Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA


tentang
“SUBJEK, OBJEK & TEKNIK EVALUASI PEMBELAJARAN SERTA
RUBRIK PENSKORAN”

Disusun oleh:
Kelompok 2
Mardiatul Hasanah (2014040032)
Qori Nabawi (2014040036)
Anisatul Mardhiyah (2014040046)

Dosen Pengampu:
Nita Putri Utami, M.Pd

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
1443 H/2022 M
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah Evaluasi Pembelajaran Matematika tentang “Subjek, Objek dan
Teknik Evaluasi Pembelajaran serta Rubrik Penskoran” dengan lancar dan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Ibu Nita Putri Utami, M.Pd pada mata
kuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penulis khususnya sebagai calon guru
matematika. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nita Putri Utami, M.Pd
yang telah memberikan tugas ini. Serta ucapan terimakasih untuk pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Keterbatasan kemampuan kami dalam membuat makalah ini menyebabkan masih
banyak kekurangan mungkin dari segi kepenulisan maupun isi makalah. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk membangun penulisan yang lebih baik
kedepannya.
Padang, 10 Maret 2022
Pemakalah,

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…...............................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................5
A. Subjek Evaluasi....................................................................................................................5
B. Objek Evaluasi......................................................................................................................6
C. Teknik Evaluasi..................................................................................................................10
D. Rubrik Penskoran................................................................................................................11
BAB III PENUTUP......................................................................................................................16
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 16
B. Saran .................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, guru akan mengatur seluruh rangkaian kegiatan
pembelajaran, mulai dari membuat desain pembelajaran, melaksanakan kegiatan
pembelajaran, bertindak mengajar atau membelajarkan, melakukan evaluasi
pembelajaran termasuk proses dan hasil belajar yang berupa “dampak pengajaran”. Peran
peserta didik adalah bertindak belajar, yaitu mengalami proses belajar, mencapai hasil
belajar, dan menggunakan hasil belajar yang digolongkan sebagai dampak pengiring.
Melalui belajar kemampuan mental anak didik semakin meningkat. Hal itu sesuai
dengan perkembangan anak didik yang beremansipasi diri sehingga menjadi utuh dan
mandiri. Dengan demikian, evaluasi pembelajaran itu dilakukan oleh guru untuk
mengukur sampai sejauh mana tingkat penguasaan dan pembelajaran yang dilakukan oleh
anak didik selama mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu agar tujuan evaluasi
pembelajaran tersebut tercapai, maka sebagai seorang guru kita harus memahami subjek,
objek dan teknik evaluasi pembelajaran tersebut dengan baik serta memahami objek dan
teknik evaluasi yang termasuk kedalam ranah kognitf, afektif dan psikomotorik.
B. Rumusan Masalah
1) Apa itu subjek dan objek evaluasi pembelajaran?
2) Manakah objek evaluasi pembelajaran yang termasuk dalam ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik?
3) Apa itu teknik evaluasi pembelajaran?
4) Manakah teknik yang termasuk dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik?
5) Apa itu rubrik penskoran?
C. Tujuan
1) Memahami subjek, objek dan teknik evaluasi pembelajaran
2) Memahami objek dan teknik evaluasi pembelajaran yang termasuk kedalam ranah
kognitf, afektif dan psikomotorik
3) Memahami tentang rubrik penskoran

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Subjek evaluasi
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan penilaian. Subyek atau pelaku evaluasi
pendidikan ialah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang pendidikan.
Subyek evaluasi pendidikan di sekolah akan sangat bergantung pada ditentukan oleh suatu
aturan yang menetapkan pembagian tugas untuk melakukan evaluasi tersebut. Jadi subyek
evaluasi pendidikan itu dapat berbeda-beda orangnya. Siapa yang dapat disebut sebagai
subjek evaluasi untuk setiap tes, ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan
yang berlaku. Contohnya yaitu :
a. Untuk melaksanakan evaluasi tentang prestasi belajar atau pencapaian maka sebagai
subjek evaluasi adalah guru.
b. Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala maka sebagai
subjeknya dapat meminta petugas yang di tunjuk, dengan didahului oleh suatu latihan
melaksanakan evaluasi tersebut.
c. Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan sebuah alat
ukur yang sudah di standarisasikan maka subjeknya adalah ahli-ahli psikologi.
Disamping alatnya yang harus bersifat rahasia maka subjek evaluasi haruslah seorang
yang betul-betul ahli karena jawaban dan tingkal laku orang yang di tes harus
diinterpretasikan dengan cara tertentu. Tidak semua orang dapat menafsirkan jawaban tes
kepribadian, sehingga hanya orang yang telah mempelajari tes secara mendalam saja yang
dapat melakukannya.
Subyek evaluasi pendidikan di sekolah akan sangat bergantung pada ditentukan oleh
suatu aturan yang menetapkan pembagian tugas untuk melakukan evaluasi tersebut. Jadi
subyek evaluasi pendidikan itu dapat berbeda-beda orangnya. Dalam kegiatan evaluasi
pendidikan dimana sasaran evalusinya adalah prestasi belajar siswa, maka subyek
evaluasinya adalah guru atau dosen yang mengasuh mata pelajaran tertentu. Jika evaluasi
yang dilakukan itu sasarannya adalah sikap peserta didik, maka subyek evaluasinya adalah
guru atau petugas yang sebelum melaksanakan evaluasi tentang sikap itu, terlebih dahulu
telah memperoleh pendidikan atau latihan (training) mengenai cara-cara menilai sikap
seseorang. Adapun apabila sasaran yang di evaluasi adalah kepribadian peserta didik, dimana

5
pengukuran tentang kepribadian itu dilakukan dengan menggunakan instrument berupa test
yang sifatnya baku. Maka subyek evaluasinya seorang psikolog.
Ada beberapa syarat untuk seseorang menjadi subjek evaluasi, diantaranya:
a. Mampu Melaksanakan, persyaratan pertama yang harus dipenuhi oleh seorang evaluator
adalah bahwa mereka harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan evaluasi yang
didukung oleh teori dan ketrampilan praktik.
b. Cermat, dapat melihat celah-celah dan detail dari program serta bagian program yang
akan dievaluasi.
c. Objektif, tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi, agar dapat mengumpulkan
data sesuai keadaannya, selanjutnya dapat mengambil kesimpulan sebagaiman diatur oleh
ketentuan yang harus diikuti.
d. Sabar dan tekun, agar didalam melaksanakan tugas dimulai dari membuat rancangan
kegiatan dalam bentuk menyusun proposal, menyusun instrumen, mengumpulkan data
dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergesa-gesa
e. Hati-hati dan bertanggung jawab, yaitu melakukan pekerjaan evaluasi dengan penuh
pertimbangan, namun apabila masih ada kekeliruan yang diperbuat, berani menanggung
risiko atas segala kesalahanya.

B. Objek evaluasi (ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik)


Objek atau sasaran evaluasi pembelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi titik pusat
pengamatan, karena evaluator menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Jika
dikaitkan dengan pembelajaran, maka objek evaluasinya adalah anak didik. Namun jika
dikaitkan dengan pengajaran, tentu saja objek evaluasinya adalah para pendidik. Sebagai
objek evaluasi pembelajaran, anak didik adalah bahan mentah atau input yang akan diolah
dan dikembangkan menjadi manusia yang berpengetahuan, berketerampilan, dan
berkepribadian yang baik. Dalam hal ini, anak didik yang baru masuk itu memiliki
karakteristik atau kekhususan tersendiri yang bisa memengaruhi keberhasilan dalam belajar.
Objek penilaian hasil belajar penting diketahui agar memudahkan guru dalam menyusun alat
evaluasinya. Objek penilaian tersebut dibagi menjadi 3 ranah, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor. Ketiga sasaran tersebut harus dievaluasi secara menyeluruh, artinya jangan

6
hanya menilai segi penguasan materi semata, tetapi juga harus menilai segi perubahan
tingkah laku dan proses mengajar dan belajar itu sendiri secara adil.
1. Ranah Kognitif
Untuk dapat diterima sebagai calon peserta didik dalam rangka mengikuti
program pendidikan tertentu, maka para calon peserta didik harus memiliki kemampuan
yang sesuai atau memadai, sehingga dalam mengikuti proses pembelajaran pada program
pendidikan tertentu itu nantinya peserta didik tidak akan mengalami banyak hambatan
atau kesulitan. Sehubungan dengan itu, maka bekal kemampuan yang dimiliki calon
peserta didik perlu untuk dievaluasi terlebih dahulu, guna mengetahui sampai sejauh
mana kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing calon peserta didik dalam
mengikuti program tertentu. adapun alat yang biasa dipergunakan dalam rangka
mengevaluasi kemampuan peserta didik itu adalah tes kemampuan (attitude test).
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut
Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif. Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berfikir, di antaranya:
 Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge), adalah kemampuan seseorang untuk
mengingat-ingat kembali atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala,
rumus-rumus dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk
menggunakannya.
 Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Seorang peserta didik
dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi
uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
 Penerapan (application) adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau
menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip,
rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan konkret.
 Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan
suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu
memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan
faktor-faktor lainnya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman
yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian-bagian yang

7
tetap terpadu, untuk beberapa hal memahami prosesnya, untuk hal lain memahami
cara bekerjanya, untuk hal yang lain lagi memahami sistematikannya.
 Sintesis (synthesis), adalah suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-
unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau
berbentuk pola baru. Analisis diartikan sebagai memecah integritas menjadi bagian-
bagian. Sedangkan sintesis adalah menyatukan unsur-unsur menjadi integritas.
Berpikir sintesis adalah salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih kreatif.
Berpikir kreatif merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam pendidikan.
 Penilaian/pengahragaaan/evaluasi (evaluation), merupakan kemampuan seseorang
untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide. Ketika seseorang
dihadapkan pada beberapa pilihan, maka orang tersebut akan mampu memilih satu
pilihan yang terbaik.
2. Ranah Afektif
Sikap, pada dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku manusia,
sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memencar keluar. Namun karena sikap
ini merupakan sesuatu yang paling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan,
maka diperoleh informasi mengenai sikap seseorang adalah penting sekali. Oleh karena
itu sikap tersebut perlu dinilai atau dievaluasi terlebih dahulu bagi para calon peserta
didik sebelum mengikuti program pendidikan tertentu.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa
sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki
penguasaan kognitif tingkat tinggi. Penilaian hasil belajar afektif kurang mendapat
perhatian dari guru. Para guru cenderung lebih banyak menilai ranah kognitif. Tipe hasil
belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajara, menghargai guru dan teman sekelas,
kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Kondisi afektif tidak dapat dideteksi dengan tes,
tetapi dapat diperoleh melalu angket, inventarisir atau pengamatan yang sistematik dan
berkelanjutan. Sistematik berarti pengamatan mengikuti suatu prosedur tertentu,
sedangkan berkelanjutan memiliki arti pengukuran dan penilaian yang dilakukan secara
terus-menerus.

8
Menurut Krathwohl (1974) dan kawan-kawan, ranah afektif dibagi menjadi 5
jenjang, antara lain:
 Penerimaan atau menaruh perhatian yaitu kesediaan menerima rangsangan dengan
memberikan perhatian kepada rangsangan yang datang kepadanya. Penerimaan juga
bisa diartikan sebagai kemauan untuk memperhatikan suatu kegiatan atau objek.
Rangsangan yang datang kepada peserta didik dapat berupa masalah, situasi, gejala,
dan lain-lain.
 Menanggapi (responding), adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi
terhadapnya dengan salah satu cara. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan,
kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
 Menilai (valuing) atau menghargai, adalah memberikan nilai atau penghargaan
terhadap suatu kegiatan atau objek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan
dirasakan akan membawa kerugian atau penyesalan. Peserta didik tidak hanya mau
menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah mampu untuk menilai mana yang
baik dan buruk.
 Mengorganisasikan atau mengatur (organizing) yaitu mempertemukan perbedaan
nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih universal, yang membawa kepada
perbaikan umum. Ini merupakan pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk di dalamnya hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan
dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.Yang termasuk dalam organisasi adalah
konsep tentang nilai organisasi sistem nilai.
 Karakterisasi (characterization) adalah menjadikan nilai-nilai yang diorganisasikan
untuk tidak hanya menjadi pedoman perilaku tetapi juga menjadi bagian dari pribadi
dalam perilaku sehari-hari.Jadi, karakterisasi merupakan keterpaduan semua sistem
nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
laku.
3. Ranah Psikomotorik
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang, yang
menampakkan bentuknya dari tingkah lakunya. Sebelum mengikuti program pendidikan
tertentu, para calon peserta didik perlu terlebih dahulu dievaluasi kepribadiannya masing-

9
masing, sebab baik burukya kepribadian mereka secara psikologis akan dapat
mempengaruhi keberhasilan mereka dalam mengikuti program tertentu. Evaluasi yang
dilakukan untuk mengetahui atau mengungkap kepribadian seseoarng adalah dengan
jalan menggunakan tes kepribadian (personality test).
Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil
belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Sipmson (1956) yang menyatakan bahwa
hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan
bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari
hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif.
Hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan
kemampuan bertindak individu. Ada 6 tingkatan keterampilan, di antaranya:
 Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).
 Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar
 Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, auditif, motoris,
dll.
 Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan.
 Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan
yang kompleks.
 Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan
ekspresif dan interpretatif.

C. Teknik evaluasi (ranah kognitif, afektif dan psikomotor)


Teknik tes menurut Indrakusuma adalah “suatu alat atau prosedur yang sistematis dan
obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan seseorang
dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat”. Dalam kaitan dengan rumusan tersebut,
sebagai alat evaluasi hasil belajar, tes minimal mempunyai dua fungsi, yaitu:
1. Untuk mengukur tingkat penguasaan terhadap seperangkat materi atau tingkat pencapaian
terhadap seperangkat tujuan tertentu;
2. Untuk menentukan kedudukan atau perangkat siswa dalam kelompok, tentang
penguasaan materi atau pencapaian tujuan pembelajaran tertentu.

10
Teknik yang digunakan dalam evaluasi pembelajaran yaitu:
1. Aspek Kognitif yaitu dengan tes tertulis, tes lisan, dan penugasan dalam menggunakan
instrument penilaian pilihan ganda dan uraian
2. Aspek afektif yaitu dengan menggunakan teknik observasi
3. Aspek psikomotorik yaitu dengan menggunakan teknik teknik praktik dan portofolio
D. Rubrik Penskoran
1. Pengertian
Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan
guru dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan siswa, Rubrik perlu
memuat daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu ditunjukkan dalam suatu
pekerjaan siswa disertai dengan panduan untuk mengevaluasi masing-masing
karakteristik tersebut.
2. Tujuan Penilaian Rubrik
Dalam hal ini tujuan dari penilaian rubrik yakni siswa diharapkan secara jelas
memahami dasar penilaian yang akan digunakan untuk mengukur suatu kinerja siswa.
Kedua pihak “guru dan siswa” akan mempunyai pedoman bersama yang jelas tentang
tuntutan kinerja yang diharapkan. Rubrik diharapkan pula dapat menjadi pendorong atau
motivator bagi siswa dalam proses pembelajaran.
3. Manfaat Penilaian Rubrik
Adapun manfaat atau kegunaan dari penilaian rubrik ialah sebagai berikut:
 Rubrik menjelaskan deskripsi tugas.
 Rubrik memberikan informasi bobot penilaian.
 Siswa memperoleh umpan balik yang cepat dan akurat.
 Penilaian lebih objektif dan konsisten.
 Para peserta didik jadi pembelajaran aktif.
 Para peserta didik memperoleh “content knowledge” dan “procedural knowledge”.
 Para peserta didik dapat menilai kinerja kelompoknya sendiri.
 Baik pendidik maupun peserta didik memperoleh alat refleksi yang efektif tentang
proses pembelajaran yang telah berlangsung.
 Sebagai alat atau pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja mahasiswa.
4. Isi Rubrik

11
Dalam setiap komponen terdiri dari satu atau beberapa dimensi. Setiap dimensi harus
didevinisikan supaya lebih jelas harus diberi contoh atau ilustrasi. Dimensi-dimensi
kinerja inilah yang akan ditentukan mutunya atau diberi peringkat.
Setiap kategori mutu sebaiknya diberi contoh-contoh kinerja agar mempermudah
guru atau pemberi peringkat. Secara singkat scoring rubrik terdiri dari beberapa elemen,
yaitu:
 Dimensi, yang akan dijadikan dasar menilai kinerja anak didik.
 Definisi dan contoh, yang merupakan penjelasan mengenai setiap dimensi
 Skala yang akan digunakan untuk menilai dimensi
 Standar untuk setiap katagori kinerja.
Rubrik biasanya dibuat dalam bentuk tabel dua lajur, yaitu baris yang berisi kriteria
dan kolom yang berisi mutu. Kriteria dapat dinyatakan secara garis besar. Kemudian
dirinci menjadi komponen-komponen penting atau dapat pula komponen-kpmponen
ditulis langsung tanpa dikelompokkan dalam garis besar.
Rubrik dapat bersifat menyeluruh atau berlaku umum dan dapat juga bersifat khusus
atau hanya berlaku untuk suatu topik tertentu. Rubrik yang bersifat menyeluruh dapat
disajikan dalam bentuk holistic rubric.
Rubrik holistik adalah pedonan untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau
kombinasi semua kriteria. Serta dapat pula dalam bentuk analytic rubric, rubrik analitik
adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang ditentukan. dengan
menggunakan rubrik ini dapat dianalisis kelemahan atau kelebihan siswa.
5. Macam-Macam Penilaian Rubrik
Berikut Ini Merupakan Macam-Macam Penilaian Rubrik.
a. Jangkar Penampilan: Konsisten dan fokus
Menandai salah satu tugas dari sekian tumpukan tugas yang banyak sebagai salah
satu cara untuk fokus pada pekerjaannya. Beberapa orang menggunakan trik dengan
menempelkan permen karet pada setiap satu tugas yang telah diselesaikan dari sekian
jumlah tugas-tugas yang telah disusun (ditumpuk). Melalui rubrik kita bisa
memfokuskan perhatian pada tugas yang kita pikirkan sebagai tugas terbaik atau
terburuk.
b. Menyokong Feedback yang detail dan formatif

12
Dengan rubric kita bias melakukan pekerjaan lebih cepat karena tidak perlu
menuliskan catatan-catatan ekstensif pada setiap makalah tugas. Karena hanya
dengan mencentang atau membuat lingkaran pada rubric, atau menuliskan satu atau
dua kata pada rubric panduan penilaian.
Kunci dari penilaian rubrik adalah cek, lingkaran dan kata-kata terpilih,
memudahkan dan mempercepat proses penilaian sambil tetap memberikan feedback
yang detail dan formatif. Pilahan – pilhan itu tergantung jenis rubrik yang dipakai,
seperti :
 Rubrik tiga sampai lima level menggunakan kotak untuk dicenteng
 Rubrik tiga sampai lima level menggunakan lingkaran pada teks (lingkaran)
 Rubrik panduan penilaian untuk feedback naratif.
Rubrik tiga sampai lima level menggunakan kotak untuk dicenteng dalam proses
pembuatannya membutuhkan waktu yang banyak, tetapi membutuhkan waktu sedikit
dalam penggunaannya.
Rubrik tiga sampai lima level menggunakan kotak untuk dicenteng merupakan
rubrik yang dianggap paling tepat untuk menilai Sesutu yang membutuhkan feedback
detail dan kecepatan presentasi oral. Rubrik tiga sampai lima level sangat menghemat
waktu dalam penilaiannya.
a. Feedback yang fleksibel dan individual (rubrik panduan penilaian)
Rubrik dengan skala level tiga sampai lima level baik yang dicentang atau
dilingkari ketika memberikan penilaian mampu melakukan penghematan waktu dan
ketika memberikan feedback kepada siswa dan kaya akan informasi. Rubrik tiga
samapai lima level memudahkan penggunaanya tetapi susah pembuatannya.
Hal ini berbeda dengan rubrik panduan penilaian. Rubrik panduan penilaian
mudah dalam pembuatannya tetapi lebih lama dalam melakukan penilaian aktual
terhadap siswa. Akan tetapi rubrik panduan penilaian pada prakteknya ternyata
terkadang lebih menghemat waktu, selain itu rubrik panduan penilaian memiliki
manfaat ganda, yaitu individualisasi dan fleksibelitas yang lebih besar dalam
penilaian.
Rubrik panduan penilaian dapat digunakan untuk menilai kegiatan siswa
dimana siswa bebas berkreasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam rubrik

13
panduan penilaian dimungkinkan adanya catatan-catatan terhadap karya siswa pada
rubrik. Catatan itu merupakan komentar terhadap kriteria (level) kemampuan siswa
dalam berbagai dimensi.
b. Menampilkan feedback sumatif : Menetapkan Nilai.
Apabila pada masing – masing dimensi pada rubrik telah ditetapkan, maka
penyimpulan dapat menjadi latihan matematis. Setiap dimensi dalam rubrik diberi
nilai sebagai point, dan siswa dinilai dari seberapa banyak mereka menempuh
point-point yang terdapat dalam rubrik.
c. Menilai metode pengajaran sendiri
Selain digunakan untuk menilai siswa, rubrik juga bisa digunakan untuk
menilai diri sendiri, untuk feedback pribadi. Kita bisa melihat pekerjaan siswa
untuk mengukur hasil pekerjaan diri sendiri.
d. Langkah Pengembangan Rubrik
Dalam pengembangan rubrik, perlu diperhatikan beberapa langkah. Donna
Szpyrka dan Ellyn B. Smith (1995) menyebutkan bahwa langkah-langkah
pengembangan rubric adalah sebagai berikut :
o Menentukan konsep, keterampilan atau kinerja yang akan diasesmen.
o Merumuskan atau mendefinisikan dan menentukan urutankonsep atau
keterampilan yang akan diasesmen ke dalam rumusan atau definisi yang
menggambarkan aspek kognitif dan aspek kinerja.
o Menentukan konsep atau keterampilan yang terpenting dalam tugas yang harus
diasesmen.
o Menentukan skala yang akan diasesmen.
o Mendeskripsikan kinerja mulai dari yang diharapkan sampai dengan kinerja
yang tidak diharapkan (secara gradual). Deskripsi konsep atau keterampilan
kinerja tersebut dapat diikuti dengan memberikan angka pada setiap gradasi
atau member deskripsi gradasi.
o Melakukan uji coba dengan membandingkan kinerja atau hasil kerja dengan
rubric yang telah dikembangkan.

14
o Berdasarkan hasil penilaian terhadap kinerja atau hasil kerja dari uji coba
tersebut kemudian dilakukan revisi terhadap deskripsi kinerja maupun konsep
dan keterampilan yang akan diasesmen.
o Memikirkan kembali tentang skala yang digunakan.
o Merevisi skala yang digunakan.
Walaupun suatu rubric telah diupayakan untuk disusun dengan sebaik-baiknya tetapi
harus disadari bahwa tidak mungkin rubric yang tersusun itu merupakan sesuatu yang
sempurna atau dianggap sebagai satu-satunya kriteria untuk menialai kinerja siswa dalam
satu kegiatan.

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan penilaian. Subyek atau pelaku
evaluasi pendidikan ialah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang
pendidikan. Objek atau sasaran evaluasi pembelajaran adalah segala sesuatu yang
menjadi titik pusat pengamatan, karena evaluator menginginkan informasi tentang
sesuatu tersebut. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, maka objek evaluasinya adalah
anak didik. Namun jika dikaitkan dengan pengajaran, tentu saja objek evaluasinya adalah
para pendidik.
Teknik tes menurut Indrakusuma adalah “suatu alat atau prosedur yang sistematis
dan obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan
seseorang dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat”. Rubrik merupakan
panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan guru dalam menilai
atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan siswa, Rubrik perlu memuat daftar
karakteristik yang diinginkan yang perlu ditunjukkan dalam suatu pekerjaan siswa
disertai dengan panduan untuk mengevaluasi masing-masing karakteristik tersebut.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca khususnya calon guru
matematika dapat memahami dan mampu menjelaskan secara keseluruhan tentang
subjek, objek, serta teknik evaluasi pembelajaran dengan baik sehingga dapat mengetahui
objek dan teknik evaluasi pembelajaran yang termasuk kedalam ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik serta dapat memahami tentang rubrik penskoran.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hamzah, Ali. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarb ta
Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sumarmo, Utari. 2013. Berpikir dan Disposisi Matematika serta Pembelajarannya. FPMIPA-UPI
Erman, S. Winataputra, U. 2001. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Jakarta:
Universitas Terbuka
Thoha, M.Chabib. 2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta

17

Anda mungkin juga menyukai