Anda di halaman 1dari 5

LOKAKARYA PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume)

A. Judul Modul : Perangkat dan Media Pembelajaran


B. Judul Materi Kegiatan Belajar : Penilaian dalam Kurikulum 2013 (KB 8)
C. Refleksi
D. Nama : MURNIATI, S.Pd.I
E. Kelas : PAI/ 2.1

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. PETA KONSEP

PENGEMBANGAN INTRUMEN
PENILAIAN

PEMAHAMAN KONSEP

PENDEATAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

PRINSIP PENILAIAN

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

KKM DAN INTERVAL PREDIKAT

Konsep
1
Beberapa istilah atau definisi isi di 2. PEMAHAMAN KONSEP
modul Penilaian merupakan proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik dalam ranah sikap (spiritual
dan sosial), ranah pengetahuan, dan ranah
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran
suatu kompetensi muatan pembelajaran untuk kurun
waktu tertentu.

Mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013


tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar
penilaian bertujuan untuk menjamin:
a) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan
prinsip-prinsip penilaian
b) pelaksanaan penilaian peserta didik secara
profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan
sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
c) Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara
objektif, akuntabel, dan informatif. Sebagai salah
satu sumber belajar yang dapat menambah
pemahaman konsep siswa.

Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan


pendidikan menengah terdiri atas:
a) penilaian hasil belajar oleh Pendidik;
b) penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan; dan
c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses


pengumpulan informasi/bukti tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam ranah sikap spiritual
dan sikap sosial, ranah pengetahuan, dan ranah
keterampilan yang terintegrasi dengan nilai-nilai
karakter, dilakukan secara terencana dan sistematis,
selama dan setelah proses pembelajaran.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara


berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil belajar dalam bentuk
ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir
semester.

Penilaian oleh pendidik digunakan untuk menilai


pencapaian kompetensi peserta didik, bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan
memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan


bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi
lulusan untuk semua mata pelajaran.

Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan


untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara
nasional pada mata pelajaran tertentu, dilakukan
dalam bentuk ujian nasional yang sekarang diganti
dengan AKM.

3. PENDEKATAN PENILAIAN HASIL BELAJAR


Penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013
menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan
(PAP), yaitu semua kompetensi perlu dinilai dengan
menggunakan acuan patokan berdasarkan pada
indikator hasil belajar, serta pendekatan Ketuntasan
Belajar.

4. PRINSIP PENILAIAN
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada
beberapa prinsip:
a) Objektif
Artinya penilaian tidak dipengaruhi oleh
subjektivitas penilai. Oleh karena itu perlu
dirumuskan rubrik atau pedoman penilaian agar
dapat menyamakan persepsi penilai dan
meminimalisir subjektivitas.
b) Terpadu
Artinya penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran,
dan berkesinambungan
c) Ekonomis
Artinya penilaian bersifat efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
d) Transparan
Artinya prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh
semua pihak.
e) Akuntabel
Artinya penilaian dapat dipertanggungjawabkan,
baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
f) Edukatif
Artinya penilai bertujuan untuk mendidik dan
memotivasi peserta didik dan guru.

5. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut
KKM adalah kriteria ketuntasan belajar untuk mata
pelajaran muatan nasional dan muatan Kewilayahan,
ditentukan oleh satuan pendidikan dan mata pelajaran
muatan peminatan kejuruan, ditentukan oleh satuan
pendidikan bersama dengan DUDI dan/ atau lembaga
terkait Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik
dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan oleh


satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang diatur dalam
Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013.
KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan 3
(tiga) aspek:
a) Aspek karakteristik materi/kompetensi, yaitu
mengacu pada kompleksitas KD dengan mencermati
kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan
berdasarkan data empiris pengalaman guru dalam
proses pembelajaran KD tersebut pada waktu
sebelumnya.
b) Aspek kualitas peserta didik yang dapat
diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian
nasional pada jenjang pendidikan sebelumnya, hasil
tes awal yang dilakukan oleh sekolah, atau nilai
rapor sebelumnya.
c) Aspek guru dan daya dukung, yaitu dengan
mempertimbangkan ketersediaan guru, kesesuaian
latar belakang pendidikan guru dengan mata
pelajaran yang diampu, kompetensi guru, rasio
jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana
prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan
kebijakan sekolah.

KKM sebaiknya dibuat sama untuk semua mata


pelajaran pada semua tingkat kelas pada suatu
sekolah. Secara teknis prosedur penentuan KKM mata
pelajaran pada Satuan Pendidikan dapat digambarkan
pada alur:

Keterangan:
a) Menetapkan KKM setiap kompetensi dasar (KD),
dengan menggunakan kriteria analisis dengan
mempertimbangkan aspek karakteristik peserta
didik (intake), karakteristik mata pelajaran
(kompleksitas materi/kompetensi), serta guru dan
kondisi satuan pendidikan (daya dukung);
b) Menetapkan KKM mata pelajaran yang merupakan
rata-rata dari semua KKM kompetensi dasar yang
terdapat dalam satu mata pelajaran;
c) Menetapkan KKM pada tingkatan kelas yang
merupakan rata-rata dari semua KKM mata
pelajaran pada setiap tingkatan kelas; dan
d) Menetapkan KKM satuan pendidikan yang
merupakan rata-rata dari semua KKM pada setiap
tingkatan kelas dalam satu semester atau satu
tahun pembelajaran.

6. KKM DAN INTERVAL PREDIKAT


Setelah satuan pendidikan menentukan KKM, langkah
selanjutnya adalah membuat interval predikat untuk
menggambarkan kategori kualitas sekolah dalam
bentuk predikat D, C, B dan A.

Nilai KKM merupakan nilai minimal untuk predikat C


dan secara bertahap satuan pendidikan dianjurkan
untuk meningkatkan kategorinya sesuai dengan
peningkatan mutu satuan pendidikan. Predikat untuk
nilai pengetahuan dan keterampilan ditentukan
berdasarkan interval angka pada skala 0-100 yang
disusun dan ditetapkan oleh satuan pendidikan.

Satuan pendidikan selanjutnya menentukan satu KKM


untuk semua mata pelajaran baik pada satu tingkat
kelas maupun tingkat sekolah. Setelah KKM setiap
mata pelajaran ditentukan, satuan pendidikan dapat
menetapkan satu KKM yang sama dengan
mempertimbangkan nilai terendah, rata-rata, atau
modus dari seluruh KKM mata pelajaran.

1. Cara menentukan KKM setiap KD, setiap mata


Daftar materi yang sulit dipahami pelajaran, setiap tingkatan kelas, dan KKM satuan
2
pada Modul pendidikan, karena rumus perhitungannya berbeda-
beda.

1. Cara mengolah nilai setelah remidial yang adil bagi


siswa, agar Tenaga Pendidik memiliki pengetahuan
Daftar materi yang sering
yang benar tentang mengolah nilai setelah remedial,
3 mengalami miskonsepsi pada
Modul mengingat cara pengolahannya ada berbagai macam
cara.

Anda mungkin juga menyukai