Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN KEGIATAN

PEMBELAJARAN MATA KULIAH


PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(IDIK 4008)

“MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI


BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 LAHAT
DENGAN ALAT PERAGA”

DISUSUN OLEH:

BETTY HOTMAULI SINAGA


NIM. 856699464

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA (UT)
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) PALEMBANG
POKJAR LAHAT KABUPATEN LAHAT
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

JUDUL

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI


BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 LAHAT
DENGAN ALAT PERAGA

NAMA : BETTY HOTMAULI SINAGA


NIM : 856699464
UNIT KERJA : SD NEGERI 03 LAHAT

LAPORAN PENELITIAN KELAS

DISAHKAN PADA TANGGAL 10 MEI 2019

Mengetahui, Lahat, 10 Mei 2019


Tutor pembimbing Peneliti

ANISYAH, S.Pd BETTY HOTMAULI SINAGA


NIP. 196312101983032003 NIM. 856699464

ii
ABSTRAK

“MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI


BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 LAHAT
DENGAN ALAT PERAGA”

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa


kelas V SD Negeri 03 Lahat dalam pembelajaran matematika materi bangun ruang
(kubus dan balok) dengan menggunakan alat peraga. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas V SD Negeri 03 Lahat dengan jumlah siswa 23 orang dengan rincian 9
siswa laki – laki dan 14 siswa perempuan pada mata pelajaran matematika pokok
bahasan bangun ruang (kubus dan balok).

Bentuk penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Tindakan Kelas


(PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen penilaian yang
digunakan dalam penelitian adalah tes tertulis, bentuk pilihan ganda, isian singkat,
dan uraian.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan


bahwa dengan menggunakan alat peraga prestasi belajar matematika pada siswa
kelas V SD Negeri 03 Lahat materi bangun ruang (kubus dan balok) mengalami
peningkatan. Peningkatan ini ditandai dengan nilai rata – rata dari pra siklus 58,7 ,
siklus 1 sebesar 69,1 , dan siklus 2 sebesar 81,3. Presentase ketuntasan belajar siswa
pra siklus sebesar 30,4 %, siklus 1 sebesar 60,9 %, pada siklus 2 sebesar 91,3 %.
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan guru dapat menggunakan alat peraga
untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi pembelajaran.

Kata kunci : prestasi belajar , alat peraga

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya selaku mahasiswa S1 PGSD Guru Kelas
Kelompok Belajar Lahat, Kabupaten Lahat, dapat menyelesaikan laporan penelitian
tindakan kelas ini dengan judul MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI 03 LAHAT DENGAN ALAT PERAGA. Penelitian ini merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari mata kuliah Pembelajaran Penelitian Tindakan
Kelas. Saya dengan kerendahan hati menyadari bahwa banyak sekali kekurangan
yang terdapat di dalam penyusunan laporan ini. Maka dari itu saya mohon
bimbingannya demi kebaikan saya di masa – masa yang akan datang.

Selain itu saya juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Agus Suwondo S.Pd selaku pengelola Program S1 PGSD Universitas


Terbuka (UT) Pokjar Lahat yang telah membantu saya secara administrasi.
2. Ibu Anisyah, S.Pd selaku tutor dan pembimbing praktik mata kuliah Penelitian
Tindakan Kelas.
3. Ibu Nelly Hartini, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD 03 Lahat yang telah memberi
izin melakukan praktik mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas di sekolah.
4. Ibu S Dian, S.Pd selaku observer yang telah memberikan masukan dan penilaian
pada pelaksanaan praktik di sekolah.
5. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Demikian sepatah kata dari saya sebagai pengantar pada laporan ini, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi diri saya sendiri khususnya dan bagi teman –
teman semua pada umumnya selaku mahasiswa serta dapat menjadi sumbangsih
untuk memajukan pendidikan di tempat kerja masing – masing.

Lahat, 10 Mei 2019


Mahasiswa

BETTY HOTMAULI SINAGA


NIM. 856699464

iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………...…...……………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN……..…………………………………… ii
ABSTRAK………………………………………...…………………. iii
KATA PENGANTAR………………………..……………………… iv
DAFTAR ISI……………………………………...………………….. v
DAFTAR TABEL……………………………………………………. vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………… vii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH…….………………… 1
B. RUMUSAN MASALAH………………………...……….. 3
C. TUJUAN PENELITIAN……………………...…………... 4
D. MANFAAT PENELITIAN……………………...………... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI………………………...………………… 5
B. HASIL PENELITIAN TERDAHULU………………...….. 12
C. KERANGKA BERPIKIR…………………...……………. 13
D. HIPOTESIS TINDAKAN………………...………………. 14
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. SUBJEK, TEMPAT, DAN WAKTU PENELITIAN..…… 15
B. DESKRIPSI PER SIKLUS……………...………………… 15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI PER SIKLUS……………...………………... 19
B. PEMBAHASAN PER SIKLUS………….......…………… 25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN………...…………………………………. 27
B. SARAN…………………...………………………………. 27
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………... 29
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Perencanaan Pelaksanaan…………………………………... 15
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus………………… 19
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus 1………………….. 20
Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus 2………………….. 22
Tabel 5. Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Kelas V………………. 24
Tabel 6. Daftar Nilai Siswa Pra Siklus……………………………….. 34
Tabel 7. Daftar Nilai Siswa Siklus 1…………………………………. 40
Tabel 8. Daftar Nilai Siswa Siklus 2…………………………………. 45
Tabel 9. Perbandingan Nilai Siswa Kelas V………………………….. 46
Tabel 10. Lembar Hasil Observasi Keaktifan Siswa………………… 47

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Diagram Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus………………. 20
Gambar 2. Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus 1…………………. 21
Gambar 3. Diagram Prestasi Belajar Siswa Siklus 2…………………. 23
Gambar 4. Diagram Perbandingan Prestasi Belajar Siswa…………… 24

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. RPP Pra Siklus………………………………………….. 30
Lampiran 2. RPP Siklus 1……………………………………………. 35
Lampiran 3. RPP Siklus 2……………………………………………. 41
Lampiran 4. Hasil Observasi Keaktifan Siswa……………………….. 47
Lampiran 5. Dokumantasi…………………………………………… 48

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sekolah menjadi salah satu tempat berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar yang secara umum menjadi tanggung jawab pemerintah. Peranan
pemerintah dalam menyelenggarakan sekolah berbentuk keterlibatan
penentuan sistem dan isi pendidikan. Dalam sekolah keberadaan guru
sangatlah vital. Apabila dalam sekolah tidak ada guru maka proses pendidikan
tidak akan dapat berlangsung atau terlaksana. Untuk itu peranan guru sangat
menentukan karena kedudukannya sebagai pengelola pendidikan diantara
siwa-siswa dalam kelas.
Sesuai dengan eksistensinya di sekolah, tugas utama seorang guru
adalah mengajar sehingga setiap akan mengajar seseorang guru harus
mempersiapkan suatu cara bagaimana agar materi yang diajarkan kepada siswa
itu dapat diterima serta dapat dipahami dengan mudah. Selanjutnya dalam
proses belajar mengajar peranan guru dalam memilih metode mana yang akan
digunakan sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena tugas utama guru
adalah menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dengan harapan siswa
dapat menerima dan memahami bahan pelajaran dengan mudah.
Mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar merupakan salah satu
mata pelajaran pokok. Akan tetapi seperti yang kita ketahui, mata pelajaran
matematika sering dianggap momok bagi siswa, sehingga apabila siswa
menghadapi soal-soal matematika siswa seakan enggan untuk
mengerjakannya. Pengajaran matematika di Sekolah Dasar dimaksudkan agar
siswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar yang berguna bagi dirinya
dalam kehidupan sehari - hari. Jika guru memilih metode mengajar yang tepat
dan dilaksanakan sesuai prosedur, diharapkan siswa dapat menerima dan
memahami dengan baik apa yang diajarkan oleh guru.
SD Negeri 03 Lahat terletak dengan alamat Jl. Letnan Aliman Kota
Baru, Lahat. Jumlah siswa kelas V sebanyak 23 siswa dengan siswa laki –

1
laki sebanyak 9 siswa dan 14 siswi perempuan. Perlengkapan meja kursi siswa,
untuk meja berjumah 24 meja dan 24 kursi. Proses pembelajaran selama ini
guru menerapkan sesuai RPP dengan langkah – langkah sebagai berikut :
Kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir, metode dan strategi
pembelajaran serta penilaian.
Pada saat proses pembelajaran matematika di kelas V SD Negeri 03
Lahat tentang bangun ruang (kubus dan balok) dengan metode ceramah dan
media tulisan guru di papan tulis, guru mendapati siswa kurang aktif dalam
proses pembelajaran. Pada kegiatan akhir guru mengadakan penilaian untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam belajar dengan hasil sebagai berikut :
dari 23 siswa, yang mendapat nilai 70 sampai 90 hanya 7 siswa, sedangkan 16
siswa mendapat nilai di bawah 70.
Ternyata pembelajaran matematika di kelas V hasilnya kurang
memuaskan. Melihat realita di atas bahwa proses pembelajaran selama ini
yang berlangsung di kelas belum memenuhi harapan guru. Hal ini karena guru
dalam menyampaikan materi hanya menoton saja, sehingga membuat siswa
bosan. Selain itu guru dalam proses pembelajaran hanya memakai metode
ceramah sehingga membuat siswa pasif, mengantuk atau bermain sendiri. Di
samping itu guru dalam menyampaikan materi tanpa alat peraga ataupun tidak
memakai media pembelajaran yang sesuai sehingga membuat siswa tidak
paham akan materi yang diajarkan.
Berdasarkan realita di atas, guru akan melakukan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas, dengan menggunakan alat
peraga yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi
bangun ruang (kubus dan balok). Melalui penelitian ini diharapkan prestasi
belajar siswa dapat meningkat.

1. Identifikasi Masalah
Pada pembelajaran matematika kompetensi dasar bangun ruang (kubus
dan balok) siswa kelas V di SD Negeri 03 Lahat yang peneliti laksanakan
menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini ditunjukkan dari hasil tes

2
formatif. Dari 23 siswa kelas V yang mendapat nilai 70 sampai 90 hanya 7
siswa, sedangkan 16 siswa memperoleh nilai kurang dari 70.
Berdasarkan kenyataan ini, peneliti mencoba merefleksikan dalam
pembelajaran yang penulis laksanakan. Dari hasil refleksi penulis memperoleh
gambaran kenyataan bahwa saat proses pembelajaran semua siswa
memperhatikan penjelasan guru, ada siswa yang bertanya, juga telah terlatih
mengerjakan soal-soal latihan. Namun setelah dilaksanakan tes formatif
hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan.
Dari hasil tes formatif dan refleksi pembelajaran, peneliti berdiskusi
dengan supervisor,teman sejawat,guru senior, kepala sekolah dan
berkonsultasi dengan dosen pembimbing, diperoleh hal-hal sebagai berikut:
a. Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
b. Hasil belajar siswa masih banyak di bawah KKM.
c. Belum adanya alat peraga yang dapat merangsang siswa untuk mengenal
lebih dalam materi yang sedang dipelajari.

2. Analisis Masalah
Setelah mengetahui kenyatan proses pembelajaran, yang penulis
laksanakan seperti di atas, maka penulis merefleksikan diri dan berdskusi
dengan supervisor, teman sejawat,guru senior, kepala sekolah dan dosen
pembimbing.
Dari kegiatan ini diketahui faktor penyebab rendahnya penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru :
1. Guru hanya menggunakan metode yang monoton dan kurang bervariasi.
2. Guru kurang melibatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Setelah peneliti mengidentifikasi masalah-masalah diatas, maka
permasalahan yang akan dirumuskan adalah :
Apakah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas V SD Negeri 03 Lahat dalam pembelajaran matematika materi
bangun ruang (kubus dan balok)?

3
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian adalah :
1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika materi bangun
ruang (kubus dan balok) siswa kelas V SD Negeri 03 Lahat.
2. Untuk mencari teknik pembelajaran yang efektif dan mudah dipahami siswa
pada pembelajaran matematika materi bangun ruang (kubus dan balok)
siswa kelas V SD Negeri 03 Lahat.
3. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar siswa pada matematika materi
bangun ruang (kubus dan balok) siswa kelas V SD Negeri 03 Lahat.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa
 Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar lebih baik.
 Meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
 Meningkatkan prestasi belajar peserta didik ke arah tujuan pendidikan
siswa yang diharapkan.
2. Bagi guru
 Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman guru.
 Memotivasi guru untuk lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat
mengaitkan kinerja guru.
3. Bagi sekolah
 Diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan kerja sama antar
guru dengan warga sekolah.
 Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas
sekolah.
4. Bagi kepala sekolah
 Sebagai bahan kajian bagi kepala sekolah guna meningkatkan mutu
pendidikan siswa terkhusus di bidang matematika.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
Masalah belajar adalah masalah yang pelik dan komplek, sehingga
tidak seorang ahlipun yang dapat membahas secara tuntas dan sempurna.
Oleh karena itu kebanyakan dari pakar pendidikan menjadikan masalah
belajar sebagai sentral pembahasannya. Dan sewajarnya apabila antara
pakar yang satu dengan yang lain mempunyai perbedaan pendapat dalam
mengemukakan definisi tentang belajar meskipun bukan perbedaan yang
mendasar.
Menurut Slameto (2003 : 2) “Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”. Berdasarkan pengertian dari Slameto,
jelas bahwa belajar merupakan upaya sadar dari seseorang untuk
memperoleh pengetahuan yang baru sehingga seseorang itu akan
mendapatkan pengalaman hidup yang baru akibat dari adanya hubungan
antara si anak dengan lingkungan di mana anak menjalankan proses belajar.
Menurut Winkel (2005 : 59) “Belajar adalah aktivitas mental
(psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman ketrampilan dan nilai
sikap. Perubahan itu bersifat konstan dan berkas”. Menurut Winkel di atas
jelas bahwa belajar merupakan suatu aktivitas jiwa untuk menghasilkan
perubahan tingkah laku yang menetap akibat adanya hubungan antara anak
dengan lingkungan dimana anak sedang melakukan kegiatan belajar.
Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli tersebut dapat
disimpulkan, bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan
perubahan tingkah laku yang relatif permanen yang meliputi pengetahuan

5
(kognitif), nilai dan sikap (afektif), serta ketrampilan (psikomotor) sebagai
hasil pengalaman, latihan dan interaksi dengan lingkungannya.
2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhibelajar siswa dapat
digolongkan menjadi 3 (tiga) bagian yaitu : (Sutopo, 1997 : 41-42)
a. Faktor Intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Yang
termasuk dalam faktor ini antara lain :
 Kematangan
 Kecerdasan/Intelegensi
 Latihan dan Ulangan
 Motivasi
 Sifat-sifat pribadi seseorang
b. Faktor Ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa atau yang
sering dikenal dengan faktor sosial. Faktor ekstern ini meliputi sebagai
berikut :
 Keadaan keluarga.
 Guru dan cara mengajar
 Alat-alat pelajaran
 Motivasi social
 Lingkungan dan kesempatan.
c. Faktor Situasional, meliputi :
 Keadaan politik ekonomis
 Keadaan waktu yang mencakup jumlah hari dan jumlah jam setiap
hari yang tersedia bagi kegiatan belajar mengajar
 Keadaan musim iklim kerap menciptakan kondisi psikis dan kondisi
fisik pada siswa dan guru yang kurang menguntungkan.

3. Pengertian Prestasi Belajar


Prestasi belajar adalah suatu hasil usaha yang telah dicapai oleh
siswa yang mengadakan suatu kegiatan belajar di sekolah dan usaha yang
dapat menghasilkan perubahan pengetahuan, sikap dan tingkah laku. Hasil
perubahan tersebut diwujudkan dengan nilai atau skor. (Winkel, 2005 : 532)

6
Menurut Muhibbin Syah (2004: 141), “prestasi belajar adalah setiap macam
kegiatan belajar menghasilkan sesuatu perubahan yang khas yaitu hasil
belajar”.
Dari pengertian tentang prestasi belajar tersebut maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari kegiatan belajar yang
dicapai. Adapun tinggi rendahnya prestasi belajar seseorang tidaklah sama.
Ada siswa yang memiliki prestasi belajar yang baik adapula yang memiliki
prestasi belajar yang buruk, tergantung bagaimanakah siswa itu dalam
belajarnya. Siswa yang sungguh-sunggguh dalam belajarnya akan mendapat
prestasi yang baik dan memuaskan, dan siswa tersebut akan lebih baik dan
giat dalam belajarnya. Berbeda dengan siswa yang kurang bersungguh-
sungguh dalam belajarnya akan mendapatkan prestasi belajar yang buruk
sehingga tidak memuaskan hatinya.
Prestasi belajar dapat diukur dan dievaluasi langsung dengan tes
dan hasil inilah yang disebut dengan prestasi belajar. Prestasi belajar
merupakan hasil belajar yang meliputi perubaha tingkah laku, perubahan
sikap, perubahan kebiasaan, perubahan kualitas penguasaannya. Prestasi
belajar dapat juga digunakan untuk mengetahui kualitas materi pelajaran
yang diberikan sampai di mana pemahaman siswa terhadap materi yang
telah diberikan. Selain itu prestasi belajar siswa merupakan hasil belajar
yang bisa menentukan perubahan sikap.

4. Pengertian Evaluasi
Kata evaluasi bukan merupakan hal yang asing bagi dunia
kependidikan, lebih-lebih bagi seorang guru yang tugas utamanya mengajar.
Guru setelah selesai menyampaikan sejumlah materi pelajaran kepada
siswa kemudian melaksanakan evaluasi untuk mengetahui apakah siswa
sudah menguasai bahan yang diajarkannya.
Selanjutnya akan penulis kutipkan mengenai definisi pengukuran
dan evaluasi, karena kedua definisi tersebut sangat erat hubungannya.
Pengukuran dapat dirumuskan sebagai kegiatan untuk menetapkan dengan
pasti tentang luas, dimensi, atau kualitas seuatu, dengan membandingkan

7
dengan ukuran tertentu. Sedangkan evaluasi adalah sebagai usaha untuk
memberikan nilai terhadap hasil pengukuran tersebut (Hartoyo, 1989 :4).

5. Pengertian Alat Peraga


Dalam mengajar guru dituntut agar mampu menyampaikan materi
pelajaran kepada siswa dengan baik. Selain itu guru diharapkan mampu
memilih dan menggunakan metode pembelajaran dengan tepat. Banyak
cara yang dapat dipergunakan oleh guru dalam menyampaikan materi
kepada siswa. Salah satu cara yang dapat dipergunakan adalah pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga.
Pembelajaran dengan alat peraga, maksudnya adalah cara yang
digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran dengan
menggunakan alat bantu yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Salah
satu manfaat yang dapat diperoleh dari pembelajaran dengan alat bantu
adalah memudahkan guru dan siswa dalam mempelajari dan memahami
materi pelajaran yang akan diajarkan.
Alat peraga akan sangat mudah sekali penggunaanya apabila
dipersiapkan, dirancang dan dipergunakan sebagai alat bantu sendiri. Dalam
pembuatan alat peraga membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit,
untuk memilih, mempersiapkan bahan, pengayaan atau penjelasan.
Pergunakan kesempatan yang baik dalam menggunakan alat peraga
sehingga ada respon yang positif dari siswa, sehingga dapat melatih daya
pikir dan perkembangan siswa. Namun demikian manfaat lain dari alat
peraga bisa dipergunakan dilain waktu atau apabila materi pembahasan
sama.

6. Pembelajaran Matematika
Dalam kurikulum SD, salah satu program pengajarannya adalah
mata pelajaran matematika yang berfungsi menumbuhkan ketrampilan
dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk obyek untuk
meningkatkan daya pikir secara logika dan daya imajinatif. Dengan
demikian dalam pembelajaran matematika perlu diusahakan sesuai dengan

8
kemampuan kognitif siswa, mengkonkritkan objek matematika yang
abstrak menjadi mudah dipahami siswa. Hal ini disebabkan anak seusia
Sekolah Dasar masih dalam pola berpikir kongkrit, yaitu berpikir yang
didasari oleh manipulasi fisik dari objek-objek atau benda-benda konkrit
(Piaget dalam Surya, 2007:1.36).
Dalam hubungannya dengan pembelajaran matematika, teori Piaget
mengacu kepada kegiatan pembelajaran yang harus melibatkan partisipasi
peserta didik. Sehingga menurut teori ini pengetahuan tidak hanya sekedar
dipindahkan secara verbal tetapi harus dikonstruksi dan direkonstruksi
peserta didik. Sebagai realisasi teori ini, maka dalam kegiatan pembelajaran
peserta didik haruslah bersifat aktif.
Setiap konsep matematika dapat dipahami dengan mudah apabila
kendala utama yang menyebabkan anak sulit memahami dapat dikurangi.
Anak pada umumnya melakukan abstraksi berdasarkan pengalaman
konkrit, sehingga mengajarkan matematika dapat dilakukan menggunakan
objek-objek konkrit dan permainan-permainan matematika (Diemas dalam
Ruseffendi, 1988:11).
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya
dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai situasi (contextual
problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara
bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk
meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau
media lainnya (Depdiknas, 2008:134).

7. Bangun Ruang
Bangun ruang merupakan sebuah bangun yang memiliki ruang yang
dibatasi oleh beberapa sisi. Jumlah dan model sisi yang membatasi
menentukan nama dan bentuk bangun tersebut (Sumanto, 2008:58).
a. Kubus
Kubus adalah prisma siku-siku khusus. Semua sisinya berupa
persegi atau bujursangkar yang sama.

9
 Nama bangunnya adalah kubus ABCD.EFGH
 Rusuknya adalah AB, BC, CD, AD, EF, FG, GH, EH
 Sisinya adalah ABCD, EFGH, ABFE, DCGH, BCGF, ADHE
 Titik sudutnya adalah A, B, C, D, E, F, G, H
 Diagonal sisinya adalah AF, BE, BG, CF, CH, DG, AH, DE, AC, BD, EG,
FH
 Diagonal ruangnya adalah HB, DF, AG, CE
 Bidang diagonalnya adalah BCHE, AFGD, ABGH, CDEF, DBFH, ACGE

NO Komponen Banyaknya
1 Rusuk 12
2 Sisi 6
3 Titik Sudut 8
4 Diagonal sisi atau diagonal bidang 12
5 Diagonal ruang 4
6 Bidang diagonal 6

b. Balok
Balok adalah bangun ruang prisma tegak yang bagian atas dan
bagian bawah sama.

10
 Nama bangunnya adalah Balok KLMN.OPQR
 Rusuknya adalah KL, LM, MN, NK, OP, PQ, QR, RO, PL, QM, RN, OK
 Sisinya adalah KLMN, OPQR, KLPO, NMQR, LMQP, KNRO
 Titik sudutnya adalah K, L, M, N, O, P, Q, R
 Diagonal sisinya adalah LQ, MP, LO, PK, KR, NO, NQ, RM, KM, LN,
OQ, PR
 Diagonal ruangnya adalah LR, PN, MO, KQ
 Bidang diagonalnya adalah LMRO, KPQN, OPMN, KLQR, KMQO,
NLPR

NO Komponen Banyaknya
1 Rusuk 12
2 Sisi 6
3 Titik Sudut 8
4 Diagonal sisi atau diagonal bidang 12
5 Diagonal ruang 4
6 Bidang diagonal 6

8. Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat (Wardhani dan Wihardit, 2019: 1.4).

11
Adapun karakteristik penelitian kelas yaitu:
a. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri
guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai
masalah yang perlu diselesaikan.
b. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri.
c. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas.
d. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.
Kunci utama dalam peneitian tindakan kelas adalah adanya tindakan
(action) yang dilakukan berulang – ulang dalam rangka mencapai perbaikan
yang diinginkan.

B. Hasil Penelitian Terdahulu


1. Penelitian dari Nur Haryanti, 2009 dengan judul : Upaya Meningkatkan
Prestasi Belajar Matematika Dengan Menggunakan Alat Peraga pada Siawa
Kelas III SD Negeri Seragen I. Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam
penelitian dapat diketahui bahwa nilai rata prestasi belajar Matematika
siswa kelas III pada siklus I sebesar 67, pada siklus II sebesar 76 sehingga
terdapat kenaikan nilai rata – rata dari siklus I ke siklus II. Presentase
ketuntasan belajar siswa pada siklus I menunjukkan angka sebesar 60,97 %
( 25 siswa tuntas dalam belajarnya dari seluruh peserta 41 siswa), pada
siklus II sebesar 97,6 % (40 siswa tuntas dalam belajarnya dari seluruh
peserta 41 siswa). Dengan demikian terdapat peningkatan ketuntasan belajar
siswa dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan keterangan di atas maka dapat
dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut: Melalui alat peraga dapat
meningkatan prestasi belajar matematika pada siswa kelas III SD negeri
Sragen 1 tahun pelajaran 2009 / 2010.
2. Penelitian dari Ahyar Nasukha, 2008 dengan judul : Penggunaan Media
Sempoa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri
Gondang 1 Kecamatan Nawangan Pacitan Tahun Pelajaran 2007 / 2008.
Adapun hasil penelitiannya yaitu nilai rata prestasi belajar matematika siswa
kelas IV pada siklus I sebesar 65, pada siklus II sebesar 71 dan pada siklus
III sebesar 76 sehingga terdapat kenaikan nilai rata – rata dari siklus I ke

12
siklus II selanjutnya ke siklus III. Presentase ketuntasan belajar siswa pada
siklus I menunjukkan angka sebesar 59,1 % (13 siswa tuntas dalam
belajarnya dari seluruh peserta 22 siswa), pada siklus II sebesar 86,4 % (19
siswa tuntas dalam belajarnya dari seluruh peserta 22 siswa) dan pada siklus
III sebesar 100 % ( 22 siswa tuntas dalam belajarnya dari seluruh peserta 22
siswa). Dengan demikian terdapat peningkatan ketuntasan belajar siswa
dari siklus I ke siklus II selanjuntnya ke siklus III. Berdasarkan keterangan
di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut : Dengan
penggunaan media pembelajaran sempoa dapat meningkatan prestasi
belajar matematika pada pada siswa kelas IV SD Negeri Gondang I
Kecamatan Nawangan Pacitan tahun pelajaran 2007 / 2008.

C. Kerangka Berfikir
Penelitian tindakan kelas guna menyusun tugas akhir, kerangka
pemikirannya dapat disampaikan sebagai berikut :
Dalam menyampaikan materi kepada siswa salah satu cara yang harus
dilakukan oleh guru adalah menyampaikan materi pelajaran dengan
menggunakan alat peraga. Dengan menggunakan alat peraga diharapkan siswa
dengan mudah menerima dan memahami materi pelajaran. Dengan memahami
materi pelajaran yang disampaikan berarti diharapakan siswa akan memperoleh
prestasi belajar yang baik dan maksimal.
Secara ringkas kerangka berfikir di atas dapat dibuat bagan sebagai berikut :

Prestasi belajar Pembelajaran Prestasi belajar


sebelumnya tanpa alat peraga kurang baik

Prestasi belajar Pembelajaran Prestasi belajar


setelah siklus I dengan alat peraga meningkat

Prestasi belajar
Prestasi belajar Pembelajaran
makin meningkat
setelah siklus II dengan alat peraga

13
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah merupakan suatu jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang kebenaran masih harus diuji terlebih dahulu secara empiris
(Sumadi Suryabrata, 2003: 21). Oleh karena itu agar rumusan jawaban
dipecahkan, maka seorang peneliti memerlukan suatu pedoman yang
digunakan sebagai tuntunan. Pedoman itu berupa jawaban sementara atau
hipotesis.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka didalam penulisan laporan
penelitian tindakan kelas ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
Melalui alat peraga dapat meningkatan prestasi belajar Matematika pada siswa
kelas V SD negeri 03 Lahat Kabupaten Lahat.

14
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian


Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 03 Lahat dengan
jumlah siswa 23 orang dengan rincian 9 siswa laki – laki dan 14 siswa
perempuan yang dimulai tanggal 27 Maret sampai 11 April 2019 pada mata
pelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang (kubus dan balok).
Penelitian ini dilaksakan di SD Negeri 03 Lahat yang beralamatkan di
Jl. Letnan Aliman Kota Baru, Lahat. Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan
pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 1
Tabel Perencanaan Pelaksanaan
Pelaksanaan Materi Tanggal
Sebelum Penelitian Mengenal Unsur – Unsur dan 27 Maret 2019
Menghitung Volume Bangun
Ruang (Kubus dan Balok)
Siklus 1 Mengenal Unsur – Unsur dan 4 April 2019
Menghitung Volume Bangun
Ruang (Kubus dan Balok)
Siklus 2 Menghitung Volume Bangun 11 April 2019
Ruang (Kubus dan Balok)

B. Deskripsi Per Siklus


Perbaikan pembelajaran dilakukan dalam 2 siklus. Dalam setiap siklus
kegiatan terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
B.1 Siklus 1
a. Perencanaan
1. Pada tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah ini, penulis
bekerja sama dengan supervisor, teman sejawat, guru senior, kepala
sekolah, dan dosen pembimbing untuk mengungkap dan

15
memperjelas permasalahan yang peneliti hadapi, untuk dicarikan
jalan pemecahan yang tepat, sampai diperoleh hasil yang
memuaskan.
2. Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan pemahaman
siswa terhadap unsur – unsur kubus dan balok beserta menghitung
volumenya.
3. Menyiapkan alat peraga yang diperlukan yaitu berupa benda
berbentuk kubus dan balok.
4. Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam
mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Lembar
observasi ini difokuskan pada kegiatan guru dalam menerapkan
pengguanaan alat peraga dalam menjelaskan materi bangun ruang.
5. Merancang tes formatif bagi siswa di akhir pembelajaran.

b. Pelaksanaan
1. Guru mengatur tempat duduk siswa, mengabsen dan menyiapkan
alat peraga.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Guru memotivasi siswa.
4. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga berupa benda berbentuk kubus dan balok.
5. Guru memberikan beberapa contoh soal dan meminta beberapa
siswa mengerjakan ke depan.
6. Guru membuat kesimpulan tentang materi yang disampaikan.
7. Siswa mengerjakan tes formatif.

c. Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dibuat. Penelitian pembelajaran dilakukan di kelas V SD Negeri 03
Lahat yang dilakukan oleh satu orang pengamat yaitu Ibu S Dian, S.Pd
yang merupakan salah seorang guru SD Negeri 03 Lahat pada mata

16
pelajaran Matematika dengan materi Bangun Ruang (Kubus dan
Balok). Hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus
pertama dapat dilihat pada lampiran.

d. Refleksi
Setelah melaksanakan siklus I diperoleh hasil refleksi sebagai berikut :
1. Guru sudah menerapkan metode penugasan terhadap siswa.
2. Guru masih kurang melibatkan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran.
3. Guru sudah membangkitkan minat dan motivasi siswa, akan tetapi
masih kurang mengerti dalam mencari volume kubus dan balok.

B.2 Siklus 2
a. Perencanaan
1. Perencanaan tindakan pada siklus II didasarkan atas hasil refleksi
siklus I. Pada tahap identifikasi masalah dan perumusan masalah,
peneliti bekerjasama dengan teman sejawat dan pembimbing untuk
mengungkap dan memperjelas permasalahan yang peneliti hadapi
untuk dijadikan jalan pemecahan yang tepat, sampai diperoleh hasil
yang memuaskan.
2. Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan pada pemberian
beberapa contoh soal dan pemberian latihan-latihan yang cukup bagi
siswa materi menghitung volume kubus dan balok.
3. Kembali menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan yaitu benda –
benda berupa kubus dan balok.
4. Mengecek kembali lembar observasi sebagai panduan bagi observer
dalam mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Lembar
observasi ini difokuskan pada kegiatan guru dalam memberikan
contoh soal menghitung volume kubus dan balok.
5. Merancang tes formatif.

17
b. Pelaksanaan
1. Guru mengatur tempat duduk siswa, mengabsen dan menyiapkan
alat peraga.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Guru memotivasi siswa agar sungguh-sungguh dalam mengikuti
pelajaran.
4. Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan penggunaan alat
peraga.
5. Guru mengadakan tanya jawab lisan mengenai rumus – rumus
volume kubus dan balok.
6. Guru memberikan beberapa contoh soal dan meminta beberapa
siswa maju mengerjakan soal di papan tulis.
7. Guru membuat kesimpulan tentang materi yang disampaikan.
8. Siswa mengerjakan tes formatif tentang menghitung volume kubus
dan balok.

c. Observasi
Observasi mengamati proses pembelajaran yang difokuskan
pada kegiatan guru dalam menggunakan alat peraga dalam
pembelajaran. Observasi mencatat semua temuan pada saat proses
pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh Ibu S Dian, S.Pd yang
merupakan guru SD Negeri 03 Lahat, Kabupaten Lahat. Hasil
observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus kedua dapat
dilihat pada lampiran.

d. Refleksi
Setelah melaksanakan Siklus II, diperoleh refleksi sebagai berikut :
1. Guru sudah membangkitkan minat dan motivasi siswa terhadap
pembelajaran dengan penggunaan alat peraga.
2. Guru sudah melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
3. Guru sudah memberikan contoh-contoh soal dan latihan-latihan
soal.

18
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus


Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dan perbaikan
pembelajaran, peneliti memperoleh data presentasi siswa melalui nilai tes
individu yang dilaksanakan dalam dua siklus.
1. Deskripsi Prestasi Belajar Pra Siklus
Dari hasil tes formatif sebelum kegiatan perbaikan pembelajaran dapat
diketahui hasilnya sebagai berikut :
Dari 23 siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) 70, dapat diketahui nilai tertinggi yang diraih
siswa adalah 90 dan yang terendah adalah 40, dengan rata – rata hasil tes
formatif adalah 58,7 (daftar nilai terlampir). Adapun rekapitulasi nilai oleh
siswa pada pra siklus dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Nilai Frekuensi Presentase
40 4 17,4 %
50 8 34,8 %
60 4 17,4 %
70 3 13 %
80 2 8,7 %
90 2 8,7 %
Jumlah 23 100 %

19
Berdasarkan data dari Tabel 2 maka dapat dibuat diagram seperti di bawah
ini :
9
8
7
6
Frekuensi

5
4
3
2
1
0
40 50 60 70 80 90
Nilai

Gambar 1. Diagram Prestasi Belajar Matematika Pra Siklus

2. Deskripsi Prestasi Belajar Siklus 1


Setelah selesainya siklus 1 maka siswa dites dengan soal formatif dengan
hasil test sebagai berikut :
Dari 23 siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) 70 dapat diketahui nilai tertinggi yang diraih
siswa adalah 90 dan yang terendah adalah 50, dengan rata – rata hasil test
formatif adalah 69,1 (daftar nilai terlampir). Adapun rekapitulasi peroleh
nilai oleh siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus 1
Nilai Frekuensi Presentase
50 4 17,4 %
60 5 21,8 %
70 7 30,4 %
80 3 13 %
90 4 8,7 %
Jumlah 23 100 %

20
Berdasarkan data dari Tabel 3 maka dapat dibuat diagram seperti di bawah
ini :
8
7
6
5
Frekuensi

4
3
2
1
0
50 60 70 80 90
Nilai

Gambar 2. Diagram Prestasi Belajar Matematika Siklus 1

a. Kelebihan dari siklus 1 yang diamati oleh peneliti yaitu:


1. Siswa jadi lebih aktif dalam proses belajar karena menggunakan alat
peraga.
2. Siswa jadi lebih mengerti perbedaan antara kubus dan balok.
3. Siswa jadi lebih mengerti mana yang dinamakan sisi, rusuk, dan titik
sudut karena dapat langsung melihat dan menyentuh bangun ruang
tersebut.

b. Kendala yang Muncul Pada Pembelajaran Siklus I


Masalah yang muncul dalam pembelajaran siklus 1 dapat dilihat oleh
peneliti saat berlangsungnya proses pembelajaran dan hasil test formatif
yang dilakukan setelah selesai pembelajaran. Adapun masalah yang
timbul dalam pembelajaran siklus 1 antara lain:
1. Siswa masih kurang mampu untuk menghitung volume dari kubus
dan balok.
2. Kemampuan anak untuk menyelesaikan soal cerita masih kurang
karena kemampuan anak dalam memahami kata – kata dirasa kurang.
3. Keterampilan bertanya dirasakan kurang ketika membahas tentang
volume kubus dan balok.

21
c. Implementasi Penyelesaian Permasalahan Siklus 1
Rancangan strategi penyelesaian masalah dan paparan langkah
implementasi penyelesaian dalam siklus 1:
1. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menghitung volume,
guru menjelaskan lebih pelan dengan menggunakan alat peraga
berupa kubus – kubus kecil yang disusun menjadi kubus dan balok.
2. Untuk meningkatkan kemampuan anak menyelesaikan soal cerita
maka pada siklus 2 dibuat dengan variasi soal yang mudah dipahami
oleh anak agar anak mampu memahami soal cerita dengan baik
3. Agar anak dapat memiliki kemampuan bertanya dengan baik maka
pada siklus 2 guru akan menambah contoh soal dan meminta
beberapa siswa yang masih belum mengerti maju ke depan untuk
menyelesaikan contoh soal.

3. Deskripsi Prestasi Belajar Siklus 2


Setelah selesainya siklus 2 maka siswa dites dengan soal formatif dengan
hasil test sebagai berikut :
Dari 23 siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) 70 dapat diketahui nilai tertinggi yang
diraih siswa adalah 100 dan yang terendah adalah 60, dengan rata – rata
hasil test formatif adalah 81,3 (daftar nilai terlampir).Adapun rekapitulasi
peroleh nilai oleh siswa pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus 2
Nilai Frekuensi Presentase
60 2 8,7 %
70 5 21,8 %
80 7 30,4 %
90 6 26,1 %
100 3 13 %
Jumlah 23 100 %

22
Berdasarkan data dari Tabel 4 maka dapat dibuat diagram seperti di bawah
ini :
8
7
6
5
Frekuensi

4
3
2
1
0
60 70 80 90 100
Nilai

Gambar 3. Diagram Prestasi Belajar Matematika Siklus 2

Pada pembelajaran siklus 2 permasalahan yang muncul tidak


begitu berarti artinya hampir semua anak telah mengikuti
pembelajaran dengan baik perihal keaktifan dalam proses belajar
mengajar serta keaktifan bertanya pada guru sudah mulai tumbuh
dengan baik. Perihal kemampuan anak memahami materi soal cerita
sudah membaik karena soal telah dibuat dengan bahasa yang lebih
sederhana dan mengacu pada pengalaman siswa sehari – hari.
Karena permasalahan dalam siklus 2 kurang begitu berarti maka
tidak perlu adanya langkah-langkah penyelesaian masalah. Dalam
hal ini perlu disampaikan adanya saran kepada peneliti lain bahwa
untuk meningkatkan kemampuan matematika anak pada pokok
bahasan bangun ruang dapat dilakukan dengan penggunaan alat
peraga.
Dari pembahasan diatas dapat dibuat suatu perbandingan
rekapitulasi hasil belajar siswa antara Pra Siklus , Siklus 1 dan Siklus
2 pada tabel di bawah ini.

23
Tabel 5
Perbandingan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V
Frekuensi (banyak siswa)
No Uraian
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1 Nilai 40 4 - -
2 Nilai 50 8 4 -
3 Nilai 60 4 5 2
4 Nilai 70 3 7 5
5 Nilai 80 2 3 7
6 Nilai 90 2 4 6
7 Nilai 100 - - 3
8 Nilai Rata - Rata 58,7 69,1 81,3
9 Siswa Tuntas 7 14 21
10 Presentase Siswa Tuntas 30,4 % 60,9 % 91,3 %
11 Siswa Tidak Tuntas 16 9 2
12 Presentase Siswa Tidak Tuntas 69,6 % 39,1 % 8,7 %

Berdasarkan data dari tabel di atas dapat dibuat diagram seperti di


bawah ini.
9
8
7
6
Frekuensi

5
4
3
2
1
0
40 50 60 70 80 90 100
Nilai

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Gambar 4. Diagram Perbandingan Prestasi Belajar Matematika


Siswa Kelas V pada Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2

24
B. Pembahasan Per Siklus
1. Pembahasan Pra Siklus
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran matematika kelas V SD
Negeri 03 Lahat materi bangun ruang, rata – rata yang diperoleh siswa
sebesar 58,7. Siswa yang mendapatkan nilai 70 – 90 sebanyak 7 orang.
Siswa yang mendapatkan nilai antara di bawah 70 sebanyak 14 orang.
Siswa yang telah dinyatakan memiliki ketuntasan belajar (KKM 70 )
sebanyak 7 orang dari jumlah 23 siswa atau 30,4 %, sedangkan anak yang
belum tuntas sebanyak 16 orang dari jumlah 23 siswa atau 69,6 %.
Dari hasil observasi dan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan, diperoleh temuan bahwa penjelasan materi pelajaran terlalu abstrak
sehingga sulit dimengerti siswa dan hasil belajar peserta didik sangat rendah.
Hal ini dikarenakan guru tidak menggunakan alat peraga yang menarik.

2. Pembahasan dari Siklus 1


Pada perbaikan pembelajaran siklus 1, hasil evaluasi pembelajaran
matematika kelas V SD Negeri 03 Lahat dengan materi bangun ruang, rata
– rata yang diperoleh siswa mengalami kenaikan dari 58,7 menjadi 69,1.
Siswa yang mendapatkan nilai 70 – 90 sebanyak 14 orang. Siswa yang
mendapatkan nilai antara di bawah 70 sebanyak 9 orang. Siswa yang telah
dinyatakan memiliki ketuntasan belajar (KKM 70 ) sebanyak 14 orang dari
jumlah 23 siswa atau 60,9 %, sedangkan anak yang belum tuntas sebanyak
9 orang dari jumlah 23 siswa atau 39,1 %.
Dari hasil observasi dan refleksi terhadap perbaikan pembelajaran
yang telah dilakukan, diperoleh temuan bahwa siswa lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran karena telah menggunakan alat peraga. Akan tetapi
siswa masih belum paham tentang cara menghitung volume bangun ruang
(kubus dan balok).

3. Pembahasan dari Siklus 2


Pada perbaikan pembelajaran siklus 2, hasil evaluasi pembelajaran
matematika kelas V SD Negeri 03 Lahat dengan materi bangun ruang, rata

25
– rata yang diperoleh siswa mengalami kenaikan dari 69,1 menjadi 81,3.
Siswa yang mendapatkan nilai 70 – 90 sebanyak 21 orang. Siswa yang
mendapatkan nilai antara di bawah 70 sebanyak 2 orang. Siswa yang telah
dinyatakan memiliki ketuntasan belajar (KKM 70 ) sebanyak 21 orang dari
jumlah 23 siswa atau 91,3 %, sedangkan anak yang belum tuntas sebanyak
2 orang dari jumlah 23 siswa atau 8,7 %.
Dari hasil observasi dan refleksi terhadap perbaikan pembelajaran
yang telah dilakukan, diperoleh temuan bahwa siswa lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran karena telah menggunakan alat peraga dan
pemahaman siswa tentang cara menghitung volume bangun ruang (kubus dan
balok) semakin meningkat.

Setelah melakukan dan menyelesaikan pembelajaran dengan


menggunakan alat peraga nampak bahwa hasil dari nilai tes sebelum
pembelajaran dengan alat peraga jika dilihat dari nilai rata-rata kelas
memang sudah kurang baik yaitu dapat dilihat bahwa rata-rata nilainya
58,7 dan rata-rata nilai harian setelah mendapatkan pembelajaran dengan
alat peraga mencapai 81,3. Hali ini menunjukkan bahwa dengan adanya
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga ternyata telah memacu
siswa untuk lebih giat belajar, sehingga dampaknya pada hasil tes formatif
hanya ada 2 siswa (8,7 %) siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 70.
Berdasarkan hasil pengamatan observer selama kegiatan perbaikan
pembelajaran berlangsung, terlihat siswa termotivasi dengan rasa ingin
tahu mereka dan bersemangat mengikuti pelajaran, terutama pada saat guru
menunjukkan alat peraga. Hal ini menunjukkan bahwa siswa bersikap
positif terhadap alat peraga sehingga dapat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga pada pembelajaran matematika di kelas V SD
Negeri 03 Lahat materi bangun ruang (kubus dan balok) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam dalam Bab IV dapat diketahui
bahwa.
1. Nilai rata – rata prestasi belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 03
Lahat pada pra siklus 58,7 , pada siklus 1 sebesar 69,1 , pada siklus 2
sebesar 81,3 sehingga terlihat kenaikan nilai rata – rata dari pra siklus ke
siklus 1 dan siklus 2.
2. Presentase ketuntasan belajar siswa pada pra siklus menunjukkan angka
sebesar 30,4 %, siklus 1 menunjukkan angka sebesar 60,9 %, pada siklus
2 sebesar 91,3 %. Dengan demikian terdapat peningkatan ketuntasan
belajar siswa dari pra siklus ke siklus 1 dan siklus 2.
Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai
berikut: Alat peraga dapat meningkatan prestasi belajar matematika pada siswa
kelas V SD Negeri 03 Lahat materi bangun ruang (kubus dan balok).

B. Saran
Bertitik tolak dari simpulan hasil penelitian di atas, maka dapat diajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa
 Hendaknya siswa dapat ikut berpartisipasi dalam mengikuti proses
belajar mengajar.
 Jika mengalami kendala, jangan malu dan takut untuk bertanya agar
prestasi meningkat.
2. Bagi guru
 Hendaknya guru menggunakan alat peraga untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap suatu materi pembelajaran.
 Sebaiknya guru senantiasa menggunakan metode yang sesuai dan
bervariatif dalam melaksanakan pembelajaran.

27
 Hendaknya guru melibatkan siswa secara aktif dalam penggunaan alat
peraga.
 Hendaknya guru melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) jika
mengalami masalah dalam pembelajaran.
3. Bagi kepala sekolah
 Hendaknya menyediakan media pembelajaran yang dirancang bagi
siswa dan guru.
 Hendaknya dapat melengkapi sarana dan prasarana dalam semua mata
pelajaran di sekolah.
 Mengadakan forum diskusi diantara sesama guru untuk mengatasi
masalah yang ada dalam pelajaran sehingga dapat meningkatkan
kualitas dan hasil belajar siswa.

28
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2008 . Kurikulum Kelas V SD . Jakarta : Depdiknas.

Gantiny, Ida, dkk. 2018. Senang Belajar Matematika Kelas V. Jakarta : Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Ruseffendi, E.T. 1988 . Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Seri
Pertama . Bandung : Tarsito.

Sutopo, 1987. Psikologi Belajar. Surakarta : Sekolah Guru Pendidikan Luar


Biasa.

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:


Remaja Rosda Karya

Wardhani, Igak dan Kuswaya Wihardit . 2019. Penelitian Tindakan Kelas .


Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Winkel, 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi

29
LAMPIRAN

PRA SIKLUS

30
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester : V / 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Rabu, 27 Maret 2019

A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar.

B. KOMPETENSI DASAR
1. Menjelaskan unsur - unsur bangun ruang (kubus dan balok).
2. Menghitung volume bangun ruang (kubus dan balok).

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah melihat bangun ruang (kubus dan balok), siswa dapat
mengidentifikasi unsur – unsur kubus dan balok.
2. Setelah mendengar penjelasan guru, siswa mampu menghitung volume
kubus dan balok.

D. INDIKATOR
1. Menjelaskan unsur – unsur kubus dan balok.
2. Menyelesaikan soal volume kubus dan balok.

E. MATERI POKOK
1. Mengidentifikasi unsur – unsur dari balok dan kubus (sisi, titik sudut,
rusuk, diagonal sisi, diagonal ruang, bidang diagonal).
2. Menghitung volume dari kubus dan balok.

F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Penugasan

31
G. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal / Pendahuluan ( 5 menit)
 Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan doa bersama.
 Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat kebangsaan.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan materi pembelajaran yang akan dipelajari yaitu
mengenal unsur – unsur bangun ruang (kubus dan balok) serta
menghitung volumenya.
2. Kegiatan inti (55 menit)
 Guru menggambar kubus dan balok di papan tulis dan menanyakan
nama bangun ruang tersebut.
 Guru memberikan penjelasan mengenai unsur – unsur kubus seperti
jumlah sisi kubus, jumlah titik sudut kubus, dan jumlah rusuk kubus.
 Guru memberikan penjelasan mengenai unsur – unsur balok seperti
jumlah sisi balok, jumlah titik sudut balok , dan jumlah rusuk balok.
 Guru menjelaskan perbedaan kubus dan balok.
 Guru menjelaskan rumus menghitung volume kubus dan volume balok
di papan tulis.
 Guru memberikan beberapa contoh soal cara mencari volume kubus
dan balok.
 Guru meminta beberapa siswa maju ke depan mengerjakan contoh soal
volume kubus dan balok yang sederhana.
 Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi yang belum jelas.

3. Kegiatan akhir (10 menit)


 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
 Melakukan penilaian hasil belajar.

32
H. SUMBER
Buku Siswa : Senang Belajar Matematika Kelas 5, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).

I. PENILAIAN
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Pilihan Ganda (5 soal)

Instrumen Soal:
1. Jumlah sisi pada balok ada ....
a. 6 buah
b. 4 buah
c. 8 buah
d. 12 buah
2. Kubus memiliki ... rusuk.
a. 8 rusuk
b. 12 rusuk
c. 14 rusuk
d. 16 rusuk
3. Bangun ruang yang tersusun atas 3 pasang sisi yang sama bentuk dan ukuran
adalah ....
a. kubus
b. limas segi empat
c. tabung
d. balok
4. Perhatikan gambar kubus di bawah ini!

Volume kubus di samping adalah....


3 cm
a. 9 cm 3
b. 12 cm3
c. 27 cm3
d. 36 cm3

33
5. Volume balok di bawah adalah....
a. 16 cm 3

4 cm b. 64 cm3
c. 72 cm3
2 cm d. 108 cm3
8 cm

KUNCI JAWABAN
1. A. 6
2. B. 12
3. D. balok
4. C. 27 cm 3
5. B. 64 cm3

J. PROSEDUR PENILAIAN
Teknik Penilaian:
Soal Skor Nilai
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Mengetahui, Lahat, 27 Maret 2019


Tutor Mahasiswa

ANISYAH, S.Pd BETTY HOTMAULI SINAGA


NIP.196312101983032003 NIM. 856699464

34
TABEL 6
DAFTAR NILAI SISWA PRA SIKLUS
MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG
KUBUS DAN BALOK

NO NAMA NILAI
1 ANGGUN PURNAMA SARI 70
2 ALISSIA ANNASTASYA 50
3 AL FITRIANI 60
4 ARDIANSYAH 50
5 BULAN ANDIERA 80
6 DIDI SUSANTO 40
7 DWI MUKTI ALFATAH 60
8 EHSAN ANUGRAH 40
9 GEOFANI MEILANDRI AGHSEL 90
10 HENI INDRIANI 40
11 HESTI PRATAMA PUTRI 70
12 JEMMY APRIANSYAH 50
13 KHAYLA PUTRI 50
14 NONI HERMAWATI 60
15 NIA DANIARTI 40
16 NICHOLAS SAPUTRA 80
17 OKA PRATAMA 50
18 RAMA RISMAYANTI 50
19 RENDIANSYAH 60
20 SEFTI RAMADHANI 70
21 SEPTA SAPUTRIANI 50
22 SRI MURNI HANDAYANI 50
23 ZAHRA APRILIANDA PUTRI 90

35
LAMPIRAN
RPP SIKLUS 1

36
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN 1

(SIKLUS 1)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester : V / 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Kamis , 4 April 2019

A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar.

B. KOMPETENSI DASAR
1. Menjelaskan unsur - unsur bangun ruang (kubus dan balok).
2. Menghitung volume bangun ruang (kubus dan balok).

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah melihat bangun ruang (kubus dan balok), siswa dapat
mengidentifikasi unsur – unsur kubus dan balok.
2. Setelah mendengar penjelasan guru, siswa mampu menghitung volume
kubus dan balok.

D. TUJUAN PERBAIKAN
1. Meningkatkan pemahaman siswa tentang unsur – unsur kubus dan balok
mengguanakan alat peraga berupa benda – benda berbentuk kubus dan
balok.
2. Meningkatkan pemahaman siswa dalam menghitung volume dari kubus
dan balok.
3. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran melalui
penggunaan alat peraga.

37
E. INDIKATOR
1. Menjelaskan unsur – unsur kubus dan balok.
2. Menyelesaikan soal volume kubus dan balok.

F. MATERI POKOK
1. Mengidentifikasi unsur – unsur dari balok dan kubus (sisi, titik sudut,
rusuk, diagonal sisi, diagonal ruang, bidang diagonal).
2. Menghitung volume dari kubus dan balok.

G. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Penugasan

H. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN


1. Kegiatan Awal / Pendahuluan ( 10 menit)
 Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan doa bersama.
 Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat kebangsaan.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
 Guru mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
1. Siapa yang tau mainan rubik?
2. Ada yang tau kalau rubik itu bentuknya apa?
3. Siapa yang di rumahnya ada kotak sepatu?
4. Ada yang tau kalau kotak sepatu itu bentuknya apa?
 Menginformasikan materi pembelajaran yang akan dipelajari yaitu
mengenal unsur – unsur bangun ruang (kubus dan balok) serta
menghitung volumenya.

38
2. Kegiatan inti (50 menit)
 Guru mengeluarkan alat peraga berupa benda berbentuk kubus dan
balok, (dalam pembelajaran ini guru menggunakan mainan rubik dan
kotak susu).
 Guru memanggil dua orang siswa maju ke depan untuk memegang alat
peraga.
 Guru memberikan penjelasan mengenai unsur – unsur kubus dan balok
dengan menggunakan alat peraga yang dipegang siswa.
 Guru menjelaskan perbedaan kubus dan balok.
 Guru mengajukan pertanyaan kepada beberapa siswa tentang banyak
sisi, jumlah rusuk, banyak titik sudut, banyak diagonal sisi , dan banyak
diagonal ruang pada siswa.
 Guru menjelaskan rumus menghitung volume kubus dan volume balok
di papan tulis.
 Guru memberikan beberapa contoh soal cara mencari volume kubus
dan balok.
 Guru meminta beberapa siswa maju ke depan mengerjakan contoh soal
volume kubus dan balok yang sederhana.
 Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi yang belum jelas.

3. Kegiatan akhir (10 menit)


 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
 Melakukan penilaian hasil belajar.

I. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Siswa : Senang Belajar Matematika Kelas 5, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Mainan Rubik dan Kotak Susu.

39
J. PENILAIAN
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Isian Singkat (10 soal)

Instumen Soal
1. Contoh bangun ruang berbentuk kubus dan balok adalah ….
2. Bangun ruang yang memiliki 6 sisi sama panjang disebut ….
3. Balok memiliki jumlah rusuk sebanyak … buah.
4. Diagonal sisi balok dan kubus ada … buah.
5. Perbedaan antara kubus dan balok terletak pada ….
6. Rina memiliki kotak perhiasan berbentuk kubus yang memiliki panjang
rusuk 5 cm. Volume kotak perhiasan itu adalah …
7. Abdul memiliki kotak berbentuk balok dengan panjang 4 cm, lebar 2 cm,
dan tinggi 7 cm. Volume kotak sepatu Abdul adalah ….
8.

Volume balok di atas adalah ….


9. Volume kubus di bawah ini adalah … satuan kubus.

10. Volume dari balok di bawah ini adalah ….

40
KUNCI JAWABAN
1. Rubik dan kotak susu
2. Kubus
3. 12
4. 12
5. Ukuran panjang rusuk
6. V = 5cm x 5cm x 5cm = 125 cm3
7. V = 4cm x 2 cm x 7 cm = 56 cm3
8. V = 4 x 1 x 1 = 4 satuan kubus
9. V = 4 x 4 x 4 = 64 satuan kubus
10. V = 5 x 4 x 2 = 40 satuan kubus

K. PROSEDUR PENILAIAN
Teknik Penilaian:
Soal Skor Nilai
1 10
2 10
3 10
4 10
5 10
6 10
7 10
8 10
9 10
10 10
Jumlah 100

Mengetahui, Lahat, 4 April 2019


Tutor Mahasiswa

ANISYAH, S.Pd BETTY HOTMAULI SINAGA


NIP.196312101983032003 NIM. 856699464

41
TABEL 7
DAFTAR NILAI SISWA SIKLUS 1
MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG
KUBUS DAN BALOK

NO NAMA NILAI
1 ANGGUN PURNAMA SARI 90
2 ALISSIA ANNASTASYA 70
3 AL FITRIANI 70
4 ARDIANSYAH 60
5 BULAN ANDIERA 80
6 DIDI SUSANTO 50
7 DWI MUKTI ALFATAH 70
8 EHSAN ANUGRAH 50
9 GEOFANI MEILANDRI AGHSEL 90
10 HENI INDRIANI 50
11 HESTI PRATAMA PUTRI 80
12 JEMMY APRIANSYAH 70
13 KHAYLA PUTRI 60
14 NONI HERMAWATI 80
15 NIA DANIARTI 50
16 NICHOLAS SAPUTRA 90
17 OKA PRATAMA 60
18 RAMA RISMAYANTI 70
19 RENDIANSYAH 70
20 SEFTI RAMADHANI 70
21 SEPTA SAPUTRIANI 60
22 SRI MURNI HANDAYANI 60
23 ZAHRA APRILIANDA PUTRI 90

42
LAMPIRAN
RPP SIKLUS 2

43
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN 2

(SIKLUS 2)

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas / Semester : V / 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Kamis , 11 April 2019

A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar.

B. KOMPETENSI DASAR
Menghitung volume bangun ruang (kubus dan balok).

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendengar penjelasan guru, siswa mampu menghitung volume kubus
dan balok.

D. TUJUAN PERBAIKAN
Meningkatkan pemahaman siswa dalam menghitung volume dari kubus dan
balok pada soal sederhana dan soal cerita.

E. INDIKATOR
Menyelesaikan soal- soal volume kubus dan balok.

F. MATERI POKOK
Menghitung volume dari kubus dan balok.

G. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Penugasan

44
H. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal / Pendahuluan ( 10 menit)
 Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan doa bersama.
 Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat kebangsaan.
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
 Guru mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
1. Siapa yang masih ingat contoh benda berbentuk kubus dan balok?
2. Siapa yang masih ingat rumus mencari volume kubus?
3. Siapa yang masih ingat rumus mencari volume balok?
 Menginformasikan materi pembelajaran yang akan dipelajari yaitu
mengenal unsur – unsur bangun ruang (kubus dan balok) serta
menghitung volumenya.

2. Kegiatan inti (50 menit)


 Guru mengeluarkan alat peraga berupa benda berbentuk kubus dan
balok, (dalam pembelajaran ini guru menggunakan kubus – kubus
kecil).
 Guru memanggil dua orang siswa maju ke depan untuk memegang alat
peraga.
 Guru menyusun kubus – kubus kecil tersebut menjadi bentuk kubus
yang berukuran lebih besar.
 Guru menjelaskan cara menghitung volume kubus di papan tulis.
 Guru menyusun kubus – kubus kecil tersebut menjadi bentuk balok
yang berukuran lebih besar.
 Guru menjelaskan rumus menghitung volume balok di papan tulis.
 Guru memberikan beberapa contoh soal cerita cara mencari volume
kubus dan balok.

45
 Guru meminta beberapa siswa maju ke depan mengerjakan contoh soal
volume kubus dan balok yang sederhana.
 Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi yang belum jelas.

3. Kegiatan akhir (10 menit)


 Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
 Melakukan penilaian hasil belajar.

I. SUMBER dan MEDIA PEMBELAJARAN


 Buku Siswa : Senang Belajar Matematika Kelas 5, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
 Kubus – kubus kecil dari karton.

J. PENILAIAN
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian (5 soal)

Instrumen Soal
Selesaikan soal dengan jalan!
1. Volume kubus di bawah adalah … cm3
5 cm

2. Volume balok di bawah ini adalah … cm3

7 cm

5 cm
10 cm

3. Aryo membuat akuarium ikan hias berbentuk balok dengan ukuran panjang
30 cm, lebar 20 cm dan tinggi 25 cm. Volume akuarium Aryo adalah …
cm3.

46
4. Dito membuat bak mandi berbentuk kubus dengan panjang rusuk 8 dm.
Volume bak mandi adalah … dm3.
5. Bella mempunyai bak penampungan air yang berbentuk balok dengan
ukuran panjang 40 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 50 cm. Bella mengisi
penampungan air menggunakan gayung berbentuk kubus dengan panjang
rusuk 10 cm. Maka Bella menggunakan gayung … kali agar penampungan
air penuh.

KUNCI JAWABAN

1. V = 5 cm x 5 cm x 5 cm = 125 cm3
2. V = 10 cm x 5 cm x 7 cm = 350 cm3
3. V = 30 cm x 20 cm x 25 cm = 15.000 cm3
4. V = 8 dm x 8 dm x 8 dm = 512 dm3
5. V penampungan air = 40 cm x 30 cm x 50 cm = 60.000 cm3
V gayung = 10 cm x 10 cm x 10 cm = 1.000 cm3
Banyak gayung = V penampungan : V gayung = 60.000 : 1.000 = 60 kali.

K. PROSEDUR PENILAIAN
Teknik Penilaian:
Soal Skor Nilai
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Mengetahui, Lahat, 11 April 2019


Tutor Mahasiswa

ANISYAH, S.Pd BETTY HOTMAULI SINAGA


NIP.196312101983032003 NIM. 856699464

47
TABEL 8
DAFTAR NILAI SISWA SIKLUS 2
MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG
KUBUS DAN BALOK

NO NAMA NILAI
1 ANGGUN PURNAMA SARI 90
2 ALISSIA ANNASTASYA 80
3 AL FITRIANI 80
4 ARDIANSYAH 60
5 BULAN ANDIERA 90
6 DIDI SUSANTO 70
7 DWI MUKTI ALFATAH 90
8 EHSAN ANUGRAH 60
9 GEOFANI MEILANDRI AGHSEL 100
10 HENI INDRIANI 70
11 HESTI PRATAMA PUTRI 90
12 JEMMY APRIANSYAH 80
13 KHAYLA PUTRI 80
14 NONI HERMAWATI 90
15 NIA DANIARTI 70
16 NICHOLAS SAPUTRA 100
17 OKA PRATAMA 70
18 RAMA RISMAYANTI 80
19 RENDIANSYAH 80
20 SEFTI RAMADHANI 90
21 SEPTA SAPUTRIANI 80
22 SRI MURNI HANDAYANI 70
23 ZAHRA APRILIANDA PUTRI 100

48
TABEL 9
PERBANDINGAN NILAI SISWA KELAS V
MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG

NILAI
NO NAMA PRA SIKLUS SIKLUS
SIKLUS 1 2
1 ANGGUN PURNAMA SARI 70 90 90
2 ALISSIA ANNASTASYA 50 70 80
3 AL FITRIANI 60 70 80
4 ARDIANSYAH 50 60 60
5 BULAN ANDIERA 80 80 90
6 DIDI SUSANTO 40 50 70
7 DWI MUKTI ALFATAH 60 70 90
8 EHSAN ANUGRAH 40 50 60
9 GEOFANI MEILANDRI A 90 90 100
10 HENI INDRIANI 40 50 70
11 HESTI PRATAMA PUTRI 70 80 90
12 JEMMY APRIANSYAH 50 70 80
13 KHAYLA PUTRI 50 60 80
14 NONI HERMAWATI 60 80 90
15 NIA DANIARTI 40 50 70
16 NICHOLAS SAPUTRA 80 90 100
17 OKA PRATAMA 50 60 70
18 RAMA RISMAYANTI 50 70 80
19 RENDIANSYAH 60 70 80
20 SEFTI RAMADHANI 70 70 90
21 SEPTA SAPUTRIANI 50 60 80
22 SRI MURNI HANDAYANI 50 60 70
23 ZAHRA APRILIANDA PUTRI 90 90 100

49
LAMPIRAN
HASIL OBSERVASI
KEAKTIFAN SISWA

50
TABEL 10
LEMBAR HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA

NILAI
NO NAMA PRA SIKLUS SIKLUS
SIKLUS 1 2
1 ANGGUN PURNAMA SARI B A A
2 ALISSIA ANNASTASYA C B A
3 AL FITRIANI B B A
4 ARDIANSYAH C B B
5 BULAN ANDIERA A A A
6 DIDI SUSANTO C C B
7 DWI MUKTI ALFATAH B B A
8 EHSAN ANUGRAH C C B
9 GEOFANI MEILANDRI A A A A
10 HENI INDRIANI C C B
11 HESTI PRATAMA PUTRI B A A
12 JEMMY APRIANSYAH C B A
13 KHAYLA PUTRI C B A
14 NONI HERMAWATI B A A
15 NIA DANIARTI C C B
16 NICHOLAS SAPUTRA A A A
17 OKA PRATAMA C B B
18 RAMA RISMAYANTI C B A
19 RENDIANSYAH B B A
20 SEFTI RAMADHANI B B A
21 SEPTA SAPUTRIANI C B A
22 SRI MURNI HANDAYANI C B B
23 ZAHRA APRILIANDA PUTRI A A A

51
LAMPIRAN
DOKUMENTASI

52
TEMPAT
PELAKSANAAN
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS

53
PRA SIKLUS
27 MARET 2019

54
SIKLUS 1
4 APRIL 2019

55
SIKLUS 2
11 APRIL 2019

56

Anda mungkin juga menyukai