Anda di halaman 1dari 9

Model-Model R & D

Terdapat beberapa jenis pengembangan dalam penelitian R & D menurut Mulyatiningsih (2011),
yaitu:

1. Pengembangan Model
2. Pengembangan Tes
3. Pengembangan Data-Based Management System
4. Pengembangan Media Audio-Visual
5. Pengembangan Sistem Pembelajaran

Masing-masing jenis tersebut dijelaskan lebih lanjut pada sub-bab berikut ini.

1. Pengembangan Model

Model yang dikembangkan dalam hal ini adalah model fisik yang biasa disajikan dalam bentuk
tiga dimensi, model naratif yang berwujud tulisan atau ucapan, model grafik yang berwujud
chart atau diagram yang digunakan agar informasi lebih mudah disampaikan, dan model dalam
dunia pendidikan yang bersifat konseptual.

2. Pengembangan Tes

Model pengembangan ini banyak dilakukan oleh orang-orang mengembangkan perangkat tes
baru untuk keperluan evaluasi atau penyusunan bank soal. Untuk menyusun bank soal diperlukan
butir soal baku yang telah teruji baik secara teoretis/ kualitastif maupun empiris/ kuantitatif.

3. Pengembangan Data-Based Management System

Data based management system (DBMS) menrupakan sistem penyimpanan data elektronik
dalam komputer yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan.
Kelebihan pengarsipan data menggunakan DBMS adalah dapat menyimpan data dalam jumlah
sangat banyak dan mudah melakukan penelusuran kembali. DBMS juga dapat menghindari
pengulangan dara yang sama karena dalam DBMS tidak dapat memasukkan data yang sama
lebih dari satu kali.

4. Pengembangan Media Audio Visual

Pengembangan media audio visual membutuhkan dua kegiatan yaitu perancangan tampilan
media dan perancangan isi media. Perancangan isi media menurut Hackbarth melalui
Mulyatiningsih (2011: 174) meliputi tahap-tahap:

a. memilih materi,
b. menulis tujuan khusus perencanaan program,
c. memilih dan mengorganisasikan isi program,
d. membuat storyboard,
e. menguji storyboard dengan teman sejawat dan peserta didik merevisi storyboard berbasis pada
hasil pengujian,
f. menulis skrip secara rinci berbasis pada storyboard yang sudah lengkap,
g. menguji dan merevisi skrip,
h. produksi video, mencatat urutan kegiatan yang memudahkan dalam proses pengambilan
gambar, dan mengedit gambar.

Setelah media audio visual selesai diproduksi, pengembang media masih perlu menguji tampilan
media dan efektivitas media tersebut dalam proses pembelajaran. Pengujian pertama dilakukan
oleh beberapa pakar media. Hal-hal yang diuji meliputi tampilan gambar, suara, dan isi yang
termuat dalam video. Pengujian kedua dilakukan dengan mengukur efektivitas penggunaan
media video. Selama penggunaan video dilakukan pengamatan respon peserta didik dalam
melihat tayangan video. Setelah penayangan dilakukan pengukuran hasil belajar sesuai dengan
tujuan belajar yang dicapai.

5. Pengembangan Sistem Pembelajaran

Tahap pengembangan sistem pembelajaran mengembangkan komponen input, proses, dan


output. Komponen input terdiri dari karakteristik peserta didik dan guru, sarana dan prasarana,
serta perangkat pendukung pembelajaran. Komponen proses menitikberatkan pada strategi,
model, dan metode pembelajaran. Komponen output berupa hasil dan dampak pembelajaran.

Dalam model pengembangan ini peneliti dapat memilih salah satu komponen namun dalam
penempatannya harus mempertimbangkan komponen sistem lain. Mulyatiningsih (2011)
memberikan dua model R&D untuk pengembangan sistem pembelajaran, yaitu 4D (Thiagarajan,
1974), ADDIE (Dick & Carrey, 1996), serta ditambah dengan pendekatan system (systems
approach).

a. 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate)

Tahapan model 4D (four-D model) yang dikembangkan Thiagarajan (1974) ini meliputi tahap
pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop) dan tahap
ujicoba (disseminate).

1) Tahap Pendefinisian (Define)

Tujuan pada tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran di
awali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini
meliputi 5 langkah pokok, yaitu:

(a) Analisis ujung depan,

(b) Analisis siswa,


(c) Analisis tugas.

(d) Analisis konsep, dan

(e) Perumusan tujuan pembelajaran.

2) Tahap Perencanaan (Design)

Tahap ini bertujuan untuk menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Tahap ini terdiri dari
empat langkah yaitu,

(a) Penyusunan tes acuan patokan, merupakan langkah awal yang menghubungkan antara tahap
define dan tahap design. Tes ini merupakan suatu alat mengukur terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri siswa setelah kegiatan belajar mengajar,

(b) Pemilihan media yang sesuai tujuan, untuk menyampaikan materi pelajaran,

(c) Pemilihan format, yaitu misalnya dapat dilakukan dengan mengkaji format-format perangkat
yang sudah ada dan yang dikembangkan di negara-negara yang lebih maju.

3) Tahap Pengembangan (Develop)

Tahap ini dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi
berdasarkan masukan dari pakar. Tahap ini meliputi:

(a) validasi perangkat oleh para pakar diikuti dengan revisi,

(b) simulasi yaitu kegiatan mengoperasionalkan rencana pengajaran, dan

(c) uji coba terbatas dengan siswa yang sesungguhnya.

Hasil tahap (b) dan (c) digunakan sebagai dasar revisi. Langkah berikutnya adalah uji coba lebih
lanjut dengan siswa yang sesuai dengan kelas sesungguhnya.

4) Tahap penyebaran (Disseminate)

Tujuan dari tahap ini adalah

a) mengetahui penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas
misalnya di kelas lain, di sekolah lain, oleh guru yang lain, dan

b) menguji efektivitas penggunaan perangkat di dalam KBM.


b. ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate)

Model ADDIE dikembangkan pada tahun 1990-an oleh Reiser dan Mollenda bersifat lebih
generik. Model ADDIE dideskripsikan sebagai berikut.

Tahap Analysis model, mencakup: penilaian kebutuhan, identifikasi tujuan, tugas, konteks,
tujuan, dan analisis keterampilan;

Tahap Design mencakup pengembangan tujuan, item tes , dan strategi pembelajaran;

Tahap Development meliputi persiapan bahan pengajaran;

Tahap Implementation meliputi kegiatan dalam mendukung pengiriman instruksi

Tahap Evaluation mencakup formatif dan evaluasi dumatif

Hasil akhir dari tahap ini adalah laporan evaluasi dan revisi dari masing-masing tahap untuk
digunakan sebagai acuan revisi masing-masing tahapan serta umpan balik secara keseluruhan
dari yang telah dibuat.

c. Pendekatan Sistem (Systems Approach Model)

Selain kedua model diatas, ada pula model Pendekatan Sistem (Systems Approach Model) yang
dikemukakan oleh Dick, Carey dan Carey (2001, dalam Gall, Gall, & Borg: 2003). terdapat 10
tahapan dalam model ini, yaitu:

1) Identifikasi Tujuan (Assess needs to identify instructional goal(s). Tahap ini adalah
menentukan tujuan dari pembuatan model/program pembelajaran tersebut (setelah pembelajar
menyelesaikan program instruksional). Tujuan instruksional dapat diturunkan dari daftar tujuan,
analisis kinerja (performance analysis), penilaian kebutuhan (needs assessment), pengalaman
praktis dengan kesulitan belajar pembelajar, analisis orang-orang yang melakukan pekerjaan
(Jobs Analysis).

2) Melakukan Analisis Instruksional (Conduct Instructional Analysis) Dalam tahap ini dilakukan
klasifikasi tujuan pembelajaran, penentuan langkah-demi-langkah apa yang dilakukan orang
ketika mereka melakukan tujuan tersebut (mengenali keterampilan bawahan / subordinat)serta
penentuan keterampilan, pengetahuan, dan sikap, yang dikenal sebagai perilaku masukan (entry
behaviors) yang diperlukan peserta didik untuk dapat memulai Instruksional.

3) Analisis Pembelajar dan Lingkungan (Analyze Learners and Contexts) Dalam tahap ini
dilakukan analisis pembelajar, analisis konteks tempat pembelajaran dan penggunaan, di mana
mereka akan belajar, dan analisis konteks di mana mereka akan menggunakannya. Keterampilan
pembelajar, pilihan, dan sikap yang telah dimiliki pembelajar akan digunakan untuk merancang
strategi instruksional.

4) Merumuskan Tujuan Kinerja (Write Performance Objectives) Tujuan kinerja dirumuskan dari
dari keterampilan yang diidentifikasi dalam analisis Instruksional. Dari tujuan ini, dapat
diidentifikasi keterampilan yang harus dipelajari, kondisi di mana keterampilan yang harus
dilakukan, dan kriteria keberhasilan kinerja.

5) Pengembangan Tes Acuan Patokan (Develop Assessment Instruments). Pada langkah ini
dikembangkan butir-butir penilaian yang sejajar (tes acuan patokan) untuk mengukur
kemampuan siwa seperti yang diperkirakan dari tujuan.

6) Pengembangan Strategi Pembelajaran (Develop Instructional Strategy). Bagian-bagian siasat


Instruksional menekankan komponen untuk mengembangkan belajar pebelajar termasuk
kegiatan pra-instruksional, presentasi isi, partisipasi peserta didik, penilaian, dan tindak lanjut
kegiatan.

7) Pengembangan dan Pemilihan Materi Pembelajaran (Develop and Select Instructional


Materials). Materi pembelajaran bisa berupa panduan guru, modul, transparansi OHP, kaset
video, komputer berbasis multimedia, dan halaman web.

8) Merancang dan Melaksanakan Penilaian Formatif (Design and Conduct Formative Evaluation
of Instruction). Ada tiga jenis evaluasi formatif yaitu penilaian satu-satu, penilaian kelompok
kecil, dan penilaian uji lapangan. Setiap jenis penilaian memberikan informasi yang berbeda bagi
perancang untuk digunakan dalam meningkatkan pembelajaran.
9) Revisi Instruksional (Revise Instruction). Strategi pembelajaran ditinjau kembali dan akhirnya
semua pertimbangan ini dimasukkan ke dalam revisi untuk membuatnya efektif.

10) Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif (Design And Conduct Summative
Evaluation). Hasil-hasil pada tahap di atas dijadikan dasar untuk menulis perangkat yang
dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan diujicobakan di kelas/ diimplementasikan
di kelas dengan evaluasi sumatif. Penggunaan model Dick and Carey dalam pengembangan
suatu mata pelajaran dimaksudkan agar

pada awal proses pembelajaran anak didik atau siswa dapat mengetahui dan mampu
melakukan hal–hal yang berkaitan dengan materi pada akhir pembelajaran,

adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi pembelajaran dan hasil
pembelajaran yang dikehendaki,

menerangkan langkah–langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan perencanaan desain


pembelajaran.

D. Kelebihan dan Kekurangan R&D

Kelebihan:

Kelebihan penelitian R&D (Gall & Borg, 1983; Gall, Gall, & Borg, 2003; (Plomp dan Nieven,
2007) antara lain adalah:

Mampu mengatasi kebutuhan nyata dan mendesak (real needs in the here-and-now) melalui
pengembangan solusi atas suatu masalah sembari menghasilkan pengetahuan yang bisa
digunakan di masa mendatang.

Mampu menghasilkan suatu produk/ model yang memiliki nilai validasi tinggi, karena melalui
serangkaian uji coba di lapangan dan divalidasi ahli.

Mendorong proses inovasi produk/ model yang tiada henti sehingga diharapkan akan selalu
ditemukan model/ produk yang selalu aktual dengan tuntutan kekinian.

Merupakan penghubung antara penelitian yang bersifat teoritis dan lapangan.


Kekurangan:

Pada prinsipnya memerlukan waktu yang relatif panjang, karena prosedur yang harus
ditempuh relatif kompleks.

Tidak bisa digeneralisasikan secara utuh, karena penelitian R&D ditujukan untuk pemecahan
masalah “here and now”, dan dibuat berdasar sampel (spesifik), bukan populasi.

Penelitian R&D memerlukan sumber dana dan sumber daya yang cukup besar.

E. Tips dalam Pelaksanaan R&D

Selanjutnya, Gall, Gall dan Borg (2003) merekomendasikan 7 hal berikut jika ingin melakukan
penelitian R&D:

Rencanakan waktu untuk merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dengan baik.

Dalam mendesain produk atau program pembelajaran baru, gunakan/berpatokanlah pada hasil-
hasil penelitian terkait dan prinsip-prinsip berbasis penelitian dari desain pembelajaran.

Tentukan dari awal, apakah program atau produk tersebut memang betul-betul diperlukan dan
apakah udah ada competitor/saingan produk tersebut.

Nyatakan tujuan program dalam bentuk yang bisa dievaluasi dengan jelas.

Jika tertarik melakukan R&D namun tidak memiliki sumber daya/dana yang cukup, lebih baik
melakukan evaluasi sumatif/formatif terhadap proyek R&D lainnya.

Terkait dana yang cukup besar, jika memungkinkan batasi pengembangan produk hanya pada
sebagian langkah siklus R&D serta hindari penggunaan media/alat yang mahal.

BAB III

PENUTUP

SIMPULAN
R&D, salah satu jenis penelitian terapan, bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi
suatu produk. Produk tersebut bisa berupa model, tes, data-based management system, media dan
sistem pembelajaran.

R&D merupakan jenis penelitian yang mengembangkan suatu produk ataupun menciptakan
suatu produk yang berguna untuk kemajuan bidang tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat
pada masanya

Langkah-langkah R&D adalah identifikasi masalah, mengumpulkan informasi, desain produk,


validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi
produk tahap akhir, dan pembuatan produk massal.

Terdapat berbagai macam model R&D; namun pada dasarnya terdapat empat tahap, yaitu
penentuan tujuan dan criteria, perancangan, pengembangan dan validasi, serta diseminasi
produk.

DAFTAR PUSTAKA

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif & Kualitatif (Edisi Revisi). Jakarta:
Rajawali Press.

Gall, M.D. & Borg, W.R. 1983. Educational Research: An Introduction. New York: Longman.

Gall, M.D., Gall, J.P., & Borg, W.R. 2003. Educational Research: An Introduction 7th Ed. New
York: Pearson Education Inc.

Mulyatiningsih, Endang. 2011. Riset Terapan: Bidang Pendidikan dan Teknik. Yogyakarta:
UNY Press.

Plomp, T. & Nieven. N. (ed.). 2007. An Introduction to Educational Design Research. Enschede:
SLO

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya.
http://berbahasa-bersastra.blogspot.com/2011/10/metode-penelitian-research-
and.html#ixzz2EYKsifaN (diakses tanggal 5 Desember 2012)

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-lain/zuhdan-kun-prasetyo-med-dr-
prof/KULIAH%20UMUM%20Research%20and%20Development.pdf (diakses tanggal 5
Desember 2012)

http://repository.upi.edu/tesisview.php?no_tesis=799 (diakses tanggal 6 Desember 2012

http://repository.upi.edu/disertasiview.php?no_disertasi=106 (diakses tanggal 6 Desember 2012)

http://repository.upi.edu/disertasiview.php?no_disertasi=454 (diakses tanggal 6 Desember 2012)

http://repository.upi.edu/tesisview.php?no_tesis=1874 (diakses tanggal 7 Desember 2012

Anda mungkin juga menyukai