1. Hasil Belajar Kognitif. Penilaian terhadap hasil belajar penguasaan materi bertujuan untuk penguasaan dan
pemilikan konsep dasar keilmuan (content objectives) berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci dan
prinsip utama. Konsep kunci dan prinsip utama keilmuan tersebut harus dimiliki dan dikuasai siswa secara tuntas,
bukan hanya dalam bentuk hafalan. Ranah kognitif ini merupakan ranah yang lebih banyak melibatkan kegiatan
mental atau otak. Pada ranah kognitif terdapat enam Jenjang proses berfikir, mulai dari yang tingkatan rendah
sampai tinggi, yakni:
(1) pengetahuan/ingatanknowledge,
(2) pemahaman comprehension,
(3) penerapanapplication,
(4) analisis - analysis,
(5) sintesis -synthesis, :
(6) evaluasi - evaluation. Krathwohl melakukan revisi terhadap Taksonomi BLoom menjadi:
(1) remember
(2) understand,
(3) apply,
(4) analyze,
(5) evaluate,dan
(6) create..
Mekanisme dan Prosedur Penilaian Berbasis Kelas
Mekanisme dan prosedur penilaian menurut BNSP 2007 dalam Salmiah adalah sebagai berikut:
a. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan
pendidikan, dan pemerintah
b. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus yang penjabarannya
merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP).
c. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas oleh pendidik di bawah koordinasi
satuan pendidikan
d. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/ atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui ujian sekolah/ madrasah
untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan
pendidikan
e. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran
pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian
oleh pendidik
f. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidikan
berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan mempertimbangkan hasil ujian sekolah/ madrasah
g. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah
• Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
Adapun fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal adalah :
Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi
peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran
yang diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui
ketercapainnya berdasarkan KKM yang diterapkan.
Pendidik harus memberikan respon yang tepat
terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk
pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan.
• 1. Langkah-Langkah Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran, langkah penetapan KKM adalah sebahai berikut:
Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu
kompleksitas, daya dukung dan Intake peserta didik dengan skema sebagai berikut :
• Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran.
• Hasil penetapan KKM oleh guru ataukelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan
guru dalam melakkan penilaian.
• KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua dan dinas
pendidikan.
• KKM dicantumkan dalam LBH pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua atau wali peserta didik.
•
• 2. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
•
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuankriteria ketuntasan minimal adalah:
•
• Tingkat kompleksitas, kesulitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta
didik.
• Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing sekolah.
• Tingkat kemampuan (Intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang bersangkutan (Depdiknas, 2008)
ANY QUESTION??????