Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

Disusun oleh:

1. Okta Marasi Sitanggang (193306010106)


2. Khaliza Fitria Hayati (193306010043)
3. Kristina Wiranda Simamora (133306010103)
4. Rika Debi Sintia Br Sinuhaji (193306010112)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

MEDAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “ Evaluasi Pembelajaran”.
 Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
makalah ini, baik dari segi penyusunan maupun kelengkapan dan ketepatan isi makalah. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar selanjutnya dapat ditingkatkan
dan disempurnakan. Demikian makalah ini disusun agar dapat bermanfaat, diterima dan
digunakan sebagai acuan untuk makalah-makalah selanjutnya.

Medan, 20 November 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTARISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Evaluasi …………………………………………………………….....3
2.2. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran.... …………………………………….10
2.3.Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran…………………………………………………14
2.4.Teknik Evaluasi........…………………………………………………………........16
2.5.Syarat-Syarat Penyusunan Evaluasi Pembelajaran ................................................17
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................18
4.2 Saran.........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penilaian dapat diciptakan, dikembangkan serta digunakan untuk berbagai tujuan. Salah
satunya, digunakan untuk menilai hasil belajar. Hasil belajar merupakan tujuan akhir setelah
dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui
usaha sadar yang dilaksanakan secara sistematis mengarah kepada perubahan positif yang
kemudian disebut sebagai proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil
belajar siswa. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar.
Evaluasi merupakan kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah
direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, serta dapat pula digunakan untuk
melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian EvaluasiPembelajaran?
2. Apa fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran ?
3. Apa saja jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran?
4. Bagaimana teknik melakukan Evaluasi Pembelajaran ?
5. Apa syarat-syarat penyusunan Evaluasi Pembelajaran ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pengertian Evaluasi Pembelajaran
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
4. Untuk mengetahui teknik melakukan Evaluasi Pembelajaran
5. Untuk mngetahui syarat-syarat penyusunan Evaluasi Pembelajaran

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi Pembelajaran


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi berarti penilaian (KBBI, 1996:272).
Sedangkan Evaluasi Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1) adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut
digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Nurgiyantoro
(1988:5) menyebutkan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan.
Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa evaluasi yang bersinonim dengan penilaian tidak sama
konsepnya dengan pengukuran dan tes meskipun ketiga konsep ini sering didapatkan ketika
masalah evaluasi pendidikan dibicarakan. Dikatakan bahwa penilaian berkaitan dengan aspek
kuantitatif dan kualitatif, pengukuran berkaitan dengan aspek kuantitatif, sedangkan tes hanya
merupakan salah satu instrumen penilaian. Meskipun berbeda, ketiga konsep ini merupakan satu
kesatuan dan saling memerlukan. Pengukuran adalah proses penentuan kuantitas suatu objeck
dengan memebandingkan antara alat ukur dengan objek yang diukur. Penilaian adalah proses
penentuan kualitas suatu objek dengan membandinkan antara hasil-hasil ukur dengan standart
penialaian tertentu. Tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang khusus. Yang
membedakannya dengan evaluasi adalah bahwa evaluasi mencakup aspek kualitatif dan aspek
kuanitatif. Dengan demikian, evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana
untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya
dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan
informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. sehingga dapat disimpulkan
bahwa evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi
yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa,
yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi
dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal (Gagne dan Briggs,
1979:3). Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran

5
adalah proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secara sistematis
untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.2 Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran
2.2.1 Fungsi evaluasi
Fungsi evaluasi pembelajaran sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain memberi
informasi yang dipakai sebagai dasar untuk:
1. Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta
didiknya,
2. Memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui posisi peserta didik dalam
kelompoknya,
3. Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta
didik,
4. Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang
memerlukannya,
5. Memberikan petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan
telah dapat dicapai (Sudijono, 2006:12).
6. Membuat kebijaksanaan dan keputusan.
7. Menilai hasil yang dicapai para peserta didik.
8. Menilai kurikulum.
9. Memberi kepercayaan kepada sekolah.
10. Memonitor dana yang telah diberikan.
11. Memperbaiki materi dan program pendidikan.

2.2.2 Tujuan evaluasi


Tujuan umum evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun bahan-bahan keterangan
yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang
dialami oleh para peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka
waktu tertentu, mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pembelajaran yang telah
dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Serta menghimpun
informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, taraf perkembangan, atau taraf
pencapaian kegiatan belajar siswa. Tujuan khusus evaluasi pembelajaran adalah:

6
1. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan
2. Untuk mencari dan menemukan faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta
didik dalam mengikuti program pendidikan sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar
atau cara-cara perbaikan.
3. Mengetahui kemajuan belajar siswa
4. Mengetahui potensi yang dimiliki siswa
5. Mengetahui hasil belajar siswa
6. Mengadakan seleksi
7.Mengetahui kelemahan atau kesulitan belajar siswa
8. Memberi bantuan dalam pengelompokan siswa
9. Memberikan bantuan dalam pemilihan jurusan
10.Memberikan bantuan dalam kegiatan belajar siswa
11.Memberikan motivasi belajar
12.Mengetahui efektifitas mengajar guru
13.Mengetahui efisiensi mengajar guru
14.Memberikan umpan balik pada guru
15.Memberikan bukti untuk laporan kepada orang tua
16.Memberikan data untuk penelitian dan pengembangan pembelajaran.

2.3 Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran


2.3.1 Jenis Evaluasi Berdasarkan Tujuannya
1. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa
beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai
dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program
pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.

7
4. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses
belajar dan mengajar.
5. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar
siswa.

2.3.2 Jenis Evaluasi Berdasarkan Sasaran


1. Evaluasi Konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar
belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2. Evaluasi Input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi Proses
Evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses,
kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses
pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi Hasil atau Produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk
menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi Outcom atau Lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan
setelah terjun ke masyarakat.

2.3.3 Jenis Evaluasi Berdasarkan Lingkup Kegiatan Pembelajaran


1. Evaluasi Program Pembelajaran
Adalah evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran,
strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran.

8
2. Evaluasi Proses Pembelajaran
Adalah evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar
program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Evaluasi Hasil Pembelajaran
Adalah evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran
yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif,
psikomotorik.

2.3.4 Jenis Evaluasi Berdasarkan Objek Dan Subjek Evaluasi


a. Berdasarkan objek:
1. Evaluasi Input
Adalah evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
2. Evaluasi Transformasi
Adalah evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi,
media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi Output
Adalah evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.

b. Berdasarkan subjek:
1. Evaluasi Internal
Adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi Eksternal
Adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orang tua,
masyarakat.
Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Proses evaluasi
dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan
pelaporan.

9
2.4 Teknik Evaluasi
Instrument (alat) adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang
untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efesien. Alat evaluasi
tersebut dikatakan baik apabila mampu mengevaluasi sesuatu yang dievaluasi dengan hasil
seperti keadaan yang dievaluasi. Dalam menggunakan alat tersebut evaluator menggunkan cara
atau teknik yaitu dengan teknik evaluasi. Teknik evaluasi terebut terbagi dua macam, yaitu
teknik non-tes dan teknik tes.

2.4.1 Teknik Non-tes


A. Skala Bertingkat (Rating Scale)
Skala mengambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan.
Dengan maksud agar pencatatannya dapat objektif maka penilaian terhadap penampilan atau
penggambaran kepribadian seseorang disajikan dalam bentuk skala.

B. Kuesioner (Questionair)
Kuesioner (questionair) dikenal dengan sebagai angket. Kuesioner ialah sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini
orang dapat diketahui tentang keadan atau data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau
pendapatnya. Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu:
1. Ditinjau dari segi siapa yang menjawab
a. Kuesioner langsung
Kuesioner ini diisi dan dikirimkan langsung oleh orang yang akan diminta jawaban tentang
dirinya.
b. Kuesioner tidak langsung
Kuesioner ini dikirimkan dan diisi oleh bukan orang yang diminta keterangannya. Dan
digunakan untuk mencari informasi tentang bawahan, anak, saudara, tetangga, dan sebagainya.

2. Ditinjau dari segi menjawab


a. Kuesioner tertutup
Kuesioner ini disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya
tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih.

10
b. Kuesioner terbuka
Kuesioner ini disusun sedemikian rupa sehingga para pengisi bebas mengemukakan
pendapatnya. Dan kuesioner ini digunakan untuk meminta pendapat seseorang.

C. Daftar Cocok (Check List)


Daftar cocok (check list ialah deretan pertanyaan (yang biasanya singkast-singkat), disini
responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok( ) ditempat yang sudah
disediakan.

D. Wawancara
Wawancara (interview) ialah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari responden dengan jalan tanya-jawab sepihak
Wawancara dapat dilakukan oleh 2 cara, yaitu:
1. Interview bebas, yaitu dimana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan
pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh subjek evaluasi.
2. Interview terpimpin, yaitu dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu, sehingga responden pada waktu
menjawab pertanyaan tinggal memilih jawaban yang sudah dipersiapkan oleh penanya.

E. Pengamatan (Observastion)
Pengamatan ialah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti serta pencatatan secara sistematis. Ada dua macam obervasi (pengamatan), yaitu:
1. observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi dalam pada waktu
itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati.
2. Observasi sistematis, yaitu dimana faktor-faktor yang diamati sudah didaftar secara sistematis
dan sudah diatur menurut kategorinya. Dalam observasi ini pengamat berada diluar kelompok.
Dengan demikian pengamat tidak dibingungkan oleh situasi yang melingkungi dirinya.
3.Observasi eksperimental, yaitu terjadi jika pengamat tidak berpatisipasi dalam kelompok.

11
F. Riwayat Hidup
Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama masa kehidupannya.

2.4.2 Teknik Tes


Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-
data atau keterangan yang diinginkan seseorang dengan cara yang tepat dan cepat (Amir daien
indrakusuma, “evaluasi pendidikan) tes ini ada 3 macam, yaitu:
a. Tes Diagnostic adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa
sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang
tepat. Tes diagnostic ini ada 4 tingkat, antara lain :
1.Tes diagnostic ke-1 dilakukan terhadap calon siswa sebagai input, untuk mengetahui apakah
calon tersebut sudah menguasai pengetahuan yang merupakan dasar untuk menerima
pengetahuan di sekolah yang dimaksudkan. Tes ini disebut dengan tes penjajakan atau dalam
istilah bahasa inggis entering behaviour test.
2. Tes diagnostic ke-2, dilakukan terhadap calon siswa yang sudah akan mulai mengikuti
program. Dan tes diagnostic ini berfungsi sebagai tes penempatan (placement test).
3. Tes diaonostik ke-3, dilakukan terhadap siswa yang sedang belajar, karena tidak semua siswa
dapat menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan lancar. Maka pengajar (guru)
disini harus sekali-kali memberikan tes diagnostic untuk mengetahui bagaimana dari bahan yang
diberikan itu belum dikuasai oleh siswa. Dan mendeteksi mengenai sebab siswa tersebut belum
menguasai bahan.
4. Tes diagnostic ke-4, diadaka pada waktu siswa akan mengakhiri pelajaran. Dengan ini guru
dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap bahan yang diajarkan.

b. Tes Formatif adalah tes ini diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan post-test
atau tes akhir proses. Digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah
mengikuti suatu program tertentu. Evaluasi formatif mempunyai manfaat, baik bagi siswa, guru,
maupun program itu sandiri.
c. Tes subsumtif dan sumatif adalah pelaksanaan kegiatan tes subsumatif ini dilakukan pada
pertengahan semester yang lazim kita ssebut sebagai mid semester. Evaluasi sumatif ialah
penentuan kenaikan kelas bagi setiap siswa. Tes sumatif adalah penilaian yang dilakukan tiap

12
akhir semester, setelah para siswa menyelesaikan program belajar dari suatu bidang studi atau
mata pelajaran tertentu selama satu periode dengan waktu yang sudah ditetapkan. Adapun fungsi
dari penilaian ini adalah untuk menentukan prestasi hasil belajar siswa terhadap bidang studi atau
mata pelajaran selama satu semester.
Manfaat tes sumatif, ada 3 hal yang paling terpenting, yaitu:
1. Untuk menentukan nilai.
2. Untuk menentukan seseorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima
program berikutnya.
d. Tes Formatif dan tes sumatif dalam praktek
Dalam pelaksanaannya di sekolah tes formatif ini merupakan ulangan harian, sedangkan tes
sumatif ialah ulangan umum yang diadakan pada akhir semester. Adapun teknik evaluasi yang
lainnya yang telah dikemukakan oleh Daryanto dalam bukunya yang berjudul “evaluasi
pendidikan“ada 4, yaitu :
a. Measurement model
Menurut model ini, evaluasi pada dasarnya adalah pengukuran terhadap berbagai aspek
tingkah laku dengan tujuan untuk melihat perbedaan-perbedaan individual atau kelompok yang
hasilnya diperlukan untuk seleksi, bimbingan dan perencanaan pendidikan bagi para siswa di
sekolah, objek evaluasi dari model ini adalah tingkah laku siswa yang mencangkup kemampuan
hasil belajar, kemampuan pembawan (intelegensi bakat), minat, sikap dan juga kepribadian
siswa. Pendekatan yang ditempuh model ini adalah membandingkan hasil belajar antara 2 anak
atau lebih kelompok yang menggunakan cara pengajaran yang berbeda sebagai variable bebas,
lalu diberikan tes yang sama yang hasil dari tes tersebut untuk mengetahui cara pengajara mana
yang lebif efektif untuk digunakan.
b. Congruence model
Menurut model ini, evaluasi adalah usaha untuk memeriksa persesuaian (congruence) antara
tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan dengan hasil belajar yang telah dicapai. Hasil yang
diperoleh dari evaluasi dengan ,model ini berguna bagi kepentingan penyempurnaan system
bimbingan siswa dan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak luar pendidikan
mengenai hasol belajar yang telah dicapai. Objek evaluasinya adalah perubahan tngkah laku
siswa yang diperlihatkan pada akhir kegatan pendidikan. Tingkah laku tersebut mencangkup baik
pengetahuan maupun aspek pengetahuan maupun keterampilan dan sikap.

13
4 langkah pokok untuk menyusun congruence model :
 Merumuskan atau mempertegas tujuan pengajaran.
 Menetapkan “tes situation” yang diperlukan
 Menyusun alat evaluasi.
 Menggunakan hasil evaluasi.
c. Educational system evaluation model
Menurut model ini, evaluasi dimaksudkan untuk membandingkan performance dari berbagai
dimensi system yang sedang dikembangkan dengan sejumlah kriteria tertentu untuk akhirnya
sampai pada suatu deskripsi dan judgment mengenai system yang dinilai tersebut. Objek evaluasi
menurut model ini adalah jenis-jenis data yang dikumpulkan dalam kegiatan evaluasi, baik data
objektif (skor hasil tes) maupun data subjektif atau judgment data (pandangan guru-guru, reaksi
para siswa dll). Adapun pendekata yang ditempuh model ini dalam pelaksanaan evaluasi adalah :
1. Membandingkan performance setiap demensi system dengan criteria intern dalam system itu
sendiri.
2. Membandingkan performance setiap dimensi dengan criteria ekstern diluar system yang
bersangkutan. empat demensi yang diperlukan dalam proses pengembangan system pendidikan
(provus) design, operation program, interim products dan terminal products.
d. Illuminative Model
Model ini memandang fungsi evaluasi sebagai bahan atau input untuk kepentingan
pengambilan keputusan dalam rangka penyesuaian-penyesuaian dan penyempurnaan sistem yang
sedang dikembangkan. Objek evaluasi yang diajukan model ini mencangkup:
 Latar belakang dan perkembangan yang dialami oleh system yang bersangkutan.
 Proses pelaksanaan system itu sendiri.
 Hasil belajar yang diperlihatkan oleh para siswa.
 Kesukaran-kesukaran yang dialami dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya
dilapangan.
Pendekatan yang ditempuh model ini dalam melaksanakan evaluasi tersebut bersifat terbuka
atau open-ended dan dalam melaporkan hasil evaluasi lebih banyak digunakan cara deskritif
dalam penyajian informasinya.

14
2.5 Syarat –syarat Penyusunan Evaluasi
Penyusunan alat evaluasi bukanlah merupakan suatu hal yang mudah karena diperlukan
beberapa syarat agar suatu tes atau evaluasi dikatakan baik atau memenuhi standar. Suatu tes
atau evaluasi yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
2.5.1 Validitas
Sebuah tes dikatakan valid (sahih) apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur.
(Scarvia B. Anderson dkk. Ensyclopedia of Educational Evaluation). Validitas sebuah tes bukan
ditekankan pada tesnya itu sendiri, tetapi lebih ditekankan pada hasil pengetesan atau skornya.
Validitas suatu tes dapat diketahui dari hasil pemikiran dan pengalaman. Hal pertama diperoleh
ialah validitas logis (logical validity) dan yang kedua ialah validitas empitis (empirical validity).
Inilah yang akan dijadikan dasar pengelompokan validitas tes. Secara garis besar, validitas ada
dua macam, yaitu:
 Validitas logis (logical validity)
 Validitas empiris ( empirical validity)
Validitas logis untuk sebuah instrument tersebut memenuhi persyaratan valid berdasarkan
hasil penalaran kondisi valid tersebut dipandang terpenuhi karena instrument yang bersangkutan
sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada. Ada dua macam validitas
logis yang dicapai oleh sebuah instrument, yaitu:
 Validitas isi : disusun berdasarkan materi pelajaran yang dievaluasi.
 Validitas konstruk : disusun berdasarkan konstruk, aspek-aspek kejiwaan yang mesti
dievaluasi.
Validitas empiris untuk sebuah instrument dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila
sudah diuji dari pengalaman. Yaitu dengan membandingkan instrument yang bersangkutan
dengan kriterium (sebuah ukuran). Sedangkan kriterium yang digunakan sebagai pembanding
kondisi instrument ada dua macam, yaitu:
 Concurrent validity (validitas ada sekarang) : ialah instrument yang kondisinya sesuai
dengan kriterium yang sudah ada.
 Predictive validity ( validitas ramalan ) : ialah instrument yang kondisinya belum ada,
tetapi yang akan terjadi dimasa yang akan dating (yang diramalkan) Dengan kedua
validitas tersebut (validitas logis dan validitas empiris) yang masing-masing memilki dua
macam juga. Maka secara keseluruhan kita mengenal ada empat validitas, yaitu:

15
1. validitas isi
2. validitas konstruk
3. validitas “ada sekarang”
4. validitas predictive.

2.5.2 Reabilitas
Kata reabilitas diambil dari bahasa inggris yaitu “reliable” yang artinya dapat dipercaya
atau keajegan yang sifatnya tidak berubah dari waktu kewaktu. Atau bisa juga diartikan dengan
“ketepatan”. Cara-cara mencari besarnya reabilitas, yaitu ada tiga cara:
1. metode bentuk pararel (equivalent)
2. metode tes ulang ( tes-retest method)
3. metode belah dua (split – half method)

2.5.3 Objektivitas
Objektivitas ialah tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi. Dan apabila dikaitkan
dengan reabilitas maka objektivitas menekankan ketetapan (consistency) pada system scoring,
sedang reabilitas menekankan ketetapan dalam hasil tes.

2.5.4 Praktibilitas
Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis,
mudah pengadministrasiannya. Tes yang praktis ialah tes yang : mudah dilaksanakan mudah
pemeriksaannya dilengkapi dengan petunjuk-petrunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan atau
diawali oleh orang lain.
2.5.5 Ekonomis
Maksud ekonomis disini ialah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos
atau biaya mahal, tenaga banyak, dan waktu yang lama.
2.5.6 Kemampuan Membandingkan
Tes yang baik, harus dapat membedakan kemampuan anak sesuai dengan tingkat
kepandaian siswa. Suatu tes yang sangat sukar atau sangat mudah bukanlah merupakan suatu
evaluasi yang baik karena tes yang demikian tidak memiliki kemamampuan untuk
membandingkan.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai pembelajaran yang
dilaksanakan, dengan melalui kegiatan pengukuran dan penilaian pembelajaran. Pengukuran
yang dimaksud disini adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan
ukuran keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sedangkan penilaian
yang dimaksud di sini adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan pembelajaran
secara kualitatif. Evaluasi merupakan sarana untuk mendapatkan informasi yang diperoleh dari
proses pengumpulan dan pengolahan data. Terdapat beberapa teknik, jenis-jenis, dan syarat-
syarat penyusunan evaluasi pembelajaran yang dapat di lakukan dan diperhatikan oleh pendidik
dalam melakukan evaluasi pembelajaran.

3.2 Saran
Dalam melakukan Evaluasi Pembelajaran, sebaiknya diperhatikan syaratsyarat dalam
penyusunan evaluasi pembelajaran tersebut serta memilih teknik evaluasi pembelajaran yang
sesuai agar hasil yang diinginkan sesuai.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/5530383/
MAKALAH_EVALUASI_DALAM_PEMBELAJARAN

https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=KDhLDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA33&dq=makalah+evaluasi+pembelaja
ran&ots=bXZ5YDbFzd&sig=No-
rx2TH2Wz0z1uiRXIif6COKrc&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

18

Anda mungkin juga menyukai