Anda di halaman 1dari 28

Potensi Sumber Daya Alam Indonesia,

Daerah Penghasil, dan Jumlahnya


Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam.

Sumber daya alam ini tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia terdiri atas
daratan seluas 1.922.570 kilometer persegi dan perairan seluas 3.257.483
kilometer persegi.

Terletak di titik koordinat astronomis antara 6°LU – 11°LS dan 95°BT – 141°BT,
Indonesia memiliki iklim tropis yang menyimpan banyak sumber daya alam.

Indonesia juga diuntungkan dengan letak geografisnya, yaitu di antara Benua Asia
dan Benua Australia.

Selain itu, Indonesia juga berada diantara dua samudera, yaitu Samudera Pasifik
dan Samudera Hindia.

Hal ini menyebabkan bagian kerak Bumi dan mantel Bumi Indonesia kaya
akan potensi sumber daya alam.

Potensi Sumber Daya Alam Indonesia

1. Hutan

Luas hutan yang besar tersebut, saat ini masih dapat dijumpai di Papua,
Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.

Di Jawa, luas hutan telah mengalami penurunan karena terjadi alih fungsi untuk
pertanian dan permukiman penduduk.

Luas wilayah hutan Indonesia adalah sekitar 95,6 juta hektare (ha) pada 2020.

2. Minyak dan Gas Bumi

Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak
dipakai untuk keperluan industri, transportasi, dan rumah tangga.

Daerah penghasil minyak bumi dan gas alam di Indonesia antara lain:
-Pulau Sumatera, meliputi Lhokseumawe dan Peureulak (Aceh), Tanjung Pura
(Sumatera Utara), Sungai Pakning dan Dumai (Riau), serta Plaju, Sungai Gerong, dan
Muara Enim (Sumatera Selatan).

- Pulau Jawa, meliputi Wonokromo, delta Sungai Brantas (Jawa Timur), serta
Majalengka dan Jatibarang (Jawa Barat).

- Pulau Kalimantan, meliputi terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu


Kalimantan Timur serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan).

- Maluku, cadangan minyak dan gas bumi banyak di Pulau Seram.

- Pulau Papua, meliputi wilayah Klamono, Sorong, dan Babo.

Jumlah minyak dan gas bumi ini masih sangat melimpah untuk menyuplai
kebutuhan.

3. Batu Bara

Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah
mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu.

Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.

Daerah penghasil batu bara di Indonesia adalah:

- Bukit Asam, Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

- Kota Baru, Pulau Laut, Kalimantan Selatan.

- Lembah Sungai Berau, Samarinda, Kalimantan Timur.

- Ombilin, Sawahlunto, Sumatera Barat

Jumlah batu bara di Indonesia sudah semakin menipis, teman-teman. Bahkan di


Pabrik Ombilin Sawahlunto telah ditutup karena sedikitnya batu bara yang tersisa.

4. Bauksit

Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan alumunium.


Bauksit dimanfaatkan untuk industri keramik, logam, kimia, dan metalurgi.
Daerah penghasil bauksit di Indonesia adalah:

- Kalimantan Barat

- Riau

- Bangka Belitung

- Sumatra Utara

5. Pasir Besi

Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam dan industri semen. Daerah
penghasil pasir besi adalah:

- Cilegon, Banten.

- Cilacap, Jawa Tengah.

- Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan.

- Pulau Derawan, Kalimantan Selatan.

- Lengkabana, Sulawesi Tengah.

- Longkana, Sulawesi Tengah.

- Pegunungan Verbeek, Sulawesi Tengah.

- Gunung Tegak, Lampung.

6. Emas

Emas adalah salah satu batu mulia yang berharga mahal. Daerah penghasil emas di
Indonesia adalah:

- Kabupaten Mimikam, Papua.

- Batu Hijau, Sumbawa, NTB.

- Gosowong, Halmahera
- Pujon, Desa Pujon, Kalimantan Tengah

- Tumpang Pitu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Produksi emas Indonesia tahun mencapai 141.109 ton tiap tahun. Itu adalah
potensi sumber daya alam Indonesia. Melihat dari potensi di atas, ternyata negara
kita begitu kaya, ya, teman-teman!

Mengenal Alat Musik Tradisional serta


Asalnya, Materi Kelas 4
bahwa alat musik tradisional merupakan salah satu warisan budaya
Indonesia sejak dahulu?

Musik tradisional juga merupakan musik di daerah yang terus berkembang karena
pengaruh dari kepercayaan agama dan adat isitiadat.

Walau sudah banyak musik modern, namun musik tradisional juga masih banyak
yang digemari dan bahkan terkenal hingga ke mancanegara.

Adapun beberapa jenis alat musik tradisional yang kaya dan berbeda di tiap
daerahnya yang perlu kamu ketahui.

Berikut adalah rangkuman jawaban 6 Jenis Musik Tradisional dan Asal Daerahnnya
Serta Cara Bermainnya.

1. Angklung

Alat musik tradisional angklung berasal dari Jawa Barat yang juga sudah terkenal
hingga ke mancanegara, Kids.

Alat musik angklung terbuat dari bambu dan cara memainkannya cukup dengan
menggoyangkannya dengan tangan lalu bunyi akan keluar.

Bunyi yang dihasilkan akan membuat nada 2, 3 hingga 4 di tiap ukurannya yang
kecil ataupun besar.  
2. Gamelan

pixabay.com
Gamelan salah satu alat musik tradisional asal Jawa Tengah

Gamelan merupakan alat musik tradisional asal Jawa Tengah. Cara memainkannya,
cukup dipukul dengan alat pemukulnya.

Gamelan jiga merupakan himpunan dari alat musik Penerus, Saron, Rebab,
Demung, Kendang dan Bonang Barung.

Gamelan banyak terdapat di pulau Jawa, Bali, Madura dan Lombok dengan
berbagai jenis ukuran dan bentuknya.

3. Sasando

Sasando merupakan alat musik asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur yang khas
dengan cara memainkannya.

Cara memainkannya cukup dipetik dan terbuat dari daun lontar namun kini juga
ada yang sudah terbuat dari elektrik.
4. Kolintang

Kolintang merupakan salah satu jenis alat musik yang berasal dari Minahasa,
Sulawesi Utara dan bahkan pernah memecahkan rekor dunia saat tahun 2009.

Cara memainkannya dengan cara dipukul sehingga menghasilkan nada yang


serasi.

Alat musik ini biasanya dipertunjukkan saat ada acara-acara penting seperti
upacara adat, pengiring nyanyian dan pertunjukkan musik.

5. Slenthem

Slenthem adalah alat musik tradisional dari Jawa Tengah dan termasuk dalam
instrumen gamelan.

Cara memainkannya dengan dipukul seperti gong  dengan alat pemukulnya.

Slenthem memiliki versi slendro dan pelog. Pelog memiliki rentang nada C hingga
B, sedangkan slendro memiliki rentang nada C, D, E, G, A, C.

6. Serune Kale

Serune Kale adalah alat musik dari Aceh yang populer di daerah Pidie, Aceh Utara,
Aceh Barat dan Aceh Besar.

Alat musik ini dimainkan secara bersamaan dengan Rapai dan Gendrang di acara
tertentu seperti penyambutan tamu kehormatan maupun hiburan.

Serune Kale berasal dari kayu, kuningan dan tembaga yang menyerupai seruling
bambu.

7 Keanekaragaman Budaya Indonesia dan


Contohnya,
Keanekaragaman budaya Indonesia berada dari daerah setempat dan masih
dilestarikan.
Keragaman budaya adalah keunikan yang ada dalam suatu daerah termasuk di
Indonesia.

Berikut macam-macam keanekaragaman budaya Indonesia dan contohnya.

1. Rumah adat

Setiap provinsi di Indondesia memiliki rumah adatnya dengan filosofi dan


keunikannya masing-masing.

Rumah adat berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat berkumpul, tempat


upacara adat, hingga identitas suatu suku. 

Contohnya adalah rumah Gadang dari Sumatera Barat, Rumah Panggung dari
Jambi, Rumah Joglo dari Jawa Tengah dan lainnya.

2. Lagu Daerah

Lagu daerah merupakan lagu yang berasal dari suatu daerah dan biasanya
dinyanyikan sesuai dengan bahasa setempat.

Selain itu lagu daerah memiliki arti yang mendalam atau sesuai dengan tema
kehidupan masyarakat setempat.

Contohnya Bungong Jeumpa dari Aceh, Butet dari Sumatera Utara, Jere Bu Guru
dari Banten dan lainnya.

3. Bahasa Daerah

Indonesia memiliki banyak bahasa daerah dan masih digunakan hingga saat ini.

Salah satu cara untuk menjaga kelestariannya dengan menguasai bahasa daerah. 

Contoh bahasa daerah seperti bahasa Batak, bahasa Jawa, bahasa Sunda dan
lainnya.

4. Senjata Tradisional

Senjata tradisional berfungsi untuk melindungi diri dari serangan musuh,


berladang, hingga berburu.
Namun, senjata tradisional kini menjadi identitas suatu suku dan menjadi aset
kebudayaan bangsa Indonesia.

Contohnya rencong dari Aceh, golok dari Jakarta, Kujang dari Jawa Barat dan
lainnya.

5. Upacara Adat

Upacara adat adalah upacara yang dilakukan secara turun-temurun di suatu


daerah oleh nenek moyang kita.

Upacara adat masih ada hingga saat ini dan tetap dilestarikan, sehingga menjadi
kekuatan bagi masyarakat.

Contoh upacara adat yaitu upacara adat Ngaben di Bali, upacara adat Mekikuwa di


Sulawesi Utara dan lainnya.

6. Pakaian Adat

Pakaian adat menjadi ciri khas suatu suku di Indonesia sehingga pakaian adat di
setiap daerah berbeda-beda, Kids.

Pakaian adat ialah pakaian yang dibuat dengan tujuan sebagai identitas atau ciri
khas dari masyarakat tertentu.

Contohnya ulos di Sumatera Utara, kebaya dari Jawa Tengah, Bodo dari Sulawesi
Selatan dan lainnya.

7. Tari Tradisional

Tarian tradisional adalah tarian yang dilestarikan dari suatu daerah


untuk dilestarikan oleh generasi berikutnya. 

Tari tradisional adalah jenis tarian yang merupakan wujud sebuah budaya di suatu
daerah.

Contohnya tari saman yang berasal dari Aceh, tari jaipong dari Jawa Barat, tari
piring dari Sumatera Barat dan lainnya.

Setiap daerah memiliki perbedaan bentuk muka bumi, sumber daya alam, dan
kebiasaan penduduk. 
Di daerah pesisir pantai, kebanyakan penduduknya berprofesi sebagai nelayan.
Sementara di daerah pegunungan, penduduknya mencari penghasilan dari
pertanian. 

Mengapa mata pencaharian penduduk berbeda sesuai dengan lingkungan tempat


hidupnya? 

Pertanyaan tersebut terdapat dalam buku pelajaran tematik kelas 4 SD tema 8.


Simak kunci jawabannya dari penjelasan berikut ini. 

Perbedaan Tempat Hidup

1. Pantai

Di Pantai yang dekat dengan laut, kita dapat menemukan hewan seperti kepiting,
udang, ikan, dan sebagainya. 

Hewan-hewan dari laut dimanfaatkan untuk bahan pangan yang dikonsumsi


masyarakat sekitar. 

Tidak hanya dikonsumsi sebagai makanan, nutrisi dan gizi yang terdapat dalam
hewan laut bisa digunakan untuk bahan baku vitamin atau obat-obatan. 

Sedangkan untuk tumbuhan, masyarakat sekitar pantai memanfaatkannya untuk


kesehatan dan konsumsi, contohnya rumput laut. 

Sebagai tempat wisata, pantai dikenal sebagai salah satu pilihan wisatawan untuk
menghabiskan waktu berlibur dengan bersantai dan menikmati keindahan laut. 

Dengan kondisi dan sumber daya alam yang tersedia di pantai inilah, penduduk
memanfaatkannya untuk mencari penghasilan dan kebutuhan. 

Pemanfaatan sumber daya alam di daerah pantai dapat memberikan mata


pencaharian bagi masyarakat sekitar. Contohnya nelayan, pedagang, dan
sebagainya.

2. Dataran Rendah

Dataran rendah berada pada ketinggian 0 sampai 200 meter di atas permukaan
laut. Lokasi ini memiliki permukaan yang rata dan polos. 
Dataran rendah memiliki permukaan tanah lapang yang datar, landai, dan rata. 

Suhu lingkungan di wilayah dataran rendah yaitu normal, tidak terlalu panas
seperti di wilayah pantai, dan tidak terlalu dingin seperti wilayah dataran tinggi. 

Pada wilayah dataran rendah, sebagian besar sumber daya alam yang bisa
ditemukan adalah pertanian. 

Tumbuhan yang hidup di wilayah dataran rendah dapat tumbuh dengan subur,
karena suhu lingkungan dan kondisi tanah yang baik. 

Dataran rendah dimanfaatkan untuk pertanian, perindustrian, dan pemukiman


penduduk. 

3. Dataran Tinggi

Dataran tinggi memiliki ciri bentuk permukaan alam yang bergelombang atau
berbukit. 

Suhu lingkungan dataran tinggi merupakan suhu yang dingin, berbeda dengan
pantai dan dataran rendah. 

Pada daerah dataran tinggi, sumber daya alam yang bisa kita temukan adalah
perkebunan dan sumber mata air. 

Beberapa jenis tanaman cocok tumbuh di wilayah dataran tinggi yang suhunya
dingin dan kering. 

Adapun contoh perkebunan yang cocok tumbuh di dataran tinggi antara lain
perkebunan teh, perkebunan kopi, perkebunan apel, perkebunan stroberi, dan
perkebunan tembakau. 

Dataran tinggi biasanya dimanfaatkan untuk usaha perkebunan, pertanian, dan


wisata. 

Jadi, alasan mengapa mata pencaharian penduduk berbeda sesuai dengan


lingkungan tempat hidupnya, yaitu karena perbedaan kondisi dan sumber daya
alam yang tersedia. 
Peninggalan Sejarah

Jenis-jenis Peninggalan Sejarah 


Bangsa Indonesia terkenal memiliki budaya yang tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya
peninggalan budaya yang bernilai sejarah, yang sampai sekarang masih dapat kita nikmati
keindahannya.
Jenis-jenis peninggalan sejarah itu antara lain, sebagai berikut.

Batu prasasti di Kerajaan Keraton Agung Sejagat


(TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)
a. Prasasti
Prasasti adalah piagam yang tertulis di batu atau tembaga. Prasasti biasanya ditulis dengan huruf
Pallawa dan berbahasa sanskerta. Di Kalimantan Timur terdapat prasasti berbentuk yupa yang
menerangkan sejarah kerajaan Kutai.
Yupa adalah tugu batu bertulis. Di Jawa Barat terdapat prasasti Ciaruteun, prasasti Kebon Kopi dan
prasasti Tugu peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Di Sumatera Selatan terdapat prasasti Nalanda
yang bertuliskan silsilah raja Kerajaan Sriwijaya.
Di Jawa Timur terdapat prasasti Padlegan dan prasasti Panumbangan peninggalan kerajaan Kediri.
b. Karya Sastra
Pada masa kerajaan Hindu-Buddha banyak karya sastra yang berupa kitab sastra dan cerita rakyat.
Kitab sastra karangan para
pujangga seperti, Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca yang memuat istilah Pancasila.
Kitab Jangka Jayabaya yang ditulis oleh raja Jayabaya yang berisi ramalan-ramalan tentang masa
depan bangsa Indonesia. Kitab Kutaramanawa yang disusun oleh Mahapatih Gajah Mada dan
dipergunakan sebagai dasar hukum kerajaan Majapahit.
Karya sastra yang berupa cerita rakyat atau legenda rakyat misalnya cerita rakyat Bandung
Bondowoso dari Jawa Tengah, Malin Kundang dari Sumatera Barat, Putri Cendana dari Nusa
Tenggara, Sangkuriang dari Jawa Barat, dan sebagainya.
c. Istana, Keraton, Gedung, Rumah
Istana, keraton, gedung, dan rumahyang memiliki nilai sejarah, seperti Istana Merdeka di Jakarta
dan Istana Bogor. Keraton Kasunanan di Surakarta, Keraton Kasultanan di Yogyakarta, dan Keraton
Kasepuhan di Cirebon. Gedung kantor berita Domei. Rumah Laksamana Maeda dan rumah Ir.
Soekarno di Jakarta, dan lain sebagainya.

Tugu Monumen Nasional


(KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI)
d. Monumen
Monumen dibangun sebagai penghormatan terhadap jasa perjuangan para pahlawan, seperti
Monumen Proklamator dan Monumen Pancasila Sakti di Jakarta serta Monumen Tempat Tinggal
Jenderal Soedirman di Purbalingga.

Selain itu monumen dibangun untuk memperingati peristiwa penting, seperti Monumen Palagan di
Ambawara, Monumen Yogya Kembali di Yogyakarta, dan Monumen Tugu di Semarang.
e. Masjid dan Gereja
Masjid dan gereja yang bernilai sejarah antara lain Masjid Agung Demak dan Gereja Portugis di
Jakarta. Masjid Agung Demak di Jawa Tengah dibuat oleh wali sanga. Masjid ini memiliki keunikan,
yaitu salah satu tiangnya terbuat dari tatal (serpihan kayu).
Gereja Portugis di Jakarta dibangun antara tahun 1963 dan 1696. Gereja ini disediakan bagi orang-
orang Batavia yang berbahasa Portugis.
f. Makam
Makam yang memiliki nilai sejarah antara lain makam raja-raja Tallo di Makasar, makam raja-raja
Kasunanan dan Kasultanan di Imogiri Yogyakarta, makam Sentot Alibasa di Bengkulu, makam Sunan
Gunungjati di Cirebon, makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik Jawa Timur, dan makam Ir.
Soekarno di Blitar.
g. Benteng
Benteng adalah bangunan yang mempunyai nilai sejarah perjuangan, seperti Benteng Otanah di
Gorontalo, Benteng Fort
de Kock di Bukittingi Sumatera Barat, Benteng Holandia, dan Bommel di Jakarta, Benteng Saint John
di Ternate serta
Benteng Barombon dan Rotterdam di Makasar Sulawesi Selatan.
h. Candi
Candi adalah bangunan kuno terbuat dari batu. Candi digunakan sebagai tempat pemujaan, ibadah
atau makam raja-raja. Di Jawa Tengah terdapat Candi Gedongsongo, Candi Borobudur dan Candi
Mendut. Candi-candi tersebut adalah peninggalan
Di Daerah istimewa Yogyakarta terdapat Candi Kalasan dan Candi Prambanan peninggalan kerajaan
Mataram Kuno. Kerajaan Mataram Kuno atau Mataram Lama.
Cara Menjaga Kelestarian Peninggalan Sejarah
Cara menjaga kelestarian peninggalan sejarah sebagai budaya bangsa dapat dilakukan antara lain
sebagai berikut.
a. Menjaga keutuhan benda-benda peninggalan sejarah.
b. Tidak mencorat-coret dan membuat kotor benda-benda peninggalan sejarah.
c. Tidak mengambil dan memperjualbelikan benda-benda peninggalan sejarah sebagai barang antik.
d. Melakukan pemugaran dengan tidak meninggalkan bentuk aslinya.
Dalam rangka menjaga, melindungi, dan melestarikan benda-benda sejarah dan purbakala,
pemerintah menerbitkan ”Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda
Cagar Budaya dan Penjelasannya”. Dengan bantuan dari
Manfaat Menjaga Kelestarian Peninggalan Sejarah
Manfaat yang didapat dari menjaga kelestarian peninggalan sejarah antara lain, yaitu:
a. memperkaya khazanah kebudayaan bangsa Indonesia,
b. menambah pendapatan negara karena digunakan sebagai objek wisata,
c. menyelamatkan keberadaan benda peninggalan sejarah, sehingga dapat dinikmati oleh generasi
yang akan datang, serta
d. membantu dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan untuk objek
penelitian

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia?


Bentang alam yang luas ini memiliki flora dan fauna dengan beragam jenis.

Iklim, kenampakan alam, dan kekayaan flora dan fauna yang dimiliki bangsa
Indonesia harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab.

Tiap kali pemanfaatannya juga harus memikirkan mengenai dampak yang


ditimbulkan disertai dengan upaya pelestariannya. Selain itu pemanfaatannya pun
harus disesuaikan dengan kebutuhan.

Kita enggak boleh memanfaatkan kekayaan potensi alam yang dimiliki Indonesia
secara sembarangan. Ada sebagian kekayaan alam yang tak bisa diperbarui,
misalnya saja berbagai macam bahan tambang seperti emas, batu bara, minyak
bumi, timah, dan lain-lain.

Bahan-bahan tersebut memiliki keterbatasan jumlah yang suatu saat akan habis.
Dalam pemanfaatan kayu hutan kita juga enggak boleh melakukannya
sembarangan.

Kita enggak boleh menebang pohon dan membakar hutan secara tak
bertanggung jawab. Jika penebangan hutan dilakukan terus menerus tanpa
adanya usaha pelestarian maka yang terjadi adalah perubahan iklim yang memicu
terjadinya global warming (meningkatnya suhu bumi), hilangnya habitat hidup
berbagai flora dan fauna, punahnya jenis-jenis flora dan fauna tertentu,
menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor.

Menurut coraknya, fauna Indonesia dikelompokkan menjadi 3, yaitu Fauna Bagian


Barat, Fauna Bagian Tengah, dan Fauna Bagian Timur. Fauna Bagian Barat dan
Tengah dipisahkan oleh Garis Wallace. Fauna Bagian Timur dan Tengah dipisahkan
oleh Garis Weber.

1. Fauna Indonesia Bagian Barat (Tipe Asiatis)

Tipe asiatis mencakup bagian wilayah Jawa, Sumatera, Bali, dan Kalimantan.

Banyak ditemui mamalia yang berukuran besar seperti gajah, badak bercula satu,
banteng, macan, tapir, kerbau, rusa, orang utan, monyet, babi hutan, bekantan,
dan lain-lain.

Selain itu, ada juga reptil ular, kadal, tokek, buaya, biawak, bunglon, kura-kura, dan
trenggiling.

Berbagai jenis burung pun banyak dijumpai seperti burung hantu, elang, merak,
gagak, jalak, kutilang, dan berbagai macam unggas.

Sementara itu, ikan tawar juga ditemui seperti ikan pesut.

2. Fauna Indonesia Bagian Tengah (Tipe Peralihan)

Tipe peralihan kerap disebut sebagai wilayah fauna kepulauan Wallace yang
mencakup wilayah Sulawesi, Timor, Maluku, dan Nusa Tenggara serta sejumlah
pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Pxhere
Komodo merupakan jenis fauna yang terdapat di Indonesia bagian tengah.

Fauna yang menghuni wilayah ini ada babi rusa, anoa, kuda, monyet saba,
babi,beruang, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, tarsius, sapi, dan banteng.

Sedangkan reptilnya adalah biawak, komodo, buaya, dan ular. Berbagai jenis
burung yang banyak dijumpai di daerah ini mulai dari maleo, mandar, raja udang,
burung dewata, rangkong, dan kakatua serta nuri.

3. Fauna Indonesia Bagian Timur (Tipe Australic)

Tipe australic mencakup wilayah Halmahera, Papua, dan Kepulauan Aru. Mamalia
yang banyak ditemui di wilayah ini antara lain beruang, kanguru, walabi, landak
irian, kuskus, kanguru pohon, pemanjat berkantung, dan kelelawar.

Namun, di wilayah ini enggak ditemukan kera. Ada banyak jenis reptil yang ditemui
seperti ular, kadal, buaya, dan biawak.

Ada berbagai macam jenis burung yang bisa dinumpai di wilayah ini seperti
cenderawasih, kasuari, nuri, raja, udang, dan namudur.
Mengenal Letak Geografis Indonesia

Peta Indonesia (Sumber: pastiguna.com)


Letak geografis merupakan letak suatu daerah atau negara dilihat dari kenyataan di
permukaan bumi. Letak geografis sebuah daerah atau negara dibatasi oleh letak geografis
daerah atau negara lain yang berbatasan.

Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Demikian
juga Indonesia terletak di antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra
Hindia. Indonesia berbatasan langsung dengan beberapa negara seperti Malaysia,
Singapura, Filipina, Vietnam, Papua Nugini, dan Australia. Letak geografis Indonesia
dianggap strategis karena menjadi tempat persilangan antara dua benua dan dua
samudra.

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan. Terdapat lebih dari 17.000 pulau
berukuran besar dan kecil berada di wilayah Indonesia. Dari sejumlah pulau tersebut,
sekira 6.000 pulau tidak berpenghuni. Beberapa pulau besar di Indonesia antara lain
Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Sementara itu beberapa pulau
kecil yang berada di wilayah Indonesia antara lain Pulai Nias, Siberut, Bangka, Belitung,
Madura, Bali, Lombok, Flores, Ambon, dan Halmahera.
Wilayah negara Indonesia membentang dari Sabang di barat hingga Merauke di sebelah
timur, terdiri atas daratan dan perairan. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km2.
Luas perairan Indonesia adalah 3.257.483 km2.
---

Berdasarkan bacaan tersebut, lakukanlan kegiatan berikut.


1. Menentukan pokok pikiran dan informasi penting dari bacaan dengan menggunakan tabel
di bawah ini.

2. Perhatikan kembali gambar peta Indonesia di atas.

a. Tuliskanlah nama negara-negara yang berbatasan wilayah daratannya dengan


Indonesia.

b. Tuliskan nama perairan yang mengelilingi wilayah negara Indonesia.


c. Berilah tanda silang (X) pada pulau-pulau besar di wilayah negara Indonesia yang
disebutkan di dalam bacaan.
d. Lingkarilah pulau-pulau kecil yang ada di wilayah negara Indonesia seperti yang
disebutkan di dalam bacaan.

e. Apakah yang dapat kamu simpulkan dari letak geografis Indonesia?

Mengapa Indonesia disebut negara maritim dan agraris? 

Jawaban: 
Pengertian Negara Maritim 

Negara maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan.

Namun, bisa juga berarti sebuah negara yang memanfaatkan wilayah lautnya
dengan baik untuk aktivitas pelayaran.

Kesimpulannya, negara maritim berarti negara yang punya wilayah perairan yang
luas melebihi daratannya atau bisa juga suatu negara yang bentuknya kepulauan. 

Ciri-Ciri Negara Maritim 

- Mempunyai wilayah peraian yang luasnya sekitar 2/3 dari wilayah daratannya. 

- Mempunyai banyak pulau yang dikelilingi wilayah perairan. 

- Mempunyai sumber daya laut yang besar. 

- Mempunyai masyarakat yang bekerja sebagai nelayan. 

Negara Agraris 

Negara agraris adalah negara yang sektor pertaniannya menjadi sumber utama
perekonomiannya.

Meskipun ada sektor lain, tetapi pertanian tetap yang menjadi besar dan utama. 

Ciri-Ciri Negara Agraris 

- Mempunyai hasil pertanian bermacam-macam. 

- Mempunyai lahan yang luas dan subur. 

- Mempunyai cadangan perairan yang cukup untuk pertanian. 

- Mengekspor hasil pertanian. 

- Mempunyai cadangan pangan yang cukup untuk masyarakatnya. 

Alasan Indonesia Disebut Negara Maritim dan Agraris 


Dari pengertian tersebut, Indonesia bisa dikatakan sebagai negara maritim dan
agraris.

Indonesia setidaknya punya 17.508 pulau dengan luas wilayah perairan sekitar
3.257.357 kilometer persegi dan luas daratannya sekitar 1.905.000 kilometer
persegi.

Selain itu, hasil pertanian Indonesia bermacam-macam, mulai dari beras, jagung,
palawija, karet, kelapa sawit, kakao, dan kopi yang diekspor ke berbagai negara 

Interaksi sosial manusia dengan lingkungan akan berpengaruh pada salah satu
aspek kehidupan, yaitu kehidupan sosial budaya.

Mengapa manusia membutuhkan interaksi dengan lingkungan sosialnya?

Sebab, manusia tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan
pasti akan membutuhkan orang lain.

Seseorang bertemu dengan orang lain atau kelompok lainnya, kemudian mereka
saling berbicara, bekerja sama, dan seterusnya untuk mencapai tujuan bersama.

Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai proses interaksi sosial yang menjadi dasar
proses sosial.

Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus secara timbal balik dilakukan
oleh kedua belah pihak, artinya kedua belah pihak harus saling merespon.

Interaksi Manusia dengan Lingkungan Memengaruhi Sosial Budaya

Manusia hidup berdampingan dan saling berinteraksi. Dengan adanya interaksi


manusia dan lingkungannya, maka itu berpengaruh pada kehidupan sosial budaya.

Dalam kehidupan bermasyarakat, seseorang harus dapat beradaptasi dengan baik.

Adaptasi di lingkungan masyarakat adalah menyesuaikan dengan perilaku, nilai,


norma, kepercayaan, dan adat masyarakat setempat di lingkungan tersebut.

Perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat istiadat merupakan bagian
dari kebudayaan.
Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki oleh suatu
masyarakat.

Dengan adanya interaksi antar masyarakat, itu akan menciptakan nilai sosial
budaya pada masyarakat tersebut.

Bentuk Interaksi Sosial Budaya

Banyak contoh interaksi manusia dan lingkungannya yang berpengaruh pada


kehidupan sosial dan budaya.

1. Akomodasi

Akomodasi adalah suatu proses penyesuaiann antara individu dengan individu dan
individu dengan kelompok.

Contohnya adalah toleransi antar umat beragama dan penyelesaian masalah di


pengadilan.

2. Akulturasi

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul saat masyarakat yang memiliki
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan masuknya suatu kebudayaan asing.

Contohnya adalah kesenian wayang yang merupakan akulturasi kesenian Jawa dan
masuknya kebudayaan India.
Creative Commons/Tri Sulis Tiyani
Wayang adalah salah satu bentuk interaksi sosial budaya.

3. Kontravensi

Bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan atau konflik.

Contoh tindakan kontravensi adalah adanya memaki, memfitnah, dan menghasut


orang lain.

4. Asimilasi

Proses asimilasi adalah proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan
dalam masyarakat.

Contohnya adalah populernya musik pop Korea Selatan di Indonesia, perubahan


gaya berpakaian karena budaya Barat, dan sisipan kata bahasa Inggris dalam
percakapan.
Jenis-Jenis Usaha Ekonomi Masyarakat
Indonesia
1. Agraris

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena banyak sekali penduduk Indonesia
yang bermata pencaharian sebagai petani. 

Usaha agraris ini meliputi kegiatan pertanian dan perkebunan. Sektor usaha agraris
ini biasanya terdapat di daerah pedesaan dan pegunungan. 

Berbagai jenis tanaman dapat tumbuh subur dan menghasilkan banyak bahan
pangan yang bermanfaat bagi masyarakat. 

Hasil pertanian dan perkebunan antara lain padi, jagung, ubi, kedelai, sagu, umbi-
umbian, sayuran, dan buah-buahan. 

2. Peternakan

Peternakan adalah kegiatan usaha budi daya hewan yang biasanya peternak akan
mengambil hasilnya. 

Hasil peternakan sendiri terdiri atas daging, telur, susu, kulit, dan bulu. Jenis
peternakan dapat dibedakan menjadi:

- Peternakan hewan kecil, contohnya kambing, domba, biri-biri, dan kelinci.

- Peternakan hewan besar, contohnya kuda, sapi, kerbau, dan lembu.

- Peternakan unggas, contohnya itik, burung, puyuh, dan ayam.

Usaha peternakan bisa dilakukan dalam beberapa skala, yaitu skala kecil yang
dilakukan oleh masyarakat dan skala besar oleh pihak swasta atau pemerintah.

3. Perikanan

Perikanan adalah kegiatan ekonomi di bidang budi daya ikan. Perikanan tidak
hanya bisa dilakukan di laut saja. Namun, bisa dilakukan di darat.
Ada beberapa contoh usaha ekonomi perikanan, budi daya ikan di kolam dan budi
daya ikan di tambak.

Secara umum, perikanan terbagi menjadi dua jenis, yaitu perikanan laut dan
perikanan darat. 

- Perikanan Darat

Perikanan darat adalah usaha memelihara ikan di perairan darat. Perikanan air
darat ini kemudian terbagi lagi menjadi perikanan air tawar dan air payau. 

Perikanan air tawar dilakukan di danau, sungai, rawa, waduk, bendungan, empang,
sawah, dan kolam. 

Untuk jenis ikan yang dibudidayakan ada ikan lele, mujair, ikan mas, dan ikan
gerame. 

- Perikanan Laut

Perikanan laut adalah usaha menangkap ikan di sekitar pantai ataupun di laut. Di
Indonesia, usaha perikanan air laut dilakukan oleh nelayan tradisonal.

Saat sedang musim, nelayan akan memperoleh hasil laut yang beragam, seperti
udang, kerang, rumput laut, ikan-ikan, mutiara, hingga garam laut. 

Sektor ekonomi ini biasanya digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan


hidupnya dan dimanfaatkan untuk komoditas ekspor.

4. Pertambangan

Dilihat dari kondisi geologisnya, wilayah Indonesia mengandung banyak barang


tambang yang bisa dimanfaatkan bagi kemakmuran masyarakat. 

Barang tambang dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:

- Barang tambang mineral logam, misalnya emas, perak, tembaga, timah, bauksit,
dan nikel. 

- Barang tambang mineral nonlogam, misalnya belerang, gypsum, marmer, dan


batu gampang. 
- Barang tambang sumber energi, misalnya minyak bumi, batu bara, dan gas alam. 

5. Kehutanan

Hutan Indonesia berperan penting sebagai paru-paru dunia dan berfungsi sebagai
tempat berkembangnya berbagai fauna. 

Sayangnya kini terjadi penyempitan kawasan hutan Indonesia yang berdampak


pada bencana banjir maupun tanah longsor. 

Untuk meminimalisirnya, kawasan hutan perlu dihijaukan kembali dengan berbagai


cara, salah satunya reboisasi. 

Jika hutan kembali hijau, hasil hutan yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat pun
kembali melimpah, teman-teman. 

Hasil hutan Indonesia antara lain kayu jati, kayu meranti, ulin damar, dan juga
rotan. 

6. Perdagangan

Perdagangan adalah kegiatan membeli barang dagang dan menjualnya kembali


kepada konsumen. 

Melalui kegiatan perdagangan, pedagang akan memperoleh keuntungan dari


selisih harga jual dan harga belinya. 

Selain itu, kegiatan perdagangan ini dapat dilakukan antar negara yang ditandai
dengan kegiatan ekspor impor. 

Ekspor adalah usaha yang dilakukan untuk menjual barang dari dalam negeri ke
apsar luar negeri. 

Sementara itu, impor adalah usaha memasukkan barang dari negara lain ke pasar
dalam negeri. 

7. Perindustrian

Perindustrian adalah kegiatan mengubah bahan mentah menjadi barang setengah


jadi atau barang jadi. 
Usaha industri dapat dilakukan secara perorangan atau kelompok dan
dikelompokkan sebagai industri rumah tangga, sedang, dan besar. 

Contoh industri di Indonesia adalah industri makanan dan minuman, kosmetik,


obat-obatan, garmen, serta elektronik

Kedatangan Bangsa Asing ke Indonesia

1. Kedatangan Bangsa Portugis di Indonesia

Tahun kedatangan: Portugis datang ke Indonesia pada tahun 1511.

Tempat/daerah: Malaka, Aceh, Jawa, Banten, Cirebon, Sunda Kelapa, Banda, Flores,
Solor, dan Maluku. 

Tujuan: 

Salah satu tujuan orang Portugis ke Indonesia adalah untuk mencari rempah-
rempah yang saat itu sangat dibutuhkan di Pasar Eropa.

Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk perdagangan, dominasi militer, serta
penyebaran agama Katolik ke Indonesia. 

Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi:

- Awal Juli 1511, Gubernur Portugis memimpin ekspedisi ke Malaka dengan


membawa 15 kapal besar dan kecil serta tentara 600 orang. 

- 10 Agustus 1511, berhasil menguasai Malaka dan menjadi penguasa perdagangan


rempah-rempah dari Asia ke Eropa.

- 1512, Portugis menjalin hubungan dagang terutama lada dengan Kerajaan Sunda.
Dengan begitu, Portugis bisa membangun gudang dan benteng. 

- 1511-1526, Nusantara menjadi pelabuhan maritim penting bagi Portugis.

- 1629, di bawah komando Sultan Iskandar Muda, tentara Aceh melakukan


penyerangan kepada Portugis di Malaka namun gagal.

Reaksi masyarakat:
- Melakukan penolakan dan pengusiran atas upaya penyebaran agama.

- Masyarakat Nusantara yang mengalami penjajahan melakukan perlawanan dan


peperangan dengan Portugis. 

- Menentang segala penindasan, keserakahan, serta tindakan sewenang-wenang.

- Memberontak dan menyerang berbagai benteng Portugis. 

2. Kedatangan Bangsa Spanyol di Indonesia

Tahun kedatangan: Spanyol datang ke Indonesia pada tahun 1521.

Tempat/daerah: Maluku dan Manado.

Tujuan:

- Menemukan sumber rempah-rempah.

- Mencari daerah baru untuk dikuasai.

- Menyebarkan agama.

Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi:

Tahun 1529 terjadi perjanjian Saragoza antara Spanyol dengan Portugis. 

Hal ini menyebabkan Spanyol harus pergi meninggalkan Maluku dan Portugis tetap
melakukan kegiatan perdagangan di Maluku,

Reaksi masyarakat:

Masyarakat menyambut baik akan kedatangan bangsa Spanyol terutama pada


daerah Maluku. 

Hal ini karena saat itu masyarakat Maluku sedang melakukan perlawanan dengan
Bangsa Portugis, teman-teman. 

3. Kedatangan Bangsa Belanda di Indonesia

Tahun kedatangan: Belanda datang ke Indonesia pada tahun 1596. 


Tempat/daerah: Banten, Minahasa, Maluku, Sumatra Barat, Bali, Banjar, Aceh,
Batak.

Tujuan: 

Tujuan awal Belanda semula murni untuk berdagang rempah-rempah dan


mengambil keuntungan besar dari penjualan rempah-rempah. 

Namun seiring berjalannya waktu, niat yang awalnya mulia berubah menjadi
keinginan untuk memonopoli perdagangan dan menjajah.

Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi:

- Pembentukan VOC pada tanggal 20 Maret 1602.

- Pembentukan pemerintahan kolonial Belanda.

- Sistem kerja paksa yang diterapkan oleh Herman W. Daendels.

Reaksi masyarakat:

Semula reaksi masyarakat Indonesia sangat ramah dan baik dalam menyambut
kedatangan bangsa Belanda.

Namun seiring berjalannya waktu, sikap Belanda kemudian berubah menjadi


sewenang-wenang, menjajah, dan melakukan pembantaian.

Hal ini yang membuat masyarakat menjadi tidak senang dengan Belanda. Hal ini
dibuktikan dengan peperangan di berbagai daerah. 

Anda mungkin juga menyukai