Tugas Pribadi 1
Disusun Oleh :
Nadilla Oktiayesha 2014040044
Dosen Pengampu:
Andi Susanto S, Si. M
TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
PEMBUKTIAN TEOREMA
1. Sifat Idempoten
a. ( A A ) = A
Diketahui ( A A ) = A jika dan hanya jika ( A A ) A dan A ( A A )
Ambil sebarang x ( A A ), berarti x A atau x A berakibat x A. Karena
itu ( A A ) A.
Ambil sebarang x A , berarti x A atau x A. Dapat dinotasikan x ( A A )
Ini mengakibatkan A ( A A )
Dari kedua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ( A A ) = A
b. ( A A ) = A
Diketahui ( A A ) = A jika dan hanya jika ( A A ) A dan A ( A A )
Ambil sebarang x ( A A ), berarti x A dan x A berakibat x A. Karena
itu ( A A ) A
Ambil sebarang x A berarti x A dan x A. Dapat dinotasikan x ( A A ).
Ini mengakibatkan A ( A A )
Dari kedua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ( A A ) = A
2. Hukum asosiatif
a. ( A B ) C = A ( B C )
Diketahui ( A B ) C = A ( B C ) jika dan hanya jika ( A B ) C A
( B C ) dan A ( B C ) ( A B ) C
Ambil sebarang x ( A B ) C, berarti x ( A B ) atau x C. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa x A atau x B atau x C, pernyataan
tersebut akan sama bila dinyatakan x A atau x B atau x C. Sehingga x
A atau x ( B C ) dan akhirnya dapat dituliskan x A ( B C ). Jadi,
kesimpulannya ( A B ) C A ( B C ).
Ambil sebarang x A ( B C ), berarti x A atau x ( B C ). Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa x A atau x B atau x C, pernyataan
tersebut akan sama bila dinyatakan x A atau x B atau x C. Sehingga x ( A
B ) atau x C dan akhirnya dapat dituliskan x ( A B ) C. Jadi,
kesimpulannya A ( B C ) ( A B ) C Dari kedua uraian diatas, dapat
disimpulkan ( A B ) C = A ( B C )
b. ( A B ) C = A ( B C )
Diketahui ( A B ) C = A ( B C ) jika dan hanya jika ( A B ) C ( B
C ) dan A ( B C ) ( A B ) C
Ambil sebarang x (AB) , berarti x (A B) dan x C. Dengan demikian
dapat
dinyatakan bahwa x A dan x B dan x C, pernyataan tersebut akan sama
bila dinyatakan x A dan x B dan x C. Sehingga x A dan x ( B C ),
akhirnya dapat dituliskan x A ( B C ). Jadi, kesimpulannya ( A B ) C
A(BC)
Ambil sebarang x A ( B C ), berarti x A dan x ( B C ). Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa x A dan x B dan x C, pernyataan
tersebut akan sama bila dinyatakan x A dan x B) dan x C. Sehingga x ( A
B ) dan x C, akhirnya dapat dituliskan x ( A B ) C.
Dari kedua urain diatas,dapat disumpulkan ( A B ) C = A ( B C )
3. Sifat Komutatif
a. ( A B ) = ( B A )
Diketahui ( A B ) = ( B A ) jika dan hanya jika ( A B ) ( B A) dan ( B
A)(AB)
Ambil sebarang x ( A B ), berarti x A atau x B. Ini dapat pula dinyatakan
x B atau x A, sehingga berakibat x ( B A ). Olah karenanya ( A B )
(BA)
Ambil sebarang x ( B A ), berarti x B atau x A. Ini dapat pula
dinyatakan x A atau x B, sehingga berakibat x ( A B ). Olah karenanya
(BA)(AB)
Dari kedua uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa (AB) = (BA)
b. ( A B ) = ( B A )
Diketahui ( A B ) = ( B A ) jika dan hanya jika ( A B ) ( B A ) dan ( B
A) ( A B )
Ambil sebarang x ( A B ), berarti x A dan x B. Ini dapat pula dinyatakan
x B dan x A, sehingga berakibat x ( B A ) . Olah karenanya ( A B )
(BA)
Ambil sebarang x ( B A ) , berarti x B dan x A. Ini dapat pula
dinyatakan x A dan x B, sehingga berakibat x ( A B ). Olah karenanya
(BA)(AB)
Dari kedua uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ( A B ) = ( B A )
4. Sifat Distributif
a. A ( B C ) = ( A B ) ( A C )
Diketahui A ( B C ) = ( A B) ( A C ) jika dan hanya jika A ( B C )
( A B ) ( A C ) dan ( A B ) ( A C ) A ( B C ).
Ambil x A ( B C ), berarti x A dan x ( B C ), berarti pula x A dan
( x B atau x C). Pernyataan tersebut akan sama dengan pernyataan (x A
dan x B) atau ( x A dan x C), Berakibat x ( A B ) ( A C ). Oleh
karenanya A ( B C ) ( A B ) ( A C ).
Ambil x ( A B ) ( A C ), berarti ( x A dan x B ) atau ( x A dan x
C ). Pernyataan tersebut akan sama dengan pernyataan pula x A dan ( x B
atau x C ), Berakibat x A ( B C ). Oleh karenanya ( A B ) ( A C )
A ( B C ).
5. Hukum De Morgan's
a. (𝐴 𝖴 𝐵)𝐶 = 𝐴𝐶 ∩ 𝐵𝐶
Diketahui (𝐴 𝖴 𝐵)𝐶 = 𝐴𝐶 ∩ 𝐵𝐶 jika dan hanya jika (𝐴 𝖴 𝐵)𝐶 𝐴𝐶 ∩ 𝐵𝐶 dan
𝐴𝐶 ∩ 𝐵𝐶 (𝐴 𝖴 𝐵)𝐶
Ambil sebarang 𝑥 ∈ (𝐴 𝖴 𝐵)𝐶, berarti 𝑥 ∈ 𝑆 dan 𝑥 𝐴 𝖴 𝐵. Dengan kata lain,
𝑥 ∈ 𝑆 dan (𝑥 A dan 𝑥 B), dapat pula dinyatakan(𝑥 ∈ S dan 𝑥 A) dan
(𝑥 ∈ S dan 𝑥 B). Berakibat 𝑥 ∈ 𝐴𝐶 dan 𝑥 ∈ 𝐵𝐶, karenanya didapat 𝑥 ∈
𝐴𝐶 ∩ 𝐵𝐶, sehingga diperoleh (𝐴 𝖴 𝐵)𝐶 𝐴𝐶 ∩ 𝐵𝐶
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴𝐶 ∩ 𝐵𝐶, berarti (𝑥 ∈ S dan 𝑥 A) dan (𝑥 ∈ S dan 𝑥 B).
Dapat pula dinyatakan 𝑥 ∈ S dan (𝑥 A dan 𝑥 B) berakibat 𝑥 ∈ S dan 𝑥 𝐴 𝖴
𝐵. Sehingga diperoleh 𝑥 ∈ (𝐴 𝖴 𝐵)𝐶. Jadi 𝐴𝐶 ∩ 𝐵𝐶 (A 𝖴 B)𝐶
Dari kedua uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa (𝐴 𝖴 𝐵)𝐶 = 𝐴𝐶 ∩ 𝐵𝐶
b. (𝐴 ∩ 𝐵)𝐶 = 𝐴𝐶 𝖴 𝐵𝐶
Diketahui (𝐴 ∩ 𝐵)𝐶 = 𝐴𝐶 𝖴 𝐵𝐶 jika dan hanya jika (𝐴 ∩ 𝐵)𝐶 𝐴𝐶 𝖴 𝐵𝐶 dan
𝐴𝐶 𝖴 𝐵𝐶 (𝐴 ∩ 𝐵)𝐶
Ambil sebarang 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵)𝐶, berarti 𝑥 ∈ S dan 𝑥 𝐴 ∩ 𝐵. Dengan kata
lain, 𝑥 ∈ S dan (𝑥 A dan 𝑥 B), dapat pula dinyatakan (𝑥 ∈
S dan 𝑥 A) atau (𝑥 ∈ S dan 𝑥 B). Berakibat 𝑥 ∈ 𝐴𝐶 atau 𝑥 ∈ 𝐵𝐶,
karenanya didapat 𝑥 ∈ 𝐴𝐶 𝖴 𝐵𝐶, sehingga diperoleh (𝐴 ∩ 𝐵)𝐶 𝐴𝐶 𝖴 𝐵𝐶
Ambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐴𝐶 𝖴 𝐵𝐶, berarti (𝑥 ∈ S dan 𝑥 A) atau (𝑥 ∈ S dan
𝑥 B). Dapat pula dinyatakan 𝑥 ∈ S dan (𝑥 A dan 𝑥 B) berakibat 𝑥 ∈ S
dan 𝑥 𝐴 𝖴 𝐵. Sehingga diperoleh 𝑥 ∈ (𝐴 ∩ 𝐵)𝐶. Jadi 𝐴𝐶 𝖴 𝐵𝐶 (A ∩ B)𝐶
Dari kedua uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa (𝐴 ∩ 𝐵)𝐶 = 𝐴𝐶 𝖴 𝐵𝐶