Anda di halaman 1dari 8

PROSEDUR PENILAIAN DAN TEKNIK PENILAIAN BERBASIS

KELAS EVALUASI BELAJAR

Resume materi 4 Tugas Mata Kuliah Evaluasi Belajar Siswa


Dosen Pengampu : Wuly Oktiningrum, M.Pd

Disusun oleh :
I Gusti Adinda Nur Amalia (21862061040)
Kelas : 21-B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
MARET 2023
PROSEDUR PENILAIAN DAN TEKNIK PENILAIAN BERBASIS
KELAS EVALUASI BELAJAR
A. Pengertian Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan suatu penilaian berdasarkan pada
suatu proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar
siswa yang diperoleh melalui pengukuran dengan menerapkan prinsip-prinsip
penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai
akuntabilitas publik. PBK mengidentifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar
yang dikemukakan melalui pertanyaan yang jelas tentang standar yang harus dan telah
dicapai disertai dengan peta kemajuan belajar siswa. PBK merupakan sebagian dari
evaluasi dan komponen Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Penilaian ini dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran. Oleh
karena itu, penilaian tersebut dinamakan Penilaian Berbasis Kompetensi (PBK). PBK
dilakukan dengan mengumpulkan hasil kerja siswa (fortofolio), hasil karya (produk),
penugasan (proyek), kinerja (performansi), dan tes tertulis (paper and pencil). Guru
menilai kompetensi dan hasil belajar siswa berdasarkan level pencapaian prestasi
siswa.
Hasil PBK itu bermanfaat untuk (1) umpan balik bagi siswa dalam mengetahui
kemampuan dan kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki
hasil belajarnya, (2) memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar siswa
sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remedasi untuk memenuhi
kebutuhan siswa sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya, (3) memberikan
masukan kepada guru untuk memperbaiki program (silabus) prmbrlsjsrsn di kelas, (4)
memungkinkan siswa mencapai kompetensi yang ditentukan walaupun dengan
kecepatan belajar yang berbeda-beda, (5) memberikan informasi yang lebih
komunikatif kepada masyarakat tentang efektivitas pembelajaran bahasa Indonesia
sehingga mereka dapat meningkatkan partisipasinya di bidang pembelajaran bahasa
Indonesia.
Di dalam dunia pendidikan tedapat dua pengertian penilaian, yaitu (1)
penilaian (assesmen) yang merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi tentang
pencapaian dan kemajuan belajar siswa (perseorangan atau kelompok), dan
mengefektifkan penggunaan informasi tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia dan (2) penilaian (evaluasi) yang berarti kegiatan yang dirancang
untuk mengukur keefektifan suatu system pembelajaran bahasa Indonesia secara
keseluruhan. Itulah sebabnya dalam PBK digunakan penilaian sebagai assessment dan
evaluation.
PBK mencakup dua kegiatan, yaitu (1) pengumpulan informasi tentang
pencapaian hasil belajar siswa dan (2) pembuatan keputusan tentang hasil belajar
siswa berdasarkan informasi terebut.
Pengumpulan informasi dapat dilakukan dalam suasana resmi maupun tidak
resmi, di dalam kelas atau di luar kelas, menggunakan waktu khusus, misalnya untuk
penilaian aspek sikap/nilai dengan tes atau nontes atau integrasi dalam seluruh
kegiatan pembelajaran (di awal, tengah, dan akhir). Apabila informasi tentang hasil
belajar bahasa Indonesia telah terkumpul dalam jumlah yang sangat memadai, maka
guru perlu membuat keputusan terhadap prestasi siswa. Sebagai salah satu contoh
kriteria untuk memutuskan prestasi siswa dapat menggunakan model seperti di bawah
ini.

TABEL 1
KRITERIA PENILAIAN KEBERHASILAN SISWA DALAM MENCAPAI KOMPETENSI
BERBAHASA
No. Pertnyaan Putusan
Ya Tidak

1. Apakah siswa telah mencapai kompetensi dasar seperti yang telah


ditetapkan?
2. Apakah siswa telah memenuhi syarat untuk maju ke tingkat
lanjut/level seterusnya?
3. Apakah siswa harus mengulang bagian-bagian tertentu?
4. Apakah siswa perlu memperoleh cara lain sebagai pendalaman?
5. Apakah siswa perlu menerima pengayaan?
6. Pengayaan apa yang perlu diberikan?
7. Apakah perbaikan dan pendalaman program atau kegiatan
pembelajaran, pemilihan bahan atau buku ajar, dan penyusunan
silabus telah memadai?

B. Tujuan, Fungsi dan Objek Penilaian Berbasis Kelas


 Tujuan
Tujuan umum PBK adalah untuk memberikan penghargaan terhadap
pencapaian belajar siswa dan memperbaiki program dan kegiatan
pembelajaran. Secara khusus tujuan PBK adalah untuk memberikan (1)
informasi tentang kemajuan belajar, (2) informasi yang dapat digunakan
untukmembina kegiatan belajar lebih lanjut, (3) motivasi belajar siswa dan
melakukan bimbingan yang lebih tepat.
 Fungsi
Adapun fungsi PBK bagi siswa dan guru adalah untuk membantu (1)
siswa dalam mewujudkan dirinya dengan mengubah atau mengembangkan
perilakunya ke arah yang lebih baik dan maju, (2) siswa mendapat kepuasan
atas apa yang dikerjakannya, (3) guru untuk menetapkan apakah metode
mengajar yang digunakannya telah memadai atau tidak, dan (4) guru membuat
pertimbangan dan keputusan administrasi.
 Objek
Sesuai dengan petunjuk pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, maka
objek penilaian berbasis kelas adalah sebagai berikut :
1. Penilaian kompetensi dasar mata pelajaran, yaitu pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek mata
pelajaran tertentu.
2. Penilaian kompetensi rumpun pelajaran, yaitu pengetahuan, keterampilan,
sikap dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak yang seharusnya dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan
rumpun pelajaran.
3. Penilaian kompetensi lintas kurikulum, yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap
dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang
mencakup kecakapan belajar sepanjang hayat dan kecakapan hidup yang harus
dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar secara
berkesinambungan. Penilaian ketercapaian kompetensi lintas kurikulum ini
dilakukan terhadap hasil belajar dari setiap rumpun pelajaran dalam
kurikulum.
4. Penilaian kompetensi tamatan, yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah
peserta didik menyelesaikan jenjang tertentu.
Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, kompetensi yang
diharapkan dimiliki oleh lulusan atau tamatan sekolah dapat dirumuskan
sebagai berikut :
a. Berkenaan dengan aspek afektif, peserta didik memiliki keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran agama
dan kepercayaan masing-masing yang tercermin dalam perilaku sehari-
hari, memiliki nilai-nilai etika dan estetika, serta mampu mengamalkan
dan mengekspresikannya dalam kehidupan sehari-hari, memiliki nilai-
nilai demokrasi, toleransi, dan humaniora, serta menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, baik dalam
lingkup nasional maupun dalam global.
b. Berkenaan dengan aspek kognitif, peserta didik dapat menguasai ilmu,
teknologi dan kemampuan akademik untuk melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi.
c. Berkenaan dengan aspek psikomotorik, peserta didik memiliki
keterampilan berkomunikasi, keterampilan hidup, dan mampu
beradaptasi dengan lingkungan sosial, budaya, dan lingkungan alam,
baik lokal, regional, maupun global; memiliki kesehatan jasmani dan
rohani yang bermanfaat untuk melaksanakan tugas atau kegiatan
sehari-hari.
5. Penilaian terhadap pencapaian keterampilan hidup. Kecakapan hidup yang
dimiliki peserta didik melalui berbagai pengalaman belajar perlu dinilai sejauh
mana kesesuaiannya dengan kebutuhan mereka untuk dapat bertahan dan
berkembang dalam lingkungan kehidupannya di lingkungan kelurga, sekolah,
dan masyarakat. Jenis kecakapan hidup yang perlu dinilai, antara lain
keterampilan diri (keterampilan personal), keterampilan berpikir rasional,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional.

C. Prinsip-Prinsip Penilaian Berbasis Kelas


Prinsip-prinsip umum PBK adalah (1) valid, (2) mendidik, (3) berorientasi
pada kompetensi, (4) adil dan objektif, (5) terbuka, (6) bekesinambungan, (7)
menyeluruh, dan (8) bermakna.
Selain itu, ada dua prinsip khusus PBK. Pertama, apapun jenis penilaian harus
memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagisiswa untuk menunjukkan apa
yang mereka ketahui, serata mendemontrasikan kemampuannya. Prinsip ini
berimplikasi pada pelaksanaan PNK yang hendaknya dalam suasana yang bersahabat
dan tidak mengancam, semua siswa mempunyai kesempatan dan mendapat perlakuan
yang sama dalam menerima program pembelajaran sebelum dan selama proses PBK;
siswa memahami secara jelas apa yang dimaksud dalam PBK, dan criteria membuat
keputusan atau hasil PBK hendaknya disepakati dengan siswa dan orang tua/wali.
Kedua, setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur PBK dan pencatatan secara
tepat. Implikasi dari prinsip ini adalah bahwa prosedur PBK harus dapat diterima oleh
guru dan dipahami secara jelas; prosedur PBK dan catatan hasil belajar siswa
hendaknya mudah dilaksanakan sebagai bagian dari KBM dan tidak mengambil
waktu yang tidak berlebihan, catatan harian harus mudah dibuat, jelas dan mudah
dipahami, informasi yang diperoleh untuk menilai semua pencapaian belajar siswa
dengan berbagai cara harus digunakan sebagaimana mestinya. Penilaian pencapaian
siswa yang bersifat positif untuk pembelajaran selanjutnya; klasifikasi dan kesulitan
belajar harus ditentukan sehingga mendapat bimbingan dan bantuan belajar yang
wajar. Hasil penilaian hendaknya menunjukkan kemajuan dan berkelanjutan bagi
pencapaian belajar siswa. Penilaian semua aspek yang berkaitan dengan pembelajaran
yang efektif, peningkatan keahlian guru, dan pelaporan penampilan siswa kepada
orang tua/wali.
Pada prinsipnya, secara singkat teknik pengumpulan informasi kompetensi
dasar bahasa Indonesia dapat dilihat pada bagan berikut ini.
BAGAN I
TEKNIK PENGUMPULAN INFORMASI KOMPETENSI DASAR
BERBAHASA INDONESIA

BAGAN 2
ACUAN PENILAIAN BERBASIS KELAS
D. Jenis-Jenis Penilaian Berbasis Kelas
Berbagai jenis penilaian berbasis kelas yang dapat digunakan guru antara lain
adalah tes tertulis, tes perbuatan, pemberian tugas, penilaian kinerja, penilaian proyek,
penilaian hasil kerja siswa, penilaian sikap, dan penilaian portfolio. Tentunya, guru
harus yakin bahwa tak ada satupun jenis penilaian yang tepat untuk setiap saat. Jenis
penilaian yang digunakan sangat bergantung kepada kompetensi dasar yang duraikan
dalam kurikulum.
Adapun dalam pembelajaran Matematika, komponen program penilaian
pembelajaran mencakup jenis tagihan dan instrumen penilaian. Tagihan adalah cara
ujian atau penilaian yang dilaksanakan. Instrumen penilaian dirinci menjadi bentuk
instrumen dan contoh instrumen. Berbagai bentuk instrumen penilaian berupa tes
yang dapat digunakan guru antara lain adalah: pertanyaan lisan, pilihan ganda, uraian
objektif, uraian bebas, jawaban singkat (isian singkat), menjodohkan, portofolio, dan
performans (unjuk kerja). Adapun untuk instrumen penilaian non tes meliputi angket,
inventori, dan pengamatan.
Secara rinci jenis tagihan dan bentuk instrumen yang digunakan diuraikan
sebagai berikut.
Teknik Penilaian Jenis Bentuk Instrumen Penilaian Isi
tagihan Materi/Penilaian
Tes (tertulis, lisan, kuis Pertanyaan lisan/tertulis, soal Soal atau
perbuatan/praktik/ isian, soal dengan jawaban perintah
unjuk kerja) singkat, soal objektif (benar-
salah, menjodohkan, pilihan
ganda), instrumen untuk
unjuk kerja singkat
Ulangan Pertanyaan lisan/tertulis, soal Soal atau
/tes harian isian, soal dengan jawaban perintah
singkat, soal objektif (benar-
salah, menjodohkan, pilihan
ganda), soal uraian,
instrumen unjuk kerja
Ulangan/tes Pertanyaan lisan/tertulis, soal Soal/perintah
blok isian, soal dengan jawaban
singkat, soal objektif (benar-
salah, menjodohkan, pilihan
ganda), soal uraian,
instrumen unjuk kerja
Non tes Pengamata Panduan/lembar pengamatan Pernyataan
n skala dengan
(observasi) cek list
Angket Kuisioner Pertanyaan atau
pernyataan
dengan atau
tanpa pilihan
jawaban
Wawancara Panduan/lembar wawancara Pertanyaan
Tugas Instrumen tugas, soal uraian Uraian tugas
harian dengan kriteria
penilaian
tertentu
Tugas Instrumen tugas Uraian tugas
proyek dengan kriteria
penilaian
tertentu
Tugas Instrumen tugas Uraian tugas
portfolio dengan kriteria
penilaian
tertentu

Dari berbagai jenis tagihan di atas, penggunaan portfolio merupakan salah satu
yang sering direkomendasikan para ahli untuk digunakan dalam penilaian berbasis
kelas. Portfolio merupakan kumpulan hasil karya peserta didik yang menyajikan
kemajuan, pencapaian, dan prestasi masing-masing siswa. Sebuah portfolio dapat
menggambarkan prestasi peserta didik pada kurun waktu tertentu dan menyediakan
data-data kemajuan siswa yang bersangkutan untuk jangka waktu lama dan permanen,
namun berbeda dengan berkas sejenis yang bersifat tradisional. Portfolio hendaknya:
a. Dibuat sendiri menurut kreativitas peserta didik.
b. Menyediakan kesempatan bagi peserta didik untuk memilih dan menguji
kemajuan dalam bekerja, merefleksikan proyek secara komplity serta dapat
mengoreksi dan memperbaiki proyek yang lalu.
c. Didalamnya mencakup informasi yang sedang terjadi yang sangat berarti bagi
peserta didik dan berguna di dalam perencanaan pembelajaran yang
diperlukan di masa sekarang dan yang akan datang.
d. Dikumpulkan untuk menyampaikan kekuatan dan perkembangan peserta didik
dalam kerangka pencapaian kompetensi yang ditargetkan.
Guru harus menjelaskan tipe/jenis hasil karya siswa yang harus
dikumpulkan ke dalam portfolio. Berikut beberapa kriteria seleksi materi yang
harus ada dalam portfolio:
a. Hasil karya diseleksi dan benar-benar mempunyai arti/makna bagi peserta
didik.
b. Hasil karya merefleksikan perkembangan dan atau pembelajaran di segala
bidang, berbagai konteks, serta berbasis bahan ajar atau materi yang
diajarkan sepanjang tahun pelajaran.
c. Hasil karya berkaitan dengan kompetensi yang dikembangkan.
d. Hasil karya memperjelas tampilan/performen yang diharapkan.
e. Hasil karya harus menyediakan sebuah media untuk berbagi pengertian
antara peserta didik dengan guru, dengan peserta didik lainnya atau jika
mungkin dengan orang tua.
Materi-materi dalam portfolio sebaiknya selalu diberi tanggal dan
diurutkan untuk menggambarkan keseluruhan pekerjaan dari awal sampai
yang terakhir. Melalui portfolio, memberi kebabasan peserta didik untuk
berkreasi, berimajinasi, dan berinovasi.
Hasil karya peserta didik (portfolio) dalam mata pelajaran Matematika
dapat berupa: Ilustrasi buku, hasil rekaman kaset, video kaset, permainan
beserta peraturannya, poster, kuisioner, pedoman wawancara, hasil suatu
program komputer, hasil survey, hasil observasi, hasil eksperimen, opini,
karangan, tulisan yang dimuat dalam jurnal, kamus khusus, fotografi, laporan
proyek individu, contoh-contoh masalah yang dibuat siswa, hasil pemecahan
masalah non rutin yang menunjukkan hasil pemikiran yang orisinil, respons
dari pertanyaan open-ended atau masalah yang menantang, aplikasi
penggunaan matematika dalam bidang lain, dan sebagainya.
Keuntungan portfolio di antaranya adalah: memberikan gambaran
lengkap tentang pencapaian dan perkembangan peserta didik, melibatkan
peserta didik dalam proses penilaian dan mendorong peserta didik menilai
dirinya sendiri, memotivasi belajar siswa, dan mendorong perkembangan
ketrampilan menulis siswa. Adapun dalam menilai portfolio idealnya guru dan
peserta didik bersama-sama menetapkan kriteria penilaian sehingga diketahui
oleh kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai