Anda di halaman 1dari 4

PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN NILAI HASIL BELAJAR

1. Pengertian Penilaian Pengetahuan


Penilaian pengetahuan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur proses
dan hasil pencapaian kompetensi peserta didik yang berupa kombinasi penguasaan proses kognitif
(kecakapan berpikir) mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi
dengan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, maupun metakognitif, serta kecakapan berpikir tingkat
rendah hingga tinggi.
2. Pengertian tersebut sesuai dengan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah, yang menyatakan secara eksplisit bahwa capaian pembelajaran (learning outcome)
ranah pengetahuan mengikuti Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Lorin Anderson dan David
Krathwohl (2001). Di sini ranah pengetahuan merupakan kombinasi dimensi pengetahuan yang
diklasifikasikan menjadi faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dengan dimensi proses kognitif
yang tersusun secara hirarki mulai dari mengingat (remembering), memahami (understanding), menerapkan
(applying), menganalisis (analyzing), menilai (evaluating), dan mengkreasi (creating).
3. Menurut Mulyasa, E (2005:20), menjelaskan bahwa: pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak
dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Alasannya, tanpa manajemen tidak mungkin
tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal.Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa
pengelolaan penilaian pembelajaran merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
4. Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah peserta didik telah mencapai KBM/KKM, juga
untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan peserta didik dalam proses
pembelajaran (diagnostic). Hasil penilaian digunakan memberi umpan balik (feedback) kepada peserta didik
dan guru untuk perbaikan mutu pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan
setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100. Teknik Penilaian
Pengetahuan Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik. Guru memilih teknik penilaian yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang
dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Teknik yang biasa digunakan
adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
1) Tes Tertulis
5. Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya disajikan secara tertulis berupa pilihan ganda, isian,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis dikembangkan atau disiapkan dengan
mengikuti langkah-langkah berikut:
a) Memeriksa kompetensi dasar dan indikatornya
KD dan indikator biasanya sudah dicantumkan dalam RPP. Indikator untuk KD tertentu sebaiknya
ditingkatkan, dalam arti menetapkan kata kerja operasional yang lebih tinggi daripada yang
dirumuskan dalam KD. Misalnya jika kata kerja operasional KD sebatas memahami, maka pendidik
dapat menetapkan indikator sampai menganalisis atau mengevaluasi. Tentu saja tidak semua KD
dapat dan perlu ditingkatkan.
b)Menetapkan tujuan penilaian
Menetapkan tujuan penilaian apakah untuk keperluan mengetahui capaian pembelajaran ataukah
untuk memperbaiki proses pembelajaran, atau untuk kedua- duanya. Tujuan penilaian harian
berbeda dengan tujuan penilaian tengah semester (PTS), dan tujuan untuk penilaian akhir semester
(PAS). Sementara penilaian harian biasanya diselenggarakan untuk mengetahui capaian
pembelajaran atau untuk memperbaiki proses pembelajaran (formatif), PTS dan PAS umumnya
untuk mengetahui capaian pembelajaran (sumatif).
c) Menyusun kisi-kisi
Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang memuat kriteria soal yang akan ditulis yang meliputi antara
lain KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan jumlah soal. Kisi-kisi disusun
untuk memastikan butir-butir soal mewakili apa yang seharusnya diukur secara proporsional.
Pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif dengan kecakapan berfikir tingkat
rendah hingga tinggi akan terwakili secara memadai.
d) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal
e) Menyusun pedoman penskoran Untuk soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban
singkat disediakan kunci jawaban. Untuk soal uraian disediakan kunci/model jawaban dan rubrik.
2) Tes Lisan
Tes lisan merupakan pertanyaan-pertanyaanyang diberikan pendidik secara lisan dan peserta didik
merespon pertanyaan tersebut secara lisan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Selain bertujuan
mengecek penguasaan pengetahuan peserta didik (assessment of learning), tes lisan terutama digunakan
untuk perbaikan pembelajaran (asessment for learning). Tes lisan juga dapat menumbuhkan sikap berani
berpendapat, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Tes lisan juga dapat digunakan
untuk melihat ketertarikan peserta didik terhadap materi yang diajarkan dan motivasi peserta didik dalam
belajar (assessment as learning).

3) Penugasan

Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur dan/atau memfasilitasi peserta
didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Penugasan untuk mengukur pengetahuan dapat
dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment of learning). Sedangkan penugasan untuk
meningkatkan pengetahuan diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran (assessment for
learning).
d. Perancangan Penilaian Pengetahuan Salah satu langkah penting dalam melakukan penilaian
pengetahuan adalah perencanaan. Perencanaan dilakukan agar tujuan penilaian yang akan dilakukan
menjadi jelas. Perencanaan penilaian juga akan memberikan gambaran dan desain operasional terkait
tujuan, bentuk, teknik, frekuensi, pemanfaatan dan tindak lanjut penilaian
1) Peserta didik dapat mengidentifikasi fungsi sosial teks deskriptif tulis dengan memberi dan meminta
informasi terkait dengan deskripsi orang.
2) Peserta didik dapat mengidentifikasi struktur teks deskriptif tulis dengan memberi dan meminta
informasi terkait dengan deskripsi orang.
3) Peserta didik dapat mengidentifikasi unsur kebahasaan teks deskriptif tulis dengan memberi dan
meminta informasi terkait dengan deskripsi orang.
6. Berdasarkan tujuan pembelajaran yang terdapat dalam RPP tersebut dapat ditetapkan tujuan penilaiannya,
yakni mengukur penguasaan peserta didik dalam mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan beberapa teks deskriptif lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait dengan
deskripsi orang, sangat pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.
7. Pelaksanaan Penilaian Pengetahuan Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi atas perencanaan dan
penyusunan instrumen penilaian. Waktu dan frekuensi pelaksanaan penilaian dilakukan berdasarkan
pemetaan dan perencanaan yang dilakukan oleh pendidik sebagaimana yang tercantum dalam program
semester dan program tahunan. Berdasarkan bentuknya, pelaksanaan penilaian terdiri dari pelaksanaan
penilaian harian (PH) dan penilaian tengah semester (PTS). Penilaian harian dilaksanakan setelah
serangkaian kegiatan pembelajaran berlangsung sebagaimana yang direncanakan dalam RPP. Penilaian
tengah semester (PTS) merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi dasar mata pelajaran setelah kegiatan pembelajaran berlangsung 8-9 minggu. Cakupan PTS
meliputi seluruh KD pada periode tersebut.
8. Frekuensi penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik ditentukan berdasarkan hasil pemetaan
penilaian dan selanjutnya dicantumkan dalam program tahunan dan program semester. Penentuan
frekuensi penilaian tersebut didasarkan pada analisis KD. KD-KD “gemuk” dapat dinilai lebih dari 1 (satu)
kali, sedangkan KD-KD “kurus” dapat disatukan untuk sekali penilaian atau diujikan bersama. Dengan
demikian frekuensi dalam penilaian atau ulangan dalam satu semester dapat bervariasi tergantung pada
tuntutan KD dan hasil pemetaan oleh pendidik.
PENGOLAAN HASIL PENILAIAN PENGETAHUAN
1) Untuk pengelolaan hasil penilaian pengetahuan, oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka,
predikat, dan/atau deskripsi. Nilai pencapaian pengetahuan diolah secara kuantitatif dengan
menggunakan angka dengan skala 0 -100, predikat dan/atau deskripsi capaian kemampuan peserta
didik. Predikat yaitu pengkategorian standar capaian siswa dalam bentuk abjad (A = sangat baik, B =
Baik, C = cukup, D = kurang). Pengkategorian standar ini ditetapkan sekolah yang merupakan
gambaran capaian standar sekolah. Deskripsi tersebut berupa kalimat positif terkait capaian
kemampuan peserta didik dalam setiap muatan/mata pelajaran yang mengacu pada setiap KD pada
muatan/mata mata pelajaran. Nilai pengetahuan diperoleh dari nilai ulangan harian (NUH), nilai
ulangan tengah semester (NUTS), dan nilai ulangan akhir semester (NUAS) yang dilakukan dengan
beberapa teknik penilaian.
2) Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian pengetahuan merupakan proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur proses dan hasil belajar peserta didik mulai
dari kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai dan mengkreasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan metakognitif, yang dilakukan dengan berbagai teknik
diantaranya yaitu: tes tulis, tes lisan dan penugasan.
3) Dari hasil penilaian pencapaian pengetahuan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka,
predikat, dan/atau deskripsi. Nilai pencapaian pengetahuan diolah secara kuantitatif dengan
menggunakan angka dengan skala 0 -100, predikat dan/atau deskripsi capaian kemampuan peserta
didik, yang diperoleh dari hasil Nilai Ulangan Harian (NUH), Nilai Ulangan Tengah Semester (NUTS)
dan Nilai Ulangan Akhir Semester (NUAS).
4) Dengan demikian pendidik yang melakukan pengelolaan penilaian dengan benar dan
berkesinambungan, hasil pempelajaran yang diperoleh akan lebih objektif dan akan lebih bermanfaat,
karena prosedur yang dilakukan jelas dan lebih terukur. Sehingga peserta didik yang masih
mendapatkan nilai yang kurang akan bisa diatasi dengan memberikan remedial dan yang sudah
sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan akan diberikan pengayaan.

Anda mungkin juga menyukai