Anda di halaman 1dari 15

PENTINGNYA EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN DI SD

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Pada mata kuliah Evaluasi Pembelajaran SD/MI

Disusun Oleh : Kelompok 1

Anisa Melinda : 2230111019

Dela Sovia : 2230111038

Chika Aprilia : 2230111034

KELAS : 22 PGMI A

Dosen Pengampu :

Erika Sari, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN MAHMUD YUNU BATUSANGKAR

2024/1445H
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena
dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pekerjaan makalah ini.
Tak lupa pula kami sampaikan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, Semoga kita di beri kesehatan agar tetap berjalan di atas sunnahnya. Makalah ini di
ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran SD/MI. Yang mana akan
dijadikan pedoman dalam pembelajaran.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Terima
kasih penulis ucapkan kepada dosen pangampu, yakni Ibu Erika Sari, M.Pd dalam mata
kuliah Evaluasi Pembelajaran SD/MI. Yang telah memngarahkan dan memberikan beberapa
referensi dalam pembuatan makalah ini. Serta terima kasih juga penulis ucapkan kep[ada
semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.

Harapan penulis, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita. Aamiin ya


Rabbal’Aalaminn. Jauh dari itu penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sangat membangun kami harapkan
demi perbaikan makalah ini ataupun penyusunan makalah selanjutnya. Demikianlah makalah
ini di buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca umum khususnya bagi penyusun.

Batusangkar, 15 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2

A. Pentingnya Evaluasi Dalam Pembelajaran MI/SD ............................................... 2


B. Mengidentifikasi Evaluasi dalam Tinjauan Ayat Al-Quran ................................. 4
C. Penciptaan Alam Semesta dalam Al-Qur’an ........................................................ 8
D. Nilai Yang Terkandung dalam QS. An-Naml:78 ................................................. 9

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi dalam pembelajaran di Sekolah Dasar memiliki peranan yang sangat
penting. Ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dalam proses
pembelajaran. Dengan evaluasi, pendidik dapat meningkatkan kompetensinya
dalam pengelolaan kelas, baik dalam pemilihan metode pembelajaran, media,
bahan ajar, dan lainnya yang dapat memotivasi siswa untuk belajar.
Evaluasi dalam pendidikan merupakan salah satu komponen yang tak kalah
penting dengan proses pembelajaran. Ketika proses pembelajaran dipandang
sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran evaluasi proses pembelajaran
menjadi sangat penting. Evaluasi membantu guru dan siswa untuk memahami
sejauh mana pemahaman dan kemajuan belajar siswa.
Selain itu, evaluasi juga dapat digunakan sebagai alat untuk memonitor dan
menilai efektivitas metode pengajaran, strategi, dan teknik yang digunakan dalam
proses pembelajaran. Dengan demikian, evaluasi membantu dalam peningkatan
kualitas dan efektivitas pembelajaran.
Jadi, secara keseluruhan, evaluasi adalah bagian integral dari proses
pembelajaran dan memiliki peran penting dalam menjamin kualitas pendidikan di
Sekolah Dasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat dibuat
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pentingnya evaluasi dalam pembelajaran SD/MI?
2. Bagaimana mengidentifikasi evaluasi dalam tinjauan ayat Al-Quran?
3. Bagaimana menjelaskan penciptaan langit dan bumi (alam semesta) dalam Al-
Quran?
4. Bagaimana menunjukkan nilai yang terkandung dalam QS. An Naml:78?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pentingnya evaluasi dalam pembelajaran SD/MI
2. Untuk mengidentifikasi evaluasi dalam tinjauan ayat Al-Quran
3. Untuk menjelaskan penciptaan langit dan bumi (alam semesta) dalam Al-
Quran
4. Untuk menunjukkan nilai yang terkandung dalam QS. An Naml:78
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Evaluasi dalam Pembelajaran di SD
Proses pembelajaran merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan karena
dengan pembelajaran manusia bisa menambah dan memperbarui ilmu yang berguna
bagi masa depannya. Kita ketahui bersama bahwa ilmu semakin berkembang dari
zaman ke zaman, sehingga proses pembelajaran pun akan berkembang. Dari yang
hanya menggunakan metode pembelajaran sederhana sampai dengan pembelajaran
yang melibatkan teknologi. Selain itu proses pembelajaran dapat mencerminkan
kualitas pendidikan.
Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 (ayat 1) menjelaskan bahwa: “Pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana agar terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta
didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan berahlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya”.
Pendidikan dapat dilaksanakan dimana saja, salah satu lembaga yang
memberikan pendidikan adalah sekolah. Sekolah merupakan tempat terjadinya proses
belajar mengajar yang memberikan pengajaran secara formal, yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Terdapat beberapa komponen yang harus
diperhatikan dalam peningkatan kualitas pendidikan, salah satunya yaitu komponen
proses yang menyangkut guru, bahan pelajaran, metode mengajar, sarana penunjang,
dan sebagainya. Jika proses pembelajaran yang dilakukan efisien maka akan semakin
baik pula kualitas pendidikan.
Kesuksesan proses pembelajaran tidak lepas dari peran seorang guru. Keterkaitan
antara kegiatan guru dan siswa akan menentukan keberhasilan pembelajaran yang
berpengaruh pada pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan pembelajaran pun akan
mencapai hasil yang maksimal apabila proses pembelajaran berjalan secara efektif.
Pembelajaran yang efektif mampu melibatkan seluruh peserta didik secara aktif.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan proses
pembelajaran adalah dengan memperbaikinya melalui hasil evaluasi. Evaluasi ini
dapat berupa evaluasi hasil belajar peserta didik dan evaluasi proses pembelajaran.
Faktor evaluasi menjadi penting dalam menentukan efektivitas pembelajaran baik
terhadap proses belajar maupun hasil belajar.
2
Evaluasi merupakan hal krusial yang harus dilakukan dengan benar selain proses
pembelajaran dikelas karena dengan evaluasi seorang guru mendapatkan data-data
valid tentang kemampuan peserta didiknya. Data-data tersebut akan menjadi dasar
guru dalam menentukan keputusan sehubungan dengan pembelajaran. Selain itu,
evaluasi juga dapat digunakan pendidik sebagai cerminan dalam meningkatkan
kualitas diri sendiri maupun kualitas pengajarannya atau pengelolaan kelas. Dalam
pengelolaan kelas, pendidik seharusnya mencoba atau bahkan menciptakan berbagai
inovasi untuk membuat pembelajarannya menarik. Tanpa dukungan dan kemauan dari
pendidik untuk berinovasi dalam pembelajaran, maka pembelajaran akan
menjenuhkan bagi peserta didik.
Namun, kenyataan yang berkembang saat ini pendidik lebih memperhatikan
proses pembelajaran dibandingkan dengan kegiatan evaluasi. Ada pula pendidik yang
tidak menghiraukan kegiatan evaluasi, yang penting ia masuk kelas, mengajar, dan
pada akhir semester ia telah mencapai target kurikulum. Selain itu pemalsuan nilai
hasil evaluasi juga marak terjadi diberbagai jenjang mulai dari Sekolah Dasar. Nilai
yang dimanipulasi oleh pendidik akan sangat berdampak pada peserta didiknya
bahkan kualitas sekolah dan kualitas pendidikan di Indonesia.Memberikan nilai yang
tidak sesuai dengan kemampuan peserta didiknya akan membuat rasa puas dan tingkat
percaya diri tinggi pada peserta didik dan akhirnya membuat keinginan untuk belajar
lebih baik lagi mulai rendah.
Salah satu penyebabnya adalah ketidakmampuan pendidik dalam melakukan
evaluasi. Tidak sedikit pendidik yang masih kesulitan dalam memahami
langkahlangkah dalam melakukan kegiatan evaluasi. Kegiatan evaluasi bukan hanya
dilaksanakan diakhir pelajaran saja. Agar evaluasi menunjukan hasil yang baik dan
sesuai maka hendaknya dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Melakukan evaluasi diakhir dinilai tidak efektif, karena akan menyebabkan
ketidakadilan bagi sebagian peserta didik. Misalnya ada anak yang rajin dan aktif
selama pembelajaran tetapi bisa saja dia gagal dalam ujian akhirnya. Maka evaluasi
harus dilaksanakan dari awal sampai akhir pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan penjelasan diatas tersebut maka penting bagi guru atau pendidik
untuk mengkaji dan memahami kembali konsep evaluasi, tujuan dan prinsip evaluasi,
jenis evaluasi, teknik dan alat evaluasi serta peranan evaluasi bagi pembelajaran di
sekolah khususnya sekolah dasar.(Miftha Huljannah, 2021)

3
B. Evaluasi dalam Tinjauan Ayat Al-Qur’an
Seperti telah diuraikan bahwa evaluasi itu tidak lain adalah suatu proses yang
sangat penting dalam pengajaran dan menjadi tanggung jawab semua pihak yang
terlibat dalam proses pendidikan. Dalam Pembahasan ini diarahkan pada bagaimana
sistem evaluasi itu menurut Al-Qur'an dengan fokus yaitu:
1. Kedudukan evaluasi pendidikan
Dalam Qur'an ada beberapa isyarat yang menunjukkan tentang kedudukan
evaluasi pendidikan yaitu Q.S. Al-Baqarah: 31-32 yang artinya: “Dan Dia
ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia
perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku
nama semua benda ini, jika kalian yang benar!”. (31) Mereka menjawab,
“Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah
Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui,
Mahabijaksana”. (32)
Berdasarkan ayat tersebut menurut Nata, A (1997:134-135) menjelaskan
bahwa pekerjaan evaluasi terhadap peserta didik adalah suatu tugas penting
dalam rangkaian proses pendidikan yang telah dilaksanakan oleh pendidik.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa dari ayat tersebut ada empat hal yang
dapat diketahui.
a) Allah SWT. Dalam ayat tersebut telah bertindak sebagai guru yang
memberikan pelajaran kepada Nabi Adam AS.
a) Para malaikat karena tidak memperoleh pengajaran sebagaimana yang
diterima Nabi Adam, mereka tidak dapat menyebutkan nama-nania
benda (ajaran) yang pernah diberikan kepada Nabi Adam.
b) Allah SWT. Telah meminta kepada Nabi Adam agar
mendemonstrasikan ajaran yang diterimanya di hadapan para malaikat.
c) Mengisyaratkan bahwa materi evaluasi atau materi yang diujikan,
haruslah materi yang pernah diajarkannya.

Berdasarkan ayat-ayat tersebut-dapat dikatakan bahwa evaluasi pendidikan


memiliki kedudukan yang amat strategis dan sebagai pelaksana evaluasi
adalah Tuhan sebagai pendidik alam dan Nabi sebagai Rasul Allah SWT.
Hanya bedanya pelaku evaluasi yang dilakukan Tuhan dalam ayat tersebut
dilaksanakan sendiri oleh Tuhan, sedangkan pelaku evaluasi yang

4
dilaksanakan Nabi (Sulaiman as) melibatkan manusia, karena menggunakan
kata dhamir nahnu.
2. Tujuan evaluasi
Ruang lingkup pembahasan tujuan evaluasi berkaitan dengan; materi
evaluasi, proses evaluasi, kelulusan dan penempatan. Penjelasan secara
terperinci dari masing-masing tersebut sebagai berikut:
a) Materi Evaluasi
Dalam Qur'an materi evaluasi dapat dipahami dari QS. AlAnkabut:
2-3 yang artinya: “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan
dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan
mereka tidak diuji? (2) Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang
sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar
dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. “(3)
Materi evaluasi (melalui berbagai cobaan) menurut ayat tersebut
adalah untuk menguji kualitas keimanan seseorang. Dengan demikian
dapat diketahui siapa yang benar-benar kuat imannya dan siapa yang
lemah imannya.
b) Proses Evaluasi
Proses evaluasi dalam pendidikan Islam secara esensial berlaku
bagi setiap muslim. Demikian halnya clengan peserta didik yang sadar
dan baik, aclalah mereka yang sering mengevaluasi diri sendiri, baik
mengenai kelebihan yang henclaknya dipertahankan maupun
kekurangan dan kelemahan yang perlu dibenahi karena evaluasi itu
sendiri hendaknya dilakukan secara objektif QS. Adz-Dzariyat: 21
yang artinya: “Maka apakah kamu tidak memperhatikan? Dan
disamping itu, sesungguhnya keagungan Allah juga banyak ditemukan
pada dirimu sendiri.”
Bahkan dalam konteks evaluasi diri itu Umar lbn Khattab pemah
berkata: “Evaluasilah dirimu sebelum engkau dievaluasi orang lain."
Hal ini mutlak diperlukan, sebab Allah senantiasa mengawasi clan
mengevalusi tindakan manusia.
c) Kelulusan
Siswa dikatakan lulus apabila telah mengilruti ujian atau evaluasi.
Masalah yang dihaclapi aclalah sampai di tingkat mana prestasi (hasil)
5
upan yang telah dicapai. Tingkat kelulusan tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Dikatakan istimewa/ maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran
yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.
2) Dikatakan baik sekali/ optimal, apabila sebagian besar (76%
s.d. 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh
siswa.
3) Dikatakan baik/minimal apabila bahan pelajaran yang diajarkan
hanya 60% s.d. 75% saja dikuasai oleh siswa.
4) Dikatakan kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan
kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.
Dalam konteks ini Qur'an mengisyaratkan adanya tingkat kelulusan
yang dicapai oleh Nabi Adam, AS pada posisi istimewa. Dikatakan
demikian, karena Allah SWT. memerintahkan kepada Malaikat supaya
bersujud (memberikan penghormatan) kepada Nabi Adam AS.
d) Penempatan
Asumsi yang mendasari penilaian penempatan yaitu bahwa
manusia (peserta didik) memiliki perbedaan-perbedaan khusus.
Masingmasing perbedaan itu harus ditempatkan sebagaimana
seharusnya, sehingga kelebihan individu dapat berkembang clan
kelemahannya dapat diperbaiki. Allah SWT. Berfirman dalam QS. Al-
Isra’:84 yang artinya: “Katakanlah tiap-tiap orang berbuat menurut
keadaannya masing-masing.”
Fungsi penilaian penempatan adalah untuk mengetahui keaclaan
anak sepintas lalu termasuk keadaan seluruh pribadinya agar anak
tersebut dapat ditempatkan pacla posisinya. Tujuan penilaian
penempatan yaitu untuk menempatkan anak didik pada tempat yang
sebenarnya berdasarkan bakat, minat, kemampuan, kesanggupan serta
keadaan diri anak sehingga anak tidak mengalami hambatan dalam
mengikuti pelajaran atau setiap progrram/bahan yang disajikan guru.
Aspek-aspek yang dinilai meliputi keaclaan fisik clan phsikis, bakat,
minat, kemampuan, pengetahuan, pengalaman keterampilan, sikap,
clan aspek-aspek lain yang dianggap perlu bagi kepentingan
pendidikan anak selanjutnya.
6
3. Prinsip evaluasi
Prinsip-prinsip evaluasi sebagai dasar pelaksanaan penilaian. yaitu sebagai
berikut:
a) Evaluasi hendaknya diclasarkan atas hasil pengukuran yang
komprehensif. Yaitu pengukuran yang meliputi aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
b) Evaluasi harus dibedakan antara penskoran dengan angka dan
penilaian kategori. Penskoran berkenaan dengan aspek kuantitatif
(dapat dihitung), dan penilaian berkenaan dengan aspek kualitatif
(mutu).
c) Dalam proses pemberian nilai hendaknya diperhatikan dua macam
penilaian, yaitu penilaian berkenaan dengan hasil belajar, dan penilaian
yang berkenaan dengan penempatan.
d) Pemberian nilai hendaknya merupakan bagian integral dari proses
belajar mengajar.
e) Penilaian hendaknya bersifat komparabel yaitu dapat dibandingkan
antara satu tahap penilaian dengan tahap penilaian lainnya.
f) Sistem penilaian yang dipergunkan hendaknya jelas bagi siswa dan
bagi pengajar sendiri, sehingga tidak membingungkan.
4. Sasaran evaluasi (kognitif, affektif clan psikomotor)
Berdasarkan gagasan pokok dalam beberapa istilah evaluasi menurut
Qur'an ditemukan adanya sasaran evaluasi yakni;
a) Ranah kognitif (pengetahuan/pemahaman)
Untuk menilai pengetahuan dapat dipergunakan pengujian sebagai
berikut:
1) Sasaran penilaian aspek pengenalan (recognition), caranya
dengan memberikan pertanyaanpertanyaan bentuk pilihan
berganda, yang menuntut siswa agar melakukan identifikasi
tentang fakta, definisi, contoh-contoh yang betul.
2) Sasaran penilaian mengingat kembali (recall), caranya dengan
pertanyaan-pertanyaan terbuka tertutup langsung untuk
mengungkapkan jawaban-jawaban yang unik.
3) sasaran penilaian aspek pemahaman (Comprehension), caranya
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menuntut
7
identifikasi terhadap pernyataan-pernyataan yang betul, dan
klasifikasi.
b) Ranah afektif (sikap dan nilai) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) aspek penerimaan
2) aspek sambutan
3) aspek penilaian
4) aspek organisasi
5) aspek karakteristik diri dengan suatu nilai atau kompleks nilai,
ialah menginternalisasikn nilai ke dalam sistem nilai dalam diri
individu, yang berperilaku konsisten dengan sistem nilai tersebut.
c) Ranah keterampilan (psikomotor), sasaran evaluasi yaitu:
1) aspek keterampilan kognitif
2) aspek keterampilan psikomotorik dengan tes tindakan
3) aspek keterampilan reaktif, dilaksanakan secara langsung dengan
pengamatan objektif
4) aspek keterampilan reaktif.
5. Alat-alat evaluasi (kalimat pertanyaan clan peragaan)
Tes merupakan alat evaluasi yang penting. Jenis-jenis alat-alat evaluasi
antara lain; benar-salah (tmejalse) clan pilihan ganda (multiplechoice),
menjodohkan (matching), melengkapi (completion) clan essqy. Benar salah
(B-S) clan pilihan ganda aclalah bagian dari tes objektif, tetapi bila bentuk tes
ini anak cenderung melakukan tindkakan spekulasi, pengambilan sikap
untung-untungan ketimbang tidak berisi. Alat tes dalam bentuk essay dapat
mengurangi sikap clan tindakan spekulasi pada anak didik. Sebab alat tes ini
hanya bisa dijawab oleh anak betul-betul menguasai bahan pelajaran dengan
baik. Bila tidak, kemungkinan besar anak didik tidak dapat menjawabnya
clengan baik clan benar. Alat tes dalam bentuk essay biasanya clalam bentuk
kalimat pertanyaan. Alat tes yang lain adalah melalui peragaan.(Muhtifah,
2005)
C. Penciptaan Alam Semesta dalam Al-Qur’an
Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Al-Qur’an Pembicaraan al-Qur‟an
tentang proses penciptaan alam semesta dapat ditemukan dari ayat-ayat yang tersebar
dalam beberapa surat. Akan tetapi, informasi itu hanya bersifat garis besar atau
prinsip-prinsip dasar saja, karena al-Qur‟an bukanlah buku kosmologi atau buku ilmu
8
pengetahuan yang menguraikan penciptaan alam semesta secara sistematis. Sehingga
memunculkan banyak interpretasi dari para mufasir maupun filosof terhadap
kandungan ayat-ayat dimaksud. Di antara ayat-ayat al-Qur‟an yang berbicara tentang
proses penciptaan alam semesta ini adalah sebagai berikut:
1. QS. Hud/11: 7
“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan
adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di
antara kamu yang lebih baik amalnya dan jika kamu berkata (kepada
penduduk Mekah): “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”,
niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir
yang nyata.”
2. QS. al-Anbiya‟/21: 30
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapa mereka tidak juga beriman?.”(Sugiarto, 2016)
D. Nilai Yang Terkandung dalam QS. An-Naml:78
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu apapun dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati agar kamu bersyukur”.
Allah SWT berfirman: ‚Dan Allah Ta’ala telah memberitahukan kepada kalian
apa yang tidak kalian ketahui setelah Dia mengeluarkan kalian dari perut ibumu tidak
memahami dan tidak mengetahui sesuatupun, maka Dia memberi kalian akal yang
dengannya kalian dapat memahami dan dapat membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk, memperlihatkan sesuatu yang belum dilihatnya dan menjadikan
pendengaran bagi kalian yang dapat mendengar suara-suara, sehingga sebagian kalian
dapat memahami dari sebagian yang lain apa yang saling kalian perbincangkan
diantara kalian, menjadikan penglihatan, yang dengan itu kalian dapat melihat orang-
orang, sehingga kalian dapat saling mengenal dan membedakan antara sebagian
dengan sebagian yang lain.Dan hati‛, Allah berfirman: Dan hati yang dengannya
kalian dapat mengetahui sesuatu dan dapat menjaga serta memahaminya. Supaya
kamu sekalian bersyukur‛, dan dikatakan oleh karena itu kita melajujan hal tersebut¸
maka bersyukurlah kepada Allah terhadap nikmat yang diberikan kepadamu selain
tuhan dan musuh-musuh maka Allah menjadikan pada kamu perkumpulan dalam hal
9
bersyukur dan Dia tidak menjadikan kepadamu nikmat dari nikmat-nikmat-Nya yang
banyak. Dan Allah berfirman ‚Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun‛: perkataan yang tidak diketahui/ dipahami.
Kemudian menjadi permulaan kabar, maka dikatakan: dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati. Dan sesungguhnya dikatakan seperti itu karena
sesungguhnya Allah ta’ala menjadikan hambanya, pendengaran, penglihatan, dan hati
sebelum mengeluarkan mereka dari perut ibu mereka, dan sesungguhnya Allah
memberi ilmu dan akal setelah mengeluarkan mereka dari perut ibu. mereka.
Dari tafsir tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa manusia tidak
mengetahui segala sesuatu pun sebelum dikeluarkan dari perut ibunya, setelah ia
dikeluarkan dari perut ibunya Allah memberikan kemampuan kepada manusia yaitu
berupa pendengaran, penglihatan dan hati. Pendengaran yang berfungsi sebagai alat
untuk mendengarkan suara-suara sehingga manusia dapat mengerti dan memahami
sesuatu yang diperbincangkan antara satu orang dengan yang lainnya, penglihatan
yaitu berfungsi sebagai alat untuk melihat segala sesuatu sehingga manusia dapat
mengenal satu sama lain, dapat melihat bentuk,warna dan lain sebagainya, serta Allah
memberikan hati (akal) yang dengan akal tersebut manusia dapat memahami mana
yang baik dan mana yang buruk, dan dengan akal manusia dapat berpikir dan dapat
memperoleh ilmu, Maka atas nikmat Allah yang diberikan kepada manusia tadi agar
manusia bersyukur kepada Allah.(Amarodin, 2021)

10
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pembelajaran merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan karena
dengan pembelajaran manusia bisa menambah dan memperbarui ilmu yang berguna
bagi masa depannya. Kita ketahui bersama bahwa ilmu semakin berkembang dari
zaman ke zaman, sehingga proses pembelajaran pun akan berkembang. Dari yang
hanya menggunakan metode pembelajaran sederhana sampai dengan pembelajaran
yang melibatkan teknologi. Selain itu proses pembelajaran dapat mencerminkan
kualitas pendidikan.
Evaluasi itu tidak lain adalah suatu proses yang sangat penting dalam pengajaran
dan menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.
Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Al-Qur’an Pembicaraan al-Qur‟an
tentang proses penciptaan alam semesta dapat ditemukan dari ayat-ayat yang tersebar
dalam beberapa surat. Akan tetapi, informasi itu hanya bersifat garis besar atau
prinsip-prinsip dasar saja, karena al-Qur‟an bukanlah buku kosmologi atau buku ilmu
pengetahuan yang menguraikan penciptaan alam semesta secara sistematis.
Manusia tidak mengetahui segala sesuatu pun sebelum dikeluarkan dari perut
ibunya, setelah ia dikeluarkan dari perut ibunya Allah memberikan kemampuan
kepada manusia yaitu berupa pendengaran, penglihatan dan hati. Pendengaran yang
berfungsi sebagai alat untuk mendengarkan suara-suara sehingga manusia dapat
mengerti dan memahami sesuatu yang diperbincangkan antara satu orang dengan
yang lainnya, penglihatan yaitu berfungsi sebagai alat untuk melihat segala sesuatu
sehingga manusia dapat mengenal satu sama lain, dapat melihat bentuk, warna dan
lain sebagainya, serta Allah memberikan hati (akal) yang dengan akal tersebut
manusia dapat memahami mana yang baik dan mana yang buruk, dan dengan akal
manusia dapat berpikir dan dapat memperoleh ilmu, maka atas nikmat Allah yang
diberikan kepada manusia tadi agar manusia bersyukur kepada Allah.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, pembacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat menantikan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Amarodin. (2021). Tela’ah Tafsir QS. An-Nahl Ayat 78 dan Analisisnya. Perspektive.

Miftha Huljannah. (2021). Pentingnya Proses Evaluasi Dalam Pembelajaran Di Sekolah


Dasar. Educator (Directory of Elementary Education Journal).

Muhtifah, L. (2005). Evaluasi Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an. Alqalam, 22(2), 245.
https://doi.org/10.32678/alqalam.v22i2.1379

Sugiarto. (2016). evaluasi pendidikan. Perspektive.

Anda mungkin juga menyukai