Anda di halaman 1dari 11

Materi 1: KSPI

Kajian Historis Sistem Pendidikan


dan Pembaharuannya di Indonesia
Dr. Khoirul Anam, M.Pd.I

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
TAHUN 2019
A. Sistem Pendidikan Pribumi
 Ketika Belanda menguasai Nusantara, diduga pendidikan Islam
mendominasi sistem pendidikan di masyarakat. Portugis melalui
Antonio Galvani mendirikan Seminari di Maluku, kemudian ditutup VOC
dan diusir, shg pranata pendidikan Islam menjadi satu-satunya pranata
pendidikan di Nusantara.
 Ada 2 pendapat, asal usul system pendidikan Islam yg disebut
pesantren:
1. Pondok pesantren : pranata pendidikan asli Islam. Lahir dari pola
tasawuf dikenal dengan sebutan zawiyat. (sejarah)
2. Pesantren adalah lanjutan tradisi Hindu & Budha. Istilah santri
berasal dari shastri (sanskerta) – Orientaslis Barat (A.H. John C.C.
Berg. (asal kata)
 Islam sudah ada sebelum Eropa tiba di Nusantara ( abad ke-16 )
Lanjutan …
 Sistem pendidikan pribumi dibagi 3 (tiga) jalur:
1. Sistem pendidikan peralihan Hindu- Islam, gabungan system
pendidikan Hindu dan Islam, diselenggarakan dengan
sistem keratin dan pertama
2. Sistem pendidikan langgar, lebih berorientasi agama.
3. Sistem pendidikan pesantren. Kompleks yang dinamakan
pondok, tempat santri diasramakan.
B. Sistem Pendidikan Kolonial Belanda
 Dua ciri pokok, Ekonomi dan Penjajahan merupakan unsur
pokok system pendidikan.
 Dasar & Tujuan:
 Arah etis (etissche koers) merupakan landasan idiil. 2
pokok pikiran: (1) pendidikan barat diterapkan sebanyak
mungkin kpd Bumiputera; (2) pendidikan kpd Bumiputera
disesuaikan kebutuhan mereka.
 Faktanya: tujuan pend untuk memperoleh tenaga kerja
murah, memberi peluang kpd pelaksana pendidikan
menjalankan kebijakan yg bertentangan dengan prinsip
moral.
Lanjutan …
 Ciri-Ciri Umum.
S. Nasution mengidentifikasi:
a) Gradualisme
b) Dualisme
c) Pengawasan terpusat (ketat)
d) Pendidikan pegawai diutamakan
e) Konkordansi:
f) Tidak ada perencanaan sistematis bagi pend pribumi
Ki Suratman menekankan: (1) heterogen (beragam) dan (2)
diskriminatif. Ki Hajar Dewantara : (1) Kolonialis dan (2)
Intelektualis.
Lanjutan …
 Palaksanaan
Sistem persekolahan Hindia Belanda terdiri:
a) Pendidikan rendah (lager Onderwijs): (1) SR berbahasa pengantar
Belanda; (2) SR berbahasa pengantar bahasa daerah; dan (3)
Sekolah Peralihan (sekolah peralihan dari SR daerah ke SR belanda.
b) Pendidikan menengah (Middlebaar Onderwijs): (1) Sekolah
menengah umum dan (2) Sekolah tinggi Warga Negara
c) Pendidikan tinggi, terdiri 3 jurusan: (1) sekolah tinggi kedokteran;
(2) sekolah tingi hokum; dan (3) sekolah tinggi teknik.
Ada sifat diskriminatif kolonial, persyaratan yang ketat, pembedaan
akses (bumiputera, Eropa, Cina)  Kesempatan belajar terbatas.
C. Hal-Hal yang Mendorong Pembaharuan Pendidikan Islam
Klasik awal Abad ke-20
 Karel A. Steenbrink, mengidentifikasi 4 factor:
 Keinginan kembali kepada Qur’an dan Hadis.
 Semangat nasionalisme dalam melawan penjajah.
 Memperkuat basis gerakan sosial, ekonomi, budaya, dan
politik.
 Pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia.
Empat faktor tersebut tidak secara terpadu mendorong gerakan
pembaharuan, tetapi salah satunya. Shg pembaharuan di
Indonesia memiliki motif yang berbeda.
D. Beberapa Konsep Pembaharuan Pendidikan Islam
Klasik terhadap Politik Kolonial Belanda
 Jami’at Khair: Konsep Pendidikan Konvergensi
Organisasi pertama yg didirikan org bukan Belanda (17 Juli 1905),
keseluruhan kegiatannya diselenggarakan dengan konsep barat.
Berlainan dengan madrasah-madrasah, Jami’at khair dikelola
dengan modern. 2 (dua) program yang dilakukan, mendatangkan
tenaga pengajar dan pengiriman pelajar keluar negeri.
Beberapa pembaharuannya: (1) pembaharuan dalam organisasi &
kelembagaan; dan (2) pembaharuan dalam kurikulum dan metode
mengajar.
Dalam perkembangannya tidak boleh membuka cabang di luar
Batavia.
Lanjutan …
 Taman Siswa: Konsep Pendidikan Nasional
Didirikan Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta 3 Juli 1922, diilhami
kondisi social masyarakat yg terjajah dan dalam lingkungan keluarga
serta pengalaman pengasingan di negeri Belanda.
Konsep pendidikannya berasal dari berbagai sumber, terbuka dari
pengaruh luar. Menolak bantuan yang mengikat, termasuk subsidi
pemerintah.
Asas pokok: Kemanusiaan, Kodrat alam, kebangsaan, kebudayaan,
dan kemerdekaan.
Lanjutan …
Sistem pendidikan “Kembali kepada yang Nasional”,:
1. Sistem Among, menempatkan guru sebagai fungsi orang tua (guru
sebagai pamong). Sistem ini sudah menyadari aspek-aspek
psikologi (Ing Ngarsa sung tuladha….)
2. Teori Tri-Sentra, bagian dari system pendidikan Taman Siswa,
mengacu pada peguron, miniatur tiga alam: asrama (keluarga),
balai wiyata (sekolah), dan masyarakat.
3. Kebudayaan Nasional. Pendidikan di Belanda jauh berbeda
dengan Hindia Belanda, sehingga muncul gagasan membentuk
system pendidikan yang berwatak budaya Indonesia.
Lanjutan …
 Indonesia Nederland School: Konsep sekolah kerja
Secara bertahap mendirikan pendidikan secara sederhana
ditingkat rendah (75 % teori 25 % praktik), kemudian untuk
tingkat ruang dewasa (50 % teori 50 % praktik).
 Perguruan Muhammadiyah: Konsep sekolah agama
 Santi Asromo: Konsep pesantren kerja
 Persis: Konsep pendidikan dakwah dan publikasi

Anda mungkin juga menyukai