Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

MAKALAH
PENILAIAN PRODUK
EVALUASI PENDIDIKAN SD
Diampu Oleh:
Dr. Rita Rahmaniati, M.Pd

Disusun Oleh:

Adi Ganda P
16.23.017342

Astuti
16.23.017346

Awaliyah
16.23.017341

Chrismonika Ayu W
16.23.017332

Fitri
16.23.017327

Supriadi Bowo
16.23.017344

2019
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha esa karena atas
berkat dan rahmatNya telah memberikan kami kesempatan untuk menyelesaiakan makalah
ini yang berjudul penilaian produk. Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kepada pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah evaluasi
pendidikan SD yang selalu memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca untuk menambah ilmu
pengetahuan. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini
menjadi lebih baik lagi. Akhir kata kami ucapkan selamat membaca dan terima kasih.

Palangkaraya, Mei 2019

Kelompok I

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................ i


Daftar Isi ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi ................................................................................................ 3
B. Penilaian Produk .................................................................................................... 4
C. Aspek Penilaian Produk ......................................................................................... 5
D. Tujuan Penilaian Produk ........................................................................................ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 10
B. Saran ...................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 11
Lampiran .......................................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat
suatu produk. Penilaian produk adalah cara penilaian yang dilakukan dengan
mengamati dan menilai keterampilan-keterampilan peserta didik dalam
menghasilkan sebuah produk dan kualitas dari produk tersebut. Oleh karena itu, tidak
saja kualitas produk yang dihasilkan oleh peserta didik, tetapi juga pada kualitas
keterampilan-keterampilan siswa dalam menyiapkan dan proses membuat produk
tersebut. Contoh, kemampuan peserta didik menggunakan berbagai teknik
menggambar, menggunakan peralatan dengan aman, dan berpenampilan menarik.

Penilaian produk umumnya dilakukan terhadap pencapaian kompetensi


belajar siswa dalam menghasilkan produk-produk belajar yang berkualitas, seperti
membuat kumpulan puisi, membuat naskah drama, membuat artikel ilmiah untuk
media massa, membuat karya tulis ilmiah, membuat produk karya seni, menyusun
dokumen kebijakan publik dan sebagainya. Produk yang dibuat adalah benda-benda
yang bermanfaat bagi diri siswa atau bagi lingkungan siswa. Penilaian produk tidak
bersifat tunggal pada objek produk saja, melainkan juga pada proses penyiapan dan
proses pembuatan produknya, maka penilaian produk juga bersifat holistik dan
analitik. Penilaian pada aspek persiapan, antara lain mencakup kemampuan
merencanakan, menggali informasi, mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk. Penilaian pada aspek proses pembuatan produk, mencakup kemampuan
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik serta kualitas prosedur
membuat produk. Penilaian pada aspek kualitas produk mencakup kebenaran,
keaslian, manfaat, kerapian/keindahan, dan sebagainya. Penilaian produk juga
berbasis pada pengamatan terhadap kualitas keterampilan dalam menghasilkan
produk dan pengamatan terhadap kualitas produk.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi?
2. Bagaimana proses penilaian produk?

1
3. Apa saja aspek penilaian produk?
4. Apa tujuan penilaian produk?

C. Tujuan
1. Mengetahuai yang dimaksud dengan evaluasi
2. Mengetahui proses penilaian produk
3. Mengetahui aspek penilaian produk
4. Mengetahui tujuan penilaian produk

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi
Menurut Mukhtar (2003), seorang guru yang terliba dalam pembuatan keputusan,
harus berdasarkan pada pertimbangan yang matang. Artinya, untuk melakukan
pertimbangan sebelum membuat keputusan informasi yang tepat dan benar. Proses
penentuan informasi yang diperlukan, pengumpulan, dan penggunaan informasi tersebut
untuk melakukan pertimbangan sebelum membuat keputusan, itulah yang dinamakan
penilaian atau evaluasi.

Dengan demikian proses evaluasi dapat dilihat dalam tiga aspek pertama keputusan,
dalam hal ini guru memiliki alternatif tujuan akhir yang dipilih misalkan apakah seorang
siswa dapat naik kelas atau tidak. Selanjutnya yang kedua yaitu pertimbangan, guru
dalam melakukan evaluasi memiliki pertimbangan dalam pemilihan bentuk evaluasi,
apakah siswa mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik. Yang ketiga
informasi yaitu bentuk evaluasi apa yang dipilih guru dalam proses pembelajaran,
misalnya tes tertulis, lisan atau mengamati siswa secara langsung.

Edwin Wandt dan Greald W. Brown (1997) mengemukakan: istilah evaluasi


menunjukkan pada suatu pengertian, yaitu suatu tindakan atau proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu.
Ten Brink dan Terry D (1994) mengemukakan: evaluasi adalah proses
pengumpulan informasi dan menggunakannya sebagai bahan untuk pertimbangan dalam
membuat keputusan.
Surharsimi Arikunto (2004) mengemukakan: evaluasi adalah kegiatan mencari
sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari sesuatu tersebut, juga termaksud
mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan dalam suatu program,
produk, prosedur, serta alternatif strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang telah
dtentukan.
Dr. Sudaryono (2014) mengemukakan: evaluasi adalah menentukan sampai
seberapa jauh sesuatu itu berharga, bermutu, atau bernilai. Evaluasi terhadap hasil belajar
yang dicapai oleh siswa dan terhadap proses pembelajaran mengandung penilaian

3
terhadap hasil belajar atau proses belajar itu, sampai seberapa jauh keduanya dapat dinilai
dengan baik.

Dengan demikian, evaluasi berarti suatu proses atau pengumpulan informasi dalam
menilai sesuatu. Evaluasi dalam pembelajaran yaitu penilaian terhadap hasil belajar yang
dicapai oleh siswa dan dalam proses pembelajaran.

B. Penilaian Produk
Penilaian Produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu
produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-
produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan,
gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Sebagai contoh
tujuan penilaian produk seni lukis adalah untuk melihat kompetensi peserta didik dalam
dalam membuat karya cipta seni lukis. Pendidik memfokuskan perhatiannya pada hasil
karya lukis yang diciptakan oleh peserta didik yang tentunya tidak terlepas dari proses
penciptaannya. Oleh karena itu, kegiatan penilian memerlukan kriteria.

Jadi dalam penilaian hasil belajar siswa meliputi dua aspek penilaian, yaitu: (1)
penilaian tentang pemilihan dan cara penggunaan alat serta prosedur kerja siswa, dan
(2) penilaian tentang kualitas teknis dan estetik hasil kerja siswa.

Beberapa contoh penilaian produk hasil kerja siswa:


1. Penilaian keterampilan siswa dalam menggunakan berbagai teknik melukis.
2. Penilaian keterampilan siswa menghasilkan karya tekstil.
3. Penilaian keterampilan siswa menghasilkan kriya kayu. Penilaian produk dapat
dilakukan secara holistik ataupun analitik. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan
keseluruhan dari produk, sedangkan secara analitik, yaitu berdasarkan aspek-
aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada
semua tahap proses pengembangan produk yang dinilai.

Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik analitik .


a) cara analitik , yaitu berdasarkan aspek – aspek produk ,biasanya dilakukan
terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahapan proses
penggembangan .

4
b) cara holistik ,yaitu berdasarkan kesan kesseluruhan dan produuk , biasanya
dilakukan pada tahap appraisal .

Tabel Contoh Penilaian Produk Mata Pelajaran Kimia


Mata pelajaran : ipa ( kimia )
Nama proyek : membuat sabun
Alokasi waktu : 4 kali pertemuan
Nama siswa : kelas : XI/1

NO ASPEK SKOR ( 1 - 5 )””


1. Perencanaan bahan
2. Proses pembuatan
Persiapan alat dan bahan
Teknik penggolaan
K3 ( keamanan , keselamatan
,dan kebersihan
3. Hasil produk
Benuk hasil
Inovasi
Total skor

 Aspek yang di nilai di sesuaikan dengan jenis produk yang di buat


 Skor diberikan kepada peserta didik tergantung dari ketetapan dan kelengkapan
jawaban yang diberikan semakin lengkap dan tepat jawaban semakin tinggi perolehan
skor

C. Aspek Penilaian Produk


Aspek penilaian produk yaitu, keterampilan. Aspek keterampilan atau psikomotorik
merupakan hasil belajar yang pencapaiannya melibatkan otot dan kekuatan fisik. Dengan
kata lain ranah psikomotorik adalah ranah yang berfungsi dengan atifitas fisik, misalnya lari,
melompat, melukis, menari, memukul, mengetik dan sebagainya. Keterampilan itu sendiri
menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam melaksanakan sesuatu tugas atau

5
sekumpulan tugas tertentu. Hasil belajar dalam ranah psikomotor tampak dalam bentuk
keterampilan-keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu.
Kurikulum 2013 membedakan ranah keterampilan menjadi dua, yaitu keterampilan
konkret dan keterampilan abstrak. Keterampilan konkret adalah keterampilan sebagaimana
disampaiakn oleh Bloom berikut ini.
1. Perception (Presepsi)
Presepsi merupakan adanya perhatian untuk melakukan suatu gerakan.
Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan
kesadaran akan hadirnya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan antara seluruh
rangsangan yang ada.
2. Set (Kesiapan)
Merupakan kesiapan untuk melakukan gerakan. Kesiapan meliputi kesiapan
fisik, mental dan emosional untuk melakukan gerakan. Kesiapan mencakup
kemampuan untuk menempatkan diri dalam kadaan dalam memulai suatu
gerakan. Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan rohani.
3. Guided Respnse (Respons terpimpin)
Respon terpimpin (meniru gerakan secara terbimbing) merupakan tahap awal
dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termaksud di dalamnya imitasi
dan gerakan coba-coba. Dalam hal ini siswa melakukan gerakan-gerakan motorik
atau bimbingan guru ataupun menirukan gerakan guru.
4. Mechanism (Mekanisme)
Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan
meyakinkan dan cakap. Ini mencakup kemampuan untuk melakukan satu
rangkaian gerakan dengan lancar karena sudah dilatih secukupnya tanpa
memperhatikan contoh yang diberikan guru. Dalam tahap ini siswa sudh mampu
melakukan gerakan-gerakan yang dilatihkan tanpa memerlukan bimbingan lagi.
Gerakan yang dilakukan sudah terbentuk secara meknis.
5. Complex Overt Respone (Respon Tampak Yang Kompleks)
Pada tahap ini merupakan tahap di mana gerakan motorik yang terampil
ddalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. Gerakan kompeks
mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketermpilan yang terdiri atas
beberapa komponen, dengan lancar, tepat dan efisien. Adanya kemampuan ini
dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan
beberapa subketerampilan menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur.

6
Pada tahap ini siswas sudah terampil melakukan berbagai rangkaian pola gerakan
secara urut.
6. Adaptation (Penyesuaian)
Penyesuaian merupakan keterampilan yang sudah berkembang sehingga
dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. Adaptasi ini mencakup kemampuan
untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan
kondisi setempat atau dengan menunjukkan taraf keterampilan yang telah
mencapai kemahiran pada tahap ini siswa sudah terampil melakukan dan
menyesuaikan gerakan yang dipelajari kedalam berbagai situasi yang berbeda-
beda sesuai situasi dan kondisi yang dhadapi.
7. Origination (Penciptaan)
Penciptaan merupakan keterampilan membuat melakukan pola geakan baru
yang dsesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Penciptaan atu
kreatvitas adalah mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-
gerak yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Penciptaan
merupakan tingkat keterampiln yang paling tinggi.

Adapun yang termasuk keterampilan abstrak dalam Kurikulum 2013 adalah


sebagai berikut :
1. Mengamati
Keterampilan mengamati merupakan keterampilan memperhatikan dengan
cermat pada waktu mengamati suatu observasi/ membaca suatu tulisan/mendengar
suatu kejelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on
talk) yang digunakan untuk mengamati.
2. Menanya
Keterampilan menanya merupakan keterampilan menggali informasi atau
pengetahuan secara lisan yang merupakan keterampilan mengajukan berbagai
jenis pertanyaan yang berkualitas, baik pertanyaan faktual, konseptual, prosedural,
maupun hipotetik.
3. Mengumpulkan informasi
Keterampilan mengumpulkan informasi merupakan keterampilan dalam
mancari, menemukan dan menggali sumber pengetahuan atau informasi yang
memadai baik dari segi jumlah, kualitas, kelengkapan informasi, validitas

7
informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk
mengmpulkan data.
4. Menalar/mengasosiasi
Keterampilan menalar/mengasosiasi merupakan keterampilan
mengembangkan interprestasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan
informasi dari dua fakta/konsep, interprestasi argumentasi dan kesimpulan
mengenai keterkaiatan lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan
argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis fakta/ konsep/ teori
dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan, mengembangkan
interprestasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/ teori
pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.
5. Mengomunikasikan
Keterampilan mengomunikasikan merupakan keterampilan dalam
menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan,
grafis, media elektronik, multimedia dan lain-lain.

Dapat kita simpulkan aspek-aspek penilaian produk sebagai berikut:


Penilaian produk meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu:
1. Tahap persiapan,meliputi penilaian kemampuan siswa dan
merencanakan,menggali,dan mengembangkan gagasan dan mendesain produk.
2. Tahap pembuatan produk (Proses), meliputi: penilaian kemampuan siswa dan
dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3. Tahap penilaian produk, meliputi: penilaian produk yang di hasilkan siswa sesuai
kriteria yang di tetapkan.
Meskipun terdiri dari beberapa tahap yang berbeda ,tetapi semua tahap itu
merupakan suatu proses yang terpadu. Oleh karena itu guru bisa melakukan penilaian
tenteng kemampuan siswa dalam memilih teknik kerja pada tahap proses produk dan
pada tahap akhir.

D. Tujuan Penilaian Produk


Guru harus memahami tujuan penilaian hasil kerja agar tidak terjadi kekeliruan
dalam menyusun kisi-kisi instrument penilaian. Penilaian hasil kerja biasa digunakan
guru untuk:

8
1. Menilai penguasaan keterampilan siswa yang diperlukan sebelum
mempelajari keterampilan berikutnya.
2. Menilai tingkat kompetensi yang sudah dikuasai siswa pada setiap akhir
jenjang/ kelas di sekolah kejuruan.
3. Menilai keterampilan siswa yang akan memasuki institusi pendidikan
kejuruan.

Selain itu penilaian produk akan menilai kemampuan siswa dalam:


1. Bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain
2. Memilih bahan-bahan yang tepat
3. Menggunakan alat
4. Menunjukkan inovasi dan kreasi
5. Memilih bentuk dan gaya dalam karya seni (M.Nur Ampana Lea,
2011)

Penilaian hasil kerja bisa digunakan guru untuk:

1. Menilai penguasaan keterampilan siswa yang diperlukan sebelum


mempelajari keterampilan berikutnya;
2. Menilai tingkat kompetensi yang sudah dikuasai siswa pada setiap akhir
jenjang/ kelas di sekolah khususnya sekolah kejuruan;
3. Menilai keterampilan siswa yang akan memasuki institusi pendidikan
kejuruan. (Hesty Borneo, 2012)

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, maka kesimpulan yang dikemukakan dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Penilaian produk adalah penilaian hasil kerja peserta didik terhadap penguasaan
keterampilan pesertadidik dalam membuat suatu produk dan penilaian kualitas hasil
kerja peserta didik tertentu.
2. Pengembangan produk meliputi tiga tahap yaitu tahap persiapan, pembuatan, dan
penilaian produk.
3. Teknik penilaian produk ada dua yaitut eknik holistic dan teknik analitik.

B. Saran
Hendaknya seorang tenaga pengajar dapat mengaplikasikan evaluasi terhadap
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di suatu lembaga pendidikan karena dengan
adanya evaluasi pendidikan kita, karena berkaitan dengan haltersebut kita dapat belajar
cara mengevaluasi dari kegiatan belajar mengajar harus dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.

10
Daftar Pustaka

Sudaryono. 2014. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Berdasarkan Teori Tes Klasik dan
Modern. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.
Widoyoko, E. P. 2016. Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah Edisi Revisi.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.

11
Lampiran

12

Anda mungkin juga menyukai