Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGEMBANGAN KURIKULUM
Tentang
PROSEDUR/ PROSES/ LANGKAH-LANGKAH DALAM
PENGEMBANGAN KURIKULUM

Disusun Oleh:
Kelompok 8
Aufa Rafiqi : 2114010001
M. Ghifary Fauzan : 2114010030
Sanisa Lilyusra : 2114010036
Hafshoh : 2114010045

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Syafruddin Nurdin, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI-A)


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1444 H/ 2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.


Puja dan puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik, dan hidayah. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Prosedur/ Proses/ Langkah-langkah
dalam Pengembangan Kurikulum” dengan baik tanpa ada halangan yang
berarti. Shalawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan benar yakni agama
islam.
Makalah ini telah penulis selesaikan dengan maksimal dengan bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak. Penulis sebagai manusia biasa menyadari
sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik
dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala
kerendahan hati, penulis selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat
menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Padang, 21 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1

PEMBAHASAN ............................................................................................. 2
A. Prosedur dalam pengembangan kurikulum .......................................... 2
B. Proses dalam pengembangan kurikulum .............................................. 3
C. Langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum ............................ 7

PENUTUP ....................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ......................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pengembangan kurikulum perlukan proses, prosedur dan
langkah-langkah. Kurikulum merupakan suatu alat yang penting bagi
pendidikan karena pendidikan dan kurikulum saling berkaitan. Jika
diibaratkan, kurikulum laiknya jantung dalam tubuh manusia. Jika jantung
masih berfungsi dengan baik, maka tubuh akan tetap hidup dan berfungsi
dengan baik. Begitu pula dengan kurikulum dan pendidikan.1 Apabila
kurikulum berjalan dengan baik dan didukung dengan komponen-
komponen yang berjalan baik pula, maka proses pembelajaran akan
berjalan dengan baik dan menghasilkan peserta didik yang baik pula.
Kurikulum akan berubah secara terus menerus dan berkelanjutan.
PerubahanKurikulum yang terus menerus dan berkelanjutan, semestinya
juga diikuti denganKesiapan untuk berubah dari seluruh pihak yang
bersangkutan dengan pendidikan di Indonesia karena kurikulum bersifat
dinamis, bukan statis. Jika kurikulum bersifat statis, maka kurikulum
tersebut merupakan kurikulum yang tidak baik karena tidak menyesuaikan
dengan perkembangan-perkembangan yang ada di zamannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur dalam pengembangan kurikulum?
2. Bagaimana proses dalam pengembangan kurikulum?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui prosedur dalam pengembangan kurikulum
2. Untuk mengetahui proses dalam pengembangan kurikulum
3. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam pengembangan kurikulum

1
Buyung Surahman, Pengembangan Kurikulum SD/MI, (Yogyakarta: Samudra Biru,
2018), h. 33.
1
PEMBAHASAN

A. Prosedur dalam pengembangan kurikulum


Secara umum prosedur pengembangan kurikulum itu terdiri atas
diagnosis kebutuhan, perumusan tujuan, pemilihan dan pengorganisasian
materi, pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar, dan
pengembangan alat evaluasi. Berikut penjelasannya:
1. Analisis dan Diagnosis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan mempelajari tiga
hal, yaitu kebutuhan siswa di sekolah, tuntutan masyarakat/dunia kerja,
dan harapan-harapan dari pemerintah (kebijakan pendidikan). Hasil
analisis dari ketiga aspek tersebut kemudian didiagnosis untuk disusun
menjadi serangkaian kebutuhan sebagai bahan masukan bagi kegiatan
pengembangan tujuan.2

2. Perumusan Tujuan
Tujuan-tujuan dalam kurikulum berhierarki, mulai dari tujuan
yang paling umum (kompleks) sampai pada tujuan-tujuan yang lebih
khusus dan operasional. Hierarki tujuan tersebut meliputi: tujuan
pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, serta tujuan
instruksional: tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional
khusus.

3. Pengorganisasian Materi
Secara makro materi kurikulum disusun berdasarkan prosedur-
prosedur tertentu yang merupakan salah satu bagian dalam
pengembangan kurikulum secara keseluruhan. Adapun patokan
kegiatan tersebut ditentukan oleh tujuan-tujuan dari jenis dan jenjang
sekolah yang bersangkutan.

2
Ibid., h. 39.

2
4. Pengorganisasian Pengalaman Belajar
Cara pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan. Pengalaman
belajar siswa bisa bersumber dari pengalaman visual, pengalaman
suara, pengalaman perabaan, pengalaman penciuman, atau variasi dari
visual, suara, perabaan, dan penciuman.

5. Penggunaan Alat Evaluasi


Pengembangan alat evaluasi dimaksudkan untuk menelaah
kembali apakah kegiatan yang telah dilakukan itu sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Evaluasi kurikulum dapat dilakukan terhadap
komponen-komponen kurikulum itu sendiri, evaluasi terhadap
implementasi kurikulum, dan evaluasi terhadap hasil yang dicapai.

B. Proses Pengembangan Kurikulum


Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam
pendidikan, kurikulum diartikan sebagai suatu program yang disediakan
untuk siswa. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Oemar Hamalik dalam
buku manajemen pengembangaan kurikulum, kurikulum merupakan suatu
program yang disediakan untuk siswa. Program pendidikan dalam bentuk
kegiatan belajar, tujuannya untuk meningkatkan perkembangan dan
pertumbuhan siswa yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan.
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang menyeluruh
sebagai bentuk kebijakan nasional dalam pendidikan yang disesuaikan
dengan visi, misi dan strategi yang dimiliki dari pendidikan nasional.
Proses pengembangan kurikulum mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi.3
Selain proses kurikulum secara umum diatas, ada empat proses
pengembangan kurikulum jika dilihat dari tingkatannya,antara lain:

3
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT.
remaja Rosdakarya, 2017), h. 22.

3
1. Pengembangan kurikulum pada tingkat nasional
Pengembangan kurikulum pada tingkat ini membahas
pendidikan pada tingkat nasional yang terdiri dari pendidikan formal,
informal, dan non formal. Dari tingkatannya dapat dilihat secara
vertikal dan horizontal. Secara vertikal, pengembangan kurikulum
dilakukan berdasarkan tingkatan pendidikan dari yang terendah sampai
ke tinggi. Sedangkan Secara horizontal, pengembangan kurikulum
berdasarkan pendidikan yang sederajat, seperti contoh SD, MI, dan
program paket A.4

2. Pengembangan kurikulum pada tingkat institusi


Pengembangan kurikulum tingkat ini memiliki beberapa
kegiatan yangb harus dilaksanakan antara lain, merumuskan tujuan
yang akan dicapai sekolah, menyusun SKL (standar kompetensi
lulusan), dan penetapan isi kurikulum secara keseluruhan. Standar
kompetensi lulusan berupa rumusan kompetensi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dicapai oleh siswa setelah
mengikuti pembelajaran pada lembaga pendidikan. SKL tersebut
dirumuskan sesuai dengan jenis dan tingkatannya.
Standar kompetensi lulusan menunjukkan harapan masyarakat,
seperti orangtua, penjabat pemerintah dan swasta tentang dunia
pendidikan, dunia usaha, dan lain-lain, serta merupakan harapan bagi
pendidikan jenjang tinggi atau dunia kerja.

3. Pengembangan kurikulum pada tingkat mata pelajaran


Silabus merupakan bentuk pengembangan kurikulum pada
tingkat mata pelajaran. Silabus yang terdiri dari kompetensi inti,
kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator

4
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2018), h. 41.

4
pencapaian, bentuk penilaian dan alokasi waktu disusun pada setiap
semester.5

4. Pengembangan kurikulum pada tingkat pembelajaran di kelas


Pada tingkat pembelajaran dikelas pengembangan kurikulum
dilakukan dalam bentuk susunan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pendidikan) yang dirancang oleh masing-masing guru. Perencanaan
tersebut juga meliputi sumber belajar yang akan digunakan.
Dalam pengembangan kurikulum terdapat dua proses utama yaitu
pengembangan pedoman kurikulum dan pengembangan pedoman
instruksional, penjelasan lebih lengkapnya akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Pedoman kurikulum
Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
Pendidikan. Pedoman kurikulum membahas tentang latar belakang
yang berisi rumusan falsafah dan tujuan lembaga pendidikan, populasi
yang menjadi sasaran , rasional bidang studi atau mata kuliah dan
struktur organisasi bahan pelajaran.selain itu,pedoman kurikulum juga
berisi silabus yang berisi mata pelajaran secara lebih terinci yang
diberikan yakni scope (ruang lingkup-dan sequence(urutan pengajian).
Serta desain evaluasi termasuk strategi revisi atau perbaikan
kurikulum.
Pedoman kurikulum disusun untuk menentukan dalam garis
besarnya yaitu:
a. Apa yang akan diajarkan
b. Kepada siapa kurikulum diajarkan
c. Apa sebab diajarkan dengan tujuan apa
d. Dalam urutan yang bagaimana6

5
Ibid., h.42

5
Selanjutnya perlu diuraikan Falsafah dan misi lembaga
pendidikan Sekolah akademi atau universitas. Dalam hal perguruan
tinggi perlu dikemukakan falsafah dan misi tiap fakultas dan
jurusan,alasan atau rasional kurikulum berhubungan dengan populasi
yang dijadikan sasaran yakni untuk apa siswa dipersiapkan. Tujuan
filosofis mengenai bahan yang akan diajarkan alasan memilih
organisasi bahan pelajaran secara umum7

2. Pedoman instruksional
Instuksional atau pengajaran adalah proses interaktif yang
berlangsungantara guru dengan siswa atau juga antara sekelompok
siswa, dengan tujuanuntuk memeperoleh pengetahuan, ketrampilan,
atau sikap, serta memantapkanapayang akan dipelajari tersebut. Proses
instruksional banyak didasarkan atas pedoman kurikulum yangtelah
disepakati bersama atau atas seperangkat tujuan dan harapan
yangmenjadi parameter bahan yang akan diajarkan. Pedoman
instruksionaldiperoleh atas usaha pengajar untuk menguraikan isi
pedoman kurikulum agarlebih spesifik sehingga lebih mudah untuk
mempersiapkannya sebagaipelajaran dalam kelas. Penyusunan
pedoman instruksional sebaiknya dilakukanoleh suatu tim, termasuk
guru yang akan mengajarkannya. 8
Instruksional mempunyai dua dimensi, yaitu Dimensi kognitif,
pengetahuan, keterampilan. Dimensi afektif, kematangan,tanggung
jawab, inisiatif siswa. Dimensi pertama berkenaan dengan bahan yang
akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai, sedangkan dimensi kedua
berkenaan dengan keadaanciri-ciri dan taraf perkembangan siswa.
Langkah-langkah mendisain Pedoman Instruksionalu untuk mendesain

6
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2017), h. 89.
7
Tim Pengembang MKD, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2019), H. 47.
8
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, (Yogyakarta: AR- Ruzz
Media, 2016), h. 124.

6
pedoman instruksional dapat diperhatikan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Tentukan satu atau dua tujuan untuk tiap topik yang telah disebut
dalam silabus mata pelajaran. Tujuan itu lazim disebut tujuan
instruksional umumatau TIU
b. Rumuskan Tujuan Instruksional Khusus (TIK) sehingga dapat
diamati dandiukur hasilnya
c. Tentukan dua atau tiga macam kegiatan belajar bagi tiap tujuan
khusus
d. Sediakan sumber dan alat belaiar mengaiar yang sesuai. 9

C. Langkah Langkah Pengembangan Kurikulum


Kurikulum sebagai perangkat yang digunakan untuk
mengembangkan kemampuan anak secara keseluruhan, khususnya
kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapi sehari-hari perlu
dipikirkan pengalaman apa yang diperlukan oleh siswa untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Dalam pengembangannya, kurikulum melibatkan
berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang secara langsung ataupun tidak
langsung memiliki kepentingan dengan keberadaan pendidikan yang
dirancang, yaitu mulai dari ahli pendidikan, ahli bidang studi, guru, siswa,
pejabat pendidikan, para praktisi maupun tokoh panutan atau anggota
masyarakat lainnya. Perkembangan kurikulum merupakan proses
pembuatan keputusan yang terencana dan untuk merevisi produk dari
keputusan tersebut berdasar pada evaluasi berkelanjutan.
Pengembangan kurikulum meliputi empat langkah, yaitu
merumuskan tujuan pembelajaran (instructional objective), menyeleksi
pengalaman-pengalaman belajar (selection of learning experiences),
mengorganisasi pengalaman-pegalaman belajar (organization of learning
experiences), dan mengevaluasi (evaluating).

9
Burhan Nurgiyantoro, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah,
(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2018), h. 146.

7
1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran (instructional objective)
Terdapat tiga tahap dalam merumuskan tujuan pembelajaran
a. Tahap yang pertama yang harus diperhatikan dalam merumuskan
tujuan adalah memahami tiga sumber, yaitu siswa (source of
student), masyarakat (source of society), dan konten (source of
content)
b. Tahap kedua adalah merumuskan tentative general objective atau
standar kompetensi (SK) dengan memperhatikan landasan
sosiologi (sociology), kemudian di-screen melalui dua landasan
lain dalam pengembangan kurikulum yaitu landasan filsofi
pendidikan (philosophy of learning) dan psikologi belajar
(psychology of learning)
c. Tahap ketiga adalah merumuskan precise education atau
10
kompetensi dasar (KD).

2. Merumuskan dan Menyeleksi Pengalaman-pengalaman Belajar


(selection of learning experiences)
Dalam merumuskan dan menyeleksi pengalaman-pengalaman
belajar dalam pengembangan kurikulum harus memahami definisi
pengalaman belajar dan landasan psikologi belajar (psychology of
learning). Pengalaman belajar merupakan bentuk interaksi yang
dialami atau dilakukan oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk
memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Pengalaman belajar yang
harus dialami siswa sebagai learning activity menggambarkan interaksi
siswa dengan objek belajar. Belajar berlangsung melalui perilaku aktif
siswa; apa yang ia kerjakan adalah apa yang ia pelajari, bukan apa
yang dilakukan oleh guru. Dalam merancang dan menyeleksi
pengalaman-pengalaman belajar juga memperhatikan psikologi
belajar.

10
Ibid., h. 148.

8
Ada lima prinsip umum dalam pemilihan pengalaman belajar,
kelima prinsip tersebut adalah:
a. Pengalaman belajar yang diberikan ditentukan oleh tujuan yang
akan dicapai
b. Pengalaman belajar harus cukup sehingga siswa memperoleh
kepuasan dari pengadaan berbagai macam perilaku yang
diimplakasikan oleh sasaran hasil
c. Reaksi yang diinginkan dalam pengalaman belajar memungkinkan
bagi siswa untuk mengalaminya (terlibat)
d. Pengalaman belajar yang berbeda dapat digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang sama
e. Pengalaman belajar yang sama akan memberikan berbagai macam
keluaran (outcomes).

3. Mengorganisasi Pengalaman Pengalaman Belajar (organization of


learning experiences)
Pengorganisasi atau disain kurikulum diperlukan untuk
memudahkan anak didik untuk belajar. Dalam pengorganisasian
kurikulum tidak lepas dari beberapa hal penting yang mendukung,
yakni: tentang teori, konsep, pandangan tentang pendidikan,
perkembangan anak didik, dan kebutuhan masyarakat. 11
Pengorganisasian kurikulum bertalian erat dengan tujuan pendidikan
yang ingin dicapai. Oleh karena itu kurikulum menentukan apa yang
akan dipelajari, kapan waktu yang tepat untuk mempelajari,
keseimbangan bahan pelajaran, dan keseimbangan antara aspek-aspek
pendidikan yang akan disampaikan.

4. Mengevaluasi (evaluating) Kurikulum


Langkah terakhir dalam pengembangan kurikulum adalah
evaluasi. Evaluasi adalah suatu proses memberikan pertimbangan

11
Sholeh Hidayat, Op. Cit., h. 28

9
mengenai data yang terkumpul dengan tujuan memperbaiki sistem.12
Pengembangan kurikulum pada dasarnya berkisar pada hal-hal yang
berkenaan dengan hal-hal berikut:
a. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang melaju
terlalu cepat
b. Pendidikan merupakan proses transisi
c. Manusia dalam keadaan terbatas kemampuannya untuk menerima,
menyampaikan dan mengolah informasi.
Atas dasar inilah, maka diperlukan suatu proses pengembangan
kurikulum yang merupakan suatu masalah pemilihan kurikulum yang
penyelesaiannya dapat ditinjau dari berbagai pendekatan antara lain
pendekatan atas dasar keperluan pribadi. Untuk merealisasikannya,
maka diperlukan suatu model pengembangan kurikulum dengan
pendekatan yang sesuai.
Adapun langkah-langkah pengembangan kurikulum terdiri dari
beberapa tahapan simultan, yakni:
1. Analisis Kebutuhan
Langkah pertama dalam pengembangan kurikulum adalah
melakukan analisis kebutuhan. Ini melibatkan identifikasi kebutuhan
pendidikan dan tujuan yang ingin dicapai.

2. Pengumpulan Data
Tahap selanjutnya adalah pengumpulan data. Ini melibatkan
pengumpulan informasi tentang siswa, guru, dan lingkungan
pendidikan. Kita juga perlu melakukan penelitian atau studi literatur
terkait topik yang relevan.

3. Perencanaan Kurikulum
Setelah pengumpulan data, langkah berikutnya adalah
perencanaan kurikulum. Ini melibatkan penentuan visi, misi, dan

12
Abdullah Idi, Op. Cit., h. 36-37.

10
tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Kita juga perlu memilih model
atau pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
konteks sekolah.

4. Pengembangan Kurikulum
Setelah perencanaan, langkah selanjutnya adalah
pengembangan kurikulum. Ini melibatkan pembuatan rancangan
kurikulum dengan mengatur konten, urutan pembelajaran, dan
penilaian. Anda juga perlu memilih metode, strategi, dan media
pembelajaran yang sesuai.

5. Implementasi dan Evaluasi


Tahap terakhir adalah implementasi dan evaluasi kurikulum.
Implementasikan kurikulum yang telah dikembangkan dan lakukan
evaluasi secara berkala untuk mengukur efektivitasnya. Kita dapat
menggunakan literatur dan jurnal terbaru sebagai acuan evaluasi.
Berdasarkan tahapan-tahapan pengembangan kurikulum, dan
melihat berbagai persoalan dalam pencapaian kompetensi, nampaknya
diperlukan jalan keluarnya untuk mengantisipasi segala masalah dan
kesulitan yang ada. Salah satu jalan keluarnya adalah pengembangan
kurikulum yang disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan, yakni
pembentukan karakter peserta didik, baik sebagai individu, profesional,
dan warga negara. Perumusan disain kurikulum berbasis karakter ini
seharusnya melibatkan berbagai khalayak yang kompeten dan
berkepentingan: (maha)siswa, guru (dosen), alumni, pengguna (user), tim
ahli, penentu kebijakan, dan yang berkepentingan lainnya (stakeholders).13

13
Agus salim Mansyur, Pengembangan Kurikulum Berbasis Karakter, Jurnal Pendidikan,
Vol. 01, No. 01, 2018, h. 6-7.

11
PENUTUP

A. Kesimpulan
Prosedur pengembangan kurikulum terdiri atas diagnosis
kebutuhan, perumusan tujuan, pemilihan dan pengorganisasian materi,
pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar, dan pengembangan
alat evaluasi. Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang
menyeluruh sebagai bentuk kebijakan nasional dalam pendidikan yang
disesuaikan dengan visi, misi dan strategi yang dimiliki dari pendidikan
nasional. Proses pengembangan kurikulum mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Pengembangan kurikulum meliputi
empat langkah, yaitu merumuskan tujuan pembelajaran (instructional
objective), menyeleksi pengalaman-pengalaman belajar (selection of
learning experiences), mengorganisasi pengalaman-pegalaman belajar
(organization of learning experiences), dan mengevaluasi (evaluating).

B. Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini mungkin
sangat jauh dari kata sempurna, dikarenakan keterbatasan pengetahuan
yang penulis miliki. Walaupun demikian semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Oleh kerena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi sempurnanya makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2018. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung:


Remaja Rosdakarya.
Hamalik, Oemar. 2017. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Hidayat, Sholeh. 2017. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Idi, Abdullah. 2016. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Yogyakarta:


AR- Ruzz Media.
Mansyur, Agus salim. 2018. Pengembangan Kurikulum Berbasis Karakter. Jurnal
Pendidikan, Vol. 01, No. 01.
Nurgiyantoro, Burhan. 2018. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Surahman, Buyung. 2018. Pengembangan Kurikulum SD/MI. Yogyakarta:
Samudra Biru.
Tim Pengembang MKD. 2019. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai