Anda di halaman 1dari 16

KOMPONEN TUJUAN DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN

(Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan kurikulum)

Dosen Pengampu: Nurhayati, M.Pd

Oleh:

April Aulia 12212200111

Al hidayah 12212200107

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM ABDULLAH SAID

BATAM TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “komponen tujuan dalam kurikulum pendidikan” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen pada bidang studi/mata kuliah pengembangan kurikulum selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang, bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ustadzah Nurhayati, M.Pd selaku
Dosen Mata Kuliah pengembangan kurikulum yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Batam,21 november 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Pengertian komponen kurikulum 2
2.1.1 komponen tujuan dalam kurikulum pendidikan 3
2.2 Komponen-Komponen Utama Kurikulum 5
BAB III PENUTUP 11
3.1 kesimpulan 11
3.2 saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pentingnya komponen pengembangan kurikulum ini agar dapat diketahui apa
makna dari perinsip pengembangan kurikulum tersebut berkembang dalam
pendidikan, sehingga dalam makalah ini kami membahas bagaimana individu
dapat beradaptasi psikis nya dalam pendidikan

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Apa itu komponen kurikulum?

1.2.2 Apa saja komponen tujuan dalam kurikulum?

1.2.3 pengertian komponen kurikulum?

1.3 tujuan

Supaya mahasiswa/i dapat memahami apa itu pengembangan kurikulum dan


bagaimana konsep perkembangan dalam dunia pendidikan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian komponen kurikulum

Sebagaimana dikatakan bahwa kurikulum merupakan sebuah sistem. Sebagai


sebuah sistem, kurikulum mempunyai komponen-komponen atau bagian-bagian yang
saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan. Komponen-
komponen dalam sebuah sitem bersifat harmonis, tidak saling bertentangan.
Kurikulum sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan mempunyai
komponen-komponen pokok yaitu: tujuan, isi, organisasi dan strategi. Komponen
merupakan bagian-bagian yang saling bekerja sama sehingga tercipta suatu sistem
yang utuh. Komponen adalah bagian dari suatu sistem yang mempunyai peran
penting dalam keseluruhan aspek yang berlangsung dalam suatu proses untuk
pencapaian tujuan. Suatu kurikulum harus memiliki kesesuaian atau relevansi.
Kesesuaian meliputi dua hal. Pertama kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan,
kebutuhan, kondisi, dan perkembangan masyarakat. Kedua kesesuaian antar
komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, proses, isi dan evaluasi. Para
ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen kurikulum. Ada yang
mengemukakan lima komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan empat
komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen
kurikulum berikut,mengemukakan ada lima komponen kurikulum, yaitu: komponen
tujuan,komponen isi/materi, komponen media (sarana dan prasarana), komponen
strategi; dan komponen proses belajar mengajar. Sementara Soemanto
mengemukakan ada empat komponen kurikulum, yaitu: tujuan (objectives), isi atau
materi (knowledges), interaksi belajar mengajar di sekolah (school learning
experiences); dan penilain (evaluation). Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution,
Fuaduddin dan Karya, serta Nana Sudjana. Walaupun istilah komponen yang
dikemukakan berbeda-beda, namun pada intinya komponen kurikulum terdiri dari

5
Tujuan, Isi dan Struktur Kurikulum, Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar
Mengajar), dan Evaluasi.1

2.2 komponen tujuan dalam kurikulum pendidikan

Komponen tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen yang


penting diperhatikan dalam sebuah kurikulum. Hal ini disebabkan karena muara dari
sebuah kurikulum pembelajarn terletak pada apa yang ingin dicapai. Keinginan untuk
mencapai dari sebuah kegiatan inilah yang disebut dengan tujuan.
Kurikulum dalam sebuah pembelajaran atau pendidikan biasanya
menghendaki pencapaian tujuan ada pula yang bersifat pisikomotorik. Komponen
kurikulum yang berkaitan dengan pengembangan mata pelajaran mengacu pada
tujuan pendidikan. Kurikulum adalah sebuah sistem, sebagai suatu sistem kurikulum
mempunyai komponen-komponen atau bagian-bagian yang saling mendukung dan
membentuk suatu kesatuan yang tak ter-pisahkan karena kurikulum merupakan suatu
sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu. 2Manakala salah satu komponen
komponen yang membentuk sistem kuri-kulum terganggu atau tidak berkaitan dengan
komponen lainnya maka sistem kurikulum pun akan terganggu pula. Komponen-
komponen dalam sebuah sistem bersifat harmonis, tidak saling bertentangan sebagai
suatu program pendidikan yang direncanakan dan akan direncanakan mempunyai
komponen-komponen yaitu:
1. Pengembangan Tujuan
Tujuan kurikulum pada hakekatnya adalah tujuan dari setiap program pendidikan
yang akan diberikan kepada anak didik. mengingat kurikulum adalah alat untuk
mencapai tujuan pendidikan maka tujuan kurikulum harus dijabarkan dari tujuan
umum pendidikan dalam sistem pendidikan nasional tujuan umum pendidikan
dijabarkan dari sebuah falsafah bangsa yakni Pancasila perumusan Tujuan merupakan
hal yang sangat penting dalam sebuah kurikulum. Ada beberapa alasan mengapa
tujuan perlu dirumuskan dalam kurikulum, pertama, tujuan erat kaitannya dengan

1
Fauzan, 2017, Kurikulum pembelajaran, ciputat, GP Press, hlm 55
2
Hamzah dkk,2017, pengembangan kurikulum, gorontalo, rajawali peres 147

6
arah dan sasaran yang harus dicapai oleh setiap upaya pendidikan merupakan alat
untuk mencapai tujuan pendidikan dengan demikian perumusan Tujuan merupakan
salah satu komponen yang harus ada dalam sebuah kurikulum. Kedua melalui tujuan
yang jelas maka dapat membantu para pengembang kurikulum dalam mendesain
model kurikulum yang dapat digunakan membantu guru dalam men-desain sistem
pembelajaran artinya dengan tujuan yang jelas dapat memberikan arahan kepada guru
dalam menentukan bahan dan materi yang harus dipelajari, menentukan metode dan
strategi pembelajaran menen-tukan alat media dan sumber pembelajaran serta
merancang alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan belajar siswa.
Ketiga, tujuan kurikulum yang jelas dapat digunakan kontrol dalam menentukan
batas-batas dan kualitas pembelajaran. artinya melalui penetapan tujuan Para
pengembang kurikulum termasuk guru dapat mengontrol sampai dimana siswa telah
memperoleh kemampuan-kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan kurikulum
yang berlaku dengan tujuan dapat ditentukan daya serap siswa dan kualitas suatu
sekolah. Pada tujuan pendidikan memiliki klasifikasi mulai tujuan yang paling umum
hingga tujuan khusus yang dapat diukur yang akan kompetensi tujuan pendidikan
diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:
a. Tujuan pendidikan nasional (TPN) adalah merupakan sasaran akhir yang harus
dijadikan pedoman oleh setiap usaha pendidikan artinya setiap lembaga dan
penyelenggara pendidikan harus dapat membentuk manusia sesuai dengan rumusan
itu baik pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal formal
maupun nonformal. Tujuan pendidikan umum biasanya dirumuskan dalam bentuk
perilaku yang sesuai dengan pengembangan hidup dan falsafah suatu bangsa yang
dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk undang-undang
b. Tujuan institusional
Tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan dengan kata lain tujuan ini
dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah
mereka semua menempuh atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga
pendidikan tertentu. Tujuan merupakan tujuan Untuk mencapai tujuan umum yang
dirumuskan oleh bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan seperti standar

7
kompetensi, pendidikan dasar menengah kejuruan dan jenjang perguruan tinggi
lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan
pengetahuan kepribadian akhlak mulia serta keteram-pilan untuk hidup mandiri dan
Mengikuti pendidikan lebih lanjut. Standar kompetensi lulusan pada satuan
pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan
pengetahuan kepribadian akhlak mulia memiliki pengetahuan keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat berakhlak mulia memiliki pengetahuan
keterampilan kemandirian dan sikap untuk menemukan mengembangkan serta
menerapkan ilmu teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan
c. Tujuan kurikuler
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata
pelajaran, tujuan kurikuler dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki
anak didik serta mereka yang menyelesaikan suatu bidang studi tertentu dalam suatu
lembaga pendidikan tujuan kurikuler juga pada dasarnya merupakan tujuan Untuk
mencapai tujuan lembaga pendidikan dengan demikian setiap tujuan kurikuler yang
dapat mendukung dan diarahkan untuk mencapai tujuan institusional.
d. Tujuan pembelajaran / instruksional
Tujuan pembelajaran atau tujuan yang disebut dengan tujuan instruksional merupa-
kan tujuan yang paling khusus tujuan pembelajaran adalah kemampuan kom-petensi
atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka
melakukan proses pembelajaran tertentu hal ini dinyatakan bahwa karena hanya guru
yang memahami kondisi lapangan termasuk memahami karakteristik siswa yang akan
melakukan pembelajaran di suatu sekolah tujuan pembelajaran ini adalah tugas guru
sebelum melakukan proses pembelajaran mengajar guru perlu merumuskan tujuan
pembelajaran yang harus dikuasai oleh anak didik setelah mereka selesai mengikuti
pelajaran.3

3
Henni Sukmawati, komponen-komponen kurikulum dalam sistem pembelajaran,2021,Jurnal
pendidikan dan setudi islam,Vol 7,No 1.

8
2.3 Komponen-Komponen Utama Kurikulum
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen
tertentu yang saling terkait satu sama lain. Kurikulum adalah alat atau media untuk
mendidik peserta didik. Menurut beberapa referensi yang ada, komponen kurikulum
dapat dibedakan menjadi 4 empat komponen, yaitu komponen tujuan, komponen
materi, komponen strategi, dan komponen evaluasi. Dalam dunia pendidikan,
penetapan komponen tujuan, materi, strategi, dan evaluasi secara menyeluruh dan
terintegrasi merupakan suatu proses pendidikan yang sangat penting. Alasan yang
melatarbelakanginya adalah pendidikan sebagai upaya sadar dan terencana untuk
membantu peserta didik mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya
memang tidak hanya terbatas pada pengembangan intelektualnya saja. Pendidikan
juga perlu mengembangkan peserta didik menuju kematangan spiritual, moral,
emosional dan sosialnya. 4
1. Komponen Tujuan
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan sehingga
segala proses pembelajaran difokuskan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan
kurikulum mengacu ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional. Tujuan tersebut
ditetapkan dalam Undang-Undang (UU) No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa kurikulum menyediakan
kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional khususnya dan
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas umumnya. Adapun Hirarki
tujuan pendidikan dan pembelajaran dapat kita lihat sebagai berikut:
a. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan pendidikan umum jangka panjang,
tujuan ideal pendidikan bangsa Indonesia. Secara makro tujuan pendidikan nasional
bertujuan membentuk organisasi pendidikan bersifat otonom sehingga mampu
melaksanakan inovasi untuk menuju lembaga yang beretika, menggunakan nalar,
sosial yang positif dan Sumber Daya Manusia yang tangguh. Secara mikro

4
Saridudin,Komponen-Komponen kurikulum, 2020, Jurnal Ilmiah,Vol 22,No 1

9
pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan, selanjutnya bertanggung jawab dan berbudi pekerti yang luhur. Secara
ekplisit Tujuan Pendidikan Nasional dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20
tahun 2003, pasal 3, yang berbunyi, “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman danbertagwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kratif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
b. Tujuan Institusional
Tujuan institusional yang mengacu pada tujuan institusi (sekolah) merupakan sasaran
pendidikan sesuatu lembaga pendidikan. Dengan kata lain, tujuan institusional
merupakan tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. Tujuan
institusional merupakan kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah
mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program di suatu lembaga pendidikan
tertentu.
c. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu program studi atau
oleh setiap bidang studi atau mata pelajaran. Tujuan ini dapat didefinisikan sebagai
kualifikasi yang harus dimiliki peserta didik setelah mereka menyelesaikan suatu
bidang studi tertentu dalam institusi pendidikan tertentu. Tujuan kurikuler harus dapat
mendukung dan diarahkan untuk mencapai tujuan institusional. Tujuan ini tercermin
pada isi setiap mata pelajaran yang harus dikuasi oleh peserta didik dalam setiap
satuan pendidikan.
d. Tujuan Pembelajaran Instruksional (Tujuan Khusus)
Tujuan ini lebih diutamakan karena lebih jelas dan mudah pencapaiannya. Dalam
tujuan ini, guru mempersiapkan pelajaran, guru menjabarkan tujuan mengajarnya
dalam bentuk tujuan-tujuan khusus atau objectives yang bersifat operasional. Tujuan
ini dapat memberikan gambaran yang lebih konkrit, dan menekankan pada perilaku
siswa.

10
Tujuan-tujuan mengajar dibedakan menjadi beberapa kategori, sesuai dengan
perilaku yang menjadi sasarannya. Menurut Bloom, dengan bukunya Taxonomy of
Educational Objectives terbitan 1965, bentuk perilaku sebagai tujuan yang harus
dirumuskan dapat digolongkan kedalam 3 domain, yaitu:
1. Domain Kognitif
Kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual
seperti mengingat dan memecahkan masalah. Domain kognitif terbagi menjadi 6
tingkatan yaitu; pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan
(application), analisa, sintesis dan evaluasi. Pengetahuan merupakan kemampuan
mengingat dan kemampuan mengungkapkan kembali iformasi yang sudah
dipelajarinya; pemahaman adalah kemampuan memahami suatu obyek atau subyek
pembelajaran; penerapan adalah kemampuan untuk menggunakan konsep, prinsip,
prosedur pada siauasi tertentu; analisis adalah kemampuan menguraikan stau
memecahkan suatu bahan pelajaran ke dalam bagian-bagian atau unsure-unsur serta
hubungan antar bagia; sintesis adalah kemampuan untuk menghimpun bagian-bagian
ked ala suatu kesleuruhan yang bermakna; dan evaluasi adalah kemampuan membuat
penilaian terhadap sesuatu berdasarkan maksud atau kriteria tertentu.
2. Domain Afektif
Afektif berkenaan dengan sikap, nilai-nilai dan afresiasi. Domain ini memiliki
tingkatan, yaitu; penerimaan, merespon, menghargai, mengorganisasi dan
karakterisasi nilai. Penerimaan adalah sikap kesadaran atau kepekaan seseorang
terhadap gejala, kodisi, keadaan atau suatu masalah; merespon ditunjukkan oleh
kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tertentu seperti kemauan untuk
menyelesaikan tugas tepat waktu, kemauan untk mengikuti diskusi, dan kemauan
untuk membantu orang lain; menghargai adalah kemampuan untuk member penilaian
atau kepercayaan kepada gejala atau suatu obyek tertentu; mengorganisasi, berkenaan
dengan pengembangan nilai ke dalam sistem organisasi tertentu, termasuk hubungan
antar nilai dan tingkat prioritas nilai-nilai tersebut; karakterisasi nilai adalah
kemampuan mengaakan sintesis dan internalisasi sistem nilai dengan pengkajian

11
secara mendalam sehingga nilai-nilai yang dibangunnya dijadikan falsafah hidup
serta dijadikan pedoman dalam berperilaku.
3. Domain Psikomotor
Psikomotor adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan atau
skill seseorang. Tingkatan domain psikomotor yaitu; persepsi (perception), kesiapan
(set), meniru (imitation), membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaption) dan
menciptakan (organization). Persepsi merupakan kemampuan seseorang dalam
memandang sesuatu yang dipermasalahkan; kesiapan adalah kesediaan seseorang
untukmelatih diri tentang ketrampilan tertentu yang direfleksikan dengan perilaku
khusus; meniru merupakan kemampuan seseorang dalam mempraktikkan gerakan-
gerakan sesuai dengan contoh yang diamati; membiasakan adalah kemampuan
seseorang untuk mempraktikka gerakan-gerakan tertentu tanpa harus melihat contoh;
menyesuaikan adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan tertetu;
dan kemampuan menciptakan tergambar dari kemampuannya menghasilkan sesuatu
yang baru.
2. Komponen Materi Ajar (Bahan Ajar)
Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum yang dikembangkan dan
disusun dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Materi kurikulum berupa bahan pelajaran terdiri dari bahan kajian atau topik-topik
pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses pembelajaran.
b. Mengacu pada pencapaian tujuan setiap satuan pelajaran.
c. Materi atau aktivitas yang dilakukan seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan
yang hendak dicapai. Dalam lingkup yang lebih luas yaitu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Pada hakikatnya, isi / materi kurikulum adalah semua kegiatan dan pengalaman yang
dikembangkan dan disusun untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara umum isi
kurikulum itu dapat dikelompokan menjadi:
a. Logika, yaitu pengetahuan tentang benar salah berdasarkan prosedur keilmuan.
b. Etika, yaitu pengetahuan tentang baik buruk, nilai dan moral.
c. Estetika, pengetahuan tentang indah-jelek, yang ada nilai seninya.

12
Kita menyadari bahwa kurikulum merupakan sesuatu yang bersifat dinamis. Artinya,
disain kurikulum yang sudah ditetapkan dan diterapkan harus selalu dikaji agar
relevan dengan perkembangan peserta didik dan kebutuhan jaman. Pengembangan
materi kurikulum harus berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Mengandung bahan kajian yang dapat dipelajari siswa dalam pembelajaran.
b. Berorientasi pada tujuan, sesuai dengan hirarki tujuan pendidikan.
Materi kurikulum mengandung aspek tertentu sesuai dengan tingkat tujuan
kurikulum, yang meliputi teori, konsep, generalisasi, prinsip, prosedur, fakta, istilah,
contoh atau ilustrasi, definisi, dan preposisi. Kriteria untuk memilih isi materi
kurikulum yang relevan harus memenuhi beberapa hal, antara lain:
a. Materi harus sahih dan signifikan, artinya menggambarkan pengetahuan mutakhir.
b. Relevan dengan kenyataan sosial dan kultur agar anak lebih memahaminya.
c. Materi harus seimbang antara keluasan dan kedalaman.
d. Materi harus mencakup berbagai ragam tujuan.
e. Sesuai dengan kemampuan dan pengalaman peserta didik.
f. Materi harus sesuai kebutuhan dan minat peserta didik.
3. Komponen Metode, Strategi dan Model Pembelajaran
Komponen strategi merupakan komponen yang memiliki peran yang sangat penting,
sebab berhubungan dengan implementasi kurikulum. Beberapa istilah yang perlu
difahami berkaitan dengan komponen ini adalah pendekatan, strategi, model dan
metode dalam pembelajaran.
4. Komponen Evaluasi
Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum untuk melihat efektifitas
pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum, evaluasi dapat berfungsi untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum. Evaluasi
juga digunakan sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang ditetapkan.
Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan
pembelajaran, keberhasilah siswa, guru dan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil
evaluasi dapat dibuat keputusan kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan

13
upaya bimbingan yang diperlukan. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari
proses pengembangan kurikulum.5

5
Andi Achruh, komponen dan model pengembangan kurikulum,2019,Vol 8,No 1

14
BAB III
PENUTUP

3.1 kesimpulan
Sebagaimana dikatakan bahwa kurikulum merupakan sebuah sistem. Sebagai
sebuah sistem, kurikulum mempunyai komponen-komponen atau bagian-bagian
yang saling mendukung dan membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Komponen-komponen dalam sebuah sitem bersifat harmonis, tidak saling
bertentangan. Kurikulum sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan
mempunyai komponen-komponen pokok yaitu: tujuan, isi, organisasi dan strategi.
3.2 saran
Dengan adanya makalah ini penulis menyarankan kepada seluruh pembaca
agar lebih selektif dalam mencari sumber referensi sebagai acuan dalam konteks
memahami komponen pengembangan kurikulm.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hamzah dkk,2017, pengembangan kurikulum, gorontalo, rajawali peres


Fauzan, 2017, Kurikulum pembelajaran, ciputat, GP Press
Henni Sukmawati, komponen-komponen kurikulum dalam sistem
pembelajaran,2021,Jurnal pendidikan dan setudi islam,Vol 7,No 1.
Saridudin,Komponen-Komponen kurikulum, 2020, Jurnal Ilmiah,Vol 22,No 1

Andi Achruh, komponen dan model pengembangan kurikulum,2019,Vol 8,No 1

16

Anda mungkin juga menyukai