Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

EVALUASI PENDIDIKAN

Disusun Oleh :
Esti Wulandari 22050013
Weri 22050025
Dila Guswira 22050006
Mardianto 22050024

DOSEN PENGAMPU :

Dini susanti M.Pd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “
Evaluasi Pendidikan” penulisan ini dilakukan dalam rangka menambah
pengetahuan dan menyelesaikan tugas mata kuliah “Ilmu Pengetahuan
Sosial”.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi pada mata kuliah pembelajaran pedagogik. Selain itu makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi para pembaca
dan juga penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing bidang studi yang memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih kami ucapkan kepada semua
pihak terutama teman-teman yang telah membantu penyusunan makalah
ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyajikan makalah ini sebaik mungkin,
namun masih terdapat kekurangan-kekurangan di dalamnya, untuk itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini
sangat diperlukan. Dalam kesempatan ini penulis berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis sendiri khususnya.

Padang, Oktober 2023

Penulis

i
ii
DAFTAR ISI
Cont ent s

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A. Pengertian evaluasi dan Evalusi Pendidikan ......................................... 3
B. Syarat-syarat Evaluasi Pendidikan ......................................................... 4
C. Prinsip-prinsip Evaluasi Pendidikan ....................................................... 5
D. Tujuan Evaluasi Pendidikan .................................................................... 6
E. Fungsi Evaluasi Pendidikan ..................................................................... 8
F. Ruang Lingkup evaluasi Pendidikan ....................................................... 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13
A. Kesimpulan ............................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan
kepribadianmanusia baik dibagian rohani atau dibagian jasmani.
Menurut UUSISDIKNAS No.20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha
sadar dan terencanauntuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didiksecara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatanspiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat.
Dengan pendidikan kita bisa lebih dewasa karena pendidikan
tersebutmemberikan dampak yang sangat positif bagi kita, dan juga
pendidikantersebut bisa memberantas buta huruf dan akan
memberikan keterampilan,kemampuan mental, dan lain sebagainya.
Seperti yang tertera didalam UUNo.20 tahun 2003.Proses pendidikan
tidak luput dari adanya kesalahan dan kekuranganmaka dari itu perlu
adanya Evaluasi Pendidikan. Evaluasi Menurut Frucheymengatakan
bahwa evaluasi adalah proses kegiatan berangkai mulai
daripengumpulan informasi, penetapan kriteria, membentuk penilaian
dan menarikkesimpulan serta mengambil keputusan pelaksanaan
informasi (Fruchey,1973).
Evaluasi Pendidikan adalah suatu proses sistematis yang
mengukur,menelaah, menafsirkan, dan mempertimbangkan sekaligus
memberikanumpan balik (feed back) untuk mengetahui tingkat
pencapaian terhadap tujuanpembelajaran yang telah ditetapkan serta
digunakan sebagai informasi untukmembuat keputusan. Menurut
Ratumanan Evaluasi dapat dinyatakan sebagaisuatu proses sistematik
dalam menentukan tingkat pencapaian tujuaninstruksional (Laurens,
2003). Dengan evaluasi dapat mendorong peserta didikuntuk lebih giat

1
belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuklebih
meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta

2
2

mendorong pengelola pendidikan untuk lebih meningkatkan fasilitas


dan kualitas belajar peserta didik.

B. Rumusan Masalah
a. Jelaskan pengertian dari evaluasi dan evaluasi Pendidikan?
b. Apa saja syarat-syarat evaluasi Pendidikan?
c. Sebutkan tujuan dan fungsi dari evaluasi Pendidikan?
d. Jelaskan ruang lingkup evaluasi Pendidikan?

C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui pengertian dari evaluasi dan evaluasi Pendidikan
dengan lebih rinci.
b. Untuk mengetahui apa saja syarat evaluasi Pendidikan tersebut.
c. Untuk mengetahui apa saja tujuan dan fungsi dari evaluasi
Pendidikan.
d. Mengetahui lebih dalam evaluasi Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian evaluasi dan Evalusi Pendidikan


Kata evaluasi merupakan penyaduran Bahasa dari kata evaluation
dalam Bahasa inggris, yang lazim diartikan dengan penafsiran atau
penulisan. Kata kerjanya adalah evaluate, yang berarti menafsir atau
menilai, sedankan orang yang menilai atau menafsir disebut sebagai
evaluator. Menurut Raka joni, evaluasi merupakan sebagai suatu proses
mempertimbangkan suatu barang atau gejala dengan pertimbangan
pada Patokan-patokan tertentu. Patokan tersebut mengandung
pengertian baik dan tidak baik, menandai tidak menandai, memenuhi
syarat atau tidak memenuhi syarat, dengan perkataan lain menggunkan
velue judgment.
Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai seseorang dengan
menggunakan Patokan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Sementara itu evaluasi pembelajaran adalah suatu proses menentukan
nilai prestasi belajar pembelajaran dengan menggunakan patokan
tertentu agar mancapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan
sebelumnya.
Mengenai evaluasi pendidikan, Suharsimi Arikunto (2001)
mengutip pendapat dari Ralph Tyler (1950) mengatakan bahwa
“Evaluasi pendidikan merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana
tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum
dan apa sebabnya”.
Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain,
yakni Crobach dan Stufflebeam. Tambahan definisi tersebut bukan
hanya mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi juga digunakan
untuk membuat keputusan. Dari definisi-definisi tentang evaluasi
pendidikan di atas dapat dipahami bahwa evaluasi pendidikan selain

3
merupakan suatu proses untuk mengukur sejauh mana tujuan telah
tercapai, juga berguna untuk membuat keputusan dalam dunia
Pendidikan

4
4

Agar evalusi memberi manfaat yang sebagaimana yang


diharapkan, Arikunto mengemukakan bahwa ada satu prinsip umum
dan penting dalam evaluasi, yaitu adanya triagulasi atau hubugan erat 3
komponen, yaitu tujuan, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi. Ketiga
komponen tersebut dirancang dalam bentuk rencana mengajar yang
disusun oleh gru mengacu pada tujuan yang hendak dicapai.
Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan data untuk mengukur
sejauh mana yang telah dicapai. Maka dari itu untuk Menyusun evaluasi
hendaknya memperhatikan secara seksama rumusan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dan harus dapat mengukur sejauh
mana proses pembelajaran telah dilakukan.
Evaluasi pembelajaran tidak lepas dari kegiatan belajar. Belajar
adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang Pendidikan. Hal
ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan sangat
tergantung pada keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan
lingkungan sekitarnya.

B. Syarat-syarat Evaluasi Pendidikan


a. Validitas.
Validitas berarti berkaitan dengan alat ukur yang dipakai, alat
ukur tersebut dikatakan valid, jika alat ukur tersebut digunakan
dengan tepat untuk mengukur suatu yang hendak diukur. Dengan arti
lain validitas berarti “ketepatan” dalam penggunaan alat ukur.
b. Reabilitas
Reabilitas artinya dapat dipercaya, sehingga tes dapat dikatakan
dipercaya jika dapat memberikan hasil yang konsisten walaupun
diujikan berualng kali. Artinya jika peserta didik diberikan tes yang
sama dalam waktu yang berbeda, maka tetap mereka mendapatkan
hasil yang sama.
c. Objektivitas.
5

Objektivitas berarti tidak ada pengaruh urusan peribadi dalam


pemberian nilai dari hasil belajarnya. Sebuah tes bisa di katakan
objektif jika dalam proses pelaksanaan dan hasil tes tidak
dipengaruhi oleh faktor subjektifitas.
d. Praktikabilitas.
Dalam sebuah tes dikatakan praktikabilitas apabila tes tersebut
dilakukan dengan praktis dan mudah dalam pengadministrasiannya.
Dan tes yang praktis adalah tes yang mudah dilaksanakan dalam arti
tidak menuntut peralatan yang susah diadakan dan memberi
kebebasan kepada peserta didik untuk mengerjakan terlebih dahulu
soal-soal yang dianggap mudah.
e. Ekonomis.
Ekomomis dalam konteks ini bahwa pelaksanaan tes tersebut
tidak membutuhkan biaya yang mahal dan tenaga yang banyak serta
waktu yang dipergunakan lebih lama.

C. Prinsip-prinsip Evaluasi Pendidikan


Prinsip kesinambungan: Evaluasi merupakan proses yang
berkesinambungan selama siswa berada di sekolah. Evaluasi dalam
pendidikan merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar.
Apa pun yang dilakukan pembelajar harus dievaluasi setiap hari.
Hanya dengan begitu pembelajar dapat memiliki pemahaman bahasa
yang lebih baik.
Prinsip kelengkapan: Ketika kita mengatakan “kelengkapan,” kita
melihat semua aspek kepribadian pelajar. Peduli terhadap
perkembangan anak di segala bidang.
Prinsip Tujuan: Evaluasi harus didasarkan pada tujuan pendidikan.
Ini harus membantu menentukan di mana perilaku pelajar perlu diubah
atau dihentikan.
Prinsip Pengalaman Belajar: Evaluasi juga terkait dengan
pengalaman peserta didik.
6

Dalam proses ini, kami tidak hanya melihat tugas sekolah siswa
tetapi kegiatan ekstrakurikulernya. Kedua jenis kegiatan tersebut dapat
membantu pembelajar mendapatkan lebih banyak pengalaman.

Prinsip Keluasan: Evaluasi harus cukup luas untuk mencakup


semua elemen kehidupan.
Prinsip keberpusatan pada anak adalah: Anak merupakan pusat
dari proses evaluasi. Tingkah laku anak adalah hal yang paling penting
untuk diperhatikan saat menilai.
Ini membantu seorang guru mengetahui seberapa banyak yang
dapat dipahami seorang anak dan betapa berharganya bahan ajar itu.
Prinsip Penerapan: Selama proses belajar mengajar, seorang
anak mungkin belajar banyak hal, tetapi mungkin tidak berguna dalam
kehidupan sehari-hari. Jika dia tidak bisa menggunakannya, maka tidak
ada gunanya menemukannya. Hal itu dapat dilihat melalui evaluasi.
Evaluasi memutuskan siswa mana yang lebih baik dalam
menggunakan pengetahuan dan pemahamannya dalam situasi yang
berbeda untuk membantunya berhasil.

D. Tujuan Evaluasi Pendidikan


Tujuan evaluasi pendidikan dikatakan dan memberi kejelasan
bahwa suatu kegiatan yang disengaja dan bertujuan. Kegiatan evaluasi
dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan untuk memperoleh
kepastian mengenai keberhasilan belajar peserta didik dan memberikan
masukan kepada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam kegiatan
pengajaran. Dengan kata lain, evaluasi yang dilakukan oleh guru
bertujuan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran yang disampaikan
apakah sudah dikuasi oleh peserta didik ataukah belum.
Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua, yaitu:
a) Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan
sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atas taraf kemajuan
7

yang dialami oleh para peserta didik, setelah mereka mengikuti


proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain,
tujuan umum dari evaluasi dalam pendidikan adalah untuk
memperoleh data pembuktian, yang akan menjadi petunjuk sampai
di mana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik
dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka
menempuh proses pembelajaran dalam jangka wakrtu yang telah
ditentukan.
b) Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode
pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran
selama jangka waktu tertentu. Jadi tujuan umum yang kedua dari
evaluasi pendidikan adalah untuk mengukur dan menilai sampai di
manakah efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang
telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan
belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik. Purwanto dan
Suparman (1999: 30-33) memaparkan tujuan evaluasi adalah:
a) Mengkomunikasikan program kepada masyarakat.
Laporan hasil atau informasi dari evaluasi program yang
dilakukan dapat memberikan pemahaman kepada khalayak
tentang program atau tentang kinerja/performa.
b) Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan.
Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar bagi pembuatan
keputusan, sehingga keputusan tersebut valid dibandingkan
keputusan yang hanya berdasarkan kepada intuisi saja. Pembuat
keputusan biasanya memerlukan informasi yang akurat agar
dapat memutuskan sesuatu secara tepat dan informasi akurat
tersebut antara lain dapat diperoleh dari kegiatan evaluasi yang
dilaksanakan secara sistematis.
c) Menyempurnakan program yang ada.
Suatu evaluasi program yang dilaksanakan dengan baik
dapat membantu upaya-upaya dalam rangka penyempurnaan
8

jalannya program sehingga lebih efektif. Dengan instrumen yang


ada, hasil yang dicapai dapat diukur dan diagnosis. Berdasarkan
hasil evaluasi akan dapat diperoleh informasi tentang dampak
dari berbagai aspek program dan berhasil juga teridentifikasi
berbagai faktor yang diperlukan atau perlu penyempurnaan.
9

d) Meningkatkan partisipasi dan pertumbuhan.


Dengan adanya informasi hasil evaluasi atas suatu program,
maka maka masyarakat akan lebih terpanggil untuk berpartisipasi
dan ikut mendukung upaya-upaya peningkatan dan
penyempurnaan program. Hasil evaluasi program yang
dimasyarakatkan akan menggugah kepedulian masyarakat
terhadap program, menarik perhatiannya dan akhirnya
menumbuhkan rasa ikut memiliki (sense of belonging) terhadap
program tersebut. Apabila hal ini telah terbina maka akan tercipta
suatu kontrol eksternal yang ikut memacu dan mengawasi
pertumbuhan kualitas dari program yang bersangkutan.

E. Fungsi Evaluasi Pendidikan


Fungsi dari evaluasi pendidikan adalah sebagai berikut:
1) Fungsi sumatif,yaitu berfungsi untuk memberikan umpan balik bagi
guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Yang dimaksud
sebagai umpan balik adalah segala informasi balik yang menyangkut
output maupun transformasi
2) Fungsi formatif, yaitu berfungsi untuk mengetahui tingkat
penguasaan siswa terhadap kompetensi dan indikator pencapaian
kompetensi yang telah ditentukan.
3) Fungsi rasional yaitu berfungsi sebagai dasar untuk membuat
perencanaan kegiatan pembelajaran berikutnya.
4) Fungsi seleksi. Evaluasi berfungsi untuk menyeleksi siswa ke tahap
berikutnya misalnya menentukan kenaikan kelas, penjurusan,
beasiswa, mewakili kelas atau satuan pendidikan dalam kegiatan
perlombaan dan seleksi lainnya. Penilaian itu sendiri mempunyai
berbagai tujuan.
5) Fungsi diagnostik. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kelemahan
siswa dalam kegiatan pembelajaran dan penyebabnya. Di samping
itu, diketahui pula penyebabnya. Jadi, dengan penilaian sebenarnya
10

guru melakukan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan


kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini
akan lebih mudah mencari cara untuk mengatasinya.
6) Fungsi sebagai Pengukur keberhasilan. Evaluasi berfungsi untuk
mengukur keberhasilan sebuah proses pembelajaran yang telah
ditetapkan oleh guru. Fungsi ini dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan
program ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: faktor guru, metode
mengajar, kurikulum, dan sistem administrasi.
7) Fungsi penempatan. Hasil evaluasi nantinya dijadikan acuan oleh
guru untuk menentukan siswa yang berhak menjadi juara kelas atau
masuk ke dalam kelas unggulan atau percepatan. Alasan dari
timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap
kemampuan individual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa
bakat masing-masing sehinggga pelajaran akan lebih efektif apabila
disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi, disebabkan
keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual
sangat sukar dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani
perbedaan kemampuan adalah pengajaran secara berkelompok.
Untuk dapat menentukan dengan tepat di kelompok mana seorang
siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian di mana
sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama akan
berada di kelompok yang sama dalam belajar

F. Ruang Lingkup evaluasi Pendidikan


Mengingat begitu luasnya cakupan bidang pendidikan, dapat
diidentifikasi ke dalam tiga cakupan penting, yaitu evaluasi
pembelajaran, evaluasi program, dan evaluasi sistem. Hal ini sesuai
dengan Pasal 27 ayat 2 UURI No. 20 Tahun 2003, evaluasi dilakukan
terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur
formal dan non formal untuk semua jenjang satuan dan jenis
11

pendidikan. Dengan demikian, ruang lingkup evaluasi pendidikan


mencakup:

a. Evaluasi pembelajaran, yang merupakan inti bahasan evaluasi yang


kegiatannya berada dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses
belajar mengajar.
b. Evaluasi program pendidikan, yakni cakupan evaluasi pendidikan
yang lebih luas, yaitu dimulai dari evaluasi kurikulum sampai pada
evaluasi program dalam suatu bidang studi, termasuk di dalamnya
program, implementasi program, dan efektivitas program.
c. Evaluasi sistem pendidikan, merupakan evaluasi di bidang yang
paling luas. Macam- macam egiatan yang termasuk evaluasi sistem
di antaranya evaluasi diri, evaluasi internal, evaluasi eksternal, dan
evaluasi kelembagaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu
lembaga, yang dicontohkan dalam evaluasi akreditasi lembaga
pendidikan.
Ruang lingkup evaluasi pendidikan juga dapat dilihat dari ruang
lingkup proses pendidikan sebagai suatu sistem yang tentunya memiliki
batasan tersendiri menjadi empat ruang lingkup, yakni sebagai berikut.
1. Evaluasi masukan (input)
yaitu evaluasi yang berkaitan dengan kualitas masukan yang
berupa calon peserta didik, baik kemampuan intelektualnya maupun
aspek kepribadian.
2. Evaluasi proses
yaitu evaluasi yang sasarannya adalah proses belajar- mengajar,
termasuk faktor instrumennya, seperti evaluasi kemampuan guru
dalam mengajar, kesesuaian metode yang digunakan oleh guru,
kurikulum, media pendidikan dan lembaga pendidikan.
3. Evaluasi produk
yaitu penilaian pendidikan yang sasarannya hasil akhir suatu
proses pendidikan, yaitu peserta didik.
12

4. Evaluasi konteks
yaitu evaluasi yang berkaitan dengan masalah-masalah
kompleks yang melibatkan hal-hal di luar proses pendidikan tetapi
mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Evaluasi koteks dapat
meliputi pengaruh lingkungan sosial, budaya, keluarga, iklim
terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan. Dapat juga melakukan
penilaian terhadap hasil pendidikan dengan menggunakan kriteria
ekssternal, seperti mengaitkan hasil pendidikan dengan tuntutan
masyarakat kerja, masyarakat politik, masyarakat agama, dan
sebagainya.
Sementara itu menurut Sudijono, ruang lingkup evaluasi dalam
bidang pendidikan di sekolah mencakup tiga komponen utama, yakni
sebagai berikut.
1) Evaluasi Program Pengajaran,
Evaluasi pengajaran mencakup evaluasi terhadap tujuan
pengajaran, isi program pengajaran, dan strategi belajar
mengajar.
2) Evaluasi Proses Pelaksanaan Pengajaran Ruang lingkup evaluasi
proses pelaksanaan pengajaran mencakup:
a. Kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung
dengan garis besar program pengajaran yang telah ditentukan.
b. Kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajaran.
c. Kesiapan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
d. Minat atau perhatian peserta didik dalam mengikuti Pelajaran.
e. Keaktifan atau partisipasi peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.
f. Peranan bimbingan dan penyuluhan terhadap peserta didik
yang memerlukannya.
g. Komunikasi dua arah antara guru dan peserta didik selama
proses pembelajaran berlangsung.
h. Pemberian motivasi terhadap peserta didik.
13

i. Pemberian tugas-tugas kepada peserta didik dalam


penerapan teori-teori yang diperoleh dalam kelas.
j. Upaya menghilangkan dampak negative yang timbul akibat
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah.
14

3) Evaluasi Hasil Belajar,


Evaluasi hasil belajar mencakup evaluasi tingkat
penguasaan peserta didik terhadap tujuan khusus yang ingin
dicapai dalam unit- unit program pengajaran yang bersifat
terbatas, dan evalasi tingkat pencpaian peserta didik terhadap
tujuan-tujuan umum pengajaran
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa
evaluasipendidikan suatu proses sistematis yang mengukur, menelaah,
menafsirkan,dan mempertimbangkan sekaligus memberikan umpan
balik untukmengetahui tingkat pencapaian terhadap tujuan
pembelajaran yang telahditetapkan serta digunakan sebagai informasi
untuk mengambil keputusan.Evaluasi Pendidikan memiliki tujuan
mengumpulkan bahan untuk dijadikanbukti mengenai taraf
perkembangan dan kemajuan, dan mengetahui caraevektivitas
pengajaran.

B. Saran
Evaluasi Pendidikan mempunyai 5 Prinsip dan 3 jenis Evaluasi,
dalampengambilan keputusan perlu adanya Evaluasi agar mencapai
hasil yang baguskarena sesuai dengan pendapat Sudijono bahwa
evaluasi pendidikan adalah:Proses/kegiatan untuk menentukan
kemajuan pendidikan, dibandingkandengan tujuan yang telah
ditentukan, Usaha untuk memperoleh informasiberupa umpan balik
(feed back) bagi penyempurnaan pendidikan. Dariinformasi tersebut
kita dapat menarik sebuah kesimpulan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sudjono, A. (2020). . Jakarta:


Raja GrafindoPersada.

Arikunto, Suharsimi. 2020.


Jakarta: PT Bumi Aksara

Mardapi, D.(2019). .
Yogyakarta: Parama Publishing.

14

Anda mungkin juga menyukai