Anda di halaman 1dari 4

1.

Pembukaan
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras, suku
bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai semboyang Bhineka Tunggal Ika,
maka meskipun memiliki keragaman budaya, Indonesia tetap satu.
Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia.
Untuk itu pemerintah akan terus mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu
kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju
indonesia yang lebih baik. Keanekaragaman Budaya Indonesia dengan 34 Provinsi
Menunjukan dan menjelaskan tiap provinsi dengan masing-masing
keanekaragamannya seperti Bahasa Daerah, Tari Tradisional, Pakaian Adat,
Permainan Tradisional, Rumah Adat, Alat Musik, Lagu Daerah serta Makanan Khas
Daerah.
2. Bahasa Daerah
Bahasa Daerah Beragam suku bangsa tersebar di seluruh pelosok negeri kita.
Berdasarkan hasil sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020
terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air. Dikutip dari petabahasa kemdikbud, bahasa
daerah (tidak termasuk dialek dan subdialek) di Indonesia yang telah diidentifikasi
dan divalidasi sebanyak 718 bahasa dari 2.560 daerah pengamatan. Contohnya,
bahasa Aceh dituturkan di wilayah pesisir Provinsi Aceh yang terbentang dari Selat
Malaka sampai ke pantai barat menghadap Lautan Hindia. Bahasa Aceh secara
umum dipakai di Kota Langsa, Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe,
Kabupaten Bireun, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Besar,
Kota Banda Aceh, dan juga di daerah Kota Sabang. Sebagian penduduk Kabupaten
Aceh Timur tepatnya di wilayah Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Barat tepatnya di
Kecamatan Jaya, Aceh Selatan, Aceh Jaya, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, dan Nagan
Raya juga menggunakan bahasa Aceh.
3. Tari Tradisional
Tari tradisional yang dimiliki Indonesia juga sangat beragam. Tercatat, lebih dari 300
tari daerah yang ada di Indonesia. Mengutip buku ‘Tari-Tarian Indonesia I’ yang
diproduksi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tari tradisional dibagi tiga
berdasarkan nilai artistik garapannya, seperti tari rakyat, tari sederhana, dan tari
istana atau tari klasik. Ada beberapa tari tradisional Indonesia yang masih berpegang
teguh pada budaya tradisional, yakni tari kuda kepang atau kuda lumping dari Jawa
dan tari Sanghyang di Bali.
4. Pakaian Adat
Masing-masing provinsi di Indonesia memiliki pakaian adat. Jika melihat jumlah
provinsi di Tanah Air, setidaknya Indonesia memiliki 34 ragam pakaian adat. Ini
belum termasuk pakaian adat yang dimiliki masing-masing daerah di setiap provinsi.
Pakaian adat memiliki fungsi cukup beragam dalam penggunaannya. Pakaian adat
biasa digunakan dalam perayaan hari besar, hari pernikahan, dan sebagai penanda
status sosial. Contoh pakaian adat di berbagai daerah adalah ewer dari Papua Barat,
tulang bawang dari Lampung, dan kebaya dari Jawa Tengah.
5. Permainan Tradisional
Permainan tradisional menjadi satu hal kerap dimainkan anak-anak saat berkumpul.
Sebut saja lompat tali, kelereng, dan egrang. Masing-masing daerah di Indonesia
memiliki permainan tradisionalnya sendiri. Egrang misalnya. Menurut buku
‘Permainan Tradisional Anak Nusantara’ yang ditulis oleh Rizky Yulita dan
dipublikasikan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud,
permainan ini membutuhkan luas arena sekitar 7 – 15 meter dan lebar 4 – 5 meter.
Mudah dimainkan di mana pun, egrang menjadi primadona anak-anak hingga orang
dewasa. Sementara itu, peralatan yang digunakan adalah 2 buah bambu berukuran 2
– 3 meter yang dilubangi dan ditambahkan pijakan kaki.
6. Rumah Adat
Satu lagi keragaman budaya Indonesia yang wajib kita ketahui adalah rumah adat.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah miniatur Indonesia yang bisa dikunjungi
dan tempat terbaik untuk mengenal rumah adat dari masing-masing provinsi. Dalam
buku ‘Mengenal Rancang Bangun Rumah Adat di Indonesia’ milik Kemendikbud,
contoh rumah adat yang terdaftar dan bisa disaksikan hingga kini adalah rumah
limas dari Sumatera Selatan, rumah badui dari Banten, rumah joglo dari Jawa Timur,
serta rumah gadang dari Sumatera Barat.
7. Alat musik
Alat musik tradisional khas menjadi bukti tingginya khazanah pemikiran dan
kebudayaan Indonesia. Secara umum dalam masyarakat adat, ada tiga fungsi alat
musik tradisional. Pertama, alat musik tradisional berfungsi sebagai sarana upacara
adat yang dilakukan turun temurun. Kedua, sebagai pengisi latar musik pada
pertunjukan seni atau sendratari khas setempat. Terakhir, alat musik tradisional
menjadi sarana komunikasi, ekspresi, dan kreasi dari kebudayaan masyarakat
setempat.
Menariknya, Indonesia. Beberapa alat musik “endemik” khas Indonesia yang telah
mendunia yaitu
- Angklung,Alat musik tradisional dari Jawa Barat. Angklung terbuat dari bilah-bilah
bambu yang disusun sedemikian rupa sehingga saat digetarkan atau digoyangkan
menghasilkan bunyi yang khas.
- Tifa, Berasal dari Timur Indonesia tepatnya daerah Papua dan Maluku, tifa
merupakan alat musik tradisional khas Indonesia yang memiliki bentuk seperti
tabung dan dimainkan dengan cara dipukul.
- Sasando. Menurut penuturan masyarakat adat, sasando telah digunakan di Rote
(Nusa Tenggara Timur) sejak abad ke-7. Sasando merupakan salah satu alat
musik tradisional khas Indonesia yang berupa dawai dan dimainkan dengan cara
dipetik.
8. Lagu Daerah
Indonesia begitu kaya dengan keberagaman lagu daerah yang berasal dari ujung
barat hingga timur Nusantara. Hampir setiap daerah memiliki lagu daerah yang
menjadi aset kekayaan budaya masing-masing wilayah.
Lagu daerah ini biasanya banyak dinyanyikan pada saat upacara adat atau perayaan
adat tertentu. Berkat kemajuan teknologi, kini beberapa lagu daerah juga terdengar
dan dikenal di berbagai daerah di tanah air.
Selain itu, fungsi dari lagu daerah juga tak hanya sebagai sarana hiburan
semata, tetapi juga untuk pengiring ritual atau upacara tradisional di daerah
tersebut.
Bebrapa lagu daerah yang ada di Indonesia yaitu :
- Nanggroe Aceh Darussalam: Bungong Jeumpa,Tawar Sedenge
- Riau: Soleram
- DKI Jakarta: Kicir-kicir, Ondel-ondel, Surilang
- Jawa Barat: Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Panon Hideung
- Jawa Tengah: Cublak-cublak Suweng, Gundhul Pacul, Jaranan, Lir-Ilir, Menthok-
mentok, Suwe Ora Jamu
- Jawa Timur: Rek Ayo Rek
- Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): Pitik Tukung dan Kidang Talun
- Bali: Cening Putri Ayu, Macepet-cepetan
- Papua: Sajojo, Apuse, Yamko Rambe Yamko
9. Makanan Khas Daerah
Makanan khas daerah menjadi satu hal yang wajib masuk ke dalam daftar
keragaman budaya Indonesia. Setiap provinsi memiliki ciri khasnya masing-masing,
seperti mi aceh dari Aceh, rendang dari Sumatera Barat, dan nasi lengko dari Jawa
Barat. Bagi masyarakat Ibu Kota, kerak telor merupakan makanan yang harus ada,
apalagi saat momen HUT Jakarta. Kerak telor juga banyak dijajakan di tempat wisata
di Jakarta.
10. Penutupan
Dari banyak keaneka ragaman budaya Indonesia yang ada bias menjadi pelajaran
agar kita harus bisa melestarikan budaya yang ada, mengembangkan serta menjaga
agar tidak luntur dimasa sekarang.
Banyaknya perbedaan keanekaragaman budaya ini harus menjadi pemersatu
bangsa, bukan menjadi pemecah belah bangsa kita. Walaupun berbeda kebudayaan,
namun kita harus tetap menjadi satu seperti semboyan bhineka tunggal ika “berbeda
beda tapi tetap satu jua”

Anda mungkin juga menyukai