Disusun Oleh:
Riski Putri Nur Fadilah ( 211101040015 )
JEMBER 2022
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbila’alamin segala puji bagi Allah, atas segala rahmad, taufik serta
hidayahnya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Dan tak lupa
sholawat serta salam kepada junjungan Nabi agung kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang benderang yakni addinul
islam. Sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Evaluasi
Kurikulum di Sekolah MI/SD”
Bagi kami dalam penyusunan makalah ini kami merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunannya karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
Latar Belakang.........................................................................................................................................1
Rumusan Masalah...................................................................................................................................2
Tujuan......................................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................3
Pengertian dan Peranan Evaluasi Kurikulum...........................................................................................3
Prinsip-prinsip dan Prosedur Evaluasi Kurikulum....................................................................................5
Model-model Evaluasi Kurikulum............................................................................................................9
BAB IV........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
tenaga pendidik dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan sebagai
bahan untuk memperbaiki kualitas hasil pembelajaran tersebut.
Evaluasi kurikulum sendiri berisikan hakekat evaluasi kurikulum, dimensi
evaluasi kurikulum, prinsip-prinsip evaluasi kurikulum, fungsi, dan prosedur evaluasi
kurikulum. Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara
keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria, evaluasi kurikulum juga suatu kebijakan
publik, dimana dibanyak negara keberadaan evaluasi didasari oleh ketentuan bahwa
pengembangan kurikulum terbuka untuk dievaluasi. Agar kurikulum yang baik dapat
tercapai, harus diimplementasikan dengan baik, kreatif, dan inovatif. Untuk dapat
mengetahui tingkat tersebut harus melewati satu tahap yang dinamakan evaluasi
kurikulum.
B. Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan peran dari evaluasi kurikulum ?
2. Apa sajakah prinsip-prinsip evaluasi kurikulum dan prosedur evaluasi
kurikulum ?
3. Apa sajakah model-model dari evaluasi kurikulum ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, fungsi dan dimensi dari evaluasi kurikulum
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip evaluasi kurikulum dan prosedurnya
3. Untuk mengetahui model-model evaluasi kurikulum
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kurikulum adalah guru, murid, orang tua, kepala sekolah, para inspektur,
pengembang kurikulum dan lain-lain. Namun demikian pada prinsipnya tiap
pengambil keputusan dalam proses evaluasi memegang peran yang berbeda, sesuai
dengan posisinya.
Salah satu kesulitan yang dihadapi dalam penggunaan hasil evaluasi bagi
pengambilan keputusan adalah hasil evaluasi yang diterima oleh berbagai pihak
pengambil keputusan adalah sama. Masalah yang timbul adalah apakah hasil evaluasi
tersebut dapat bermanfaat bagi semua pihak. Jawabannya belum tentu, karena suatu
informasi mungkin lebih bermanfaat bagi pihak tertentu tetapi kurang bermanfaat
bagi pihak yang lain.
Kesatuan penilaian hanya dapat dicapai melalui suatu konsesus. Konsesus
tersebut berupa kerangka kerja penelitian yang dipusatkan pada tujuan-tujuan khusus,
pengukuran prestasi belajar yang bersifat behavioral, analisis statistik dari prestasi tes
post tes. Secara umum, langkah-langkah pokok evaluasi pendidikan meliputi tiga
kegiatan utama yaitu persiapa, pelaksanaan dan pengolahan hasil.
Peran evaluasi kurikulum dalam pendidikan berkenaan dengan tiga hal, yaitu sebagai
berikut.
a) Konsep sebagai moral judgement
b) Konsep utama dalam evaluasi adalah masalah nilai.
c) Evaluasi dan penentuan keputusan
d) Evaluasi dan konsesus nilai
4
Berdasarkan Konsep dan Kriteria kurikulum diatas, Peranan kurikulum terbagi 3
yaitu :
1. Peranan konservatif
Peranan konservatif menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana
untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih
relevan dengan masa kini kepada anak didik sebagai generasi penerus.
2. Peranan kreatif
Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya senantiasa terjadi
setiap saat. Kurikulum melakukan kegiatankegiatan kreatif dan konstruktif, dalam
arti menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang
baru. Kurikulum harus dapat membantu setiap peserta didik dalam mengembangakan
potensi dirinya.
3. Peranan kritis dan evaluatif
Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilainilai dan budaya
yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan
nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada peserta didik perlu disesuaikan kondisi yang
ada di masa sekarang.
5
d. kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan, plaksanaan dan
keberhasilan program evaluasi itu adaah tanggung jawab bersama pihak-pihak
yang terkait dan saling terlibat dalam proses pendidikan seperti, guru, kepala
sekolah, penilik, orang tua, dan juga siswa itu sendiri. disamping tanggung jawab
utama lembaga penelitian dan pengembangan.
e. Efisien, maksudnya efisien dalam penggunaan waktu, biaya, tenaga, dan peralatan
yang menjadi penunjang. sehingga hasil evaluasi harus diupayakan lebih tinggi
atau seimbang dengan materil yang digunakan.
f. berkesinambungan, hal ini berkaitan dengan adanya perbaikan kurikulum.
sehingga peran guru dan kepala sekolah sangat penting, karena merekalah yang
mengtahui pelaksanaan, permasalahan, dan keberhasilan dari kurikulum yang
diterapkan.
6
apakah yang akan digunakannya adalah evaluasi kuantitatif ataukah evaluasi
kualitatif. Tentu saja berbagai faktor pribadinya seeprti pendidikan dan pandangan
keilmuannya akan sangat menentukan pendekatan metodologi yang akan digunakan.
c. Pertemuan atau diskusi proposal dengan pengguna jasa evaluasi
Pertemuan atau diskusi proposal dengan pengguna jasa evaluasi merupakan
langkah penting dan menentukan. Hasil diskusi dengan pengguna jasa akan
menentukan apakah proposal yang diajukan akan dapat ditindak lanjuti atau tidak.
Jika evaluator berhasil meyakinkan calon pengguna jasa evaluasi maka proposal yang
diajukan mungkin akan disetujui dan pekerjaan evaluasi akan dapat dilaksanakan.
Artinya, tidak ada pekerjaan evaluasi yang dilakukan berdasarkan proposal tersebut.
d. Revisi Proposal
Revisi proposal adalah tindak lanjut dari hasil pertemuan antara pengguna jas
evaluasi dengan evaluator. Apabila dalam pertemuan dan pembicaraan tersebut
berbagai kompenen harus direvisi maka adalah kewajiban evaluator untuk melakukan
revisi tersebut. Hasil revisi harus diperlihatkan kembali kepada pengguna jasa
evaluasi dan disetujui. Jika dari hasil diskusi pada pertemuan itu tidak ada hal yang
perlu direvisi maka langkah revisi ini dengan sendirinya tidak diperlukan.
e. Rekruitmen personalia
Rekruitmen personalia untuk pekerjaan evaluasi mungkin 8saja dilakukan ketika
proposal disusun. Jika prosedur itu yang ditempuh maka rekruitmen dianggap sudah
terjadi. Dalam hal demikian maka pada proposal jumlah orang, nama serta kualifikasi
harus dicantumkan. Pencantuman itu akan memberikan nilai lebih pada proposal.
f. Pengurusan persyaratan administrasi
Setiap kegiatan yang berkenaan dengan evaluasi kurikulum memrlukan berbagai
formalitas administrasi. Evaluator harus mendapatkan persetjuan dari pengguna
kurikulum, pimpinan sekolah atau atasannya, dan mungkin juga dari pejabat yang
terkait dengan masalah keamanan sosial politik. Untuk itu diperlukan berbagai surat
seperti surat izin melakukan evaluasi, surat permohonan kesediaan menjadi
responden, surat identitas anggota t, dan sebagainya. Keberadaan surat ini sangan
penting dan sangat mutlak diperlukan.
g. Pengorganisasian pelaksanaan
7
Pengorganisasian pelaksanaan adalah suatu kegiatan manajemenyang tingkat
kerumitannya ditentuakan oleh ruang lingkup pekerjaan evaluasi dan jumlah
evaluator yang terlibat. Semakin luas wilayah yang harus dievaluasi dan semakin
banyak evaluator yang harus dilibatkan maka semakin rumit pula pekerjaan
management yang harus dilakukan jika evaluasi itu hanya dilakukan oleh seorang
maka management tidak akan serumit jika evaluator terdiri dari sebuah tim.
h. Analisis data
Pekerjaan analisis data tentu saja merupakan tindak lanjut setelah proses
pengumpuilan data evaluasi berhasil dilakukan. Ketika model yang digunakan adalah
model kuantitatif dan dengan demikian data utama evaluasiadalah data kuantitatif.
Proses dan tekhnik pengolahan data yang diakui dalam model kuatitatif harus
dilaksanakan.
g. Penulisan pelaporan
Penulisan laporan sebagaimana halnya dengan analisis data, penulisan laporan
harus dilakukan oleh evaluator dan tim evaluator. Format laporn harus disesuaikan
dengan kesepakatan yang dilakukan pada waktu awal.
h. Pembahasan Laporan dengan pemakai jasa
Pembahasan ini diperlukan untuk melihat kelengkapan laporan. Dalam
pembahasan ini jika pengguna jasa memerlukan tambahan informasi yang memang
tercantum dalam kontrak maka adalah kewajiban evaluator untuk melengkapi laporan
tersebut.
i. Penulisan laporan akhir
Penulisan Laporan akhir adalah sebagai hasil dari revisi yang harus dilakukan
evaluator ketika terjadi pembahasan laporan dengan pengguna jasa.
8
Model evaluasi kurikulum mengacu pada teori dan menggunakan metode tes psikologis
dan eksperimen lapangan.
a. Tes psikologis atau tes psikomotorik, yang pada umumnya memiliki dua bentuk
tes yakni tes intelijensi dan tes hasil belajar.
b. Eksperimen lapangan, metode ini sudah sejak tahun 1930 yang biasanya
digunakan dalam penelitian botani pertanian. Meskipun demikian, penelitian
model ini dapat digunakan dalam pendidikan.
Dalam penelitian obyektif, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
Setiap evaluasi kurikulum diukur dengan kriteria masing-masing kurikulum, Model ini
menyatakan unsur – unsur dari kedua pendekatan tersebut, memungkinkan perbandingan lebih
dari satu kurikulum.
Selain model yang disebutkan di atas, evaluasi kurikulum juga memiliki model lainnya,
diantaranya:
1. Model Measurement
Evaluasi dimaksudkan untuk mengukur dan menilai kemampuan peserta didik terhadap
tujuan yang telah ditetapkan, yang mana hal tersebut untuk mengungkapkan perbedaan
kemampuan indivual dan kelompok. Adapun hasil penilaian digunakan untuk tindak lanjut
peserta didik, untuk keperluan bimbingan, seleksi, atau perbandingan efektivitas antar program
serta metode pendidikan. Hasil belajar menjadi obyek evaluasi kurikulum yang dititik beratkan,
terutama pada aspek kognitif dan sebagainya yang terkhusus dapat diukur dengan alat evaluasi
9
yang objektif dan dibakukan. Dalam evaluasi data yang dikumpulkan adalah data objektif berupa
skor dan hasil tes. Dalam ha ini, evaluasi menggunakan pendekatan sebagai berikut:
c. Teknik evaluasi yang digunakan terutama tes yang disusun dalam bentuk objektif, yang terus
dikembangkan untuk menghasilkan alat evaluasi yang reliabel dan valid.
2. Model Congruence
Pemeriksaan kesesuaian congruence atau kesesuaian antara tujuan dan hasil belajar yang
dicapai peserta didik, dan untuk melihat sejauh mana perubahan hasil pendidikan telah terjadi.
Dalam penyempurnaan program pendidikan, hasil evaluasi sangat diperlukan, yakni untuk
bimbingan program ke depan, dan pemberian informasi kepada pihak-pihak yang terkait dan
berkepentingan. Adapun dalam hal ini, hasil evaluasi dititikberatkan pada hasil belajar pada
aspek kognitif psikomotorik, dan pengembangan nilai dan sikap. Dalam kegiatan evaluasi,
cenderung ditempuh pendekatan cara-cara antara lain:
c. Teknik evaluasi mencakup tes dan teknik-teknik evaluasi lainnya yang cocok untuk menilai
berbagai jenis perilaku yang terkandung dalam tujuan.
d. Kurang menyetujui diadakannya evaluasi perbandingan antara dua atau lebih program.
3. Illumination
Evaluasi pada dasarnya merupakan studi mengenai: pelaksanaan program, pengaruh faktor
lingkungan, kebaikan-kebaikan dan kelemahan program, serta pengaruh program terhadap
10
perkembangan hasil belajar. Dalam kegiatan evaluasi, cenderung ditempuh pendekatan atau cara-
cara berikut:
a. Menggunakan prosedur yang disebut progresiive focusing dengan langkah pokok: orientasi,
dengan langkah-langkah pokok orientasi, pengamatan yang lebih terarah, analisis sebab akibat.
c. Teknik evaluasi mencakup observasi, wawancara, angket, analisasi dokumen dan bila perlu
mencakup pula tes.
Evaluasi pada dasarnya adalah perbandingan antara performance setiap dimensi program
dan kriteria, yang akan berakhir dengan suatu deskripsi dan judgment. Hasil evaluasi
dimaksudkan untuk menyempurnakan program dan menyimpulkan program secara keseluruhan.
Objek evaluasi mencakup input (bahan, rencana, peralatan), proses dan hasil yang dicapai dalam
arti yang lebih luas. Jenis data yang dikumpulkan meliputi baik data objektif maupun data
subjektif (udgment antara lain data). Dalam kegiatan evaluasi, cenderung ditempuh pendekatan
di antaranya:
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
S, Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum, PT. Remaja Rosdakrya, Bandung, 2008, hlm. 33.
13