Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DISUSUN OLEH

Kelompok 10

NURNIDA USHOLICCHAH (2120203056)

NABILLAH ANGGRAENI (2120203066)

DOSEN PENGAMPU

IBRAHIM, M.Pd.I

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Ibrahim, M.Pd.I pada Mata Kuliah Manajemen Peserta Didik. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Ibrahim, M.Pd.I selaku dosen Mata
Kuliah Manajemen Peserta Didik yang telah membimbing dan memberikan tugas ini dan
tak lupa kami haturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca guna menjadi acuan agar
penulis bisa lebih baik lagi di masa mendatang.

Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palembang, Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

A. Pengertian Evaluasi ....................................................................................................... 2

B. Proses Evaluasi Dalam Pendidikan ............................................................................... 3

C. Tujuan, Fungsi dan Manfaat Evaluasi ........................................................................... 4

D. Tahapan-Tahapan Perkembangan peserta didik ........................................................... 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Evaluasi dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar secara terus menerus
dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta
mendorong sekolah untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas belajar siswa.
Manfaat yang utama dari evaluasi adalah meningkatkan kulitas pembelajaran dan
selanjutnya akan terjadi peningkatan kualitas pendidikan. Evaluasi sangat dibutuhkan
dalam berbagai kegiatan kehidupan manusia sehari-hari, karena disadari atau tidak
disadari, sebenarnya evaluasi sudah sering dilakukan, baik untuk diri sendiri maupun
kegiatan sosial lainnya. (Magdalena, Ridwanita, & Aulia, 2020, p. 118)

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Evaluasi?

2. Bagaimana proses evaluasi dalam pendidikan?

3. Apa saja tujuan, fungsi dan manfaat evaluasi?

4. Apa tahapan-tahapan perkembangan peserta didik?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Evaluasi

2. Untuk mengetahui proses evaluasi dalam pendidikan

3. Untuk mengetahui tujuan, fungsi dan manfaat evaluasi

4. Untuk mengetahui tahapan-tahapan perkembangan peserta didik

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi

Secara etimologi "evaluasi" berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation dari
akar kata value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut alqiamah
atau al-taqdir yang bermakna penilaian (evaluasi). Sedangkan secara harpiah, evaluasi
pendidikan dalam bahasa Arab sering disebut dengan al-taqdir altarbiyah yang
diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal yang
berkaitan dengan kegiatan pendidikan.

Secara terminologi, beberapa ahli memberikan pendapat tentang pengertian


evaluasi diantaranya: Edwind dalam Ramayulis mengatakan bahwa evaluasi
mengandung pengertian suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu. M.
Chabib Thoha, mendefinisikan evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk
rnengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan
dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. (Magdalena, Ridwanita, & Aulia,
2020, p. 119)

Pengertian evaluasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah


suatu penilaian dimana penilaian tersebut di tujukan terhadap orang yang lebih tinggi
ataupun yang lebih tahu kepada orang yang lebih rendah, baik itu dari sisi jabatan
strukturnya atau orang yang lebih rendah keahliannya. Evaluasi merupakan suatu
proses penelitian secara positif dan negatif atau juga gabungan dari keduanya.

Pengertian Evaluasi Menurut para Ahli :

1. Sudijono ( 1996 )

Evaluasi adalah penafsiran atau interupsi yang bersumber pada data yang
kuantitatif, sedang data kuantitatif merupakan hasil dari suatu pengukuran.

2
2. Nurkancana ( 1983 )
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang di lakukan yang berkenaan dengan proses
untuk menentukan nilai dari suatu hal. (Id, 2020)

Maka dari ini penulis dapat menyimpulkan evaluasi sebagai proses atau
kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh dan sebaik mana suatu kegiatan yang
telah dilaksanakan tersebut. Evaluasi ini bertujuan salah satunya untuk memperbaiki
kesalahan pada inti kegiatan atau acara, sehingga kedepannya lebih baik dan agar bisa
mencapai tujuan yang di inginkan.

B. Proses Evaluasi Dalam Pendidikan


Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat untuk proses produksi, dan calon
peserta didik diumpamakan sebagai bahan mentah, maka lulusan dari sekolah itu
hampir sama dengan produk hasil olahan yang sudah siap digunakan disebut juga
dengan ungkapan transformasi sebagai berikut :

1. Input adalah bahan mentah yang dimasukkan kedalam transformasi. Dalam dunia
sekolah maka yang dimaksud dengan bahan mentah adalah calon peserta didik yang
baru akan memasuki sekolah. Sebelum memasuki sesuatu tingkat sekolah (institusi)
calon peserta didik itu di nilai dahulu kemampuannya. Dengan penelitian itu
diketahui apakah kelak akan mampu mengikuti pelajaran dan melaksanakan
tugastugas yang akan diberikan kepadanya.

2. Ouput adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud dalam
pembicaraan ini adalah peserta didik lulusan sekolah yang bersangkutan untuk
dapat menentukan apakah peserta didik berhak lulus atau tidak, perlu diadakan
kegiatan penilian.

3. Transformasi adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan
jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksud dengan transformasi.
Sekolah itu sendiri terdiri dari beberapa mesin yang menyebabkan berhasil atau
gagalnya sebagai tranformasi. Bahan jadi yang diharapkan dalam hal ini peserta

3
didik lulusan sekolah ditentukan oleh beberapa faktor sebagai akibat pekerjaannya
unsurunsur yang ada. Unsur-unsur transformasi sekolah tersebut antara lain:

a. Guru dan personallainya.

b. Metode mengajar dan sistem evaluasi.

c. Sarana penunjang.

d. Sistem administrasi.

4. Umpan Balik (feedback) adalah segala informasi baik yang menyangkut out put
maupun transformasi. Umpan balik ini diperlukan sekali untuk memperbaiki input
maupun transformasi. Lulusan yang kurang bermutu atau yang tidak siap pakai
yang belum memenuhi harapan, akan menggugah semua pihak untuk mengambil
tindakan yang berhubungan dengan penyebab kurang bermutunya lulusan. Dari itu
maka jelas penilaian bahwa di sekolah meliputi banyak segi calon peserta didik,
guru, metode, lulusan danproses pendidikan secara menyeluruh turut menentukan
peranan. (Asrul, Ananda , & Rosnita, 2014, pp. 5-7)

Proses evaluasi pendidikan menurut analisa kami ialah proses pembelajaran dan
pengembangan peserta didik yang harus dilaksanakan oleh guru sebagai proses evaluasi
pendidikan tersebut. Proses evaluasi bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan,
mengetahui potensi peserta didik dalam pembelajaran, memotivasi peserta didik, dan
dasar acuan perubahan kurikulum.

C. Tujuan, Fungsi dan Manfaat Evaluasi


Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui
keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran secara luas. Sistem pembelajaran
dimaksud meliputi: tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun
sistem penilaian itu sendiri. Selain itu, evaluasi pembelajaran juga ditujukan untuk
menilai efektifitas strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan efektifitas program
kurikulum, menilai dan meningkatkan efektifitas pembelajaran, membantu belajar

4
peserta didik, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, serta untuk
menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan.

Chittenden (1994) secara simpel mengklasifikasikan tujuan penilaian, yaitu:

1. Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. Untuk itu,
guru harus mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu tertentu melalui
berbagai jenis dan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran tentang
pencapaian kemajuan belajar peserta didik.

2. Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam


proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama mengikuti
proses pembelajaran. Dengan kata lain, guru perlu melakukan penilaian untuk
mengetahui bagian mana dari materi yang sudah dikuasai peserta didik dan bagian
mana dari materi yang belum dikuasai.

3. Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan


kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga guru
dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.

4. Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap


kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dapat digunakan guru
untuk menyusun laporan kemajuan belajar. (Asrul, Ananda , & Rosnita, 2014, p.
12)

Dengan demikian, tujuan evaluasi ialah untuk memperbaiki cara, pembelajaran, serta
menempatkan peserta didik pada situasi pembelajaran yang lebih tepat sesuai dengan
tingkat kemampuan yang dimilikinya.

Fungsi Evaluasi

Fungsi Evaluasi yang sudah menjadi pokok dalam proses keberlangsungan,


pendidikan maka sebaiknya dikerjakan setiap hari dengan jadwal yang sistematis dan

5
terencana. Berdasarkan Undang-undang RI tentang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal
58 ayat 1 bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk membantu proses,
kemajuan, dan perkembangan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.

Menurut M. Ngalim Purwanto bahwa kewajiban bagi setiap guru untuk


melaksanakan kegiatan evaluasi itu (Purwanto, 1991). Hal ini karena pada akhirnya
guru harus memberikan informasi lembaganya ataupun kepada siswanya itu sendiri,
mengenai bagaimana dan sampai dimana penguasaan dan kemampuan telah dicapai
oleh siswa tentang materi dan keterampilan mengenai mata pelajaran yang telah
diberikannya.

Dengan demikian dapat dianalisis bahwa tampaknya kegiatan tersebut untuk


memberikan masukan bagi siswa dan pihak sekolah dalam hal mengetahui tentang
perkembangan belajar dan perkembangan grafik belajar serta kelulusan siswanya.
Semua informasi yang masuk pada pihak lembaga (sekolah) tempat siswa belajar
tersebut akan menjadi data yang akurat dalam melakukan evaluasi pada pengembangan
dan perbaikan sekolah. Lebih-lebih lagi pada bagaimana mengembangkan mutu atau
kualitas siswa. Sedangkan Nana Sudjana menjelaskan bahwa, evaluasi berfungsi
sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini
dapatlah diketahui bahwa tingkat penguasaan bahan pelajaran yang dikuasai oleh
siswa. Dengan kata lain, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa tersebut baik
atau tidak baik.
b. Untuk mengetahui keaktifan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.
Rendahnya capaian hasil belajar yang diperoleh siswa tidak semata-mata
disebabkan oleh ketidakmampuan siswa itu sendiri.

Berikut dikemukakan beberapa fungsi evaluasi, antara lain:

1) Penilaian Berfungsi Selektif Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai


cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya.
2) Penilaian Berfungsi Diagnostik Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup
memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui
kelemahan siswa.

6
3) Penilaian Berfungsi Sebagai Penempatan Sistem baru yang kini banyak
dipopulerkan di negara Barat, adalah sistem belajar sendiri.
4) Penilaian Berfungsi Sebagai Pengukur Keberhasilan. (Magdalena, Ridwanita, &
Aulia, 2020, pp. 122-125)

Manfaat Evaluasi

Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam
pembelajaran, yaitu:

a) Memahami sesuatu: mahasiswa (entry behavior, motivasi, dll), sarana dan


prasarana, dan kondisi dosen.
b) Membuat keputusan: kelanjutan program penanganan "masalah", dill.

c) Meningkatkan kualitas PBM: komponen-komponen PBM

Sementara secara lebih khusus evaluasi akan member manfaat bagi pihak-pihak
yang terkait dengan pembelajaran, seperti siswa, guru, dan kepala sekolah..

1) Bagi Siswa: mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran Memuaskan atau


tidak memuaskan.
2) Bagi Guru: a) mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan
melanjutkan remedial atau pengayaan, b) ketepatan materi yang diberikan jenis,
lingkup, tingkat kesulitan, c) Ketepatan metode yang digunakan.
3) Bagi Sekolah: a) Hasil belajar cermin kualitas sekolah, b) membuat program
sekolah, c) pemenuhan standar.

Dengan demikian dapatlah difahami bahwa evaluasi sangat perlu/bermanfaat


dan merupakan syarat mutlak untuk perbaikan, agar mempunyai makna yang signifikan
bagi semua pihak, Jika kita temukan hubungan antara hasil belajar dengan efektivitas
metode mengajar terbukalah kemungkinan untuk mengadakan perbaikan. Sebelum kita
mengevaluasi kemampuan metode baru pada sejumlah peserta didik, perlu kita pikirkan
bahwa proses pembelajaran itu dinamis, senantiasa terjadi perubahan pada guru
maupun murid dalam interaksi itu. Di samping hasil belajar seperti diharapkan oleh
guru mungkin timbul pula hasil sampingan yang positif maupun negatif misalnya,
7
murid-murid menguasai bahan yang disajikan akan tetapi la disamping itu merasa
senang atau benci terhadap tindakan pribadi gurunya. (B, 2017, pp. 265-266)

D. Tahapan-Tahapan Perkembangan peserta didik


Setiap peserta didik memiliki tahapan perkembangan yang berbeda-beda.
Terdapat beberapa bagian dalam perkembangan pada diri peserta didik sebagai berikut:

1. Perkembangan kognitif

Kognitif adalah kemampuan berpikir pada manusia. Menurut Terman


kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir abstrak. Sedangkan Colvin
menyatakan kemampuan kognitif adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Sedangkan Gardner menyatakan kemampuan kognitif adalah
kemampuan menciptakan karya. Di dalam ajaran Islam dijelaskan bahwa manusia
pada saat dilahirkan tidak mengetahui apapun, tetapi Allah membekalinya dengan
kemampuan penginderaan dan hati untuk mendapatkan pengetahuan. Penjelasan ini
dapat ditemui dalam Alquran surat an-Nahl/16: 78.

2. Perkembangan moral

Pembelajaran moral sebaiknya dilakukan oleh guru-guru yang


berpengalaman dan telah mendapatkan pelatihan yang intensif. Pembelajaran moral
akan berhasil bila sekolah berlangsung dengan demokratis. Situasi sekolah yang
demokratis akan mendorong anak memiliki otonomi moral. Di Indonesia
pendidikan terpadu berbasis karakter yang menggunakan pendekatan pembelajaran
terpadu telah menjadikan nilai moral sebagai basis pembentukan karakter. Nilai-
nilai moral yang digunakan disebut 9 (sembilan) pilar nilai-nilai karakter.

3. Perkembangan agama

Perkembangan agama pada anak menurut ajaran Islam telah ada sejak anak
lahir. Fitrah beragama dalam diri manusia merupakan naluri yang menggerakkan
hatinya untuk melakukan perbuatan “suci” yang diilhami oleh Tuhan Yang Maha
Esa telah ada dalam diri anak sejak dia berada di tulang sulbi orang tuanya. (Sit,
2012, pp. 68, 142, 170)

8
4. Perkembangan kepribadian

Interaksi peserta didik dengan lingkungan sekitarnya tentu akan membawa


berbagai pengaruh dalam perkembangan kepribadian mereka. Ada dua macam
lingkungan di sekitar peserta didik, yaitu lingkungan manusia dan lingkungan
selain manusia. Lingkungan berupa manusia ini, meliputi keluarga, sekolah, teman
bermain, maupun masyarakat di sekitarnya. Lingkungan selain manusia dapat
berupa kondisi alam atau posisi geografis dan juga ilmu pengetahuan serta
teknologi. Kedua lingkungan tersebut membawa berbagai pengaruh yang berbeda-
beda bagi peserta didik. Namun yang pasti, lingkungan tersebut mempengaruhi
perkembangan kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, orang tua dan guru perlu
mengusahakan dan menciptakan lingkungan yang baik agar dapat mengantarkan
peserta didik menjadi individu dengan kepribadian yang baik pula.

5. Perkembangan fisik dan psikomotorik

Pada hakikatnya perkembangan dapat dilihat dari perubahan secara


sistematis yang meliputi perkembangan terhadap fungsi-fungsi fisik dan juga
psikis. Perkembangan merupakan proses yang dilalui peserta didik yang melibatkan
aspek jasmani dan rohani yang secara bertahap menuju tingkat kedewasaan.
Perubahan fisik menurut Cahterine (2010) perkembangan fisik itu mencakup
perubahan yang berupa ukuran atau bentuk tubuh, fungsi, dan penampilannya
sebagai sistem tubuh.
Terdapat empat aspek yang mempengaruhi perkembangan yang meliputi:

a) sistem syaraf, emosi dan kecerdasan.

b) Kemampuan motoric dan kekuatan seseorang dipengaruhi oleh otot-otot pada


manusia.
c) Kelenjar endokrin, merupakan suatu kelenjar yang dapat mempengaruhi pola-
pola tingkah laku baru.
d) struktur fisik atau tubuh, hal inilah yang dapat terlihat jelas misalnya berat
badan, tinggi badan, postur tubuh dsb. (Irwansyah & DKK, 2021, pp. 79, 97)

9
6. perkembangan sosial

Perkembangan sosial peserta didik dipengaruhi antara lain, karena:


kematangan, status sosial ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan
mental terutama emosi dan intelegensi. Keluarga adalah lahan awal bersemainya
kehidupan sosial anak sebelum melangkah ke lingkungan yang lebih luas. (Sit,
2012, p. 105)

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada uraian pembahasan tersebut diatas maka penulis dapat


menarik kesimpulan sebagai berikut:

Evaluasi perkembangan peserta didik maksudnya ialah menilai kemajuan atau


hasil belajar peserta didik sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan untuk peserta
didik tersebut. Dengan adanya evaluasi perkembangan peserta didik ini maka peserta
didik dapat mengetahui sejauh mana kemampuan dan keberhasilan dalam mengikuti
pendidikan. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa dalam
suatu proses pembelajaran dan sebagai bentuk untuk memahami peserta didik sampai
sejauh mana dapat memberikan bantuan terhadap kekurangan peserta didik yang
bertujuan untuk menempatkan peserta didik sesuai kemampuannya. Sedangkan fungsi
evaluasi untuk membantu proses, kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta
didik serta dapat memberikan informasi bagi pihak yang membutuhkannya. Manfaat
dari evaluasi sendiri ialah memahami sesuatu, membuat keputusan dan meningkatkan
kualitas PBM. Tahapan perkembangan peserta didik meliputi kognotif, afektiv dan
psikomotorik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, R., Asrul, & Rosnita. (2014). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka
Media.

Aulia, B., Magdalena, I., & Ridwanita, A. (2020). Evaluasi Belajar Peserta Didik. Jurnal
Pendidikan dan Dakwah, 117-127.

B, M. (2017). Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa). Jurnal Idaarah, Vol. 1, No. 2,
265266.

Irwansyah, R., & DKK. (2021). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Widina Bhakti
Persada Bandung.

Masganti, S. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing.

Teks.Co.Id. (2020, July 4). 38 Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli Dan Secara Umum.
Retrieved from pengertian-evaluasi-menurut-para-ahli:
https://teks.co.id/pengertian-evaluasi-menurut-para-ahli/

Anda mungkin juga menyukai