Anda di halaman 1dari 4

LOKA KARYA

PERANGKAT PEMBELAJARAN

A. JudulModul : PERANGKAT PEMBELAJARAN


B. Kegiatan Belajar :KB.8 - PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

Peta
Konsep(Beberapa
1 istilah dan
definisi) di modul
bidang studi A. Pemahaman Konsep
1. Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian autentik,
penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. (Kunandar,
2013, hal. 35).
2. Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Standar penilaian bertujuan untuk menjamin: (1) perencanaan penilaian
peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan
prinsipprinsip penilaian, (2) pelaksanaan penilaian peserta didik secara
profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial
budaya; dan (3) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif,
akuntabel, dan informatif.
3. Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri

1
ataspenilaian hasil belajar oleh Pendidik, Satuan Pendidikan; danPemerintah.
4. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan untuk memenuhi
fungsi formatif dan sumatif dalam bentuk penilaian harian (PH) dan penilaian
tengah semester (PTS).
5. PTS merupakan penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang cakupan
materinya terdiri atas beberapa KD dan pelaksanaannya tidak dikoordinasikan
oleh satuan pendidikan. PH dapat berupa ulangan, pengamatan, penugasan,
dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
6. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, bertujuan untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
untuk semua mata pelajaran, dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah.
Penilaian akhir yang dimaksud adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester dan/atau
akhir tahun, sedangkan ujian sekolah adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi
belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. Cakupan
penilaian akhir semester adalah seluruh indikator yang merepresentasikan KD
pada semester ganjil, sedangkan cakupan materi pada penilaian akhir tahun
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester genap.
B. Pendekatan Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Acuan Patokan (PAP),artinya semua kompetensi perlu dinilai dengan
menggunakan acuan patokan berdasarkan pada indikator hasil belajar. Sekolah
menetapkan acuan patokan sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
2. Ketuntasan Belajar, ditentukan dengan kriteria minimal ideal sebagai berikut:
a. Untuk KD pada KI-III dan KI-IV, seorang peserta didik dinyatakan belum
tuntas belajar untuk menguasai kompetensi dasar yang dipelajarinya
apabila menunjukkan indikator nilai < 75 dari hasil tes formatif; dan
dinyatakan sudah tuntas belajar untuk menguasai kompetensi dasar yang
dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai > 75 dar hasil tes
formatif.
b. Untuk KD pada KI-I dan KI-II, seorang peserta didik dinyatakan sudah
tuntas belajar untuk menguasai kompetensi dasar yang dipelajarinya
apabila menunjukkan inidikator nilai > 75 dari hasil tes formatif.
c. Untuk KD pada KI-I dan KI-II, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan
dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-I dan KI-II untuk seluruh
mata pelajaran.
3. Implikasi dari kriteria ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut:
a. Untuk KD pada KI-III dan KI-IV: Jika jumlah peserta didik yang mengikuti
remedial maksimal 20%, maka tindakan yang dilakukan adalah pemberian
bimbingan secara individual;

2
b. Untuk KD pada KI-III dan KI-IV: Jika jumlah peserta didik yang mengikuti
remedial lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%, maka tindakan yang
dilakukan adalah pemberian tugas;
c. Untuk KD pada KI-III dan KI-IV: Jika jumlah peserta didik yang mengikuti
remedial lebih dari 50%, maka tindakan yang dilakukan adalah pemberian
pembelajaran ulang secara
d. Untuk KD pada KI-III dan KI-IV: Bagi peserta didik yang memperoleh nilai
75 atau lebih dari 75 diberikan materi pengayaan dan kesempatan
e. Untuk KD pada KI-I dan KI-II, pembinaan terhadap peserta didik yang
secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara
(Kunandar, 2013, hal. 44-45).
C. Prinsip Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel,
edukatif.
D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1. Kriteria Ketuntasan Minimal ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dalam kurikulum 2013 diatur dalam
Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013, dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik.
2. KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu
kompleksitas materi/kompetensi, intake/kualitas peserta didik, serta Pendidik
dan daya dukung satuan pendidikan. A
3. Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada Satuan
Pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Menetapkan KKM setiap kompetensi dasar (KD),
b. Menetapkan KKM mata pelajaran;
c. Menetapkan KKM pada tingkatan kelas
d. Menetapkan KKM satuan pendidikan.
E. KKM dan Interval Predikat
1. Setelah satuan pendidikan menentukan KKM selanjutnya membuat interval
predikat untuk menggambarkan kategori kualitas sekolah. Kategori kualitas
sekolah dalam bentuk predikat D, C, B dan A. Nilai KKM merupakan nilai
minimal untuk predikat C dan secara bertahap satuan pendidikan
meningkatkan kategorinya sesuai dengan peningkatan mutu satuan
pendidikan.
2. Satuan pendidikan menentukan satu KKM untuk semua mata pelajaran baik
pada satu tingkat kelas maupun tingkat sekolah. Setelah KKM setiap mata
pelajaran ditentukan, satuan pendidikan dapat menetapkan satu KKM yang
sama dengan mempertimbangkan nilai terendah, rata-rata, atau modus dari
seluruh KKM mata pelajaran.

3
1. Cara mengukurreliabilitas atau konsistensi antar penilai (inter-rater
Daftarmateri reliability) untuk menjamin objektivitas setiap penilai.
bidang studi 2. penilaian juga harus dipertanggung-jawabkan kebermaknaannya bagi
2 yangsulit
dipahami pada peserta didik dan proses belajarnya.
modul Menanamkankebermaknaanpenilaianbagipesertadidikmasihbutuhdijelas
kan.
3 Daftar materi yang 1. Penerapanpenilaianantara Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan
sering mengalami PenilaianAcuanKriteria (PAK)
miskonsepsi dalam 2. Terkadangmasihseringtertukarpengisianangka pada aspek KKM. KKM
pembelajaran
dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu
kompleksitas materi/kompetensi, intake/kualitas peserta didik, serta
Pendidik dan daya dukung satuan pendidikan

Anda mungkin juga menyukai