Anda di halaman 1dari 29

KONSEP RUBRIK DAN PENGEMBANGAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Evaluasi


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dibina oleh:
ULFA, M.Pd.I.

Oleh

FAIQOTUL HIMMAH
NIM. 211701007

Semester II

PRODI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI
BOJONEGORO
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirrobbil ‘Aalamiin, puji syukur selalu terhaturkan kepada


fattahul alim Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sebagai nikmat luar biasa sehingga kita mendapatkan kesempatan untuk selalu
berbenah menjadi pribadi yang lebih baik. Agungnya sholawat dan salam selalu
terikrarkan kepada sang pembawa kabar gembira Nabi Muhammad SAW yang
menjadi tuntunan umat hidup di dunia hingga saat ini. Semoga lantaran solawat dan
pujian ini, kita dapat dipertemukan bersama-sama di surga Allah. Aamiin.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan
Evaluasi Pembelajaran PAI sebagai tambahan wawasan dalam bidang keilmuan
serta pengetahuan dasar bagi pendidik untuk memahami proses dalam
mengimplementasikan evaluasi pembelajaran. Penyusunan makalah ini, telah
selesai sebagaimana mestinya dengan segenap kemampuan semaksimal mungkin
dan tidak akan tuntas apabila tanpa adanya dukungan, bimbingan, dan motivasi dari
berbagai pihak. Namun selayaknya manusia biasa, penyusun menyadari bahwa di
dalam penyusunan makalah ini masih memerlukan penyempurnaan dan mungkin
terdapat kekeliruan diluar sepengetahuan. Oleh karena itu, adanya kritik dan saran
konstruktif sangat penyusun harapkan sebagai bahan perbaikan selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bojonegoro, 5 Februari 202

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN


A. Pengertian Rubrik dalam Penilaian ............................................... 3
B. Manfaat Rubrik Penilaian.............................................................. 5
C. Jenis-Jenis Rubrik Penilaian.......................................................... 9
D. Contoh Rubrik Penilaian (Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan)
pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam................................ 11

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................... 23
B. Saran .............................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian autentik telah berjalan selama beberapa tahun semenjak
diberlakukan Kurikulum 2013 pada tahun 2014.1 Namun demikian, dalam
implementasinya masih menemui beberapa kendala. Hal tersebut
dikarenakan terlalu banyaknya komponen penilaian yang digunakan, meliputi
penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan.2 Ditambah lagi banyaknya
siswa dan waktu pembelajaran yang terbatas sehingga membuat guru lebih
kesulitan dalam mengimplementasikannya. Penilaian autentik, sebagaimana
yang ditegaskan oleh Abdul Majid, memiliki pengertian yang sering
disejajarkan dengan penilain kinerja (assessment performance), penilaian
alternative (alternative assessment), penilaian langsung (direct assessment),
atau penilaian realistik (realistic assessment).3
Dalam kurikulum 13 penilaian autentik dikembangkan kedalam
komponen evaluasi pembelajaran berupa rubrik penilaian.4 Rubrik
merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan
guru dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan siswa.5
Rubrik adalah assessment alternatif yang dapat digunakan untuk mengukur
dan menilai siswa secara komprehensif karena kompetensi atau kinerja
peserta didik tidak hanya dilihat pada akhir proses saja, tetapi juga pada saat
proses berlangsung. Rubrik dapat berfungsi juga sebagai penuntun kerja dan
sebagai instrumen evaluasi.6

1
Muhlis Fajar Wicaksana, Belajar Mengembangkan Model Penilaian Autentik Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia (Yogyakarta: Deepublish, 2020), hlm 1.
2
Muhammad Ridha Albaar, Desain Pembelajaran Untuk Menjadi Pendidik Yang
Profesional (Purwakarta: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), hlm. 13.
3
Abdul Majid, Penilaian Autentik Proses Dan Hasil Belajar (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2020), hlm. 56.
4
Joharis Lubis, Indra Jaya, and Mhd. Fuad Zaini Siregar, KOMITMEN MEMBANGUN
PENDIDIKAN (Tinjauan Krisis Hingga Perbaikan Menurut Teori) (Medan: Cv. Pusdikra Mitra
Jaya, 2021), hlm. 186.
5
Litbang STIE AUB, “Jurnal Pendidikan Konvergensi Oktober 2020,” Konvergensi 8, no. 3,
Jurnal Pendidikan (2020), hlm. 21.
6
Rita Eka Izzaty, Budi Astuti, and Nur Cholimah, “Penilaian Otentik Melalui Rubrik
Penilaian,” Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. 1, no. 1 (2019), hlm. 9.

1
Mengacu pada program penilaian ini, guru dapat mengetahui yang
sebenarnya terjadi terkait kemampuan peserta didik sehingga tercapainya
tujuan pembelajaran.7 Namun pada kenyataan implementasinya masih
memiliki beberapa kendala, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ruslan
dalam penelitiannya yakni: pertama, banyaknya aspek yang harus dinilai
dalam penilaian Kurikulum 2013; kedua, penilaian dilakukan bersamaan
dengan proses pembelajaran; ketiga, guru merasa terbebani karena harus
menjumlahkan setiap nilai yang diperoleh peserta didik secara keseluruhan
lalu mendeskripsikan nilai yang didapat tersebut per-matapelajaran.8
Sofan Amri mengemukakan bahwa pendidikan adalah salah satu bentuk
perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan.
Perubahan ke arah perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus
dilakukan sebagai antisipasi kepentingan di masa depan dan tuntutan
masyarakat modern.9 Hal tersebut tentu membuat guru dituntut untuk bekerja
lebih ekstra mengingat tuntutan tugas-tugas yang lain juga semakin beragam.
Akibatnya, sebagian guru kurang optimal dalam melaksanakan pembelajaran
karena semakin banyak hal yang harus dikerjakan dan semakin menuntut
untuk pintar dalam mengatur waktu dan prioritas mana yang semestinya
segera dikerjakan dan mana yang dapat ditoleransi.10
Maka berdasar pada uraian data tersebut, penyusun tertarik untuk
menguraikan konsep rubrik dalam penilaian khususnya pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam, guna memberikan gambaran pengembangan dalam
proses perumusan aspek penilaian secara relevan, efektif dan efisien.

7
Yahya Hairun, Evaluasi Dan Penilaian Dalam Pembelajaran (Yogyakarta: Deepublish,
2020), hlm. 60.
8
Tati Fauziah Ruslan and Tuti Alawiyah, “Kendala Guru dalam Menerapkan Penilaian
Autentik di SD Kabupaten Pidie,” Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah 1,
no. 1 (2016), hlm. 147.
9
Sofan Amri, Pengembangan Dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013), hlm. 1.
10
Mahir Martin, Catatan Dari Balik Gerbang Sekolah Untuk Para Guru (Jakarta: Guepedia,
2022), hlm. 182.

2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Rubrik dalam Penilaian?
2. Bagaimana Manfaat Rubrik Penilaian?
3. Bagaimana Jenis-Jenis Rubrik Penilaian?
4. Bagaimana Contoh Rubrik Penilaian pada Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Rubrik dalam Penilaian.
2. Untuk Mengetahui Manfaat Rubrik Penilaian.
3. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Rubrik Penilaian.
4. Untuk Mengetahui Contoh Rubrik Penilaian pada Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN RUBRIK DALAM PENILAIAN


Pergeseran dalam melakukan penilaian pada kurikulum 2013
dipertegas yang semula penilaian melalui tes (mengukur kompetensi
pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian autentik (mengukur
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil).11 Hal ini senada dengan yang dikemukakan Abdul Majid dan Chaerul
Rochman bahwa penilaian autentik mencakup tiga aspek yakni sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.12
1. Pengertian Rubrik
Rubrik merupakan suatu alat penskoran yang terdiri dari daftar
seperangkat kriteria yang harus dihitung dilengkapi dengan panduan
penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan guru dalam
menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan siswa.13 Menurut
Bernie Dodge dalam Ilyas Ismail mengartikan rubrik sebagai alat
skoring untuk asesmen yang bersifat subjektif yang didalamnya
terdapat satu set kriteria dan standar yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran yang akan diakses kepada peserta didik.14 Sedangkan
Nitko dalam Lindri Harmurni memberi arti rubrik sebagai alat yang
berisi seperangkat aturan yang digunakan untuk mengakses kualitas
dari performasi atau kinerja peserta didik.15

11
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013), Jakarta: Rajawali Pers (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013), hlm. 36.
12
Abdul Majid and Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum
2013 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 7.
13
Rita Eka Izzaty, Budi Astuti, and Nur Cholimah, “Penilaian Otentik Melalui Rubrik
Penilaian”, hlm. 9.
14
M. Ilyas Ismail, Asesmen Dan Evaluasi Pembelajaran (Makassar: Cendekia Publisher,
2019), hlm. 191.
15
Lindri Harmurni, Instrumen Penilaian & Validasinya (Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2019), hlm. 28.

4
2. Pengertian Penilaian
Assesment atau penilaian adalah suatu kegiatan pengukuran,
kuantifikasi, dan penetapan mutu pengetahuan siswa secara
menyeluruh.16 Kegiatan penilaian tidak terbatas pada karakteristik
peserta didik saja, tetapi juga mencakup karakteristik metode mengajar,
kurikulum, fasilitas, dan administrasi sekolah.17 Instrumen penilaian
untuk peserta didik dapat berupa metode atau prosedur formal atau
informal untuk menghasilkan informasi tentang peserta didik.
Instrumen penilaian dapat berupa tes tertulis, tes lisan, lembar
pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah, dan sebagainya.18
Asesmen adalah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang prestasi atau kinerja seseorang yang hasilnya akan
digunakan untuk evaluasi. Fokus asesmen adalah pencapaian hasil atau
prestasi belajar peserta didik. Informasi pencapaian hasil atau prestasi
belajar peserta didik diperoleh dengan menggunakan berbagai bentuk
dan alat pengukuran dan non pengukuran atau tes dan non tes, formal
ataupun non formal. Berbagai teknik yang dapat dilakukan dalam
penilaian, yakni: penilaian kinerja (perfomance), penilaian hasil kerja
(product), penilaian penugasan (project), penilaian tes tertulis (paper
and pen), penilaian portofolio, dan penilaian sikap.19
Maka dari pengertian di atas, rubrik penilaian adalah seperangkat
alat evaluasi untuk menilai kinerja peserta didik dalam hasil belajar
yang disusun berdasarkan kriteria tertentu guna memberikan tingkatan
kemampuan dalam proses belajar.

B. MANFAAT RUBRIK PENILAIAN


Penilaian merupakan salah satu bagian dari pembelajaran yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta

16
Izzaty, Astuti, and Cholimah, “Penilaian Otentik Melalui Rubrik Penilaian”, hlm. 9.
17
Rina Febriana, Evaluasi Pembelajaran (Jakarta Timur: Bumi Aksara, 2021), hlm. 6.
18
Donna Boedi Maritasari, Kompetensi Dan Kinerja Guru: Bintang Pustaka (Yogyakarta:
Bintang Pustaka Madani, 2021), hlm. 192.
19
Buna’i, Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Surabaya:
Jakad Media Publishing, 2021), hlm 150.

5
didik dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam rangka untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran selanjutnya.20 Apabila pendidik benar-benar
melakukan penilaian dalam kegiatan pengajaran, efektivitas belajar peserta
didik dapat ditingkatkan. Pada kenyataannya pendidik kurang memahami
penilaian yang tepat. Terlepas dari kenyataan bahwa penilaian kinerja terlalu
sulit untuk dilakukan. Tetapi pendidik harus menyiapkan untuk
melaksanakan penilaian kinerja.21 Rubrik adalah standar kinerja untuk
kompetensi tertentu yang kriterianya berasal dari pengembang atau dari
standar eksternal. Kriteria dalam rubrik harus peka terhadap tujuan, sesuai
dengan tahapan perkembangan, bermakna, jelas, layak, dan dapat
digeneralisasikan.22
Pengembangan rubrik dapat berupa holistik, analitik, atau kombinasi
dari keduanya. Rubrik holistik merupakan konstruksi yang mengandung
berbagai tingkat kinerja yang menggambarkan kualitas tugas, kuantitas tugas,
atau keduanya. Rubrik analitik merupakan konstruksi yang terdiri dari kriteria
yang dibagi ke dalam berbagai tingkat kinerja. Tidak ada prosedur yang
ditentukan untuk mengembangkan rubrik, karena rubrik merupakan
konstruksi yang tergantung pada tujuan. Dengan demikian, melalui penilaian
pendidik dapat mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dan
menentukan serta meningkatkan kualitas pembelajaran berikutnya.23
Penilaian autentik merupakan cermin nyata (real mirror) dari kondisi
pembelajaran siswa.24 American Library Association mendefinisikan
penilaian autentik sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi,
motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam
pembelajaran.25 Newton Public School mengartikan penilaian autentik
sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan

20
Febriana, Evaluasi Pembelajaran, hlm. 8.
21
Ismail, Asesmen Dan Evaluasi Pembelajaran, hlm. 211.
22
Patta Bundu, Asesmen Autentik Dalam Pembelajaran (Yogyakarta: Deepublish, 2017),
hlm. 121.
23
Febriana, Evaluasi Pembelajaran, hlm. 8.
24
Ismet Basuki and Asesmen Pembelajaran Hariyanto, Asesmen Pembelajaran (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 168.
25
I Nyoman Suparmita, Buku Pedoman Guru (Bandung: Nilacakra, 2021), hlm. 3.

6
pengalaman kehidupan nyata peserta didik.26 Kunandar mendefinisikan
penilaian autentik sebagai kegiatan menilai peserta didik yang menekankan
pada apa-apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan
berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi
yang ada di Standar Kompetensi (SK) atau Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD).27
Manfaat rubrik dalam penilaian adalah untuk mempermudah pendidik
untuk melakukan pengukuran hasil belajar dalam hal pengetahuan, sikap dan
keterampilan pada saat proses pembelajaran. Hasil yang terukur inilah yang
dijadikan acuan untuk kegiatan tindaklanjut pembelajaran, baik pemberian
pengayaan maupun pembelajaran remedial. Cakupan setiap aspek yang
diukur dalam rubrik penilaian adalah aspek sikap, aspek pengetahuan dan
aspek keterampilan.28 Penjelasannya antara lain:
1. Aspek Afektif (Sikap)
Penilaian sikap digunakan untuk mengetahui berbagai
tingkat perkembangan sikap spiritual dan juga sikap sosial dalam
diri peserta didik, sikap spiritual misalnya nilai keimanan dan
ketakwaan. Sedangkan sikap sosial seperti toleransi, kerja sama,
gotong-royong dan banyak lainnya. Bersdasarkan Permendikbud
Nomor 24 Tahun 2016, mata pelajaran pendidikan agama, budi
pekerti dan PPKN memiliki kompetensi dasar yang diturunkan
dari KI-1 dan KI-2 sehingga pada mata pelajaran ini, keempat
kompetensi inti dan kompetensi Dasar menjadi penilaian.
Sebaliknya, pada mata pelajaran lain, KI-1 (spiritual) dan KI-2
(sosial), penilaiannya dilakukan hanya dengan pengamatan dalam
pembelajaran di kelas dengan menggunakan jurnal.29

26
Abdul Majid and Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum
2013 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 6.
27
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013), Jakarta: Rajawali Pers (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013), hlm. 35-36.
28
Rina Febriana, Evaluasi Pembelajaran (Jakarta Timur: Bumi Aksara, 2021), hlm. 13.
29
Kementerian Pendidikan dan Budaya RI, Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum
2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah (Indonesia, 2016).

7
2. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui
kemampuan berpikir peserta didik pada dimensi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural maupun metakognitif.30 Tingkat
kemampuan proses berpikir untuk memperoleh pengetahuan
dimulai dari tingkat yang rendah ke tingkat tinggi (mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan
mencipta). Penting diketahui, proses dalam mengingat,
memahami, dan menerapkan dikatergorikan pada kecakapan
berpikir tingkat rendah (lower order thinking skills). Sedangkan
kegaiatan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta
dikelompokkan ke dalam kecakapan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills).31
3. Aspek Psikomotorik (Keterampilan)
Penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan ketika
melakukan tugas tertentu di berbagai konteks, yang disesuaikan
dengan indikator pencapaian kompetensi. Teknik yang dapat
digunakan dalam penentuan nilai ketempilan adalah melalui
produk, proyek, portofolio dan praktik.32
Adapun manfaat atau kegunaan dari penilaian rubrik secara
umum adalah sebagai berikut:
a. Rubrik menjelaskan deskripsi tugas.
b. Rubrik memberikan informasi bobot penilaian.
c. Peserta didik memperoleh umpan balik yang cepat
dan akurat.
d. Penilaian lebih objektif dan konsisten.
e. Pembelajaran menjadi lebih aktif.

30
Febriana, Evaluasi Pembelajaran, hlm. 14.
31
Alwi Hilir and Hamda Kharisma Putra, PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Peranan Pendidik Dalam Menggunakan Media Pembelajaran (Klaten: Penerbit Lakeisha, 2021),
hlm. 194.
32
Herman Yosep Sunu Endrayanto, Strategi Menilai Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
(HOTS) (Yogyakarta: PT Kanisius, 2021), hlm 25.

8
f. Peserta didik memperoleh “content knowledge” dan
“procedural knowledge”.
g. Peserta didik dapat menilai kinerja kelompoknya
sendiri.
h. Pendidik maupun peserta didik memperoleh alat
refleksi yang efektif tentang proses pembelajaran
yang telah berlangsung.
i. Sebagai alat atau pedoman penilaian kinerja atau hasil
kerja.33

C. JENIS-JENIS RUBRIK PENILAIAN


Secara umum di dalam proses penilaian terdapat dua jenis rubrik, yaitu
rubrik holistik dan rubrik analitik. Rubrik biasanya dibuat dalam bentuk tabel
dua lajur, yaitu baris yang berisi kriteria dan kolom yang berisi mutu dan
kriteria dapat dinyatakan secara garis besar. Kemudian dirinci menjadi
komponen-komponen penting atau dapat pula komponen-kpmponen ditulis
langsung tanpa dikelompokkan dalam garis besar.34 Rubrik dapat bersifat
menyeluruh atau berlaku umum dan dapat juga bersifat khusus atau hanya
berlaku untuk suatu topik tertentu. Rubrik yang bersifat menyeluruh dapat
disajikan dalam bentuk holistic rubric yaitu untuk menilai berdasarkan kesan
keseluruhan atau kombinasi semua kriteria. Serta dapat pula dalam bentuk
analytic rubric yaitu untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang
ditentukan sehingga dengan menggunakan rubrik ini dapat dianalisis
kelemahan atau kelebihan siswa.35
1. Rubrik Holistik
Rubrik holistik memungkinkan pemberi skor untuk
membuat penilaian tentang kinerja (produk atau proses) secara

33
Sumardi, Teknik Pengukuran Dan Penilaian Hasil Belajar (Yogyakarta: Deepublish,
2020), hlm. 206.
34
Febriana, Evaluasi Pembelajaran, hlm. 142.
35
Andi Prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu (Jakarta: Kencana, 2019), hlm.
284.

9
keseluruhan dan tidak keluar dari bagian-bagian komponennya.36
Rubrik holistik digunakan jika tugas kinerjanya tidak menuntut
untuk membuat respon tertentu dan tidak terikat pada content
bidang studi tertentu atau bersifat lebih umum.37Contoh rubrik
holistik sebagai berikut:
Skor Kriteria
4 Respon terhadap tugas sangat spesifik. Informasi yang
diberikan akurat dan memperlihatkan pemahaman yang
utuh. Respon dikemukakan dalam suatu tulisan yang
lancar dan hidup. Jawaban singkat dan langsung pada
masalah yang diminta serta kesimpulan dan pendapat
mengalir secara logis. Secara menyeluruh, respon
lengkap dan memuaskan.
3 Respon sudah menjawab tugas yang diberikan.
Informasi yang diberikan akurat. Respon dikemukakan
dalam tulisan yang lancar tetapi uraian cenderung
bertele-tele.
2 Respon kurang memuaskan. Walaupun informasi yang
diberikan akurat tetapi tidak ada kesimpulan dan
pendapat serta kurang logis.
1 Respon tidak menjawab tugas yang diberikan. Banyak
informasi yang hilang dan tidak akurat. Tidak ada
kesimpulan atau pendapat.

2. Rubrik Analitik
Rubrik analitik menuntut pemberi skor untuk menilai
komponen-komponen yang terpisah atau tugas-tugas individual
yang berhubungan dengan kinerja yang dimaksud.38 Rubrik
analitik menuntut tipe respon yang agak terfokus atau terikat pada
content bidang studi tertentu sehingga pemakaiannya sangat
spesifik hanya untuk bidang studi atau materi tertentu.39 Berikut
merupakan contoh rubrik analitik :

36
Rita Eka Izzaty, Budi Astuti, and Nur Cholimah, “Penilaian Otentik Melalui Rubrik
Penilaian”, hlm. 9.
37
Tatag Yuli Eko Siswono and Whidia Novitasari, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa Melalui Pemecahan Masalah Tipe” What’s Another Way”, hlm. 7.
38
Rita Eka Izzaty, Budi Astuti, and Nur Cholimah, “Penilaian Otentik Melalui Rubrik
Penilaian”, hlm. 9.
39
Tatag Yuli Eko Siswono and Whidia Novitasari, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kreatif Siswa Melalui Pemecahan Masalah Tipe” What’s Another Way”,” Jurnal Trasformasi 1,
no. 1 (2007), hlm. 7.

10
Skor Grafik Spesifikasi Rasional
Gambar dan
Semua spesifikasi Rasio yang
pertelaan tentang
4 yang diberikan diberikan
grafik yang
benar jelas.
disajikan benar
Penjelasan
Sebagian terbesar
Semua spesifikasi diberikan,
gambar dan
3 yang diberikan tetapi msih
pertelaan yang
benar membutuhkan
diberikan benar
hambatan
Beberapa gambar Hanya sebagian Rasional yang
2 dan pertelaan spesifikasi yang diberikan
yang disaji benar benar tidak lengkap
Gambar dan
pertelaan yang Rasional yang
Spesifikasi yang
1 diberikan sangat diberikan
diberikan salah
terbatas dan hanya tidak benar
sedikit yang benar

Namun berdasarkan pada hasil penelitian, sebagian besar


calon guru (87%) di Indonesia menyatakan bahwa penyusunan
rubrik analitis lebih sulit bila dibandingkan rubrik holistik, karena
pada proses penyusunan indikator dan kriterianya memerlukan
validitas yang reliabel. Sedangkan pada umumnya para calon
guru tidak mengalami kesulitan dalam menyusun rubrik holistik
karena dalam prinsip pengukurannya tidak ada jawaban yang
mutlak benar sehingga lebih leluasa menentukan indikator.40

D. CONTOH RUBRIK PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam


Kelas : XII
Semester : Ganjil
Ranah
No Teknik Bentuk Instrumen
Kompetensi
1 Sikap Spiritual Non-Tes Observasi Rubrik

Ana Ratna Wulan, “Kemampuan Calon Guru Biologi Dalam Menyusun Rubrik Analitis
40

Pada Asesmen Kinerja,” Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains XIV, no. 1 (2009), hlm. 287.

11
Penilaian
Rubrik
Diri
Observasi Rubrik
Penilaian
Sosial
Teman Rubrik
Sejawat
Tes Tulis PG dan Uraian
2 Pengetahuan Tes
Lisan Hafalan
Pratik
3 Keterampilan Performa Kriteria
Portofolio

1. Rubrik Sikap
a. Sikap Spiritual (KI-1)
1) Pedoman Observasi
 Petunjuk :
Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual
peserta didik. Berilah tanda (√) pada kolom skor sesuai
yang ditampilkan oleh peserta didik:
Pedoman Penskoran
Skor Kriteria Keterangan
Apabila siswa selalu melakukan
4 Selalu
sesuai pernyataan
Apabila siswa sering melakukan
3 Sering
sesuai pernyataan
Apabila siswa jarang melakukan
2 Jarang
sesuai pernyataan
Tidak Apabila siswa tidak pernah
1
Pernah melakukan sama sekali

 Petunjuk Penskoran
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 (20)

 Keterangan Skor
Predikat Angka
A 3,4 - 4
B 2,4 – 3,3
C 1,4 – 2,3
D 1 – 1,3

12
 Contoh
Nama : Adinda Wulan Syafitri
Kelas : XII MIPA 1
Hari, tanggal : Jum’at, 18 Februari 2022
Materi Pokok : Perilaku Terpuji

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah √
melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur √
kepada Allah
3 Mengucapkan salam √
4 Mengungkapkan keagungan √
Tuhan secara lisan dengan
kalimat tayyibah
5 Melaksanakan kewajiban dan √
meninggalkan larangan
sebagaimana syariat Islam
Jumlah Skor 16
16
Nilai = 𝑥 4 = 3,2 (B)
20

2) Pedoman Penilaian Diri


 Petunjuk :
Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan
teliti. Berilah tanda (√) sesuai dengan kondisi dan
keadaan yang sesuai.

Pedoman Penskoran
Skor Kriteria Keterangan
Apabila siswa selalu melakukan
4 Selalu
sesuai pernyataan
Apabila siswa sering melakukan
3 Sering
sesuai pernyataan
Apabila siswa jarang melakukan
2 Jarang
sesuai pernyataan
Tidak Apabila siswa tidak pernah
1
Pernah melakukan sama sekali

13
 Petunjuk Penskoran
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 (20)

 Keterangan Skor

Predikat Angka
A 3,4 - 4
B 2,4 – 3,3
C 1,4 – 2,3
D 1 – 1,3

 Contoh
Nama : Adinda Wulan Syafitri
Kelas : XII MIPA
Materi Pokok : Perilaku Terpuji
Hari, Tanggal : Jum’at, 18 Februari 2022

Skor
No Pernyataan
1 2 3 4
1 Saya yakin dengan keberadaan √
Allah setelah mempelajari ilmu
pengetahuan
2 Saya berdoa sebelum dan √
sesudah melakukan sesuatu
3 Saya mengucapkan rasa syukur √
atas segala karunia Allah
4 Saya memberi salam sebelum √
dan sesudah mengungkapkan
pendapat di depan umum
5 Saya mentaati perintah Allah dan √
menjauhi larangannya
sebagaimana syariat Islam
Jumlah Skor 14
14
Nilai = 𝑥 4 = 2,8 (B)
20

14
b. Sikap Sosial (KI-2)
1) Pedoman Observasi
 Petunjuk :
Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial
peserta didik. berilah tanda (√) pada kolom skor yang
ditampilkan oleh peserta didik.
Pedoman Penskoran
Skor Kriteria Keterangan
4 Selalu Apabila siswa selalu melakukan
sesuai pernyataan
3 Sering Apabila siswa sering melakukan
sesuai pernyataan
2 Jarang Apabila siswa jarang melakukan
sesuai pernyataan
1 Tidak Apabila siswa tidak pernah
Pernah melakukan sama sekali

 Petunjuk Penskoran
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 (20)

 Keterangan Skor
Predikat Angka
A 3,4 – 4
B 2,4 – 3,3
C 1,4 – 2,3
D 1 – 1,3

 Contoh
Nama : Adinda Wulan Syafitri
Kelas : XII MIPA 1
Hari, tanggal : Jum’at, 18 Februari 2022
Materi Pokok : Perilaku Terpuji
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Kerja Sama √

15
2 Komunikatif √
3 Tanggung Jawab √
4 Santun √
5 Toleransi √
Jumlah Skor 17
17
Nilai = 𝑥 4 = 3,4 (A)
20

2) Pedoman Penilaian Tewan Sejawat


 Petunjuk :
Lembar ini diisi oleh teman untuk menilai sikap sosial
peserta didik. Berilah nilai pada kolom skor sesuai
dengan sikap yang ditampilkan oleh teman dengan
berdiskusi kepada teman sekelompok berikut:
Pedoman Penskoran
Skor Kriteria Keterangan
Apabila siswa selalu melakukan
4 Selalu
sesuai pernyataan
Apabila siswa sering melakukan
3 Sering
sesuai pernyataan
Apabila siswa jarang melakukan
2 Jarang
sesuai pernyataan
Tidak Apabila siswa tidak pernah
1
Pernah melakukan sama sekali

 Petunjuk Penskoran
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 (20)

 Keterangan Skor
Predikat Angka
A 3,4 – 4
B 2,4 – 3,3
C 1,4 – 2,3
D 1 – 1,3

16
 Contoh
Kelompok : 1
Kelas : XII MIPA 1
Semester : Ganjil
Materi : Perilaku Terpuji
Hari, Tanggal : Jum’at, 18 Februari 2022

Komunikatif
Kerja Sama

Tanggung

Toleransi
Santun
Jawab

Predikat
Total

Skor
No Nama Siswa

Skor
1 Adinda Wulan Syafitri 4 3 3 2 3 14 2,8 B
2 Ika Alifia Afifa 3 2 2 3 2 12 2,4 B
3 M. Dino 4 2 3 3 4 16 3,2 B
...

2. Rubrik Pengetahuan (KI-3)


a. Tes Tulis (Pilihan Ganda & Uraian)
 Petunjuk
o Pilihan Ganda
Guru menyiapkan sejumlah 30 soal. Setiap soal
pilihan ganda memiliki bobot nilai yang sama, yaitu
2 jika menjawab benar dan dan 0 jika salah.
o Uraian
Guru menyiapkan sejumlah 5 soal, dan setiap soal
memiliki bobot yang berbeda.
Pedoman Penskoran
Skor Kriteria Keterangan
Tepat, lengkap Apabila siswa selalu melakukan
8
dan sistematis sesuai pernyataan

17
Tepat tetapi
Apabila siswa sering melakukan
5 kurang lengap
sesuai pernyataan
dan sistematis
Kurang tepat
Apabila siswa jarang melakukan
2 dan tidak
sesuai pernyataan
sistematis
Tidak Apabila siswa tidak pernah
0
Menjawab melakukan sama sekali

 Pedoman Penskoran
1) Skor maksimal pada soal pilihan ganda adalah 60
2) Skor maksimal pada soal uraian adalah 40
3) Jika siswa dapat menjawab dengan benar pada soal
pilihan ganda dan dapat menjawab secara sempurna
pada soal uraian maka skor siswa adalah 100

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 (𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑑𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑢𝑟𝑎𝑖𝑎𝑛)


Nilai = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Interval Skor Konversi Predikat


86 – 100 4.00 A
81 – 85 3.66 A-
76 – 80 3.33 B+
71 – 75 3.00 B
66 – 70 2.66 B-
61 – 65 2.33 C+
56 – 60 2 C
51 – 55 1.66 C-
46 – 50 1.33 D+
0 – 45 1 D

 Analisis Butir Soal


Nama : Adinda Wulan Syafitri
Kelas : XII MIPA 1
Butir Soal Pilihan Ganda
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No B B B S B B B S B B Total
Soal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
B S B B B B B B B B

18
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
B B B B B S B B B B 52
Soal Uraian
Total
No 1 2 3 4 5
Soal 8 8 5 5 4 30
82
Skor Akhir
(A-)
*Keterangan:
B (Benar) mendapat poin 2
S (Salah) mendapat poin 0

 Rekapitulasi Nilai Pengetahuan


Ketuntasan Tindak
Nilai Nilai Total Lanjut
No Nama Siswa
PG Uraian Nilai T TT
R P
(70) (-70)
1 Adinda Wulan S 52 28 80 √ - - √
2 Ika Alifia Afifa 52 40 92 √ - - √
3 M. Dino 42 20 62 - √ √ -
...
*Keterangan : T (Tuntas) yaitu mencapai nilai KKM
TT (Tidak Tuntas) yaitu kurang dari nilai KKM
R (Remedial) yaitu tindak lanjut bagi nilai TT
P (Pengayaan) yaitu tindak lanjut bagi nilai T

b. Lisan (Hafalan)
 Kriteria Penilaian
Kriteria
A B C D E
Aspek
Cemerlang Baik Biasa Kurang Lemah
5 4 3 2 1/0
Kurang Kurang
Tartil Tartil Tartil
Tartil tartil
Kurang Kurang Kurang
Sesuai Sesuai
sesuai sesuai sesuai
kaidah kaidah
Tajwid kaidah kaidah kaidah
Tajwid Tajwid
Tajwid tajwid tajwid
Maksimal Maksimal Maksimal Maksimal Lebih dari
3x 3x 5x 5x 5x
kesalahan kesalahan kesalahan kesalahan kesalahan
Sangat Kurang Tidak
Hafalan Lancar Lancar
Lancar lancar lancar

19
Kurang /
Hafal Hafal Hafal Hafal tidak hafal
Seluruhnya Seluruhnya Seluruhnya seluruhnya sama
sekali

 Kriteria Penskoran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

 Contoh
Skor
No Nama Siswa Kelancaran Total Nilai Mutu
Kefasihan
Hafalan Skor
1 Adinda Wulan S 5 5 10 100 A
2 Ika Alifia Afifa 4 3 7 70 E
3 M. Dino 3 3 6 60 D

3. Rubrik Keterampilan (KI-4)


a. Kriteria Presentasi
 Petunjuk
o Guru membentuk kelompok yang terdiri atas
beberapa siswa. Setiap siswa bekerja sama untuk
memecahkan masalah dan berdiskusi terkait materi.
o Setelah melakukan diskusi, salah satu perwakilan
kelompok mempresentasikan hasil diskusi ke depan
kelas. Siswa yang mewakili dipilih oleh anggota
kelompok atau mengajukan diri.
Indikator
Penguasaan Penyampaian Kekompakan Alat Peraga
Materi / Media
Skor Keterangan dan Skor
5 Apabila siswa melakukan seluruh kriteria
Apabila siswa melakukan kriteria tetapi tidak
4
menggunakan alat peraga
3 Apabila siswa kurang menguasai materi
Apabila siswa tidak siap untuk melakukan
2
presentasi

20
Pedoman Penskoran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

 Kriteria Penilaian

Interval Skor Konversi Predikat


86 – 100 4.00 A
81 – 85 3.66 A-
76 – 80 3.33 B+
71 – 75 3.00 B
66 – 70 2.66 B-
61 – 65 2.33 C+
56 – 60 2 C
51 – 55 1.66 C-
46 – 50 1.33 D+
0 – 45 1 D

 Contoh
Nama Presentator : Adinda Wulan Syafitri
Kelas : XII MIPA 1
Hari, tanggal : Jum’at, 18 Februari 2022
Materi Pokok : Perilaku Terpuji
Kelompok : 1

SB B C K
No Kriteria Penilaian
5 4 3 2
1 Penguasaan Materi 5 Total
2 Penyampaian 5
3 Kekompakan 4
4 Alat Peraga / Media 3 17
17
Nilai = 20 𝑥 100 = 85 (A-)
*Keterangan : SB (Sangat Bagus)
B (Bagus)
C (Cukup)
K (Kurang)

21
b. Kriteria Portofolio
Nama : Adinda Wulan Syafitri
Kelas : XII MIPA 1
Hari, tanggal : Jum’at, 18 Februari 2022
Materi Pokok : Perilaku Terpuji

No Keterampilan Butir Instrumen


1 Peserta didik membuat rangkuman Buatlah peta konsep yang
(resitasi) dengan menambahkan memuat fenomena kekinian
temuan-temuan, penelitian atau terkait perilaku terpuji
fenomena-fenomena kekinian
terkait materi perilaku terpuji
Rubrik Penilaian Skor Maksimal
Sangat Baik, lengkap dan sistematis skor 5 5
Baik, lengkap dan sistematis skor 4
Baik dan sistematis skor 3
Keterangan Nilai Nilai Akhir
Skor yang diperoleh
Skor Maksimal 100
........... X 20 = ...........
Catatan: .......................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Rubrik penilaian adalah seperangkat alat evaluasi untuk menilai kinerja
peserta didik dalam hasil belajar yang disusun berdasarkan kriteria
tertentu guna memberikan tingkatan kemampuan dalam proses belajar.
2. Adapun manfaat rubrik penilaian secara umum adalah untuk
menjelaskan deskripsi tugas, memberikan informasi bobot penilaian,
peserta didik memperoleh umpan balik yang cepat dan akurat, enilaian
bersifat lebih objektif dan konsisten, pembelajaran menjadi aktif,
peserta didik memperoleh “content knowledge” dan “procedural
knowledge”, peserta didik dapat menilai kinerja kelompoknya sendiri,
pendidik maupun peserta didik memperoleh alat refleksi yang efektif
tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung dan rubrik
digunakan sebagai alat atau pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja.
3. Jenis-jenis rubrik dalam penilaian yaitu rubrik holistik dan rubrik
analitik. Rubrik holistik bersifat menyeluruh atau berlaku umum,
sedangkan rubrik analitik bersifat khusus atau hanya berlaku untuk
suatu topik tertentu.
4. Rubrik penilaian kompetensi siswa (aspek afektif, kognitif dan
psikomotorik) dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dikembangkan berdasarkan Permendikbud No 24 Tahun 2016 tentang
standar kompetensi inti dan kompetensi dasar. Contoh
pengembangannya sebagaimana terlampir pada bab 2 poin D.

B. Saran
Sebagaimana yang telah penyusun uraikan terkait pengembangan evaluasi
pada rubrik penilaian, penyusun menyadari masih terdapat beberapa kekurangan di
dalam pemberian contoh model lain, khususnya pada rubrik holistik. Maka daripada
itu, sangatlah perlu untuk diadakan studi lanjutan dengan pembahasan yang lebih
sempurna.

23
DAFTAR PUSTAKA

Albaar, Muhammad Ridha. Desain Pembelajaran Untuk Menjadi Pendidik Yang


Profesional. Purwakarta: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.

Amri, Sofan. Pengembangan Dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013.


Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013.

AUB, Litbang STIE. “Jurnal Pendidikan Konvergensi Oktober 2020.” Konvergensi


8, no. 3. Jurnal Pendidikan (2020).

Basuki, Ismet, and Asesmen Pembelajaran Hariyanto. Asesmen Pembelajaran.


Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.

Buna’i. Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.


Surabaya: Jakad Media Publishing, 2021.

Bundu, Patta. Asesmen Autentik Dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish,


2017.

Endrayanto, Herman Yosep Sunu. Strategi Menilai Keterampilan Berpikir Tingkat


Tinggi (HOTS). Yogyakarta: PT Kanisius, 2021.

Febriana, Rina. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta Timur: Bumi Aksara, 2021.

Hairun, Yahya. Evaluasi Dan Penilaian Dalam Pembelajaran. Yogyakarta:


Deepublish, 2020.

Harmurni, Lindri. Instrumen Penilaian & Validasinya. Ponorogo: Uwais Inspirasi


Indonesia, 2019.

Hilir, Alwi, and Hamda Kharisma Putra. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI


PENDIDIKAN Peranan Pendidik Dalam Menggunakan Media
Pembelajaran. Klaten: Penerbit Lakeisha, 2021.

Ismail, M. Ilyas. Asesmen Dan Evaluasi Pembelajaran. Makassar: Cendekia


Publisher, 2019.

Izzaty, Rita Eka, Budi Astuti, and Nur Cholimah. “Penilaian Otentik Melalui
Rubrik Penilaian.” Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–
952. 1, no. 1 (2019): 5–24.

Kunandar. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan


Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2013.

Lubis, Joharis, Indra Jaya, and Mhd. Fuad Zaini Siregar. KOMITMEN
MEMBANGUN PENDIDIKAN (Tinjauan Krisis Hingga Perbaikan Menurut
Teori). Medan: Cv. Pusdikra Mitra Jaya, 2021.

Majid, Abdul. Penilaian Autentik Proses Dan Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2020.

Majid, Abdul, and Chaerul Rochman. Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi


Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.

Maritasari, Donna Boedi. Kompetensi Dan Kinerja Guru: Bintang Pustaka.


Yogyakarta: Bintang Pustaka Madani, 2021.

Martin, Mahir. Catatan Dari Balik Gerbang Sekolah Untuk Para Guru. Jakarta:
Guepedia, 2022.

Prastowo, Andi. Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: Kencana, 2019.

RI, Kementerian Pendidikan dan Budaya. Peraturan Menteri Pendidikan Dan


Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti Dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar
Dan Pendidikan Menengah. Indonesia, 2016.

Ruslan, Tati Fauziah, and Tuti Alawiyah. “Kendala Guru Dalam Menerapkan
Penilaian Autentik Di SD Kabupaten Pidie.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru
Sekolah Dasar FKIP Unsyiah 1, no. 1 (2016): 147–157.

Siswono, Tatag Yuli Eko, and Whidia Novitasari. “Meningkatkan Kemampuan


Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pemecahan Masalah Tipe” What’s Another
Way”.” Jurnal Trasformasi 1, no. 1 (2007): 1–13.

Sumardi. Teknik Pengukuran Dan Penilaian Hasil Belajar. Yogyakarta:


Deepublish, 2020.

Suparmita, I Nyoman. Buku Pedoman Guru. Bandung: Nilacakra, 2021.

Wicaksana, Muhlis Fajar. Belajar Mengembangkan Model Penilaian Autentik


Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Deepublish, 2020.

Wulan, Ana Ratna. “Kemampuan Calon Guru Biologi Dalam Menyusun Rubrik
Analitis Pada Asesmen Kinerja.” Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains
XIV, no. 1 (2009): 45–48.

Anda mungkin juga menyukai