Anda di halaman 1dari 19

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DAN LANGKAH-

LANGKAH PENENTUANNYA

MAKALAH

Makalah ini diajukan untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Penilaian Pendidikan
Dosen : Ans Sinta Pancarini, S.E

Disusun Oleh: Kelompok 2

Gilang Muhammad Amri (2021.01.04.0023)


Imah Safitri (2021.01.04.0026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN AL-AMIN
INDRAMAYU

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi kita panjatkan kepada Allah SWT karena dengan Rahmat dan
Hidayah-Nya, Kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Dan Langkah-langkah Penentuannya ini sesuai dengan harapan dan waktu yang telah diberikan.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Keluarga,
dan para sahabatnya.
Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan dari berbagai pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terimaksih kepada :

1. Bapak Asep Andri Astriyandi, M.Pd., Selaku ketua program studi IPS;

2. Ibu Ans Sinta Pancarini, S.E selaku dosen mata kuliah Penilaian Pendidikan

Alhamdulillah penyusunan makalah ini telah dapat diselesaikan dengan cukup memadai.
Terimakasih Kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Semoga disusunya
makalah ini dapat memenuhi tujuan yang diharapkan.

Indramayu, Maret 2022

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

Cover .............................................................................................................................i
Kata Pengantar............................................................................................................ii
Daftar Isi ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian KKM 2
B. Fungsi KKM 2
C. Mekanisme penetapan KKM 3
D. Langkah- Langkah penetapan KKM 4
E. Menafsirkan kriteria menjadi nilai 5
BAB III PENUTUP 6
A. Kesimpulan 6
B. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA 7

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan surat Dirjen dikdasmen No.1321/c4/MN/2004 tentang Pengkajian
Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) atau Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) Kurikulum 2004 dan sesuai dengan pelaksanaan Standar Isi, yang menyangkut
masalah Standar Kopetensi (SK) dan Kopetensi dasar (KD maka sesuai dengan
petunjuk dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2006, maka
dipandang perlu setiap sekolah-sekolah untuk menentukan Standar Ketuntasan
Minimal (KKM)-nya masing-masing sesuai dengan keadaan sekolah dimana sekolah
itu berada Artinya antara sekolah A dengan sekolah B bisa KKM-nya berbeda satu
sama lainnya.
Dalam penetapam KKM ini masih ada beberapa sekolah atau guru bidang studi
yang belum memahaminya. Akibatnya beberapa diantara guru mengalami kesulitan
untuk menetapkan KKM pada Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) atau dulu kita
kenal dengan Rapor.

B. RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud dengan KKM?

2. Sebutkan fungsi penetapan KKM?

3. Bagaimana mekanisme penetapan KKM?

4. Bagaimana format penulisan KKM?

5. Bagaimana menafsirkan kriteria menjadi nilai?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian KKM

2. Untuk mengetahui fungsi penetapan KKM

3. Untuk mengetahui mekanisme penetapan KKM

4. Untuk mengetahui format penulisan KKM

5. Untuk mengetahui bagaimana menafsirkan kriteria menjadi nilai


5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian KKM
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun
ajaran oleh satuanpendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di
satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang
hampir sama. Pertimbangan dipertimbangan utama penetapan KKM.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik,
dan orangtua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
penilaian disekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan
sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau
orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam laporan hasil
belajar (LBH) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.

B. Fungsi KKM
1. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai KD
mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui
ketercapainnya berdasarkan KKM yang diterapkan. Pendidik harus memberikan
respon yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk
pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan.

2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti
pembelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM
yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan
dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai
melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak biasa dicapai, peserta didik harus
mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan.

3. Dapat digunakan sebagai bagian komponen dalam melakukan evaluasi program


pembelajaran yang dilaksanakan disekolah. Evaluasi keterlaksanaan dari hasil

6
program kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM yang
ditetapkan perlu dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD
tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan sarana prasarana
belajar di sekolah.

4. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat


(khususnya orang tua atau wali murid).
Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang harus dilakukan Bersama
antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan dan orang tua. Pendidikan
melakukan upaya pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan
penilaian. Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif
mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain
pendidik. Orang tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan dukungan
belajaran. Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya memaksimalkan
pembelajaran dan penilaian di sekolah.
Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap
matapelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal mungkin untuk
melampui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah
satu tolak ukur kinerja satuan pendidikan dalam menyelenggarakan program
pendidikan. Satuan pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara
bertanggug jawab dapat menjadi tolak ukur kualitas mutu pendidikan bagi
masyarakat(Depdiknas,2008)
C. Mekanisme Penetapan KKM
1. Prinsip penetapan KKM
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan beberapa
ketentuan sebagai berikut:

 Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat


dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif dapat
dilakukan melalui profesinal judgement oleh pendidik dengan
mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik
mengajarkan mata pelajaran di sekolah. Sedangkan metode kuantitatif
dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan
kriteria yang ditentukan.

7
 Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis
ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan
kompleksitas, daya dukung.

 Kriteria ketuntasan minimal setiap kompetensi dasar (KD) merupakan rata-rata


dari indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut.
Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD
tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan
belajar minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh KD tersebut.
 Kriteria ketuntasan minimal setiap standar kompetensi (SK) merupakan
rata-rata KKM kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut.
 Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari
semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun
pembelajaran dan dicantumkan dalam laporan hasilbelajar (LBH
atau rapor).
 Indikator merupakan acuan/tujuan bagi pendidik untuk membuat soal-
soal ulangan, baik ulangan harian (UH), ulangan tengah
semester (UTS) maupun ulangan akhir semester (UAS). Soal ulangan
maupun tugas-tugas harus mampu mencerminkan atau menampilkan
pencapaian indikator yang diujikan. Dengan demikian pendidik tidak
perlu melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan karena semunya
memiliki hasil yang setara.

 Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan


nilai ketuntasan minimal (Depdiknas, 2008)

D. Langkah-langkah penetapan KKM


Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran,
Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung dan
Intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:

KKM KKM Mata


Indikator Pelajaran
8
KKM
Kompetensi KKM Standar
Dasar Kompetensi

9
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran.
a. Sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian.
b. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan,yaitu peserta didik, orang tua dan dinas pendidikan.
c. KKM dicantumkan dalam LBH pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua
atau wali peserta didik.
2. Penentuan KKM
Dari berbagai rambu-rambu yang ada itu, selanjutnya melalui kegiatan
musyawarah guru bidang study (MGMP) maka akan dapat diperoleh berapa KKM dari
masing-masing bidang study. Ada beberapa kreteria penetapan KKM yang dapat
dilaksanakan, diantaranya:
a. Kompleksitas indikator(kesulitan dankerumitan)
b. Daya dukung (sarana dan prasarana yang ada, kemampuan guru, lingkungan, dan
juga masalah biaya)
c. Intake siswa(masukan kemampuan siswa)

Format KKM

Kompetensi KKM
Dasar Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompleksitas Daya Dukung Intake Nilai KKM
Dan Indikator

E. Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai


Dalam menafsirkan KKM dapat pula dilakukan dengan beberapa cara, dainataranya:
1. Dengan cara memberikan point pada setiap kreteria yang ditetapkan (dalam
bentuk %):
a. Kompleksitas: ( tingkat kesulitan /kerumitan ) Kompleksitas
tinggi pointnya = 1

Kompleksitas sedang pointnya = 2

Kompleksitas rendah poinya = 3

b. Daya dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan biaya)


Daya dukung tinggi pointnya = 3
10
Daya dukung sedang pointnya = 2
Daya dukung rendah pointnya = 1
c. Intake Siswa : ( masukan kemampuan siswa)
Intake siswa tinggi pointnya = 3
Intake siswa sedang pointnya = 2
Intake siswa rendah poinnya = 1
1. Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kreteria, yakni :
a) Kompleksitas: ( tingkat kesulitan / kerumitan )
Kompleksitas tinggi rentang nilainya = 50-64
Kompleksitas sedang rentang nilainya = 65-80
Kompleksitas rendah rentang nilainya = 81-100
b) Daya dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan biaya)
Daya dukung tinggi rentang nilainya = 81-100
Daya dukung sedang rentang nilainya = 65-80
Daya dukung rendah rentang nilainya = 50-64
c) Intake Siswa : ( masukan kemampuan siswa)
Intake siswa tinggi rentang nilainya = 81-100
Intake siswa sedang rentang nilainya = 65-80
Intake siswa rendah rentang nilainya = 50-64
Jika indikator memiliki Kreteria sebagai berikut: kompleksitas sedang, daya
dukung tinggi, dan intake sedang, maka KKM-nya adalah rata-rata setiap unsur dari
kreteria yang telah kita tentukan ( Dalam menentukan rentang nilai dan menentuikan nilai
dari setiap kreteria perlu kesepakatan dalam forum MGMP).
Contoh:
Kompleksitas sedang =75, daya dukung tinggi= 90, intake sedang = 70 maka
KKM-nya adalah (( 75 + 90 +70)/3) = 78,3
2. Dengan cara memberikan pertimbangan profesional judgment pada setiap kreteria untuk
menetapkan nilai :
a) Kompleksitas: ( tingkat kesulitan / kerumitan )
Kompleksitas tinggi
Kompleksitas sedang
Kompleksitas rendah
b) Daya dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan biaya)
11
Daya dukung tinggi
Daya dukung sedang
Daya dukung rendah
c) Intake Siswa : ( masukan kemampuan siswa)
Intake siswa tinggi
Intake siswa sedang
Intake siswa rendah
Contoh:
Jika indikator memiliki kreteria sebagai berikut : kompleksitas rendah, daya dukung
tinggi dan intake siswa sedang, maka dapat dikatakan bahwa dari ketiga komponen diatas
hanya satu komponen saja yang mempengaruhi untuk mencapai ketuntasan masimal 100
yaitu intake (sedang). Jadi dalam hal ini guru dapat menetapkan kreteria ketuntasan antara
90-80. ( Pedoman penetapa KKM dar BSNP, 20006)
Dalam menafsirkan KKM sebelumnya kita harus mengetahui bagaimana
tingkatan- tingkatan dari komponen seperti kompleksitas, daya dukung, dan intake. Hal
ini dimaksudkan agar guru bidang study melalui MGMP atau pihak sekolah jangan
sampai salah dalam menetapkan KKM, karana bila salah dalam menentukan KKM akan
sangat merugikan pada siswa.
Karena sesuai dengan peraturan apabila sampai mata pelajaran diperoleh anak berada
dibawah KKM ( tidak tuntas ), maka anak tersebut tidak memenuhi syarat untuk naik
kelas, bila sampai minimimal tiga mata pelajaran yang tidak tuntas.. Artinya kompetensi
dasar yang diharapkan pada siswa tersebut tidak tercapai.
Untuk komponen kompleksitas misalnya, kapan kompleksitas ( kesulitan/ kerumitan)
itu dikatakan Tingkat Kompleksitas Tinggi ? yakni bila dalam pelaksanaannya menuntut
Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk didalamnya memahami kopetensi yang harus
dicapai oleh siswa, kreatif dan inofatif dalam melaksanakan pembelajaran. Kemudian
waktu, diantaranya waktunya cukup lama, karena perlu pengulangan. Serta Penalaran dan
Kecermatan siswa yang tinggi. Sedangkan Kemampuan Sumber Daya pendukung, yaitu
tenaga pengajar yang memadai(sesuai dengan latar belakang keahliannya), sarana dan
prasarana pendukung dalam bidang pendidikan, biaya manajemen, komite sekolah dan
stakeholders sekolah.
Terakhir Intake ( tingkat kemampuan rata-rata siswa), untuk memperoleh gambaran
intake ini kita bisa melihat dari berbagai cara, diantaranya dari hasil seleksi penerimaan
12
siswa baru, dari hasil raport kelas terakhir dari tahun sebelumnya, dari tes seleksi masuk
atau psikotes, dan juga bisa dari ujian nasional pada jenjang sebelumnya.
Setelah KKM diperoleh, maka selanjutnya KKM itu dimasukkan pada Laporan Hasil
Belajar Siswa. Dari KKM inilah kita nantinya akan dapat mengetahui apakah siswa tuntas
atau tidak tuntas dalam pencapaian Kompetensi Dasar serta indikator yang diharapkan.
Kalau nilai yang diperoleh siswa berada dibawah KKM maka diartikan bahwa siswa itu
belum tuntas, dan begitu juga sebaliknya bila nilai siswa berada diatas KKM maka siswa
tersebut dinyatakan tuntas dalam pencapaian kompetensi dasar serta indikator-indikator
yang dilaksanakan oleh guru. Untuk itu, sebelum melaksanakan penilaian maka terlebih
dahulu harus ditetapkan KKM (Kreteria Ketuntasan Minimal) terlebih dahulu.
❖ Penetapan KKM Dengan memberi poin

13
Contoh: Mata pelajaran Fisika kelas X semester 2

Penulisan KKM pada LBH Peserta Didik

14
❖ Analisis Ketuntasan
Analisis ketuntasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat
ketercapaian KKM yang telah ditetapkan. Hasil analisis ditindaklanjuti dengan memberikan
perbaikan (remedial) bagi peserta didik yang belum tuntas dan pengayaan (enrichment) bagi
yang sudah tuntas.

Manfaat Analisis antara lain:

1. Sebagai dasar untuk menetapkan KKM pada tahun berikutnya


2. Perbaikan proses pembelajaran
Contoh Analisis Pencapaian Ketuntasan Belajar Peserta Didik Per KD

15
Rekapitulasi Pencapaian Ketuntasan Belajar Minimal.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk
menyatakanpeserta didikmencapaiketuntasan
2. Fungsi penetapan KKM adalah sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai
kompetensi peserta didik sesuai KD mata pelajaran yang diikuti, sebagai acuan bagi
peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran, dapat
digunakan sebagai bagian komponen dalam melakukan evaluasi program
pembelajaran yangdilaksanakandi sekolah, sebagai “kontrak” pedagogik antara
pendidik, peserta didik dan masyarakat(khususnya orang tua atau wali murid) serta
sebagai target satuan pendidikan dalampencapaiankompetensitiapmata pelajaran.
3. Mekanisme penentuan KKM melalui langkah-langkah tertentu, pertama Guru atau
kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga
aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung dan Intake peserta didik, kedua,
sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian, kemudian KKM
yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu
peserta didik, orang tua dan dinas pendidikan, terakhir KKM dicantumkan dalam
LBH pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua atau wali peserta didik.

B. Saran
Kami sarankan agar KKM setiap tahunnya berubah sebab kalau kami
amati, setiap tahunnya,sarana dan prasarana sekolah semakin bertambah.

17
DAFTARPUSTAKA

Anonim.2009. Kriteria Ketuntasan Minimal,(Online),(www.sman70-jkt.sch.id/kriteria-


ketuntasan-minimal.htm), diakses10 Februari2012.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007
tentangStandar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen
PendidikanDasardan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006
tentangPelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah
diubahdengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 6
Tahun2007.Jakarta: DirektoratJenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

18
19

Anda mungkin juga menyukai