembuka pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, kegiatan akhir pembelajaran

2. Foto kegiatan pembelajaran di kelas


Siklus II

Kegiatan pembuka pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, kegiatan akhir pembelajaran


3. FOTO KEGIATAN BIMBINGAN DENGAN SUPERVISOR 1 VIA WATHSAF (WA)
4. FOTO KEGIATAN BIMBINGAN DENGAN SUPERVISOR 2 DI SEKOLAH

5. LINK VIDEO KEGIATAN PRAKTIKUM SIKLUM1 DAN SIKLUS 2

NAMA : ULFAH MUNAWAROH


NIM : 857234643
SIKLUS 1

https://drive.google.com/file/d/19trXAtcTAwf-QJUOgnYqtIy69obHMH9p/view?usp=drivesdk

NAMA : ULFAH MUNAWAROH


NIM : 857234643
SIKLUS 2

https://drive.google.com/file/d/19xSenXFyliz1j7muAxzeWEW16sUHZPQA/view?usp=drivesdk
JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 PKP

Nama mahasiswa : ULFAH MUNAWAROH

NIM 857234643

Tempat Mengajar : SDN 1 CIPALABUH

Judul Perbaikan Pembelajaran : Penggunaan Metode Cooperative Learning Tipe Make A


Match Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika
Siswa Pada Materi Perkalian Di Kelas III SDN 1 Cipalabuh

No. Hari/Tgl Kegiatan Hasil/Komentar Tindak


pembimbingan Lanjut
1. Minggu, Bimbingan refleksi Judul PKP, Memperbaiki
30 April awal PKP rumusan yang direvisi
2023 masalah
direvisi

2. Selasa, 16 Bimbingan bab 1 Tambahkan Menambahka


Mei 2023 hasil penelitian n hasil
dari orang lain penelitian
tentang topik dari orang
materi yang di lain
angkat

3. Sabtu, 20 Bimbingan Bab 2-3 Bab 2 point A Memperbaiki


Mei 2023 di rubah dari bab 2 point A
pengertian jadi
matematika dan pengertian
hakikat dan hakikat
matematika matematika
4 Rabu, 24 Bimbingan Bab 1-3 Bab 1-3 sudah di Melanjutkan ke
Mei 2023 acc bab 4-5 dan
daftar pustaka

5 Senin, Bimbingan Bab Di bab 4 Tulisan di


29 Mei 4 Tulisan rapihkan rata
2023 harus kanan nya
dirapihkan
rata kanan

6. Sabtu, 3 Juni Bimbingan Bab 5 Bab 5 dari Memperbaiki


2023 kesimpula bab 5 dengan
nnya menambahkan
ditambahk kesimpulan
an agar dan saran
sedikit
jelas dan
lengkap
dan
menambah
kan untuk
saran nya
7. Senin, 5 Bimbingan daftar Tulisan daftar Merapihkan
Juni 2023 pustaka pustaka penulisan
dirapihkan daftar
pustaka
8 Minggu , Bimbingan terakhir PKP Sudah di Upload
11 Juni 2023 ACC dokumen
PKP

Mengetahui Cipalabuh, 12 Juni 2023


Supervisor 1 Supervisor 2

FAJJIN AMIK,S.Pd,M.Si YENI, S.Pd


NIP. 198305142009021001 NIP. 198410142022212005

Anda mungkin juga menyukai