Dosen pengampu :
Prof. Dr. Edi Istiyono, M.Si
Disusun oleh :
Salam 22326251045
Febrina Rosa Winda 22326251008
Utari Nurmahasih 22326251010
Nadia Natalia Simamora 22326251032
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
mata kuliah Penilaian Dan Evaluasi Pembelajaran Fisika dengan judul “Objek
Penilaian Pembelajaran Fisika”.
Dalam penyusunan makalah ini, tentu kami menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang berkuntribusi dalam menyelesaikan makalah ini :
1.Dosen pengampu mata kuliah Prof. Dr. Drs. Edi Istiyono M.Si. yang telah
memberikan penjelasan dan arahan dalam penulisan makalah.
2.Kepada semua teman-teman angkatan 2022/2023 Prodi Pendidikan Fisika
Program Magister yang telah memberikan bantuan baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada kelompok kami.
3.Seluruh pihak yang mungkin tidak dapat disebutkan secara keseluruhan, yang
telah menyediakan layanan sehingga tersusunnya makalah ini.
Tentu dalam penyusuan makalah ini kami merasa masih banyak yang perlu
diperbaiki baik dari segi penulisan bahkan isi materi yang disampaiakan
didalamnya terdapat kekurangan yang membutuhkan kesempurnaan, dikarenakan
kami sadar akan kemampuan yang dimiliki oleh kelompok kami. Dengan
demikian kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat
diperlukan demi kesempurnaan penyusunan makalah ini dimasa yang akan
datang.
Penulis,
Kelompok II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Objek (Sasaran) Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran .............. 3
2.2 Potensi Peserta Didik dalam Pembelajaran : 3 Domain menurut
Bahan Kajian Taksonomi Bloom yang Direvisi........................ 4
2.2.1 Sejarah Taksonomi Bloom................................................. 4
2.2.2 Ranah dalam Taksonomi Bloom........................................ 5
2.2.2.1 Ranah Kognitif....................................................... 5
2.2.2.2 Ranah Afektif......................................................... 6
2.2.2.3 Ranah Psikomotor.................................................. 7
2.2.3 Taksonomi Bloom Revisi................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu wadah individu untuk belajar mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya melalui proses penanaman bermacam-macam
nilai-nilai. Pendidikan yang diselenggrakan itu terlihat sukses atau tidaknya
jika adanya hasil yang didapat baik dalam bentuk angka ataupun tidak. Dapat
disimpulkan bahwa hal tersebut tidak terlepas juga dengan adanya
pengukuran, penilaian dan evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap siswa.
Namun dalam bidang pendidikan bukan hanya berisi tentang pembelajaran
dikelas yang berkaitan peserta didik dengan guru, tetapi kata pendidikan
meliputi ranah yang lebih luas dari itu. Yakni berkaitan juga dengan lembaga-
lembaga terkait yang bertanggung jawab berjalannya sistem pendidikan di
dalam kelas maupun subjek yang melaksanakan dibelakangnya. Dalam
pelaksanaan tugasnya Lembaga-lembaga tersebut belum semuanya mampu
menjalankan secara optimal, karena itulah evaluasi pendidikan dijalankan.
Proses evaluasi meliputi pengukuran dan penilaian. Pengukuran bersifat
kuantitatif sedangkan penilaian bersifat kualitatif. Peningkatan kualitas
pendidikan dapat dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh siswa. Tentu saja untuk
itu diperlukan sistem penilaian yang baik. Sistem penilaian yang baik akan
mampu memberikan gambaran tentang kualitas pendidikan sehingga tujuan
pendidikan yang direncanakan mampu dicapai dengan baik. Dengan di
evaluasi maka akan diketahui hal apa yang belum tercapai dan hal apa yang
harus diperbaiki. Sebelum mengevaluasi harus diketahui dan dipahami
terlebih dahulu apa subjek dan objek serta ruang lingkup evaluasi pendidikan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai Objek penilaian
dan evaluasi pembelajaran, potensi peserta didik dalam pembelajaran fisika
dan evaluasi pembelajaran fisika. Evaluasi pembelajaran penting dilakukan
untuk mengukur ketercapaian pembelajaran serta mengetahui sejauh mana
siswa mampu memahami materi yang diajarkan. Keberhasilan evaluasi
pembelajaran tergantung pada kemampuan pengajar dalam merencanakan,
melaksanakan, mengolah, dan melaporkannya sesuai prosedur evaluasi yang
benar. Evaluasi pembelajaran dilakukan oleh pendidik dalam rangka
mengumpulkan dan mengolah informasi untuk menilai pencapaian proses dan
hasil belajar peserta didik, dengan berpedoman pada instrumen
yang biasa disebut dengan alat evaluasi.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui objek penilaian dalam pembelajaran fisika.
2. Untuk mengetahui ranah Taksonomi Bloom yang direvisi.
3. Untuk mengetahui objek penilaian berdasarkan hakikat fisika.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Aspek kepribadian
Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat dalam diri seseorang yang
berbentuk tingkah laku. Penilaian dalam aspek ini dilakukan untuk
mengetahui atau mengungkap kepribadian seseorang dengan
menggunakan tes kepribadian.
3. Aspek sikap
Aspek sikap merupakan bagian dari tingkah laku manusia. Karena sikap
merupakan sesuatu yang paling menonjol yang sangat dibutuhkan dalam
pergaulan, maka aspek sikap dianggap perlu dinilai.
Sasaran (Objek) penilaian pembelajaran dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Sasaran global, yaitu sasran yang kompleks, luaran pembelajaran yang
multifacet yang membutuhkan waktu dan instruksi penilaian yang lengkap.
2. Sasaran Pendidikan, yaitu guru menerapkan sasaran global dalam
merencanakan dan pembelajaran secara fokus.
3. Sasaran pembelajaran, yaitu sasaran secara spesifik yang focus pada
pembelajaran dan tes pada kegiatan pembelajaran berlangsung dan
dilakukan secara spesifik.
(Krathwhol, 2001)
melakukan
pengetesan,
mengintegrasikan,
mengorganisir,
mengkerangkakan.
5 Mengevaluasi Peserta didik dapat Mengkaji ulang,
menetapkan derajat mempertahankan,
sesuatu berdasarkan menyeleksi,
norma, kriteria, atau mengevaluasi,
patokan. Contoh: mendukung, menilai,
memeriksa apakah mengecek,
kesimpulan seseorang mengkritik,
sesuai dengan data memprediksi,
pengamatan atau tidak. membenarkan,
menyalahkan.
6 Mencipta Peserta didik dapat Merakit, merancang,
memadukan unsur-unsur menemukan,
menjadi sesuatu bentuk menciptakan,
baru yang utuh dan memperoleh,
koheren, atau membuat mengembangkan,
sesuatu yang orisinil. memformulasikan,
membangun,
membentuk,
melengkapi,
membuat,
menyempurnakan,
melakukan inovasi,
mendesain,
menghasilkan karya.
Tabel 2.3. Contoh Format Penilaian Berdasarkan Kategori Dan Dimensi Proses Kognitif
Kategori dan Dimensi
Penjelasan Contoh Format Penilaian
Proses Kognitif
1. Mengingat Menyambungkan kembali 1.1 Mengenali
Untuk melakukan proses pengetahuan dari ingatan Memberikan tugas
kognitif pada kategori ini jangka panjang. kepada peserta didik
dapat dilakukan dengan: berupa:
1.1 Mengenali a. Informasi yang
1.2 Mengingat kembali menentukan benar
atau salah
b. Menjodohkan
jawaban
c. Pilihan majemuk
1.2 Memberikan tugas
berupa petunjuk
kepada peserta didik
untuk mengembangkan
apa yang telah
diperintahkan. Dapat
juga berupa esai atau
soal cerita. Misal:
Diberi petunjuk meter,
maka perserta didik
dapat memberikan
penjelasan tekait
“meter”.
2. Memahami Membangun pemahaman 2.1 Mengubah dari satu
Untuk melakukan proses berdasarkan instruksi informasi ke bentuk
kognitif pada kategori ini pesan, verbal, tulisan, dan informasi lainnya. Format
dapat dilakukan dengan: grafik. assement yang diberikan
2.1 Menafsirkan yaitu format tes, jawaban
2.2 Mencontohkan singkat, dan pilihan
2.3 Mengkategorikan majemuk.
2.4 Merangkum 2.2 Peserta didik diberikan
2.5 Menyimpulkan kesempatan untuk
2.6 Membedakan mencontohkan sesuatu dan
2.7 Menjelaskan diminta memberikan alasan
terhadap contoh tersebut.
Misal: Berikan contoh
kejadian sehari-hari yang
menerapkan gerak
melingkar beraturan, dan
alasannya.
2.3 Peserta didik
mengelompokkan sesuatu
berdasarkan sebuah konsep
atau teori. Misal:
Kelompokkan beberapa
contoh di bawah ini
berdasarkan gaya sentuh
dan gaya tak sentuh.
a…..
b…..
c…..
d….. dan seterusnya.
2.4 Peserta didik diberikan
sebuah tema yang abstrak
kemudian peserta didik
diminta untuk menuliskan
rangkuman berdasarkan
tema.
2.5 Peserta didik dapat
diberikan tugas berupa
penyelesaian, analogi, dan
tes keanehan (oddity tasks).
Misal: Apakah nama bend
aini jika memiliki …. dapat
digunakan untuk ….
berfungsi sebagai …. dan
seterusnya.
2.6 Peserta didik diberikan
tugas untuk menjelaskan
sebab akibat suatu kejadian.
Misal: Tugas-tugas
penalaran, penyelesaian,
desain ulang, prediksi.
3. Menerapkan Melakukan atau 3.1 Peserta didik
Untuk melakukan proses menggunakan langkah- mengerjakan tugas dengan
kognitif pada kategori ini langkah dalam runtut berdasarkan aturan
dapat dilakukan dengan: memberikan suatu yang ada. Misal: Hitung
3.1 Melakukan/ keadaan. Resultan vector dengan
mengeksekusi metode analitik
3.2 Mengimplementasi a. Vektor A sebesar ...
dengan sudut …
b. Vektor B sebesar …
dengan sudut …
c. Dan seterusnya.
3.2 Menerapkan prosedur
untuk sebuah tugas yang
tidak umum. Misal:
menggunakan dan
menghubungkan dengan
hukum II Newton dalam
situasi yang dianggap
cocok.
4. Menganalisis Memecahka suatu materi 4.1 Peserta didik
Untuk melakukan proses menjadi beberapa bagian membedakan sesuatu yang
kognitif pada kategori ini dan membandingkan bagian relevan dan tidak
dapat dilakukan dengan: bagaimana bagian-bagian relevan atau sesuatu bagian
4.1 Membedakan tersebut berhubungan satu yang penting dari suatu
4.2 Mengorganisasi sama lain untuk suatu bagian yang tidak penting.
4.3 Mengatribusi bentuk atau tujuan. Misal: Berdasarkan teori
atom yang telah ada, tulisan
kelebihan dan kekurangan
masing-masing teori atom.
4.2 Peserta didik dapat
membuat table, matrik,
diagram hirarki.
4.3 Peserta didik
membandingkan
pandangan, bias, nilai.
Misal: Memberikan sebuah
materi wacana lalu peserta
didik membuat atau
memilih deskripsi tentang
sudut pandang tentang
wacana tersebut.
5. Mengevaluasi Membuat keputusan 5.1 Peserta didik diberikan
Untuk melakukan proses berdasarkan kriteria dan data kemudian peserta didik
kognitif pada kategori ini standar. menyelidiki dan
dapat dilakukan dengan: memberikan penyelesaian
5.1 Memeriksa sebuah keputusan yang
5.2 Mengkritik harus dilakukan.
5.2 Peserta didik
memberikan tanggapan
tentang sesuatu hal. Misal:
Memberikan tugas untuk
menilai kelebihan dan
kekurangan suatu produk
berdasarkan kriteria
tertentu.
6. Mencipta Meletakkan beberapa 6.1 Peserta didik membuat
Untuk melakukan proses elemen secara bersamaan sebuah hipotesis
kognitif pada kategori ini menjadi bentuk yang berdasarkan kriteria.
dapat dilakukan dengan: koheren atau keseluruhan 6.2 Peserta didik
6.1 Merumuskan fungsi, merancang prosedur untuk
6.2 Merencanakan mengorganisasikan menyelesaikan masalah.
6.3 Menghasilkan kembali elemen ke dalam 6.3 Membuat sesuatu
sebuah bentuk atau formula baru.
struktur baru.
Tabel 2.4. Matriks Dimensi Pengetahuan Dan Dimensi Proses Kognitif Taksonomi Bloom
Revisi
Dimensi Proses Kognitif
Dimensi C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pengetahuan Mengingat Memahami Menerapka Menganalisi Mengevaluas Mencipta
n s i
A. Pengetahua C1 Faktual C2 Faktual C3 Faktual C4 Faktual C5 Faktual C6 Faktual
n Faktual
B. Pengetahua C1 C2 C3 C4 C5 C6
n Konseptual Konseptual Konseptual Konseptual Konseptual Konseptual
Konseptual
C. Pengetahua C1 C2 C3 C4 C5 C6
n Prosedural Prosedural Prosedural Prosedural Prosedural Prosedural
Prosedural
D. Pengetahua C1 C2 C3 C4 C5 C6
n Metakogniti Metakogniti Metakognitif Metakognitif Metakognitif Metakogniti
Metakogniti f f f
f
Tabel 2.5. Contoh KD. Mendeskripsikan Materi Gerak Lurus dari Dimensi Kognitif
ditinjau dari Contoh Tujuan Pembelajaran Fisika
Tujuan Pembelajaran Fisika Dimensi Proses Kognitif
dan Pengetahuan
Peserta didik dapat menyebutkan perbedaan gerak lurus C1 Faktual
dengan kecepatan dan percepatan pada sebuah benda yang
laju.
Peserta didik mampu mengenali persamaan gerak lurus C1 Konseptual
pada kecepatan dan percepatan sebuah benda laju.
Peserta didik dapat menjelaskan hubungan gerak lurus C2 Faktual
dengan kecepatan dan percepatan pada sebuah laju benda.
Peserta didik mampu menginterpretasikan besaran-besaran C2 Konseptual
fisika dalam gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan
tetap.
Peserta didik mampu mengklasifikasi gerak lurus dengan C3 Faktual
kecepatan dan percepatan tetap pada sebuah benda yang
melaju.
Berdasarkan tabel 2.5 maka dapat dituliskan dalam aspek dan sub-
aspek kognitif pada tabel 2.6.
Tabel 2.6. Aspek dan Sub Aspek Kognitif
Memproduksi
Mencipta
Merencanakan
Merumuskan
Mengkritik
Mengeva-luasi
Memeriksa
Mengatribusikan
Mengana-
Mengorganisasikan
lisis
Membedakan
Mengimplementasikan
aplikasi
v
Meng-
kan
Mengeksekusi
Menjelaskan
Membandingkan
v
Memahami
Menyimpulkan
Merangkum
Mengklasifikasikan
v
Mencontohkan
Menafsirkan
Mengingat
Mengin
gat
Mengenali
Self efficacy
Kriteria
Detail
Proses Kognitif
Meta-kognitif
Konseptual
Prosedural
Faktual
Keterampilan
Penyelidikan
Pengamatan
Merencana
Meng-
dan
klasifikasi
menafsirkan
Pengukuran
Mengukur
Fakta
Model Konsep
Pengetahuan
Hukum
Teori dan
Prinsip
Rumus
2.3.2.2. Konsep
Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian, objek, fenomena dan
fakta. Konsep memiliki sifat-sifat dan atribut-atribut tertentu. Olrich (2007:140)
mengemukakan bahwa konsep adalah pernyataan suatu gagasan, biasanya terdiri
satu atau dua kata, yang mengandung kesamaan karakteristik, sedangkan dalam
Collette dan Chiappetta (1994) konsep memiliki lima elemen atau unsur penting
yaitu nama, definisi, atribut, nilai (value), dan contoh. Yang dimaksud dengan
atribut itu misalnya adalah warna, ukuran, bentuk, bau, dan sebagainya. Sesuai
dengan perkembangan intelektual anak, keabstrakan dari setiap konsep adalah
berbeda bagi setiap anak. Contoh konsep adalah usaha memiliki satuan Joule dan
Gaya memiliki satuan Newton.
2.3.2.3. Prinsip dan hukum
Menurut Sutrino (2006) istilah prinsip dan hukum sering digunakan secara
bergantian karena dianggap sebagai sinonim. Prinsip dan hukum dibentuk oleh
fakta-fakta dan konsep-konsep. Ini sangat perlu dipahami bahwa, hukum dan
prinsip fisika tidaklah mengatur kejadian alam (fakta), melainkan kejadian alam
(fakta) yang dijelaskan keberadaannya oleh prinsip dan atau hukum. Contohnya
ialah Usaha terjadi jika sebuah benda berpindah tempat sejauh d karena pengaruh
gaya sebesar F yang searah dengan perpindahannya, maka usaha yang dilakukan
sama dengan hasil kali antara gaya dan perpindahannya dan Hukum Kekekalan
Energi lalah energi tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan yang terjadi
hanyalah perubahan suatu bentuk energi dari suatu bentuk ke bentuk lain.
2.3.2.4. Rumus
Menurut Sutrisno (2006) pembelajaran fisika sangat lekat dengan rumus.
Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip, hukum, dan
teori. Dalam rumus kita dapat melihat saling keterkaitan antara konsep-konsep
dan variabel-variabel. Pada umumnya prinsip dan hukum dapat dinyatakan secara
matematis. Contohnya untuk perhitungan Usaha dapat menggunakan rumus:
W =Fxs
2.3.2.5. Teori
Teori disusun untuk menjelaskan sesuatu yang tersembunyi atau tidak
dapat langsung diamati. Menurut Martin dkk. (2005) teori digunakan untuk
menjelaskan,menghubungkan, dan memprediksi, maka suatu teori tetaplah teori
tidak mungkin menjadi hukum atau fakta serta teori bersifat tentatif sampai
terbukti tidak benar dan diperbaiki. Contoh sebuah teori dalam pembelajaran
fisika, misalnya teori atom, teori kinetik gas, teori relativitas. Keadaan tersebut
dikatakan teori karena menjelaskan sesuatu yang tidak dapat diamati langsung
hanya menggunakan sebuah pendekatan.
2.3.2.6. Model
Model menurut Sutrisno (2006) adalah sebuah presentasi yang dibuat
untuk sesuatu yang tidak dapat dilihat. Model sangat berguna untuk membantu
memahami suatu fenomena alam, juga berguna untuk membantu memahami suatu
teori, Sebagai contoh model, para peserta didik di akhir pembelajaran dapat
membuat model atom Bohr membantu untuk memahami teori atom.
BAB III
KESIMPULAN