Dalam menganalisis makna tarian tradisional daerah Kalimantan Tengah peneliti menggunakan data kulitatif. Sugiyono (2009:15), metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Tari tradisonal Kalimantan Tengah mempunyai ciri khas dan makna yang mendalam. Fungsi tarian tradisional daerah Kalimantan Tengah pun beragam seperti penyambutan tamu, menceritakan semangat perjuangan masyarakat suku Dayak dalam membela harga diri dan kehormatannya, ritual penyembuhan penyakit yang diakibatkan santet, upacara adat, pertunjukkan masyarakat, dll. Beberapa tarian tradisional daerah Kalimantan Tengah ialah tari Manasai, tari Mandau, tari Balean Dadas, tari Giring-giring, tari Kinyah, tari kayau, tari Tambun dan Bungai, tari Belian Bawo, tari Kanjan atau Manganjan, tari Hugo dan Huda, tari Ngerangkau, tari Baraga Bagantar, tari Kuyang, tari Serumpai, tari Hudog, tari Leleng, tari Kencet Papatai,tari Kancet Ledo, tari Manggetem, tari Kancet Lasan, dll. Dari beberapa banyak tarian tradisional daerah kalimantan Tengah, peneliti hanya mengambil 10 tarian diantaranya tari Manasai, tari Mandau, tari Balean Dadas, tari Giring-giring, tari Kinyah, tari kayau, tari Tambun dan Bungai, tari Belian Bawo, tari Kanjan atau Manganjan, dan tari Hugo dan Huda.
1. Makna Tari Manasai Kalimantan Tengah
Tari Manasai ialah salah satu jenis tarian Kalimantan Tengah yang dipertunjukan untuk menyambut para tamu yang datang ke daerah ini. Tari ini bisa disebut tari selamat datang yang berasal dari Kalimantan Tengah. Di dalam tari ini menyimbolkan kesenangan masyarakat saat menyambut para wisatawan atau tamu yang berkunjung. Selain itu tari ini bisa kita temukan di pekan raya kebudayaan menjadi tarian pembuka serta dapat kita jumpai pada keseharian kehidupan masyarakat. Di dalam upacara adat, biasanya para penari mengelilingi guci yang ukuran besar yang dilingkari menggunakan kain bahalai. Para penari akan menari dengan lemah lembut mengelilingi guci- guci itu selama beberapa putaran dengan pengiring lagu karungut sehingga memiliki unsur unsur musik yang indah. Ada beberapa ragam gerakan dalam tari ini yakni : 1) Lemu lembai : yakni lemah lembut yang biasanya ditarikan dengan memakai selendang. 2) Tambalik baju : yakni baju terbalik, yang mana tari ini arah putarannya berlawanan dengan lingkaran yang ada. 3) Saluang murik : yakni ikan seluang mudik ke tepi sungai. Ini merupakan gerakan paling cepat yang selalu mengundang gelak tawa para penonton. Tidak ada batasan dalam tarian ini. Siapa pun dan dalam usia berapa pun boleh bergabung. Bergabung kedalam lingkaran tari dapat dilakukan kapan saja. Makna dari tari Manasai tersebut ialah tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, peran, dan kedudukan. Dalam tarian tersebut menggambarkan betapa indahnya persatuan dan kesatuan. Karena tidak ada batasan dalam tarian ini, maka tidak ada pembedaan antara antara agama, suku, ras, jabatan. Dengan saling mengormati maka kita akan hidup damai
2. Makna Tari Mandau
Tari Mandau merupakan salah satu kesenian tari tradisional yang berasal dari suku Dayak, Kota Palangkaraya, Kabupaten Kalimantan Tengah dimana kebudayaan suku Dayak yang fenomenal amatlah indah. Tari yang mempertunjukan aksi dalam memainkan senjata Mandau sebagai peralatan tariannya. Tari ini diperoleh dari peralatan yang dipakai dalam tarian itu, yakni senjata Mandau. Mandau sendiri ialah sebuah senjata tradisional suku Dayak yang memiliki bentuk seperti pedang atau parang. Makna dari tari Mandau merupakan sebuah simbolisasi dari semangat perjuangan masyarakat suku Dayak dalam membela harga diri dan kehormatannya selain sebagai seni pertunjukan dalam kehidupan masyarakat. Tarian ini meceritakan nasionalisme masyarakat Bumi Tambun Bungai untuk mempertahankan tanah kelahirannya, dan juga merupakan simbolisasi kenjantanan pria suku Dayak dalam menempuh segala bentuk tantangan pada aspek kehidupan.
3. Makna Tari Balean Dadas Kalimantan Tengah
Tarian belian dadas yakni salah satu tari tradisional yang berasar dari masyarakat dayak dengan kebudayaan suku dayak yang Kalimantan tengah. Yang biasanya dipertunjukan untuk meminta kesembuhan kepada sang pencipta ( Ranying Hatala Langit) bagi mareka yang menderita sakit. Wadian dadas adalah salah satu fasiitas upacara dalam aspek pengobatan tradisional di paguyuhan suku dayak Ma’ayan di kecamatan dusun timur, kabupaten barito selatan, Kalimantan tengah. Wadian dadas adalah seorang wanita yang bernama Ineh Ngundri Gunung. Ia memperoleh petunjuk untuk melaksanakan suatu kewajiban dari seorang dewa untuk mengobati seseorang atau yang diperintahkan oleh dewa. Orang itu ialah wadian pertama yang merupakan utusan dewa yang difigurkan dalam bentuk burung elang. Makna dari tari Balean Dadas ialah ritual pengobatan tradisional dengan menggunakan elemen-elemen simbolik dan bagian ritual dari seorang balean dadas. Seiring berjalannya waktu perkembangannya tidak lagi sebegai sarana pengobatan, namun lebih kepada untuk sarana hburan oleh masyarakat. 4. Makna Tari Giring-giring Kalimantan tengah Tari giring-giring merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari suku dayak Ma’anyan yang kemudian berkembang dan popular di Kalimantan Tengah, terutama di kabupaten barito. Nama giring-giring di ambil dari nama tongkat yang dimainkan oleh para penarinya yaitu tongkat giring-giring atau biasa di sebut Gangerang. Dimana tari ini menggambarkan masyarakat yang tinggal di desa bersuka cita bersama-sama menyambut kedatangan para pejuang dayak yang kembali dari medan peperangan. Giring-giring sendiri mempunya arti mengiring atau beriringan untuk menari bersama serta bersuka cita kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan yang sudah dicapai. Seiring dengan berjalannya waktu tarian giring-giring ini merupakan suatu tarian pergaulan dalam setiap upacara adat tertentu, seperti penyambutan penganten dalam upacara pernikahan adat dayak, acara syukuran sehabis panen, tutup tahun dan penyambutan tamu Agung. Makna dari tari giring-giring ialah tari yang mengungkapkan kebahagian dan rasa gembira masyarakat melalui cara menari dan membawakan tongkat menjadi sarana penarinya. Giring-giring adalah pijakan kemasan kesenian dan kebudayaan dari kemasan tari tolang totai yang dalam bahasa suku dayak Taboyan Bawo artinya tolang adalah ruas bambu sedangkan tolai adalah tongkat kayu. tari ganggereng yang nama aslinya Nampak yang berati suatu tarian bertemakan tari perjuangan, dan tari gantar. .