Anda di halaman 1dari 19

Makalah Evaluasi pembelajaran fisika

“Laporan Study Kasus”

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Solok Selatan

Oleh

Kelompok 9

YOLANDA (18033021)

YULI (18033022)

Dosen : Dra.Hj.Murtiani M.pd

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan studi kasus ini. Laporan ini kami susun
sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah, “Evaluasi Pembelajaran Fisika”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.Murtiani, M.Pd selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga kami dapat menyelesaikan pelaporan
ini dan guru SMA N 7 Solok Selatan yang telah meluangkan waktu untuk menjadi
narasumber kami.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan pada
penyusun khususnya.

Padang, November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ……i

DAFTARISI.................................................................................................... …...ii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. …...ii

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ …...ii


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... …...ii
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ …...ii
1.4 Metode Penyusunan Laporan ..................................................................... …...ii
BAB II. LANDASAN TEORI. ...................................................................... …...2

2.1 Pengertian Studi Kasus


2.2 PEMETAAN KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR SERTA INDIKATOR
..............................................................................................................................................
2
3 PENILAIAN
..............................................................................................................................................
3
4 PENSKORAN
..............................................................................................................................................
4
5 PENETAPAN KKM
..............................................................................................................................................
4
6 REMEDIAL DAN PENGAYAAN
..............................................................................................................................................
4
7 PELAPORAN
..............................................................................................................................................
5
8 KENAIKAN KELAS
..............................................................................................................................................
6

BAB III. PEMBAHASAN ............................................................................. …...6

A. Penilaian ............................................................................................ ….22


B. Penentuan Kriteria Ketuntasan ......................................................... ….23
C. Penskoran ......................................................................................... ….24
D. Pelaporan .......................................................................................... ….24
E. Remedial dan Pengayaan .................................................................. ….25
F. Validitas,Reliabilitas,Daya beda,dan Tingkat Kesukaran ................ ….25
BAB III. PENUTUP ....................................................................................... ….26

A. Kesimpulan ....................................................................................... ….26


B. Saran ................................................................................................. ….26
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... ….27

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah salah satu faktor pembentuk pribadi dan karakteristik manusia.
Menurut ukuran normatif pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik buruknya
pribadi maupun karakteristikseseorang. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan
diperlukan peran serta semua lembaga pendidikan baik itu pemerintah,tenaga
pendidik,masyarakat dan sebagainya dalam menangani masalah pendidikan agar tercipta
generasi penerus bangsa yang berkualitas dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan
bernegara. Peranan pendidik dalam dunia pendidikan tidak hanya tentang strategi
pembelajaran yang diterapkan atau target yang telah dicapai saja tetapi seorang tenaga
pendidik juga harus dapat mengevaluasi secara keseluruhan terhadap apa yang terjadi
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Evaluasi Pembelajaran fisika adalah salah satu mata kuliah di program studi
pendidikan fisika. Mata kuliah ini mempelajari tentang bagaimana melakukan penilaian
dalam pembelajaran fisika.
Oleh sebab itu untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana cara penilaian
pembelajaran di sekolah khususnya dibidang fisika kami melakukan kunjungan ke SMA
N 7 Solok Selatan

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana implementasi maupun kesesuaian penilaian pembelajaran fisika di SMA
N 7 Solok Selatan dengan yang telah dipelajari dalam materi Evaluais Pendidikan Fisika?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui implementasi maupun kesesuaian penilaian pembelajaran fisika di
SMAN 7 Solok Selatan dengan yang telah dipelajarai pada materi Evaluasi Pembelajaran
Fisika.
1.4 Metode Penyusunan Laporan

Metode pengumpulan data yang kami gunakan dalam menyusun studi kasus ini
adalah dengan metodewa wancara.Wawancara kami lakukan bersama salah satu guru
mata pelajaran fisika di SMAN 7 Solok Selatan yang bernama Bapak Rudy Pratama,S.Pd
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Penilaian

Menurut panduan penilaian tahun 2017,Penilaian adalah proses pengumpulan dan


pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pelaksanaan
penilaian di SMA mengacu pada Standar Penilaian Pendidikan dan peraturan-peraturan
penilaian lain yang relevan yaitu kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan
sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.

2.2 Pemetaan Kompetensi Inti,Kompetensi Dasar serta Indikator

Menurut Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, Kompetensi inti pada kurikulum


2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus
dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.

Kompetensi inti terdiri atas:

a. kompetensi inti sikap spiritual


b. kompetensi inti sikap sosial
c. kompetensi inti pengetahuan
d. kompetensi inti keterampilan.

Menurut Permendikbud nomor 24 tahun 2016Kompetensi dasar merupakan kemampuan


dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran
pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Kompetensi
dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi pembelajaran untuk suatu mata
pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Kompetensi inti dan kompetensi dasar digunakan sebagai dasar untuk perubahan buku teks
pelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.Indikator pada hakekatnya adalah
ukuran karakteristik,ciri – ciri atau proses yang berkontribusi atau menunjukan ketercapaian
suatu kompetensi dasar.
1.2 Teknik dan Istrumen Penilaian berdasarkan Panduan Penilaian Oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan Untuk Sekolah Menengah Atas Tahun 2017

A. Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku peserta didik
sebagai hasil pendidikan baik di kelas maupun di luar kelas.

Teknik Penilaian Aspek Sikap :

a. Observasi
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati. Hasil observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat selama satu semester oleh
guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas.
b. Penilaian diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.

c. Penilaian antarpeserta didik


Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling
menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Penilaian antar teman dilakukan pada
saat peserta didik melakukan kegiatan baik di dalam maupun diluar kelas. Instrumen
yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
B. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan adalah penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik
berupa pengetahuan faktual,prosedural dan metakognitif, serta kecakapan berfikir
tingkat rndah sampai ke tingkat tinggi.
Teknik Penilain Aspek Pengetahuan :
a. Instrumen tes tulis
Berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan
uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
b. Instrumen tes lisan
Berupa daftar pertanyaan.

c. Instrumen penugasan
Berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau
kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

C. Penilain Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan dan melaksanakan tugas
tertentu.
Teknik Penilaian Aspek Pengetahuan :
a. Penilain unjuk kerja/kinerja/praktik
Adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu
aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.

b. Proyek

Adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,


pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.

c. Produk
Adalah Penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi
dan seni.
d. Penilaian portofolio
Adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk
mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik
dalam kurun waktu tertentu.

1.3 Penskoran
a. Penialaian sikap spiritual dan sosial

Langkah-langkah menyusun rekapitulasi penilaian sikap untuk satu semester.

a. Semua guru mata pelajaran, wali kelas, dan guru BK memberi informasi berdasarkan
jurnal yang dibuat mengenai sikap/perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik
dari peserta didik.
b. Wali kelas merangkum dan menyimpulkan (memberi predikat dan merumuskan
deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik berdasarkan hasil
kesepakatan rapat dewan guru. Predikat terdiri atas sangat baik, baik, cukup, atau
kurang, dan deskripsi sikap ditulis dengan kalimat positif.
c. Deskripsi yang ditulis pada sikap spiritual dan sikap sosial adalah perilaku yang
sangat baik, sedangkan sikap spiritual dan sikap sosial yang kurang baik
dideskripsikan sebagai perilaku yang perlu pembimbingan.
d. Dalam hal peserta didik yang tidak ada informasi tambahan dari semua guru, sikap
peserta didik tersebut diasumsikan berperilaku baik.
e. Rekapitulasi hasil penilaian sikap spritual dan sikap sosial yang dibuat oleh wali kelas
berupa predikat dan deskripsi diisikan dalam rapor. Hasil penilaian pencapaian sikap
dalam bentuk predikat dan deskripsi.
f. Predikat dalam penilaian sikap bersifat kualitatif, yakni: Sangat Baik, Baik, Cukup,
dan Kurang.
g. Predikat tersebut ditentukan berdasarkan judgement isi deskripsi oleh pendidik.
h. Apabila peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap peserta didik
tersebut diasumsikan BAIK.
i. Deskripsi sikap terdiri atas sikap yang sangat baik dan/atau sikap kurang baik yang
memerlukan pembinaan dan pembimbingan.
j. Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan
kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ...
tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalam
hal ...
k. Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap/perilaku peserta didik yang sangat
baik dan/atau baik dan yang mulai/sedang berkembang.
l. Deskripsi sikap spiritual “dijiwai” oleh deskripsi pada mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, sedangkan deskripsi mata pelajaran lainnya menjadi
penguat.
m. Deskripsi sikap sosial “dijiwai” oleh deskripsi pada mata pelajaran PPKn, sedangkan
deskripsi mata pelajaran lainnya menjadi penguat.
n. Sikap dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai/perkembangan sikap
peserta didik didasarkan pada sikap peserta didik pada masa akhir semester. Oleh
karena itu, sebelum deskripsi sikap akhir semester dirumuskan, guru mata pelajaran,
guru BK, dan wali kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir
semester untuk melihat apakah telah ada catatan yang menunjukkan bahwa sikap
peserta didik tersebut telah menjadi sangat baik, baik, atau mulai berkembang.
o. Apabila peserta didik memiliki catatan sikap KURANG baik dalam jurnal dan
peserta didik tersebut belum menunjukkan adanya perkembangan positif, deskripsi
sikap peserta didik tersebut didiskusikan dalam rapat dewan guru pada akhir semester.
Rapat dewan guru menentukan kesepakatan tentang predikat dan deskripsi sikap
KURANG yang harus dituliskan, dan juga kesepakatan tindak lanjut pembinaan
peserta didik tersebut. Tindak lanjut pembinaan sikap KURANG pada peserta didik
sangat bergantung pada kondisi sekolah, guru dan keterlibatan orang tua/wali murid.
b. Penilaian Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian dan penilaian akhir selama
satu semester untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3.
Penilaian harian dapat dilakukan melalui tes tertulis dan/atau penugasan, tes lisan
sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Pelaksanaan penilaian harian dapat
dilakukan setelah pembelajaran satu KD atau lebih. Penilaian harian dapat dilakukan
lebih dari satu kali untuk KD dengan cakupan materi luas dan komplek sehingga
penilaian harian tidak perlu menunggu pembelajaran KD tersebut selesai. Hasil
penilaian pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik dengan berbagai teknik penilaian
dalam satu semester direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai
dengan KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali
maka nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rata-rata. Nilai akhir pencapaian
pengetahuan matapelajaran tersebut diperoleh dengan cara merata-ratakan hasil
pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester. Nilai akhir selama satu
semester pada rapor ditulis dalam bentuk angka bulat pada skala 0 – 100 dan predikat,
serta dilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi yang menonjol berdasarkan
pencapaian KD selama satu semester.
1. Jumlah KD dalam satu semester pada tabel tersebut sebanyak 5 KD
2. KKM MP tersebut adalah 65
3. Penilaian harian dilakukan oleh pendidik dengan cakupan meliputi seluruh indikator
dari kompetensi dasar
4. Penilaian setiap KD dapat dilakukan berbagai cara, diantaranya satu KD dapat
dilakukan beberapa kali penilaian jika KD tersebut memiliki cakupan materi yang
luas serta memiliki kompleksitas yang tinggi, atau satu KD hanya dinilai satu kali jika
cakupan materi tidak luas serta kompleksitas rendah, dan satu kali penilaian terdiri
atas beberapa KD jika antar KD tersebut memiliki keterkaitan, ruang lingkup yang
rendah serta kompleksitas rendah.
5. Pada contoh tabel diatas, penilaian KD 3.1 dan KD 3.2 masing-masing dilakukan
sebanyak 3 kali, penilaian KD 3.3 sebanyak 4 kali, penilaian KD 3.4 dan KD 3.5
masingmasing dilakukan sebanyak 2 kali.
6. Cakupan materi yang diuji pada Penilaian Akhir Semester terdiri sejumlah indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada semester tersebut dalam satu semester. Hal
ini sangat memungkinkan beberapa KD terwakili oleh satu indikator sehingga tidak
perlu setiap KD diuji pada penilaian tersebut.
7. Pada contoh tabel diatas, cakupan materi yang diuji pada Penilaian Akhir Semester
terdiri atas KD 3.1, KD 3.2, KD 3.3, KD 3.4, dan KD 3.5.
8. Laporan hasil belajar pada pada Penilaian Akhir Semester berdasarkan KD yang diuji.
9. Nilai akhir setiap KD diperoleh dengan cara merata-ratakan nilai dari KD yang sama,
contoh:

10. Nilai rapor menggunakan rata-rata dari seluruh nilai KD dalam satu semester dengan
perhitungan sebagai berikut:

11. Nilai pengetahuan= 78 kemudian diberikan predikat (D, C, B, atau A) sesuai dengan
interval predikat yang ditetapkan satuan pendidikan.
12. Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh peserta didik dan/atau
kompetensi yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai di atas yang paling dikuasai Ani
adalah KD 3.4 dan yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2. Contoh deskripsi: “Memiliki
kemampuan dalam menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan dua variabel
(linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat), namun perlu peningkatan pemahaman masalah
penyelesaian pertidaksamaan rasional dan irasional satu variabel”.
c. Penilain Keterampilan

1. Praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali. KD 4.3 dan KD 4.4
dinilai melalui satu proyek. Selain itu KD 4.4 juga dinilai melalui satu kali produk
2. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir KD diperoleh berdasarkan nilai optimum,
karena materi dan teknik penilaian yang digunakan sama serta dilakukan beberapa
kali. Sedangkan untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan
proyek dan produk.
3. Nilai akhir semester (Rapor) didapat dengan cara merata-ratakan nilai akhir setiap KD
pada KI-4.
4. Nilai rapor keterampilan dihitung berdasarkan rerata dari seluruh nilai KD dalam satu
semester dengan perhitungan sebagai berikut. Nilai keterampilan= 83 kemudian
diberikan predikat (D, C, B, atau A) sesuai dengan interval predikat yang ditetapkan
satuan pendidikan.
5. Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat kompetensi yang sangat baik
dan kurang baik berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.
6. Deskripsi nilai keterampilan berdasarkan nilai KD yang menonjol. Pada tabel tersebut
yang tertinggi adalah KD 4.3, sehingga deskripsi singkatnya sebagai berikut: “Sangat
terampil meragakan ragam gerak tari tradisional sesuai dengan iringan”
1.4 Penetapan KKM
KKM di tetapkan pada awal semester oleh sekolah dalam rapat guru mata
pelajaran atau KKG. Dimana rata rata KKM indikator menjadi KKM KD, rata KKM KD
menjadi KKM KI, dan rata rata KKM KI menjadi KKM mata pelajaran.
1.5 Pelaporan
Laporan hasilpenilaian dalam bentuk rapor ditetapkan dalam rapat dewan guru
berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dan hasil penilaian oleh Satuan
Pendidikan.Hasil penilaian oleh pendidik meliputi pencapaian kompetensi peserta didik
pada sikap spiritual, sikapsosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara
terpisah karena karakternya berbeda.Laporan hasil penilaian sikap berupa predikat dan
deskripsi yang menggambarkan sikap yang menonjol dalam satu semester.Hasil penilaian
pencapaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk bilangan bulat (skala
0 – 100) dan predikat, serta dilengkapi dengan deskripsi singkat yang menggambarkan
capaian kompetensi yang menonjol dalam satu semester.

Hasil pengolahan nilai rapor digunakan sebagai dasar penetapan kenaikan kelas
dan program tindak lanjut. Bentuk dan model rapor untuk Sistem Paket dan Sistem Kredit
Semester (SKS) pada prinsipnya sama.

1.5 Validitas,Realibilitas,Daya Beda dan Tingkat Kesukaran


Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah
mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas sebuah tes selalu dibedakan menjadi dua
macam yaitu validtas logis dan validitas empiris. Validitas logis sama dengan analisis
kualitatif terhadap sebuah soal, yaituuntuk menentukan berfungsi tidaknya suatu soal
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yang dalam hal ini adalah kriteria materi,
konstruksi, dan bahasa.
Reliabilitas adalah hal yang sangat penting dalam menentukan apakah tes telah
menyajikan pengukuran yang baik. Hal yang paling penting dalam keajegan atau
reliabilitas sekor adalah adanya pengambilan keputusan tentang peserta tes.

Daya bedah adalah indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes
yang berkemampuan rendah. Indeks daya pembeda soal-soal yang ditetapkan dari selisih
proporsi yang menjawab dari masing-masing kelompok. Indeks ini menunjukan
kesesuaian antara fungsi soal dengan fungsi tes secara keseluruhan.

Tingkat kesukaran sangatlah penting untuk melihat tingkat kesukaran soal dalam
rangka menyediakan berbagai macam alat diagnostic kesulitan belajar peserta didik
ataupun dalam rangka meningkatkan penilaian berbasis kelas.
1.6 Remedial dan Pengayaan

Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial

Cara yang dapat ditempuh

1. Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang belum
atau mengalami kesulitan dalam penguasaan KD tertentu.

2. Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, yang sifatnya


penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran regular.
Bentuk penyederhanaan itu dapat dilakukan guru antara lain melalui:

a. Penyederhanaan strategi pembelajaran untuk KD tertentu.


b.Penyederhanaan cara penyajian (misalnya: menggunakan gambar, model, skema,
grafik, memberikan rangkuman yang sederhana, dll.)
c.Penyederhanaan soal/pertanyaan yang diberikan.
Materi dan waktu pelaksanaan program remedial

1. Program remedial diberikan hanya pada KD atau indikator yang belum tuntas.
2. Program remedial dilaksanakan setelah mengikuti tes/ulangan KD tertentu atau
sejumlah KD dalam satu kesatuan, waktu pelaksaan remedial disepakati bersama
antara guru dan siswa, yaitu di luar jam pelajaran.

Teknik pelaksanaan penugasan/pembelajaran remedial:

1. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik
yang mengikut remedial maksimal 20%.
2. Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah
peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%.
Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes individual (tertulis) bila jumlah peserta
didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
Pelaksanaan Program Pengayaan

Cara yang dapat ditempuh:


a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas
wawasan bagi KD tertentu
b. Pemberian tugas untuk melakuk ananalisis gambar, model, grafik,
bacaan/paragraf, dll.
c. Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan
d. Membantu guru dalam membimbing teman-temannya yang belum mencapai
ketuntasan.
Materi dan waktu pelaksanaan program pengayaan:
a. Materi Program pengayaan diberikan sesuai dengan KD-KD atau indikator
yang dipelajari , bisa berupa penguatan materi yang dipelajari maupun berupa
pengembangan materi.
b. Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah:
1. setelah mengikuti tes/ulangan KD tertentu atau kesatuan KD tertentu,
dan atau
2. pada saat pembelajaran dimana siswa yang lebih cepat tuntas dibanding
dengan teman lainnya maka dilayani dengan program pengayaan.
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan tidak
lepas kaitannya dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan,
tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam
bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta
didik yang normal.

1.7 Kenaikan Kelas

Pada penentuan kenaikan kelas siswa harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Seluruh Program pembelajaran 2 semester (semester 1 dan 2) harus terselesaikan.
b. Predikat sikap ( KI 1 dan KI 2) minimal baik.
c. Minimal hanya 2 Mata Pelajaran yang berada dibawah kkm (untuk 2 semester)
BAB III

PEMBAHASAN

Studi kasus ini dilaksanakan untuk melihat bagaimana proses penilaian mata pelajaran
fisika di SMAN 7 Solok Selatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 9 November 2019 .

SMAN 7 Solok Selatan menggunakan kurikulum 2013. Beberapa penilaian sudah


dijalankan, namun belum bisa mengimplementasikan bentuk penilai yang sesuai dengan
panduan penilaian dari dirtjen pendidikan tahun 2017. Uraiannya adalah sebagai berikut:
1. Pemetaan KI, KD, dam Indikator dilapangan dilakukan pemetaannya sesuai dengan
kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI. Karena kelas XII masih menggunakan KTSP. KI
dan KD diambil dari silabus lalu indikatornya dikembangkan sendiri berdasarkan KD.
Dalam pembuatan soalnya level kognitif soalnya yaitu C3 dan C4.
2. PenilaianSikap
Penilaian sikap hanya dilakukan melalui pengamatan selama proses belajar mengajar.
SMAN 7 Solok Selatan belum menerapkan penilaian seperti dalam buku panduan
penilaian Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah tahun
2017. Untuk penilaian sikap di SMAN 7 Solok Selatan khususnya pada pembalajaran
fisika kelas XI IPA guru tidak mengunakan instrument dalam melakukan penilaian sikap.

3. PenilaianAspek pengetahuan
a. PenilaianTertulis
Penilaian tetulis dalam mata pelajaran fisika didapatkan dari hasil :

Ulangan Harian Per-KD


Ulangan harian dilakukan setiap selesai satu kompetensi dasar, ulangan harian ini
dalam bentuk soal essay yang terdiri atas 5-10 soal yang bobot tergantung pada
tingkatan soal .

Ulangan Tengah Semester


Ulangan tengah semester ini dilakukan dalam bentuk soal essay yang terdiri dari 10
soal.
Ujian Akhir Semester
Ujian akhir semester ini dilakukan dalam bentuk tes objektif dan essay sebanyak 35
soal objektif dan 5 soal essay.

b. Penugasan
Penugasan dilakukan setiap pertemuan berupa pekerjaan rumah. Siswa diberikan
waktu selama satu minggu untuk mengerjakan tugas sebelum dikumpulkan. Dan tugas
tersebut langsung dinilai guru dan dikembalikan kepada siswa.

4. PenilaianKeterampilan
Penilaian keterampilan diambil melalui kegiatan pratikum. Dalam melakukan penilaian
pratikum, guru tidak membuat rubrik penilaian. Guru hanya melakukan penilaian melalui
LKS.

5. Penetapan KKM
KKM di tetapkan pada awal semester oleh sekolah dalam rapat guru mata pelajaran atau
KKG. Dimana rata rata KKM indikator menjadi KKM KD, rata KKM KD menjadi KKM
KI, dan rata rata KKM KI menjadi KKM mata pelajaran. Di lapangan, untuk penetapan
KKM guru tersebut hanya memakai KKM yang sudah ada. Guru tersebut mengatakan
bahwa pada umumnya KKM tiap mata pelajaran di sekolah itu sama.

6. Validitas,Realibilitas,Daya Beda dan tingkat


Di SMAN 7 Solok Selatan pada mata pelajaran fisika, dalam mengolah data untuk
validitas, reabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran dilakukan oleh program.

7.Remedial dan Pengayaan


Berdasarkan teori yang dipelajari, remedial diadakan ketika nilai yang diperoleh peserta
didik belum mencapai KKM. Sedangkan bagi peserta didik yang memperoleh nilai
melebihi KKM maka akan dilakukan pengayaan.Dari hasil wawancara, remedial
dilakukan untuk peserta didik yang medapatkan nilai dibawah dari KKM yang telah
ditentukan. Guru tersebut melakukan ujian ulang untuk peserta didik yang nilainya
dibawah KKM, yang mana soal yg diberikan sama hanya mengubah angkanya saja.
Remedial dilakukan pada saat jam pelajaran berlangsung, dimana bagi peserta didik
yang remedial akan dipisah duduknya dengan yang tidak remedial. Bagi peserta didik
yang tidak remedial disuruh mempelajari materi yang akan dipelajari selanjutnya
8. Kenaikan Kelas
Menurut teori yang dipelajari, pada penentuan kenaikan kelas, siswa harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
d. Seluruh Program pembelajaran 2 semester (semester 1 dan 2) harus terselesaikan.
e. Predikat sikap ( KI 1 dan KI 2) minimal baik.
f. Minimal hanya 2 Mata Pelajaran yang berada dibawah kkm (untuk 2 semester)
Di lapangan , sebelum menentukan kenaikan kelas, guru mengadakan rapat
terlebih dahulu dengan mempertimbangkan baanyak hal seperti kehadiran, sikap,
pengetahuan serta mempertimbangkan nilai-nilai peserta didik yang tidak mencapai
kkm (lebih dari 3).
REFERENSI

Pendidik dan Satuan Pendidikan Tahun 2016 tentang Panduan Penilaian untuk Sekolah
Menengah Atas.

Pendidik dan Satuan Pendidikan Tahun 2017 tentang Panduan Penilaian untuk Sekolah
Menengah Atas.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun


2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai