Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

RANCANGAN PEBELAJARAN MATEMATIKA

Tentang

“Pengertian KKM, Komponen-komponen KKM dan


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan KKM”

Disusun:

Kelompok 6

Ledya Ella Sartika 2014040043


Nadilla Oktiayesha 2014040044

Dosen Pembimbing:
Nita Putri Utami M.Pd

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA (B)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN IMAM BONJOL PADANG
1444 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi
limpahan rahmat dan kasih sayang kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang diajukan untuk melengkapi tugas.
Shalawat dan salam buat nabi junjungan alam yakni nabi Muhammad saw
yang telah membimbing kita menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis menyusun dan menyelesaikan
makalah ini, terutama kepada pembimbing dan teman-teman
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, kepada
pembimbing dan teman-teman mohon saran-sarannya apabila menemukan
kejanggalan dalam makalah ini, untuk dijadikan pegangan dan upaya peningkatan
selanjutnya lebih baik.
Akhirnya, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
yang sempat membaca makalah ini pada umumnya dan bagi penulis sendiri
khususnya

Padang, 13 Oktober 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI…............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah… ................................................................................ 1
C. Manfaat Penulisan .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian KKM ....................................................................................... 2
B. Komponen-komponen KKM .................................................................... 3
C. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalaM KKM ............................... 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................... 6
B. Saran .......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketuntasan belajar merupakan pencapaian taraf penguasaan minimal yang telah
ditetapkan guru dalam tujuan pembelajaran setiap satuan pelajaran. Tuntas tidak tuntasnya
suatu penilaian hasil belajar ditentukan oleh standar ukuran pencapaian nilai minimal yang
harus dicapai oleh seorang siswa. Ukuran pencapaian nilai minimal dikenal dengan KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal).
Namun, dalam kenyataannya tidak jarang ditemui KKM yang ditetapkan itu tidak
dapat dipenuhi karena penyusunan dan penerapannya kurang tepat dan kurang
berpedoman pada ketentuan yang ada. Dengan demikian proses serta hasil belajar dan
membelajarkan di sekolahtidak mencapai mutu seperti yang direncanakan. Oleh karena
itu, diperlukan panduan yang dapatmemberikan informasi tentang penetapan kriteria
ketuntasan minimal yang dilakukan di satuan pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian KKM ?
2. Apa komponen-komponen KKM ?
3. Apa saja faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan KKM ?

C. Manfaat
1. Mengetahui apa pengertian KKM
2. Mengetahui apa komponen-komponen KKM
3. Mengetahui apa faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan KKM

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian KKM
Istilah kriteria dalam penilaian sering juga disebut sebagai tolak ukur atau
standar. Kriteria, tolak ukur, standar adalah sesuatu yang digunakan sebagai patokan
atau batas minimal untuk sesuatu yang diukur. Kriteria Ketuntasan Minimal adalah
prinsip penilaian yang menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan
peserta didik. Kriteria yang digunakan adalah nilai yang paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. Kriteria Ketuntasan Minimal
biasanya menggunakan sepuluh jenjang penilaian yaitu dari 1 sampai 10 atau dari 1
sampai 100.
(Suharsimi Arikunto.2010) Kriteria Ketuntasan Minimal adalah salah satu
prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi, yakni menggunakan kriteria
tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria yang digunakan adalah
nilai yang paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.
Menurut pemendiknas No 20 Tahun 2007 menyatakan bahwa salah satu
prinsi penilain pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan
kriteria tertentu dalam mementukan kelulusan peserta didik, kriteria paling rendah
untuk menyatakan ketuntasan eserta didik tersebut dinamakan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).1
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Kriteria
Ketuntasan Minimal adalah salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis
kompetensi, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan
peserta didik. Kriteria yang digunakan adalah nilai yangpaling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan.
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun
besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak
mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran.

1
M. Thobroni, Belajar dan Pembelajaran Yogyakarta : Ar-Ruzz Media

2
Menurut (rumiyanti 2013) menjelaskan bahwa pentingnya KKM sebagai
berikut :
1. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai
kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti.
2. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata
pelajaran.
3. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi
program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
4. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara
satuan pendidikan dengan masyarakat.
5. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata
pelajaran.2

B. Komponen-komponen KKM
Ada beberapa komponen dalam KKM antara lain :
1. Kompleksitas
Kompleksitas merupakan tingkat kesulitan materi pada tiap indikator, kompetensi
dasar maupun standart kompetensi. Semakin tinggi tingkat kompleksitas maka
semakin kecil skor yang dipakai. Rentang nilai yang digunakan misalnya: jika
kompleksitas tinggi rentang nilai yang digunakan (50-64), kompleksitas sedang
(64-80), dan kompleksitas rendah (81-100). Kompleksitas akan bernilai tinggi
apabila dalam mencapai kompetensi diperlukan hal-hal seperti: guru memahami
kompetensi yang harus dicapai peserta didik, guru kreatuf dan inovatif dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar, waktu yang dibutuhkan cukup lama
karena perlu pengulangan, dan penalaran dan kecermatan siswa yang tinggi.
2. Daya Dukung
Faktor ini lebih ditujukan pada ketersedian sarana dan prasarana yang dimiliki
oleh sekolah dalam menunjang Kegiatan kegiatan belajar. Sekolah yang memiliki
daya dukung tinggi maka skor yang digunakan juga tinggi. Pada aspek daya
dukung rentang nilai yang digunakan sangat fleksibel sesuai dengan kondisi

2
Mansur Muslich, KTSP seri SNP Pembalajaran Berbasis Kompetensi dan
Konstekstual, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

3
sekolah. Salah satu contohnya: jika daya dukung tinggi maka rentang nilai yang
digunakan (81-100), daya dukung sedang (65-80), untuk daya dukung rendah (50-
64).
3. Intake
Intaks merupakan tingkat kemampuan rata-rata siswa. Intaks bisa didasarkan pada
hasil/nilai penerimaan siswa baru dan nilai yang dicapai siswa pada kelas
sebelumnya (menentukan estimasi). Contoh rentang nilai yang bisa digunakan:
jika intake siswa tinggi maka rentang nilai yang digunakan (81-100), intake
sedang (65-80), untuk intake rendah (50-64)3

Lebih lengkap lagi perhatikan table dibawah ini:


Aspek Yang Dianalisis Kriteria Skala Penilaian
Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
< 65 65−79 80−100
Tinggi Sedang Rendah
Daya Dukung
80−100 65−79 < 65
Tinggi Sedang Rendah
Intake Siswa
80−100 65−79 < 65

C. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan KKM


Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan beberapa ketentuan
sebagai berikut:
1. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat
dilakukan melalui metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dapat
dilakukan melalui profession judgement oleh pendidik dengan
mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar
mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan metode kualitatif dilakukan dengan
rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan.
2. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis
ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai
ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi
3
filaelfia yuhazetko. komponen kkm. www.academia.edu (diakses tanggal 20 oktober 2020)

4
3. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata
dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. Peserta
didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu
apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang
telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut.
4. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakan rata-
rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut
5. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari
semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun
pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor)
peserta didik
6. Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk membuat soal-soal
ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS)
maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas
harus mampu mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator yang
diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu melakukan pembobotan
seluruh hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara
7. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya
perbedaan nilai ketuntasan minimal.4

4
Arifin, Penetapan KKM.,(2011) Skp.unair.ac.id, repositor, pdf

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. KKM
berfungsi sebagai panduan, baik bagi tenaga pendidik maupun peserta didik dalam
melakukan proses kegiatan pembelajaran. Sasaran yang akan dicapai adalah ketuntasan
pembelajaran dengan tolak ukur KKM. Dalam KKM terdapat faktor-faktor dalam
penetapan KKM seperti kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa.
Beberapa yang menjadi pertimbangan dalam menentukan KKM adalah kompleksitas,
daya dukung, dan intake. Langkah-langkah menetapkan KKM yaitu Guru atau kelompok
guru menetapkan KKM mata pelajaran, hasil penetapan KKM disahkan oleh kepala
sekolah, KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
kemudian KKM dicantumkan dalam raport.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

6
DAFTAR PUSTAKA

Arifin .2011. Penetapan KKM. skp.unair.ac.id. repository.pdf.


Filaelfia Yuhazetko. Komponen Kkm. Academia.Edu (Diakses Tanggal 20 Oktober
2020)
Mansur Muslich. 2008. KTSP seri SNP Pembalajaran Berbasis Kompetensi dan
Konstekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
M. Thobroni, Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Panduan Mengajar. Prinsip dan Langkah-langkah Penetapan KKM.
Panduanmengajar.blogspot.com (diakses tanggal 20 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai