Oleh
Drs. Bakhruddin
NIP. 196308171992031005
PENDAHULUAN
lingkungannya.
langkah dan strategi yang harus dikaji berdasarkan analisis yang cermat dan
peluang dan tantangan dalam memajukan pendidikan pada masa yang akan
pelaksanaan pembelajaran.
langkah penetapannya. Oleh karena itu perlu ada kegiatan pada awal tahun
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam
Pidie
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
mata pelajarannya.
sekolah bukan hanya tempat belajar bagi siswa tetapi juga menjadi
tempat belajar bagi guru dengan mengefektifkan model Workshop
intern di sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan
sejumlah peserta didik yang melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva.
KKM.
didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang
informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau
2). Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
peta KD-KD tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara
KKM KKM
MP SK
(2). Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pendidikan;
(1). Kompleksitas ( S )
D1 : Sarana Prasarana,
D2 : Ketersediaan tenaga,
D5 : Manajemen Sekolah,
(3) .Intake
mutu pendidikan. Hal ini dapat dijelaskan karena banyak faktor yang dapat
lain, guru dapat dianggap sebagai faktor tunggal yang paling menentukan
pendidikan. Dalam studi ini, guru yang bermutu diukur dengan empat
telah ditemukan sebagai salah satu prediktor terbaik dari mutu hasil
belajar siswa.
yang sifatnya lebih heterogen dan kurang terbakukan dan tidak berkaitan
samping itu juga, terjadi peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP
mencapai target minimal yang telah ditetapkan yakni 80%, artinya 80% guru
peningkatan banyak guru yang mampu membuat pre tes 3 butir, postes 6 butir,
ulangan harian sebanyak 20 dan tes blok 40 butir dari siklus I ke siklus II dan
C. Kerangka Berpikir
kemampuan yang ada sehingga prestasi mereka pada tugas yang sekarang
lebih besar di masa yang akan datang. Siswanto ( 1989 : 139 ) mengatakan
memberikan kesempatan sharing antara satu guru dengan guru lain. Dengan
ini dianggap paling tepat karena penelitian ini dilakukan untuk mengatasi
hari. Dengan kata lain, berdasarkan hasil observasi, repleksi diri, guru bersedia
Model ini dipilih karena dalam mengajarkan menulis naskah pidato diawali
dilaksanakan dalam dua siklus, dan langkah-langkah setiap siklus terdiri dari
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru-guru Sekolah Dasar yang
berjumlah 44 orang, yang terdiri atas 23 orang guru tetap , dan 21 orang guru
tidak tetap. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah kemampuan guru
selama tiga bulan dari bulan Juli samapai dengan September 2011, mulai dari
D. Prosedur Penelitian
Siklus I
1. Perencanaan
b. Menyusun Instrumen.
2. Pelaksanaan
a. Hari pertama
b. Hari kedua
pelajaran
- Tanya jawab
- Revisi
3. Observasi
c. Kehadiran guru.
d. Kesiapan Laptop.
e. Hasil sementara
- Respon guru.
fisik guru
S TS S TS H TH S TS
Keterangan : S = Siap
TS = Tidak Siap
H = Hadir
TH = Tidak Hadir
o.
intake.
sekolah.
Pendidikan.
Baik = 70 B 85
Cukup = 56 C 70
Kurang = 56
4. Refleksi
Untuk menentukan keberhasilan suatu tindakan digunakan norma / kriteria
sebagai berikut :
c. Penetapan KKM KD, rata-rata dari indikator yang terdapat pada KD.
mata pelajaran.
Pendidikan.
Indikator Keberhasilan :
- Kesiapan bahan = 85 %
- Kehadiran = 90 %
- Kesiapan Laptop = 60 %
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan dan dilaksanakan pada siklus II.
Sikulus II
I, hanya saja diadakan perbaikan pada hal-hal yang dilihat ada kelemahan
A. Hasil Penelitian
juga kurang.
penetapan 0 orang ( 0 % ).
orang ( 6 % )
%)
orang ( 91 % )
Dengan kondisi awal seperti ini perlu adanya tindakan nyata yang
1). Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah .......... dan para Wakil Kepala
Minimal.
kelompok.
kegiatan seperti :
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Hasil observasi
dan fisik guru, kesiapan bahan-bahan yang dibawa guru pada waktu
guru.
Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas peserta yang berjumlah
fisik guru
S TS S TS H TH S TS
36 8 20 24 39 5 8 36
(%)
keberhasilan
mental dan fisik; 36 orang atau 81,81 % peserta siap dan 8 orang atau
orang atau 45,45 % peserta siap dan 24 orang atau 54,54 % belum siap.
Pada aspek kehadiran guru tampak 39 atau 88,63 % hadir dan 5 orang
atau 11,36 tidak hadir. Pada aspek kesiapan laptop tampak 8 orang atau
semua aspek.
Dari hasil evaluasi terhadap penetapan KKM yang dibuat oleh 39 orang
yang mengikuti Workshop pada siklus I seperti tampak pada tabel 4.2.
berikut :
intake
mata pelajaran
kepala sekolah
Jumlah 16.750
Baik = 70 B 85
Cukup = 56 C 70
Kurang = 56
Dari tabel 4.2. diatas pada aspek Penetapan KKM mata pelajaran
baik, pada aspek KKM dibuat per indikator, kemudian KD, SK, dan
Kepala Sekolah berada pada kagori baik, kemudian untuk aspek no. 4 dan
Berdasarkan dekripsi pada tabel 4.1. dan 4.2. tampaknya kemampuan guru
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada semua aspek ( kecuali aspek
Refleksi
dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Dari hasil tersebut tampak
secara umum guru membuat KKM per KD, dan tidak per indikator, dan
dari 39 orang ikut Workshop, 6 orang tidak bisa menyerahkan hasil yang
kurang.
Pada siklus II, langkah-langkah yang diambil sesuai dengan refleksi hasil
fisik guru
S TS S TS H TH S TS
Jumlah 39 5 39 5 40 4 28 16
Pencapaian
Keberhasilan
Dari tabel 4.3. diatas, tampak bahwa : pada aspek kesiapan mental dan
fisik 39 orang atau 88,63 % siap dan 5 orang atau 11,37 % tidak siap. Pada
aspek kesiapan bahan : tampak bahwa 39 orang atau 88,63 % siap dan 5
orang atau 11,37 tidak siap. Pada kehadiran 40 orang hadir atau 90,90 %
dan 4 orang atau 9,09 % tidak hadir. Pada aspek kesiapan laptop tampak
bahwa 28 orang atau 63,63 % siap dan 16 orang atau 36,37 % tidak siap.
guru yang ikut Workshop pada siklus II diperoleh hasil seperti pada tabel
4.4. berikut.
intake.
mata pelajaran
Kepala Sekolah
Dinas Pendidikan
5 KKM dicantumkan dalam LHB 4.000 100 100
Rata-rata 93,25
Dari tabel 4.4. diatas, bila dilihat dari rata-rata secara umum dalam
baik ( rata-rata 93,25 ), namun ada satu aspek yang belum bisa 100 % ,
bahkan berada pada Kriteria cukup yaitu pada aspek 2 ( KKM dibuat per
Untuk hal ini dapat saya jelaskan bahwa pada .........., 21 orang guru tidak
penetapan indikator pada KD, SK, dan mata pelajaran, sehingga akhirnya
KKM dibuat tidak per indikator. Respon guru terhadap penetapan Kriteria
menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal. Jika kita lihat dari nilai atau
Jadi dapat dikatakan bahwa respon guru sangat positip. Oleh karena itu,
berdiskusi, bekerja sama dan berkonsultasi secara aktif. Aktifitas ini akan
penelitian ini juga sesuai dengan apa yang dikatakan Amstrong ( 1990 : 209 )
menerima tanggung jawab yang lebih besar di masa yang akan datang.
bertindak yang tepat serta pengetahuan tentang tugas pekerjaan termasuk tugas
implementasinya.
BAB V
A. Kesimpulan
Minimal.
B. Saran
antara lain :
semua guru harus mampu bekerja sama dengan peserta lain yang bersifat
kolaboratif konsultatif.
3. Peningkatan kemampuan guru dalam penetapan Kriteria Ketuntasan
Ketuntasan Minimal.
Salemba Empat.
Prokton and W.M. Thornton 1983. Latihan Kerja Buku Pegangan Bagi Para
YPKN.
Sudibyo, Bambang. ........... Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan
Nasional.