Disusun Oleh
1. Anisatul Fitri ( 2103011110 )
2. Anindea Berliana ( 2103011109 )
3. Putri Erlini ( 2103011139 )
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Prosedur
Pengembangan Kurikulum dan Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum ”. Kami
menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari
berbaai pihak yang dengan ikhlas telah merelakan sebagian waktu dan tenaga demi membantu
kami dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan
terimakasih dengan setulus hati.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Langkah-Langkah Pengembangan Kurikulum.........................................................2
B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum...............................................................8
BAB III PENUTUP.................................................................................................................20
A. Kesimpulan..................................................................................................................20
B. Saran............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejatinya, kurikulum tidak hanya berisi serangkaian petunjuk teknis materi pelajaran. Lebih dari itu,
kurikulum merupakan sebuah progam terencana dan menyeluruh, yang menggambarkan kualitas
pendidikan suatu lembaga, mulai dari lembaga tingkat sekolah, tingkat wilayah kecamatan, kabupaten,
propinsi dan bangsa. Dengan sendirinya, kurikulum memegang peran strategis dalam kemajuan lembaga
tersebut.
Kurikulum tidah seharusnya bersifat statis, karena dengan seiring dengan perkembangan zaman dan
tuntutan kehidupan dalam masyarakat menjadikan kurikulum senantiasa berkembng dan menyelaraskan
dengan kemajuan zaman. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum berupa proses dinamis dan integratif
perlu diupayakan, melalui langkah-langkah pengembangan kurikulum yang sistematis, profesional dan
melibatkan seluruh aspek-aspek kurikulum yang terkait yang berguna untuk tercapainya tujuan
pendidikan nasional. Pemakalah mencoba untuk mendiskusikan langkah-langkah pengembangan
kurikulum yang sesuai dengan kriteria dinamis dan integratif serta tepat dalam pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana langkah-langkah dalam mengembangan kurikulum?
2. Apa prinsip-prinsip yang terdapat dalam pengembangan kurikulum?
C. Tujuan penulisan
1. Siswa dapat mengetahui langkah-langkah dalam mengembangan kurikulum.
2. Siswa dapat mengetahui prinsip-prinsip yang terdapat dalam pengembangan kurikulum.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dikeluarkan, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Hasil analisis dari
ketiga aspek tersebut kemudian didiagnosis untuk disusun menjadi serangkaian
kebutuhan sebagai bahan masukan bagi kegiatan pengembangan tujuan.
Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis kebutuhan ada tiga, yaitu
survei kebutuhan, studi kompetensi, dan analisis tugas. Survei kebutuhan merupakan
cara yang relafif sederhana dalam menganalisis kebutuhan. Seorang pengembang
kurikulum dapat melakukan wawancara dengan sejumlah orang, tokoh masyarakat,
pejabat pemerintah, dan para ahli terkait tentang apa yang dibutuhkan oleh siswa,
masyarakat, dan pemerintah berkaitan dengan kurikulum sebagai suatu program
pendidikan. Studi kompetensi dilakukan dengan analisis terhadap kompetensi-
kompetensi yang dibutuhkan oleh lulusan suatu jenis dan jenjang program pendidikan.
Pendekatan-ketiga, analisis tugas merupakan cara yang lebih rumit dibandingkan
dengan dua pendekatan sebelumnya. Pendekatan ini dilakukan dengan cara
menganalisis setiap jenis tugas yang harus diselesaikan. Tugas-tugas itu bisa berkaitan
dengan aspek kognitif, afektif, dan atau psikomotor. Hasil akhir kegiatan analisis dan
diagnosis kebutuhan ini adalah deskripsi kebutuhan sebagai bahan yang akan dijadikan
masukan bagi langkah selanjutnya dalam pengembangan kurikulum yaitu perumusan
tujuan.
2. Perumusan Tujuan
3
domain psikomotor berkenaan dengan penguasaan dan pengembangan keterampilan-
keterampilan motorik. Menurut Davies (1976), ketiga domain tujuan tersebut dirinci
gambar sebagai berikut:
3. Pengorganisasian Materi
Handbook for Evaluating and Selecting Curriculum Materials, M.D. Gall (1981)
mengemukakan sembilan tahap dalam pengembangan bahan kurikulum, yaitu :
identifikasi kebutuhan, merumuskan misi kurikulum, menentukan anggaran biaya,
membentuk tim, mendapatkan susunan bahan, menganalisis bahan, menilai bahan.
4
membuat keputusan adopsi, menyebarkan, mempergunakan, dan memonitor
penggunaan bahan. Secara spesifik, yang dimaksud dengan materi kurikulum adalah
segala sesuatu yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Isi dari
kegiatan pembelajaran tersebut adalah isi dari kurikulum. Isi atau bahan tersebut
disusun dalam berbagai program pendidikan berdasarkan jenis dan jenjang sekolah,
kemudian dikemas dalam berbagai bidang studi yang kemudian dijabarkan dalam pokok
dan subpokok bahasan, yang secara lebih rinci disusun dalam bentuk bahan pengajaran
dalam berbagai bentuknya. Tugas guru adalah mengembangkan bahan pelajaran
tersebut berdasarkan tujuan instruksional yang telah disusun dan dirumuskan
sebelumnya. Dalam hal penyusunan bahan pelajaran ini dikenal ada istilah scope dan
sequence. Scope atau ruang lingkup menyangkut keluasan dan kedalaman materi
kurikulum. Scope materi kurikulum sebenarnya agak sulit untuk disusun, karena
setidaknya.ada dua hall, yaitu:
1. Materi kurikulum harus dipilih berdasarkan tujuan yang hendak dicapai; Materi
kurikulum dipilih karena dianggap berharga sebagaiwarisan budaya (positif) dari
generasi masa lalu;
2. Materi kurikulum dipilih karena berguna bagi penguasaan suatu disiplin ilmu;
3. Materi kurikulum dipilih karena dianggap bermanfaat bagi kehidupan umat
manusia, untuk bekal hidup di masa kini dan masa yang akan datang;
4. Materi kurikulum dipilih karena sesuai dengan kebutuhan dan minat anak didik
(siswa) dan kebutuhan masyarakat.
5
ilmu, taraf perkembangan siswa, dan pembagian materi kurikulum berdasarkan
tingkatan kelas. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menyusun sekuens
bahan ajar, yaitu sekuens kronologis (urutan kejadian), sekuens kausal (sebab-akibat),
sekuens struktural, sekuens logis dan psikologis, sekuens spiral, dan lain-lain. Untuk itu
dalam penyusunan sequence, perlu dipertimbangkan beberapa hal berikut:
6
(1977) mengungkapkan ada dua hal yang perlu mendapatkan jawaban dari penilaian
kurikulum, yaitu
(2) Apakah kurikulum yang telah dikembangkan itu dapat diperbaiki dan bagaimana
cara memperbaikinya.
7
B. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam masyarakat. Penerapan prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum salah satunya dijelaskan oleh Dr. Wina Sanjaya dalam
kurikulum berbasis kompetensi dimana dalam prinsip pengembangan ini juga
memperhatikan beberapa aspek mendasar tentang karakteristik bangsa. Dalam makalah
ini juga disebutkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang harus dijadikan acuan
oleh pendidik dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), serta prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum pada pendidikan anak usia dini.
Prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum
Menurut Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata
terdiri dari dua hal yaitu prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip khusus.
Prinsip-prinsip umum meliputi :
Relevansi
Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan, isi,
dan proses belajar harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan
masyarakat dan relevansi ke dalam berarti bahwa terdapat kesesuaian atau
konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses
penyampaian dan penilaian yang menunjukkan keterpaduan kurikulum.
Fleksibilitas
Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan
yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar
belakang dan kemampuan yang berbeda. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus
berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya
penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun
kemampuan, dan latar belakang anak.
Kontinuitas
Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung
secara berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum
8
juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya,
antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang
pendidikan dengan pekerjaan.
Praktis/efisiensi
Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat
sederhana dan biayanya murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu
dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya,
alat, maupun personalia.
Efektifitas
Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara
kuantitas maupun kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran dari
perencanaan pendidikan dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Dalam
pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama kurikulum yaitu
tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan pemerintah
dalam bidang pendidikan.
9
Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Dalam perencanaan kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal,
yaitu perlunya penjabaran tujuan pendidikan ke dalam bentuk perbuatan hasil
belajar yang khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan, dan unit-unit kurikulum harus disusun
dalam urutan yang logis dan sistematis.
10
Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kegiatan penilaian
meliputi kegiatan penyusunan alat penilaian harus mengikuti beberapa
prosedur mulai dari perumusan tujuan umum, menguraikan dalam bentuk
tingkah laku siswa yang dapat diamati, menghubungkan dengan bahan
pelajaran dan menuliskan butir-butir tes. Selain itu, terdapat bebarapa hal yang
perlu juga dicermati dalam perencanaan penilaian yang meliputi bagaimana
kelas, usia, dan tingkat kemampuan siswa yang akan dites, berapa lama waktu
pelaksanaan tes, apakah tes berbentuk uraian atau objective, berapa banyak
butir tes yang perlu disusun, dan apakah tes diadministrasikan guru atau murid.
Dalam kegiatan pengolahan haisl penilaian juga perlu mempertimbangkan
beberapa hal yaitu norma apa yang digunakan dalam pengolahan hasil tes,
apakah digunakan formula guessing bagaimana pengubahan skor menjadi skor
masak, skor standar apa yang digunakan, serta untuk apa hasil tes digunakan.
11
Dalam kegiatan pengembangan kurikulum harus memperhatikan bahwa apa
yang diajarkan kepada peserta didik pada saar ini bermanfaat baginya untuk
menghadapi kehidupannya di masa yang akan datang, atau dengan kata lain
kurikulum harus bersifat anticipatory.
12
Prinsip efisiensi
Efisiensi dalam proses belajar-mengajar berarti bahwa waktu, tenaga dan
biaya yang digunakan untuk menyelesaikan program pengajaran dapat
merealisasikan hasil yang optimal.
3. Prinsip kesinambungan
Kesinambungan dalam pengembangan kurikulum menyangkut kesaling hubungan
antara berbagai tingkat dan jenis program pendidikan atau bidang studi. Untuk
mencapai kesinambungan, kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan :
Bahan pelajaran yang diperlukan untuk sekolah yang lebih tinggi harus
sudah diajarkan di sekolah sebelumnya.
Bahan yang sudah diajarkan di sekolah yang lebih rendah tidak perlu
diajarkan lagi di sekolah yang lebih tinggi.
Kesinambungan antar berbagai bidang studi berarti bahwa dalam
mengembangkan kurikulum harus mempertimbangkan keterkaitan antara bidang suti
yang satu dengan bidang studi lainnya.
4. Prinsip fleksibilitas
Kurikulum harus memberikan ruang gerak yang memberikan kebebasan guru
dalam mengembangkan program pengajaran. Guru dalam hal ini memiliki otoritas
dalam pengembangan kurikulum yang sesuai dengan minat, kebutuhan peserta didik
dan kebutuhan daerah lingkungannya. Disamping itu, peserta didik harus diberi
kebebasan dalam memilih program pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat,
kebutuhan dan lingkungan dengan membuka program-program pendidikan pilihan
misalnya jurusan, program spesialisasi, atau program keterampilan.
13
5. Prinsip berorientasi pada tujuan
Guru harus menentukan tujuan pengajaran sebelum menentukan bahan. Hal ini
berarti bahwa guru dapat menentukan dengan tepat metode mengajar, alat pengajaran
dan evaluasi yang digunakan dalam proses belajar-mengajar.
2. Efektifitas
Kegiatan efektifitas terkait dengan efektifitas mengajar guru dan efektifitas
belajar murid.
3. Efisiensi
Prinsip efisiensi perlu diperhatikan utamanya terkait dengan efisiensi waktu,
tenaga, peralatan yang akan menghasilkan efisiensi biaya.
14
4. Kesinambungan dan fleksibilitas
Kesinambungan terkait dengan dua hal yaitu adanya kesinambungan antara
berbagai tingkat sekolah dan kesinambungan antara berbagai bidang studi.
Sedangkan fleksibilitas terkait dengan pemilihan program pendidikan, dan dalam
pengembangan program pendidikan.
15
Pengembangan kecakapan hidup
Kecakapan hidup terdiri dari personal skill, social skill, academic skill, dan
vocational skill. Kurikulum mengembangkan kecakapan hidup melalui pembudayaan
membaca, menulis, berhitung, sikap dan perilaku adaptif, kreatif, kooperatif, dan
kompetitif.
Pilar pendidikan
Kurikulum mengorganisasikan fondasi belajar dalam empat pilar pendidikan yaitu
1. belajar untuk memahami.
2. belajar untuk berbuat kreatif.
3. belajar hidup dalam kebersamaan.
4. belajar untuk membangun dan mengekspresikan jati diri yang dilandasi oleh
ketiga pilar sebelumnya.
Komprehensif dan berkesinambunga
Komprehensif mencakup keseluruhan dimensi kemampuan dan substansi yang
disajikan secara berkesinambungan mulai dari usia Taman Kanak-kanak hingga
pendidikan menengah. Kemampuan mencakup pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap, pola pikir dan perilaku. Substansi mencakup norma, nilai-nilai, konsep, serta
fenomena dan kenyataan yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Diversifikasi kurikulum
Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
16
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan
menetapkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
meliputi :
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
potensi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
17
dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berfikir, sosial, akademik dan vokasioanl merupakan keniscayaan.
Relevansi
Kurikulum anak usia dini harus relevan dengan kebutuhan dan perkembangan
anak secara individual.
18
Adaptasi
Kurikulum anak usia dini harus memperhatikan dan mengadaptasi perubahan
psikososial, IPTEK, dan seni.
Kontinuitas
Kurikulum anak usia dini harus disusun secara berkelanjutan antara satu
tahapan perkembangan ke tahapan perkembangan berikutnya dalam rangka
mempersiapkan anak memasuki pendidikan selanjutnya
Fleksibilitas
Kurkulum anak usia dini harus dipahami, dipergunakan dan dikembangkan
secara fleksibel sesuai dengan keunikan dan kebutuhan anak serta kondisi
lembaga penyelenggara.
Kelayakan (feasibility)
Kurikulum anak usia dini harus menunjukkan kelayakan dan keberpihakkan
pada anak usia dini.
Akuntabilitas
Kurikulum anak usia dini harus dapat dipertanggung jawabkan pada
masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan anak usia dini.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengembangan kurikulum harus memiliki prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum serta memperhatikan langkah-langkah pengembangan kurikulum. Prinsip
pengembangan kurikulum adalah dasar pendirian dalam mengembangkan isi, dan bahan
pelajaran pada penyelenggaraan kegiatan pendidikan tertentu. Sedangkan langkah-langkah
pengembangan kurilkulum adalah proses dimana pengevaluasian kurikulum yang
dilaksanakan oleh semua pihak.
B. Saran
Dalam pembahasan yang telah kami sajikan diatas, kami berharap mudah-mudahan
setelah kami mempelajari langkah-langkah pengembangan kurikulum, agar bisa menambah
wawasa kita mengenai pendidikan yang ada di Indonesia. Kemudian kami selaku pemakalah
berharap kepada segenap pembaca makalah ini, agar jangan mengambil rujukan hanya terfokus
kepada materi langkah-langkah pengembangan kurikulum yang telah kami sajikan dalam
makalah ini saja, akan tetapi mari kita sama-sama aktif dalam mencari buku-buku dan sumber
lainnya yang membahas masalah ini secara mendalam, sehingga lebih memantapkan
pengetahuan kita mengenai pembahasan langkah-langkah pengembangan kurikulum.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://educhannel.id/blog/artikel/langkah-langkah-pengembangan-kurikulum.html
https://srihendrawati.blogspot.com/2012/04/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum.html?m=1
21