ULFAH MUNAWAROH
NIM : 857234643
LAPORAN
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
Supervisor 1, Mahasiswa
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Adapun beberapa bagian laporan PKP yang saya ambil dari karya orang lain,
sumbernya ditulis dengan jelas sesuai dengan standar, kaidah dan etika penulisan artikel
ilmiah.
Apabila di kemudian hari harus ditunjukkan bahwa laporan PKP ini atau bagian
mana pun darinya bukan hasil karya saya sendiri atau terdapat plagiarisme di beberapa
bagian, saya siap menghadapi konsekuensi berupa pencabutan studi dan sanksi lainnya
sesuai aturan yang berlaku. dari PKP untuk menerima hukum dan peraturan yang berlaku.
Mahasiswa,
ULFAH MUNAWAROH
NIM. 857234643
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan
hidayah kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian
yang berjudul “Penggunaan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Pada Materi Perkalian Di Kelas III SDN 1
Cipalabuh. Laporan ini dikirimkan untuk melengkapi mata kuliah PKP (Pemantapan
Kemampuan Profesional).
Penulis menerima bantuan, bimbingan, dan nasihat moral dan material yang tak ternilai
dalam penyusunan laporan ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1
PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A
MATCH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PERKALIAN DI KELAS III SDN
1 CIPALABUH
ULFAH MUNAWAROH
NIM. 857234643
Email : munawarohulfah1234@gmail.com
ABSTRAK
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Rendahnya hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Cipalabuh pada mata
pelajaran matematika, khususnya pada materi perkalian, tercermin dari masih
rendahnya nilai rata-rata, dan masih banyak siswa yang memiliki nilai di bawah
KKM yaitu 65, dari 20 siswa yang hanya 12 atau 60% yang mendapat nilai
sempurna dan 8 atau 40% siswa yang kurang dari KKM. Penyebab rendahnya hasil
belajar siswa tentunya disebabkan oleh berbagai faktor, namun secara umum
terbagi menjadi dua kelompok yaitu faktor internal yang berkaitan dengan siswa
itu sendiri dan faktor eksternal seperti guru.
Sementara itu, rendahnya minat siswa terhadap matematika tercermin dari
semangat mereka untuk belajar. Sebagian besar siswa tidak memperhatikan guru
ketika guru menjelaskan materi di kelas, siswa masih bermain ketika ada tugas,
siswa sering minta izin masuk, dan sebagainya. Hal ini mungkin disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain metode pembelajaran guru yang kurang menarik,
apalagi dengan materi perkalian dimana biasanya siswa didorong untuk
menghafalkan tabel perkalian dan secara bergiliran melafalkannya di depan kelas.
Guru juga jarang menggunakan media di kelas, sehingga siswa kurang tertarik
untuk belajar, guru lebih banyak mengandalkan buku, sehingga anak cepat bosan.
Selain itu, pembelajaran sebelumnya berlanjut ke arah guru sebagai sumber
informasi, reporter dan editor, sedangkan siswa hanya mencatat dan menerima
penjelasan dari guru.
4
Guru berperan penting dalam menentukan kualitas dan nilai pembelajaran
dalam hubungannya dengan metode pembelajaran. Pendidik memberikan orientasi
atau kenyamanan dalam belajar dengan menciptakan suasana belajar yang
menarik, dan guru juga memberikan motivasi kepada peserta didik. Partisipasi
siswa dalam kegiatan pembelajaran menyebabkan siswa aktif berdiskusi, sehingga
memudahkan pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Salah satu unsur
yang dapat meningkatkan pembelajaran adalah penggunaan metode yang menarik
dan tepat guna (Jubaedah, 2021).
1. Identifikasi Masalah
Permasalahan dalam pembelajaran siswa kelas III SDN 1 Cipalabuh
adalah minat belajar matematika siswa sangat rendah. Pada
kenyataannya, banyak siswa yang tidak memahami penggunaan materi
perkalian. Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di SDN 1
Cipalabuh Kelas III Kabupaten Lebak, hasil belajar materi perkalian
siswa sangat rendah, banyak siswa yang tidak mencapai nilai KKM.
Selanjutnya berdasarkan pengamatan bahwa hasil belajar selalu buruk
dan siswa masih kesulitan menyelesaikan soal perkalian.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil analisis, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
permasalahan di atas, antara lain:
a. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam
pembelajarannya, sehingga siswa merasa pembelajaran sangat
intens dan membosankan.
b. Guru tidak menggunakan media atau alat peraga apapun saat
pembelajaran matematika.
c. Kegiatan pembelajaran di ruang kelas sekolah selalu
menitikberatkan pada peningkatan daya ingat, namun siswa tidak
harus memahami pembelajaran dalam konteks kegiatan sehari-hari.
d. Kurangnya dukungan orang tua.
3. Alternative dan prioritas pemecahan masalah
Berdasarkan informasi yang tertera, upaya untuk mengoptimalkan hasil
belajar siswa terutama pada saat penyampaian materi harus
5
menggunakan metode yang menyenangkan dan tepat (Mafirah, dkk,
2021). Siswa tidak akan bosan, sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Metode kolaboratif Make a Match merupakan salah satu metode
pembelajaran yang sangat menarik dan dapat ditingkatkan Minat siswa
dalam mempelajari matematika. Memasukkan unsur proses
pembelajaran permainan, model konstitutif ini dirancang untuk
meningkatkan minat belajar siswa, sehingga mengubah persepsi siswa
bahwa matematika itu menyenangkan, bukan stres. Pengajuan layanan
jodoh melalui permainan jodoh yang menyenangkan juga diyakini
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang di
atas, maka penulis melakukan perbaikan dalam pembelajaran
matematika dan memilih judul “PENGGUNAAN METODE
COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH DALAM
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA PADA MATERI PERKALIAN DI KELAS III SDN 1
CIPALABUH”. Peminatan matematika terdiri dari 3 siklus.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis masalah, penulis merumuskan masalah yaitu:
Apakah penggunaan metode pembelajaran kooperatif Make a Match oleh siswa
kelas III SDN 1 Cipalabuh dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada
materi perkalian. ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan perbaikan pembelajaran adalah:
Untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode cooperative learning tipe
make a match dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Pada
Materi Perkalian Di Kelas III SDN 1 Cipalabuh ?
D. Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini untuk meningkatkan pembelajaran adalah:
1. Bagi guru
a. Untuk meningkatkan pembelajaran di kelas.
b. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan pedagogis.
6
c. Sebagai insentif untuk tumbuh dan berkembang sebagai karyawan
profesional.
d. Mengembangkan keterampilan menulis dan meneliti.
2. Bagi siswa
a. Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar.
b. Berikan contoh di mana Anda selalu dapat bereaksi terhadap kinerja siswa
dengan melakukan analisis guru.
3. Bagi sekolah
a. Mari kita dorong inovasi para guru di sekolah yang bersangkutan.
b. Memberikan kontribusi positif bagi kemajuan sekolah
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
9
C. Type Make a Match
Make A Match merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh
Lorna Curran. Dalam model pembelajaran ini, siswa diajak belajar dalam suasana
yang menyenangkan dengan mencari pasangan atau mencocokkan kartu tanya
jawab tentang suatu konsep atau topik. Model pembelajaran ini mengharuskan
Anda menyiapkan kartu. Kartu tersebut terdiri dari kartu dengan pertanyaan dan
kartu dengan jawaban atas pertanyaan tersebut. Radia et al. (2019) mengemukakan
bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match dapat mendorong
siswa berpikir analitis untuk melihat kesesuaian suatu konsep dengan konsep
lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut siswa lebih antusias dalam menggunakan
model pembelajaran Make A Match karena model pembelajaran tersebut
mengandung unsur permainan dan selain itu siswa terlibat langsung dalam proses
pembelajaran.
D. Hasil Belajar
Putri (2017) mengatakan bahwa belajar adalah proses dimana perilaku
(dalam arti luas) diciptakan atau diubah melalui latihan atau latihan. Artinya dari
sudut pandang putri, belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang yang dicapai
melalui pendidikan, dimana seseorang melaksanakan pembelajaran tersebut
melalui pendidikan atau pelatihan. Belajar adalah tingkat keberhasilan yang
dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran, menurut Dymiati et al. (2014)
diberikan menurut skala nilai berupa huruf, kata atau simbol. Sedangkan menurut
Nafsiah et al. (2021). Belajar yang berhasil dapat terjadi melalui berbagai aktivitas
fisik dan mental. Aktivitas jasmani adalah siswa yang aktif menggunakan anggota
tubuhnya, berkreasi atau bermain, tidak diam saja
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah refleksi atau
kesimpulan yang jelas dari suatu peristiwa atau perilaku yang mungkin terjadi
sebagai hasil dari latihan pengalaman situasi masa lalu, dan potensi belajar inilah
yang membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Hasil belajar adalah
keterampilan yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan kegiatan belajar.
Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena belajar
adalah proses dan hasil belajar. Bagi seorang pelajar, belajar adalah sebuah
kewajiban. Hal ini sesuai dengan pandangan Islam bahwa belajar adalah bagi
10
setiap mukmin untuk memperoleh ilmu guna meningkatkan taraf hidupnya. Putri
(2020) mengatakan bahwa hasil belajar adalah keterampilan yang ada pada siswa
setelah menyelesaikan pembelajaran.
Hasil belajar adalah perubahan pada diri siswa yang dihasilkan dari
pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Perubahan
pada sisi kognitif dapat berupa perubahan pengetahuan siswa terhadap mata
pelajaran yang dipelajarinya, perubahan pada sisi afektif dapat berupa perubahan
perilaku siswa menurut norma agama. Perubahan aspek psikomotor dapat dilihat
dari peningkatan kompetensi siswa. Siswa dapat mengembangkan potensinya
sendiri
E. Materi Perkalian
a. Definisi perkalian
Perkalian adalah topik diskusi yang penting karena perkalian adalah hal
yang umum dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Perkalian adalah
penjumlahan berulang (Heruman, 2013:22). Dapat dikatakan bahwa perkalian
adalah salah satu operasi aritmatika kerumunan Operasi aritmatika meliputi
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan penjualan. Menurut Haryono dkk.
(2014:4) Perkalian adalah penjumlahan diulang setiap semester dengan nomor
yang sama. Definisi perkalian: jika a dan b bilangan, maka a x b = b + b + b +
atau ab adalah penjumlahan berulang yang mempunyai a suku dan tiap-tiap
suku adalah b sehingga dapat disimpulkan dari itu bahwa sebelum mempelajari
perkalian, siswa harus belajar terlebih dahulu. Setiap hari Perkalian berguna
untuk memecahkan masalah kehidupan, sehingga perkalian dapat berasal dari
situasi kehidupan setiap hari (Runtukahu, 2014:114)
Perkalian adalah penjumlahan berulang. Oleh karena itu syarat utama untuk
menguasai perkalian adalah terlebih dahulu menguasai penjumlahan.
Pembelajaran naratif dapat diawali dengan menggali dan menghubungkan apa
yang dipelajari dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Perkalian bilangan cacah
Bilangan adalah bagian dari matematika. Angka adalah bagian dari sistem
matematika abstrak dan dapat dijumlahkan, dikurangi, dikalikan, dan dibagi
(Ismail, 2013). Angka yang terkait dengan operasi aritmatika dengan angka
abstrak. Angka adalah konsep matematika yang digunakan untuk pemecahan
11
masalah dan pengukuran (Ismail, 2013). Bilangan dibagi menjadi beberapa
yaitu bilangan kompleks, bilangan imajiner, bilangan real, bilangan irasional,
bilangan rasional, bilangan pecahan, bilangan bulat, bilangan bulat, bilangan
asli, bilangan nol, bilangan genap, bilangan genap, bilangan prima dan
bilangan komposit. Bilangan bulat didefinisikan sebagai kombinasi bilangan
asli dan 0 (nol). Bilangan asli adalah himpunan A = (1,2,3,..), sehingga
bilangan bulat dapat didefinisikan sebagai himpunan C = (0,1,2). ,3,4, ). Materi
bilangan bulat memiliki operasi aritmatika numerik.
Ada 4 operasi untuk menghitung bilangan bulat, yaitu penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Sifat-sifat perkalian bilangan bulat
adalah:
1. Sifat komutatif atau pertukaran
Sifat komutatif didefinisikan secara praktis untuk semua bilangan
bulat a dan b a x b = b x a, yang berarti bahwa hasil perkalian tidak
berubah ketika pembilang dan pembilangnya diubah, misalnya
Misalnya. 5 x 6 = 30 dan 6 x 5=30
2. Sifat asosiatif atau pengelompokan
Dalam sifat asosiatif ada contoh penggunaan tiga bilangan bulat,
pertama mengalikan dua angka pertama dan kemudian dengan angka
ketiga. Hasil perkalian bilangan pertama, kedua, atau ketiga, dikalikan
dengan bilangan pertama atau kedua, misalnya (5 x 3) x 4 = 5 x (3 x 4).
Jika dua bilangan pertama atau dua bilangan terakhir dikalikan terlebih
dahulu dan hasilnya sama, berarti perkalian bilangan bulat memenuhi
sifat asosiatif.
Contoh:
A x 7 x 5 = (2 x 7) x 5 = 14 x 5 = 70 atau
2 x 7 x 5 = 2 x (7 x 5) = 2 x 35 = 70
3. Sifat Distributif atau Penyebaran
Sifat distributif didefinisikan jika setiap bilangan bulat a, b, c
memiliki sifat a x (b + c) = (a x b ) + ( a x c), misalnya 5 x (3 x 4) = (5
x 3) + (5 x 4) maka 35 berarti bahwa himpunan bilangan bulat perkalian
bersifat distributif terhadap penjumlahan.
4. Sifat Tertutup
12
Sifat tertutup perkalian bilangan bulat adalah jika dua atau lebih
bilangan bulat dikalikan maka hasilnya juga bilangan bulat, misalnya 3
x 2 = 6 dan 7 x 3 = 21 maka bilangan 6 dan 21 adalah bilangan bulat.
5. Sifat Identitas
Angka 1 adalah elemen identitas perkalian, jadi bilangan bulat a
menghasilkan 1 x a = a dan a x 1 = a, sedangkan angka 0 (nol)
menghasilkan 0 x a = 0 dan a x 0 = 0, misalnya 8 x 1 = 8 dan 7 x 0 = 0.
13
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 1 Cipalabuh Kecamatan Cijaku
Kabupaten Lebak Tahun Pelajaran 2022/2023 Matematika Semester 2 dengan
materi perkalian. Subyek penelitian berjumlah 20 siswa, 10 laki-laki dan 10
perempuan. Usia rata-rata siswa adalah 9-10 tahun dan tingkat kecerdasannya
bervariasi. Para siswa berasal dari desa sekitar SDN 1 Cipalabuh, yang orang
tuanya berlatar belakang profesi seperti petani dan buruh.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
14
cooperative learning
Siklus Sabtu, 3 juni Menentukan sifat
Menentukan sifat
3 2023 Pengelompokan
Perkalian
menggunakan metode
Pengelompokan
cooperative learning
bilangan cacah
B. Desain prosedur
Gambar 3.1
Alur Pelaksanaan Tindakan Dalam PTK Model John Elliot
15
Sebelum melakukan perbaikan pembelajaran, terlebih dahulu harus mengetahui
kondisi dan permasalahan objek penelitian. Oleh karena itu, rencana awal simulasi
dirancang. Cetak biru simulasi dibuat pada Senin, 1 Mei 2023 dengan
menggunakan materi perkalian
Sebagai bagian dari kegiatan peningkatan ini, dilakukan tes pada setiap akhir
pertemuan yang hasilnya mengukur seberapa banyak hasil belajar yang telah
dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran secara rinci dan mendeskripsikan
hasil pelaksanaan pengembangan pembelajaran ini. aktivitas. sesuai dengan
rangkaian siklus yang direncanakan.
1) Siklus 1
a. Perencanaan Perbaikan
Setelah menjalankan simulasi perbaikan awal, diketahui
permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran akan terjadi,
kemudian dilakukan perbaikan pada siklus 1. Dari hasil identifikasi
masalah, penulis menentukan alternatif tindakan yang digunakan
untuk mengatasi masalah tersebut. , alternatif pemecahan masalah
pada siklus 1 yaitu dengan perbaikan metode pembelajaran
kooperatif “Make a Match” bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajarsiswa.
Langkah-langkah membuat rencana tindakan perbaikan Siklus 1
adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan materi yang akan diajarkan, termasuk standar
kompetensi dan kompetensi inti
2. Pembuatan Rencana Pengembangan (RPP), metode
pembelajaran, penentuan metode pembelajaran yang sesuai untuk
mata pelajaran.
3. Menyiapkan lingkungan belajar/bahan ajar
4. Menyiapkan alat pengumpul data yang meliputi:
Papan pengamatan/observasi, catatan selama proses perbaikan dan
alat penilaian.
b. Pelaksanaan
16
Pada tahap implementasi, peneliti bertindak sesuai dengan
rencana yang telah diberikan. Dalam pelaksanaan perbaikan
tersebut, penulis dibantu oleh seorang mitra selama proses
perbaikan pembelajaran, dan oleh seorang mitra yang memberikan
masukan kepada peneliti untuk mengkaji dan menentukan langkah
perbaikan selanjutnya.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada Siklus I akan
diselaraskan dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu. Selasa, 02
Mei 2023
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran Siklus I adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan awal (10 menit)
17
- Guru menjelaskan cara menjawab soal yang berkaitan
dengan cerita tadi
18
- Guru memberikan pertanyaan seputar pembelajaran (feedback)
20
yaitu tentang sifat pertukaran perkalian
Kegiatan inti (50 menit)
21
- Guru memberikan Latihan soal secara individu tentang perkalian
sifat penukaran bilangan cacah.(evaluasi)
Siklus 3
22
a. Perencanaan perbaikan
Setelah proses perbaikan pembelajaran untuk Siklus I1 selesai, Siklus
III dilakukan perbaikan untuk tahap selanjutnya. Masalah yang terdeteksi pada
siklus II diperbaiki. Dari hasil identifikasi masalah, peneliti menentukan alternatif
tindakan yang digunakan sebagai pemecahan masalah, alternatif pemecahan
masalah pada siklus III yaitu membekali siswa dengan pemahaman menggunakan
proyektor dan media cooperative learning tipe make a match. Jenis Penyusunan
rencana aksi perbaikan Siklus II adalah sebagai berikut:
1. Membuat rencana perbaikan (RPP Siklus 3), pendekatan pembelajaran dan menetapkan
metode pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran.
2. Menyiapkan media pembelajaran/alat peraga.
3. Menyiapkan alat pengumpul data yang meliputi:
Papan pengamatan/observasi, catatan selama proses perbaikan dan alat penilaian.
b. Pelaksanaan
Pada tahap implementasi pada siklus III, peneliti melakukan tindakan
sesuai dengan rencana yang telah diberikan. Dalam pelaksanaan perbaikan
tersebut, penulis dibantu oleh mitra selama proses perbaikan pembelajaran, serta
mitra yang memberikan masukan kepada peneliti untuk meninjau dan menentukan
langkah perbaikan selanjutnya.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus III, Sabtu, 03 juni 2023
Langkah-langkah perbaikan pembelajaran siklus III adalah sebagai berikut:
24
- Guru menempel kartu angka jawaban di depan (perbaikan
siklus 2)
- Selama 15 menit setiap kelompok di persilahkan
untuk mencari jawaban yang sesuai ke depan
dan di ambil untuk di tempel ke LKPD (Tipe make
a match dan perbaikan siklus 2)
- Setelah selesai mengerjakan setiap LKPD di
kumpulkan
- Guru meminta salah satu siswa untuk
menjelaskan hasil dari kelompoknya
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung. Apa yang dicapai mahasiswa dan peneliti, apa kelemahan
Siklus III, harus diperhatikan. Begitu juga implementasinya. Penilaian
membutuhkan perhatian lebih, sehingga diharapkan hasil ujian
merupakan hasil belajar siswa itu sendiri.
Indikator keberhasilan pembelajaran adalah hasil penilaian
25
siswa pada setiap akhir pembelajaran. Selain itu perlu dilakukan analisis
terhadap hasil observasi juga selama proses pembelajaran Siklus III,
karena pada tahap ini merupakan contoh (kegagalan atau keberhasilan)
dari keseluruhan proses perbaikan pembelajaran.
d. Refleksi
26
BAB IV
Tabel 3.2
Hasil Evaluasi Siswa Siklus I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 3/2 (dua)
Hari/Tanggal : Selasa, 02 Mei 2023
Materi Pembelajaran : Perkalian
27
11 MUHAMAD FAJRI L 60 Belum Tuntas
12 JAHIRA P 50 Belum Tuntas
13 NENG SITI SUNARIYAH P 75 Tuntas
14 NOVAL L 70 Tuntas
15 REYHAN RIZKY
85 Tuntas
RAMDHANI L
16 RIZA GUTAMI L 50 Belum Tuntas
17 SITI FADILAH
70 Tuntas
RAHMADANI P
18 SRI WAHYUNI P 75 Tuntas
19 TAUFIK HERDIANSYAH L 70 Tuntas
20 NATHAN ABRAHAM
50 Belum Tuntas
SYAH L
L 10
Jumlah 1340 KKM = 65
P 10
Rata-rata 67%
Persentase Ketuntasan
Tuntas 15 75 %
Belum Tuntas 5 25 %
Jumlah 20 100 %
Grafik 3.2
Grafik Perbandingan Nilai Evaluasi Siklus 1
80
70
60
50
40 Belum Tuntas
30 Tuntas
20
10
0
Belum Tuntas Tuntas
Dari data pada tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa dari 20 Kelas III.
70% siswa laki-laki menyelesaikan 30% tidak lengkap, sedangkan 80% siswa perempuan
menyelesaikan 20%. Sehingga pada Siklus I pembelajaran kooperatif tipe Make-Match
tidak mengalami peningkatan, karena pada Siklus 2 langkah selanjutnya peneliti
melakukan hal-hal yang dapat diperbaiki selama Siklus 1, peneliti melakukan
28
pembelajaran melalui penggunaan media. gambar yang bagus untuk menjelaskan
pembelajaran.
29
2. Siklus 2
Siklus II berlangsung pada tanggal 20 Mei 2023. Seperti pada Siklus
I sebelum pelaksanaan, peneliti menyiapkan materi, membuat RPP dan
mempersiapkan pelaksanaan tindakan. Hasil evaluasi diubah menjadi tabel
oleh peneliti. dan diagram sebagai berikut:
Table 3.3
Hasil Evaluasi Siswa Siklus 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 3/2 (dua)
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Mei 2023
Materi Pembelajaran : Perkalian
90
80
70
60
50
Series 1
40
Series 2
30
20
10
0
Belum Tuntas Tuntas
31
3. Siklus 3
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2023. Seperti pada
siklus 1 dan 2, peneliti terlebih dahulu menyiapkan bahan ajar, membuat RPP
dan menyiapkan pelaksanaan kegiatan. Untuk meningkatkan siklus III, peneliti
menggunakan media proyektor untuk menayangkan video tentang perkalian
dengan tujuan untuk merangsang minat siswa agar tidak bosan. Tabel dan
grafik hasil evaluasi tiga siklus adalah sebagai berikut:
Table 3.4
Hasil Evaluasi Siswa Siklus 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 3/2 (dua)
Hari/Tanggal : Sabtu, 27 Mei 2023
Materi Pembelajaran : Perkalian
32
P 10
Rata-rata 75,5%
Persentase Ketuntasan
Tuntas 19 95 %
Belum Tuntas 1 5%
Jumlah 20 100 %
Grafik 3.4
Grafik Perbandingan Nilai Evaluasi Siklus 1
100
90
80
70
60
50 Belum Tuntas
40 Tuntas
30
20
10
0
Belum Tuntas Tuntas
Pada siklus III, hasil belajar siswa laki-laki yang tamat sampai 90%
dan yang tidak tuntas sampai 10% dan ada satu siswa tidak meningkat karena
siswa tersebut memiliki keterbatasan sehingga sangat membutuhkan sesuatu
yang istimewa. Panduan untuk mencapai kesempurnaan. Meskipun siswa
perempuan lulus 100%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa
metode pencocokan tipe make a match sangat cocok untuk pembelajaran
materi perkalian matematika melalui proyektor dan permainan mencocokkan,
membuat anak merasa senang dan tidak bosan mempelajari keterampilan untuk
meningkatkan kemampuan siswa. hasil belajar.
Grafik 3.5
33
100
90
80
70
60
50 Persentase
40
30
20
10
0
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
35
BAB V
Simpulan dan Saran
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
materi perkalian matematika dapat menyenangkan dengan cara yang
menyenangkan karena materi perkalian membutuhkan suasana yang santai dan
tidak membosankan dan hal tersebut dapat dicapai melalui pembelajaran
kooperatif tipe make a match.
Hasil belajar siswa rata-rata mengalami peningkatan pada setiap
periodenya. Rata-rata hasil belajar siswa pada Siklus Pembelajaran I sebesar
75%, Siklus Pembelajaran II sebesar 80%, dan Siklus III sebesar 95%. Dapat
disimpulkan bahwa cara belajar matematika dan pembelajaran materi perkalian
yang menyenangkan bagi siswa kelas III SDN 1 Cipalabuh adalah
pembelajaran kooperatif dimana siswa bermain mencocokan kartu bilangan
secara berkelompok. Suasana yang menyenangkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa
B. Saran
Mengingat pentingnya pembelajaran melalui metode Tipe make a
match untuk meningkatkan hasil belajar, maka peneliti merekomendasikan
beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut sebagai berikut:
1. Karena metode tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik maka guru-guru disarankan mempraktekkan untuk memahami perkalian
dasar.
2. Karena metode tipe make a match dapat meningkatkan keaktifan peserta
didik maka diharapkan guru-guru menggunakan metode tipe make a match dan
mampu mempersiapkannya
Disarankan materi pembelajaran matematika selanjutnya dapat
menggunakan metode ini agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak
membosankan
36
DAFTAR PUSTAKA
Magfirah et al., (2021). Menerapkan model pembelajaran kooperatif adaptif
untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika. Jurnal
untuk pelatihan guru sekolah dasar
Alfiyah et al., (2021). Menganalisis Kualitas Pembelajaran Online Matematika
Siswa Sekolah Dasar. Jurnal berdasarkan volume 5 nomor 5, 2021
halaman 3158-3166
Nurhabiba (2017). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe “Match”
untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika (siswa PTK kelas
IV A SD Negeri 81 Kota Bengkulu).
Yubaida (2021). Meningkatkan hasil belajar matematika pada materi
persamaan dan derajat fungsi menggunakan model pembelajaran
kooperatif Make a Match. Jurnal Pendidikan 2021.
Soejadi (dalam Yuhasriat 2012:82) bahwa matematika adalah ilmu yang
didasarkan pada akal (hubungan)
Fitriana (2010:14) matematika adalah informasi yang akurat, benar dan terarah,
sehingga mengarah pada disiplin dalam berpikir.
Siagian (2016: 60) matematika adalah ilmu Informasi memegang peranan
penting dalam pembangunan Ilmu pengetahuan dan teknologi
Hasratuddin (2013: 132) Matematika adalah salah satu cara untuk menemukan
jawaban untuk masalah yang dihadapi orang
Syarif et al. (2021) minat belajar dapat ditingkatkan melalui penggunaan
berbagai metode dan desain
37
Lampiran 1
Kesediaan sebagai supervisor 2 dalam penyelenggaraan
Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP )
Kepada
Kepala UPBJJ SERANG
di SERANG
NIP : 198410142022212005
Tempat Mengajar : SDN 1 Cipalabuh
Alamat Sekolah : Kp. Baledesa, Des.Cipalabuh,
Kec.Cijaku, Kab.Lebak
Telepon : 081285883393
NIM : 8572234643
Program Studi : PGSD
Tempat Mengajar : SDN 1 Cipalabuh
Alamat Sekolah : Kp. Baledesa, Des.Cipalabuh,
Kec.Cijaku, Kab.Lebak
Telepon : 085894184140
38
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2
NIM : 857234643
UPBJJ-UT : SERANG
Menyatakan bahwa :
NIP : 198410142022212005
Tempat Mengajar : SDN 1 Cipalabuh
Alamat Sekolah : Kp. Baledesa, Des.Cipalabuh, Kec.Cijaku, Kab.Lebak
Guru Kelas : I ( satu)
39
NAMA : ULFAH MUNAWAROH
NIM : 857234643
40
saat belajar pembelajaran lebih
matematika menarik dan tidak
membosankan
Judul PTK
a. Di pesisir pantai
b. Di pegunungan
c. Di perkebunan
d. Di perkotaan
e. Di komplek pesantren
f. Di pedesaan
41
g. Di pinggir hutan
A. Ada listrik
C. Ada lapangan
E. Ada perpustakaan
I. Ada kantin
M. Ada kantin
42
43
44
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS 1)
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukan perilaku jujur , disiplin , santun percaya diri, peduli dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat bermain.
4. Menunjukan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kaloboratif, dan komunikatif. Dalam Bahasa yang jelas,
sistematis, logis, dan kritis, dalam karya yang estetis dalam Gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan Tindakan yang mencerminkan
prilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
B. KOMPETENSI DASAR
C. INDIKATOR
45
3.1.3 Menentukan sifat perkalian pengelompokan bilangan cacah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menghitung perkalian sebagai penjumlahan
berulang menggunakan kartu angka
2. Siswa dapat menentukan sifat penukaran perkalian yang
menggunakan kartu angka
3. Siswa dapat menentukan sifat perkalian pengelompokan
menggunakan kartu angka
E. TUJUAN PERBAIKAN
Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian dengan
menggunakan metode (Cooperative Learning Tipe Make A
Match)
F. METODELOGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
46
- Guru melakukan presensi
H. PENILAIAN
1. Sikap
2. Pengetahuan
3. Keterampilan
48
Mengetahui Cipalabuh, 2 Mei 2023
Lembar Soal
1. 5 X 8 =
2. 7 X 4 =
3. 8 X 3 =
4. 6 X 6 =
5. 9 X 3 =
Lembar LKPD
NO SOAL JAWABAN
1 5X8 40
2 7X4 28
3 8X3 24
4 6X6 36
5 9X3 27
(RPP SIKUS 2)
I. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukan perilaku jujur , disiplin , santun percaya diri, peduli dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengatahuan factual, konseptual, procedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat bermain.
4. Menunjukan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kaloboratif, dan komunikatif. Dalam Bahasa yang jelas,
sistematis, logis, dan kritis, dalam karya yang estetis dalam Gerakan
yangmencerminkan anak sehat, dan Tindakan yang mencerminkan
prilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
J. KOMPETENSI DASAR
50
K. INDIKATOR
L. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menghitung perkalian sebagai penjumlahan
berulang menggunakan kartu angka
2. Siswa dapat menentukan sifat pertukaran perkalian yang
menggunakan kartu angka
3. Siswa dapat menentukan sifat perkalian pengelompokan
menggunakan kartu angka
M. TUJUAN PERBAIKAN
Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian dengan
menggunakan metode (Cooperative Learning Tipe Make A
Match)
N. METODELOGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Alat : media gambat Kartu angka berwarna ,LKPD, papan tulis, sepidol
P. PENILAIAN
1. Sikap
2. Pengetahuan
3. Keterampilan
53
Mengetahui Cipalabuh, 20 Mei 2023
Lembar Soal
6. 6 X 5=…X…..=
7. 8 X 2 =….X…=
8. 3 X 4 =…..X….=
9. 9 X 4=…..X…..=
10. 6 X 8 =…..X….=
Lembar LKPD
NO SOAL JAWABAN
1 6X5 5X6=30
2 8X2 2X8=16
3 3X 4 4X3=12
4 9X4 4X9=36
5 6X8 8X6=48
54
Sifat pertukaran pada oprasi hitung perkalian sama dengan pada penjumlahan.
Yaitu Ketika bilangan dikalikan dengan kemudian ditukar-tukar posisinya akan
tetapi menghasilkan yang sama.
Rumus dari sifat pertukaran perkalian
axb=bxa=c
keterangan
a dan b= = bilangan yang di oprasikan
c = hasil oprasi hitung perkalian
contoh
1 x 4 = 4 x 1= 4
55
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKUS 3)
A. KOMPETENSI INTI
a. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
b. Menunjukan perilaku jujur , disiplin , santun percaya diri, peduli dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
c. Memahami pengatahuan factual, konseptual, procedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya,
dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya
di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
d. Memnunjukan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kaloboratif, dan komunikatif. Dalam Bahasa yang
jelas, sistematis, logis, dan kritis, dalam karya yang estetis dalam
Gerakan yangmencerminkan anak sehat, dan Tindakan yang
mencerminkan prilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
B. KOMPETENSI DASAR
C. INDIKATOR
56
3.1.9 Menentukan sifat perkalian pengelompokan bilangan cacah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Siswa mampu menghitung perkalian sebagai
penjumlahan berulang menggunakan kartu angka
b. Siswa dapat menentukan sifat penukaran perkalian yang
menggunakan kartu angka
c. Siswa dapat menentukan sifat perkalian pengelompokan
menggunakan kartu angka
E. TUJUAN PERBAIKAN
Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian dengan
menggunakan metode (Cooperative Learning Tipe Make A
Match)
F. METODELOGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
57
- Guru melakukan presensi
58
- Guru memberikan apresepsi dengan bertanya
kepada siswa tentang pelajaran sebelumnya?.
Guru mengaitkan aprepsepsi dengan materi
yang akan dipelajari siswa yaitu tentang sifat
pengelompokan perkalian
59
- Guru menempel kartu angka jawaban di depan (perbaikan siklus 2)
- Selama 15 menit setiap kelompok di persilahkan untuk mencari jawaban yang
sesuai ke depan dan di ambil untuk di tempel ke LKPD (Tipe make a match dan
perbaikan siklus 2)
- Setelah selesai mengerjakan setiap LKPD di kumpulkan
- Guru meminta salah satu siswa untukmenjelaskan hasil dari kelompoknya
Alat : kartu angka, lem, LKPD papan tulis, sepidol, Laptop, infocus.
I. PENILAIAN
a. Sikap
b. Pengetahuan
c. Keterampilan
Mengetahui Cipalabuh, 3 Juni 2023
LEMBAR SOAL
1. 2 x [ 2x3] = […x….]x….
…x…. =…x…
…=….
2. 4 x [2x2] = […x….]x…
….x…=…x…
….=….
3. 4 x [2x3] = [….x…]x…
….x…. = ….x…..
…..=…..
4. 5x [4x2] = […x…]x…
…x…=…x…
….=…..
5. 3x [3x3]= [….x….]x…
…..x….=….x….
….=…..
JAWABAN
LEMBAR LKPD
NO SOAL JAWABAN
1 2x[2x3] [2x2]x3
2x6 = 4x3
12=12
2 4x [2x2] [4x2]x2
4x4=8x2
16=16
3 4x [2x3] [4x2]x3
4x6=8x3
24=24
4 5x[4x2] [5x4]x2
5x8=20x2
40=40
5 3x[3x3] [3x3]x3
3x9=9x3
27=27
Bilangan cacah
Bilangan cacah adalah bilangan bulat positif yang dimulai dari angka 0 sampai tak terhingga contoh 0,1,2,3,4,5,6,7,
dan seterusnya
Oprasi hitung bilangan cacah
Terdapat 3 sifat dalam oprasi hitung bilangan cacah , yaitu
1. Sifat komutatif {pertukaran}
2. Sifat asosiatif {pengelompokan}
3. Sifat distributive {penyebaran}
Berikut ini kita akan belajar mengenai penggunaan sifat asosiatif dalam oprasi perkalian bilangan
Contoh
2x [3x4]= [2x3]x4
2x12 = 6x4
24=24
Pada sifat asosiatif dalam perkalian berlaku rumus;
A x [bxc] = [axb]xc
Artinya
Pengelompokan perkalian factor pada perkalian tidak mengubah hasil
Lembar Pengamatan Terhadap Kinerja Guru PKP-1
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : III/Tigaa
Fokus Observasi : Penggunaan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Pada Materi Perkalian Di
Kelas III SDN 1 Cipalabuh
Kemunculan**)
No Aspek yang Tidak Komentar***)
Diobservasi*) Ada Ada
1 Penerapan Variasi Metode:
Ceramah:
Pembelajaran awal dimulai
menggunakan metode ceramah
dengan menanyakan kepada
siswa
* Menjelaskan pokok- √ seputar pengertian bilangan
pokok cacah
Materi secara sistematis
Guru memberikan contoh
ilustrasiseputar materi
bilangan cacah
* Memberikan Ilustrasi √
Tanya jawab:
Selain menggunakan metode
ceramah, penulis menggunakan
metode tanya jawab bilangan
* Mengajukan pertanyaan √ cacah dan sifat pertukaran
perkalian
Guru tidak memberikan
kesempatan
* Memberikan kesempatan √ kepada siswa untuk bertanya,
seputar materi perkalian bilangan
cacah
kepada siswa
untuk bertanya
Guru tidak memberikan
* Memindahkan giliran √ kesempatan memberikan
pertanyaan bergilir
Pertanyaan
Metode Demonstrasi
* Menjelaskan tugas Guru sudah memberikan
yang harus dikerjakan √ pengarahantugas yang diberikan
* Membagikan LKS Guru sudah memberikan tugas LKS
Guru memberikan perhatian
* Melakukan supervisi √ kepada masing-masing
kelompok
Terhadap
kegiatan
kelompok
* Memberi bantuan
kepada
Kelompok
2 Penggunaan gambar dan
benda nyata sebagai
alat peraga
Penggunaan Gambar:
* Memajang
* Meminta komentar
siswa
Penggunaan Benda Nyata:
Fokus Observasi : Penggunaan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Pada Materi Perkalian Di
Kelas III SDN 1 Cipalabuh
Kemunculan**)
No Aspek yang Tida Komentar***)
Diobservasi*) Ada k
Ada
1 Penerapan Variasi Metode:
Ceramah:
Pembelajaran awal dimulai
menggunakan metode ceramah
dengan menanyakan kepada
siswa
* Menjelaskan pokok- √ seputar pengertian perkalian
pokok bilangan cacah
Materi secara sistematis
Guru memberikan contoh
ilustrasiseputar materi
perkalian bilangan cacah
* Memberikan Ilustrasi √
Tanya jawab:
Selain menggunakan metode
ceramah, penulis menggunakan
metode tanya jawab perkalian
* Mengajukan pertanyaan √
bilangan cacah dan sifat
pertukaran perkalian
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya,
* Memberikan kesempatan √ seputar materi perkalian bilangan
cacah
kepada siswa
untuk bertanya
Guru memberikan
* Memindahkan giliran √ kesempatan memberikan
pertanyaan bergilir
pertanyaan
Metode Demonstrasi
* Menjelaskan tugas Guru sudah memberikan
yang harus dikerjakan √ pengarahantugas yang diberikan
https://drive.google.com/file/d/19trXAtcTAwf-QJUOgnYqtIy69obHMH9p/view?usp=drivesdk
https://drive.google.com/file/d/19xSenXFyliz1j7muAxzeWEW16sUHZPQA/view?usp=drivesdk
JURNAL PEMBIMBINGAN SUPERVISOR 2 PKP
NIM 857234643