Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FUNGSI DAN TUJUAN EVALUASI


PEMBELAJARAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Evaluasi
Pembelajaran PAI yang diampu oleh Dosen Mohamad Nurohim, S.Pd.I. M.Pd.

Disusun oleh:
Dita Puspita Sari
Nani Widianingsih Dewi

SEMESTER 5

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


MIFTAHUL HUDA AL-AZAHAR CITANGKOLO
KOTA BANJAR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah. SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah “Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI”. Sholawat beserta salam Penulis
sampaikan kepada nabi besar Penulis Muhammad Saw yang telah memberikan pedoman
hidup yakni Al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Evaluasi
Pembelajaran PAI di semester 5 STAIMA Kota Banjar. Selanjutnya, Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Dosen Mohamad Nurohim, S.Pd.I. M.Pd. selaku pembimbing
mata kuliah Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran ............................................. 3
B. Fungsi Evaluasi Pembelajaran ............................................................... 5
C. Tujuan Evaluasi Pembelajaran ............................................................... 9
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bermula dari keinginan manusia yang selalu ingin mejadi lebih baik dari waktu ke
waktu, maka setiap orang berusaha untuk mengembangkan kemampuannya untuk
mensejahterakan hidupnya. Jika Penulis lihat saat ini di dunia bisnis, para pelaku bisnis
berusaha untuk terus mengembangkan produknya menjadi produk yang paling diminati
oleh konsumennya. Mereka tidak berdiam diri melihat persaingan yang terus meningkat di
dunia industry. Mereka mengubah produk mereka sesuai dengan perkembangan zaman
sehingga produk mereka akan tetap dicintai oleh para konsumennya dengan
mempertimbangkan berbagai aspek. Kendatipun produk tersebut sudah mencapai
kepercayaan yang tinggi dari masyarakat, produk tersebut tidak akan berhenti untuk
dibicarakan mengenai pembaruan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Hal yang sama dilakukan di dalam dunia pendidikan, dimana pendidikan haruslah
terus berubah mengikuti perkembangan zaman. Karena tidak mungkin manusia akan
berada tetap dalam kondisi dan situasi yang sama, maka pola pendidikanpun harus bisa
menyesuaikan dengan perkembangan manusia tersebut. Setiap perbuatan dan tindakan
dalam pendidikan selalu menghendaki hasil. Pendidik selalu berharap bahwa hasil yang
diperoleh sekarang lebih baik dan memuaskan dari hasil yang diperoleh sebelumnya,
untuk menentukan dan membandingkan antara satu hasil dengan lainnya diperlukan
adanya evaluasi.
Diakui bahwa kritik-kritik sering muncul tentang sistem pendidikan yang sering
berubah dan tidak seimbang. Kurikulum yang kurang tepat dengan mata pelajaran yang
terlalu banyak dan tidak berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan dan lain
sebagainya. Untuk mengatasi masalah yang seperti ini perlu adanya evaluasi pendidikan,
agar setiap kekurangan ataupun kegagalan pada kurikulum yang diajarkan bisa diperbaiki
pada kurikulum yang akan datang. Ruang lingkup pendidikan sangat luas, mulai dari
masukan (input), proses sampai hasil (output) yang diperoleh. Ketika proses pembelajaran
dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran penilaian dalam proses
pembelajaran menjadi sangat penting. Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan
suatu proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk
mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam Abdul Majid (2009:185)
1
evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu
program subtansi pendidilan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan
peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan dan reformasi pendidikan secara
keseluruhan. Untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan itu sudah sesuai dengan
tujuannya maka harus dilakukan umpan balik.

B. Rumusan Masalah
Melihat dari apa yang dipaparkan di latar belakang, maka penulis ingin memfokuskan
penulisan makalah ini ke dalam :
1. Bagaimana kedudukan evaluasi dalam pembelajaran?
2. Apakah fungsi dari evaluasi pembelajaran?
3. Apa tujuan dari evaluasi pembelajaran?

C. Tujuan
Dari penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa sebagai calon guru sekolah dasar
dapat mengetahui bagaiamana kedudukan evaluasi dalam pembelajaran, apa fungsi dan
tujuan evaluasi pembelajaran serta dapat mengaplikasikannya kelak dikemudian hari
sebagai bekal menuju dunia professional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran


Dalam evaluasi pendidikan, ada empat komponen yang saling terkait dan merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Empat komponen yang sering digunakan dalam
melakukan evaluasi yaitu evaluasi, penilaian, pengukuran, tes dan non tes. Keempat
komponen tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan.
Apabila salah satu rantai dari empat komponen ini terputus maka tidak akan sempurnalah
aspek evaluasi dalam sebuah pembelajaran.
Dalam Rasyid (2009:2), Nitko & Brookhart (2007) mendefinisikan evaluasi sebagai
suatu proses penetapan nilai yang berkaitan dengan kinerja dan hasil karya siswa. Evaluasi
merupakan satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja atau
produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya (Mardapi,2004). Melalui
evaluasi akan diperoleh informasi tentang apa yang telah dicapai dan mana yang belum,
dan selanjutnya informasi ini digunakan untuk perbaikan dan peningkatan suatu program.
Evaluasi menurut Griffin dan Nix (1991) adalah judgement terhadap nilai atau implikasi
dari hasil pengukuran. Jika merujuk definisi ini, kegiatan evaluasi selalu didahului dengan
kegiatan pengukuran dan penilaian.
Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21
dijelaskan bahwa “evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan
penetapan mutu pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan
pendidikan”. Artinya evaluasi memiliki satu poin utama, yaitu berupa
pertanggungjawaban atas semua penyelenggaraan pendidikan yang telah berlangsung.
Evaluasi secara singkat juga dapat didefinisikan sebagai proses pengumpulan
informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok. Hasil evaluasi
diharapkan dapat mendorong pendidik untuk mengajar lebih baik lagi dan mendorong
peserta didik untuk belajar lebih baik. Informasi yang digunakan untuk mengevaluasi
program pembelajaran harus memiliki kesalahan sekecil mungkin. Dalam Rasyid
(2009:3), Astin (1993) menyarankan tiga komponen yang harus dievaluasi agar hasilnya
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. ketiga komponen itu adalah masukan,
lingkungan sekolah, dan keluaran. Selama ini yang dievaluasi adalah prestasi belajar
peserta didik, khususnya ranah kognitif saja. Ranah afektif jarang diperhatikan lembaga
3
pendidikan, walau semua menganggap hal itu penting. Kondisi lingkungan sekolah ikut
menentukan kualitas pendidikan, namun jarang dievaluasi, bahkan tidak pernah dilakukan.
Hal ini disebabkan karena instrument dan data yang diperlukan sulit disusun dan dijaring.
Jika Penulis telah memahami pengertian tes, pengukuran, penilaian dan evlauasi
maka selanjutnya Penulis dapat menentukan kedudukan daripada tes, pengukuran,
penilaian dan evaluasi.
Sebagaimana diungkapkan Suryanto, dkk. (2009:1.9) tes merupakan salah satu alat
ukur yang digunakan untuk menagih hasil belajar siswa. Jika Penulis telah melaksanakan
tes matematika maka Penulis akan mendapatkan data hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika. Data hasil belajar siswa tersebut merupakan hasil pengukuran. Jadi
untuk melakukan pengukuran diperlukan alat ukur. Alat ukur yang digunakan untuk
memperoleh informasi hasil belajar dapat berupa tes atau non-tes. Dari kumpulan data
tersebut Penulis dapat menarik kesimpulan tentang perkembangan belajar matematika
siswa, kegiatan inilah yang disebut sebagai penilaian. Setelah selesai pembelajaran,
Penulis ingin melihat efektivitas program pembelajaran yang Penulis lakukan maka
Penulis perlu melihat kembali peran setiap komponen dalam program pembelajaran.
Berdasarkan data-data yang Penulis peroleh dari setiap komponen kegiatan pembelajaran
maka Penulis dapat menilai efektivitas program pembelajaran Penulis, inilah yang dikenal
sebagai evaluasi program pembelajaran.
Dalam Nuriyah (2014 : 75) dapat digambarkan hubungan antara pengetesan,
penilaian, evaluasi dan pembelajaran sebagai berikut (After Brown, 2004: 5):

Gambar 1. Hubungan antara Pengetesan, Penilaian, Evaluasi dan Pengajaran

4
Bisa Penulis simpulkan dari gambar di atas bahwa untuk melakukan pengukuran
Penulis membutuhkan alat berupa tes atau non-tes. Selanjutnya untuk melakukan
penilaian Penulis memerlukan data yang didapat dari hasil pengukuran. Selanjutnya
Penulis bisa melakukan evaluasi apabila proses penilaian telah terlaksanakan. Kegiatan
mengevaluasi tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam sebuah pengajaran atau
pembelajaran.

B. Fungsi Evaluasi Pembelajaran


Dikatakan Ghani (2008:164) bahwa pembelajaran merupakan suatu system yang
unsur-unsurnya saling berinteraksi. Keberhasilan pembelajaran antara lain ditentukan oleh
keterampilan guru dalam memilih dan menerapkan metode yang tepat serta strategi belajar
yang digunakan oleh peserta didik. Namun kenyataannya masih banyak guru yang belum
menyadari hal tersebut dikarenakan kurangnya inisiatif guru dalam melakukan evaluasi
pembelajaran yang telah ia laksanakan. Sehingga hasilnya guru cenderung menggunakan
model belajar yang itu-itu saja. Padahal jika Penulis sadari, secara umum evaluasi sebagai
suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok, yaitu:
1. Mengukur kemajuan
2. Penunjang penyusunan rencana
3. Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
Jika dilihat dari fungsi diatas setidaknya ada dua macam kemungkinan hasil yang
diperoleh dari kegiatan evaluasi , yaitu a) hasil evaluasi yang diperoleh dari kegiatan
evaluasi itu ternyata mengembirakan, sehingga dapat memberikan rasa lega bagi
evaluator, sebab tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai sesuai dengan yang
direncanakan. b) hasil evaluasi itu ternyata tidak mengembirakan atau bahkan
mengkhawatirkan, dengan alasan bahwa berdsar hasil evaluasi ternyata dijumpai adanya
penyimpangan, hambatan, atau kendala, sehingga mengharuskan evaluator untuk bersikap
waspada. Ia perlu memikirkan dan melakukan pengkajian ulang terhadap rencana yang
telah disusun, atau mengubah dan memperbaiki cara pelaksanaannya. Berdasar data hasil
evaluasi itu selanjutnya dicari metode-metode lain yang dipandang lebih tepat dan lebih
sesuai dengan keadaan dan keperluan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi
evaluasi itu memiliki fungsi: menunjang penyusunan rencana.

5
I. Fungsi Evaluasi dalam Dunia Pendidikan
Fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung dari sudut mana Penulis melihatnya.
Bila Penulis melihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi sebagaimana Arifin (2014:16)
mengungkapkan bahwa, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari
beberapa segi, diantaranya:
1. Segi Psikologis, kegiatan evaluasi dalam dunia pendidikan disekolah dapat disoroti
dari 2 sisi, yaitu sisi peserta didik dan dari sisi pendidik.
a. Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan
pedoman atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan
status dirinya masing-masing ditengah-tengah kelompok atau kelasnya.
b. Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan kapasitas atau ketepatan
hati kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang
telah dilakukannya selama ini yang telah membawa hasil, sehingga secara
psikologis ia memiliki pedoman guna menentukan langkah-langkah apa saja
perlu dilakukan selanjutnya.

2. Segi Sosiologis
Dari segi ini, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah
cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti peserta didik dapat
berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan segala
karakteristiknya. Lebih jauh dari itu diharapkan peserta didik dapat membina dan
mengembangkan semua potensi yang ada dalam masyarakat. Hal ini penting
karena mampu tidaknya peserta didik terjun ke masyarakat akan memberikan
ukuran tersendiri terhadap institusi pendidikan yang bersangkutan. Implikasinya
adalah bahwa kurikulum dan pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

3. Segi Didaktis-Metodis
Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara didaktik (khususnya evaluasi
hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan (motivasi) kepada mereka untuk
dapat memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan prestasinya.
Bagi pendidik, evaluasi pendidikan secara didaktik itu setidak-tidaknya
memiliki 5 macam fungsi, yaitu:

6
1) Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai
oleh peserta didiknya.
2) Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-
masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.
3) Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan
status peserta didik.
4) Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi
peserta didik yang memang memerlukannya.
5) Memberikan petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran yang telah
ditetukan dapat dicapai.

4. Segi Administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki 3 macam


fungsi:
a. Memberikan laporan
b. Memberikan bahan-bahan keterangan (data)
c. Memberikan gambaran.

II. Fungsi Evaluasi dalam Sistem Pendidikan


Dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam system
pendidikan, maka fungsi evaluasi menurut Arikunto (2015:18-19) terdapat beberapa
fungsi diantaranya :
1. Evaluasi berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk mengadakan
seleksi terhadap siswanya. Seleksi itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara
lain;
1) Untuk memilihg siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2) Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya
3) Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4) Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan
sebagainya
2. Evaluasi berfungsi diagnostic.
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan,
maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di
samping itu diketahui pula sebab-musabab kelemahan itu. Jadi dengan
7
mengadakan penilaian, sbeenarnya guru melakukan diagnosis kepada siswa
tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan
ini, akan lebih mudah mencari cara untuk mengatasinya.
3. Evaluasi berfungsi sebagai penempatan
System baru yang kini banyak dipipulerkan di negeri barat, adalah system
belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah
paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai
alasan dari timbulnya system ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap
kemampuan individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri-
sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan
pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan keterbatasan sarana dan tenaga,
pendidikan, yang bersifat individual kadang-kadang sukar sekali di laksanakan.
Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah
pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pastidi kelompok
mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu evaluasi. Sekelompok
siswa yang mempunyai hasil evaluasi yang sama, akan berada dalam kelompok
yang sama dalam belajar.
4. Evaluasi berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan.
Fungsi keempat dari evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh
beberapa factor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan system kurikulum.
Adapun fungsi Evaluasi dalam proses pengembangan system pendidikan
dimaksudkan untuk;
1) Perbaikan system
Perbaikan system artinya ada yang yang kurang tepat/salah dan mesti
diperbaiki dalam alur system pendidikan yang sudah ada di negara Penulis.
2) Pertanggung jawaban kepada pemerintah dan masyarakat
Pelaksanaan pendidikan mengacu pada tujuan pendidikan, baik buruknya
output pendidikan harus dipertanggung jawabkan kepada pemerintah selaku
pembuat kurikulum dan dipertanggung jawabkan kepada masyarakat selaku
tujuan akhir peserta didik.
3) Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan.

8
Dengan mengevaluasi Penulis mampu menentukan tindak lanjut hasil
pengembangan pendidikan yang telah ada. Apakah perlu perbaikan atau sudah
cukup baik sehingga tidak perlu perbaikan?.

C. Tujuan Evaluasi Pembelajaran


Jika Penulis ingin melakukan kegiatan evaluasi, terlepas dari jenis evaluasi apa yang
digunakan, maka guru harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu tentang tujuan
dan fungsi evaluasi. Bila tidak, maka guru akan mengalami kesulitan merencanakan dan
melaksanakan evaluasi. Hampir setiap orang yang membahas evaluasi pula tentang tujuan
dan fungsi evaluasi. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan
dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan materi, metode,
media sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan tujuan
khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri,
seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak,
evaluasi efisinensi-ekonomi, dan evaluasi program komprehensif.
Tidak serta merta sebuah kegiatan dievaluasi jika tidak memiliki tujuan yang jelas.
Begitupun evaluasi dalam sebuah pembelajaran pastinya memiliki tujuan yang akan
dicapai. Sebagaimana Zainal Arifin dalam makalahnya tentang “Evaluasi Pembelajaran
(Teori dan Praktik) mengungkapkan bahwa secara umum, tujuan evaluasi pembelajaran
adalah untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Indicator efektivitas dapat dilihat dari perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta
didik. Perubahan tingkah laku itu dibandingkan dengan perubahan tingkah laku yang
diharapkan sesuai dengan kompetensi, tujuan dan isi program pembelajaran. Adapun
secara khusus, tujuan evaluasi adalah untuk :
1. Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah
ditetapkan.
2. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses belajar.
Sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial
teaching.
3. Mengetahui efisiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan guru,
baik yang menyangkut metode, media maupun sumber-sumber belajar.
Lebih jauh, Depdiknas (2003 : 6) mengemukakan tujuan evaluasi pembelajaran adalah
untuk (a) melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar-mengajar, (b)
memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru, (c) memperbaiki dan
9
menyempurnakan dan mengembangkan program belajar-mengajar, (d) mengetahui
kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama kegiatan belajar dan mencarikan
jalan keluarnya, dan (e) menempatkan siswa dalam situasi belajar-mengajar yang tepat
sesuai dengan kemampuannya. Apabila Penulis melihat dari tujuan evaluasi yang
dikemukakan oleh Departemen Pendidikan Nasional maka sudah sangat jelas bahwa yang
namanya evaluasi memiliki peran yang sangat vital dalam pembelajaran. Dari semuanya
itu saya bisa katakana bahwa tujuan evaluasi yaitu memperbaiki semua aspek yang
Penulis butuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Selain dari pemaparan Depdiknas tadi, tujuan evaluasi juga adalah untuk melihat dan
mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki
3 hal penting yaitu, input, transformasi dan output. Input adalah peserta didik yang telah
dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses pembelajaran. Transformasi adalah
segala unsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu ; guru, media dan bahan
beljar, metode pengajaran, sarana penunjang dan sistem administrasi. Sedangkan output
adalah capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran.
Dalam konteks yang lebih luas lagi, Gilbert Sax (1980 : 28) mengemukakan tujuan
evaluasi dan pengukuran adalah untuk “selection, placement, diagnosis and remediation,
feedback : norm-referenced and criterion-referenced interpretation, motivation and
guidance of learning, program and curriculum interpretation, formative and summative
evaluation, and theory development”. Apabila Penulis artikan, Gilbert Sax
mengungkapkan bahwa tujuan evaluasi adalah untuk seleksi, penempatan, diagnosis dan
perbaikan, umpan balik: norma-direferensikan dan kriteria-direferensikan interpretasi,
motivasi dan bimbingan belajar, program, dan penafsiran kurikulum, evaluasi formatif dan
sumatif, dan teori pembangunan
Sebenarnya tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah
untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan
instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Tindak lanjut
termaksud merupakan fungsi evaluasi dan dapat berupa:
1) Penempatan pada tempat yang tepat
2) Pemberian umpan balik
3) Diagnosis kesulitan belajar siswa
4) Penentuan kelulusan

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evaluasi memiliki peran besar dalam mendukung keberhasilan tujuan pendidikan di
Indonesia. Dengan evaluasi Penulis bisa mengembangkan dan memperbaiki hal-hal yang
dirasa kurang baik dalam pembuatan program pembelajaran yang Penulis lakukan.
Sebelum melakukan evaluasi Penulis terlebih dahulu harus mengukur dan menilai
program pembelajaran yang Penulis buat, sehingga dengan dua kegiatan tadi Penulis
mendapatkan informasi mengenai sejauhmana keberhasilan pembelajaran yang Penulis
lakukan.
Evaluasi memiliki berbagai macam fungsi, tergantung dari sudut mana Penulis
melihatnya. Evaluasi dapat berfungsi secara psikologis, diktatis-metodis, sosiologis dan
fungsi administrative.
Dalam satu kali proses belajar mengajar, guru hendaknya menjadi seorang evaluator
yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah
dirumuskan itu tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat.
Semua kegiatan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi. Dengan evaluasi
guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap
pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar. Tujuan lain dari evaluasi
diantaranya adalah untuk mengetahui kedudukan siswa di dalam kelas atau kelompoknya.
Dengan evaluasi pembelajaran guru dapat mengklasifikasikan apakah seorang siswa
termasuk kelompok siswa yang pandai, sedang, kurang atau cukup baik dikelasnya jika
dibandingkan dengan teman-temannya. Hal ini dapat diperoleh dari data-data yang telah
guru kumpulkan dengan menggunakan pengetesan, penilaian dan baru dievaluasi.

B. Saran
Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini masih banyak tenaga pendidik yang kurang
memperhatikan aspek evaluasi pembelajaran yang mereka lakukan. Padahal jika Penulis
telaah lebih jauh dari kedudukan, fungsi dan tujuan evaluasi dalam sebuah pembelajaran,
evaluasi ini mempunyai peran vital dalam upaya mensukseskan tujuan pendidikan di
Indonesia.

11
Penulis sebagai calon guru sekolah dasar diharapkan mampu mengaplikasikan
evaluasi dalam pembelajaran Penulis nanti di dunia professional demi terwujudnya peserta
didik yang lebih baik lagi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2010). Makalah Evaluasi Pembelajaran: Teori dan Praktik. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
-------. (2014). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya
Arikunto, Suharsimi. (2015). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Gani, Abdul Rahman A.. (2008). Pengaruh Tes Formatif dan Kemandirian Belajar Terhadap
Hasil Belajar Ekonomi Siswa SMA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun
XII 10, No. 2, 162-176
Majid, Abdul. (2009). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Nuriyah, Nunung. (2014). Evaluasi Pembelajaran: Sebuah Kajian Teori. Jurnal Edueksos.
Vol. III. No. 1, 73-86
Suryanto, Adi. (2009). Evaluasi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Rasyid, Harun. (2009). Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV. Wacana Prima
Undang-Undang. (2003). Undang-Undang, Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional

13

Anda mungkin juga menyukai