Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KAJIAN KURIKULUM SD
Tentang
KOMPONEN DAN ORGANISASI KURIKULUM

Dosen Pengampu:
INA AGUSTIN,M.Pd

Nama Kelompok:
1. Nofita Ayu Indahsari (1119220083)
2. Eno Vema Dwi Fitria (1119220084)
3. Shela Ayu Wiladatika (1119220086)
4. Selviana Nur Fauzia (1119220088)

UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN


Jl. Raya Manunggal No.61,Wire, Gedongombo, Kecamatan Semanding,
Kabupaten Tuban, Jawa Timur 62361
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah ini adalah “Komponen Dan Organisasi Kurikulum”.

Pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


dosen mata kuliah “Kajian Kurikulum SD” yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.

Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua pihak serta dapat menambah pengetahuan.

Montong, 11 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………….……………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………….….…iii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………...1
A. Latar belakang……………………………………………………………………………………….…….1
B. Rumusan masalah……………………………………………………………………………………….1
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………2
A. Komponen-komponen kurikulum…………………………………………………………………2
1. Komponen tujuan………………………………………………………………………….…2
2. Komponen materi………………………………………………………………………….…3
3. Komponen proses………………………………………………………………………….…3
4. Komponen evaluasi……………………………………………………………………….…4
B. Organisasi kurikulum………………………………………………………………………..…………6
1. Pengertian organisasi kurikulum……………………………………………………….6
2. Struktur organisasi……………………………………………………………………………7
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………….………9
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………….………9
B. Saran………………………………………………………………………………………………………..…9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………….…10
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah salah satu komponen modul ajar yang disusun sedemikian mungkin
sebagai pedoman penilaian dalam pelaksanaan proses pendidikan dilembaga formal.
Kurikulum juga dapat diartikan sebagai dokumen tertulis dari suatu rencana atau program
pendidikan, dan juga sebagai pelaksanaan dari rencana yang sudah direncanakan. Tidak
semua yang ada dalam kurikulum kurikulum tertulis, kemungkinan dilaksanakan dikelas.

Kurikulum adalah suatu hal yang esensial dalam suatu penyelenggaraan pendidikan
Secara sederhana, kurikulum dapat dimengerti sebagai suatu kumpulan atau daftar
pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik komplit dengan cara pemberian nilai
pencapaian belajar di kurun waktu tertentu. Kurikulum harus mampu mengakomodasi
kebutuhan peserta didik yang berbeda secara individual, baik ditinjau dari segi waktu
maupun kemampuan belajar. Oleh karena itu, merumuskan suatu kurikulum sudah barang
tentu bukan perkara gampang. Banyak faktor yang menentukan dalam proses lahirnya
sebuah kurikulum.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian kurikulum?

2. Apa saja komponen kurikulum?

3. Apa pengertian organisasi dan struktur kurikulum?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian kurikulum.

2. Mengetahui komponen kurikulum.

3. Mengetahui pengertian organisasi dan struktur kurikulum.


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KOMPONEN KURIKULUM


Komponen merupakan bagian-bagian yang saling bekerja sama sehingga tercipta
suatu sistem yang utuh. Komponen adalah bagian dari suatu sistem yang mempunyai peran
penting dalam keseluruhan aspek yang berlangsung dalam suatu proses untuk pencapaian
tujuan. Suatu kurikulum harus memiliki kesesuaian atau relevansi. Kesesuaian meliputi dua
hal. Pertama kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan, kebutuhan, kondisi, dan
perkembangan masyarakat. Kedua kesesuaian antar komponen-komponen kurikulum, yaitu
antara tujuan, materi, proses, dan evaluasi.

Berikut ini akan diuraikan tentang beberapa komponen tersebut:

1. Komponen tujuan

Komponen tujuan adalah komponen kurikulum yang menjadi target atau sasaran yang mesti
di capai dari melaksanakan suatu kurikulum. komponen ini sangat penting,karena melalui
tujuan,materi proses dan evaluasi dapat dikendalikan untuk kepentingan mencapai tujuan
kurikulum di maksud. Tujuan kurikulum dapat di spesifikasikan kedalam tujuan
pembelajaran

umum yaitu berupa tujuan yang dicapai untuk satu semester. Sedangkan tujuan
pembelajaran khusus yang menjadi target setiap kali tatap muka. Dalam konteks kurikulum
berbasis kompetensi tujuan pembelajaran umum disebut dengan istilah standar kompetensi
dan tujuan pembelajaran khusus disebut dengan istilah kompetensi dasar.

Dalam Permendiknas No.22 Tahun 2007 dikemukakan bahwa tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum
pendidikan berikut.

a. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan


,kepribadian, akhlak mulia,serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
b. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan
kecerdasan,pengetahuan,kepribadian akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

c. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan


kecerdasan,pengetahuan,kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut serta dengan kejuruannya. Tujuan
pendidikan institusional tersebut kemudian dijabarkan lagi ke dalam tujuan kurikuler;
yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap mata pelajaran yang
dikembangkan di setiap sekolah atau satuan pendidikan.

2. Komponen materi
Materi kurikulum pada hakikatnya adalah kurikulum yang dikembangkan dan disusun
dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Materi kurikulum berupa bahan pelajaran Terdiri dari bahan kajian atau (topik-topik
pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses pembelajaran.
b) Mengacu pada pencapaian tujuan setiap satuan pelajaran
c) Diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
d) Isi materi Kurikulum hakikatnya adalah semua kegiatan dan pengalaman yang
dikembangkan dan disusun untuk mencapai tujuan pendidikan Secara umum isi
kurikulum itu dapat dikelompokkan menjadi:
1) Logika, yaitu Pengetahuan tentang benar salah berdasarkan prosedur keilmuan
2) Etika, yaitu pengetahuan tentang bak buruk, Nilai dan moral
3) Estetika, pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seninya Pengembangan
materi kurikulum harus berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Mengandung bahan kajian yang dapat dipelajari siswa dalam pembelajaran
b) Berorientasi padu tujuan, sesuai dengan hirarki tujuan pendidikan.
3. Komponen proses
Komponen ini tentunya sangatlah penting dalam suatu proses pengajaran atau
pendidikan. Tujuan akhir dari proses belajar mengajar adalah diharapkan terjadinya
perubahan dalam tingkah laku anak. Komponen ini juga mempunyai keterkaitan erat
dengan suasana belajar kreativitas dalam belajar baik di dalam kelas maupun individual
(di luar kelas) merupakan suatu langkah yang tepat.
Dalam kaitannya dalam kemampuan guru dalam menciptakan suasana pengajaran yang
kondusif agar aktivitas tercipta dalam proses pengajaran. Subandijah (1993)
mengemukakan, bahwa guru perlu memusatkan pada kepribadian dalam mengajar,
menerapkan metode mengajarnya, memusatkan pada proses yang produknya dan
memusatkan pada manager dan fasilitator merupakan suatu tuntunan dalam
memperlancar proses belajar mengajar ini Semakin maju dunia pendidikan suatu
negara maka peran-peran di atas tentunya semakin digunakan oleh seorang pendidik
suatu negara maka peran- peran di atas tentunya semakin digunakan oleh seorang
pendidik dalam menggeluti profesinya, bagi kita mungkin masih terlalu ideal. Dan hal
yang disampaikan Subandijah tersebut dapat dicapai bila guru dapat;
a. memusatkan pada kepribadiannya dalam mengajar.
b. Menerapkan metode mengajarnya
c. Memusatkan pada proses dan produknya.
d. Memusatkan pada kompetensi yang relevan
4. Evaluasi kurikulum
Evaluasi merupakan komponen untuk melihat Efektifitas pencapaian tujuan Dalam
konteks kurikulum evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah
ditetapkan telah tercapai atau belum, juga digunakan sebagai umpan balik dalam
perbaikan strategi yang ditetapkan. Evaluasi juga merupakan salah satu komponen
kurikulum. dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang
penyelenggaraan pembelajaran, keberhasilan siswa, guru dan proses pembelajaran itu
sendiri. Berdasarkan hasil evaluasi dapat dibuat keputusan kurikulum itu sendiri.
pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan yang diperlukan. Aspek yang dinilai
bertitik tolak dari tujuan yang akan dicapai. Sedangkan jenis penilaian tergantung pada
tujuan diselenggarakannya penilaian itu sendiri. Jenis-jenis penilaian meliputi:
a. Penilaian awal pembelajaran
b. Penilaian proses pembelajaran
c. Penilaian akhir pembelajaran
Persyaratan suatu Instrumen penilaian adalah aspek Validitas, reliabilitas, obyektivitas
kepraktisan dan perbedaan Penilaian Harus bernilai objektif, dilakukan berdasarkan
tanggung jawab kelompok guru, rencana terkait dengan pelaksanaan kurikulum Sesuai
tujuan dan Materi kurikulum dengan alat ukur yang Handal dan mudah dilaksanakan
serta memberikan hasil yang akurat.

Dalam evaluasi dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu:

A. Tes
Tes biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif. Tes
memiliki dua Kriteria Yaitu tes memiliki tingkat validitas seandainya dapat mengukur yang
hendak diukur. Kedua memiliki tingkat reliabilitas kendala jika tes tersebut bisa
menghasilkan informasi yang konsisten Tes berdasarkan jumlah peserta dibedakan jadi tes
kelompok yaitu terhadap sejumlah siswa Secara bersama-sama dan tes individu adalah tes
yang dilakukan kepada seorang individu secara perorangan. Tes dilihat dari cara
penyusunannya yaitu tes buatan guru yaitu untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan oleh guru bersangkutan dan tes standar adalah tes yang digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa dan memprediksi kemampuan siswa pada masa yang akan
datang. Tes dilihat dan pelaksanaannya dibedakan menjadi tes tertulis adalah dengan cara
siswa menjawab sejumlah soal secara dan tes lisan Adalah tes yang dilakukan langsung
komunikasi dengan siswa secara verbal.
B. Non tes
Non tes adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk aspek tingkah laku
termasuk sikap, minat dan motivasi. Beberapa jenis non les yaitu
1. Observasi
Observasi adalah penilaian dengan cara mengamati tingkah laku pada situasi tertentu
2. Wawancara
Wawancara yaitu komunikasi langsung antara pewawancara dan yang diwawancarai.
3. Study kasus
Study kasus dilaksanakan untuk mempelajari individu dalam periode tertentu secara
terus menerus.
4. Skala penilaian
Skala penilaian adalah salah satu alat penilaian dengan menggunakan alat yang telah
disusun dari yang negatif sampai positif sehingga pada skala tersebut penilai tunggal
membubuhi tanda.
B. ORGANISASI KURIKULUM

Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka


umum program-pengajaran pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik
(Nurgiantoro, 1988: 111). Adapun S. Nasution (1989: 80) menyebutkan dilihat dari
organisasi kurikulum terdapat 3 tipe atau bentuk kurikulum, yakni: (1) Separated Subject
Curriculum; (2) Correlated Curriculum; (3) Integrated Curriculum. Sebenarnya pemisahan
tersebut lebih bersifat teoritis, karena pada kenyataannya tidak ada kurikulum yang secara
mutlak mendasarkan pada salah satu bentuk saja tanpa Mengaitkannya dengan yang lain.
Berikut struktur dari organisasi kurikulum:

1. Separated Subject Curriculum

Pada bentuk ini, bahan dikelompokkan pada mata pelajaran yang terpisah dan tidak
mempunyai kaitan sama sekali. Sehingga banyak jenis mata pelajaran menjadi sempit ruang
lingkupnya. Jumlah mata pelajaran yang diberikan cukup bervariasi bergantung pada tingkat
dan jenis sekolah yang bersangkutan. Dalam praktek penyampaian pengajarannya, tanggung
jawab terletak pada masing-masing guru atau pendidik yang menangani suatu mata
pelajaran yang dipegangnya. Kurikulum yang disusun dalam bentuk terpisah ini lebih
bersifat subject centered, berpusat ada bahan pelajaran daripada child centered yang
berpusat pada minat dan kebutuhan anak. Dari segi ini jelas kurikulum bentuk terpisah
sangat menekankan pembentukan intelektual dan kurang mengutamakan kepribadian anak
secara keseluruhan.

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari kurikulum ini, antara lain:

a. Penyajian bahan pelajaran dapat disusun secara logis dan sistematis,

b. Organisasi kurikulum bentuk ini sangat sederhana dan tidak terlalu sulit untuk
direncanakan, serta mudah dilaksanakan

c. Mudah dievaluasi dan dites

d. Dapat digunakan dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinja


e. Pendidik atau guru sebagai pelaksana Kurikulum mempergunakannya lebih
mudah.

Di samping adanya keuntungan kurikulum bentuk tersebut, ada juga beberapa kelemahan
dari bentuk separated subject curriculum, sebagai berikut:

a. Bentuk mata pelajaran yang terpisah dengan lainnya tidak relevan dengan kenyataan
dan tidak mendidik anak dalam menghadapi situasi kehidupan mereka.
b. Tidak memperhatikan masalah sosial kemasyarakatan yang dihadapi peserta didik
secara faktual dalam kehidupan sehari-harinya.
c. Kurang memperhatikan faktor-faktor kejiwaan peserta didik
d. Tujuan kurikulum ini sangat terbatas dan kurang memperhatikan pertumbuhan
jasmani, perkembangan emosional dan sosial peserta didik serta hanya memusatkan
pada perkembangan intelektual.
e. Kurikulum semacam ini kurang mengembangkan kemampuan berfikir.
f. karena mengutamakan penguasaan dan pengetahuan dengan cara hafalan
g. Separated curriculum ini cenderung menjadi statis dan tidak bersifat inovatif.

2. Correlated Curriculum

Correlated Curriculum adalah bentuk kurikulum yang menunjukkan adanya suatu


hubungan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, tetapi tetap
memperhatikan karakteristik tiap mata pelajaran tersebut. Hubungan antar mata pelajaran
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Insidental artinya secara kebetulan ada hubungan antar mata pelajaran yang satu
dengan mata pelajaran lainnya. Misalnya mata pelajaran IPA disinggung tentang
mata pelajaran geografi dan sebagainya

b. Menghubungkan secara lebih erat jika terdapat suatu pokok bahasan yang
dibicarakan dalam berbagai mata pelajaran. Misalnya masalah moral dan etika
dibicarakan dalam mata pelajaran agama.

c. Batas mata pelajaran disatukan dan difungsikan dengan menghilangkan batasan


masing-masing mata pelajaran. Penggabungan antara beberapa mata pelajaran
menjadi satu disebut sebagai broad field. Misalnya mata pelajaran bahasa
merupakan peleburan dari mata pelajaran membaca, tata bahasa, menulis,
mengarang, menyimak dan pengetahuan bahasa.

Organisasi kurikulum yang disusun dalam bentuk correlated mempunyai beberapa


keunggulan dan kelemahan. Beberapa keunggulan yang dimaksud antara lain:

a. Menunjukkan adanya integrasi pengetahuan kepada peserta didik, yang mana


dalam pelajaran disoroti dari berbagai bidang dan disiplin ilmu.

b. Dapat menambah interes dan minat peserta didik terhadap adanya hubungan
antara berbagai mata pelajaran.

c. Pengetahuan dan pemahaman peserta didik akan lebih mudah dalam dengan
penguraian dan penjelasan dari berbagai mata pelajaran.

d. Adanya kemungkinan untuk menggunakan ilmu pengetahuan lebih fungsional

e. Lebih mengutamakan pada pemahaman dari prinsip-prinsip daripada


pengetahuan (knowledge) dan penguasaan fakta-fakta.

Selain itu correlated curriculum juga mempunyai kelemahan, antara lain:

a. Bahan yang disajikan tidak berhubungan secara langsung dengan kebutuhan dan
minat peserta didik.

b. Pengetahuan yang diberikan tidak mendalam dan kurang sistematis pada berbagai
mata pelajaran

c. Urutan penyusunan dan penyajian bahan tidak secara logis dan sistematis:

d. Kebanyakan di antara para pendidik atau guru kurang menguasai antar disiplin
ilmu, sehingga mengaburkan pemahaman peserta didik atau siswa
3. Integrated Curriculum

Dalam integrated curriculum mata pelajaran dipusatkan pada suatu masalah atau
unit tertentu. Dengan adanya kebulatan bahan pelajaran diharapkan dapat terbentuk
kebulatan pribadi peserta didik yang sesuai dengan lingkungan masyarakatnya. Oleh karena
itu, hal-hal yang diajarkan disekolah harus disesuaikan dengan situasi, masalah dan
kebutuhan kehidupandi luar sekolah

Organisasi kurikulum ini mempunyai kelebihan, sebagai berikut:

a) Segala permasalahan yang dibicarakan dalam unit sangat bertalian erat

b) Sangat sesuai dengan perkembangan moderen tentang belajar mengajar

c) Memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan masyarakat

d) Sesuai dengan ide demokrasi, dimana peserta didik dirangsang untuk berpikir
sendiri, bekerja sendiri dan memikul tanggung jawab bersama serta bekerja sama
dalam kelompok.

e) Penyajian bahan disesuaikan dengan kemampuan individu, minat dan kematangan


peserta didik baik secara individu maupun secara kelompok.

Adapun kelemahan dari organisasi kurikulum ini adalah:

a. Pendidik atau guru tidak Dilatih melakukan kurikulum semacam ini

b. Organisasinya tidak logis dan kurang sistematis

c. Terlalu memberatkan tugas pendidik

d. Kurang memungkinkan untuk dilaksanakan ujian umum

e. Peserta didik Dianggap tidak mampu ikut serta dalam menentukan kurikulum

f. Sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk menunjang pelaksanaan


kurikulum tersebut.
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Komponen adalah bagian yang integral dan fungsional yang tidak terpisahkan dari suatu
sistem kurikulum karena komponen itu sendiri mempunyai peranan dalam pembentukan
sistem kurikulum Karena kurikulum dapat diumpamakan sebagai suatu organisme manusia
ataupun binatang yang memiliki susunan anatomi tertentu. Jadi, komponen kurikulum
bagian-bagian atau unsur-unsur kurikulum yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu Kurikulum dapat diumpamakan sebagai suatu organisme manusia
ataupun binatang, yang memiliki susunan anatomi tertentu. Unsur atau komponen-
komponen dari anatomi tubuh kunkulum yang utama adalah tujuan, isi atau materi, proses
atau sistem penyampaian dan media, serta evaluasi Komponen-komponen tersebut
berkaitan erat satu sama lain .

Kurikulum memiliki bermacam-macam bentuk dan organisasinya, bentuk yang paling


dikenal dan sangat meluas adalah

1 Saparated Subject Curriculum

2. Correlated Curriculum

3. Integrated Curriculum

B. SARAN

Dalam menyusun kurikulum sebaiknya mengikuti aturan dalam membuat kurikulum,


seperti mengikuti kaidah dalam komponen-komponen kurikulum. Dan organisasi kurikulum
ini sangat penting karena tanpa organisasi kurikulum suatu rancangan kurikulum akan
dianggap tidak bernilai.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/550792182/Makalah-tentang-Komponen-dan-Organisasi-Kurikulum

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-blitar/fakultas-ilmu-sosial-dan-ilmu-
politik/makalah-organisasi-kurikulum/46567300

https://www.sman1ciawigebang.sch.id/read/4/fungsi-kurikulum-untuk-kepentingan-pendidikan-
dan-penjalasannya-yang-wajib-diketahui

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/komponen-kurikulum/amp/

https://www.wawasanpendidikan.com/2019/11/Komponen-Evaluasi-Pendidikan-Evaluasi-Penilaian-
Pengukuran-dan-Instrumen.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai