Anda di halaman 1dari 4

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta

didik mencapai ketuntasan, apakah peserta didik dapat melanjutkan pembelajaran selanjutnya
atau Kompetensi Dasar (KD) berikutnya. Dalam penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
perlu perencanaan yang matang agar KKM yang ditentukan sesuai dengan sekolah.
 
Tahapan menentukan KKM harus memerhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake.
Kompleksitas adalah kesulitan dan kerumitan setiap Kompetensi Dasar yang harus dicapai siswa.
Daya dukung adalah kemampuan sumber daya atau daya dukung yaitu mengenai tenaga, sarana
dan prasarana pendidikan, biaya, manajemen, dan komite sekolah. Sedangkan intake adalah
masukan kemampuan siswa. Sebelum menentukan KKM disekolah saya terlebih dahulu saya
uraikan pembahasan tentang :

1.      Pengertian KKM


KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta
didik mencapai ketuntasan, apakah peserta didik dapat melanjutkan pembelajaran selanjutnya
atau Kompetensi Dasar (KD) berikutnya. Manfaat dari analisis ini adalah sebagai dasar untuk
menetapkan KKM pada tahun berikutnya. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh
satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Yang menjadi
pertimbangan utama penentuan KKM adalah forum MGMP sekolah.
2.      Fungsi KKM
a. Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai dengan
Kompetensi Dasar (KD), suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK).
b. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti
pembelajaran.
c. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan SK/KD – nya.
d. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran.
e. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat (khususnya
orang tua dan wali murid).
3.      Tahapan Penetapan dan Pertimbangan KKM
1.      Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Adapun langkah dan
tahapan penetapan KKM antara lain :
a)      Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan
tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Hasil penetapan
KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran.
b)      Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala
sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian.
c)      KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu
peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan.
d)     KKM dicantumkan dalam laporan hasil belajar atau rapor pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua tau awali peserta didik.
2.      Pertimbangan KKM
Dalam pembuatan KKM hal yang harus dipertimbangkan adalah kompleksitas, daya dukung, dan
intake. Kompleksitas mengacu pada tingkat kesulitan Kompetensi Dasar yang bersangkutan.
Daya dukung meliputi kelengkapan mengajar seperti buku, ruang belajar, laboratorium (jika
diperlukan) dan lain-lain. Sedangkan Intake merupakan kemampuan penalaran dan daya pikir
peserta didik.
a)      Aspek Kompleksitas (kesulitan dan kerumitan).
Ditentukan bila dalam pelaksanaan pencapaiaan kompetensi menurut  pemahaman SDM :
1)      Memahami kompetensi yang harus dicapai siswa.
2)      Memiliki pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang studi.
3)      Daya kreativitas dan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran.
4)      Waktu yang diperlukan untuk pencapaian kompetensi (menggunakan metode yang
bervariasi).
5)      Daya nalar dan kecermatan siswa yang tinggi.
6)      Latihan khusus dengan bantuan orang lain.
7)      Semakin kompleks atau sukar Kompetensi Dasar (KD) maka nilainya semakin rendah,
tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
b)      Aspek Daya Dukung.
1)      Ketersediaan tenaga SDM.
2)      Sarana dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan misalnya Biaya  Operasional
Pendidikan (BOP), Manajemen Sekolah/Madrasah, Kepedulian Stakeholder
Sekolah atau Madrasah. Perbandingan antara sarana dan prasarana ideal yang dibutuhkan dengan
sarana dan prasarana yang ada. Semakin tinggi daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.
c)      Aspek Intake siswa (Tingkat kemampuan rata-rata siswa).Keberagaman latar belakang,
potensi dan kemampuan siwa secara individual).
Kemampuan rata-rata yang dimiliki siswa untuk mencapai kompetensi :
1) Hasil PTS
2) Hasil PAS.
3) Rapor kelas VIII.
KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama, tergantung pada kompleksitas KD,
daya dukung, dan potensi siswa. Saya memberikan contohnya :
 
Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Kompleksitas Tinggi < 65 Sedang 65-79 Rendah 80-100
Daya dukung Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah < 65
Intake siswa Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah < 65
 
Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan
 
Aspek yang dianalisis Kriteria Penskoran
Kompleksitas Tinggi (1) Sedang (2) Rendah (3)
Daya dukung Tinggi (3) Sedang (2) Rendah (1)
Intake siswa Tinggi (3) Sedang (2) Rendah (1)

 
KKM dan Interval Predikat
Nilai KKM merupakan nilai minimal untuk predikat C dan secara bertahap satuan pendidikan
meningkatkan kategorinya sesuai dengan peningkatan mutu satuan pendidikan. Predikat untuk
pengetahuan dan keterampilan ditentukan berdasarkan interval angka pada skala 0-100 yang
disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan. Penetapan tabel interval predikat untuk KKM
dibuat seperti contoh pada tabel berikut. Misalnya KKM satuan pendidikan = N (besar nilai
Nadalah bilangan asli < 100).

Contoh :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : IX/Ganjil
Sekolah : SMP Negeri 3 Kuaro
 
 

 
 

Anda mungkin juga menyukai