Sumber daya alam ini tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia terdiri atas
daratan seluas 1.922.570 kilometer persegi dan perairan seluas 3.257.483
kilometer persegi.
Terletak di titik koordinat astronomis antara 6°LU – 11°LS dan 95°BT – 141°BT,
Indonesia memiliki iklim tropis yang menyimpan banyak sumber daya alam.
Indonesia juga diuntungkan dengan letak geografisnya, yaitu di antara Benua Asia
dan Benua Australia.
Selain itu, Indonesia juga berada diantara dua samudera, yaitu Samudera Pasifik
dan Samudera Hindia.
Hal ini menyebabkan bagian kerak Bumi dan mantel Bumi Indonesia kaya
akan potensi sumber daya alam.
1. Hutan
Luas hutan yang besar tersebut, saat ini masih dapat dijumpai di Papua,
Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.
Di Jawa, luas hutan telah mengalami penurunan karena terjadi alih fungsi untuk
pertanian dan permukiman penduduk.
Luas wilayah hutan Indonesia adalah sekitar 95,6 juta hektare (ha) pada 2020.
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak
dipakai untuk keperluan industri, transportasi, dan rumah tangga.
Daerah penghasil minyak bumi dan gas alam di Indonesia antara lain:
-Pulau Sumatera, meliputi Lhokseumawe dan Peureulak (Aceh), Tanjung Pura
(Sumatera Utara), Sungai Pakning dan Dumai (Riau), serta Plaju, Sungai Gerong, dan
Muara Enim (Sumatera Selatan).
- Pulau Jawa, meliputi Wonokromo, delta Sungai Brantas (Jawa Timur), serta
Majalengka dan Jatibarang (Jawa Barat).
Jumlah minyak dan gas bumi ini masih sangat melimpah untuk menyuplai
kebutuhan.
3. Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah
mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu.
4. Bauksit
- Kalimantan Barat
- Riau
- Bangka Belitung
- Sumatra Utara
5. Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam dan industri semen. Daerah
penghasil pasir besi adalah:
- Cilegon, Banten.
6. Emas
Emas adalah salah satu batu mulia yang berharga mahal. Daerah penghasil emas di
Indonesia adalah:
- Gosowong, Halmahera
- Pujon, Desa Pujon, Kalimantan Tengah
Produksi emas Indonesia tahun mencapai 141.109 ton tiap tahun. Itu adalah
potensi sumber daya alam Indonesia. Melihat dari potensi di atas, ternyata negara
kita begitu kaya, ya, teman-teman!
Musik tradisional juga merupakan musik di daerah yang terus berkembang karena
pengaruh dari kepercayaan agama dan adat isitiadat.
Walau sudah banyak musik modern, namun musik tradisional juga masih banyak
yang digemari dan bahkan terkenal hingga ke mancanegara.
Adapun beberapa jenis alat musik tradisional yang kaya dan berbeda di tiap
daerahnya yang perlu kamu ketahui.
Berikut adalah rangkuman jawaban 6 Jenis Musik Tradisional dan Asal Daerahnnya
Serta Cara Bermainnya.
1. Angklung
Alat musik tradisional angklung berasal dari Jawa Barat yang juga sudah terkenal
hingga ke mancanegara, Kids.
Alat musik angklung terbuat dari bambu dan cara memainkannya cukup dengan
menggoyangkannya dengan tangan lalu bunyi akan keluar.
Bunyi yang dihasilkan akan membuat nada 2, 3 hingga 4 di tiap ukurannya yang
kecil ataupun besar.
2. Gamelan
pixabay.com
Gamelan salah satu alat musik tradisional asal Jawa Tengah
Gamelan merupakan alat musik tradisional asal Jawa Tengah. Cara memainkannya,
cukup dipukul dengan alat pemukulnya.
Gamelan jiga merupakan himpunan dari alat musik Penerus, Saron, Rebab,
Demung, Kendang dan Bonang Barung.
Gamelan banyak terdapat di pulau Jawa, Bali, Madura dan Lombok dengan
berbagai jenis ukuran dan bentuknya.
3. Sasando
Sasando merupakan alat musik asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur yang khas
dengan cara memainkannya.
Cara memainkannya cukup dipetik dan terbuat dari daun lontar namun kini juga
ada yang sudah terbuat dari elektrik.
4. Kolintang
Kolintang merupakan salah satu jenis alat musik yang berasal dari Minahasa,
Sulawesi Utara dan bahkan pernah memecahkan rekor dunia saat tahun 2009.
Alat musik ini biasanya dipertunjukkan saat ada acara-acara penting seperti
upacara adat, pengiring nyanyian dan pertunjukkan musik.
5. Slenthem
Slenthem adalah alat musik tradisional dari Jawa Tengah dan termasuk dalam
instrumen gamelan.
Slenthem memiliki versi slendro dan pelog. Pelog memiliki rentang nada C hingga
B, sedangkan slendro memiliki rentang nada C, D, E, G, A, C.
6. Serune Kale
Serune Kale adalah alat musik dari Aceh yang populer di daerah Pidie, Aceh Utara,
Aceh Barat dan Aceh Besar.
Alat musik ini dimainkan secara bersamaan dengan Rapai dan Gendrang di acara
tertentu seperti penyambutan tamu kehormatan maupun hiburan.
Serune Kale berasal dari kayu, kuningan dan tembaga yang menyerupai seruling
bambu.
1. Rumah adat
Contohnya adalah rumah Gadang dari Sumatera Barat, Rumah Panggung dari
Jambi, Rumah Joglo dari Jawa Tengah dan lainnya.
2. Lagu Daerah
Lagu daerah merupakan lagu yang berasal dari suatu daerah dan biasanya
dinyanyikan sesuai dengan bahasa setempat.
Selain itu lagu daerah memiliki arti yang mendalam atau sesuai dengan tema
kehidupan masyarakat setempat.
Contohnya Bungong Jeumpa dari Aceh, Butet dari Sumatera Utara, Jere Bu Guru
dari Banten dan lainnya.
3. Bahasa Daerah
Indonesia memiliki banyak bahasa daerah dan masih digunakan hingga saat ini.
Contoh bahasa daerah seperti bahasa Batak, bahasa Jawa, bahasa Sunda dan
lainnya.
4. Senjata Tradisional
Contohnya rencong dari Aceh, golok dari Jakarta, Kujang dari Jawa Barat dan
lainnya.
5. Upacara Adat
Upacara adat masih ada hingga saat ini dan tetap dilestarikan, sehingga menjadi
kekuatan bagi masyarakat.
6. Pakaian Adat
Pakaian adat menjadi ciri khas suatu suku di Indonesia sehingga pakaian adat di
setiap daerah berbeda-beda, Kids.
Pakaian adat ialah pakaian yang dibuat dengan tujuan sebagai identitas atau ciri
khas dari masyarakat tertentu.
Contohnya ulos di Sumatera Utara, kebaya dari Jawa Tengah, Bodo dari Sulawesi
Selatan dan lainnya.
7. Tari Tradisional
Tari tradisional adalah jenis tarian yang merupakan wujud sebuah budaya di suatu
daerah.
Contohnya tari saman yang berasal dari Aceh, tari jaipong dari Jawa Barat, tari
piring dari Sumatera Barat dan lainnya.
Setiap daerah memiliki perbedaan bentuk muka bumi, sumber daya alam, dan
kebiasaan penduduk.
Di daerah pesisir pantai, kebanyakan penduduknya berprofesi sebagai nelayan.
Sementara di daerah pegunungan, penduduknya mencari penghasilan dari
pertanian.
1. Pantai
Di Pantai yang dekat dengan laut, kita dapat menemukan hewan seperti kepiting,
udang, ikan, dan sebagainya.
Tidak hanya dikonsumsi sebagai makanan, nutrisi dan gizi yang terdapat dalam
hewan laut bisa digunakan untuk bahan baku vitamin atau obat-obatan.
Sebagai tempat wisata, pantai dikenal sebagai salah satu pilihan wisatawan untuk
menghabiskan waktu berlibur dengan bersantai dan menikmati keindahan laut.
Dengan kondisi dan sumber daya alam yang tersedia di pantai inilah, penduduk
memanfaatkannya untuk mencari penghasilan dan kebutuhan.
2. Dataran Rendah
Dataran rendah berada pada ketinggian 0 sampai 200 meter di atas permukaan
laut. Lokasi ini memiliki permukaan yang rata dan polos.
Dataran rendah memiliki permukaan tanah lapang yang datar, landai, dan rata.
Suhu lingkungan di wilayah dataran rendah yaitu normal, tidak terlalu panas
seperti di wilayah pantai, dan tidak terlalu dingin seperti wilayah dataran tinggi.
Pada wilayah dataran rendah, sebagian besar sumber daya alam yang bisa
ditemukan adalah pertanian.
Tumbuhan yang hidup di wilayah dataran rendah dapat tumbuh dengan subur,
karena suhu lingkungan dan kondisi tanah yang baik.
3. Dataran Tinggi
Dataran tinggi memiliki ciri bentuk permukaan alam yang bergelombang atau
berbukit.
Suhu lingkungan dataran tinggi merupakan suhu yang dingin, berbeda dengan
pantai dan dataran rendah.
Pada daerah dataran tinggi, sumber daya alam yang bisa kita temukan adalah
perkebunan dan sumber mata air.
Beberapa jenis tanaman cocok tumbuh di wilayah dataran tinggi yang suhunya
dingin dan kering.
Adapun contoh perkebunan yang cocok tumbuh di dataran tinggi antara lain
perkebunan teh, perkebunan kopi, perkebunan apel, perkebunan stroberi, dan
perkebunan tembakau.
Selain itu monumen dibangun untuk memperingati peristiwa penting, seperti Monumen Palagan di
Ambawara, Monumen Yogya Kembali di Yogyakarta, dan Monumen Tugu di Semarang.
e. Masjid dan Gereja
Masjid dan gereja yang bernilai sejarah antara lain Masjid Agung Demak dan Gereja Portugis di
Jakarta. Masjid Agung Demak di Jawa Tengah dibuat oleh wali sanga. Masjid ini memiliki keunikan,
yaitu salah satu tiangnya terbuat dari tatal (serpihan kayu).
Gereja Portugis di Jakarta dibangun antara tahun 1963 dan 1696. Gereja ini disediakan bagi orang-
orang Batavia yang berbahasa Portugis.
f. Makam
Makam yang memiliki nilai sejarah antara lain makam raja-raja Tallo di Makasar, makam raja-raja
Kasunanan dan Kasultanan di Imogiri Yogyakarta, makam Sentot Alibasa di Bengkulu, makam Sunan
Gunungjati di Cirebon, makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik Jawa Timur, dan makam Ir.
Soekarno di Blitar.
g. Benteng
Benteng adalah bangunan yang mempunyai nilai sejarah perjuangan, seperti Benteng Otanah di
Gorontalo, Benteng Fort
de Kock di Bukittingi Sumatera Barat, Benteng Holandia, dan Bommel di Jakarta, Benteng Saint John
di Ternate serta
Benteng Barombon dan Rotterdam di Makasar Sulawesi Selatan.
h. Candi
Candi adalah bangunan kuno terbuat dari batu. Candi digunakan sebagai tempat pemujaan, ibadah
atau makam raja-raja. Di Jawa Tengah terdapat Candi Gedongsongo, Candi Borobudur dan Candi
Mendut. Candi-candi tersebut adalah peninggalan
Di Daerah istimewa Yogyakarta terdapat Candi Kalasan dan Candi Prambanan peninggalan kerajaan
Mataram Kuno. Kerajaan Mataram Kuno atau Mataram Lama.
Cara Menjaga Kelestarian Peninggalan Sejarah
Cara menjaga kelestarian peninggalan sejarah sebagai budaya bangsa dapat dilakukan antara lain
sebagai berikut.
a. Menjaga keutuhan benda-benda peninggalan sejarah.
b. Tidak mencorat-coret dan membuat kotor benda-benda peninggalan sejarah.
c. Tidak mengambil dan memperjualbelikan benda-benda peninggalan sejarah sebagai barang antik.
d. Melakukan pemugaran dengan tidak meninggalkan bentuk aslinya.
Dalam rangka menjaga, melindungi, dan melestarikan benda-benda sejarah dan purbakala,
pemerintah menerbitkan ”Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda
Cagar Budaya dan Penjelasannya”. Dengan bantuan dari
Manfaat Menjaga Kelestarian Peninggalan Sejarah
Manfaat yang didapat dari menjaga kelestarian peninggalan sejarah antara lain, yaitu:
a. memperkaya khazanah kebudayaan bangsa Indonesia,
b. menambah pendapatan negara karena digunakan sebagai objek wisata,
c. menyelamatkan keberadaan benda peninggalan sejarah, sehingga dapat dinikmati oleh generasi
yang akan datang, serta
d. membantu dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan untuk objek
penelitian
Iklim, kenampakan alam, dan kekayaan flora dan fauna yang dimiliki bangsa
Indonesia harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab.
Kita enggak boleh memanfaatkan kekayaan potensi alam yang dimiliki Indonesia
secara sembarangan. Ada sebagian kekayaan alam yang tak bisa diperbarui,
misalnya saja berbagai macam bahan tambang seperti emas, batu bara, minyak
bumi, timah, dan lain-lain.
Bahan-bahan tersebut memiliki keterbatasan jumlah yang suatu saat akan habis.
Dalam pemanfaatan kayu hutan kita juga enggak boleh melakukannya
sembarangan.
Kita enggak boleh menebang pohon dan membakar hutan secara tak
bertanggung jawab. Jika penebangan hutan dilakukan terus menerus tanpa
adanya usaha pelestarian maka yang terjadi adalah perubahan iklim yang memicu
terjadinya global warming (meningkatnya suhu bumi), hilangnya habitat hidup
berbagai flora dan fauna, punahnya jenis-jenis flora dan fauna tertentu,
menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor.
Tipe asiatis mencakup bagian wilayah Jawa, Sumatera, Bali, dan Kalimantan.
Banyak ditemui mamalia yang berukuran besar seperti gajah, badak bercula satu,
banteng, macan, tapir, kerbau, rusa, orang utan, monyet, babi hutan, bekantan,
dan lain-lain.
Selain itu, ada juga reptil ular, kadal, tokek, buaya, biawak, bunglon, kura-kura, dan
trenggiling.
Berbagai jenis burung pun banyak dijumpai seperti burung hantu, elang, merak,
gagak, jalak, kutilang, dan berbagai macam unggas.
Tipe peralihan kerap disebut sebagai wilayah fauna kepulauan Wallace yang
mencakup wilayah Sulawesi, Timor, Maluku, dan Nusa Tenggara serta sejumlah
pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Pxhere
Komodo merupakan jenis fauna yang terdapat di Indonesia bagian tengah.
Fauna yang menghuni wilayah ini ada babi rusa, anoa, kuda, monyet saba,
babi,beruang, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, tarsius, sapi, dan banteng.
Sedangkan reptilnya adalah biawak, komodo, buaya, dan ular. Berbagai jenis
burung yang banyak dijumpai di daerah ini mulai dari maleo, mandar, raja udang,
burung dewata, rangkong, dan kakatua serta nuri.
Tipe australic mencakup wilayah Halmahera, Papua, dan Kepulauan Aru. Mamalia
yang banyak ditemui di wilayah ini antara lain beruang, kanguru, walabi, landak
irian, kuskus, kanguru pohon, pemanjat berkantung, dan kelelawar.
Namun, di wilayah ini enggak ditemukan kera. Ada banyak jenis reptil yang ditemui
seperti ular, kadal, buaya, dan biawak.
Ada berbagai macam jenis burung yang bisa dinumpai di wilayah ini seperti
cenderawasih, kasuari, nuri, raja, udang, dan namudur.
Mengenal Letak Geografis Indonesia
Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Demikian
juga Indonesia terletak di antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia. Indonesia berbatasan langsung dengan beberapa negara seperti Malaysia,
Singapura, Filipina, Vietnam, Papua Nugini, dan Australia. Letak geografis Indonesia
dianggap strategis karena menjadi tempat persilangan antara dua benua dan dua
samudra.
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan. Terdapat lebih dari 17.000 pulau
berukuran besar dan kecil berada di wilayah Indonesia. Dari sejumlah pulau tersebut,
sekira 6.000 pulau tidak berpenghuni. Beberapa pulau besar di Indonesia antara lain
Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Sementara itu beberapa pulau
kecil yang berada di wilayah Indonesia antara lain Pulai Nias, Siberut, Bangka, Belitung,
Madura, Bali, Lombok, Flores, Ambon, dan Halmahera.
Wilayah negara Indonesia membentang dari Sabang di barat hingga Merauke di sebelah
timur, terdiri atas daratan dan perairan. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km2.
Luas perairan Indonesia adalah 3.257.483 km2.
---
Jawaban:
Pengertian Negara Maritim
Negara maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan.
Namun, bisa juga berarti sebuah negara yang memanfaatkan wilayah lautnya
dengan baik untuk aktivitas pelayaran.
Kesimpulannya, negara maritim berarti negara yang punya wilayah perairan yang
luas melebihi daratannya atau bisa juga suatu negara yang bentuknya kepulauan.
- Mempunyai wilayah peraian yang luasnya sekitar 2/3 dari wilayah daratannya.
Negara Agraris
Negara agraris adalah negara yang sektor pertaniannya menjadi sumber utama
perekonomiannya.
Meskipun ada sektor lain, tetapi pertanian tetap yang menjadi besar dan utama.
Indonesia setidaknya punya 17.508 pulau dengan luas wilayah perairan sekitar
3.257.357 kilometer persegi dan luas daratannya sekitar 1.905.000 kilometer
persegi.
Selain itu, hasil pertanian Indonesia bermacam-macam, mulai dari beras, jagung,
palawija, karet, kelapa sawit, kakao, dan kopi yang diekspor ke berbagai negara
Interaksi sosial manusia dengan lingkungan akan berpengaruh pada salah satu
aspek kehidupan, yaitu kehidupan sosial budaya.
Sebab, manusia tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan
pasti akan membutuhkan orang lain.
Seseorang bertemu dengan orang lain atau kelompok lainnya, kemudian mereka
saling berbicara, bekerja sama, dan seterusnya untuk mencapai tujuan bersama.
Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai proses interaksi sosial yang menjadi dasar
proses sosial.
Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus secara timbal balik dilakukan
oleh kedua belah pihak, artinya kedua belah pihak harus saling merespon.
Perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat istiadat merupakan bagian
dari kebudayaan.
Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki oleh suatu
masyarakat.
Dengan adanya interaksi antar masyarakat, itu akan menciptakan nilai sosial
budaya pada masyarakat tersebut.
1. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaiann antara individu dengan individu dan
individu dengan kelompok.
2. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul saat masyarakat yang memiliki
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan masuknya suatu kebudayaan asing.
Contohnya adalah kesenian wayang yang merupakan akulturasi kesenian Jawa dan
masuknya kebudayaan India.
Creative Commons/Tri Sulis Tiyani
Wayang adalah salah satu bentuk interaksi sosial budaya.
3. Kontravensi
4. Asimilasi
Proses asimilasi adalah proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan
dalam masyarakat.
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena banyak sekali penduduk Indonesia
yang bermata pencaharian sebagai petani.
Usaha agraris ini meliputi kegiatan pertanian dan perkebunan. Sektor usaha agraris
ini biasanya terdapat di daerah pedesaan dan pegunungan.
Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh subur dan menghasilkan banyak bahan
pangan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Hasil pertanian dan perkebunan antara lain padi, jagung, ubi, kedelai, sagu, umbi-
umbian, sayuran, dan buah-buahan.
2. Peternakan
Peternakan adalah kegiatan usaha budi daya hewan yang biasanya peternak akan
mengambil hasilnya.
Hasil peternakan sendiri terdiri atas daging, telur, susu, kulit, dan bulu. Jenis
peternakan dapat dibedakan menjadi:
Usaha peternakan bisa dilakukan dalam beberapa skala, yaitu skala kecil yang
dilakukan oleh masyarakat dan skala besar oleh pihak swasta atau pemerintah.
3. Perikanan
Perikanan adalah kegiatan ekonomi di bidang budi daya ikan. Perikanan tidak
hanya bisa dilakukan di laut saja. Namun, bisa dilakukan di darat.
Ada beberapa contoh usaha ekonomi perikanan, budi daya ikan di kolam dan budi
daya ikan di tambak.
Secara umum, perikanan terbagi menjadi dua jenis, yaitu perikanan laut dan
perikanan darat.
- Perikanan Darat
Perikanan darat adalah usaha memelihara ikan di perairan darat. Perikanan air
darat ini kemudian terbagi lagi menjadi perikanan air tawar dan air payau.
Perikanan air tawar dilakukan di danau, sungai, rawa, waduk, bendungan, empang,
sawah, dan kolam.
Untuk jenis ikan yang dibudidayakan ada ikan lele, mujair, ikan mas, dan ikan
gerame.
- Perikanan Laut
Perikanan laut adalah usaha menangkap ikan di sekitar pantai ataupun di laut. Di
Indonesia, usaha perikanan air laut dilakukan oleh nelayan tradisonal.
Saat sedang musim, nelayan akan memperoleh hasil laut yang beragam, seperti
udang, kerang, rumput laut, ikan-ikan, mutiara, hingga garam laut.
4. Pertambangan
- Barang tambang mineral logam, misalnya emas, perak, tembaga, timah, bauksit,
dan nikel.
5. Kehutanan
Hutan Indonesia berperan penting sebagai paru-paru dunia dan berfungsi sebagai
tempat berkembangnya berbagai fauna.
Jika hutan kembali hijau, hasil hutan yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat pun
kembali melimpah, teman-teman.
Hasil hutan Indonesia antara lain kayu jati, kayu meranti, ulin damar, dan juga
rotan.
6. Perdagangan
Selain itu, kegiatan perdagangan ini dapat dilakukan antar negara yang ditandai
dengan kegiatan ekspor impor.
Ekspor adalah usaha yang dilakukan untuk menjual barang dari dalam negeri ke
apsar luar negeri.
Sementara itu, impor adalah usaha memasukkan barang dari negara lain ke pasar
dalam negeri.
7. Perindustrian
Tempat/daerah: Malaka, Aceh, Jawa, Banten, Cirebon, Sunda Kelapa, Banda, Flores,
Solor, dan Maluku.
Tujuan:
Salah satu tujuan orang Portugis ke Indonesia adalah untuk mencari rempah-
rempah yang saat itu sangat dibutuhkan di Pasar Eropa.
Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk perdagangan, dominasi militer, serta
penyebaran agama Katolik ke Indonesia.
- 1512, Portugis menjalin hubungan dagang terutama lada dengan Kerajaan Sunda.
Dengan begitu, Portugis bisa membangun gudang dan benteng.
Reaksi masyarakat:
- Melakukan penolakan dan pengusiran atas upaya penyebaran agama.
Tujuan:
- Menyebarkan agama.
Hal ini menyebabkan Spanyol harus pergi meninggalkan Maluku dan Portugis tetap
melakukan kegiatan perdagangan di Maluku,
Reaksi masyarakat:
Hal ini karena saat itu masyarakat Maluku sedang melakukan perlawanan dengan
Bangsa Portugis, teman-teman.
Tujuan:
Namun seiring berjalannya waktu, niat yang awalnya mulia berubah menjadi
keinginan untuk memonopoli perdagangan dan menjajah.
Reaksi masyarakat:
Semula reaksi masyarakat Indonesia sangat ramah dan baik dalam menyambut
kedatangan bangsa Belanda.
Hal ini yang membuat masyarakat menjadi tidak senang dengan Belanda. Hal ini
dibuktikan dengan peperangan di berbagai daerah.