MAKALAH
PENILAIAN PRODUK
EVALUASI PENDIDIKAN SD
Diampu Oleh:
Dr. Rita Rahmaniati, M.Pd
Disusun Oleh:
Adi Ganda P
16.23.017342
Astuti
16.23.017346
Awaliyah
16.23.017341
Chrismonika Ayu W
16.23.017332
Fitri
16.23.017327
Supriadi Bowo
16.23.017344
2019
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha esa karena atas
berkat dan rahmatNya telah memberikan kami kesempatan untuk menyelesaiakan makalah
ini yang berjudul penilaian produk. Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kepada pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah evaluasi
pendidikan SD yang selalu memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca untuk menambah ilmu
pengetahuan. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini
menjadi lebih baik lagi. Akhir kata kami ucapkan selamat membaca dan terima kasih.
Kelompok I
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat
suatu produk. Penilaian produk adalah cara penilaian yang dilakukan dengan
mengamati dan menilai keterampilan-keterampilan peserta didik dalam
menghasilkan sebuah produk dan kualitas dari produk tersebut. Oleh karena itu, tidak
saja kualitas produk yang dihasilkan oleh peserta didik, tetapi juga pada kualitas
keterampilan-keterampilan siswa dalam menyiapkan dan proses membuat produk
tersebut. Contoh, kemampuan peserta didik menggunakan berbagai teknik
menggambar, menggunakan peralatan dengan aman, dan berpenampilan menarik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi?
2. Bagaimana proses penilaian produk?
1
3. Apa saja aspek penilaian produk?
4. Apa tujuan penilaian produk?
C. Tujuan
1. Mengetahuai yang dimaksud dengan evaluasi
2. Mengetahui proses penilaian produk
3. Mengetahui aspek penilaian produk
4. Mengetahui tujuan penilaian produk
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Menurut Mukhtar (2003), seorang guru yang terliba dalam pembuatan keputusan,
harus berdasarkan pada pertimbangan yang matang. Artinya, untuk melakukan
pertimbangan sebelum membuat keputusan informasi yang tepat dan benar. Proses
penentuan informasi yang diperlukan, pengumpulan, dan penggunaan informasi tersebut
untuk melakukan pertimbangan sebelum membuat keputusan, itulah yang dinamakan
penilaian atau evaluasi.
Dengan demikian proses evaluasi dapat dilihat dalam tiga aspek pertama keputusan,
dalam hal ini guru memiliki alternatif tujuan akhir yang dipilih misalkan apakah seorang
siswa dapat naik kelas atau tidak. Selanjutnya yang kedua yaitu pertimbangan, guru
dalam melakukan evaluasi memiliki pertimbangan dalam pemilihan bentuk evaluasi,
apakah siswa mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik. Yang ketiga
informasi yaitu bentuk evaluasi apa yang dipilih guru dalam proses pembelajaran,
misalnya tes tertulis, lisan atau mengamati siswa secara langsung.
3
terhadap hasil belajar atau proses belajar itu, sampai seberapa jauh keduanya dapat dinilai
dengan baik.
Dengan demikian, evaluasi berarti suatu proses atau pengumpulan informasi dalam
menilai sesuatu. Evaluasi dalam pembelajaran yaitu penilaian terhadap hasil belajar yang
dicapai oleh siswa dan dalam proses pembelajaran.
B. Penilaian Produk
Penilaian Produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu
produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-
produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan,
gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Sebagai contoh
tujuan penilaian produk seni lukis adalah untuk melihat kompetensi peserta didik dalam
dalam membuat karya cipta seni lukis. Pendidik memfokuskan perhatiannya pada hasil
karya lukis yang diciptakan oleh peserta didik yang tentunya tidak terlepas dari proses
penciptaannya. Oleh karena itu, kegiatan penilian memerlukan kriteria.
Jadi dalam penilaian hasil belajar siswa meliputi dua aspek penilaian, yaitu: (1)
penilaian tentang pemilihan dan cara penggunaan alat serta prosedur kerja siswa, dan
(2) penilaian tentang kualitas teknis dan estetik hasil kerja siswa.
4
b) cara holistik ,yaitu berdasarkan kesan kesseluruhan dan produuk , biasanya
dilakukan pada tahap appraisal .
5
sekumpulan tugas tertentu. Hasil belajar dalam ranah psikomotor tampak dalam bentuk
keterampilan-keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu.
Kurikulum 2013 membedakan ranah keterampilan menjadi dua, yaitu keterampilan
konkret dan keterampilan abstrak. Keterampilan konkret adalah keterampilan sebagaimana
disampaiakn oleh Bloom berikut ini.
1. Perception (Presepsi)
Presepsi merupakan adanya perhatian untuk melakukan suatu gerakan.
Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan
kesadaran akan hadirnya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan antara seluruh
rangsangan yang ada.
2. Set (Kesiapan)
Merupakan kesiapan untuk melakukan gerakan. Kesiapan meliputi kesiapan
fisik, mental dan emosional untuk melakukan gerakan. Kesiapan mencakup
kemampuan untuk menempatkan diri dalam kadaan dalam memulai suatu
gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan rohani.
3. Guided Respnse (Respons terpimpin)
Respon terpimpin (meniru gerakan secara terbimbing) merupakan tahap awal
dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termaksud di dalamnya imitasi
dan gerakan coba-coba. Dalam hal ini siswa melakukan gerakan-gerakan motorik
atau bimbingan guru ataupun menirukan gerakan guru.
4. Mechanism (Mekanisme)
Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan
meyakinkan dan cakap. Ini mencakup kemampuan untuk melakukan satu
rangkaian gerakan dengan lancar karena sudah dilatih secukupnya tanpa
memperhatikan contoh yang diberikan guru. Dalam tahap ini siswa sudh mampu
melakukan gerakan-gerakan yang dilatihkan tanpa memerlukan bimbingan lagi.
Gerakan yang dilakukan sudah terbentuk secara meknis.
5. Complex Overt Respone (Respon Tampak Yang Kompleks)
Pada tahap ini merupakan tahap di mana gerakan motorik yang terampil
ddalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. Gerakan kompeks
mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketermpilan yang terdiri atas
beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini
dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan
beberapa subketerampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur.
6
Pada tahap ini siswas sudah terampil melakukan berbagai rangkaian pola gerakan
secara urut.
6. Adaptation (Penyesuaian)
Penyesuaian merupakan keterampilan yang sudah berkembang sehingga
dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. Adaptasi ini mencakup kemampuan
untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan
kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf keterampilan yang telah
mencapai kemahiran pada tahap ini siswa sudah terampil melakukan dan
menyesuaikan gerakan yang dipelajari kedalam berbagai situasi yang berbeda-
beda sesuai situasi dan kondisi yang dhadapi.
7. Origination (Penciptaan)
Penciptaan merupakan keterampilan membuat melakukan pola geakan baru
yang dsesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Penciptaan atu
kreatvitas adalah mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-
gerak yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Penciptaan
merupakan tingkat keterampiln yang paling tinggi.
7
informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk
mengmpulkan data.
4. Menalar/mengasosiasi
Keterampilan menalar/mengasosiasi merupakan keterampilan
mengembangkan interprestasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan
informasi dari dua fakta/konsep, interprestasi argumentasi dan kesimpulan
mengenai keterkaiatan lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan
argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis fakta/ konsep/ teori
dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan, mengembangkan
interprestasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/ teori
pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.
5. Mengomunikasikan
Keterampilan mengomunikasikan merupakan keterampilan dalam
menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan,
grafis, media elektronik, multimedia dan lain-lain.
8
1. Menilai penguasaan keterampilan siswa yang diperlukan sebelum
mempelajari keterampilan berikutnya.
2. Menilai tingkat kompetensi yang sudah dikuasai siswa pada setiap akhir
jenjang/ kelas di sekolah kejuruan.
3. Menilai keterampilan siswa yang akan memasuki institusi pendidikan
kejuruan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, maka kesimpulan yang dikemukakan dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Penilaian produk adalah penilaian hasil kerja peserta didik terhadap penguasaan
keterampilan pesertadidik dalam membuat suatu produk dan penilaian kualitas hasil
kerja peserta didik tertentu.
2. Pengembangan produk meliputi tiga tahap yaitu tahap persiapan, pembuatan, dan
penilaian produk.
3. Teknik penilaian produk ada dua yaitut eknik holistic dan teknik analitik.
B. Saran
Hendaknya seorang tenaga pengajar dapat mengaplikasikan evaluasi terhadap
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di suatu lembaga pendidikan karena dengan
adanya evaluasi pendidikan kita, karena berkaitan dengan haltersebut kita dapat belajar
cara mengevaluasi dari kegiatan belajar mengajar harus dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
10
Daftar Pustaka
Sudaryono. 2014. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Berdasarkan Teori Tes Klasik dan
Modern. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.
Widoyoko, E. P. 2016. Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah Edisi Revisi.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
11
Lampiran
12